Editing
Rakudai Kishi no Eiyuutan (Indonesia):Volume1 Chapter 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== 「Apa ini berakhir!?」 「Itu balasan yang sempurna. Itu pasti mengakhirinya.」 「Tidak mungkin, Kelas A Stella-san dikalahkan seperti ini....」 「Bukannya dia cuma belum siap? Malahan, ini mustahil....」 「...Tidak, tunggu! Lihat itu!」 Penonton yang kebingungan mengalihkan tatapan mereka menuju bahu kanan Stella. Pedang ''Intetsu'' memang telah mendarat di sana, tapi itu benar-benar berhenti. Tebasan berkekuatan penuh Ikki tidak bisa melukai Stella sama sekali. "...Jadi pada akhirnya, menjadi seperti ini." Menempatkan suara rendah kejengkelannya, Ikki sekali lagi mengambil langkah besar mundur untuk lepas dari panas menghanguskan, meningkatkan celah di antara mereka. Lawannya menggunakan sihir sebagai pelindung, dan kekuatan tanpa sihir kuat yang sama tidak dapat merusak pelindung Blazer. Sihir Ikki sangat terbatas, terlalu lemah. Namun kehebatan tekniknya memungkinkan, kekurangan Blazer yang paling penting adalah sifat yang berarti ia tidak bisa menembus kekuatan sihir Stella yang terlepas tanpa sadar. Jumlah aura—seluruh energi roh yang Blazer dapat keluarkan dengan menggunakan kemampuannya. Sifat itu tidak bisa ditingkatkan dengan usaha. Itu disegel saat kelahiran, batas oleh penahan takdir... manusia yang menentukan awal nilai. Sebagian besar orang diberikan kehebatan untuk membuat prestasi besar. Dari waktu mereka dilahirkan, setiap orang memiliki tempat dalam hirarki yang tak dapat dijawab. Dengan kata lain, bakat Stella yang dibawa sejak lahir menjadi dinding kokoh dan menghentikan pedang Ikki. "Ini menyisahkan perasaan yang buruk, kemenangan seperti ini...." "Seperti yang kuduga, Stella-san mengerti hal itu. Intetsu ku tidak dapat melukaimu sama sekali." "Normalnya. Dan karena aku mengerti, aku menantangmu pada duel ini yang bukan hanya dengan sihir, tapi juga dalam pendekar pedang, untuk menunjukkan kalau kekuatanku berasal lebih dari bakat itu. Tapi ini bukanlah bagaimana aku ingin... aku ingin mengakuinya. Pertandingan ini, aku hanya akan menang karena bakat itu." Ikki kuat. Kata-kata tentang usaha yang ia ucapkan dipertimbangkan lebih dari lawan masa lalunya. Dengan bakat dari Blazer biasa, atau bahkan sedikit, ia akan dikalahkan Stella di pertandingan ini. Ini menjengkelkan, tapi Ikki tidak mempunyai itu. Jika dia memberikan "Aku kalah pada bakatnya" sebagai alasan untuk kekalahannya, Stella tidak akan menyangkalnya. Ia memiliki hak untuk mengatakan hal seperti itu. Dia... sekuat itu. Itulah kenapa— "Aku akan menyelesaikan ini dengan sungguh rasa hormat." Mendadak, Stella mengambil lompatan jauh kebelakang. Dia mundur ke garis batas arena yang berbentuk lingkaran, pada dinding yang memisahkan arena dari bangku penonton. Dengan penuh rasa hormat. Ikki merasakan kegelisahan tentang Stella yang mundur jauh setelah mengatakan kata-kata itu—tapi kegelisahan itu dengan segera dibatalkan oleh sensai yang lebih berat. "Menembus langit biru, api penyucian." Sesaat Stella menusuk ''Lævateinn'' miliknya di udara, api yang menutup pedang terbakar dengan geram dan panas—dan segera pedang itu kehilangan bentuknya, mengambil bentuk tiang cahaya yang melelehkan atap arena yang melingkar. 「Ap-Apa iniiiiii!!!」 「Ini sangat gila! Apa dia masih manusia!?」 