Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid17 Bab 9
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== "Gak salah lagi, itu para ksatria Kerajaan Suci." Melihat kearah alun-alun, Claire berbicara pelan. "....! Bagaimana caranya mereka sampai disini!?" Mendengar itu, Ellis merendahkan suaranya dan bergumam. "Siapa yang tau? Apa mereka juga mengalahkan Sphinx?" Mereka berada di menara lonceng yang cukup tinggi hingga bisa melihat seluruh alun-alun. Setelah mendengar ledakan saat mereka berada di Quseir Amra. Claire dan para cewek segera memakai seragam mereka. Claire dan Ellis yang memiliki mobilitas tinggi, adalah yang pertama pergi untuk melihat situasinya. Melihat kebawah, mereka melihat pemandangan penghancuran yang mengerikan. Dari gerbang kota sampai piramida, semua bangunan dalam garis lurus telah lenyap sepenuhnya. ''(Kenapa mereka melakukan itu...?)'' Itu mustahil untuk dipahami dengan akal sehat. Apa itu sekedar membuka jalan ke piramida? "Apapun itu, tujuan mereka pasti Peti Mati Raja Iblis yang tersembunyi didalam sana, kan?" "Ya...." Sambil bersembunyi di belakang sebuah pilar di menara lonceng, Ellis mengatakan kesetujuannya dengan suara pelan. Meskipun dia menggunakan sihir angin untuk menyamarkan suara untuk meredam suara, nggak ada salahnya berhati-hati dan waspada. "Jumlah musuh sekitar 10 atau lebih. Dalam perkiraan secara konservatif termasuk roh-roh militer, kurasa." "Hmm, Luminaris Saint Leisched juga ada disini—" Menatap alun-alun, Claire dengan tenang menganalisis potensi tempur milik musuh. Musuh terdiri dari para ksatria roh. Terlebih lagi, mereka adalah unit elit. Meskipun mereka berdua bisa bertahan melawan para ksatria roh setelah berlatih di Dracunia, melawan begitu banyak musuh secara bersamaan bukanlah keputusan yang baik. ''(Dan juga—)'' Claire mengamati seorang cewek yang berdiri di tengah alun-alun Itu adalah seorang cewek manis berambut merah panjang dan mengenakan pakaian merah. ''(Siapa cewek itu...?)'' Claire menelan ludah. Dia bisa merasakan tekanan yang membuat orang merinding meski melihat dari kejauhan. "Dia adalah roh berlevel tinggi. Mungkin selevel Ortlinde, bahkan mungkin lebih tinggi lagi—" "...Bukan seorang musuh yang bisa kita hadapi." Ellis setuju. Keningnya pun berkeringat. "Kau masih belum mencapai Kamito?" "Belum. Aku mengirim peliharaan angin di area yang luas barusan, tapi—" "...tsk, cowok sialan. Kemana perginya dia disaat-saat genting kayak gini!?" "Hmm, kurasa dia mungkin belum menyadari situasinya...." Ellis bergumam penuh kekhawatiran. "Ayo kembali untuk berkumpul dengan Fianna dan yang lainnya." "Aku setuju. Lebih baik memindahkan Yang Mulia ke suatu tempat yang aman." Tepat saat mereka hendak menghentikan pemantauan dan mundur... —Teror yang mengerikan. "...!?" Merasa seperti seseorang telah menggenggam jantungnya, seluruh tubuh Claire membeku. "Ada apa, Claire?" "...Ugh, El...lis.. Cepat lari—" "Apa?" Ellis menoleh kearah alun-alun, dan mendapati— Cewek berambut merah itu menatap kearah mereka. "Apa kita ketahuan!?" Dari jarak sejauh ini, dengan sebuah penghalang angin yang aktif. Mustahil! Sebuah bola api kecil