Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===1-5=== “…sungguh kuno.” Kamu bahkan tidak akan melihatnya di ''Friday Roadshow''<ref> Tayangan TV yang menayangkan film di akhir pekan.</ref> akhir-akhir ini. Juga, mengapa mereka terus menayangkan siaran ulang ''Laputa''? Aku sudah ada DVDnya, jadi hentikan itu. Tayangkan ''Tales from Earthsea'', lontong. Toh, aku masih belum membeli film itu. ''Dipikir-pikir lagi, anak SMA zaman sekarang bahkan tidak akan tahu Battle Royale'', pikirku saat aku melihat ke arah Yukinoshita. Yukinoshita sedang melihat ke arah Hiratsuka-sensei dengan jenis tatapan yang biasanya kamu pakai<!--reserve--> untuk sampah di pinggir jalan. Dengan pemahaman tajam akan apa yang dimaksud dari tatapan menusuk Yukinoshita, Hiratsuka-sensei terbatuk dengan malu-malu. “''Ahem''. Y-yang penting! Untuk menyederhanakannya, kita memakai aturan ''Battle Royale''. Membuat pertarungan tiga-arah adalah sebuah cara jitu untuk memperpanjang manga aksi<!--battle manga-->. Singkatnya, itulah bagaimana bagian-bagian ceritanya dibuat di ''Y@iba''<ref> Yaiba. Manga shonen tua tentang samurai.</ref>.” “Datang lagi judul klasik lain<!--Yet another classic title-->…” “Karena ini adalah sebuah ''battle royale'' tiga arah, tentu saja akan ada aliansi juga. Tidak hanya kalian akan menepis satu sama lain, kalian juga akan bernasib lebih baik untuk meminjamkan kekuatan kalian pada satu sama lain.” Begitu ya. Itu benar bahwa bersekongkol dengan petarung yang lebih lemah dan kemudian membunuh mereka nanti adalah sebuah taktik umum dalam sebuah ''battle royale''. “Jadi apa yang anda katakan itu bahwa Hikigaya-kun selalu bertarung dalam posisi tidak menguntungkan…” “Kurang lebih.” Aku menerima skenario itu tanpa perlawanan apapun. Tidak peduli bagaimanapun kamu memikirkannya, itu akan berakhir dalam aturan “aku lawan dua”. Tapi, berlawanan dari tingkah pasrahku, Hiratsuka-sensei membentuk senyuman tidak kenal takut. “Tenang. Kali ini, anggota baru boleh direkrut sesuka hati. Tentu saja, kalian-lah yang melakukan perekrutannya. Dengan kata lain, kalian bisa menambah jumlah rekan kalian melalui tindakan kalian. Tangkap Mereka Semua<ref> Slogan Pokemon. </ref>! Incar 151!” Hiratsuka-sensei berkata dengan begitu berwibawa pada subjek ini, tapi jumlah rekan yang dia sebutkan benar-benar menunjukkan usianya. Sekarang ini jumlahnya sudah mendekati 500, kamu tahu. Tapi ayolah, menambah jumlah rekanmu itu mudah di mulut tapi sulit dilakukan<!--easier said than done-->. “Bagaimanapun itu, peraturan ini tidak menguntungkan bagi Hikigaya-kun,” kata Yukinoshita. “Dia tidak cocok untuk merekrut.” “Agak lucu mendengar itu darimu…” kataku. “Apa? Aku hanya meminta kalian untuk merekrut satu orang,” tegas Hiratsuka-sensei. “Tidak usah berpikir terlalu keras mengenai itu.” Yah, ketika dia mengatakannya seperti itu, dia benar. Itu bukan benar-benar soal menjadi yang paling hebat, yang tidak pernah dicapai siapapun.<ref> Slogan Pokemon </ref> Sebenarnya, orang yang paling hebat dalam hal semacam ini adalah Yuigahama, yang tidak ada di sini lagi. Seakan juga menyadari hal itu, ekspresi Hiratsuka-sensei murung sedikit. “Dipikir-pikir lagi, Yuigahama itu sudah tidak datang kemari belakangan ini… ini adalah sebuah kesempatan bagus. Meskipun itu berarti mengisi posisi yang kosong, kalian perlu mengambil kesempatan ini untuk mendapatkan seorang anggota klub yang baru,” kata Hiratsuka-sensei, membuat Yukinoshita segera mengangkat wajahnya karena terkejut. “Tunggu dulu sebentar. Itu tidak seperti Yuigahama-san kelu-” “Itu sama saja jika dia tidak pernah muncul. Aku tidak membutuhkan seorang anggota hantu.” Sesaat setelah aku melihat tampang di wajahnya, suasana menyenangkan barusan lenyap. Yukinoshita dan aku menciut melihat tatapan Hiratsuka-sensei yang dingin dan keras. “Kalian terjebak dalam suatu kesalah-pahaman, ya?” Dia tidak mengatakannya seperti sebuah pertanyaan. Dari caranya mengucapkannya, itu adalah teguran tersirat yang dimaksudkan untuk membangkitkan rasa bersalah