Editing
Date A Live (Indonesia):Jilid 5 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Di tengah perjalanan, tiba-tiba angin ribut bertiup, dalam sebuah skala yang langsung meningkat, dan mengubahnya menjadi badai. Karena kondisi itu, mereka tidak punya banyak waktu untuk berjalan secara sembarangan. Setiap murid tahun ke 2 dari SMA Raizen, mengikuti instruksi guru, mereka sedang dievakuasi ke musium yang merupakan tempat terdekat dari bandara. --------tapi. "Shidou........." Pada angin topan yang membunyikan jendela kaca besar, Origami sedang mengepalkan tinjunya sambil mengeluarkan suaranya. Di dalam, jumlah murid-murid yang sedang di evakuasi di dalam bangunan, sosok Shidou(dan satu kumbang darat) tidak ada di dalamnya. Mereka pasti telah terpisah sepanjang perjalanan, dan tak diragukan tertinggal di luar. Sebenarnya dia mencoba berlari keluar untuk mencari Shidou tapi, di menit terakhir dia dihentikan oleh guru. Tidak------jika ada kemungkinan dia telah pergi keluar, dia bahkan tidak bisa melangkah kedepan dalam badai ini. "Kuh............" Sekarang, satu-satunya hal yang bisa Origami lakukan adalah berdoa untuk keselamatan Shidou. Perasaan tak berdaya berubah menjadi rasa ketidaksabaran dan mengelilingi didalam tubuhnya. "...............oi. bukankah langitnya entah mengapa, terlihat cerah sekarang?" Dan, seorang murid laki-laki yang dekat dengan jendela, tidak terduga mengeluarkan kata-kata itu. Murid-murid yang mondar-mandir lalu berkumpul menuju jendela, dan mulai melihat ke langit. Ketika Origami mengangkat wajahnya seolah dia teralihkan dari suara itu, dia berdesak-desakan melewati keramaian murid-murid dan berlari menuju pintu masuk musium. "Ah............!To, Tobiichi-san! Ini masih berbahaya!" Origami mengguncang pengendalian Tamae, dan membuka pintunya. Dan seperti itulah ketika dia akan-------pergi keluar. ".................?" Origami tidak terduga menghentikan langkahnya. Di depan musium, sosok dari seseorang yang ingin Origami cari sudah ada disana. "O. ou...............Origami" Tampaknya menyadari bahwa Origami ada disana, Shidou membuka mulutnya. Mungkin karena angin, rambut dan bajunya acak-acakan tapi, untungnya, tidak ada yang terluka. Tapi Origami, bukannya merasa lega dia malah mengerutkan alisnya, dan menajamkan pandangannya. Kondisi Shidou aneh.................dibandingkan itu, terlebih lagi pada Shidou yang memiliki pilihan aneh yang mengikutinya. Hal pertama adalah Tohka yang sedang Shidou gendong di punggungnya. Tampaknya dia telah hilang kesadaran. Yah, ini baik-baik saja. Tidak, ini tidak baik tapi, ini bukan situasi dimana Origami tidak bisa memprediksi alasannya. Masalahnya adalah----- "Bagaimana Shidou. Daripada Yuzuru itu aku lebih mempesona kan? Jika kau memilihku,Aku tidak akan segan membiarkanmu membuat ciuman kontrak di segala bagian tubuhku?" "Menggoda. Tolong pilih Yuzuru. Aku akan melakukan sesuatu yang bagus untukmu. Itu adalah sebuah hal yang sangat menakjubkan. Milik Kaguya bahkan tidak dapat mendekatinya" Dari kiri dan kanannya, ada dua gadis dengan wajah yang sama berseragam berdiri disana, untuk beberapa alasan mereka sangat-akrab menyentuh tubuh Shidou, dan terlalu sering mencoba untuk menggodanya. Ketika Shidou merasa putus asa, tubuhnya sedang bermandikan tatapan dari murid lainnya; dia lalu teringat insiden yang terjadi sekitar 10 menit lalu. Di dalam tempat yang diselimuti angin topan, hal yang Kaguya katakan dengan senyum tak takut adalah-----konten ini. "-----hal yang belum kita tentukan siapa pemenangnya. Yaitu adalah.........