High School DxD (Indonesia):Jilid 25 Life.1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Life.1 Wawancara Pernikahan Resmi Bu Guru[edit]

Bagian 1[edit]

Keesokan harinyaー .

Ketika kelas yang dijaga Rossweisse-san sedang memiliki kuis.

“..........”

Rossweisse-san yang berdiri di atas mimbar guru menatap kosong ke langit-langit. Ia selalu begini belakangan ini. Di rumah maupun di sekolah, dia selalu melihat ke langit-langit atau ke depan dengan tatapan kosong seolah-olah pikirannya sedang berada di tempat lain.

“Sensei, Sensei, waktunya sudah habis.”

Ketua kelas perempuan mengkonfirmasi pada Rossweisse-san bahwa waktu untuk kuis telah berakhir. Ketika Rossweisse-san sadar, dia dengan cepat mebenarkan dirinya dan berkata kepada semua orang

“Ah! Y-Ya! Baik, ya! Tolong oper kertas ujian kalian maju dari belakang.”

Yah, setelah itu kelas memang berjalan seperti biasanya, tapi...

Kondisi Rossweisse-san bahkan menjadi populer di dalam sekolah, dan rumor seperti “Apakah sesuatu terjadi di tempat kerja atau dengan kehidupan pribadinya?” mulai menyebar di kalangan murid.

“Pasti itu pacar! Dia pasti sudah menemukan pacar!”

“Rossweisse-chan punya pacar? Itu mustahil! Itu tidak mungkin benar, kan?”

“Dia mungkin kehilangan uangnya?”

“Sebagai orang pelit yang menggunakan toko 100 yen, apa dia sungguh bermasalah dengan uang?”

“Apa dia dipecat?”

“Tapi, dia sangat serius, bukan? Jadi seharusnya bukan hal itu, bukankah begitu?”

“Kalau begitu, pasti pacar!”

Berbagai percakapan lucu dan menarik juga dapat didengar di antara para gadis. Menyaksikan ini dari salah satu sudut kelas adalah aku, Kiba, Matsuda, dan Motohama. Setelah menyesap popper juice-nya dengan sedotan, Matsuda bertanya padaku dan Kiba.

“Jadi, bagaimana situasi sebenarnya? Maksudku, sebagai penasihat Klub Penelitian Ilmu Gaib, dia menghabiskan banyak waktu dengan kalian, kan?”

Sambil memperbaiki kacamatanya, Motohama menambahkan

“Apalagi, Ise tinggal bersama dengannya. Itu tidak akan aneh kalau kamu tahu sesuatu. Gak! Yang ada, kamu pasti tahu segalanya! Jangan bilang kalau dia akan pergi...”

Jadi dua sobatku yang kurang dapat dipercaya bertanya padaku dan Kiba sesuatu seperti itu, tapi..

Aku dan Kiba saling memandang dan kebingungan bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

“Itu bukan sesuatu yang harus diberitahu pada kalian. Untuk sekarang, apa yang bisa kuberitahu sekarang adalah dia tidak akan keluar dari sekolah ini.”

Aku tidak punya pilihan selain menjawab seperti itu. Yah, itu persis seperti yang mereka katakan, kami sebenarnya tahu alasan mengapa belakangan ini Rossweisse-san bingung, tapi...

Kemarin, Rossweisse-san menerima permintaan paksa untuk mengikuti perjodohan dari kampung halamannya, mitologi Norse.

Tak hanya sampai disitu, pasangannya adalah Dewa Kepala Asgard saat ini, Vidar-san! “Untuk mengadakan pertemuan pernikahan dengan seorang Dewa Kepala”, ketika kami mendengar tentang itu, kami sungguh merasa terkejut! Kami mendapat penjelasan dari nenek Rossweisse-san, Göndul-san juga. Sepertinya, pendapat Göndul-san pun diabaikan karena sudah diputuskan oleh petinggi. Oleh karena itu, membatalkan juga menjadi mustahil.

Göndul-san, melalui lingkaran sihir komunikasi, berkata

‘Aku sungguh minta maaf... aku akan ke sana besok’

Dia kedengaran sangat menyesal mengenai hal itu. Sebetulnya Göndul-san menentang perjodohan cucunya kali ini. Tapi, karena lamaran paksaan yang dilakukan oleh para Dewa Norse, itu telah menjadi situasi di mana orangtua Rossweisse-san dipaksa untuk menyerah, dan bahkan opini dari Göndul-san juga tidak didengar sama sekali.

Tunggu. Ini mah aku yang kena! Karena bagaimanapun, Rossweisse-san masihlah budakku.

Karena Asgard mengatur pertemuan pernikahan tanpa memberiku informasi sebelumnya, aku sempat mengajukan mereka surat protes sebagai Iblis Kelas Atas dan majikannya, tapi...

<<Ini masalah Asgard. Sudah diputuskan.>>

Kami hanya mendapat balasan seperti itu. Meskipun demikian, aku dan Ravel terus meminta mereka memberi kami penjelasan yang bisa kami pahami, tapi….

“Pada akhirnya, perjodohan ini akan tetap terjadi yah....”

Dengan lamban aku berkata sambil melihat langit-langit aula. Kiba dan aku lalu berkata bahwa kami akan pergi membeli sesuatu untuk diminum, dan kami meninggalkan Matsuda dan Motohama. Di mesin penjual otomatis terdekat yang ada di dalam sekolah, kami berbicara sambil berdiri dan minum jus.

“Rias-oneesan juga meminta penjelasan tentang keadaan saat ini melalui keluarga Gremory.”

Seperti yang Kiba katakan, Rias juga mengirim protes ke Asgard. Dan meskipun Rossweisse-san sudah bukan budak Rias lagi, fakta bahwa Rossweisse-san masih menjadi bagian dari keluarga Gremory belum berubah, dan itulah mengapa kami juga membuat permintaan resmi melalui Keluarga Gremory.

