Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 2 Chapter 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== Penggunaan shikigami tidak diklasifikasikan dengan pedoman yang ketat, bertentangan dengan klasifikasi metode penciptaannya. Untuk tujuan kenyamanan, Agensi Onmyou mengklasifikasi shikigami yang dijual secara publik, namun itu adalah fakta bahwa bahkan jenis klasifikasi semacam ini juga digunakan secara luas. Contohnya, ada beberapa tipe General yang bisa diaplikasikan untuk berbagai penggunaan; tipe transportasi dimana tipe tersebut dapat memindahkan penggunanya atau memindahkan objek; tipe deteksi dimana tipe ini bisa menginvestigasi hingga jarak jauh dengan lima panca indera; tipe pengikat, tipe yang paling sering digunakan oleh Investigator Mistis ketika menahan pergerakan para criminal, dan tipe mekanikal yang dimana wadah tersebut akan menjadi tubuh shikigami. ‘Shikigami pelidung’ termasuk dalam salah satunya. Namun, semantik dari sebuah shikigami pelindung sedikit berbeda dengan shikigami tipe lainnya. ‘Pelindung’ pada shikigami tipe pelindung berasal dari ‘Pelindung Dharma’ dari Vajrayana dan Shugendo sebagaimana ‘General Onmyoudou’ tidak terbatas pada Onmyoudou lama saja tetapi lebih ke bergabung dengan berbagai macam sihir dan sistem magis yang ada di Jepang, yang tentu saja termasuk Vajrayana dan Shugendo. Jika dilihat akarnya, Pelindung Dharma biasanya adalah seorang dewa atapun roh yang melayani sebagai pembantu atau penjaga. Sebenarnya, , definisi tersebut lebih cocok dengan definisi shikigami tipe pembantu dari ‘Generral style’. Dengan kata lain, shikigami pelindung adalah pengganti dari pembantu shikigami para ‘Pelindung Dharma’, yang dimaksudkan untuk melayani dengan peran yang sama. Penjaga shikigami yang setia selalu berada disis tuannya, menjaganya sekaligus mematuhi perintah tuannya. Itulah shikigami pelindung. ……Namun itu tidak berjalan mudah kemarin. Harutora dengan diam bergumam pada dirinya. Ini adalah hari setelah ia selamat dari kematian. Kelas terakhir hari ini diadakan didalam ruang kelas Akademi Onmyou. Guru wali kelas Ohtomo ternyata adalah pengajar, dan ini kali pertamanya berada dikelas wali kelasnya. Sikapnya yang sembrono masih tidak berubah bahkan didalam kelas. Sama seperti kemarin, Harutora menjadi pusat perhatian murid-murid disekitarnya, namun alasan mengapa mereka sering melirik-lirik Harutora berbeda dengan kemarin. Perban dapat dilihat diseluruh tubuh Harutora, dan jimat penyembuh pun terpasang dimana-mana. Setelah kejadian kemarin, Harutora telah menggunakan banyak jimat penyembuh yang ia bawa dari rumah, jadi tidak terlalu serius. Dan ia akhirnya dapat menjelaskan seluruh kejadian kepada Natsume setelah ia pulih. Walaupun begitu, perasaan Natsume sepertinya tidak berubah sama sekali. Terlepas dari apa yang terjadi, itu adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan bahwa Kon - Kon yang berpenampilan sebagai gadis muda - mengarahkan pantatnya pada wajah Harutora. Terlebih lagi, ia telah mengabaikan instruksi yang diberikan dan tidak meminjam buku-buku tersebut ketika ia kembali ke asrama. Meskipun Natsume sudah meminta maaf karena telah salah