Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab6
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Sepanjang waktu itu, Kamito dan Fianna sudah berada jauh di dalam [Hutan Roh]. Di malam hari, ini adalah hutan kegelapan dengan Roh Roh berkeliaran dimana mana, namun sepanjang pagi, ia memberikan kesan layaknya kuil suci, sehingga [Hutan Roh] itu memiliki dua wajah berbeda. ''Jadi teringat, aku ketemu Claire disini.........'' ......Namun itu, dalam banyak hal, adalah pertemuan terburuk yang pernah ada. “Berjalan jauh jauh ke tengah Hutan berduaan saja. Rasanya seperti sedang kencan.” “Ini bukan tempat yang cocok buat kencan. Ada Roh Roh yang nggak bisa terlihat mata berkeliaran dimana mana.” “Nggak apa apa. Anggap saja aku tipe yang lebih bersemangat kalau dilihat jelas.” “.....Ap.....Tuan Putri tak boleh mengatakan hal semacam itu!” “Cuma bercanda. Kenapa wajahmu mesti memerah?” Sambil berdialog seperti itu, keduanya sampai di lahan kosong di tengah tengah Hutan. Kamito tak perlu khawatir ada orang yang mendengar obrolan mereka. “Baiklah, ada satu hal yang mau kutanyakan—“ “Warna pakaian dalamku hitam.” “Jangan seenaknya memberi jawaban. Bukan itu, aku nggak berniat mengajukan pertanyaan macam itu.” Kamito menimpali dengan mata serius. Sangat gawat kalau dia terseret kedalam arus pembicaraan si Tuan Putri. Ahem, dia terbatuk, dan menatap lurus ke mata Fianna— “Kenapa kamu tahu identitas sejatiku?” “.........” Terjadi beberapa detik kesunyian. Dan kemudian, Fianna dengan tenang mendesah. Warna kekecewaan yang tak bisa dia ungkapkan muncul di wajahnya. “.....Hei, apa kamu benar benar nggak mengingat apa apa?” “Maaf, tapi aku nggak punya satupun kenalan Tuan Putri.” Fianna mendesah lagi oleh jawaban Kamito. Dia menggembungkan pipinya, ketimbang terkejut, dia tampak sedang marah. “Petunjuk satu, apa kamu mengingat sesuatu setelah melihat Hutan ini?” “Hutan?” “Ya. Hutan di [Astral Zero].” Astral Zero........ada sesuatu yang tersangkut di pikiran Kamito. “Petunjuk dua, festival [Tarian Pedang].” “Tarian Pedang, maksudmu yang tiga tahun lalu?.......jangan jangan, kamu salah satu lawan yang kuhadapi di Tarian Pedang itu?” “Petunjuk tiga, gaya rambut.” Berteriak dengan suara jengkel, Fianna mengikat rambutnya dengan kedua tangannya. Dia menarik rambut glamornya di kedua sisi, wajah itu— “Ah!” Kamito secara spontan mengeraskan suaranya. “........A-Aku ingat!” Tiga tahun lalu, dia adalah gadis yang dia selamatkan saat tengah diserang oleh Roh di Hutan Astral Zero. Selain itu, Kamito terlihat saat ia tak mengenakan pakaian wanitanya pada saat itu. “Gadis yang waktu itu ternyata kamu, Fianna.” “.....Iya, huuuuh.” Fianna cemberut sambil menggembungkan pipinya. “Emm, tapi atmosfirmu berbeda sekali........” Kamito berbicara tak jelas. Bukannya dia tak mengingatnya sama sekali, namun waktu itu dia gadis yang masih belum tumbuh seperti sekarang. “Apa, Kamito-kun, kamu sendiri juga sudah banyak berubah.” “Banyak hal terjadi.” Kamito dengan canggung mengalihkan tatapannya. Tanpa sengaja pandangannya berhenti pada tangan kirinya yang terbungkus sarung tangan kulit. —Tiga tahun silam tepat ketika segalanya berubah. Apalagi, itu adalah hari Kamito kehilangan ''dia'', mengulurkan tangannya pada [Permohonan] yang seharusnya tak pernah ia harapkan. “Padahal sudah janji bertemu lagi, padahal aku menunggu sepanjang waktu ini. Kamu lenyap begitu saja.” “......Maaf.” Kamito meminta maaf dengan jujur. Fianna meletakkan tangannya di pinggangnya,dan mendesah dalam kekecewaan. “Nggak apa apa. Aku sudah memaafkanmu. Aku jengkel karena kamu nggak mengingatku, tapi, yah, itu saja. Bagi kamu, itu hanya satu gadis yang kebetulan kamu selamatkan.” “Tapi hei—“, dia bergumam dengan tegas. Mendadak, ia menekan lembut ujung jarinya ke bibir Kamito. “Kamu sebenarnya cinta pertamaku.” “Ap.....!?” “Cuma bercanda.” “......Ke-Kenapa kamu.” Kamito melotot dengan tatapan serius, dan Fianna tertawa kecil. “Begitu, jadi kamu gadis yang waktu itu.....” Namun, meskipun demikian— Kenapa dia harus