Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Ini adalah tambang bijih Roh yang menjulang di atas kota terlantar. Mereka akhirnya sampai di pintu masuk— Dari dalam lorong, suara keras benturan senjata menggema. “Kamito, itu—“ Pada dalamnya kegelapan yang Claire tunjuk, sebuah percikan kilat terjadi. Seorang, yang tengah bertarung, adalah Ellis Fahrengart, memegang tombak senjata elementalnya. Rambut kuncir kudanya berayun di dalam angin yang menderu sangat keras. Penampilannya adalah armor Ksatrianya hancur dan penuh bagian yang terkoyak. Dari itu, Kamito bisa melihat kalau terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya. “Ha, seperti yang kuduga dari Ketua Ksatria-sama, kau benar benar bisa menghiburku, bukan begitu?” Tawa keras yang menghajar telinga menggema sepanjang lorong. Di hadapan Ellis, berdiri seorang lelaki dengan mata merah melotot tajam. Jio Inzagi—Kontraktor Roh laki laki, yang menyebut dirinya sebagai Penerus Raja Iblis. Rakka dan Reishia, jatuh tergeletak di kakinya, penuh luka. “Brengsek kau, teman temanku, beraninya kau—“ Ellis mengayunkan [Elang Cahaya]nya. Dinding lorong hancur, dan batu batuan dasar yang keras pecah berkeping keping seperti kaca. Jio menampakkan tawa menakutkan sambil melompat. Itu bukan gerakan yang mungkin bagi manusia—mungkin ada semacam Roh pemerkuat tubuh yang merasukinya. “Hei, hei, apa itu saja? Apa menjadi Ksatria adalah bagian permainan anak anak?” “Brengsek kau!” Ellis mengamuk oleh hinaannya pada Ksatria. '''"Angin jahat, engkau, jadilah pedang tak terhitung jumlahnya dan tebaslah musuhku—'''" Ia melepaskan kekuatan [Elang Cahaya]nya—senjata elemental dari Roh Angin Sihirnya, [Simorgh]. Itu adalah tombak yang menciptakan bilah bilah angin, yang sudah cukup menyiksa Kamito dalam duel di Akademi. Biarpun dia menghindarinya dengan jarak setipis kertas, tak terhitung bilah angin yang ditambahkan setelahnya akan memotong lawannya kecil kecil— Namun. “Ceroboh sekali—pantulkanlah, Dinding cermin!” Momen ketika Jio berteriak, cermin merah berkilau muncul di hadapan Ellis. Momen ketika ujung tombak udaranya, yang terselimuti angin, menyentuh permukaan cermin, tak terhitung bilah bilah angin berbalik dan menyerang Ellis. “.....!?” Diserang oleh bilah bilah yang menari dengan ganas, tubuh Ellis terlempar ke dinding. “—Ellis!” Kamito berlari dengan Est Pemusnah di tangannya. Sepertinya sudah menyadari kehadiran mereka—Jio menoleh, dan mendengus. “Yo, makin banyak idiot yang berkeliaran.” “Kamito, jangan!” Pergerakan Kamito berhenti untuk sesaat ketika mendengar suara Claire dari belakang. Pada saat itu, ukiran segel Roh di tangan kanan Jio bersinar— “—Hembuskanlah hingga isi dalam paru paru mereka pedih, terwujudlah, Rafflesia!” Kabut ungu kebiruan tebal mengepul dengan suara menggelegar. Kabut racun yang bisa membakar kulit menyelimuti seluruh tubuh Kamito, dan menyerang paru parunya— “Ga, ha....!” Rasa sakit menyerbu matanya. Tenggorokannya panas seolah tengah dibakar. Dari celah diantara jarinya yang menutupi mulutnya, darah mengalir dan menetes ke tanah. “Ini Roh beratribut racun............apa kabut ini sendiri adalah Senjata Elemental!?” Rintihan bergumam menggema di dalam lorong. Menahan rasa sakit seperti terbakar, Kamito sedikit membuka matanya. Ellis