paham dan ‘menghukum’ Harutora, ia tidak berbicara dengan Harutora satu patah kata pun setelahnya, dilanjut dengan bahkan tak melihat Harutora ke arah sama sekali. Lebih buruknya lagi, hari ini bahkan Touji duduk sedikit lebih jauh untuk menunjukan bahwa ia ‘menjaga jarak’ dari dirinya. Akademi Onmyou tidak memiliki kursi yang ditetapkan, jadi semuanya duduk dimana pun yang mereka mau pada setiap kelasnya. Touji telah berpindah-pindah tempat duduk untuk mengumpulkan informasi, membuat Harutora menjalani kelas sendirian seperti orang yang kabur dari ruang gawat darurat. Tidak, sebenarnya ia tidak benar-benar sendiri. “……Kon, apa kau disini?” Ia berbisik, memastikan murid yang lain tidak ada yang mendengar. “…A-a-aku disini……” Jawaban Kon terdengar ditelinganya, namun figurnya masih tak terlihat. “Kon, dengar. Aku telah memeringatkanmu pagi ini, tapi tolong tetaplah untuk bersembunyi hari ini, karena aku tak bisa untuk menghadapi masalah lagi jika terjadi, bahkan masalah sekecil apapun.” Harutora menunjukan tatapan curiga sebagaimana ia menatap ke arah sumber suara, dan sepertinya ia menyadari sedikit getaran, namun pelan. Setelah kejadian kemarin, Harutora telah belajar, dan ia memerintahkan Kon untuk tetap bersembunyi kecuali jika dipanggil, memutuskan bahwa ia tidak akan membuat perintah dan membiarkan Kon agar tetap dibelakangnya. …Karena gadis ini kekurangan kesadaran diri dan tidak bisa membaca situasi. Bagaimanapun, mendengarkan pelajaran kelas Akademi Onmyou adalah prioritasnya saat ini, dan tidak ada kesempatan bagi Kon untuk muncul, jadi menunggu adalah keputusan terbaik untuk sekarang. Berbaikan dengan Natsume, menyatu dengan murid-murid kelas, dan belajar Onmyoudou – terdapat banyak sekali yang harus dilakukan. Diantara tumpukan-tumpukan tugas ini, Harutora juga berencana untuk familiar terlebih dahulu dengan lingkungan sekitar dan membangun ‘kehidupan normal’ barunya adalah tugas utamanya, dengan tidak berlanjut melakukan tindakan bodoh sebagai bagian terpentingnya. “……Aku benar-benar menyedihkan……” Natsume sepertinya tidak memiliki perasaan senang terhadap Kon, namun dikarenakan Kon adalah shikigami pelindung dan ia biasanya bersembunyi disuatu tempat, satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah adalah untuk menanggungnya dan menunggu sikap Natsume melunak. Hingga kemudian— “Hei, kau melamun, murid baru! Dengan ‘Haru’ dinamanya!” “Wah! Ma-maaf! Aku mendengarkan! Aku mendengarkan dengan serius!” “Lalu kenapa kau meminta maaf?” “Ah.” Harutora tidak bisa berkata apa-apa untuk sesaat, dan bisik-bisik tidak menyenangkan pun muncul diruang kelas. Ia merasa lehernya berkedut, dan ia pikir mungkin Natsume sedang menatap marah ke arahnya, namun ia tak memiliki keberanian untuk mengonfirmasinya. “Itu tak bagus, Harutora-kun. Kau mulai bermalas-malasan dihari kedua kau masuk, bagaimana kau akan mengejar ketinggalanmu selama setahun jika kau melamun seperti itu? Ditambah dengan guru-guru lain yang mengatakan bahwa dirimu jauh lebih buruk daripada yang lain.” Ohtomo menghela napas dengan pelan dan berhati-hati, dan Harutora memeringati dirinya bahwa ini bukanlah kesempatannya untuk berbicara, menundukan