mendekati Kamito? Alasan itu masih belum jelas. “Fianna, kenapa kamu datang ke Akademi ini?” “Tentu saja, untuk mencium Kamito-kun tercintaku.” “.....Tidakkah kamu merasa malu mengatakan itu?” “Y-Ya......barusan itu memang sedikit memalukan.” Fianna tersipu malu dan melihat kebawah..........tentu saja, dia pasti malu. “Aku datang kemari karena aku mendengar tentang Kamito-kun.” “Tentang aku?” “Yea. Beberapa hari lalu, aku dengar rumor dari butler di istanaku. Bahwa terdapat Kontraktor Roh laki laki, yang mengalahkan Roh Militer yang mengamuk. Setelah menyelidiki, nama itu—“ “Adalah namaku, yaitu orang, yang menghilang tiga tahun silam.” “Itu dia. Namun, aku segera tahu dari bagian Kontraktor Roh laki lakinya.” “Terus, kenapa kamu harus datang menemuiku?” “I-Itu untuk berciuman dengan Kamito-kun—“ “Sudah cukup.” Kamito menyela, dan Fianna sedikit cemberut sambil terus diam. Dan kemudian, ia dengan tenang membuka mulutnya. “Aku bermaksud mengancammu dengan rahasia masa lalumu dan dengan paksa bergabung kedalam timmu.” “Apa maksudmu?” “Kalau aku berada satu tim dengan Ren Ashbell, Sang Penari Pedang Terkuat, kupikir aku bisa menjuarai Tarian Pedang kali ini.” “......Begitu. Maksudnya metode pendekatan penuh godaanmu yang tak alami itu juga bagian dari rencanamu?” “Emm........ketahuan deh.” “Tindakanmu terlalu ganjil. Tapi, kupikir kamu sudah berjuang bagus.” Yang pasti, dia adalah Tuan Putri sungguhan, dan dengan cara keras, dia adalah Gadis Tuan Putri terkenal dari [Institut Upacara Kedewaan]. Karena berhubungan dengan bidang itu, katakan saja, bahwa dia gadis yang lebih lugu dari para Nona muda di Akademi ini. “Namun, jangan salah paham! H-Hal semacam itu hanya akan kulakukan padamu saja, Kamito-kun!” “Nggak, justru bagian itulah yang merepotkan.” Kamito menggerutu dengan tatapan malas dan mendesah. “Namun, kenapa kamu berniat mengikuti [Tarian Pedang]?” “Itu......” Fianna membuat ekspresi menimbang nimbang— “Bukankah sudah jelas? Kalau aku memenangkan Tarian Pedang, aku bisa merebut kembali status dan kehormatanku yang hilang. Semua orang, yang terus melecehkanku—Sang Ratu Hilang, Tuan Putri tak berguna—akan kembali mengakui diriku.” “.......Begitu.” —Itu pasti bohong. Kamito menyadarinya. Bukan itu alasan sejatinya. Pupil dinginnya mirip dengan Claire, membawa kehendak kuat menuju tujuan mereka. Dengan alasan semacam itu, tak mungkin dia memiliki tatapan seperti itu. “Hei, Kamito-kun. Kamu tak marah?” “Hm, kenapa?” “Soalnya, aku mencoba memanfaatkanmu.” Kamito mengangkat bahunya pada Sang Tuan Putri, yang menjadi serius di waktu yang aneh. “Bukan apa apa. Greyworth selalu memperalatku. Disamping itu, Claire memberiku perlakuan ala budak. Biarpun masalah nambah satu atau dua, nggak akan ada bedanya.” “Ternyata Ren Ashbell juga punya banyak kesulitan.” Fianna tersenyum pahit, pada saat itu— Semak semak bersuara, dan suara dingin terdengar. Kamito menoleh, dan seorang gadis, yang wajahnya sangat ia kenali, muncul dari sisi lain semak. “Ellis?” “.......Oh, ternyata Kamito.” Ellis menghela nafas kelegaan dan menyarungkan pedangnya, kemudian, ia keluar dari semak semak dan berjalan ke arahnya. Tak lama dari belakang, Rakka dan Reishia dari Ksatria muncul. “Ellis, ada masalah apa? Kenapa kamu ada di tengah hutan?” “Itu kata kata kami. Karena penyusup kemarin, para Ksatria jadi super sibuk. Aku ingin kamu lebih berhati hati dalam bertindak.” Tak lama kemudian, sudut pandang Ellis berpindah pada Fianna, yang berdiri di samping Kamito. Ekspresinya mendadak suram. “Ka-Kalian, apa yang kalian lakukan berduaan saja di tempat semacam ini!?” Sebelum Kamito menyadarinya, pedang sudah diacungkan di depan lehernya. .......seperti biasa, cabutan pedangnya secepat Dewa. “Tak mungkin, kalian—“ “Bodoh sekali, dengan pria dan wanita berduaan saja di hutan hanya satu hal yang perlu dipikirkan.” “A-Apa apaan itu!” Wajah Ellis memerah padam oleh ucapan Fianna. Sudut tajam pedang semakin diacungkan ke arah Kamito. “Oi, Fianna!?” Kamito berteriak, namun Fianna pura pura bodoh. “A-Akademi