Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === “........Un,” Beberapa menit kemudian, Kamito berusaha mengumpulkan kesadarannya. Di hadapan matanya, nampak beberapa pohon yang tumbang. Ia mencoba untuk bangkit----- Lalu Mendadak, ia menyadari ada sabuk hitam yang membelit lehernya. Sabuk kulit hitam yang umumnya dipakaikan pada kucing piaraan,(benda macam apa ini....) Kamito mencoba untuk melepaskannya. “Akhirnya bangun juga, heh, pria mesum pengintip......” Sabuk di lehernya ternyata tak bisa dilepas. “Gweh? Benda apaan nih...?” Kamito tersedak lalu melihat ke hadapannya. Gadis berambut merah – Berdiri dengan kedua tangan di pinggangnya. Dengan kedua alis terangkat, tatapan tajamnya jatuh ke arah Kamito yang masih bengong. Kali ini dia tidak telanjang lagi. Gadis itu sudah mengenakan seragam yang elegan. Dengan pola garis hitam dan garis putih bersilangan, seragam akademi spirit Areishia. Dasi pita dekorasi berada di kerah lehernya. Bukannya kancing, talisman dijahit di bajunya. Diantara jarak kaos kaki stoking selutut dan rok mininya, kakinya yang panjang dan langsing tampak begitu anggun. Pita mungil mengikat rambut merahnya di kedua sisi. Inikah yang disebut gaya twintail? Kalau dilihat dari rambutnya yang masih basah, sepertinya Kamito belum lama kehilangan kesadarannya. Memegang tali sabuk leher Kamito dengan erat, Claire membusungkan dada mungilnya. “Bersyukurlah! Aku masih mengampunimu dan batal membunuhmu!” “Itu bohong besar. Dari tadi kamu berniat membunuhku kan?” “Apa kamu bilang? Kalau aku serius, kamu sudah jadi batubara sekarang!” .....Dia baru saja mengatakan hal mengerikan dengan nada yang sangat kalem. Ngomong ngomong, bukannya batubara itu memberi kesan lebih buruk daripada arang? “Oke oke, kalau kamu nggak jadi membunuhku. Toh, tadi aku sudah menolongmu kan?” “Iya, aku ini baik hati, kuberi keringanan buat yang tadi. Kamu ini hanya pria biasa dan mesum, jadi biar aku panggil kamu super mesum.” “Pada akhirnya kata ''mesum'' nggak dihilangkan! Ngomong ngomong, bukannya super mesum itu kata kata penuh penghinaan!?” “A...Apa? pura pura menolong, padahal kamu sebetulnya mau.....mau menyentuh dadaku kan?” Mengingat yang terjadi tadi, wajah Claire yang malu malu nampak semakin merah. ''Hmm?'' Melihat reaksinya, sebuah ide aneh terbersit di benak Kamito. ......Gadis ini, mungkinkah dia adalah tipe yang itu? “Jadi kesimpulannya, kamu adalah nona muda yang hobi mencambuk laki-laki?” Kamito mencoba menggodanya tanpa ampun- “Ap-Ap-Apa? Nggak! Aku nggak punya hobi semacam itu!” Responnya begitu gugup seperti yang diduga. Claire menggelengkan kepalanya sambil menahan air mata yang terkumpul di pelupuk matanya. “Berarti kamu lebih suka dicambuk?” “...m! Ap-ap-apa yang kamu katakan!!??” Mata Claire nampak panik, dengan uap mengepul dari kepalanya. Sepertinya dia betul-betul malu. ''Oh, sudah kuduga.....'' Kamito tersenyum pahit dalam hatinya. ''Gadis ini ternyata masih sangat sangat polos'' Mungkin, gadis ini tak terlalu istimewa. Bagaimanapun juga disini adalah akademi Areishia, dimana para gadis penyihir yang telah membuat kontrak dengan Roh berkumpul. Hanya gadis perawan saja yang mampu berkomunikasi dengan Roh dari Astral Zero. Diantara mereka, yang memiliki kekuatan sihir besar sehingga dapat berkomunikasi dengan Roh kontrak, adalah gadis bangsawan dari keluarga raja atau kaisar kuno dan keturunan ningrat, dimana darah kontraktor Rohnya dipertahankan sepanjang generasi melalui tali pernikahan. Untuk menjaga kemurnian hati dan tubuh mereka, gadis gadis ini dibesarkan dalam lingkungan yang betul betul terpisah dari kaum laki-laki sejak masa kecilnya; yang disebut pendidikan elit bagi Kontraktor Roh. Sehingga, semua gadis di akademi ini adalah tuan putri sejati yang tak mengetahui apa apa tentang laki-laki. Menemukan titik lemahnya yang tak terduga, Kamito ingin sedikit bermain main