Editing
Rakudai Kishi no Eiyuutan (Indonesia):Volume1 Chapter 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Lima laki-laki dengan mata terbeliak mendesak melewati kumpulan gadis-gadis untuk berdiri di depan Ikki, dan seorang laki-laki tinggi yang menonjol di antara mereka berbicara dengan suara lebih keras dari sebelumnya. "Kau benar-benar populer, tapi bukannya bermain dengan semua cabe-cabean di kelas itu kelewatan?" Monopoli Ikki terhadap gadis-gadis tampak menggelisahkan lelaki lain, jika urat nadi pada kulitnya adalah suatu tanda. Teman sekelas mereka tidak mengambil sikap seperti itu. "Ada apa denganmu, Manabe!? Apa kau cemburu?" "Jangan mulai kelas hanya karena kau tidak populer! Menyedihkan!" Kata-kata mereka sepertinya juga ditempatkan pada kelompok laki-laki yang tersisa. "Jalang, apa yang kau katakan!? Jangan mengejek pada Ma-kun!" Pengikut Manabe sekarang mengejek pihak gadis, tapi jika mereka ingin bertengkar, Ikki pikir terbaik jika ia tetap menjadi target. Ia membungkuk di depan mereka dengan sopan, mencoba untuk menenangkan mereka. "Jika aku mengganggumu, aku minta maaf tentang itu. Seperti yang kau katakan, menyebabkan kegaduhan sepulang sekolah pastinya tidak pantas." "Apa? Apa kau mencoba jadi baik, dasar gadungan?" "Gadungan? Apa maksudmu?" "Meski kau bisa membodohi gadis-gadis idiot itu, kau tidak bisa menipuku. Tidak mungkin peringkat F mengalahkan peringkat A. Pertandingan itu mungkin palsu, untuk populer seperti ini." "Err, aku tidak menipu siapapun. Dan kau tidak sopan pada Stella." "Jadi kau masih mengatakan bisa mengalahkan peringkat A? Sangat tidak tahu malu. Jika kau kuat, ayo latihan sebentar dan lihat." Pada perkataannya, mereka berlima mulai mengelilingi Ikki seperti anjing hutan yang mengepung mangsanya, dan empat orang dengan Manabe memanggil Device mereka. Kagami berteriak pada pemandangan itu. "Hei tunggu! Apa kalian serius!? Kalian akan diskors jika menggunakan Device di sini!" "Berisik, jalang! Mundurlah jika kau tidak ingin terluka." Empat pengikut Manabe mengabaikan peringatannya dan mengacungkan senjata mereka. Menilai dari ekspresi galaknya, mereka tidak menggunakan bentuk ilusi. Tapi dalam situasi ini pun, Ikki menahan kesabarannya dan mencoba mengendalikan situasi. "Tidak, kita tidak bisa melakukannya di sini. Seperti yang Kusakabe-san katakan, bertarung di ruang kelas menentang aturan sekolah. Kekuatan kita sebagai murid kesatria dibatasi di akademi ini, dan kita tidak diijinkan menggunakannya di luar wilayah yang ditentukan. Jika kau mau bertarung, ayo pergi ke tempat lain. Aku akan menemanimu bermain sampai malam di salah satu lapangan latihan." Ikki mengatakan ia bisa latihan di salah satu arena latihan. Ia akan menemani laki-laki itu meski mereka tidak serius bertarung dan lebih ingin menemukan adiknya. Ikki bertindak sebagai kakak kelas, yang menuruti kehendak adik kelasnya. "Brengsek..." Dan urat nadi lain pada kulit Manabe, karena Ikki membuat kesalahan besar. Apa yang Manabe dan pengikutnya inginkan bukan latihan, tapi untuk melihat kepengecutan peringkat F di kaki mereka dan memohon maaf untuk berbohong yang membuat dirinya populer dengan para gadis. Sebaliknya, peringkat F ini mengatakan ia ingin bertarung setelah berganti lokasi? Itu merupakan penghinaan jelas. "Jangan sombong, pengulang bajingan! Serang dia, kawan-kawan!" ''Huh? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?'' Terlambat untuk penasaran. Mereke tidak bisa lagi dihentikan dari mencoba mengeroyok Ikki, dan gadis-gadis berteriak pada pemandangan yang terpampang. Ini bukan lagi kekacauan yang ia bisa selesaikan dengan damai. Ikki mendesah. Ia harus menggunakan kekuatan sekarang. "Senpai! Aku akan menjamin keselamatanmu, cobalah menghentikannya dengan baik!" Kagami mendesaknya bertarung dan menjanjikan untuk membebaskannya jika wewenang sekolah menyelidiki. Itu usulan yang bagus, tapi— "Tidak, tidak perlu." Tidak perlu, karena ia tidak akan menggunakan Device-nya dalam pertarungan singkat ini. Dalam sekejap, Ikki memusatkan pandangannya. Ia tidak membutuhkan warna, jadi Ikki tidak mempedulikan itu, dan melihat dunia bergerak dalam keabuan, ia memindahkan ketajaman perasaan warnanya untuk sentuhan gerakannya. Ini bukan kekuatan spesial, hanya dorongan dalam kesadaran yang orang biasa pun akan terima dari bahaya, kecuali kalau Ikki dapat mengaktifkannya dengan sadar sejak itu, jelasnya, ia tidak bisa mencapai tingkat konsentrasi yang diperlukan untuk