memang tak memiliki aturan yang melarang hubungan seksual terlarang. Tapi, itu karena sejak awal disini nggak ada lawan jenis. Namun, meski tak tertulis di aturan , para Ksatria tetap melarangnya! Apa yang kalian lakukan, ayo ngaku!” “Anu, yang tadi kami lakukan. Pokoknya, apa saja yang kamu bayangkan di imajinasimu.” Fianna menekan dadanya erat erat ke lengan Kamito. Mata Ellis semakin meningkat level bahayanya. “Fianna, kenapa kamu selalu bikin perkara, yang seperti menumpahkan minyak ke api?” “Pa-padahal opiniku padamu sudah membaik..........kamu, dasar pria mata keranjang!” Ia mengayunkan pedangnya. Kamito melompat ke belakang dalam kepanikan oleh serangan tanpa ampun itu. “Tu-Tunggu, Ellis! Bantu aku, para Ksatria, ada setan pembunuh mengamuk disini!” “Dasar bodoh, aku juga Ksatria!” “Sungguh ironis!” Kamito berteriak. “Ketua, kamu hanya membuang buang waktumu.” Rakka meletakkan tangannya di bahu Ellis. “Mohon maaf, saat ketua kami ada denganmu, emosinya selalu nggak stabil.” “......I-Itu nggak benar!” Wajah Ellis memerah padam, dan dia melotot pada Reishia, yang terkikik. Untuk sementara waktu, sepertinya ancaman bahaya sudah lewat. Kamito menghela nafas lega. “Astaga, Ellis, apa yang kamu lakukan pagi pagi begini?” “Ah, sudah diputuskan kalau kami berangkat ke Tambang untuk misi. Untuk mencari sumber cahaya dalam lorong, kami datang untuk menangkap Roh beratribut cahaya.” Yang menjawab tadi adalah Rakka. Itu benar. Mereka membawa lentera yang terisi oleh Bijih Roh kecil di tangan mereka. “Tambang? Jangan jangan, kalau tidak salah, misi investigasi Kota Tambang Gado seperti kami?” “Ah, itu benar. Namun, misi kami bukan untuk menginvestigasi.” “Apa maksudnya?” “Itu misi yang baru kami terima pagi ini. Rinciannya adalah menangkap penyusup dan mengambil kembali material super rahasia yang dicuri.” “Penyusup—bocah Jio Jinzagi itu.” Dia adalah Kontraktor Roh laki laki, yang menggunakan beberapa Roh Terkontrak. Kamito sepertinya mengetahui sesuatu tentang tujuan pria itu. “Itu benar. Kami belum mengungkap identitas bocah itu, namun material super rahasia yang dicuri dari perpustakaan adalah benda yang sudah mencatat, {{Furigana|Jormungandr|Roh Militer Tipe Strategi|margin=13}}, yang tersegel di periode paska perang di Kota Tambang Gado. Sepertinya ada orang orang yang secara rahasia mengendalikan wilayah terluar Kota Tambang.” Ellis menahan kemarahannya, meski masih nampak kesal. “Gara gara Jio Jinzagi—bocah itu—kehormatan Ksatria Sylphid jatuh begitu rendah. Untuk mengembalikan harga diri Ksatria, aku, pemimpin Ksatria, harus menangkapnya. Rakka dan Reishia mengangguk kuat oleh ucapan Ellis. ''.......Sepertinya takkan berakhir sebagai investigasi gempa bumi biasa.'' Sebuah firasat muncul di kepala Kamito. Terdapat material super rahasia tentang Roh Militer Tipe Strategi yang dicuri. Dan kemudian, muncul seorang Assasin, yang entah bagaimana mengenal identitas Kamito. ''Mungkinkah Greyworth tahu sesuatu tentang Assasin itu?'' Kamito sejujurnya tak paham apa yang Si Penyihir Senja itu rencanakan kali ini. Namun, ia berpikir kembali, sampai Greyworth memberikan misi peringkat S di waktu semacam ini, ia merasa ada unsur kesengajaan. ''Penyihir itu.....'' Kamito menggerutu dengan kesal. Setelah itu, dia menghadap Ellis— “.....Hei, Ellis. Karena tujuan kita sama, kenapa kamu tak bergabung dengan kami saja?” Assasin bernama Jio Jinzagi itu sudah jelas bukan lawan yang biasa. Kamito, tentu saja, mengetahui kemampuan Ellis, namun dia bukan lawan yang bisa dihadapi dengan keahliannya. Namun, Ellis dengan tegas menggelengkan kepalanya. “Kamito, kuhargai ajakanmu, tapi aku tak bisa begitu saja meminjam bantuanmu. Ini sesuatu yang harus diselesaikan oleh Ksatria Sylphid.” “Baiklah, kalau itu memang keputusanmu, tapi jangan memaksakan dirimu.” “A-Ah.......kamu juga.” Ellis tersipu malu dan memalingkan wajahnya. Fianna, yang melihat situasi itu, membulatkan pipinya, entah kenapa terlihat cemberut.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information