dan kedua gadis, bernafas tersengal sengal dalam kabut beracun, tengah gemetaran dalam kesakitan. “Ellis......kuu!” Otot tenggorokannya terasa kelu, sehingga ia tak bisa berbicara dengan lancar. Masih mungkin untuk berdiri disini, namun kalau dia terus bergerak maju, dia akan kehilangan kesadarannya sebelum bisa mencapai para gadis. “......Kenapa dia tak terpengaruh oleh racun?” Roh Tipe pemusnahan berskala besar seperti Rafflesia tak mungkin bisa ditangani secara normal. Karena mengendalikannya sulit, kalau dia salah mengontrolnya, bisa bisa dia terkena racun dalam kabut juga. Namun, Jio Inzagi hanya berdiri dengan tenang di dalam kabut racun mematikan. —Kemudian, Kamito menyadarinya. Ada sedikit aliran udara yang mengelilingi pria itu. “......Begitu, dia menggunakan Roh beratribut Angin di saat yang sama.” Kontraktor Roh yang menggunakan sejumlah Roh Terkontrak—dalam hal itu, dengan menggabungkan kekuatan dari roh roh lain, dia dengar kalau dia juga bisa menggunakan Roh yang pada dasarnya sangat sulit ditangani. “.......Sialan, bukankah ini sama saja curang!?” Kamito mengutuk dalam hatinya. “Kalau pakai panah sihir Rinslet, bisakah dia menembak dari luar jarak efektif kabut beracun?” Dia menoleh dan mengintip kebelakang, namun— Rinslet mentakik panah esnya, dan tanpa bergerak, ia membatalkan incarannya pada Jio. “—Dia tidak menembak?” Keputusan Rinslet sangat benar. Jio tengah menggunakan Dinding Cermin, yang telah memantulkan Senjata Elemental Ellis. Kalau dia menembak sembarangan, bisa bisa dia ikut menghabisi Ellis dan yang lainnya, yang tergeletak di dekatnya. Sepertinya Claire tengah berdiri di sana seolah sedang melindungi Fianna, yang sudah menyiagakan senjata elemental atribut apinya. Itu hanya berpikir beberapa detik, namun selama itu, tubuh Ellis dan yang lainnya sedang dimangsa oleh racun. “Sialan........” Tubuhnya mengalami rasa sakit seperti terbakar. —Pada saat itu. Di lorong gelap, suara gemuruh kecil menggema. “Ellis!?” '''"Oh.....Angin, gilaslah lawanku—[Bom Angin]! '''" Pada saat itu, hembusan angin kencang yang dilepaskan menyingkirkan seluruh kabut beracun tanpa meninggalkan jejak. Dan kemudian— “Haa, haa......kaa.....haa!” Ellis menusuk tombak sihir anginnya ke tanah, dan berdiri. Seragam kebal tusukannya robek robek, dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka. Kedua kakinya, yang tertutupi oleh kaos kaki panjang yang sobek sobek, mengalami kram serius. Biarpun begitu, penampilannya ketika berdiri dengan kuat dan teguh adalah— Sangat cantik sampai sampai Kamito dalam sekejap terpesona olehnya. Ellis mempersiapkan tombak senjata elementalnya, kemudian dia memelototi Jio dan menyatakan dalam suara keras. “Dengan mempertaruhkan nama Ksatria Sylphid, biarpun aku kalah.......kau akan dikalahkan!” “Itu sakit.......kau pelolos kematian.” Jio, yang menerima serangan langsung dari deru angin tadi, menyudutkan bibirnya, dan mendecak lidahnya. “Kalau memang begitu, aku akan menghajarmu sampai mati sesuai harapanmu!” Segel Roh yang terukir di seluruh tubuh Jio menyala dengan terang— “—Mana bisa kubiarkan!” Di saat yang sama ketika Kamito menghindar, dua hembusan bola api dilepaskan dan menyerang Jio. Itu adalah Claire yang melindunginya. Momen ketika Jio menangkis bola api, Kamito