Jawaban dari mereka adalah

<<Karena garis keturunan Odin sedang dalam krisis, kami membutuhkan wanita dari mitologi Norse yang mampu melahirkan pewaris yang sangat heabt.>>

Masalah penerus! Atau begitulah kelihatannya, tapi... di sisi lain, Dewa Kepala Odin-jiisan bersama dengan putra sulungnya, Dewa Baldur telah pergi ke Isolation Barrier Field untuk memusnahkan Trihexa. Orang-orang yang tinggal di sini adalah anak-anak Odin, dan yang dipilih Asgard sebagai pemimpin generasi berikutnya adalah Vidar.

Namun, meskipun Vidar-san punya banyak gundik, dia belum menikah. Dan demikian, justru karena dia telah menjadi Dewa Kepala hingga para Dewa Asgard mulai memperkenalkannya calon istri satu demi satu, mendesaknya untuk membuat anak-anak sesegera mungkin. Setelah berdebat dengan Asgard, kami pun bisa merasa sedikit lega ketika mereka menjawab

<<Kami tidak akan memaksamu untuk bertungan langsung, tapi untuk saat ini, tolong hadiri saja wawancaranya.>>

Dan itulah jawaban yang kami dapatkan.

“Karena para Dewa-lah yang mengatur ini, ada juga beberapa faktor yang membuat kamu tidak dapat mundur dengan mudah ya?” kata Rias.

Tapi... aku merasa ada banyak Dewa yang sangat sombong. Pada akhirnya, keputusan akhir berada di tangan Rossweisse-san sendiri. Meskipun dia sendiri sangat terkejut dan bingung, dia sah-sah saja menghadiri pertemuan itu, terlepas dari apakah dia bermaksud untuk menikah atau tidak. Seperti itulah jawaban yang kami dapatkan. Meskipun pembicaraan itu dipaksa dan tergesa-gesa, karena dia merasa bahwa dia telah diurus oleh para Dewa di kota asalnya selama ini, dan kondisinya juga sudah menjadi sedikit lebih ringan, itu cukup sulit untuk ditolak.

Dan dengan itu, sudah resmi bahwa besok, Rossweisse-san akan mengadakan perjodohannya dengan Vidar-san di Jepang.

...Masalah pernikahan Dewa, ya. Yah, pernikahan seorang perwakilan mitologi memang penting, tapi... Kenapa harus salah satu budakku, Rossweisse-san dari semua orang? Meskipun dia telah ditinggalkan oleh Odin-jiisan, tidak ada keraguan bahwa dia adalah seorang Valkyrie yang luar biasa. Kemampuan sihirnya bagus, pengetahuannya tentang teknik penghalang yang kuat juga bagus, dan bahkan di antara sesama Valkyrie, kekuatannya tidak diragukan. Itu pasti alasan kenapa dia menarik perhatian Asgard. Yah, Rossweisse-san juga berkontribusi banyak pada Perang Evil Dragon, bagaimanapun juga... wajar saja kalau nilainya naik. Tetapi ada juga perasaan ini di dalam diriku, “Tolong jangan putuskan hal-hal sendiri” yang sangat aku rasakan! Itu karena dia adalah temanku... atau lebih tepatnya, karena dia adalah budakku. Dia juga berpartisipasi di turnamen denganku, serta melakukan pekerjaan Iblis bersama. Baik dalam pertempuran atau dalam pekerjaan, Rossweisse-san itu penting! Apa yang telah kami capai hingga saat ini, itu adalah teman kami.... Jika dibiarkan seperti ini, mereka akan terus memutuskan semuanya sendiri sampai mereka menikah.

‘Tidak apa-apa, kamu bisa tetap menjadi budak, jadi bisakah kamu menjadi istri Vidar-sama?’

Disaat aku mendengar sesuatu seperti itu, seperti yang diharapkan bahkan aku akan...!

“Ise-kun, kamu harus berpikir dengan tenang. Aku tahu kamu marah, tapi pihak lainnya adalah Dewa-dewi Norse, jika kamu hanya menyerang dengan sembrono, kita mungkin tidak hanya meninggalkan kesan buruk tapi juga merusak hubungan kita dengan mereka nantinya.”

Ucap Kiba padaku. Diberitahu seperti itu, aku tiba-tiba menyadari, dan bertanya pada Kiba

“Apakah aku terlihat aku marah bagimu?”

Kiba mengangguk dengan senyum terpaksa.

“Setiap kali kamu memikirkan Rossweisse-san, ekspresimu terlihat agak pahit. Bukan Ise-kun saja, tapi semua orang yang menjadi budak anggota Rias-oneesan juga. Tapi, aku mengerti bagaimana perasaanmu. Terutama Ise-kun, karena kamu adalah majikannya, lebih parah lagi.”

......Semua orang, mulai dari budak-budak Rias (termasuk budak-budakku) selalu membuat wajah pahit setiap kali topik ini muncul. Melihat dari perspektifku dan teman-temanku, wajar saja kalau kami marah.

Sebenarnya, ini bukan topik yang bisa kami sambut. Sejujurnya, aku ingin mengatakan satu atau dua hal kepada Vidar-san dan para Dewa mitologi Norse. Setelah menghabiskan minuman, Kiba lalu berkata

“Setelah ini kamu akan bicara dengan Rias-oneesan dan Akeno-san, kan?”

Seperti apa yang Kiba katakan, aku berencana untuk pergi ke cabang universitas Akademi Kuoh sehabis sekolah. Itu karena aku ingin mendiskusikan hal-hal mengenai Rossweisse-san sekali lagi dengan mereka berdua. Biar bagaimanapun, pertemuan pernikahan ini tinggal dua hari lagi—.

Bagian 2[edit]

Dan dengan itu, aku pergi ke Universitas Akademi Kuoh sepulang sekolah. Karena universitasnya dekat dengan SMA, bukan berarti aku belum pernah datang ke sini sebelumnya. Tapi, para mahasiswa yang menghadiri universitas mengenakan pakaian bebas. Jadi untuk seseorang yang mengenakan seragam untuk mengunjungi universitas, aku cukup menonjol dari yang lain.

