Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Sementara itu, Kamito sedang ada di kamarnya memoles Est. Dia menekankan sebuah kristal roh baja pada bilah pedang suci dan menuangkan divine power, memoles dengan cermat. Setiap kali kristal roh bergesekan dengan bilah pedangnya, secercah partikel cahaya keluar. ''(Seperti biasa, melakukan pekerjaan memang bisa membantu menenangkan hati dan pikiran...)'' Menggunakan kain kering, dengan hati-hati dia menggosok bilah yang dia poles. Bagi yang mengamati, mungkin berpikiran kalau Kamito tampak percaya diri. Tapi Kamito memoles pedangnya bukan karena dia percaya diri, justru sebaliknya. Sejak dia berada di Sekolah Instruksional, dia akan memoles senjatanya seperti ini sebelum mengerjakan misi. Bagi Kamito, merawat senjata mirip dengan sebuah ritual untuk menenangkan pikirannya. ''"...Hua, rasanya enak sekali, Kamito."'' Bilah putih-perak itu bersinar. Sebenarnya, gak perlu memoles atau menajamkan Demon Slayer, yang merupakan sebuah elemental waffe, tapi Est sepertinya menikmati perasaan bilahnya di poles. ''(Mungkin itu seperti membersihkan telinga bagi manusia seperti kami...)'' Berpikir demikian, Kamito tersenyum masam. Sebagai catatan sampingan, Restia sepertinya gak suka bilahnya dipoles. Menurut dia, itu agak memalukan. Teringat tentang penolakan Est untuk menunjukkan kaki telanjangnya, Kamito betul-betul gak paham apa yang memicu rasa malu dari roh. ''"Kamito, kupercayakan punggung bilahnya padamu juga."'' "Ya, aku mengerti." Menanggapi permintaan Est, Kamito mulai memoles punggung pedangnya. Menatap kilauan pendar dari divine power, Kamito tenggelam dalam pemikiran yang dalam. Baru beberapa bulan yang lalu dia melindungi Claire di gua tersegel dan melakukan upacara kontrak roh. Setelah itu, Est menjadi pedang Kamito sampai saat ini. Pernah ada waktu Est kehabisan kekuatannya untuk menyelamatkan Kamito dan berakhir hilang. Dan juga karena Kamito pernah kehilangan ingatannya, hal itu mengganggu kontrak rohnya sementara waktu. Tapi apapun yang terjadi, Est selalu menjadi pedang Kamito. Meskipun dia harus menentang Sacred Maiden Areishia, mantan kontraktornya, dia bersumpah dia akan tetap menjadi pedangnya Kamito selamanya. ''"Kamito, ada apa?"'' Mungkin karena tangannya berhenti sesaat, Est bertanya. "...Hmm? Oh, uh, aku cuma sedang berpikir bahwa kamu sangat menakjubkan, Est." ''".....!"'' Saat dia mengungkapkan perasaan sejatinya tanpa berpikir, bilah Est langsung berkilauan. "Panas sekali!" ''"....! Maaf, Kamito."'' "Nggak apa-apa, aku cuma sedikit terkejut." Kamito mencelupkan tangannya di ember air untuk mendinginkan jarinya yang terbakar. Lalu..... Pedang suci itu berubah menjadi partikel cahaya dan lenyap. Seorang cewek berambut perak mengenakan seragam muncul didepan dia. Rambut putih-peraknya berkilauan samar. Kulitnya seputih salju. Nampak ada rona samar diwajah cantiknya yang tanpa ekspresi seperti boneka. "–Aku juga kaget, Kamito." Mata ungunya yang jernih menatap Kamito. "Kau betul-betul Raja Iblis Malam Hari, Kamito." "A-Apa....!?" "Kamito, apa kau mengatakan perasaan sejatimu barusan?" Dihadapkan dengan Est yang bertanya tanpa ekspresi.... "–Ya, tentu saja." Meski merasa sedikit malu, Kamito tetap mengangguk. "Est, kau adalah partnerku yang menakjubkan sepanjang waktu ini. Selama aku bersamamu, aku nggak akan pernah