menang bertarung dalam satu menit tanpa kemampuan semacam ini. Dunia kelabu di sekitar perlahan dan mengecil seolah tenggelam menuju dasar laut, dan Ikki mengamati sekelilingnya. Ada empat musuh ke kiri, kanan, depan dan belakangnya. ''Yang paling cepat akan jadi orang yang memegang pedang Jepang datang langsung dari depannya.'' Melihat itu, Ikki perlahan menggunakan belakang tangan kanan kosongnya untuk memukul pusat pedang, dan dengan sebuah gerakan yang benar-benar santai, ia merubah lintasan ayunannya. "Eh—?" Keterkejutan muncul pada wajah laki-laki itu yang mengayunkan pedang. Pedangnya menghempas secara mendatar melewati Ikki, dan di saat bersamaan, Ikki menggunakan satu kaki untuk menjegalnya. "Waaah!" Sambil dia terjatuh, dia menabrak menuju kawannya yang datang pada Ikki dari belakang dengan Device berbentuk pedang panjang, dan keduanya terjungkir kearah beberapa bangku di dekat. Dua tumbang. "Kau siiaaaalann!" "Maatiiiii!" Dua laki-laki di kiri dan kanannya menyerang secara serentak dengan kapak. Mereka berdua mengarahkan untuk kepala Ikki, jadi balasannya mudah. "Hup—" Ikki melipat lutut dan membungkuk. Sedetik kemudian, suara keras baja bersilangan berbunyi di atasnya. Itu suara dentaman antara dua orang yang memberikan kekuatan penuh mereka. "Gaaaaaaaah!" Keduanya langsung berteriak. Pengaruh goncangan segera mematikan kedua lengan mereka. Satu kiri. "Si-Sial!" Keangkuhan Manabe menghilang. Dia tidak dapat memahami bagaimana kawannya dikalahkan dengan sangat mudah, jadi dia memanggil Device-nya dengan putus asa. Sebuah pistol berkaliber besar, Device tak biasa untuk orang Timur, dan dia mengarahkan moncongnya pada Ikki. Dia bisa menembak peluru sihir dengan hanya menekan pelatuk. Ikki sudah bergerak. Dia mengambil penghapus dari bangku seseorang dengan menjentikkannya ke atas dengan ibu jarinya. Bagian karet mengenai langit-langit, yang mental ke bawah, dan—menjepit dengan sendirinya dalam ruang antara penekan senapan dan menyumbat mesiu. Manabe meningkatkan jeritan tak bersuara seolah melihat hantu. Ikki melumpuhkan senapan dengan cara yang benar-benar tak disangka. Ikki masuk menuju sisi buta tanpa pertahanan Manabe sekarang, dan— <nowiki>*</nowiki>''Bam!''* —menepuk telapak tangannya bersama di depan mata Manabe. "Hii—" Tapi itu cukup. Meski Ikki hanya menepuk sekali, Manabe jatuh di atas punggungnya dan menatap pada Ikki dengan mata menggigil. Dan kenapa tidak? Tepat di depan mata mereka, peringkat F bertangan kosong mengalahkan lima Blazer yang memegang Device seperti bukan apa-apa. Tidak mungkin Manabe akan bertarung dengan tenaga tersisanya, jadi Ikki tidak perlu memberikan serangan terakhirnya. Tanpa bertarung menggunakan Device. Tanpa pertarungan pun juga. Dengan hasil tersebut. Ikki melihat ke bawah dengan senyum yang menurut Kusakabe yakin untuk meledakkan naluri seorang gadis. "Mari berteman, karena kita akan jadi teman sekelas untuk setahun." Manabe hanya bisa menganggukan kepalanya yang gemetar. Teman sekelas di sekitarnya juga berdiri kebingungan setelah melihat Ikki melumpuhkan lima Blazer tanpa terluka. "E-Eh? Stella, bukankah suasananya sedikit sangat dingin?" "Sewajarnya! Apa yang kau pikir terjadi ketika menunjukkan banyak kekuatan?" "Menunjukkan apa? Aku 'kan cukup menahan agar tidak menyakiti mereka." "Bukankah itu pastinya apa yang membuat semuanya terkejut?" Stella mendesah dengan keheranan. Tapi di saat itu— <nowiki>*</nowiki>''Pok pok pok''* Tepuk tangan datang dari pintu masuk ruang kelas. Semuanya berbalik, ingin tahu siapa itu, dan melihat gadis kecil berdiri di ruang depan. Dia memiliki rambut perak pendek dan mata hijau permata, menunjukkan daya tarik cukup untuk mempesonakan semuanya, dan dia mengenakan senyum ringan pada bibir merah mudanya yang seperti kuncup bunga. "Kekuatan besar yang tak akan membiarkan orang lemah mendekat. Hanya sepertimu, Onii-sama<ref>"Kakak laki-laki", sebuah bentuk panggilan hormat tinggi.</ref>." Suara nyaringnya yang menggema seperti lagu. Onii-sama. Pada kata itu, mata Ikki melebar. "Kau...." Tidak, ia tidak perlu bertanya. Suara, ciri-ciri, model rambut dan semuanya yang lain tentangnya berubah sangat banyak, tapi hanya satu orang di dunia ini yang memanggilnya begitu. Dia penghuni satu-satunya klan Kurogane yang baik padanya, satu-satunya adik yang mengikutinya kemana-mana dengan langkah kecil. "Shizu...ku?" "Ya. Lama tak jumpa, Onii-sama."
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information