kepalanya dan bergumam. Sebenarnya kalimat Ohtomo tidak ada maksud buruk, ia hanya merasa bahwa ini menarik. Sebelum kelas dimulai ia berbicara dengan ringan mengenai luka-luka Harutora: “Kau benar-benar bisa membuat masalah.” Itu benar-benar suatu keajaiban entah kalimat tersebut cocok untuk seorang guru atau tidak. “Tapi itu cukup tak sopan untuk meminta agar kau dengan segea mengejar jalannya kelas, sebagaimana kurikulum disini – khususnya jadwal pelajaran –cukup padat, dan tidak ada waktu untuk mengulang pelajaran yang sudah diajarkan.” “Be-begitu……” “Yah, dan lagipula, walaupun menganggap bahwa seluruh murid disini dapat mengikuti proses kurikulum tersebut, bahkan guru yang bertanggung jawab untuk mengajar cukup gelisah entah murid-muridnya sungguh mengerti atau tidak.” Lalu— Seperti ia telah menemukan ide dari perkataannya, Ohtomo tiba-tiba menutup mulutnya dan berpikir keras. Lalu. Ia menyeringai, menutup buku teks yang ada ditangannya pelan. “……Dikarenakan kedua murid baru saja pindah, mengapa kita tidak gunakan kesempatan ini untuk mengulang kembali pelajaran minggu lalu. Disisi lain, ini bisa sebuah pengulangan, dan disisi lain ini bisa untuk mengecek apakah semuanya benar-benar mengerti dengan pelajaran yang diberikan atau tidak .” Pernyataan tiba-tiba Ohtomo menimbulakn keributan dikelas dengan beberapa yang komplain akan hal tersebut, namun Ohtomo tidak memedulikannya sama sekali. Tetapi— “Tolong jangan bercanda!” Seorang murid memukul meja cukup keras, berdiri dari tempat duduknya. Tidak perlu ditanya bahwa murid tersebut adalah Kurahashi Kyouko. “Sensei, kau bilang bahwa kurikulum ini cukup ‘padat’, tapi sekarang kau berencana untuk menunda pembelajaran karena hanya dua orang murid pindahan? Bukankah ini terlihat seperti pelayanan spesial!” Ia berbicara secara jelas dan logic seperti biasa, dan Ohtomo pun hanya ber-‘nn’ ria, namun itu tidak terlihat entah ekspresi diwajahnya itu suatu kebingungan atau ketidakpedulian. “Dengar, Kyouko-kun. Melakukan ini bukan hanya untuk Harutora-kun dan Touji-kun, sebagaimana aku berharap bahwa semuanya bisa mengambil kesempatan ini untuk mengulang.” “Mengulang adalah tanggung jawab masing-masing! Semenjak kurikulum ini disusun agar semuanya dapat mengikuti sebagai alasan, semua yang percaya bahwa mereka tidak bisa mengikuti kelas jelas bertanggung jawab untuk mengulangnya sendiri. Ini tidak adil jika mengorbankan hak murid yang memang serius untuk belajar dengan orang yang tidak memiliki kesadaran diri!” “Hmm…… Dari apa yang kau katakan, itu terdengar seperti kita harus membiarkan murid yang tidak bisa mengikuti pembelajaran?” Ohtomo dengan hati-hati mengonfirmasi. Suaranya tetap terdengar santai seperti biasa, namun jelas terdapat tatapan menyelidik yang diarahkan kepada Kyouko dari balik kacamatanya. Kyouko mengerti motif Ohtomo, menegakkan punggungnya dan menjawab tanpa ragu: “Bukankah kurikulum disusun sedemikian rupa dengan tujuan seperti itu?” Nada dari jawabannya terdengar congkak dan penuh dengan percaya diri, dan ia jelas mengetahui bahwa pernyataan seperti itu itu dapat dikritik karena arogan, seoalah-olah ia dengan sengaja memprovokasi orang-orang