Editing
A Simple Survey (Indonesia):Jilid 1 Akhir3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
==Part 4== (Aneh sekali.) Dia punya pemikiran itu tepat setelah kuliah sorenya ketika dia sedang berpikir untuk pergi menuju supermarket untuk mendapatkan bento untuk makan malam. Dia punya ponsel, tapi dia tidak punya smartphone. Dia pernah memenangkan sebuah komputer mobile kecil (yang besarnya se-tas makeup) pada undian di distrik perbelanjaan, jadi dia tidak perlu perangkat kecil lainnya yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Wallpaper ponselnya diatur menjadi gambar yang diambil pada liburan musim panas ketika dia dan beberapa orang dari kompleks apartemennya membantu anak-anak dalam menyelesaikan proyek mereka. Kalau dia mengingatnya dengan benar, proyeknya adalah roket air untuk SMP mereka. Seperti yang diduga, semua yang terlibat dalam proyek itu akhirnya basah kuyup. Salah satu dari orang yang membantu, seorang gadis berambut putih yang umurnya 12 tahum baru saja pindah. Dia masih memiliki kontak dengannya melalui telepon. Tapi untuk beberapa alasan, dia tak pernah bisa menghubunginya. Tiba-tiba, popup merah kecil muncul di sebelah kiri bawah layar kecil ponselnya. Popup itu mengatakan: Kode berbahaya “Int.worm/Pencuri_Emas” terdeteksi. Sedang menyelesaikan situasi. Klik laporan untuk rinciannya. “…” Hal itu sendiri tidak terlalu aneh. Sebenarnya terkena infeksi virus komputer adalah sesuatu, tapi siapapun yang memiliki akses yang hampir konstan ke internet familiar dengan pemblokiran suatu konten (yang membahayakan karena virus atau semacamnya). Masalahnya terletak pada namanya. Pada saat Anzai merasa sedikit gelisah, Kozue (yang meghampirinya pada suatu waktu) membisikkan sesuatu ke telinganya. “…Nama yang familiar ya.” “Wah!?” “Nama yang familiar ya. Pencuri Emas. …Bukankah hal itu adalah bagian dari survei profesor itu? Aku yakin hal itu ada dalam cerita tentang virus komputer yang terlihat seperti kunoichi.” “…Tunggu, apakah kau ada kuliah di gedung ini?” “Itu mah masalah sepele,” katanya dengan halus sebelum dia menunjuk ke arah kiri bawah layar ponsel Anzai dengan jarinya yang ramping. “Masalah yang ini lebih besar. Apa itu? Aku melihat peri dan kau mendapat virus komputer…” “Tidak, tunggu. Di sana tak ada koneksi…tunggu, atau ada?” Anzai mengingat kalau di film pendek dari survei profesor itu juga ada peri kecil yang memakai baju hijau. Ceritanya tentang membuat peti mati yang digunakan sebagai tempat tidur. “Tapi peri itu seperti hantu ataupun UFO. Ini hanyalah virus. Faktanya, mungkin professor mendasarkan film itu pada virus yang benar-benar ada.” “Aku baru saja melakukan pencarian di ponselku, tapi aku tak dapat menemukan contoh apapun dari virus yang dipanggil Pencuri Emas. Mesin pencarinya selalu berasumsi kalau aku salah mengeja dan memberiku nama lain untuk dicari. Hal itu membuatku kesal.” “Jangan konyol.” Anzai mengerutkan dahinya. “Toh tak ada nama resmi untuk virus kan? Mungkin nama itu hanyalah nama panggilan dari perusahaan keamanannya. Karena softwarenya mendeteksi virus itu dan memanggilnya Pencuri Emas, perusahaan keamanannya pasti memanggil virus itu Pencuri Emas.” “Tapi aku tak menemukan apapun tak peduli sebanyak apa aku mencari.” “Apa…?” Anzai membuka situs resmi software keamanannya di ponselnya dan memasukkan nama virusnya di kotak pencarian. Tapi yang muncul adalah 0 hasil. “…Lalu popup apa itu?” “Ya, aku heran. Hee hee. Hal itu tidak memiliki cukup dampak dari peri yang kulihat, tapi kau masih bisa menyebut hal ini fenomena aneh yang tak bisa dijelaskan. Hee hee.” “Kenapa kau terlihat begitu gembira ?” “A-aku tidak terlihat gembira!!” “Mencurigakan. Apa kau mengirim ini kepadaku untuk membuatku terlibat dalam semua ini ?” “Tuduhan yang bodoh! Apa kau menggunakanku sebagai kambing hitam untuk membuat pikiranmu tetap di alam realistis!?” “Jika kau menambahkannya ke daftar malware di software keamananku, pasti software itu akan menampilkan popup yang berkata software itu mendeteksi Pencuri Emas. Hal itu jauh lebih realistis daripada