Lokasi pertemuannya adalah sebuah kafe yang terletak di sudut kampus universitas. Sebenarnya ini adalah sebuah kafe yang dikelola oleh mahasiswa, tapi murid dari SMA Kuoh dan orang-orang yang datang ke universitas untuk bekerja kadang-kadang pergi ke sana juga. Rias dan Akeno-san sering duduk bersama di kursi mereka yang biasa di teras, tapi... sepertinya ada beberapa gadis lain yang duduk bersama Rias dan Akeno-san hari ini. Apakah mereka teman universitas? Aku tidak yakin, tapi sepertinya mereka sedang bersenang-senang, jadi aku tidak ingin merusak suasana dengan menjadi pengganggu. Aku rasa aku akan kembali lagi saja nanti.

Dan setelah aku berpikir seperti itu, Rias dan Akeno-san seolah-olah memperhatikanku dan secara bersamaan melambaikan tangan mereka padaku.

Pada saat-saat seperti ini, aku cenderung berpikir bahwa Rias dan Akeno-san pandai merasakan kehadiranku. Karena aku tidak mungkin lari, aku berjalan ke kursi tempat mereka berada. Kamu bisa mengatakan bahwa tatapan teman-teman mereka menyakitiku, atau lebih tepatnya, mereka melihatku dengan penuh penasaran. Aku sangat malu!

Aku duduk di kursi antara Rias dan Akeno-san. Rias lalu memperkenalkanku kepada teman-teman universitasnya.

“Dia adalah pacarku dan Akeno. Seperti yang kukatakan sebelumnya, kami sudah bertunangan.”

—. Sungguh perkenalan yang mengejutkan! Dia bahkan mengatakan pada mereka tentang aku menjadi pacar Rias dan... Akeno-san + pertunangan kami! Biasanya, orang akan terkejut dengan pembicaraan semacam itu! Aku hanya bisa merasa terkejut dengan perkenalan yang mendadak itu, tapi salah satu teman mereka tiba-tiba berteriak “Kyaa!” dengan suara bernada tinggi.

Teman-teman itu kemudian mulai berbicara.

“Dia adalah pacar Gremory-san dan Himejima-san!? Aku mendengar bahwa dia lebih muda!”

“Hebat sekali sampai bisa mendapatkan dua gadis cantik ini sebagai pacar!”

“Di negara asal Rias-san, memiliki beberapa istri dan suami merupakan sesuatu yang lumrah kan!?”

“Sebaliknya, aku penasaran bagaimana rasanya punya banyak pacar? Aku bahkan mungkin dikagumi!”

Ah, jadi itu yang mereka bicarakan. Yah, sudah pasti kalau jika itu adalah negara Rias, Dunia Bawah, maka harem dan reverse harem memang ada, jadi apa yang Rias katakan secara teknis bukanlah kebohongan. Rias sepertinya agak bangga. Apa dia puas karena dia bisa mengenalkan aku?

T-Tapi, jika aku dikenal sebagai pasangan mereka, pembicaraan ini akan menyebar seperti api ke SMA dan bisa berubah menjadi hal yang buruk….

Fakta bahwa Rias dan aku berpacaran ini pada dasarnya adalah rahasia dari para murid. Aku hanya memberitahu beberapa orang mengenai itu (Matsuda dan Motohama tahu, tapi mereka tetap diam demi diriku). Tapi, teman Rias adalah teman dari program eskalator SMA, jadi dia pasti mengenaliku sebagai orang jahat, tapi....

Akeno-san berbisik padaku

(Aku menggunakan sihir sehingga informasi dasar tentang Ise-kun tidak akan ketahuan. Satu-satunya hal yang mereka pahami adalah kenyataan bahwa kamu adalah pacarku dan Rias, itu saja.)

Ah, sihir manipulasi. Nah, ketika aku melihat teman-teman mereka dengan teliti, mata mereka terlihat seperti tidak berjiwa seolah-olah mereka telah dihipnotis. Jadi itu sebabnya mereka tidak mencaritahu identitasku yang sebenarnya. Tunggu, tapi itu berarti pacar yang mereka perkenalkan sampai sekarang adalah…. Akeno-san lalu tertawa manis.

(Biar bagaimanapun, aku seorang mahasiswi. Wajar saja kalau aku ingin membanggakan diri tentang memiliki pacar, kan?)

AAAaaAAAaaAAAA! Kalau kamu mengucapkan kata-kata dengan rendah hati seperti itu padaku, aku nggak akan kuat! Tolong, tolong, selama informasi dasarku tidak bocor, banggakanlah aku sebanyak yang kamu suka! Kalau harus jujur, aku juga ingin mengatakan yang sebenarnya bahwa aku adalah pacar mereka, tapi, itu pasti akan merepotkan dalam banyak hal. Dan karena itu, aku tidak punya pilihan lain selain bertahan.

Salah satu teman mereka bertanya pada Akeno-san

“Bagaimana perasaanmu memiliki pacar yang lebih muda?”

Pipi Akeno-san memerah dan dia dengan senang hati menjawab

“Dia mungkin lebih muda dariku, tapi dia bisa diandalkan. Jika aku benar-benar harus bilang, malah rasanya akulah yang dimanjakan.”

“Himejima-san yang seperti kakak perempuan itu dimanjakan? Aku malah pikir itu terbalik!”

“Aku mungkin juga ingin pacar yang lebih muda!”

Dan begitulah ceritanya para gadis yang dengan senang hati terlibat dalam pertemanan.

Karena Rias dan Akeno-san sepertinya sedang bersenang-senang, aku bergabung dan berpartisipasi dalam pembicaraan para gadis sebentar. Bagaimanapun, mampu berbicara dengan mahasiswi ini sangat menyenangkan!

“─Jadi, apa yang terjadi? Kamu datang ke sini untuk bicara, kan?”

Rias bertanya padaku setelah pembicaraan saat dikelilingi oleh gadis-gadis universitas berakhir.

Topiknya adalah tujuan awalku, yakni untuk meminta nasihat tentang Rossweisse-san.

Rias lalu melanjutkan

“Aku pribadi juga tidak setuju dengan perjodohan paksa. Tapi, sekarang, majikannya adalah kamu, Ise. Meskipun menghormati pemikirannya itu merupakan hal yang logis, pendapatmu juga penting.”