kalah meski melawan para malaikat dari dunia lain, Holy Lord, ataupun Sacred Maiden Areishia." "...Kamito." Est bergumam lalu berdiri diam terpaku ditempat. Lalu– "Kamito, aku sudah memutuskan." Est duduk di tempat tidur. "E-Est, i-itu kelihatan lho!?" "Ya, tolong lihatlah. Kamito–" "Eh?" Saat Est selesai bicara tanpa ekspresi– Dia mengarahkan jarinya pada ujung kaos kakinya. "Aku ingin kau melihatnya, Kamito. Melihatku seutuhnya sebagai roh pedang terkuat–" "Apa!?" Mau tak mau tatapan Kamito terpaku pada kaki Est. Paha yang sehalus porselen. Kaki kecilnya yang ramping, terbungkus kaos kaki selutut berwarna biru gelap. Mempertahankan posturnya dimana tangannya berada di ujung kaos kakinya, Est menatap Kamito. Dan Kamito tertegun seraya duduk di tempat tidur. ....Est selalu menolak keras menunjukkan kaki telanjangnya. Bahkan Kamito gak pernah punya kesempatan melihat apa yang tersembunyi didalam kaos kaki itu. Gak disangka Est bersedia menunjukkan kaki telanjangnya secara tiba-tiba– "....K-Kenapa?" "Ini untuk mencegah bilahku goyah saat bersilangan pedang dengan Areishia." Est menyatakan dengan teguh. "Aku ingin kau melihatku seutuhnya, Kamito, untuk mengukir didalam hatiku fakta bahwa kau adalah tuan sejatiku." "Est..." Saat ini, Est merupakan eksistensi yang terpisah dari tubuh aslinya. Tapi meski demikian, selalu ada kemungkinan dia akan goyah saat menghadapi mantan tuannya. Goyah meski sesaat saja bisa menentukan hasil dari pertarungan. "Kamito, tolong jawablah tekadku sekarang–" Est mulai menarik turun tangannya yang memegang kaos kakinya. "...!" Melihat itu, Kamito secara tak sadar menahan nafasnya. Kaos kaki selutut berwarna biru gelap mengeluarkan suara pelan saat meluncur dibawah lutut– Lalu, tiba-tiba terhenti. "...?" "...Sudah kuduga, ini tetaplah memalukan." Est menggeleng pelan. Mungkin karena malu, ada rona merah yang samar di kulitnya yang seputih salju. Ini adalah pertama kalinya Kamito melihat ekspresi ini. "Est..." Kamito— "Bertahanlah, berjuanglah." Kamito berbicara dengan nada suara serius. "...!?" ....Memang, ini adalah ketetapan hati Est. Sebagai kontraktornya, Kamito berkewajiban untuk menyaksikannya sampai akhir. "....Gawat. untuk lebih jauh lagi, meski buat Kamito...." Est berbicara pelan sekali hingga suaranya seolah akan lenyap setiap saat. Untuk menyemangati Est, Kamito berbicara di telinganya untuk membujuk dia. "Tetap saja, aku ingin melihatmu seutuhnya, Est." "Kamito... Aku mengerti..." Est mengangguk pelan. Krusek. krusek. Kaos kakinya bergerak turun. Saat kaos kakinya semakin turun, betis seputih salju bisa terlihat "Hwa, memalukan sekali, Kamito...." "Est, sedikit lagi... Bertahanlah, tinggal sedikit lagi...." "....Tidak, ini adalah batasku, gak bisa melanjutkan lagi." "Bertahanlah sedikit lagi, Est–" Suara Kamito secara alami menjadi semakin dan semakin bergairah. ".....! K-Kamito, bejat sekali." Saat Est berbisik begitu.... "–Fufu, sedang bersenang-senang ya?" Pandangan Kamito menjadi gelap gulita. "...Owah!" Kamito terjatuh kebelakang di tempat tidur. Dia menghadap keatas– Dan melihat sang roh kegelapan berada didepan dia, sayap hitam legamnya terbuka lebar. "Kamito, apa yang kamu lakukan pada Nona Roh Pedang?" "R-Restia..." ....Meskipun wajah Restia tersenyum, gak ada senyum dimatanya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information