berpikir kalau virus yang seperti AI dari manga benar-benar ada. Dan hanya kaulah yang akan untung dari hal ini.” “Tak masuk akal! Omong kosong!! Dan juga, Aku merasa kalau kemampuan seperti hacker super yang kau usulkan jauh lebih aneh daripada peri!!” Kozue terus memprotes, tapi Anzai tidak peduli. Dia memasukkan ponselnya kembali ke dalam tasnya dan menuju supermarket untuk membeli makanan yang murah. Namun, keanehan berikutnya terjadi segera setelah dia meninggalkan ruang kuliah sore dan memasuki koridor. Dia melihat panah. Panah-panah yang berwarna-warni terbentang melintasi rute yang berbeda-beda di sepanjang koridor. “…Ini juga ada di film pendek itu.” “Apa lagi sekarang?” “Kupikir anak panahnya memperlihatkan genre dari nasibmu. Seperti komedi romantis atau horror.” Namun, dia menolak untuk menerimanya. (Tunggu, bukankah cerita itu bilang kalau kau perlu memasang suatu jenis implan di dalam otakmu untuk melihat hal ini!? Itu menakutkan! Aku takkan pernah terima kalau hal ini benar!!) Otak Anzai menyangkal hal itu dengan seluruh kekuatannya. Hal itu mirip dengan pola pikir yang menyebabkan kanker yang terlambat. Rasa takutnya menghalanginya. “Aku tanya bagaimana kau akan menjelaskan fenomena aneh ini.” “S-seorang mengecat panah-panah itu sebagai gurauan. Lihat, hal itu sangat jelas pada panah merah itu.” “Bagiku panah itu berwarna hitam.” “Berarti kau pasti sudah gila.” “Itulah yang tak bisa kuterima! Jangan menurunkan penilaianmu kepadaku untuk menjelaskan hal ini dengan realistis!!” “Aku tidak percaya pada hal itu, jadi hal ini tidak penting. Tak penting panah mana yang kuikuti. Hal itu cuma kebetulan kalau kebetulan aku mengikuti panah pink yang menandakan komedi romantis!!” teriak Anzai sambil berlari dengan kecepatan penuh menyusuri koridor. Tapi keanehan selanjutnya sedang menunggunya kurang dari 15 detik kemudian. Tanduk melingkar, seperti tanduk kambing. Sayap tipis, seperti sayap kelelawar. Ekor runcing, seperti panah. Seorang gadis kecil dengan semua itu dan memakai pakaian kulit melintasi koridor. “A-apa apaan innnnnnnnniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!???” Dia pernah melihatnya sebelumnya. Dia ada di film pendek tentang pahlawan dan raja iblis. Tapi karena apa yang hal itu akan maksudkan, bagian logis dari pikiran Anzai benar-benar menolak hal itu. Ini bukanlah virus komputer ataupun implan otak. Ini hanyalah fantasi murni. Jenis perasaan penolakan yang berbeda menyerang dia. “Apa lagi sekarang?” tanya Kozue. Pada saat tertentu, dia telah menjadi tukang nanya. “Bagaimana kau akan mejelaskan fenomena aneh yang kau lihat di depan matamu ini?” “Klub teater?” “Nampaknya kau mempertahakan hal-hal itu agar tetap terdengar baik dan aman. Tapi bagaimana cara mereka membuat sayapnya benar-benar bergerak seperti makhluk hidup yang nyata?” “Hahh? A-apakah semua itu benar-benar serealistis itu? Kupikir hal itu mirip dengan styrofoam…heh…eh heh heh…” “Sekarang kau mengubah ingatanmu karena tak ada yang rekaman untuk membuktikan kalau kau salah!?” Setelah itu, mereka berjumpa dengan tumbuhan karnivora yang sangat besar sampai-sampai mungkin tumbuhan itu bisa menelan manusia secara utuh, seorang kunoichi dengan teknologi SF, dewi Jepang yang cemburu, koki sushi yang keras kepala dan keanehan lainnya. Namun, Anzai takkan menerima keanehan-keanehan itu. Dia menolak untuk menerimanya. Dengan pola pikir putus asanya itu, Anzai menemukan jalan untuk menjelaskan setiap keanehan itu dengan realistis. Bahkan dia takut untuk menerima salah satu dari keanehan tersebut karena dia merasa dia akan diseret ke suatu dunia alternatif ajaib kalau dia menerimanya. Dengan jengkel, Kozue berkata, “Kupikir menjelaskan keanehan apapun dengan ‘makeup khusus’ itu curang. Kau telah menggunakan penjelasan itu pada untuk sebagian besar keanehan itu.” “Kalau saja itu adalah cuplikan video, aku bisa menyatakan kalau hal itu adalah Grafika Komputer. Melihatnya secara langsung itu menjengkelkan.” “Mungkin kau bisa melewati setiap satu per satu hal itu seperti ini, tapi dapatkah kau