Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid14 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== "Sarapan lewat sini—" Claire memimpin mereka kearah yang berlawanan dengan plaza kastil, ke tempat dimana ada beberapa bangku sederhana dan sebuah meja yang terbuat dari kayu. "Simorgh dan aku menggunakan pohon tumbang dihutan untuk membuat meja ini." "Seperti yang diharapkan dari Ellis, sungguh terampil dan penuh pertimbangan." Ngomong-ngomong, ketika Kamito pertama kali mendaftar dk Akademi, Ellis membuat sebuah rumah kecil untuk dia yang meyerupai kandang kuda. ...Tapi rumah itu dimusnahkan dalam sekejap selama pertengkaran antara Claire dan Rinslet. (...Kejadian itu sudah berlalu beberapa bulan yang lalu. Hal itu pastinya membawa kembali kenangan.) Menempatkan piring-piring di meja untuk makan roti dan sup, mereka duduk dibangku itu. Restia mengambil tempat duduk terpisah disamping Kamito. "Benar juga, dimana Rinslet?" "Onee-sama saat ini berjaga di kastil, aku menduga dia akan ada disini sebentar lagi." "...Kalau begitu mau bagaimana lagi. Ayo mulai duluan." Claire membuka penutup panci diiringi menyebarnya aroma sup. "Wow, itu tampak nikmat..." Saat Kamito mencium aroma itu, dia merasakan nafsu makan yang meluap-luap. Setelah menghabiskan kekuatan suci dalam jumlah yang banyak tadi malam dalam pertempuran melawan Zirnitra, dia sekarang merasa sangat lapar. Ellis mengisi mangkok sup untuk Kamito. Mengambil sendok, Kamito mulai meminum sup itu dengan lahap. "....Hmm, meskipun sedikit pedas... ini sangat enak!" Kamito meminum sup harum itu dan memuji dengan mengangkat jempol. "B-Begitukah....? Syukurlah...." "...Tunggu, Kamito! C-Cobalah rotiku juga!" "...Huh? Jangan bilang kau yang menbuat ini, Claire?" Menatap tumpukan roti di keranjang, Kamito terkejut. Roti gandum hitam mengelurkan aroma dari roti yang dipanggang secara sempurna. Sekilas, tak ada satupun roti yang gosong menjadi arang. "J-Jangan bilang ini adalah roti kalengan?" "Kamito, aku akan marah lo." "...M-Maaf! ...tapi bagaimana caranya kau melakukannya?" Sebagai hasilnya, Claire membusungkan dadanya yang datar. "Aku sekarang bisa mengendalikan api yang aku keluarkan." "B-Benarkah? Tapi kenapa begitu—" "...Aku sendiri tidak yakin. Sejak Nee-sama memaksaku untuk menjadi Ratu Kegelapan, aku bisa mengendalikan Api Elstein dengan sempurna." Claire bergumam. "Sebelum itu, aku selalu harus menekan apiku sebanyak mungkin, tetapi semuanya berbeda sekarang. Itu terasa seperti aku bisa mengeluarkan api kapanpun aku mau sekarang." "Aku mengerti. Jadi alasan kenapa kau hanya bisa menghasilkan makanan yang seperti arang sebelumnya adalah karena kau tak bisa mengendalikan apimu dengan baik." "Ya, aku merasa seperti aku bisa memasak apapun sekarang. Aku tidak akan kalah dari Ellis dan Rinslet lagi." Claire tersenyum percaya diri dan membuat tanda kemenangan dengan tangannya. "Hoo, dunia memasak sangatlah keras." "Oh Onee-sama!" Kamito memandang kearah plaza untuk melihat Rinslet didampingi oleh Fenrir. "Hmm, akhirnya kau datang, Rinslet...." "Segalanya akhirnya hampir selesai." Rinslet tiba dimeja itu dan mengambil sepotong roti dari keranjang. "Apa benar-benar Claire yang memanggang roti ini?" "Itu benar!" "Ya, aku tidak membantu dia sama sekali." "Eh...." Rinslet dengan anggun merobek sedikit dengan jarinya dan memasukkannya kedalam mulutnya. "....." "...B-Bagaimana?" Rinslet menelan roti itu. "...T-Tidak buruk... kurasa!" "A-Apa!? Jika itu enak, maka jujur saja." "Kau terlalu naif. Jalur dari pemanggangan roti sangatlah mendalam... Yah, jika kau memohon padaku secara tulus, itu tidak seperti aku tak bisa mengajarimu rahasia dari membuat roti, oke?" "...J-Jangan