Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Bab 8
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Saat Rinslet berada di dapur, Kamito menjelaskan segala sesuatu yang telah terjadi sampai sejauh ini pada Freya. "—dan begitulah, Kami kembali untuk merebut kembali Akademi." "Aku mengerti—" Guru wali kelas yang cerdas itu segera memahami perkataan Kamito dan mengangguk. "Dengan kata lain, entah pemberontakan Akademi berhasil atau tidak, menentukan pergeseran kesetiaan dan tatanan politik dalan Kekaisaran." "Ya. Setelah berita tentang perebutan kembali Akademi menyebar, para bangsawan netral akan memberikan dukungan mereka pada Fianna." "Memang benar, harapan akan kembalinya sang putri kedua bukanlah hal yang tak biasa didalam masyarakat. Berita tentang pencapaian hebatmu di Teokrasi dalam menghentikan Leviathan telah sampai ke sini juga." "Semua rakyat Kekaisaran mengharapkan penobatan Fianna." Kata Claire. "Memang. Saat ini, pemerintahan Arneua sangat buruk tak peduli bagaimana kalian mengatakannya. Akan tetapi, ada para bangsawan yang lebih suka menerima penguasa tak kompeten daripada melihat putri yang cantik dan bijaksana memegang kekuasaan." "Apakah orang-orang ini menyadari bayangan Kerajaan Suci dibalik Kaisar saat ini?" "Tentu saja mereka menyadarinya. Kardinal Kerajaan Suci berada di Istana Nefescal. Akan tetapi, mereka masih memilih untuk patuh dan mengambil hati orang-orang yang berkuasa." Bibir indah bu Freya membentuk senyum ejekan. "Ngomong-ngomong, aku tak pernah menduga Imperial Knight menggunakan trik-trik semacam itu—" Ellis berbicara keras, penuh kemarahan di wajahnya. Karena mengagumi para ksatria, dia mungkin tak bisa menerima tindakan kekejaman seperti itu. "Jadi mereka telah mengabaikan moral mereka—" Karena memasang sebuah segel persenjataan terkutuk pada dirinya sendiri sebelumnya, Velsaria bergumam. "Akan tetapi, itu tak bisa dipahami. Setelah berita tentang melepaskan para roh iblis terhadap para siswi menyebar, itu pasti akan menyebabkan kemarahan yang besar." "....itu memang benar." Freya setuju dengan Claire. Selain Teokrasi Alpha, roh-roh iblis merupakan tabu di setiap negara. Jika para ksatria Ordesia menggunakan roh-roh iblis, itu akan membuat semua negara di benua mengutuk mereka. Para bangsawan di Kekaisaran juga akan membenci Arneus karena memberi ijin pada tindakan semacam itu. Dan juga, jika mereka meredam pemberontakan dengan segala cara, mereka bisa menggunakan roh-roh militer secara langsung. Kenapa juga harus sampai memanggil roh-roh iblis? "Kemungkinan besar pemanggilan roh-roh iblis merupakan sebuah efek samping." "Restia?" Dengan tebaran bulu-bulu hitam, Restia muncul disamping Kamito. "Tujuan sejati mereka mungkin sesuatu yang lain." "Apa maksudmu?" "Menurutmu pilar cahaya itu apa?" Berkata demikian, Restia menatap keluar jendela. Pilar cahaya yang mereka lihat dari jalanan sebelumnya, saat ini menebus awan-awan tebal di langit. Cahaya merah menakutkan keluar dari celah awan-awan. Semua orang menggeleng dalam diam. Bahkan Freya pun tak paham. "—Itu adalah sebuah gerbang menuju alam iblis." "Alam iblis?" "Ya, kontras dengan tempat suci, ada suatu tempat di Astral Zero yang dikenal sebagai alam iblis. Itu adalah tempat dimana mayoritas roh-roh iblis tinggal." Restia menatap Kamito dan yang lainnya. "Pilar cahaya itu merupakan garbang untuk membuka koneksi dengan tempat itu." "Sebuah gerbang penghubung dengan Astral Zero? Gimana caranya membuka sesuatu seperti—" Di pertengahan kalimat, Claire melebarkan matanya. "Jangan bilang, mereka menggunakan reruntuhan dari Hutan Roh...!?" "Ya, tepat sekali." Restia mengangguk pelan. "Suatu gerbang sebesar itu memungkinkan untuk dibuka selama resonansi dihasilkan dari kekuatan banyak reruntuhan. Para roh iblis yang sebelumnya datang dari alam iblis melalui gerbang tersebut." "Lalu kenapa mereka melakukan ini....?" "Kalau itu aku nggak tau..." Mengatakan itu, dia menggeleng. "Tapi kalau kita membiarkan itu berlanjut, gerbangnya akan menelan kota ini cepat atau lambat." "Apa kau bilang!?" "Apa yang terjadi!?" Claire dan Ellis berteriak bersamaan. Velsaria juga mengernyit. "Lihatlah. Bukankah cahaya mereka diantara awan itu meningkat?" "...!" Kalau diperhatikan lagi, dia benar. Tingkat keterangan cahaya merah itu telah meningkat dari sebelumnya. Cahaya itu berasal dari Astral Zero, huh— Misalkan gerbang itu terus membesar, maka pasti roh iblis dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya akan keluar ke kota Akademi. "....Jangan sampai mereka berhasil!" Didalam mata Claire yang seperti rubi api berkobar. "Ya. Sebagai kapten dari Sylphid Knight yang melindungi Akademi, aku tak boleh membiarkan ini terjadi!" Ellis juga