‘...Apa yang akan kamu lakukan dalam situasi seperti ini?’ Jika aku bertanya pendapatnya seperti itu, aku yakin dia akan merasa jijik. Bagaimanapun — aku adalah Iblis Kelas Atas, majikan yang membuat Rossweisse-san menjadi budakku.

Rias juga berkata

“Semuanya akan segera jelas. Ise, bagaimana perasaanmu tentang pertemuan pernikahan? — Ya, bagimu Rossweisse itu apa, Ise? Apakah dia hanya seorang budak? Atau kah dia...”

Rias lalu berhenti.

Bagiku, Rossweisse-san adalah... Tapi, satu hal sudah jelas. Ketika pertemuan pernikahan Rossweisse-san dan Vidar-san diputuskan oleh Dewa Norse sendiri, aku sangat marah. Bahkan jijik. Perasaan tidak menyenangkan mengenai budak berhargaku yang dipaksa untuk menghadiri wawancara pernikahan adalah salah satu faktor, tapi kenangan yang aku habiskan bersama dengan Rossweisse-san sampai sekarang terus muncul di pikiranku satu demi satu....

Aku merasa bahwa ‘barang berhargaku akan dibawa pergi’. Rias melihat arlojinya dan berkata “Sudah waktunya” saat dia berdiri.

“Serahkan tagihannya padaku. Akeno, aku akan pergi dulu.”

Setelah mengatakan itu pada Akeno-san, Rias lalu berkata padaku sambil tersenyum

“Aku akan selalu menjadi sekutumu dan Rossweisse, kamu tahu? Kenyataan itu tidak akan pernah berubah. Itulah mengapa kamu harus mencari solusi sendiri.”

Karena Rias harus menyelesaikan beberapa tugas pribadi untuk Keluarga Gremory, dia pergi lebih dulu. Akeno-san dan aku ditinggalkan. Akeno-san tersenyum saat dia berkata

“Hei, Ise-kun. Apa kamu ingat pesta pertunangan antara Rias dan Riser Phoenix yang diadakan tahun lalu?”

“Ya.”

Ah, benar juga, sudah lebih dari setahun sejak kejadian itu ya. Karena ada banyak hal yang terjadi, rasanya kejadian itu sudah lama terjadi.

Akeno-san lalu melanjutkan

“Rias mungkin tidak mengatakannya dengan kata-kata, tapi kejadian ini sepertinya seperti pengulangan waktu itu.”

—.

Pertunangannya dan wawancara pernikahan Rossweisse-san... Itu benar, meskipun situasinya berbeda, fakta di mana masa depan mereka diputuskan secara sepihak adalah sama. Wajar saja bahwa Rias berpikir bahwa situasi Rossweisse-san saat ini adalah pengulangan itu.

Akeno-san melanjutkan

“Pada saat itu, bagaimana perasaanmu, bagaimana pendapatmu, dan bagaimana kamu bertindak, Ise-kun? Rias dan Rossweisse-san berbeda, tapi Rossweisse-san bagi kita, dan yang terpenting, bagimu adalah budak yang berharga, Ise-kun. Itu pasti, kan? Aku tidak tahu bagaimana akan berubah dalam wawancara pernikahan, tapi, ketika Vidar-sama memutuskan bahwa dia menginginkannya menikah, perasaan dan tindakanmu pasti akan mengalir keluar.Tapi, Ise-kun, ini adalah satu hal yang harus kamu ingat.”

Dengan ekspresi serius, Akeno-san berkata

“Pada saat kamu mengatakan “Tidak”, musuhmu adalah Keluarga Phoenix. Tapi, kali ini — itu adalah Dewa. Kamu harus mempersiapkan diri untuk memiliki tekad merebut kembali Rossweisse-san dari seorang Dewa.”

Merebut Rossweisse-san kembali dari Dewa...

Akeno-san tiba-tiba mengubah ekspresinya

“Tapi, kamu juga telah tumbuh banyak dari pengalamanmu selama setahun terakhir. Dibandingkan dengan waktu yang kamu perbuat dengan sembrono, kamu menjadi jauh lebih dewasa…. Melihat ekspresimu sekarang, kamu tampak tenang. Tentunya, jika ini satu tahun yang lalu, kamu akan menyerang sembarangan ke Asgard dan Rias akan marah.”

Ahaha, itu mungkin saja. Aku menyerang ke pesta pertunangan Rias waktu itu. Setelah itu, karena berbagai hal, meskipun sesuatu yang gila terjadi, aku akan berpikir dulu dan meminta pendapat orang lain.

... Aku menjadi senior di SMA, dan juga menjadi Iblis Kelas Atas, dan yang terpenting, aku memahami bahwa kekuatanku — kekuatan Heavenly Dragon dan Dragon God mungkin memiliki pengaruh pada dunia. Jika aku tidak berpikir dulu dan langsung bertindak, aku mungkin akan menimbulkan masalah bagi orang lain.

...Setelah itu, ketika saatnya tiba, aku harus merebut kembali budakku yang berharga dari Dewa huh. Musuhnya bukanlah seseorang yang bisa aku tantang dengan setengah hati. Tapi aku—. Bagaimanapun, Rossweisse-san penting bagiku karena sebagai budak, atau mungkin—. Itu adalah pertanyaan yang harus kujawab—.


Lalu, sekarang adalah hari wawancara pernikahan Rossweisse-san dan Vidar-san—.

Kami, orang-orang yang berwenang (anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib yang baru dan yang lama) berkumpul di sebuah restoran Jepang tradisional tertentu di Tokyo. Yang mengejutkan kami, golongan Vidar-san memilih restoran tradisional Jepang (toko yang berharga karena mereka menangani makhluk supranatural). Jadi, kami juga beradaptasi dengan mereka dengan membuat Rossweisse-san mengenakan kimono yang elegan. Omong-omong, Akeno-san yang bertanggung jawab mendandani dia.

Semua pihak yang terkait sedang menunggu di sebuah ruangan—.

“Terima kasih telah menunggu. Semuanya, kalian terlihat sama seperti terakhir aku bertemu kalian.”

Orang yang muncul adalah nenek Rossweisse-san, Göndul-san! Orang itu masih sama seperti ketika aku bertemu dengannya sebelumnya, dia memiliki atmofer yang ketat di sekitarnya. Setelah melirik cucunya, Göndul-san meminta maaf kepada kami.