Pedang yang dengan cepat meluas ratusan meter ke atas yang menyinari dengan cahaya cemerlangnya, tak dapat menentang kebakaran merah menyala. Bagi kesatria Kelas A, Putri Merah Tua, ini adalah Noble Art terkuatnya. Stella bukan lagi bermaksud bertarung dengan pedang. Dia tidak akan lagi percaya. Ikki adalah pendekar pedang yang jauh melampauinya, dan karena dia mengakui itu, dia memilih akhir pertandingan ini dengan menghancurkan arena bersama bakat tidak adilnya. "Ini berakhir. Terima kekalahanmu. Itu pastinya lebih mudah untukmu juga." Hanya sebelum melepaskan serangannya, dia berbicara dengan semangat naga. Stella percaya kalau siapapun yang cukup kuat untuk melampauinya seperti ini akan menang di tempat lain tidak peduli sulitnya, tapi dia tidak menilai untuk laki-laki ini yang kekurangan bakat memaksanya menuju jalan Kesatria Gagal. Itulah kenapa Stella akan mengalahkan Ikki deminya juga, menggunakan kekuatan mutlak bakatnya! '''"{{Furigana|Καθαρτήριο Σαλαμάνδρα|Katharterio Salamandra}}―!!!"''' '''<ref>dalam bahasa yunani atau "Salamandra of Purgatory" (Surga dan Bumi Menghanguskan Raja Naga).</ref>''' Menurunkan cahaya pedang yang hanya mengetahui kehancuran, membakar seluruh arena. 「Uh, uwaaa!」 「Lari! Kita akan terkena juga—!」 "Hei hei.... Apa ini benar-benar berubah menjadi pertarungan satu lawan satu?" Sembari arena remuk ke bawah, murid-murid yang menonton mulai melarikan diri dalam sekumpulan jeritan, dan Kurono yang menyaksikannya semua dengan ekspresi pahit. [[Image:Rakudai Kishi no Chivalry Colour 02 eng.jpg|thumb]] Tapi berdiri di depan kehancuran yang menghampiri ini, Ikki Kurogane tersenyum. "Adik perempuanku sering mengatakan, 'Nii-san bisa menjadi apapun lebih dari kesatria sihir, jadi dia pastinya menginginkan itu.' Pastinya dia mungkin juga benar, karena aku tidak memiliki bakat." Jika Ikki Kurogane ingin menjadi kesatria sihir, ia setidaknya memenangkan Seven Star Sword-Art Festival, tapi mencoba demi kemenangan itu adalah senekat menanjaki air mancur dengan perahu bambu. Ikki mungkin mengetahui hal itu lebih baik dari siapapun. "Tapi aku tidak bisa mundur sekarang, karena menjadi kesatria adalah impianku. Jika aku menyerah, aku tidak bisa memaafkan diriku untuk memutuskan janji yang mengikat kami." Jadi— "Jadi aku ingin tahu, bagaimana bisa yang terlemah mengalahkan yang terkuat? Bagaimana bisa aku melampaui kelemahanku sendiri? Di sini dan sekarang, aku akan menunjukkanmu jawabanku." Ikki mengarahkan ujung ''Intetsu'' pada Stella dan berbicara, "Di sini, dengan kelemahan terbesarku, aku akan mengalahkan kekuatan terbesarmu—!" Pada saat itu, sekujur tubuh Ikki dan panjang utuh ''Intetsu'' mulai bersinar. Kilauan biru yang berkelap-kelip sampai sedikit seperti nyala api—apa itu kekuatan dasar yang mirip dengannya? Stella memikirkan untuk sesaat tapi segera mengabaikannya. Bukan, itu adalah cahaya kekuatan sihir sendiri yang meningkat pada titik penglihatan. ''Kekuatannya... meningkat...!?'' Mustahil. Kekuatan sihir tidak dapat naik ataupun turun dari tingkat pemiliknya saat lahir. Lalu apa yang terjadi? Stella tidak bisa memahaminya. Dia tidak pernah mendengar kemampuan yang meningkatkan kekuatan sihir. Tapi dia mengerti satu hal: ''Intetsu'' saat ini menghangatkan dengan cahaya biru yang memiliki kekuatan untuk merobohkannya. —Tapi apa!? Tidak peduli kekuatan macam apa yang ia miliki, semua benda dari surga dan bumi membakar menjadi abu di depan matahari! ''Tikam dia! Aku bisa menang dengan hanya melakukan itu!'' Jarak antara mereka