dengan pendapatnya. Namun, Ohtomo menjawab dengan: “Hmm, kurasa begitu”, dengan segera menyetujui apa yang dimaksud Kyouko. “Pada akhirnya, Onmyouji bukanlah profesi yang dapat dilakukan oleh setiap orang. Itu adalah kebijakan pendidikan Akademi Onmyouyang terutama membuat upaya untuk membantu siswa yang tertinggal adalah upaya sia-sia, dan bahkan mereka ingin menendang keluar orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dikurikulum atau yang ‘bodoh’ dan tidak menyadari bahwa dirinya tertinggal.” Ohtomo berbicara terus terang, dan alarm pun berbunyi didalam pikiran Harutora. Ketatnya. Dan terlebih lagi, kalimat tersebut terdengar ‘natural’ ketika Ohtomo yang mengucapkannya. Kyouko menutup mulutnya, menganggap diskusi telah selesai, namun Ohtomo lanjut berkata: “……Namun disisi lain, Akademi Onmyou memberikan yurisdiksi yang cukup luas pada pengajarnya, dan karena demikian aku tidak setuju dengan kebijakan tersebut.” “Ti-tidak setuju? Itu……” “Haha, itu sangat bertentangan, bukan? Selain itu, Akademi Onmyou tahu bahwa aku menentang kebijakan tersebut namun masih meminta diriku untuk menjadi seorang pengajar, yang setara dengan diam-diam menerima kontradiksi tersebut. Apa kau tahu mengapa Akademi Onmyou melakukan hal tersebut?” Ohtomo bertanya sambil tersenyum, dan tentu saja tidak ada satu pun murid yang menjawab. Jadi, ia berkata dengan gembira: “Itulah sihir.” [[File:Tr2 143.png|thumbnail]] …Kaki palsunya yang ada dibawah pahanya pun membunyikan suara ‘clunk’. Bunyi tersebut pun terdengar ditengah-tengah kelas yang hening. “Bagaimana ini? Bukankah dunia orang dewasa terlihat aneh dan kompleks?” Ohtomo tersenyum, dengan lihai menambahkan kalimat tersebut. Namun, tatapannya terlihat begitu tenang sebagaimana ia berbicara. “Terus terang saja, jika tujuanmu hanya berharap untuk lulus ujian ‘Onmyoudou Kelas Tiga’ – Tidak, bahkan ‘Kelas Dua’ - kau tidak perlu begitu mengerti terlalu jauh mengenai hal tersebut. Tetapi, tujuan dari Akademi Onmyou tidak hanya dalam skala kecil sedemikian rupa. Meskipun kami para pengajar selalu mengatakan hal yang sama, selalu menginginkan agar kalian giat belajar, kami sebenarnya mengantisipasikan hari dimana kalian bisa tampil.” Ohtomo berbicara seperti ia sedang bercanda. Sebenarnya, Harutora tidak mengerti maksud dari perkataan Ohtomo, namun atmosfer dikelas mengatakan bahkan jika maksud dari perkataan itu sendiri memang sulit untuk dimengerti. Yang lebih anehnya lagi adalah Ohtomo yang dengan tenangnya mengatakan ‘Inilah sihir’ sebenarnya cukup meyakinkan. Ia terlihat biasa saja, bericara dan bertingkah laku dengan sembrono, dan bahkan seluruh tubuhnya memberikan kesan sulit untuk mendeskripsikan keberadaannya yang seperti tidak dapat diandalkan. Namun, hanya dirinyalah spesialis yang ada didalam kelas ini, Onmyouji sebenarnya. “Baiklah, begitu keadaannya – semuanya merasa semakin kebingungan jika aku semakin banyak bicara, bukan? Lagipula, inilah Akademi Onmyou dan aku adalah instruktor kalian, jadi semuanya harus patuh mendengarkan instruksiku~” Entah bagaimana, Ohtomo pun memberitahukan mereka untuk melakukan apa yang diperintahkan. Mungkin tujuan sebenarnya adalah