“Aku sungguh minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Terutama Hyoudou Issei-kun. Meskipun cucuku adalah budak yang penting... Aku tidak bisa menolak keputusan petinggi.”

Dia juga meminta maaf padaku secara langsung. Aku juga—

“T-Tidak, tidak, pada dasarnya, aku juga tidak setuju, tapi untuk sekarang, mari kita awasi saja dia. Kami akan menjawab setelah itu. “

Balasku.

Begitu Rossweisse-san memperhatikan neneknya, Göndul-san, dia tampak tidak senang.

“Pada kesempatan ini, meskipun ini adalah lamaran dari kampung halamanku, aku ingin bicara banyak hal.”

Göndul-san menarik napas setelah dia menghela napas.

“Aku mengerti itu, Rose. Tapi, itu juga salahmu kalau kamu belum menikah dan membina keluarga cepat-cepat. Karena kamu menunjukkan mereka kesempatan, sekaranglah menjadi situasi di mana aku bahkan tidak bisa menolaknya, kamu tahu.”

“B-Belum menikah dan membina keluarga!?”

Göndul-san memarahi Rossweisse-san karena ragu-ragu.

“Sebenarnya, kamu bisa membiarkan majikanmu, Sekiryuutei yang sudah menjadikanmu budaknya mendekatimu dan membangun kebenaran itu, tahu.”

“Meskipun nenek mengatakan itu, aku tidak tahu satu hal pun soal pria!”

Nenek dan cucu mulai bertengkar!

“Aku pikir aku sudah memberitahumu untuk membiarkan dia melakukan hal mesum padamu!”

“Nenek tidak perlu mengatakan itu padaku! B-B-Bahkan aku, i-i-i-ingin melakukan hal mesum, tahu!”

Apa yang dibicarakan kedua orang ini!? Rossweisse-san yang wajahnya menjadi merah mengatakan itu dengan suara keras! Mendengar percakapan di antara keduanya, gadis-gadis itu mengarahkan pandangan mereka padaku. Shirone alias Koneko-chan bertanya padaku

“Kenapa kamu tidak melakukan hal mesum padanya?”

K-Koneko-chan! Kamu sudah cukup berani mengatakan hal seperti itu setelah laraman, ya!? Aku lalu menggaruk pipiku sambil aku berkata

“I-Itu, umm, karena turnamen dan pekerjaan sebagai Iblis Kelas Atas menumpuk... A-Aku juga ingin melakukan banyak hal mesum!”

Kalau aku bisa melakukan hal-hal mesum itu, tentu saja aku akan melakukannya! Tapi karena pekerjaanku sebagai Iblis Kelas Atas, posisiku sebagai Oppai Dragon, dan juga karena partisipasi kami di World Tournament di atas kehidupan sekolah, aku cukup sibuk, tahu!?

Aku menemukan situasi mesum sesekali, tapi hanya ada hari-hari sibuk selain itu. Jika ada, itulah alasan kenapa rasanya oppai itu jauh. Xenovia mengangguk seolah setuju dengan Rossweisse-san.

“Yah, kita juga jarang menemukan situasi di mana kita bisa melakukan hal-hal mesum.”

Irina juga setuju

“Karena ada banyak perempuan, meskipun kita menggunakan kamar itu, mungkin ada seseorang yang masuk dan menyela.”

...Kalian tuh, mesum ini, mesum itu, ini adalah tempat untuk wawancara pernikahan, tahu!? Yah, aku juga membicarakan hal-hal mesum dengan suara yang keras. Ravel lalu menjawab

“Mesum ini dan mesum itu, semua orang, tolong ingat bahwa hari ini adalah wawancara pernikahan Rossweisse-sama, oke?”

Pertengkaran antara cucu dan nenek membuat suasana di dalam ruangan begitu canggung sehingga kami tidak bisa mengatakan apa-apa. Tapi, seorang karyawan toko datang ke ruangan dan berkata

“Pasangan sudah siap untuk wawancara pernikahan.”

Waktu untuk wawancara pernikahan akhirnya tiba, tanpa menunggu kami—.

Bagian 3[edit]

Sekarang, tentang wawancara pernikahan...

Perwakilan keluarga Rossweisse-san adalah neneknya, Göndul-san. Dan karena saat ini Rossweisse-san adalah anggota [Budak Hyoudou Issei], aku duduk di sisi yang sama dengan Rossweisse-san. Sementara Rossweisse-san dan Göndul-san berpakaian formal, di sisi lain aku mengenakan seragamku... Yah, aku memang masih seorang pelajar...

Tetapi, kami hanya ingin saling menyapa. Setelah itu, seharusnya mulai seperti ‘Mari serahkan pada mereka’, dan kami berencana untuk meninggalkan mereka berdua saja. Yah, itu seperti wawancara pernikahan Jepang yang normal. Karena mereka melakukannya di Jepang, mereka ingin melakukannya dengan gaya Jepang.

Ada meja yang ditempatkan di tengah ruangan bergaya Jepang yang luas, dan kami duduk di satu sisi bersama Rossweisse-san. Di taman yang bisa dilihat dari ruangan bergaya Jepang, sebuah air mancur bambu kecil membuat bunyi kecil ‘koton’ yang menyenangkan. Omong-omong, Göndul-san menggunakan sihir sehingga teman-temanku yang menunggu di ruangan yang berbeda bisa melihat apa yang terjadi di ruangan ini secara langsung. Karena teman-temanku mengintip, aku tidak berpikir bahwa Göndul-san yang keras akan mengijinkan hal seperti itu, tapi... sepertinya kejadian ini memiliki banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Sambil menunggu dan duduk dalam gaya seiza, Vidar-san muncul berjas putih dengan tiga wanita yang mengikutinya. Dia adalah pria tampan dengan wajah brewok, rambut pirang platina dan pupil emas. Dari penampilannya, sepertinya dia baru berusia awal dua puluhan. Ketiga wanita yang mengikutinya semuanya cantik, tapi mereka semua menunjukkan ekspresi yang tegas. Karena aura mereka rasanya memiliki sifat Dewa, aku pikir mereka semua adalah Dewa, tapi...