berdiri. "Jadi apa yang bisa kita lakukan?" Lalu, bu Freya berbicara. "Karena mereka menggunakan kekuatan reruntuhan untuk membuka gerbang ke alam iblis, yang perlu kita lakukan adalah menghancurkan reruntuhan tersebut dan gerbangnya akan lenyap, kan?" "Tepat. Gerbang menuju ke Astral Zero sangat tidak stabil. Setelah reruntuhannya dihancurkan, gerbang itu seharusnya lenyap." Mendengar Claire, Restia mengangguk. "Tapi Akademi telah dijadikan sebuah benteng oleh Imperial Knight. Menyusup kesana tidak akan mudah." Kata Velsaria. "Tidak bisakah kita menggunakan sihir banyangan milik anda untuk masuk, bu Freya?" "Sayang sekali, itu tak akan berhasil. Alarm pasukan akan terpicu." "Jadi begitu...." Biasanya, itu gak masalah, tapi mengingat situasi saat ini, mungkin ada banyak perhalang tipe pendeteksi yang dipasang. Jika demikian, bahkan Kamito dan Muir akan kesulitan menyelinap masuk tanpa diketahui. "Bagaimana dengan negosiasi? Ellis kenal banyak orang didalam ksatria itu kan?" "....Negosiasi mungkin akan sulit. Aku gak punya hak untuk mengkritik siapapun, tapi Imperial Knight sangat keras kepala." "Kalau kau sampai bilang begitu, maka kekeraskepalaan mereka sudah pasti bukan kekeraskepalaan biasa." Claire sedikit mengangkat bahu. "Jadi hanya tersisa menyerbu masuk dari depan huh—" gumam Kamito. "....Cuma itu satu-satunya cara." "Apa kalian semua serius?" tanya bu Freya. "Aku tau itu sangat sembrono, tapi aku tak bisa diam saja dan melihat Akademi dihancurkan oleh roh-roh iblis." Kamito mengangguk pelan. "Bagiku, Akademi adalah sebuah tempat yang sangat penting." "Kamito..." Claire terlihat terkejut saat dia menatap Kamito. Sama terkejutnya, Restia juga menatap Kamito. Ini adalah perasaan sejati Kamito yang keluar secara alami. Meskipun dia cuma tinggal di Akademi selama dua bulan— Kamito telah mengalami begitu banyak hal baru untuk pertama kalinya dalam masa waktu itu. Bertemu rekan-rekannya. Berlatih siang-malam untuk berpartisipasi dalam pertempuran tim. Bekerja paruh waktu di kota Akademi, Festival Valentine, kamp pelatihan, misteri hot pot, dan bahkan berburu roh payudara raksasa legendaris. Setiap kejadian merupakan kenangan berharga bagi Kamito— Dan kenangan-kenangan itu terlahir di tempat bernama Akademi Roh Areishia. "Ya, aku juga." Lalu, Ellis menambahkan. "Aku juga, Kamito!" "Sama halnya denganku!" Lalu, Rinslet keluar dari dapur, membawa roti lapis. "Ini adalah pesona keberuntungan Laurenfrost." "Sangat lezat." Muir menjejali mulutnya... Manis sekali, seperti seekor tupai. "Tapi aku tidak setuju dengan menyerbu tanpa rencana. Mari kita diskusikan rencana tindakan kita terlebih dahulu." "...Kurasa kau benar." Kamito menempelkan tangannya di meja dan berpikir mendalam. Memang, menerobos masuk kedalam Akademi dari depan mungkin akan sangat sulit. Misalkan ada cara lain untuk menyebabkan pengalihan perhatian yang besar terlebih dahulu— "...Oh." Tiba-tiba Kamito terpikir sesuatu. "Hei, Ellis—" "Ada apa?" "Saat aku lupa ingatan, bukankah ada suatu tempat harta dari Raja Iblis yang muncul dibawah tanah kota Akademi?" Dia menanyai Ellis. "Ya, Burial Chamber itu kan?" Ellis mengangguk. Dia memasuki Burial Chamber itu bersama Kamito. Memang, kejadian itu merupakan alasan kenapa Imperial Knight mulai ditempatkan di Akademi. Dihasut oleh Millennia, para roh di Akademi mengamuk, menyebabkan bencana besar. Pada saat itu, Kamito amnesia karena syok kehilangan Restia, tapi setelah membuat kontak dengan Est di Burial Chamber dibawah Akademi, dia mendapatkan kembali ingatannya. Terpanggil sebagai hasil dari kebangkitan Kamito, Burial Chamber merupakan tempat dimana banyak artifak dan tempat disegelnya roh-roh tersegel yang pernah digunakan oleh Raja Iblis Solomon legendaris dimasa lalu. "Kau ingin mengambil senjata-senjata milik Raja Iblis yang bersemayam di Burial Chamber, kan?" Claire segera bereaksi. Tapi bu Freya menggeleng. "Sayang sekali, kau sudah terlambat." "Kenapa?" "Kabarnya, Imperial Knight telah mengambil semua harta di tempat bersejarah dibawah tanah tersebut. Artifak-artifak kuno dan roh-roh tersegel yang kuat, aku menduga semua itu di simpan di Perpustakaan Tersegel milik Akademi sekarang." Itu masuk akal juga. Itu wajar bahwa musuh akan turun tangan saat artifak-artifak kuno dan berharga muncul. "Sepertinya rencanamu gagal." "Tidak, tidak sepenuhnya digagalkan. Malah sebaliknya, ini adalah suatu peluang." Berkata demikian, Kamito memasukkan tangannya ke saku dadanya. "Ah. Kamito, aku tau apa yang kamu pikirkan." Melihat itu, Restia berbisik pelan. Seperti yang diharapkan dari partner lamanya. "Ya, kita akan menggunakan segala yang kita bisa."
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information