dengannya. Masih pada posisi berlutut,Kamito melihat wajah memerah Claire. “Ah, ada satu hal lagi yang ingin kukatakan sejak tadi.” “A-Apa itu, cowok mesum!?” “Celana dalammu bisa kelihatan dari sini.” “Fuwah!” Air mata mengucur di pipinya, Claire lalu mati matian menekan ujung bawah roknya menggunakan kedua tangannya. “Kamu........kamu melihatnya?” “Cuma sedikit, warnanya juga bagus kok, sama dengan warna rambutmu.” “Kamu...kamu bohong! Warnanya nggak merah, tapi putih!” “Oh, rupanya putih ya?” “.....ha?” Sadar kalau dia baru saja ditipu, Claire mengigit bibirnya---- “U-Uuuuuuuhhh........” Entah mengapa, ia justru mulai menangis. Karena reaksi tak terduga ini, Kamito tampak panik. ”Cewek ini betul betul lugu sampai memberi tahu warna celana dalamnya.” Ia bermaksud lebih menggodanya dengan kata kata yang telah ia siapkan sebelumnya, namun melihat situasi sekarang, ia justru merasa kasihan padanya. Mengambil kesempatan saat Claire masih berlinang air mata, Kamito melepaskan cambuk yang terpaut di lehernya. “Oke, oke, leluconku berlebihan. Sorry ya....” Kamito berdiri dan menempatkan tangannya di kepala Claire. Claire berhenti menangis dan tampak kebingungan. “Nggak sengaja kalau aku melihat badanmu waktu lagi mandi, dan aku sudah......menyentuh dadamu juga. Tapi itu semua nggak sengaja. Jadi percayalah padaku....” “A....Apa?” Melihat kejujuran di mata Kamito, Claire hanya menampakkan tatapan tajamnya. “....Apa, apa ini? Kalau kamu bukan orang mesum, terus '''kenapa kamu ada disini?'''” Pertanyaan yang wajar. Hutan ini adalah properti akademi Areishia, dikenal sebagai “Hutan Roh”. Tak ada alasan bagi laki laki untuk berada di akademi dimana hanya gadis gadis saja yang ada. Biarpun dia bukan orang mesum, tetap saja kehadirannya akan mengundang kecurigaan. “Oh, aku dipanggil kesini oleh Greyworth.” “Greyworth.....maksudmu direktur akademi?” Claire bertanya dengan curiga. Sudah jelas kalau dia merasa ragu. “Nggak bohong. Nih lihat, surat undangannya.” Kamito mengguncang kantong bajunya dan mengambil surat yang setengah gosong dari jasnya. Surat itu tertera tanda tangan direktur. Juga, terdapat stempel emblem kerajaan yang menyimbolkan ''Lima Raja Terkuat Dunia''. “Apa itu.....segel pusaka kekaisaran peringkat pertama?” Claire mengeluarkan kekecewaan dari mulutnya. Emblem peringkat pertama hanya diperuntukkan bagi mereka yang bisa menyegel Roh kelas satu dengan kemampuan khusus. Levelnya tertinggi diantara emblem yang biasa dikeluarkan oleh kekaisaran, dan dikatakan hampir mustahil untuk bisa mendapatkannya. Tentu saja, itu adalah sesuatu yang jarang terlihat, namun sebagai Kontraktor Roh, Claire bisa memastikan keasliannya. “.....Ini memang asli. Terus, kenapa direktur akademi mesti memanggil laki laki ke tempat ini?” “Tanya saja sendiri pada Greyworth. Tua bangka itu memang sering membuatku kerepotan.” “Tu....Tua bangka!?” Dalam sekejap wajah Claire menjadi kaku. Sang Penyihir senja, Greyworth sangat dihormati oleh penyihir yang ingin menjadi Ksatria Roh. Dikatakan kalau popularitasnya di kerajaan Orudesia sebanding dengan Penari Pedang Terkuat Ren Ashbell. Meski sudah satu dekade sejak ia pensiun dari pasukan 12 General,kekuatan paling elit dalam kerajaan yang dikenal sebagai <Number>, nama legendarisnya masih sangat ditakuti dan dihormati oleh siapapun yang mendengarnya. ''Bagiku, dia bukanlah apa apa selain biang masalah.......'' Menaruh surat kembali ke sakunya,Kamito mengangkat bahunya. “Greyworth itu kenalan lamaku. Aku datang jauh jauh kesini, tapi karena wilayah akademi begitu luasnya, aku kesasar di tengah jalan.” Tanah akademi Areishia sangatlah luas. Apalagi, selain kota akademi di kaki bukit, juga termasuk hutan Roh yang mengelilinginya. “Jangan jangan, kamu dibuat kesasar oleh Roh yang berkeliaran di hutan? Kasihan banget.” “Yah, anggap saja seperti itu.” Claire tampak kaget, meski Kamito