harap... Oh yah, jika kau memohon padaku 'tolong ijinkan aku mengajarimu' maka itu tak seperti aku tak bisa mempertimbangkannya, oke?" "Hmph, mustahil!" "Aku juga sama!" Dihadapkan dengan argumen penuh rasa nostalgia seperti itu, Kamito merasa terlalu lelah untuk berkomentar. Melihat mereka berdua— Restia terkikih dan mulai tertawa. Semua orang memfokuskan tatapan mereka pada Restia. "...Uh, m-maaf!" Restia tersipu dan meminta maaf. Claire dan Rinslet bertukar tatap dan duduk. "Hei Roh Kegelapan, jangan malu-malu. Makanlah sebanyak yang kau mau." Claire mengulurkan sepotong roti pada Restia. "...Ya, terimakasih. Aku makan." Restia menundukkan kepalanya dan mulai makan roti tersebut dengan cara yang sangat anggun. "....Mm, benar-benar enak!" "B-Benarkah? Ini adalah roti yang ditambahkan buah kenari." "Buah kenari? Enak sekali...." Melihat Restia bertindak seperto ini, Claire bergumam. "Itu terasa tak biasa untuk melihat dia seperti ini. Tak terpikir dia adalah si roh kegelapan..." "....Oh biarlah." Mengangguk ringan— Kamito teringat apa yang dikatakan Milla tadi. — Apa gadis ini benar-benar roh kegelapan? (...Dia benar-benar tampak seperti seorang gadis manusia. Tapi—) Seorang roh terlahir kembali sebagai seorang manusia— bisakah sesuatu seperti itu benar-benar terjadi? "...Ngomong-ngomong, bagaimana situasi di kastil?" "Orang-orang yang terluka lebih banyak daripada yang diduga. Rekonstruksi kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama." Rinslet menggelengkan kepalanya dan menjawab Ellis. "Aku sudah mengirim surat pada ayahku di ibukota kekaisaran. Namun, mereka saat ini sedang mengadakan Konferensi Semua Negara. Bahkan jika mereka bergegas kembali, itu akan membutuhkan beberapa hari." "Yah, aku aku meminta dukungan pada kakek. Anggap saja itu sebagai bantuan kecil pada keluarga Laurenfrost." "Terimakasih banyak. Itu akan menjadi sebuah bantuan yang besar, Kapten." "Onee-sama, pemulihan hutan Elfim akan membutuhkan bantuan juga." "Ya, aku tau. Tetapi sebelum itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengubur sisa-sisa Zirnitra yang mencemari lingkungan hutan...." Muncul bersama naga es yang tak terhitung jumlahnya, Zirnitra tidak diteleportasi secara otomatis kembali ke Astral Zero. Sisa-sisa tubuh yang besar masih ada di hutan. Dibiarkan tanpa pengawasan seperti ini, pohon-pohon yang saat ini masih hidup akan menyerap aura kematian dari sisa-sisa tersebut dan akan segera musnah secara pasti. "Meskipun masih ada segunung masalah yang menunggu untuk diselesaikan, aku percaya kamu harus beristirahat dulu sebentar." Karena berdiri pada posisi penguasa dari keluarga Laurenfrost, Rinslet harus memastikan segalanya berjalan baik tetapi kelelahannya sudah mencapai batas. Tanda-tanda kelelahan yang jelas terlihat dalam sikapnya. "Ya~ aku akan beristirahat setelah segalanya terselesaikan sampai pada poin dimana aku tidak perlu khawatir... Oh—" Rinslet menatap Kamito seolah-olah dia tiba-tiba menyadari sesuatu. "....Hmm? Ada apa?" "U-Umm..." Karena suatu alasan, wajahnya menjadi merah dan dia mulai menggosok-gosokkan lututnya secara canggung. "S-Sebenarnya, ada sebuah metode yang sangat bagus yang bisa menghilangkan rasa lelahku..." "Metode yang sangat bagus? Menggunakan kekuatan suci untuk pemijatan atau semacamnya?" "B-Bahkan lebih efektif daripada itu...." ".....?" "Metode apa itu? Rinslet, cepat katakan—" "P-Pada dasarnya, umm... sebuah c-c-c-ciuman dengan Kamito-san—" "—Putri!" Rinslet terganggu oleh kepala maid, Natalia, yang datang tergesa-gesa. "Natalia? Apa sesuatu terjadi?" "Harap segera kembali! Judia-sama telah bangun!"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information