Tate no Yuusha Vol 2 Chapter 43 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 43 - Seri Kutukan[edit]

Pengaruh gunung telah berubah, tanah menjadi kering dan tidak ada apa-apa selain bebatuan yang tandus.

Kami maju perlahan-lahan di sepanjang jalur pegunungan di negara timur itu.

Sudah 30 menit sejak kami mulai mendaki.

Sementara itu Firo berjalan dan menendangi demon-demon yang mendekat.

Saat ini kami memiliki obat penyembuhan dan antidote[1] karena kemungkinan udara beracun.

Ngomong-ngomong, kami meninggalkan kereta di desa dan hanya membawa sebuah gerobak.

"Tidak ~! Ini tidak begitu berat Firo bosan ~!"

Firo ini, dia benar-benar ingin menarik semuanya,

Yah aku bisa mengerti keterikatannya pada kereta karena dia telah menariknya untuk 90% dari hidupnya ......

Ada banyak demon di sini yang berasal dari kelas Poison[2], seperti pohon Poison dan Poison Frog.

Setelah kami mengalahkan mereka Aku dengan rajin membiarkan perisaiku menyerap semuanya.

Persyaratan untuk Perisai Poison Pohon telah terbuka.

Persyaratan untuk Perisai Poison Frog telah terbuka.

Persyaratan untuk Perisai Poison Bee telah terbuka.

Persyaratan untuk Perisai Poison Fly telah terbuka.

Semua bonus Poison Resistance telah didapatkan, dan statusnya telah dijadikan sebagai bonus peralatan.

Satu-satunya pengecualian adalah perisai Poison Bee.

Bee Needle Perisai II

Peralatan Bonus: Attack Power +1 <unmastered>

Efek Khusus: Perisai Stinger (Kecil) Bee Poison (Poison)

Kekuatan pertahanan belum benar-benar berubah dari Bee Needle Shield, namun racun kelumpuhannya sekarang dapat diubah menjadi racun kerusakan dari waktu ke waktu.

cukup baik dari itu, tampaknya musuh yang muncul mulai bertambah.

Bahkan setelah mengalahkan mereka satu per satu mereka terus berdatangan seolah-olah hanya ingin membuat kita membuang-buang tenaga.

Tentu saja, angin penuh dengan racun yang menyebarkan wabah, ini jelas terlalu berat bagi seorang petualang normal.

"Tidak ada gunanya untuk membunuh mereka semua! Firo, lewati saja mereka!"

Raphtalia dan aku naik kereta grobak sambil memberikan instruksi kepada Firo.

"Oke ~!"

Firo menarik gerobak dengan cepet dan melawati semua demon.

Beberapa pengalaman kadang-kadang diperoleh, saat melawan lawan dalam jumlah banyak.

Sepanjang jalan, Firo berlari melewati lumpur yang sepertinya itu adalah demon. Tetapi karena tidak ada waktu aku untuk menyerapnya aku jadi aku hanya melewatinya saja.

Dan setelah beberapa menit ......

"Ini adalah tujuan akhir kita?"

Aku melihat mayat naga, mayat naga tersebut mengeluarkan racun yang tebal, dan melepaskan bau busuk di udara.

Ukurannya sekitar 10 meter, dan itu menyerupai naga gaya Barat ......

Namun, tampilanya tidak dapat terlihat lagi.

Sejauh mana itu terlihat itu adalah bangkai yang sudah membusuk membuatnya menjadi sulit bagi kita untuk melihat warna asli dari naga tetsebut, semua yang tersisa adalah racun hitam seperti kulit.

Tampaknya cedera yang fatal yang memukul naga tersebut adalah pukulan tunggal yang merobek perut.

Ada bekas luka besar di perut mengekspos organ internal dan melepaskan bau busuk.

Lalat beracun beterbangan di sekitar daging busuk naga, itu cukup menjijikkan.

"Aku lapar ~"

"Apakah nafsu makanmu begitu besar sehinga kamu masih bisa makan setelah melihat itu ......?"

Firo mulai makan makanan yang berada di gerobak.

"Raphtalia, kau baik-baik saja?"

"Y-Yup."

Aku harus memastikan Raphtalia baik-baik saja karena sistem pernapasan nya lemah, dan racun yang akan merusak bahkan bisa membuat keadanya menjadi buruk.

"Beristirahat jika kamu merasa sulit."

