Editing
Rakudai Kishi no Eiyuutan (Indonesia):Volume1 Chapter 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 7=== Stella, sekarang sedikit ditinggalkan, menengadah ke atas tempat tidur dan memikirkan laki-laki yang mengalahkannya. ''Aku... pastinya tidak lemah.'' Dia tidak cukup seenaknya untuk memikirkan kalau dia terkuat di dunia, tapi dia tidak pernah kalah pada orang dengan kemampuan biasa. Ikki kuat, dan dia ingin tahu tentang sumber kekuatan itu. Dia ingin tahu bagaimana dia bisa terus percaya dengan dirinya tanpa semua penganiayaan itu membebaninya. "...Kurogane Ikki." Sembari menyebut nama itu, perasaan manis misterius membuat hatinya sedikit berdenyut. Bagi Stella, ini adalah pertama kalinya dia ingin sangat mengenal orang lain. Dia tidak bisa menahan harapan untuk mempelajari tentang laki-laki yang tertidur, dan penundaan dari penyembuhannya tak dapat tertahankan. Itulah kenapa, setelah dibanjiri oleh keingintahuan yang mendidih di dalamnya, dia memanjat tangga tempat tidur. Ikki masih tertidur. Dia mungkin berbaring ke samping sementara tidur, tapi sekarang dia berbaring di atas perutnya, dan Stella tidak bisa lagi melihat wajahnya. Dia dapat mendengar napas kecil yang bertemu gerakan pelan dari punggung kokohnya, jadi dia harusnya benar-benar mulai sembuh sedikit sejak tadi, karena perasaan yang dia tidak mungkin bangun lagi tidak lagi ada di sana. Stella merasa agak lega pada itu. "...Ikki." Dia memanggil namanya, tapi seolah menentangnya, dia tidak bangun dari tidur nyenyaknya. Dia tertidur dengan suara, jadi itu akan tidak enak untuk membangunkannya dengan paksaan. Karena kelelahannya masih belum mereda, Stella memutuskan dia harus jalan-jalan keluar dan kembali nanti. Ya, sambil Stella memikirkan hal itu—dia dengan tak sengaja mengintip ke dalam celah antara kemeja dan tenggkuk leher Ikki. Dia memiliki punggung yang lebar, dan penglihatannya mempunyai pengaruh kuat yang dia tidak dapat bayangkan dari senyum malunya. Tidak, tubuhnya tidak kekar seperti itu. Mungkin, agak ramping, tapi tenaga laksana baja membuat punggungnya tampak jauh lebih besar dari sebenarnya. ''...Cu-Cuma sebentar, ini boleh, ya 'kan? Lagi pula dia menghadap ke arah lain juga.'' Setelah merundingkan beberapa selubung dalam hatinya, Stella mengulurkan tangannya menuju punggung Ikki, dan dia perlahan mulai menyentuh. "Wo-Wow...." <nowiki>*</nowiki>''Thump thump''* Ketika Stella menyentuh dengan telapak tangannya, sensasi aliran darah Ikki mulai merasukinya. Kuat, dan cukup hangat sampai membakar, tetapi tubuhnya terasa benar-benar berbeda dari baja, seolah dia merasakan panas gairahnya. ''Jadi ini punggung... laki-laki.'' Ini adalah pertama kalinya menyentuh laki-laki, dan Stella merasa seperti dia bermimpi. "N...mn...." "Eek...!" Ikki tiba-tiba berbalik, dan sekarang menghadapnya. Karena itu, tangan kanan Stella tersangkut dan terjepit di bawah tubuh tidurnya. ''Oh tidak!'' Jika Ikki bangun sekarang, Stella tidak bisa memberikan penjelasan. Tubuh yang tak disangka berat, sehingga dia tidak dapat menarik tangannya dan kabur. Dia bisa menyentaknya, tapi itu mungkin mengganggunya, dan jatuh dari tangga karena menariknya sangat keras juga akan lebih berbahaya. ''...Apa yang harus aku lakukan?'' Stella menahan napasnya dan memanjat lagi anak tangga. Berdiri di atas lututnya sementara berhati-hati untuk tidak menyentuhnya, dia menggunakan tangan kirinya untuk mengangkat samping Ikki dengan pelan... pelan... begitu pelan. "Uun...n! ...Kuh." ''I-Itu hampir saja!'' Stella merasakan keringat dingin menjalar di belakangnya. Dia entah bagaimana berhasil untuk mengangkat samping itu dengan tangan kosongnya dan... cara satu-satunya atau lainnya berhasil dengan menarik salah satu yang menjeratnya. Berhasil! Tapi... meski begitu, Stella masih melihat pada Ikki yang tidur di bawahnya. "Laki-laki ini tidak bangun sama sekali." Yah, sejak dia kelelahan, Stella bisa mengerti kenapa dia tidur begitu nyenyak. Melihat Ikki yang masih tidak bergerak, Stella menelan ludah. Saat ini kalau dia membalikkan badan, dia melihat sedikit perut yang menyingkapnya. ''Perut laki-laki....'' Meskipun