hanya menghembuskan nafas panjang. Tersebar di beberapa wilayah sepanjang benua, Hutan Roh terhubung langsung dengan Astral Zero melalui GATE, dan dihuni oleh kumpulan Roh yang terdampar di dunia ini. Kebanyakan Roh tak suka membuat kontak dengan manusia sehingga mereka tak berbahaya. Tapi ada juga Roh yang nakal, dan suka membingungkan orang hingga kesasar dalam hutan. Karena ia dipandu oleh bisikan Roh dan berjalan semakin dalam dan semakin dalam kedalam hutan, ia kehilangan arah menuju ke akademi Areishia. “Pokoknya, aku bersyukur ketemu orang lain di tengah jalan. Jadi korban hutan sama sekali nggak lucu. Dari arah sini, jalan mana yang mesti kulalui supaya sampai di akademi?” “Arah mana.....buat informasimu, kukatakan saja, perlu sekitar dua jam untuk sampai ke akademi dengan berjalan kaki.” “Apa? Jauh amat!” Kalau ia harus berjalan sejauh itu lagi, besar kemungkinan ia akan diganggu oleh Roh lagi. Karena ada salah satu siswa akademi disini, harusnya lokasi akademi sudah tidak jauh lagi. ''....hmm? terus kenapa cewek ini harus mandi di tempat seperti ini?'' Pertanyaan tak perlu mendadak terbersit. Hari ini memang agak panas, karena matahari begitu garang di langit. Ketimbang harus jauh jauh mandi di tengah hutan, bukannya di akademi ada tempat mandinya? Tapi karena hanya ada wanita di sekolah ini, tak ada yang perlu dibuat malu. Ditanya, Claire merapikan rambut basahnya dengan kedua tangannya seraya berujar, “Aku kesini untuk ritual pemurnian Kontrak Roh. Karena letaknya di sebelah kuil, kualitas air disini adalah yang terbaik. Apa kamu paham kalau Roh menyukai wanita yang memiliki hati dan tubuh yang bersih?” “Kontrak Roh?” Usai mendengar pernyataan itu, rasa sakit muncul dari punggung tangan kirinya yang tertutup sarung tangan kulit. Kamito meringis karena sedikit rasa sakit yang muncul darinya. “Sedikit lebih jauh dari sini, ada pedang suci kuno di kuil bersejarah. Ada rumor kalau “Roh tersegel” kuat bersemayam di dalamnya. Sejak pendirian akademi, belum seorangpun yang bisa menjinakkannya. Aku merasa kalau Roh itu pasti sangatlah kuat.” Roh tersegel – bukanlah Roh yang berasal dari Astral Zero. Diantara Roh, ada juga yang disegel kedalam senjata atau artifak oleh Kontraktor Roh zaman dulu. Kebanyakan disegel karena membawa bencana bagi manusia, dan merupakan eksistensi kejam yang disebut sebagai jin atau ifrit dalam kebudayaan kuno. Tentu saja, mereka tidak mudah bekerjasama dengan manusia. Karena hal itulah, Kontraktor Roh kuno menyegel mereka kedalam senjata atau artifak sehingga tak dapat dipanggil kembali. “Kamu, jangan bilang kalau kamu mau mencoba menjinakkan Roh tersegel itu.” “Tepat sekali! Lantas apa masalahnya?” “Jangan, itu berbahaya tahu!” “Hmm, ternyata kamu nggak bego juga, biarpun kamu bukan Kontraktor Roh. Aku sadar betul akan bahayanya, tapi aku perlu Roh yang kuat bagaimanapun juga.” Claire bergumam sambil mengigit bibir bawahnya. Melihat ekspresinya yang sangat serius, Kamito memilih kembali berargumentasi.” “Tapi, bukankah kamu sudah membuat kontrak dengan Roh api yang kuat seperti tadi? Bukankah akan lebih baik kalau kamu melatihnya baik baik supaya menjadi lebih kuat lagi?” Pada dasarnya, Roh dengan elemen api tidaklah langka. Tapi hanya sedikit Kontraktor Roh yang bisa mengendalikannya dan mewujudkannya sebagai ‘senjata elemen’ di sepanjang kerajaan. Selain itu, Kontraktor Roh yang menjalin kontrak dengan banyak Roh sangatlah langka sampai nyaris tidak ada. Perselisihan diantara Roh yang dikontrak akan menimbulkan ketidakseimbangan pada diri seseorang. Tanpa cukup bakat, kontrak semacam itu nyaris mustahil. “Scarlett memang partner yang penting, tapi---“ ''Aku harus punya yang lebih kuat'' --- Claire menggelengkan pelan kepalanya. “Aku punya tujuan. Untuk mencapainya, aku memerlukan Roh yang tangguh!”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information