Vidar-san memandangku dan Rossweisse-san seolah-olah dia sedang mengevaluasi kami. Tidak, aku yakin dia sedang mengevaluasi Rossweisse-san dan aku, majikannya—. Seolah-olah dia sudah bisa mengatakan seperti apa ekspresi para wanita, Vidar-san menarik napas dan berkata

“Fulla, Hlin, Gná, sudah kubilang jangan menatap dengan mata buram itu. Kita bersikap kasar kepada mereka, bukan?”

Para wanita menanggapi Vidar-san dengan suara keras.

“Vidar-sama, kami akan menyerahkan sisanya pada Anda, tapi...”

“Ini adalah tugas penting sebagai Dewa Kepala saat ini.”

“Kalaupun pihak lain adalah mantan Valkyrie, ini juga demi masa depan Asgard.”

Vidar-san terlihat kesal dengan ucapan wanita itu, dan memberi isyarat dengan tangannya untuk mengusir mereka.

“Yeah-, oke, oke. Tidak apa-apa, jadi tolong serahkan sisanya padaku.”

Para wanita lalu meninggalkan ruangan dengan enggan. Rossweisse-san dan aku merasa tidak yakin mau berkata apa, dan Göndul-san terlihat sedikit tidak senang saat dia menaikkan alisnya. Dilihat dari sikap itu saja, kami hanya bisa membayangkan bahwa hubungan antara Göndul-san dan ketiga wanita itu tidak begitu baik. Vidar-san lalu duduk di depan kami. Dia segera duduk bersila dan membuat tawa pahit sambil dia berkata

“Maaf. Ketiga dewi itu adalah... ke keluarga Odin, mereka seperti maid yang telah melayani kami sejak lama. Mereka juga merawatku sejak kecil. Mereka jugalah yang mengambil inisiatif untuk memilih tempat ini…. Yah, ini adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa aku tolak.”

Setelah mengatakan itu, Vidar-san lalu menyambut kami.

“Aku Vidar. Dewa Kepala mitologi Norse. Tolong bermurah hati dan abaikan masalah apapun.”

Lalu, giliran Rossweisse-san untuk membalas sapaan itu

“Saya Rossweisse. Saya adalah Valkyrie pribadi Odin-sama sampai tahun lalu. Saat ini saya di bawah perawatan Hyoudou Issei-sama sebagai budak Iblis.”

Selanjutnya, Göndul-san memberi salam sederhana

“Saya neneknya, Göndul.”

Aku dengan ringan membersihkan tenggorokanku dan berkata setelah menyesuaikan posturku

“Saya Hyoudou Issei, Iblis Kelas Atas dan sekarang Tuan Rossweisse-san. Tolong jaga kami.”

Itu adalah sapaan resmi, tapi... yah, aku yakin itu akan baik-baik saja seperti ini. Lalu setelah sapaan, Göndul-san berkata,

“...Nah sekarang, mari kita serahkan sisanya pada mereka berdua, oke?”

Tepat ketika kami hendak meninggalkan tempat duduk kami — Vidar-san memberi isyarat dengan tangannya untuk menghentikan kami.

“Kalian tidak harus pergi. Aku tidak keberatan membiarkan kalian berdua tetap tinggal.”

Penawaran mendadak tersebut membuatku dan Göndul-san saling memandang. ...Vidar-san mengatakan itu sambil tertawa, tapi sepertinya dia serius mengenai hal itu, jadi kami tetap tinggal. Sementara itu, kami memesan minuman dan memilih teh oolong, sementara Vidar-san memesan—bir. Sampai memesan bir dalam wawancara pernikahan... itu hanya membuktikan bahwa dia benar-benar putra Odin-jiisan.

Setelah itu, Rossweisse-san dan Vidar-san mulai berbicara dengan santai. Awalnya mereka memulai dengan sesuatu yang sederhana seperti ‘Hari ini baik, ya’ atau ‘Bagaimana kehidupanmu menjadi seorang guru di Jepang?’, Tapi akhirnya, subjek menjadi Odin-jiisan. Vidar-san berkata dengan ekspresi pahit

“Ayahku adalah yang terbaik dan tidak akan kalah dengan Dewa Kepala dari mitologi lain kalau mengenai hal-hal mesum. Seringkali, sebelum aku menyadarinya, saudara dan saudari baru lahir, tahu? Dia memegang banyak gelar, seperti ‘Si Maha Mengetahui’, ‘Dewa Mulia Agung’, ‘Bapa Kemenangan’, dan ‘Pahlawan Bermata Satu’. Tetapi, aku pikir gelar yang paling tepat untuknya adalah ‘pria tua mesum’.”

Rossweisse-san juga setuju.

“Odin-sama benar-benar pria mesum. Ketika berbagai mitologi mencoba untuk membentuk aliansi, dia pergi ke semua tempat mereka, tapi, dia selalu menjadi tertarik pada perempuan di setiap tempat. Dan ketika aku menyadari bahwa dia sudah pergi, dia selalu berakhir di kota-kota manusia dimana dia akan menjemput para perempuan.”

“Para Dewi di negeri itu menawan. Ada manusia perempuan di tanah ini dan di tanah itu ada kebiasaan mesum, atau sesuatu seperti itu. Ras Dewi manapun, dia akan memperhatikan kebiasaan mesum dari setiap tujuan.”

Cerita Vidar-san tertelan oleh Rossweisse-san saat dia berkata “Itu benar, itu benar!” dan mengangguk saat dia menyatakan persetujuannya yang kuat.

“Bahkan ketika dia datang ke Jepang, tiba-tiba dia tahu tentang semua toko cabul dan memaksaku untuk pergi bersamanya... Argh, hanya mengingat itu membuat darahku mendidih!”

Setelah itu, Rossweisse-san dan Vidar-san senang menjelek-jelekkan Odin-jiisan. Aku juga... karena aku tidak tahu harus berkata apa, aku tidak punya pilihan selain menunjukkan senyuman paksa, sementara Göndul-san yang duduk di sampingku juga mendesah saat dia berjuang dengan atmosfer ini.