muncul di tangan cewek itu Bola api itu melesat kencang. "Ellis!" "...! Angin ganas, mengamuklah!" Hanya sekejap saja. Bola api yang melesat itu hampir menghantam menara lonceng itu. Tombak sihir itu menghasilkan banyak pedang angin untuk menghadangnya. BOOOOOOOOOOOOOM! Terjadi sebuah ledakan. Api yang menyebar langsung melahap sekeliling. "Kyahh!" Terhempas karena ledakan itu, dua cewek itu terlempar ke udara. "...! Simorgh!" Di udara, Ellis melepaskan elemental waffe miliknya. Lalu muncullah roh angin iblis menangkap kedua cewek yang sedang jatuh itu dan menepis gelombang kobaran api dengan Wind Wall. "Ellis, kita selamat...!" "...! Apa yang terjadi!?" Dengan kepulan debu memblokir pandangan mereka, mereka berdua mendarat di sebuah tumpukan dari puing-puing bangunan yang hancur. Berdiri sambil dikelilingi kobaran api, Claire menyeka keringat dari keningnya. Mereka di kelilingi oleh kobaran api yang ganas. Mereka tidak melihat siapapun di dekat menara lonceng itu, jadi sepertinya tidak ada korban jiwa— "A-Apa-apaan kekuatan itu... Bukankah itu sihir roh?" Sesaat sebelum ledakan, mereka melihat sebuah bola api kecil di ujung jari cewek itu. Apa mungkin sebuah bola api sekecil itu menyebabkan kehancuran yang besar dalam sekejap mata? "Itu kelihatan cukup mirip dengan sihir Fireball—" "Fireball katamu?" Mendengar gumaman Claire, Ellis mengerang. Fireball adalah sebuah mantra pemula dalam sihir api dengan kekuatan yang tidak terlalu besar. Misalnya, sebuah Fireball ditembakkan oleh Claire, bahkan dengan perapalan penuh, maksimal hanya akan bisa meledakkan sebuah rumah. "Kurang ajar. Yang barusan bukanlah Fireball—" "...!?" Mendengar suara seorang cewek, Claire dan Ellis berpaling ke belakang. Dan disana— Berdirilah cewek yang barusan ada di alun-alun. Dia memiliki rambut merah yang panjang. Di kedua sisi kepalanya terdapat apa yang tampak seperti tanduk yang melingkar. Mengenakan pakaian merah, cewek itu berdiri di atas menara lonceng yang runtuh, dengan angkuh menatap mereka. "—Itu adalah Flare Burst." "...! Apa!?" "Flare Burst, kau bilang?" Flare Burst adalah sebuah tipe sihir pengalihan yang menggunakan cahaya menyilaukan untuk mengganggu pandangan musik dengan menembakkan bola-bola cahaya dalam jumlah yang banyak dari telapak tangan seseorang. Pada dasarnya potensi kerusakannya adalah nol. Tapi serangan yang barusan— ''(...Nggak mungkin, itu bahkan jauh lebih kuat daripada Hell Breath milikku!)'' Hell Breath adalah sihir api terkuat dalam sihir roh serangan milik Claire. Meskipun pikiran rasional Claire menolak pemikiran bahwa serangan itu hanya dimaksudkan untuk menakuti— Cewek itu memancarkan tekanan yang sangat besar. Sebagai seorang princess maiden, bakat alami Claire menyaingi bakat Fianna. Intuisinya yang tajam membuat dia lebih mampu daripada Ellis untuk merasakan aura yang kuat di depan mereka. Akan tetapi, Claire menggunakan keteguhannya yang luar biasa untuk menatap roh yang kuat ini. "K-Kau, siapa kau sebenarnya? Kau adalah orang yang menghancurkan kota, kan?" Lalu— "—Apa kau menanyakan nama asliku? Gadis kecil." "...!?" Kobaran api muncul di seluruh tubuh cewek itu. Debu