[Daya tarik]!" Sambil tiba-tiba berpose keren, Kaguya mendeklarasikannya dengan keras. "Dalam Yamai Spirit asli dan anak dari angin topan, tidak hanya memiliki kekuatan dan kecerdasan tapi juga memiliki, kemanisan dan kecantikan yang cukup untuk membuat pencipta semesta iri, bukankah kau pikir itu di perlukan?" "Mempertimbangkan. ................................." Beberapa detik tetap terdiam, Yuzuru juga, melihat Kaguya. Dari atas kepalanya sampai ujung kakinya, seolah dia sedang mengevaluasinya, dia dengan lambat melihat. Dan setelah melakukannya, Fumu, dia mengangguk. "Membalas. aku tahu, apa yang akan aku jawab. Pastinya, kita tidak bertanding dengan satu sama lain mengenai ini pun" "Kuku...........apa aku benar. Tapi itu wajar. Tidak-ada orang yang memaksa jalan mereka kedalam konflik kita----itu karena seharusnya tidak ada kemunculan dari orang ketiga yang harus kita percayakan keputusannya pada konflik. ------tapi, sekarang" Sambil mengeluarkan cekikikan kecil *Menunjuk*!, Kaguya menunjuk jarinya ke arah Shidou. "------Kau, siapa namamu" "Eh? I-Itsuka.........Shidou" "Shidou. Fumu. Sebuah nama lemah yang cocok untuk pengorbanan. Baiklah kalau begitu. Mulai sekarang kau, akan menjadi pemeran jurinya" "Huh...............? Eh, tidak.................." Dia tidak bisa mengerti maksud perkataannya, pupil matanya berubah menjadi bintik. Tapi Kaguya, dia tampaknya tidak peduli dengan kehendak Shidou dalam masalah ini. Dia mengangkat dagunya seolah menertawakannya dan melanjutkan pembicaraan dengan nada provokatif. "Bagaimana dengan ini Yuzuru. Pertandingan ini, apa kau memiliki keberanian untuk menerimanya? Kuku, yah, aku sudah bisa melihat siapa pemenangnya, Jika aku menggunakan pesonaku yang mampu memaksa pencipta semesta untuk tunduk. Jika kau menggulung ekormu sekarang, kau tidak akan menerima fitnah seorang pengecut" "Negatif. Sesuatu semacam itu tidak mungkin. Tidak ada alasan Kaguya dapat menang. Yuzuru selalu satu-satunya yang lebih mempesona. Semua pria akan mudah dijatuhkan" "Kuku, hanya semangat tinggimu yang sudah matang" "Pengumuman. Yuzuru satu-satunya yang paling manis. Terus terang saja, harga Kaguya hanya di bagian atas dari setengah bawahnya" "Ap, APA YANG KAU KATAKAN, KAU SIALAAAAAAAAANNNNNNN?!" Pada saat Kaguya melampiaskan kemenangannya ke dalam selang ingatannya, dan berteriak dengan sikap mengancam serius. Kebetulan meski Shidou memiliki pendapatnya tapi, Kaguya cukup cantik. Jika dia berharga hanya di bagian atas dari setengah bawahnya, maka ini akan mungkin berarti kalau perempuan-perempuan di dunia ini terpaksa memasuki pertarungan sengit. "Bukankah wajahmu sama denganku! Kenapa penilaian kita begitu berbeda?!" "Sayang. Ciri-ciri wajah saja tidak cukup untuk menentukan daya tarik seseorang. Bahkan jika secara lahiriah sama, suasana yang merembes keluar dari kita terlalu berbeda. Tapi jangan khawatir. Dalam dunia yang buruk kau