mengambil kesempatan ini dan meluncur cepat—menutup jaraknya dengan Jio. Dan kemudian, seperti mengisi seluruh ruang tempat Jio berada, Kamito secara langsung mengayun dengan diagonal memakai Est Pemusnah. <nowiki>*</nowiki>Gaa+--batu batuan dasar, tersentuh oleh pucuk pedang, hancur berkeping keping. “Haa, jangan buat wajah seram begitu, hei!” Jio, yang mengelak dari ayunan pedang, melompat dan mendarat di atas area berbatu yang hampir runtuh. Tanpa mengejar, Kamito bergerak ke arah Ellis dan yang lainnya. Ellis nampak kehabisan nafas, dan sepertinya dia bisa pingsan kapan saja. “Ellis, kamu baik baik saja, aku akan—“ “Ja-jangan lakukan hal........tidak perlu.” Saat dia mencoba memberinya bantuan ketika Ellis nampak goyah, ia menggeleng kepalanya. “Aku tak butuh semua bantuan—“ “Jangan keras kepala untuk hal sepele, pikirkanlah soal mereka!” Ekspresi wajah Ellis membeku. Rakka dan Reishia tengah tergeletak di atas tanah. Mereka nampaknya masih hidup, tapi kalau mereka tetap dibiarkan seperti itu, nyawa mereka akan dalam bahaya. Ellis sendiri berada dalam kondisi dimana dia nyaris tak kuat untuk berdiri. “Guu........Kazehaya Kamito, aku berhutang padamu.” “Itu bukan sesuatu seperti hutang. Wajar wajar saja untuk membantu temanku.” “.....!” Pipi Ellis bersemu merah oleh ucapan Kamito. Membaringkan Ellis yang terluka di dinding untuk beristirahat, Kamito mengarahkan tatapannya pada Jio. “Kau, beraninya kau—“ Ellis Fahrengart—ia adalah gadis dengan rasa keadilan kuat, dengan keseriusan dan keberaniannya. Hanya dengan melihat penampilannya yang penuh luka, kemarahan muncul dan nampaknya terus mengalir. “Jangan halangi aku, itu perpisahan yang lama dinanti dimana aku ingin menghajar wanita kurang ajar itu sampai mampus.” Jio menyeringai sambil turun dari area berbatu. “—Aku lega.” Kamito memegang pedangnya dan melotot pada Jio. “Kalau lawannya bocah menjijikkan sepertimu, aku bisa menghajarmu habis habisan.” “Haa, bicara apa kau ini! Sayang sekali ya, tapi mustahil bagimu untuk mengalahkanku.” “Kami juga ada disini!” Claire dan yang lain datang dengan berlari. Memegang Lidah Apinya, dia berdiri di samping Kamito. Rinslet mentakik panah di busur es sihirnya, dan Fianna memegang Bijih Roh di kedua tangannya. “Fianna, bisakah aku mengandalkanmu untuk merawat Ellis dan yang terluka disini?” “Ya, aku membawa beberapa Bijih Roh Penyembuh. Namun, efeknya terbatas pada sekedar memberi rasa kelegaan pikiran.” Fianna mengangguk dengan ekspresi tegang. “Kamito, kamu dan aku akan menyudutkan lelaki itu. Rinslet akan jadi baterai pendukung jarak jauh.” “Apanya yang baterai pendukung jarak jauh! Aku ini pemanah handal!” Rinslet mengomel, namun Claire tak merespon. “—Hei, apa diskusinya sudah selesai?” Jio tertawa dengan tenang sambil bergerak mendekat. Segel roh yang terukir di tangan kanannya bersinar menyilaukan, dan kilatan putih kebiruan halilintar mendadak menyembul keluar. Yang muncul di tangan itu adalah—pedang senjata elemental yang sama dengan Est. “Bisakah kita cari tahu siapa yang lebih kuat, Gladius atau pedang itu?” “Jangan melucu. Lebih baik kau tak menyamakan Est ku dengan roh pedang kelas tiga itu!” Memegang Est Pemusnah, Kamito berteriak dengan ganas.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information