lebih dari enam puluh meter. Tidak peduli apa yang lawannya coba, karena pedang cahayanya akan menjangkaunya pertama. Tapi laki-laki ini—ia mengatakan harus menghancurkan alasan itu! "Ap!?" Dalam sekejap pedang cahaya itu jatuh menuju Ikki, ia lenyap. Tidak, ia baru saja melompat cukup cepat sementara mengelaki cahaya itu yang tampak seperti menghilang. Stella tercengang setelah kehilangan targetnya. ''Apa itu, baru saja!?'' Meskipun terkejut, dia dengan cepat menyerang Ikki dengan ayunan kedua. Katharterio Salamandra yang membuat pedang panas yang tidak memiliki tubuh fisik, dan itu akan mencapai sasaran lebih dari ratusan meter. Ini bukanlah sesuatu yang daging dan darah manusia bisa dengan mudah hindari. Tapi Ikki melakukannya. Tebasan kedua, dan lalu ketiga. Di sini dan di sana di atas lapangan pertandingan, Ikki masih bergerak seperti angin topan di antara tikaman cepatnya, benar-benar menghindari setiap serangan. Gerakannya mustahil untuk diikuti. Melupakan pedangnya, matanya tidak bisa menangkap pada kecepatan Ikki. Secepatnya, Stella tidak dapat lagi menjaga pandangan buruk posisinya. "Kuh, ada apa dengan kekuatan itu!? Bagaimana bisa kau bergerak seperti itu tiba-tiba!?" "Karena itulah kemampuanku. Hanya seperti bagaimana Stella-san bisa mengendalikan api, aku juga memiliki kemampuan sebagai Blazer." Kemampuan Ikki adalah... menggandakan sifat fisiknya. Ini disebut paling buruk di antara semua kemampuan Blazer yang bisa dimiliki, karena tanpa mendorong sifat fisik, Blazer bisa menambah lebih jauh tenaga atau keseimbangan dengan memakai sihir. Tentu, Stella menggunakan sihir seperti itu selama pertandingan ini, dan sifatnya melipatgandakan lima sampai enam kali, tidak harus digandakan terus. Dengan kata lain, kemampuan Ikki adalah versi lebih rendah dari apa yang setiap Blazer bisa lakukan hanya dengan menggunakan sihir. Seseorang bisa mengatakan kalau ini adalah sangat pantas bagi Kelas F. "Itu bohong! Gerakan itu, jauh lebih dari cuma digandakan! Dan selain itu, aku belum pernah mendengar kekuatan sihir juga meningkat bersama kekuatan fisik!" Sementara mengayunkan pedangnya pelan, Stella protes. Melepaskan kekuatan sihir yang bisa terlihat dengan mata telanjang, dan kemudian pergerakan itu tidak biasa? Hal seperti itu tidak bisa disebabkan hanya dengan menggandakan sifat fisik. Meski ialah satu-satunya yang berbicara tentang kekuatan fisik, Ikki pastinya melompat lebih dari sepuluh kali lipat. Ikki, masih bergerak di sekitar seperti angin topan sementara menghindari pedang Stella, memberikan senyum kecil dan angkuh pada apa yang Stella tunjukkan. "Itu benar, tapi aku tidak menggunakan kekuatanku secara biasa. Sebaliknya, aku menggunakan kekuatan penuh." "Hah!? Tidak mungkin kau akan meningkat seperti ini hanya karena semangat!" "Bukan.. aku tidak membicarakan tentang semangat, melainkan secara sungguh-sungguh." "Eh...?" "Aku memikirkan tentang ini untuk waktu lama. Ayo katakan kau untuk lari ratusan meter setelah mengatakan kalau kau akan melakukannnya dengan kekuatan penuh. Meski kau melakukannya seperti yang kau maksud, kau masih akan menghemat energi setelah itu. Kupikir itu aneh. Jika kau benar-benar lari sementara menggunakan seluruh kekuatanmu, bukankah aneh untuk tetap sadar setelah itu?" Bagaimana bisa itu terjadi? Jawabannya adalah karena manusia hidup, dan makhluk hidup secara naluri ingin mempertahankan hidup mereka, naluri mereka memberikan