cukup berperingkat-tinggi" "Dunia buruk apa?! Bukankah sikapmu satu-satunya yang buruk untuk mengatakannya dengan cara tenang?!" "Pertimbangan kembali. Aku telah lupa kalau kenyataan tidak perlu menjadi benar untuk seseorang dalam persoalan" "ITU BUKANLAH KEBENARAAAAANNNNNNN!" Ketika Kaguya akan menggaruk kepalanya yang berantakan, dia teringat keberadaan Shidou. Dia langsung mengayunkan bahunya dan terbatuk *Kohon*. "Ba, bagaimanapun! Jika kau mampu mengatakan seperti itu maka aku tidak punya bantahan!" Kaguya menunjukkan jarinya pada Yuzuru. "-----ini duel terakhir! Satu-satunya, yang memenangkan pertandingan ini, akan menyerap lawan dan menjadi Yamai yang asli! Peraturan untuk pertandingan ini simpel dan jelas! Orang ini--------Shidou, yang pertama ""membuatnya terjatuh"" menang!" "Persetujuan. ------pertandingan itu, dengan senang aku menerimanya" "Tu, TUNGGU SEBENTAAAAAAAARR!" .........dan demikian, sampai saat ini. Dia berkonsultasi dengan Reine di tempat itu, karena berbahaya untuk tak berhasil dalam menolak permintaan mereka berubah menjadi alasan dimana Shidou harus membawa mereka kesini tapi...............pandangan yang datang dari teman sekolahnya menyakitkan seperti yang diduga. "I, Itsuka-kun ? Siapa gadis yang berada di kiri dan kanan? Aku tak pernah melihat mereka sebelumnya..............." "Eh? menembak gadis lokal dan cosplay? Itsuka apa kau berkeliling sambil memegang seragam perempuan?" "Aku memikirkan kerja-paruh waktu Itsuka yang bagus. Berjalan di sekolah sambil menahan sebuah tanda papan dengan [1 menit 1000 yen Pukul semaumu] tertulis di atasnya. Kita pastinya akan mendapatkan cukup orang untuk membangun sebuah rumah" <nowiki>*</nowiki>Ribut**Ribut**Ribut*. Murid-murid membuat kegaduhan. Itu mungkin wajar. Itu karena, Shidou yang seharusnya menghilang, datang dengan dua gadis tak dikenal dengannya sambil mereka melayaninya. Kebetulan dengan mengikuti instruksi Reine, Shidou membuat mereka berdua melepaskan Astral Dress mereka, dan membuat mereka mengenakan seragam musim panas SMA Raizen. Seperti waktu itu dengan Tohka, Shidou menyuruh mereka membuat pakaian dengan mengumpulkan informasi dari penglihatan. Meskipun dia sedang dalam situasi darurat tapi, jika dia membiarkan mereka mengenakan AstralDress yang terlihat seperti pakaian tahanan, ada kemungkinan kalau Shidou akan disalahpahami sebagai seseorang yang memiliki hobi khusus. Dan, Origami yang berdiri didepan semuanya dari kelas, sesudah melihat ke Kaguya dan Yuzuru. dia diam-diam membuka mulutnya. "Shidou, siapa mereka?" "Errrrrr tentang itu..............." Sambil mengalihkan pandangannya Shidou mengeluarkan suara gugup. Dia dapat mengaku sadar kalau ada keringat dingin menetes dari wajahnya. Tapi, pada saat seolah mengendalikan kegaduhan, datang dari belakang suara mengantuk menggema lewat. "..............aah, aku sedang menunggu. Apa ini murid pindahan Yamai Kaguya dan Yamai Yuzuru.................kan?" Disana adalah guru wali kelas tahun kedua kelompok 4, Murasame Reine, dia sedang berdiri disana sambil menghuyung-huyungkan kepalanya. "Murid pindahan?" Ketika Origami bertanya, Reine [ahh] persetujuan. "................sebenarnya mereka seharusnya dipindahkan pada akhir liburan tapi............karena