dalam diri kami. Yukinoshita dan aku terdiam, tidak mampu untuk menjawab. “Ini bukanlah sebuah klub bagi kalian untuk bermain sobat-sobatan,” Hiratsuka-sensei meneruskan. “Pergi ke tempat lain untuk omong kosong remaja plin-plan kalian. Kalian berada di sini untuk mengubah diri kalian menjadi lebih baik. Bukan tempat untuk menjadi terlena dan berbohong pada diri kalian sendiri.” Hening. Dengan mulutnya tertutup rapat, Yukinoshita dengan sembunyi-sembunyi mengalihkan pandangannya dari mata Hiratsuka-sensei. “Klub Servis bukanlah suatu permainan. Itu adalah sebuah aktivitas klub yang diakui di SMA Soubu. Dan, seperti yang kalian tahu, kalian hanya berurusan dengan orang-orang tak termotivasi sampai pendidikan wajib berakhir. Orang-orang datang ke tempat ini atas kemauan mereka sendiri, dan mereka-mereka yang tak terdedikasi tidak ada pilihan selain keluar.” Motivasi dan dedikasi, huh…? “P-Permisi… bolehkah aku keluar karena aku tidak ada motivasi ataupun dedikasi untuk ini…?” “Kamu pikir kamu ada pilihan dalam hal ini ketika kamu sedang dihukum?” Hiratsuka-sensei membunyikan kepalan jarinya dan menatap tajam padaku. “A-Aku rasa begitu…” Jadi aku benar-benar tidak bisa lari dari ini, huh… Setelah dia selesai menghadapkanku pada intimidasi kecilnya, Hiratsuka-sensei berpaling pada Yukinoshita. Bahkan selagi Yukinoshita terus berwajah-kaku, itu mudah untuk melihat betapa tidak senangnya dia. Telah menyadari itu, Hiratsuka-sensei tersenyum dengan agak gelisah. “Tapi kamu tahu, berkat Yuigahama, aku sekarang sadar bahwa ada korelasi yang positif antara aktivitas klub dengan jumlah anggota klub. Itu akan bagus untuk memiliki satu anggota lain untuk menyeimbangkan keadaannya. Dengan itu… kalian memiliki waktu sampai Senin untuk mencari seorang pengganti yang memiliki motivasi dan dedikasi untuk berada dalam klub ini.” “Seseorang yang memiliki motivasi dan dedikasi pada hari Senin… sungguh pesanan yang terperinci… hei, bukankah ini akan berakhir dengan diriku dimakan oleh seekor kucing liar?” “Kamu benar-benar suka Miyazawa Kenji…<ref>Miyazawa Kenji adalah seorang penulis cerita anak yang populer. Ini adalah referensi pada ''The Restaurant of Many Orders'' (Restoran dengan Banyak Pesanan), yang bisa dibaca dalam bahasa Indonesia disini: [https://silvstartranslation.wordpress.com/lain-lain/restoran-dengan-banyak-pesanan/ Restoran dengan Banyak Pesanan]</ref>” ujar Yukinoshita. Itu adalah sebuah perbincangan yang hanya bisa terjadi antara murid-murid masing-masing dengan peringkat satu dan tiga dalam bahasa Jepang. Namun, jika Senin adalah batas akhir waktunya, kalau begitu kami hanya memiliki empat hari jika kami memasukkan hari ini dan hari Senin itu sendiri. Menemukan seseorang yang termotivasi untuk bergabung dengan Klub Servis dan terdedikasi untuk mengubah diri mereka untuk menjadi lebih baik dalam jangka waktu tersebut merupakan tugas yang begitu sulit, menurutku. Apa ini? Kisah pemotong bambu? Ah, jadi mungkin ini mengapa Hiratsuka-sensei tidak bisa menikah. Persis seperti Kaguya-hime, dia harus pulang ke rumah cepat atau lambat<ref>''The Tale of the Bamboo Cutter'' (Kisah Pemotong Bambu) adalah dongeng Jepang terkenal mengenai Tuan Putri Kaguya, yang berasal dari bulan. Dia pada akhirnya harus kembali ke tempat dia berasal, dan jadi dia menolak untuk menikahi bangsawan-bangsawan kaya manapun dan bahkan menolak menikahi sang raja sendiri. Supaya tidak menikah, dia membuat tugas-tugas yang tidak mungkin dilakukan untuk peminangnya.