untuk mengalihkan pemikiran para murid, dengan kata lain, semua murid yang ada dikelas ini telah terjatuh dalam ‘kebingungannya’. …A-apa latar belakang dari guru tersebut? Touji juga menunjukan bahwa ia tidak mengerti lebih jauh dengan guru yan g ada didepannya. Walaupun Harutora kebingungan, setidaknya kesannya terhadap Ohtomo dapat sedikit berubah. Instruktor yang ada diatas podium berbicara tanpa jeda, namun sebenarnya masih ada beberapa murid yang mengerti maksud perkataannya. “…… Aku, aku tidak bisa menerimanya……!” Seseorang yang berkata demikian adalah Kyouko lagi. “Bahkan jika kau beralasan kembali, keputusanmu saat ini jelas berdasarkan kedua murid pindahan tersebut – Tidak, lebih tepatnya untuk murid pindahan Tsuchimikado. Mungkinkah kau memutuskan demikian hanya karena dirinya? Aku tidaak bisa menerima dirimu yang berlaku seperti itu!” Kyouko dengan jelas menolak untuk mengalah. Situasinya berjalan hampir sama dengan yang kemarin, dan tatapan murid-murid – termasuk milik Harutora – terarah Natsume yang duduk diujung kelas. Tidak ada hubungannya jika kau menerimanya atau tidak – celaan Natsume pun terngiang-ngiang ditelinga mereka. Namun— “…………” Natsume duduk ditempat duduknya tanpa menhiraukan sama sekali tatapan yang tertuju padanya, bahkan berusaha untu hanya menatap ke luar jendela, berpura-pura untuk bersikap tidak peduli. Keributan semakin menjadi-jadi ketika seluruh murid benar-benar terkejut ketika melihat ia bersikap demikian, dan Harutora hanya bisa marah dengan getir. …Gadis itu masih merajuk. Tidak mungkin jika dirinya tidak mendengar argument yang terjadi didalam kelas, namun kali ini Natsume sepertinya tidak ada niatan untuk kembali membela Harutora, tidak seperti sebelumnya. Sebagai hasilnya— “Kami membicarakanmu! Mungkinkah kau tidak ingin menyampaikan pendapat yang ingin kau kemukakan? Tsuchimikado Harutora!” “…Huh, aku?” Kyouko pun menyebut nama Harutora yang terlihat tidak ingin ikut campur, dan seluruh tatapan murid-murid pun dengan segera berpindah dari Natsume ke Harutora. Dikarenakan Natsume terlihat tidak peduli, Kyouko mengalihkan serangannya dari tuannya menuju shikigaminya. Harutora yang tidak siap merasa tak berdaya dan mau tak mau untuk melihat reaksi Natsume kembali. Natsume masih melihat ke luar jendela seperti biasa, leher jenjangnya terlihat sedikit kaku…… Ia sama sekali tidak berniat untuk membantunya sama sekali. Dengan begitu, ia hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri, dan terlebih lagi, ini adalah masalahnya sendiri, dan itu akan menyulitkannya untuk menyelesaikan masalah ini jika ia membawa-bawa Natsume lagi. Oke. Ia merubah pola pikirnya, menjawab langsung pada Kyouko. “Aku……” Tepat ketika ia berbicara, ia menyadari bahwa seluruh murid yang ada dikelas menajamkan pendengarannya, dikarenakan ini kali pertamanya ia berbicara, yang mana selalu menarik perhatian semua orang, akhirnya secara resmi berbicara. “……Aku, Aku memang tidak bisa mengikuti kurikulum, dan itu akan menjadi bantuan yang sangat jika sensei mau untuk mengulang pelajaran minggu kemarin.” “Tidak apa bahkan jika itu membuat murid lainnya membuang waktunya denganmu?” “Tidak, aku pikir itu