mereka bilang ingin menghadiri perjalanan sekolah, direncanakan untuk mereka untuk bergabung dengan kita ketika mencapai tempat. Aku menghubungi mereka ketika kami sampai bandara barusan, jadi aku menyuruhnya menjemput mereka" Mendengar perkataan Reine, Tamae yang berdiri di sampingnya terpana keheranan dengan pikiran kosong. "Eh? Pi,murid pindahan? Murasame-sensei, aku tidak mendengar apapun............." ".................karena ini pemberitahuan singkat, mereka mungkin terlambat menghubungimu tentang masalah ini" "Ha, haaa............." Sambil berwajah bingung, Tamae menarik diri. Yah, jika Reine, guru wali kelas, diberitahukan tentang murid pindahan terhadap guru kelasnya, maka wajah itu tidaklah aneh. Setelah Origami melihat ke Reine dengan mata yang ragu, dia membalikkan pandangannya menuju Shidou. "Sungguh?" "I, itu benar............." Dia menjawab kembali dengan suara gugup. Dan, seolah bertanding dengan itu, Kaguya dan Yuzuru yang menempel di kedua bagian Shidou mengangguk. "Kuku.............tepat sekali. Manusia, pikirkanlah sebagai hak istimewa untuk menyambut yang mana dari anak badai!" "Dimengerti. tidak ada kesalahan dari apa yang ia katakan" Untuk berjaga-jaga, selama mereka disini, dengan kondisi Shidou yang menjadi juri untuk duel mereka, dia mengatakan pada mereka untuk mempertandingkan pembicaraan mereka bersama ketika dibutuhkan. "..........................." Origami masih dalam keadaan yang ia tidak bisa mengerti situasinya tapi, karena kedua guru dan orang-orang dalam urusan setuju, dia mungkin memutuskan kalau itu tak ada gunanya untuk mengatakan apapun. Dia menghela kecil dan [Aku tahu] mengatakannya. Tapi sekali lagi, Origami menajamkan pandangannya sambil membuka mulutnya. "............lalu, kenapa kalian berdua menempel ke Shidou?" "Ahh, itu" "Jawab. Itu" "Li, lihat! Karena tadi ada angin ribut, mereka melakukannya jadi mereka tidak akan terhempas!" Seolah melindungi jawaban Kaguya dan Yuzuru pada pertanyaan Origami, Shidou bersuara keras. Jika mereka mengatakan sesuatu yang tidak bijaksana disini, informasi salah yang mereka beri dengan masalah hebat akan kehilangan artinya. Dengan tujuan untuk jawabannya menjadi benar-benar sukses, dia melanjutkan berbicara. "Da,daripada itu, Sensei, Tohka mendapat benturan di kepala oleh tempat sampah yang terbang dan sekarang pingsan. Apakah ada tempat dimana aku bisa membiarkannya tidur?" ".................ohh aku tahu, itu masalah besar. Ayo kesini. Murid pindahan juga, ada sesuatu yang penting untuk kujelaskan pada kalian berdua. Tolong ikuti kami" Reine mengatakan itu seperti dia sedang membaca dengan nada datar dan seolah memanggil Shidou dan lainnya padanya dan memberi isyarat untuk datang kemari. Shidou dilihati banyak orang di sekeliling sambil, berjalan kedalam bagian terdalam musium mengikuti Reine. Di pandu oleh Reine, Shidou yang telah memasuki kantor berlokasi di bagian terdalam musium, setelah membaringkan Tohka di sofa dia menundukkan kepalanya terhadap Reine. "Maafkan aku, membuatmu menolongku seperti itu" "...............tidak,jangan khawatirkan itu. Malah--------" Dia mengatakannya, Reine melihat ke Shidou----untuk lebih akurat, dia menaruh pandangannya pada dua gadis yang membelitkan