dia mungkin melihat beberapa kali sebelumnya, dia belum pernah menyentuh sekalipun. Perasaan macam apa yang akan terbawa? "A-Apa yang kau lakukan , Stella!? Itu tidak bisa! Untuk yang belum menikah, dan putri yang kurang tertarik dengan tubuh laki-laki yang belum jadi pa-pa-pacarku atau apalah... Itu tidak senonoh!" Tunggu, itu tidak seburuk itu, ya? Bukan seperti Stella benar-benar menahan pemikiran mesum atau apapun. Ikki Kurogane, lawan pertama yang berhasil untuk mengalahkannya—dia ingin mempelajari lebih tentang kesatria yang Stella harus hadapi di masa depan, keingintahuan murni. Itu saja. Kayaknya. Kurang lebih begitu. "I-Itu karena dia melihatku telanjang, jadi ini membuat kita impas, benar 'kan...?" Ini cara berpikir yang menyesatkan, tapi Stella seperti harus membenarkan dirinya begitu. Sudah pasti dengan rasa penasarannya terhadap kesatria pertama yang mangalahkannya, dia sekali lagi mengulurkan tangannya ke arah perut Ikki dan memasukkan melewati celah kaosnya. Dia dengan pelan menurunkan pembuluh darahnya dan... dengan lembut menyingkap kaosnya. "...Ini adalah... tubuh... laki-laki...." Ketika Ikki tiba-tiba telanjang saat ketika mereka bertemu, dia tidak benar-benar tahu karena kebingungannya, tapi sekarang kalau dia merayap lebih dekat, dia bisa mengatakan tubuhnya mempunyai sifat tidak biasa. Bayangan-bayangan kecil dari otot melintasi tubuhnya terlihat sungguh berbeda dari dirinya sebagai wanita. Tentu saja, perasaan mereka pastinya berbeda juga. "Haa... haa...." Otak Stella mulai mendidih dengan dorongan kuat untuk menyentuh. Kepalanya terasa pusing, dan pernapasannya menjadi berat serta tak menentu. Dia tidak mampu lagi menghentikan dirinya. "...Oke." [[Image:Rakudai Kishi no Chivalry Page 67.jpg|thumb]] Dengan tangan gemetar, dia mencapai perut Ikki, dan selagi menyentuhnya, sensasi elektrik menyebar menembusnya dari kerangka kulit dan otot Ikki. Ini kuat sementara memiliki kelenturan yang halus, sensasi yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, tetapi dia mengerti tenaga besar di dalamnya. "Hebat...." Ini bukan tubuh kesatria yang tertelan dalam kegelapan, tapi seseorang yang berjuang keras demi tujuannya. Stella selalu mengatakan kepada dirinya untuk menjadi kesatria sebelum menjadi seorang wanita. Dia tahu bagaimana sulitnya mengasah tubuh sampai seperti ini, dan betapa sulit melatih hal itu. Dia tidak bisa meragukan Kurono lagi. Ikki pastinya tidak pernah menyerah dalam keputusasaan. Tubuhnya, secara menyeluruh sekeras kehendaknya, dan dibuktikan. Tapi karena Kurono tidak melebih-lebihkan, Stella berharap untuk mempelajari lagi tentang Ikki yang bertambah kuat. Lebih dia mengetahui, lebih dia ingin tahu. Harapan ini mulai sangat panas, cukup untuk membuatnya mati lemas. Dia menjadi terpesona, berubah demam tanpa sebab atau alasan, dan lagi itu menyenangkan, yang mana mengejutkannya lebih lanjut. "Haa... Apa yang aku lakukan, aku ingin tahu...." Sementara meraba perutnya dengan jari-jari lembut, dia menanyakan hal itu pada beberapa bisikan setan di hatinya, terdengar seperti dia meronta melawan kegilaannya. Tapi lalu— "Err, itu sesuatu yang aku ingin tanyakan juga. Stella-san, apa yang kau lakukan?" Pada Stella yang sedang menunggangi pinggangnya dan menyentuh kulitnya di mana-mana, Ikki melemparkan pertanyaannya kembali dengan wajah yang menunjukkan ia tidak tahu apa yang terjadi. "A-Aieeeeeeeeeeeee!?" Stella dengan segera melepaskan teriakan mengerikan dan mundur dari Ikki. "Tunggu! Jika kau melompat seperti itu kamu akan—" Peringatan Ikki tak berguna. Setelah berdiri sangat cepat, kepala Stella membentur menuju langit-langit dengan tenaga menggetarkan dan dia jatuh dari atas tempat tidur, dengan suara mendengking, rubuh ke lantai. "S-Stella-saaaaaan!? Apa kau baik-baik saja!? Kepalamu terlihat seperti—!" "A-A-A-A-Aku tak apa! Aku hanya jatuh dan beberapa jus tomat jatuh di atas kepalaku, itu saja!" "Itu tidak baik sama sekali! Karena jus tomat itu datang dari dalam kepalamu! Duduklah sekarang! Aku akan menyiapkan pengobatan pertama jadi duduk saja ya!"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information