Tate no Yuusha Vol 1 Chapter 1 (Indonesia)
Chapter 1 - Panggilan Kerajaan
"Huh?"
Aku mampir ke perpustakaan terdekat untuk sekedar membaca. Namaku Iwatami Naofumi, seorang mahasiswa S1 di sebuah Universitas Swasta. Aku menyadari dengan menjadi seorang otaku dibandingkan dengan orang-orang lainnya.
Aku mengikuti beberapa anime, game dan aspek-aspek yang menjadi bagian dari seorang otaku, tapi aku belajar dengan sungguh-sungguh sehingga aku dapat hidup layak.
Sebenarnya, orangtua-ku sudah tidak menghiraukan aku dan menaruh harapannya ke adik-ku dengan me-sekolahkannya ke sekolah yang cukup terkenal.
Harapan yang gemilang ini akhirnya terganjal pada suatu hari dan berubah menjadi berandalan dikarenakan tekanan mental secara terus-menerus (stress). Pada suatu hari dia pulang dengan mewarnai rambutnya dan dengan model rambut seorang punky, dengan demikian, masa kelam keluarga kita-pun dimulai.
Saat itulah aku membuat suatu perubahan.
Aku yang berhati lembut, menyambut adikku yang butuh humor ini dengan menawarkannya sebuah permainan kencan virtual yang sangat terkenal.
"Haha, clihatlah masalah-masalah ini!"
"Wew, aku tertipu, tunggu saja sampai aku bisa menangani ini dan kau akan tahu"
Aku tahu semuanya. Semua tentang masalah yang menyebabkan adik-ku menjadi berandalan seperti ini.
Disuatu sisi kalian mempunyai aku, yang tumbuh dengan melakukan apapun yang ingin ku lakukan, ditangan lain adik-ku dipaksa belajar seperti orang gila.
Oleh karena itu, sekali ahli pemalas sepertiku mengajaknya dengan beberapa game, dia langsung tertarik dan ketagihan.
Yang aku prihatinkan, orang otaku di dunia ini bertambah satu.
Setelah itu, kamarnya berubah menjadi karajaan yang dipenuhi barang-barang game yang aku sarankan.
Bagaimana-pun setelah semua, bagian yang sesalkan adalah ketika stress-nya menghilang dari pikirannya, dia lulus dengan mudah di sekolah terkenal itu dan menjadi orang penting di masyarakat.
Meskipun demikian, berkat tindakanku, orang tuaku memanjakanku sedikit beberapa derajat. Aku diberikan kehidupan kampus dengan kebebasan sepenuhnya.
Untuk semua itu, aku tetap saja orang yang tak berguna di keluarga Iwatami.
Sudah cukup untuk basa-basinya, aku mampir ke perpustakaan terdekat untuk sekedar membaca.
Back to Ilustrasi | Return to Main Page | Forward to Chapter 2 |