Rossweisse-san benar-benar memanas karena topik itu. Vidar-san meletakkan tangannya di dagunya dan menatap Rossweisse-san dengan penuh minat. Rossweisse-san berkata

“Omong-omong, aku masih ingin membicarakan banyak hal mengenai Odin-sama!”

Vidar-san lalu bertanya pada Rossweisse-san

“Yah, awalnya aku pikir kamu adalah wanita suci, tapi kamu sebenarnya cukup imut, huh”

Rossweisse-san tercengang dengan ucapan itu, dan setelah dia mengerti artinya, wajahnya berubah menjadi merah. Rossweisse-san panik sambil dia berkata

“A-A-A-A-A-A-A-A-A-Apa yang baru Anda katakan!? D-Duh!”

Saat dia panik, Rossweisse-san mengambil semua minuman yang diisi kembali yang baru saja dibawa, dan minum semuanya sekaligus.

Vidar-san lalu berseru, “Ah!”

“Itu birku, tahu?”

Betul! Aku juga memperhatikan itu! Minuman yang diminum Rossweisse-san bukan teh oolong, tapi bir untuk Vidar-san! Itu minuman keras! Itu alkohol! Aku ingat apa yang terjadi pada karyawisata tahun lalu! Ketika kami diserang oleh Golongan Pahlawan di Jembatan Togetsu, Rossweisse-san — mabuk! Setelah itu, Rossweisse-san...! Göndul-san sepertinya mengingat sesuatu seperti ini terjadi sebelumnya, dan dia berkata “Gawat...” saat dia meletakkan tangannya di wajahnya.

Lalu Rossweisse-san sendiri... Setelah meminum semua bir sekaligus, dia membanting gelas itu kembali ke meja.

“Hick-, sudah kubirang, Odin-jiji keparat itu sangat-sangat mesum, tahu?”

—Itu sudah dimulai!

Ya! Orang ini langsung begini jika alkohol memasuki tubuhnya! Seorang Valkyrie yang kepribadiannya 180 derajat terbalik ketika mabuk! Dengan cara yang sangat mabuk, Rossweisse-san berteriak

“Tolong, lima bir lagi!”

Vidar-san benar-benar bingung dan mulutnya terbuka lebar. Rossweisse-san lalu mendekati Vidar-san.

“Vidar-sama! Anda mengerti, kan? Bahwa Anda juga mesum! Karena Anda adalah putra bangka tua iyu, itu akan jadi aneh jika Anda tidak mesum! Bagaimanapun juga, Anda mungkin menghadiri wawancara pernikahan ini hanya karena Anda menginginkan tubuhku, benar!”

Tanpa penundaan, Rossweisse-san minum bir yang baru saja tiba, dan setelah minum segelas bir lagi — untuk mengejutkanku, dia tiba-tiba memelukkuuuuuuu! Dengan mata basah, Rossweisse-san lalu berkata

“Sayang sekali! Tapi aku! Akan menjadi Istri! Hyoudou Issei-kun! Oppai Dyagon yang menjajikan, tahu? Itu berarti aku akan menikah dengan pria kaya dengan kekuatan! Dan terlebih lagi, dia juga baik padaku!”

Rossweisse-san lalu meneguk gelas lain. Dia meminum semua bir itu dengan kecepatan yang luar biasa!

“Dibandingkan Valhalla, kondisi di Dunia Bawah lebih menguntungkan! Orang-orang di sekitarku juga baik!”

Seakan-akan dia sudah terbiasa dengan Rossweisse-san yang mabuk, Vidar-san dengan geli bertanya

“Kamu ingin menjadi istri Sekiryuutei karena kamu menginginkan kesejahteraannya, huh?”

Rossweisse-san ‘smack’ membanting gelas lain di atas meja.

“Kesejahteraan! Untuk wanita yang bekerja, itu adalah hak istimewa! Meskipun itu mungkin masalahnya, Ise-kun adalah... seseorang yang akan melakukan apa saja demi aku! Dia mungkin lebih muda, tapi dia adalah tuan yang bisa diandalkan! Demi aku...”

Tiba-tiba, Rossweisse-san mulai menangis. Jadi menangis juga salah satu kebiasaan mabuknya huh...

“Dia mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkanku! Dia segera datang untuk menyelamatkanku ketika si Euclid keparat penyuka saudari menculikku! Aku sangat senang! Uwaaaaaaaaaaaa!”

High School DxD Volume 25 Illustration 1.png

... Aa~ah, dia tersipu sambil memegangku...

Ini bukan lagi wawancara pernikahan. Seolah-olah perang susah payah telah berakhir, Göndul-san juga menjatuhkan kepalanya dengan patah hati. Vidar-san bahkan tidak marah. Dia hanya melihat situasi saat ini dengan salah satu tangannya di pipinya, terlihat agak geli. Pria ini adalah Dewa yang berhati besar, ya. Bahkan dalam situasi yang sangat kasar ini, dia bahkan tidak marah dan mengikuti kami. Tidak punya pilihan, aku berkata, “Oke, oke. Aku akan selalu menyelamatkanmu, jadi tolong berhenti menangis” sambil menghiburnya dengan menepuk punggungnya.

Aku juga berpikir “Apa yang aku lakukan ini?” tapi prioritasku saat ini adalah menempatkan Rossweisse-san dalam suasana hati yang baik lagi. Akhirnya, Rossweisse-san berhenti menangis.

Seorang perempuan kemudian muncul dari balkon—. Seorang wanita dengan rambut biru muda mengenakan setelan hitam — dia super-duper cantik! Aku belum pernah bertemu langsung dengan orang ini sebelumnya, tapi, aku pernah melihatnya di TV beberapa kali. Wanita cantik itu menyapu rambut panjangnya ke samping, memberi Rossweisse-san pandangan yang tegas.

“Kamu lemah terhadap alkohol seperti biasa ya, Rose.”

Rossweisse-san bereaksi terhadap kata-kata itu, dan melihat pada sumber suara itu. Lalu, mata berkaca-kacanya berubah menjadi ekspresi terkejut.

“—Senpai.”