diri mereka di kedua sisi tangan Shidou. Mereka memisahkan diri mereka ketika Shidou membaringkan Tohka, tapi mereka menyangkutkan diri mereka ke Shidou sekali lagi. Dan dalam keadaan dimana mereka tidak menghiraukan tentang perubahan lingkungan dalam sekitar mereka, mereka mulai berbisik pada Shidou. "Baiklah Shidou. Semua yang harus kau lakukan adalah memilihku. Bersumpahlah dalam kesetiaanmu dengan Yamai Kaguya ini, tubuh itu, dan bahkan hati itu akan baik-baik saja jika kau memberiku semua yang kuucapkan tersebut" "Negatif. Tidak ada yang hal baik yang datang jika kau memilih Kaguya. Ngomong-ngomong berikan Yuzuru pilihan yang jelas" Seolah di depan mata mereka tidak ada Reine dan Tohka, mereka berdua meniupkan nafas mereka ke telinga Shidou. Dan setiap waktu, keringat dingin akan turun pada wajah Shidou dan dia akan menggulungkan badannya. "...................kelihatannya ini berubah menjadi sesuatu yang menyusahkan" "..................ya" Dia mengatakannya dengan suara berat dan mengangguk. Reine lalu mengusap pipinya. "Kuku...............lebih baik ini bermanfaat bagimu kan? Seorang manusia sepertimu, meskipun hanya sementara akan tetapi kau mendapatkan kasih sayang dariku. Pergilah dan berteriak akan keberuntunganmu, kalau perlu ditangisi" "Ragu-ragu. Jika itu Yuzuru aku masih mengerti tapi, apa ada laki-laki yang akan senang jika mereka lebih maju dari Kaguya?" "Lu, lucu............... ini tidak berguna tak perduli berapa kali kau mencoba memprovokasiku seperti ini. Semua ini akan selesai ketika kau melihat akhir dari duel. Baik Shidou, tak apa-apa untuk mengatakannya, Aku atau Yuzuru, yang mana dari kami yang paling mempesona sebagai seorang perempuan?" "Pertanyaan. Yuzuru atau Kaguya yang manja. Yang mana dari kami yang terlucu?" [[Image:Date5 099.jpg|thumb]] "Tunggu, ada apa dengan rasa penghinaan yang anehmu itu!" "Abaikan. Daripada si cengeng Kaguya, Yuzuru lebih baik" "Apakah kau entah bagaimana membuat ini jadi lebih buruk!?" Sementara bertengkar, Kaguya dan Yuzuru makin dekat pada Shidou. Seolah mencoba untuk menenangkan mereka berdua Shidou *MaaMaa* melambaikan tangannya sambil mengatakannya. "Tu,tunggu sebentar. Kalian berdua mengatakan 'duel, duel' untuk sementara ini..................bagaimanapun kenapa kalian berdua bertarung di tempat pertama?" "............hmm? Aah-------" Ketika Shidou bertanya, Kaguya mengangkat dagunya dengan berlebihan. "Bukankah aku sudah memberitahumu? -----------kami berdua, sebenarnya adalah satu Spirit yang bernama Yamai" "Setuju. Akan tetapi, datang ke dunia ini beberapa kali, membuat Yamai terbagi menjadi dua" "Menjadi dua..............jadi, bagaimana bisa sesuatu seperti itu.............." Shidou mengangkat alisnya sambil melihat mereka berdua secara berurutan. Lain dari perbedaan gaya rambut dan ekspresi wajah, mereka berdua memiliki ciri-ciri yang mirip. Mereka begitu miripnya sampai, daripada memanggil mereka berdua kembar, memanggil mereka klon juga mungkin terdengar meyakinkan. "Ke, kenapa sesuatu seperti itu terjadi?" "Satu-satunya yang tahu ini adalah dewi takdir yang duduk di dalam surga. Menyenangkan, sifat-sakit dewi itu mungkin menyiksa kami karena kebosanan dan kelelahannya. Adakalanya, sewaktu dia