menjelaskan bagaimana semuanya bisa cocok satu sama lain? Kenapa klub teater mau berdandan dengan makeup khusus dan akting secara massal untuk menipumu?” “Uuh…!? A-anu…” “Kalau kau tak bisa menjelaskannya, berarti teorimu kehilangan kredibilitasnya. Hee hee. Dan kemudian kau harus mempercayaiku mengenai peri yang kulihat. Hee hee.” “M-mungkin semua ini adalah bagian dari rencana profesor itu dan ini merupakan bagian dari lanjutan eksperimen psikologis yang berpusat pada survei itu .” “Oh?” “Atau mungkin hal seperti ini sering terjadi di sekitar profesor itu, jadi dia membuat film-film pendek berdasarkan hal-hal itu untuk mencari perubahan mental pada penontonnya atau melihat seberapa baik mereka dapat menahan-…Ah!?” “Begitu ya. Hee hee.” “Tidak! Hal itu tidak menentang dasar pemikiranku!! Keanehan-keanehan ini tidak ada! Benar-benar tidak ada!! Mendasarkan film pendek ke sesuatu yang tidak ada tak menjelaskan hal ini! Penjelasan termudahnya adalah kaulah pelaku di balik semua ini, Kozue!!” “Bisakah kau berhenti meletakkanku pada peran penjahat setiap kau kehabisan ide!?” Anzai memaksakan dirinya untuk fokus ke tujuan realistis yaitu bento supermarket, jadi dia tidak punya pilihan lain selain menyangkal penyimpangan psikedelik tersebut. Dia punya perasaan kalau faktanya dia “tak ada pilihan lain” selain menyangkal hal itu menandakan kalau dia terpojok, tapi dia tak ingin menghadapinya secara langsung. Kalau dia melakukannya, dia punya perasaan kalau otaknya akan dikuasai oleh pola pikir eksentrik seperti “Belakangan ini kucing tetangga sedikit tidak bersahabat → Apakah itu terkait dengan tenggelamnya benua Mu yang hilang!? → Jepang sedang dalam bahaya tenggelam!!” Itulah kenapa dia harus menyangkal itu semua. Dia dapat merasakan sesuatu yang ambruk pada akhir penjelasannya, tapi dia masih harus menyangkal itu semua. Dia sangat yakin kalau sayap raja iblis itu tak terbuat dari styrofoam, tapi dia masih harus menyangkal itu semua . Anzai (dan Kozue yang mengikutinya karena suatu hal) akhirnya berhasil sampai di luar bangunan universitas. Namun… “Apa lagi sekarang?” “…” Anzai merasakan hembusan udara yang dahsyat. Namun, itu bukanlah tiupan angin. Itu adalah aliran udara yang terbuat dari gerakan benda raksasa. Anzai merasakan rasa yang sama pada pipinya saat kereta bawah tanah menghampiri stasiun. Hal itu disebabkan oleh… Apa yang Anzai lihat sedang berjalan di antara bangunan di luar kampus adalah… “Bagaimana kau menjelaskannya?” “…Itu muncul dalam sekejap.” “Bagaimana cara kau menyangkalnya?” “Itu muncul dalam sekejap dalam cerita yang melibatkan seorang gadis sakti dan pahlawan berpakaian ketat! Susah untuk mengetahui apa ini!! Hal itu akan menjadi lebih mudah kalau itu adalah gadis sakti!!” “Bagiku itu pasti terlihat seperti robot kombinasi raksasa. Aku tak dapat memikirkan kalau ada cara lain untuk menggambarkannya.” “…” Robot itu melihat ke arah mereka dengan suara mesin mendesing. Kelihatannya robot itu akan segera menuju kampus universitas. Dia harus menjelaskannya. Penjelasan apapun akan menjelaskannya. Makeup spesial, tumpukan kardus, atau mungkin senjata baru dari JSDF. Dia hanya harus mendatangkan alasan apapun kalau dia salah dalam berpikir kalau apa yang dia lihat (sejenis) robot raksasa setinggi 20 meter berjalan ke arahnya. “Aku tak mengerti bagaimana kau akan menjelaskan hal ini.” “Tidak, Aku bisa menjelaskannya!! Caranya, Aku lebih ingin menyangkal robot daripada peri!! Kalau hal itu nyata, pasti akan ada pertanyaan tak berujung tentang desainnya seperti kenapa sesuatu sebesar itu berjalan dengan 2 kaki, jadi menyangkalnya pasti lebih mudah!!” “Aku masih tak mengerti bagaimana kau dapat melakukannya. Aku akan melarikan diri, tapi aku akan memberitahumu langkah tercepat untuk menyangkal hal itu.” “Apa itu?” “Biarkan robot itu menginjakmu. Kalau robot itu tidak menghancurkanmu, kau punya bukti kalau robot itu terbuat dari kardus ataupun styrofoam. Lalu aku yakin kau dapat menyangkal robot raksasa itu dengan mudah.”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information