Meskipun dia seharusnya mabuk, Rossweisse-san berdiri dan menegakkan dirinya sendiri. Rossweisse-san sedang mabuk berat sampai sekarang, tapi ekspresinya menegang sambil dia berkata

“Mabukku sudah hilang.”

Tentu, sepertinya dia telah terbangun dari mabuknya. Dan wanita yang bisa membuat Rossweisse-san sadar kembali dalam sesaat adalah — Brynhildr-san. Dia adalah anggota Tim [Leisure of the Kings] yang juga dimiliki oleh Vidar-san.

Ravel telah menjelaskan kepada kami sebelumnya.

[Dia seperti perwakilan dari Valkyrie. Selama beberapa generasi, itu adalah nama yang diwarisi oleh Valkyrie yang paling kuat.]

Benar, wanita cantik ini adalah anggota tim Valkyrie terkuat, Vidar-san, dan juga senior Rossweisse-san dalam mitologi Norse. Setiap kali kita melihat wanita ini di layar, Rossweisse-san selalu terlihat ketakutan. Sepertinya dia sering ditegur ketika dia dulunya seorang Valkyrie dalam mitologi Norse.

Rossweisse-san lalu berkata

“Kamu datang ke sini, ya.”

“Saat ini aku menemani Dewa Kepala yang sekarang, Vidar-sama. Aku tidak menyangka bahwa Aku akan dapat melihat perilaku mabukmu yang buruk di sini, tahu?”

Rossweisse-san tidak bisa berkata apa-apa pada seniornya. Brynhildr-san melanjutkan dengan dingin

“Begitulah kamu. Aku yakin bahwa kamu mengira minuman Vidar-sama untukmu dan meminumnya... kekakuanmu, sepertinya belum berubah sejak saat itu, ya. Jadi, apa kamu pikir kamu cocok menjadi budak Sekiryuutei-dono?”

“Uu...”

Rossweisse-san terlihat seperti dia tidak bisa membalas apapun. Brynhildr-san menafsirkan keheningan Rossweisse-san sebagai ‘biasa saja’.

“Brynhildr, tidak apa-apa, kan? Itu menyenangkan bagiku, tahu?”

Brynhildr-san menghela napas sebagai tanggapan atas pernyataan Vidar-san.

“...Demi Dewa, Anda seperti Odin-sama. Anda benar-benar menyukai hal-hal semacam ini.”

Tawa nakal Vidar-san sama seperti yang dilakukan Odin-jiisan. Lalu, dia menatapku dan Rossweisse-san dan berkata

“Aku sangat menyukai wawancara pernikahan ini. Kenapa kita tidak bertunangan, Rossweisse?”

……

...Aku dan Rossweisse-san tertegun oleh pernyataan mendadak itu sejenak, tapi ketika kami menyadarinya—.

““EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHH?””

Kami serentak berteriak, dan dari ruangan lain juga

[EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHH?]

Banyak suara kejutan seperti itu dapat didengar. Sepertinya orang lain yang sedang menunggu di ruangan yang berbeda mendengar percakapan kami melalui sihir, dan mereka juga berseru kaget. Tentu saja! Meskipun dia melihat perilaku mabuk Rossweisse-san, Vidar-san memberi ‘OK’ saat dia tertawa! Semua teman-temanku percaya bahwa wawancara pernikahan ini sudah ditakdirkan!

Vidar-san lalu menambahkan

“Rossweisse mengatakan ini. [Dia akan melakukan apapun demi aku. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku], dan semacamnya. Jika itu benar-benar terjadi, aku ingin melihatnya.”

Vidar-san tertawa tanpa rasa takut saat dia menunjukkan jarinya padaku dan menyatakan perang!

“Dalam pertandingan yang akan datang, mengapa kita tidak membuat taruhan atas Rossweisse. Kalau kamu menang, aku tidak akan menikahinya. Bagaimana itu?”

Tantangan dari Vidar-san! Di dekatnya, Brynhildr-san meletakkan tangannya di dahinya, tampak kecewa dengan tanggapan Dewa Kepala. Tapi... Bagi kami — itu bukan lelucon! Awalnya, aku tidak pernah berencana untuk memberikan Rossweisse-san begitu saja, dan aku juga ingin mengatakan tentang masalah ini juga!

Lalu aku membalas Vidar-san dengan ekspresi serius

“Masalahnya bukan Rossweisse-san yang menjadi objek taruhan kita! Itu karena kalian terus membuat keputusan sendiri rasanya tidak menyenangkan untuk tidak dikonsultasikan tentang hal-hal seperti itu. Tapi karena mitologi Anda memiliki keadaannya sendiri, aku memaafkan wawancara pernikahan ini. Namun, itu hanyalah formalitas.”

Aku menyatakan kepada Dewa Kepala Asgard.

“Orang ini, Rossweisse-san, dia adalah teman dan budakku yang berharga! Biarpun musuhku adalah Dewa Norse, aku tidak punya rencana untuk menyerahkannya begitu saja! Hal-hal seperti taruhan itu tidak penting. Kalau kamu menargetkan Rossweisse-san, maka itu berarti—”

Aku mendekati Vidar-san, dan wajah kami begitu dekat sehingga kepala kami hampir bertabrakan sambil aku menyatakan

“Biarpun kamu adalah Dewa, aku akan mengalahkanmu!”

Setahun setelah insiden aku menerobos masuk ke pesta pertunangan Rias, aku pikir aku telah menjadi lebih dewasa dan bisa berpikir dengan tenang, tapi... Benar saja, aku tidak tahan dengan hal-hal seperti ini. Mereka yang mencoba mencuri milikku, biarpun mereka adalah Dewa — Aku tidak punya pilihan selain mengalahkan mereka!

Vidar-san menatapku saat dia mendengar deklarasiku, dan ekspresinya menjadi terangkat.

“Ini dia! Ini dia! Pertarungan melawan Heavenly Dragon. Ini tidak akan nyata kalau kamu tidak mengatakan kata-kata seperti itu!”

Vidar-san dan aku saling melotot.

Pertandingan yang akan datang antara Tim [Sekiryuutei of the Blazing Truth] dan Tim [Leisure of the Kings] semakin panas sebelum tirai bahkan diangkat—.