prioritas untuk selamat. Tidak peduli berapa banyak orang tetap untuk menggunakan kekuatan penuhnya, hati kecilnya tidak akan pernah mengijinkannya. Meskipun dia mengeluarkan semua tenaganya, seberapa penuh masih akan tersisa kalau tubuhnya berlanjut digunakan. Perbatasan ini adalah kawat keras menjadi biologi hidup. Karena batasan itu, manusia tidak bisa dengan normal menggunakan setengah stamina, kekuatan, atau kekuatan sihir mereka. Ini merupakan aturan mutlak. Bagaimana jika seseorang bisa menembus aturan mutlak itu? Bagaimana jika seseorang, menggunakan ketekatannya sendiri, bisakah melepaskan pembatas yang menjaga dia dari memaksakan kekuatan penuhnya? "Kau... maksudmu berarti—!" "Ya. Kekuatan sihirku tidak ditingkatkan. Aku hanya menyalurkan kekuatan yang aku tidak bisa sebelumnya, setelah melebihi pembatasku." Ikki kekurangan bakat lebih dari siapapun, dan ia mengerti fakta itu lebih dari siapapun. Ia tidak bisa mendekati celah antara dirinya dan berbakat hanya dengan berusaha keras, karena berbakat juga berjuang keras, dan itu adalah penghinaan untuk mengatakan kalau mereka menang hanya dengan bakat. Usaha yang tidak cukup dapat melebarkan celah, tapi memberikan usaha yang tidak bisa menyembunyikannya dengan mudah. Berbeda dalam bakat adalah faktor penting, secara normal. Jika ia ingin mendekati celah, ia tidak bisa jadi normal lagi. Ia tidak punya pilihan tapi menjadi Shura<ref>Dewa atau setengah Dewa berperingkat rendah. Mereka lebih kuat dari manusia, tapi merantai lingkaran kelahiran dengan keinginan egois besar, terutama kecemburuan.</ref>. Ikki tidak bisa memalingkan matanya dari kebenaran tersebut. Memusatkan pada reaksi ini, ia mengetahui sebuah cara. Untuk melebihi bakat, ia tidak bisa meninggalkan kekuatan yang tak terpakai. Satu menit cukup. Ini tak apa untuk mengabaikan apa yang terjadi setelah itu, tapi selama satu menit ia menjadi cukup kuat untuk mengalahkan siapapun. Itu adalah jawaban yang Ikki Kurogane temukan, jadi kalau kelemahan terbesarnya bisa mangalahkan kekuatan terbesar orang lain. Dengan sengaja menggunakan seluruh kekuatan dan staminanya setelah melewati batasnya, ini adalah Noble Art yang membawa semua kekuatan kurangnya selama tidak lebih dari satu menit dan menggandakan kekuatan itu beberapa puluh kali. "''Ittou Shura.<ref>Satu Pedang Shura.</ref>''" Tiba-tiba Ikki, yang bergerak ke sekitar arena dengan gerakan yang tidak bisa diikuti oleh mata manusia, menggunakan kecepatan kejutnya untuk muncul di sisi tersembunyi Stella, dan mengakhiri semuanya. Dengan sebuah *''tebasan''*. Pada kecepatan yang tidak dapat lagi dihindari ataupun dihadang, tanpa kesempatan untuk berteriak, Stella mengambil serangan langsung dari ''Intetsu''. "Ah—" Dia merasakan tanah di bawah kakinya hancur, dan lalu pikiran Stella tenggelam menuju kegelapan. Ini adalah semacam tidak kesadaran khusus yang dibebankan oleh luka ilusi fatal. Hanya seperti nama yang diusulkan, ''Ittou Shura'' merobohkan Putri Merah Tua dengan hanya satu tikaman, dan Stella pingsan tanpa tenaga. "Itu cukup! Pemenangnya, Ikki Kurogane!" Walau Kurono menyebut kemenangan Ikki, dan menarik perhatian hasil di depan setiap mata mereka, murid-murid di arena masih belum benar-benar memahami apa yang terjadi. Semua yang bisa mereka lakukan cuma menatap pada sosok Kesatria Gagal yang dengan tenang berdiri di sana.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information