</ref>. “Anda itu tiran…” kataku dengan getir. Kata-kata itu menyelip keluar dengan mudahnya. Hiratsuka-sensei tersenyum lebar. “Aku minta maaf kamu berpikir seperti itu. Ini adalah caraku bersikap baik padamu.” “Aku tidak melihat kebaikan apapun…” “Tidak masalah jika kamu tidak bisa melihatnya. Baik, aktivitas klub hari ini sudah selesai. Waktunya untuk berpikir tentang menyelesaikan tugasnya,” kata Hiratsuka-sensei selagi dia mendorong Yukinoshita dan aku keluar dari ruangan itu. Saat dia menghempaskan pintunya, tas sekolah kami jatuh ke lantai di luar ruangan itu. Dia segera mengunci pintunya, dan setelah itu dia mulai berjalan pergi dengan cepat. Yukinoshita memanggil pada punggungnya. “Hiratsuka-sensei. Aku ingin memastikan satu hal, dan itu kami diizinkan untuk mengisi kekosongannya dengan siapapun, benar?” “Benar, Yukinoshita.” Dan dengan satu pernyataan tunggal dan singkat itu, Hiratsuka-sensei pergi. Hanya, ketika dia berpaling ke belakang dari bahunya, aku dapat melihat semacam senyuman di wajahnya. Selagi kami melambai sampai jumpa pada Hiratsuka-sensei, Yukinoshita dan aku melihat satu sama lain. “Jadi, bagaimana kamu berencana untuk mengisi kekosongan ini?” tanyaku. “Siapa tahu. Aku tidak pernah sekalipun mengajak seseorang jadi aku tidak akan tahu. Tapi aku memang kebetulan mengenal seseorang yang hampir mau bergabung.” “Siapa? Totsuka? Totsuka, benar? Itu harus Totsuka.” Tidak ada orang lain yang terlintas pada pikiranku. Aku tidak dapat memikirkan siapapun selain Totsuka. Yukinoshita memperlakukan kecintaan tak berujungku pada Totsuka dengan rasa jemu. “Salah. Walau dia mungkin akan bergabung jika diminta…” timbangnya <!--muse-->. “Apa tidak ada cara yang lebih sederhana?” Begitulah yang dikatakan Yukinoshita, tapi benar-benar tidak ada banyak orang lain yang berbicara dengan kami. Ketika aku memikirkannya, aku rasa ada juga Hayama Hayato, salah satu riajuu murni yang langka. Dia mungkin bisa membantu kami jika kami memintanya, kurasa. Tapi aku ragu dia memenuhi kategori termotivasi dan terdedikasi. Aku benar-benar tidak dapat memikirkan siapa-siapa lagi. Hm? Zaimokuza? Sungguh ejaan yang aneh untuk sebuah nama. Jadi siapa dia itu lagi? Selagi aku kehilangan minatku dalam rentetan pemikiran itu, Yukinoshita melihat ke arahku dan membuat helaan kecil. “Kamu tidak mengerti? Aku sedang membicarakan tentang Yuigahama-san.” “Huh? T-Tapi bukankah dia sudah keluar?” kataku. Yukinoshita menjentikkan rambutnya ke belakang bahunya dan melihat padaku dengan tatapan yang tidak diragukan lagi bertekad baja. Di sana, aku tidak dapat melihat sedikitpun kepasrahan yang ditunjukkannya sampai barusan tadi. “Jadi kenapa?” tanyanya. “Kita hanya perlu membuatnya untuk bergabung lagi. Hiratsuka-sensei memang mengatakan itu tidak ada masalah selama kekosongan itu terisi.” “Ya, kurasa…” Memang, mengisi kekosongan saja akan menyelesaikan masalahnya. Namun, kurangnya motivasi itu menghancurkan rencana tersebut. Bagaimanapun juga, dari awalpun Yuigahama tidak akan pernah datang ke ruangan klub kecuali kami memperbaiki motivasinya. Yukinoshita sendiri sepertinya sudah menyadari hal ini, karena dia mengusap dagunya dengan ragu-ragu. “Bagaimanapun juga,” katanya setelah berhenti sejenak, “Aku akan mencoba menyusun cara untuk mengembalikan Yuigahama-san ke dirinya yang biasa.” “Kamu benar-benar termotivasi,” kataku, membuat Yukinoshita tersenyum getir pada dirinya sendiri. “Memang.” Dia terdiam untuk sejenak. “Aku baru saja menyadari hal ini barusan, tapi aku sudah menyukai<!--grow fond of--> dirinya dalam dua bulan ini.” Aku menatapnya dengan tercengang<!--slack-jawed-->. Bagi Yukinoshita untuk mengutarakan hal semacam itu… Kaget dengan keheninganku, wajah Yukinoshita memerah sedikit. “A-Apa? Kamu memiliki tampang aneh di wajahmu.” “Oh, nah. Tidak ada apa-apa. Dan aku tidak memiliki tampang aneh di wajahku, yang benar saja.” “Ya, ada.” “Tidak, tidak ada.” “Izinkan aku untuk meralat ucapanku. Kamu ''sekarang'' sedang memiliki tampang aneh di wajahmu.” Yukinoshita mulai berjalan seakan memberitahu dirinya untuk maju<!--get a move on-->. Dari samping wajahnya, aku tidak bisa melihat sedikitpun rasa depresi barusan, hanya ada ekspresi yang benar-benar percaya diri. Yukinoshita sudah kembali. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Prolog|Perseteruan Pedang Ganda dan Kemalangan Dunia Terbalik]] | '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]] | '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 2|Bab 2]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information