menggunakan dadu tak sistematis untuk membuat keputusan dan mengabaikan diikuti kebanaran dan alasan" "heh..............?" "Intinya. Aku tidak tahu pasti, apa yang Kaguya katakan" "Aah.........aku tahu" "Tidak ada perasaan didalamnya" Ketika Shidou mengangguk dari mendengar penjelasan Yuzuru yang mana akhirnya membuatnya mengerti, Kaguya bersuara dengan ketidakpuasan. Untuk kembali ke keadaan normalnya dia batuk *Kohon*, dan melanjutkan dengan penjelasan. "Dan lalu kami berdua terbagi menjadi dua terlihat dari memandang wajah satu sama lain, dan dalam diri kami, kami akhirnya sadar kalau misi dan takdir kami telah terukir dalam darah kami. Ya--------kami akhirnya mengerti kalau hanya akan ada satu Spirit Yamai yang asli!" "Penjelasan. Kami mengerti kalau Yuzuru dan Kaguya terbagi menjadi dua, akan secepatnya bergabung kembali menjadi satu" "Aku mengerti, jadi.............." "Tambahan. [Kami tahu itu] mungkin adalah jalan terbaik untuk menyelesaikannya. Yuzuru dan Kaguya, secara langsung keberadaan kami terbagi menjadi dua, kami akhirnya mengerti apa yang akan terjadi pada tubuh kami" Setelah Yuzuru menunjukkan jarinya pada kepalanya Kaguya, dia melanjutkan. "Penjelasan. Akan tetapi, Yamai yang asli telah kehilangan kepribadiannya. Yang berarti ketika kesempatan terjadi, salah satu dari kamu akan menjadi kepribadian utama dari Yamai" "Uh, jadi itu mengapa..............duel" Mereka berdua mengangguk pada saat yang sama. Shidou berkeringat di pipinya sambil mengeluarkan suaranya. "Dengan kata lain, badai itu disebabkan oleh kalian berdua yang bertarung..............?" Ketika dia bertanya, Kaguya melipat tangannya. "Bisa jadi itu masalahnya. ------persaingan kami telah berjalan sangat lama. Ya, pada tahap ini 99 pertarungan telah terlewati" "99 pertarungan..............apa kalian berdua bertarung sebanyak itu!?" "Betul. Bahkan jika kami mengatakan pertarungan, ini sebenarnya tidak berarti kami melakukan pertarungan tinju sepanjang waktu. Lari cepat, Gendama, kontes memakan, dll, ada banyak-tipe cara untuk pertandingan kami" "..........................." Entah mengapa mereka, pertandingan yang damai. Tidak, jika mereka berdua melakukan kontes lari cepat, kerusakan serius mungkin terjadi di sekitar. "Ngomong-ngomong, hasil pertarungannya 25 menang 25 kekalahan dan 49 seri. Pemenang untuk duel yang ke 100 seharusnya menjadi Yamai asli. ------meskipun itu masalahnya" Kaguya menatap, dan Shidou menyingkat perkataannya. 'Aku tahu', Shidou nampaknya telah mengganggu duel terakhir mereka yang penting. Tapi, dia tidak punya pilihan lain bahkan jika dia diberi tahu tentang sesuatu seperti itu.Jika Shidou tidak menghentikan mereka pada waktu itu, dia tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada Tohka. Ketika Shidou terdiam, Kaguya dan Yuzuru melilitkan tangan mereka ke Shidou sekali lagi. "Fu...........tidak apa untuk tidak lama-lama membahas tentang itu. Malahan aku harusnya berterimakasih padamu. Karena kau, kami bisa melakukan pertarungan yang tidak pernah kami selesaikan sebelumnya" "Positif. Itu benar kalau Yuzuru berpikir bahwa pertarungan terakhir kami menjadi pertarungan tinju yang mana selalu berakhir dengan seri adalah masalah. Yuzuru tidak keberatan jika ini