lebih dari apa yang bisa kuduga.” “Lalu—!” Kyouko berencana untuk mengambil kesempatan tersebut sebagai klaim kemenangan, namun dengan segera Harutora menyergah kata-katanya. “Aku tidak berpikir untuk tidak menduga hal demikian – tapi aku tidak akan menampiknya. Dikarenakan itu adalah keputusan sensei, aku dengan bersyukur akan mengikuti kelas…… Uh, meskipun aku munkin tidak akan mengerti kembali.” Harutora menjawab dengan jujur, mengangkat bahu. Kyouko terlihat seperti tidak menduga sikapnya begitu rendah hati sedemikian rupa, dan ia menatap Harutora dengan mata yang melebar. Ia berharap ia bisa membangun ‘kehidupan normal’ barunya setenang dan stabil sebisa mungkin. Kehidupan normal seperti ini tidak akan mengurangi Akademi Onmyou, atau dengan kata lain tidak memiliki makna. Ia rela untuk menghabiskan waktunya untuk membuatnya menjadi kenyataan, namun tidak ada arti baginya jika kehidupan normal tersebut tidak memiliki akses penting untuk menjadi seorang Onmyouji. “Ditambah, seperti yang Natsume katakan kemarin, membicarakan ketidakadilan yang kau maksud hanyalah sia-sia, tidak mungkin itu bisa terjadi. Kami Tsuchimikado tidak ada niatan untuk menggunakan nama Tsuchimikado untuk mengintimidasi orang-orang, nama itu tidaklah begitu hebat lagi. Sebenarnya, aku berpikir bahwa itu hanya kau yang menakut-nakuti dirimu…” “Ap—“ “Uh, mari kita lupakan masalah Tsuchimikado untuk sekarang, jika aku merepotkan semuanya – aku sungguh meminta maaf, kepada semuanya. Tapi, kau dan aku adalah murid saat ini, jadi……” Kyouko tak bisa berucap, dan murid-murid lainnya menunggu dengan napas tertahan. Harutora dengan tenang membuka mulutnya, berbicara kepada mereka semua: “Aku berpikir bahwa menjadi seorang Onmyouji adalah prioritas utamaku.” Ia tidak ingin telihat sama seperti Natsume yang membalasnya dengan sekuat mungkin, jadi ialih-alih ia mencoba untuk mengambil sebanyak mungkin kompromis dan memberikan sikap dengan sikap sebijak mungkin. Namun meskipun begitu, ia masih memiliki kalimat yang tidak bisa ia akui. Ketika ia mengumumkan hal tersebut, Natsume yang daritadi melihat ke arah jendela menolehkan wajahnya seolah-olah ia terkejut. Namun, Harutora yang sedang berhadapan dengan Kyouko tidak melihatnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya meskipun jantungnya berdetak dengan cepat, berusaha sebisa mungkin untuk bersikap tenang. Seseorang diruangan tersebut bersiul. Tidak, ia tahu betul siapa itu, Touji sudah pasti adalah orang yang bersiul tadi, Harutora hampir saja tersenyum mendengar temannya yang menyemangatinya. Keheningan pun berlanjut untuk waktu yang lama. Kyouko menatap Harutora dengan serius seperti itu pertama kalinya ia melihat Harutora. Bahunya yang sedikit bergetar membuktikan betapa marahnya Kyouko. Tidak lama setelah— “……Tsuchimikado Harutora, aku minta maaf, namun tolong ambil inisiatif dan keluar dari akademi ini.” “Keluar? Kau ingin aku meninggalkan tempat ini?” “Benar! Kau tidak bisa mengikuti kurikulum Onmyoudou, itu terlihat jelas kemarin! Orang-orang terbaik dengan tujuan untuk menjadi seorang Onmyouji berkumpul disini, ini bukanlah tempat untuk orang-orang yang tidak berkompeten seperti