beterbangan. Claire dan Ellis mau tak mau harus mundur. "Aku tidak senang dengan tatapan kasarmu. Apa yang memberimu keberanian untuk menatapku seperti itu? Jika jawabanmu gagal memuaskan aku—" Sosok cewek itu tiba-tiba menghilang. Lalu, dia muncul tepat didepan Claire dan Ellis secara tiba-tiba. "Kematian adalah hukumannya." "...Ah... ooh...!" Seluruh tubuh Claire membeku, seperti seekor tikus yang ditatap seekor kucing. Tekanan mengerikan itu telah melumpuhkan kakinya. Lalu— "Hisssss!" Pusaran api muncul di udara, kucing neraka berwarna merah melompat keluar untuk menghadang cewek itu. Dengan kobaran api ganas dilepaskan dari seluruh tubuhnya. Scarlet mengancam roh yang ada di depan mereka. "Scarlet!" "Oh?" Menatap kucing neraka yang ada di kakinya, cewek itu tampak terkejut. "Seekor roh yang luar biasa. Aku bisa tau kalau itu adalah roh bernama." Dia langsung mengetahui tingkatan Scarlet, tapi tetap tak bergeming. ''(...Ini menyiratkan seberapa kuatnya roh ini—)'' Dengan keringat bercucuran di keningnya, Claire mati-matian berpikir. Apa ada cara untuk menciptakan celah untuk kabur mumpung roh ini tidak menyerang dengan kekuatan penuh? Ellis, dengan perlindungan angin, mungkin bisa kabur sendirian. Tapi dengan pikirannya sebagai ksatria, dia nggak akan pernah setuju dengan saran seperti itu. Lalu— "Hmm..." Apa dia teringat sesuatu? Roh berpenampilan cewek itu terus melihat bolak-balik bahaya si kucing neraka yang ada yang ada di kakinya dan Claire. Lalu— Mengulurkan jari telunjuknya, dia menunjuk pada Claire. "....!" Pasrah terhadap sebuah bola api yang mungkin akan ditembakkan dari ujung jari itu, Claire memejamkan mata. "—Aku berubah pikiran." "...Huh?" Claire membuka matanya dan mengeluarkan suara bodoh. "Aku menyukaimu. Karena itulah, aku akan mengabaikan kejahatanmu yang menatapku seperti tadi." "U-Uh..." "Apa lagi? Kau tidak puas?" Melihat cewek itu mengerutkan kening, Claire buru-buru menggeleng. "T-Tidak! T-Tapi kenapa tiba-tiba begitu...." "Sebuah perasaan... Kau sangat mirip...." "Sangat mirip? Siapa?" "....Siapa? Aku sendiri juga tidak tau." "...?" Penampilan bertanya-tanya muncul di wajah Claire. "Tapi dalam ingatanku, ada seorang princess maiden yang memiliki wajah yang sangat mirip denganmu." Mata jernih yang seperti rubi milik cewek itu menatap wajah Claire ''(...A-Apa-apaan Cewek ini?)'' Cewek ini gak diragukan lagi merupakan seorang roh tingkat tinggi, teramat sangat kuat. Tapi untuk roh sekuat ini— Kenapa dia menunjukkan ekspresi gelisah semacam itu? [[image:STnBD V17 BW09.png|thumb]] ''(....Dan juga, seorang princess maiden yang sangat mirip denganku?)'' Lalu, cewek itu mengulurkan tangannya dan meraih lengan seragam Claire. "Gadis kucing neraka, aku bisa memaafkan kejahatanmu, tapi kau harus mengikuti perintahku." "....Huh?" Secara spontan Claire bereaksi. ....Apa yang akan dia minta? ''(Akankah dia mengambil Ellis sebagai korban untuk pertukaran mengampuni nyawaku?)'' Claire nggak akan pernah setuju pada permintaan semacam itu— Menatap lurus pada Claire, cewek itu berbicara. "Temani aku berkeliling kota ini—"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information