pertandingan" Mereka mengatakannya, dan seolah menggoda Shidou mereka berdua melanjutkan melilitkan tangan mereka dengan milik Shidou. "T, tidak, bahkan jika kamu memberitahuku sesuatu seperti itu.............." Shidou merasa wajahnya menjadi panas seketika, seolah menginginkan pertolongan dia memandang ke Reine. Tapi Reine yang diminta sedang duduk di kursi sambil mengoperasikan sebuah terminal kecil, dia membuat sebuah *Fumu* berat dan mengerang. "...................seperti yang diduga, ini tidak berguna" "Ap, apa yang tidak berguna?" Ketika Shidou bertanya, Reine mengangguk kecil sebelum membalikkan wajahnya pada Shidou. "....................aah, komunikasi dari <Fraxinus> telah berhenti" "Eh? Ke, kenapa lagi................." ".............alasan saat ini tidak diketahui. Aku akan mencoba menginvestigasinya sedikit" Setelah mengatakan itu, Reine menutup terminalnya dan berdiri dari kursi. Dan setelah menatap dengan baik ke Kaguya dan Yuzuru yang menempel pada Shidou, dia dengan tenang menggerakan bibirnya. ".....................kalian bilang kalian adalah, Kaguya dan Yuzuru kan? Kalian berdua, dengan maksud menjadi Spirit Yamai yang asli, sekarang bertanding untuk sebagai pertandingan. ..............tidak ada kesalahan kan?" Ketika Reine mengatakannya, Kaguya dan Yuzuru membalikkan pandangan mereka pada Reine untuk pertama kalinya. "Aah, itu tepat sekali. Aku tidak keberatan jika kau hanya melihat-lihat tapi, jika kau mencoba menghalangi maka aku tidak akan menahannya kau tahu?" "Pertanyaan. Siapa kau?" "...............Seorang guru sekolah" Setelah Reine menjawab dengan kebohongan acak, *Berbalik* dia berbalik ke belakang. "...................Shin, kamu jagalah Tohka. ------Kaguya, Yuzuru. Ada sedikit pembicaraan yang ingin kukatakan pada kalian berdua. Tolong ikuti aku" "Uh, Reine-san" '''''ini berbahaya''''', dia menatap ke Reine dengan maksud itu. Bahkan jika sebagai candaan, mereka berdua adalah Spirit. Akan tetapi Reine, '''''tidak perlu khawatir''''', seolah mengatakan itu dia melambaikan tangannya. "kuku.................dan ketika aku berpikir apa yang akan kau katakan. Mengapa seseorang sepertiku, harus mematuhi manusia biasa" "Penolakan. Yuzuru ingin tinggal dengan Shidou" Tapi, mereka dengan keras kepala menolak untuk bergerak. Namun Reine mengangkat bahunya seolah ini sudah seperti dugaannya, dan berbicara seolah membuat mereka percaya. "...............tidak seperti penampilan Shidou, Shin itu besar-kepala. Mendengar percakapanmu kupikir ini tidak ada ruginya pada kalian berdua" "Apa.................?" "..................dilihat dari reaksinya jelas kan? dari mataku, kalian berdua sangat mempesona dan lucu. Tapi meski begitu, Shidou masih tidak memilih salah satu dari kalian" "".........................."" Kaguya dan Yuzuru, menatap dengan heran dan melihat wajah satu sama lain. "....................apa yang akan kalian lakukan sekarang? Dari pendirianku, aku tidak keberatan apakah jika itu dari salah satu dari kalian berdua" Dia mengatakannya, dan membuka pintu kantor Ketika mereka berdua melihat satu sama lain lagi, mereka dengan malas melepaskan tangan mereka dari Shidou, dan mengikuti Reine. <noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information