dirimu!” Kyouko memukul meja denga kepalan tangannya, berteriak histeris. Harutora bahkan terlihat jauh lebih tenang dibandingkan yang ia duga. Mungkin itu terjadi karena ia telah memberitahukannya kepada semua orang, namun kupu-kupu diperutnya pun terus menggelitik. “……Kalau begitu aku meminta dirimu supaya lebih toleran……” ia tersenyum ketika ia berbicara dengan Kyouko yang marah. Wajah Kyouko memerah. “Kau……!” ia tak bisa berkata-kata untuk sesaat dan melangkah menuju tempat Harutora. Hingga kemudian— “Berhenti, kau orang yang kurang ajar!” Tiba-tiba, tubuh Kyouko terpental. Tubuhnya terpental, roknya terangkat dan tak terduga menunjukan celana dalam yang lucu dibaliknya. Sebagaimana para penonton terkejut dan kebingungan, Kon muncul dengan pisau kesayangannya yang terarah tepat ke arah Kyouko. Mata birunya mengilat. Kon merendahkan suaranya, menyatakan dengan nada tajam: “Aku telah mengikuti perintah dan tetap diam disampingnnya, tapi aku tidak bisa mengantisipasi dirimu yang berbicara sangat tidak sopan terhadap Harutora-sama. Aku tidak bisa menoleransi ketidaksopanan ini, kau kan menemui ajalmu dengan pisauku—“ “—Kau yang tidak sopan!” Harutora segera berlari, menjitak keras kepala Kon. Telinga dan ekornya menegak kaget, dan karakterisasi fenomena ‘lag’ yang terjadi pada shikigami – seolah-olah ia rusak – terlihat pada tubuh Kon. “H-h-h-harutora-sama! Kenapa?” “Kau berani bertanya! Bukankah aku sudah memeringatimu untuk tidak terlihat oleh yang lainnya?” “Ta, Ta-ta-tapi orang ini mencoba menghampirimu Harutora-sama – aku harus mendahulukan tugasku sebagai penjaga.” “Kau sangat menyebalkan, kau shikigami yang berlagak ksatria! Dipikir-pikir kembali, mengira kau bisa berbicara lancar sekarang! Kemarin kau terlihat gugup denganku, bukan!?” “Te-te-te-tentu saja tidak! Aku tidak berani mengakalimu! K-k-kau salah paham Harutora-sama!” Harutora menggenggam baju bagian depan Kon, menggoyang-goyangkan Kon, dan Kon berusaha keras untuk membela dirinya sebagaimana ia merasa pusing. Kelas menjadi ramai karena percakapan tersebut, dan terlebih lagi suasana menjadi cukup aneh. Kemunculan tiba-tiba dari gadis kecil itu bukanlah alasan mengapa reaksi tersebut terjadi, seperti yang diduga dari Akademi Onmyou, para murid sepertinya langsung mengtahui bahwa Kon adalah Shikigami, namun— “……Oh, sungguh mengejutkan, apa itu shikigami pelindung?” Ohtomo berucap, mewakili rasa penasaran para murid-murid, dengan kekaguman yang memenuhi nadanya. “Ma-maaf, Sensei! Aku tidak melakukannya dengan sengaja, aku akan menghancurkan jimatnya “Me-me-menaghancurkan!? Harutora-sama, tidakkah itu terlalu jahat……!” “Diamlah!” “Oh, tenanglah, tenanglah. Kau seharusnya memaafkan shikigami manis nan bersemangat sepertinya.” Ucap Ohtomo tenang, menghentikan teriakan antara tuan dan shikigaminya. “Namun aku terkejut, tidak pernah terpikirkan olehku kau memiliki shikigami pelindung…… Sepertinya aku memiliki beberapa prasangka setelah mendengar penilaian para guru tentang dirimu, aku akan melakukan instropeksi segera.” “Huh? Ke-kenapa?” “Baiklah, pertama, mengapa kau tidak duduk terlebih dahulu.” Momentum Harutora terhenti dan Kon akhirnya telah tenang. Ohtomo masih tersenyum senang sebagaimana ia melihat keduanya, menunujukan tatapan penuh kagum sambil mengangguk-angguk. “Ini seharusnya tipe tingkat tinggi…… namun sihirnya terlihat sedikit berbeda dengan ‘General style’, dan ini…… Segel? Benar-benar terlihat…… Seperti yang diduga dari Tsuchimikado.” “Uh…… Sensei?” Ohtomo bergumam pelan, dan kali ini giliran Harutora yang merasa khawatir. Ia bahkan telah mengejutkan Ohtomo, dan tatapan dariyang diberikan para murid berbeda dengan sebelumnya, seolah-olah mereka menyadari yang tadisnya mereka kira hanyalah kucing liar sebenarnya adalah seekor harimau. Terlebih lagi— “Hakuou! Kokufuu!” [[File:Tr2 153.png|thumbnail]] Kedua shikigami muncul dibelakang Kyouko setelah ia memanggilnya. Dua benda tersebut adalah shikigami humanoid, satu putih dan satu hitam, kurang lebih setinggi pria dewasa, namun figur mereka kuat seperti seorang petinju. Shikigami berwarna putih memegang katana putih dan yang hitam memegang tombak, dan kedua shikigami tersebut mengenakan baju pelindung yang sangat teliti, jika dilihat dari luar seolah-olah terlihat seperti robot. Mereka sepertinya berhubungan dengan Asura yang dikendalikan oleh dairenji Suzuka sebelumnya, dikarenakan mereka memberikan kesan yang hampir sama. Mereka adalah shikigami pelindung yang dibuat oleh Agensi Onmyou, ‘G2 Yaksha’. “Berpikir kau bisa mengelabuiku, sungguh liciknya dirimu!” “Apa?” “Jangan berpura-pura! Dengan sengaja berpura-pura tidak berkompeten terlalu merepotkan, apa yang kau rencanakan?” “Apa, huh? ……Huh, aku tidak mengerti apa maksudmu.” Harutora dengan segera mengambil langkah mundur. Berebeda dengan Kon, ia memegang erat Kachiwarinya dari balik kaki Harutora, matanya mengilatkan maksud jahat dan dengan ganas menatap ke arah shikigami lawan. Para murid yang duduk didekatnya pun mengam bil jarak antara Harutora dan Kyouko agar tidak terlibat dalam pertengkaran keduanya. “Te-tenanglah! Aku minta maaf padamu, aku sama sekali tidak memiliki maksud jahat!” “Jangan bercanda. Dikarenakan kau menyerangku terlebih dahulu, aku akan menerima tantanganmu!” Teriak Kyouko, mengayunkan tangannya ke samping, dan kedua ‘Yaksha’ mengambil postur bertarung dengan segera. Harutora pun keringat dingin. Disisi lain, diluar dari lingkaran yang melingkari Harutora dan Kyouko, Touji perlahan berdiri dan Natsume telah memegang kotak jimat yang ada pinggangnya dengan tatapan serius. Suasana menegang, dan ketegangan pun menyulitka murid untuk bernapas. Namun— “Oke, aku tahu!” Ohtomo memanggil dengan senang. Lalu ia berbicara dengan nada ceroboh, tidak memedulikan suasana kelas: “Salah satu dari kalian keras hati, dan satu lagi kuat, sangat bagus. Sepertinya kalian berdua kurang lebih dapat mengontrol shikigami, jadi mengapa tidak membuat kalian untuk melakukan demonstrasi pertarungan!” “”Apa?”” Harutora dan Kyouko terkejut mendengarnya. Mungkin seluruh murid yang mendengarnya, bukan hanya mereka berdua. “Lagipula ini kelas terakhir hari ini. Harutora-kun, Kyouko-kun, mengapa kita tidak pergi ke lapangan latihan sihir dan melihat pertikaian shikigami.” Ucap Ohtomo senang.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information