"Baik"

Aku memeriksa sisi lain dari mayat sementara memukul lalat-lalat beracun itu.

Tampaknya telah dilucuti oleh Ren dan petualang. Kuku, sisik, kulit, dan sayap semuanya hilang. Bahkan lidah juga diambil.

itu tidak berlebihan untuk memanggil tulang semua yang tersisa dan daging.

termasuk juga bagian yang sangat kecil dari kulit naga bagian kiri.

Baunya sangat busuk. Ini jelas bau yang berat.

Aku mungkin bernasib lebih baik dari Raphtalia karena resistensi racunku. Tapi Aku tidak tahu bagaimana dengan Firo.

"Raphtalia, musnahkan lalat racun yang berada di sekitarnya. Dan Firo ikut dengan ku membongkar mayat naga tersebut. Ini terlalu besar untuk perisaiku menyerapnya."

Aku harus membiarkan perisaiku menyerap semua itu. ada risiko tanah semakin rusak juga jika aku menguburnya.

"Baik"

Firo selesai makan nya dengan perut kembung dan mengangguk.

"Aku merasa sedikit sakit."

"Itu karena kau berlebihan ketika makan."

Aku mendekati mayat itu untuk membongkarnya seperti yang direncanakan.

Goso......

"...... Apakah ia tadi bernapas?"

"Ummm ......"

Mayat naga tampaknya telah mulai bergerak.

Oh aku, mungkin merlihatnya seperti itu karena lalat racun berkelompok pada mayat.

Gorori ......

Ya.

Ini mungkin Hanya imajinasiku.

Mayat naga mulai bergerak, tangan dan lututnya itu dalam modus serangan.

"GYAOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!"

naga mengerakan kepalanya dan bergemuruh dengan mulutnya yang menganga.

"Bagaimana ia masih bisa bergerak!"

"Naofumi-sama harap berhati-hati!"

Mayat naga ...... tidak, zombie naga itu mulai bergerak.

Apa apaan ini. Dia terlalu kuat bagi kita.

Tingkat tidak diketahui, dan setiap kemampuan naga zombie miliki juga tidak diketahui.

Apa yang salah dengan dunia ini!

Zombie naga berubah untuk menghadapi kami sementara meregenerasi setiap organnya.

Sebuah bagian dari sayap dan ekor diregenerasi. Aku tidak tahu apakah taring dan cakar akan diperbarui juga.

Tampaknya ia menyerap daging busuk disekitarnya dan mengubahnya menjadi sayap dan ekor.

Luka fatal pada perut menutup dan organ-organ internal beregenerasi.

Berurusan dengan hal ini adalah mustahil bagiku!

"Mari kita melarikan diri!"

"Tapi Firo sudah....!"

Raphtalia menunjuk pada naga zombie.

"Terya !!"

Tate no Yuusha vol2 02.jpg

Pada saat itu, Firo melompat dari naga zombie dan mendangan tepat di bagian kepala.

Woah pukulan yang bagus dan naga zombie membungkuk mundur.

"Bagaimana ..... Bisakah kita melawannya?"

kekuatan ofensif Firo lumayan begitu tinggi, dan tidak ada taring atau cakar pada zombie naga ini.

Kami mungkin bisa menang, tapi lawan tidak memiliki konsep stamina ......

Namun, ada risiko dari naga zombie datang untuk menyerang desa jika kita lari ke sana.

Tentu saja, ada juga kemungkinan wilayah itu hancur karena serangan. Dan mungkin ia akan meregenerasikan segalanya di waktu berikutnya, sehingga harus dikalahkan sekarang juga.

"Jangan gegabah!"

"Baik!"

"Baiklah, kita hentikan naga ini di sini!"

"Baik!"

naga mengaum mengancam dan menyerang.

Aku merubah perisa menjadi Viper Perisai Chimeric yang memiliki pertahanan tertinggi, dan aku mampu memblokir serangan naga. Itu tapi,

"GYAOOOOOOOOOOOOOOO!"

Zombie naga itu mengeluarkan gas ungu dari mulutnya dan menyemburkanya ke arah kami.

Raphtalia dan Firo berlari ke belakang punggungku.

Aku menyiapkan perisaiku dan mempersiapkan untuk memblokir serangan.

Tate no Yuusha vol2 03.jpg

"Ueh ...... Apa ini!"

"Uhuk uhuk"

Sifat sebenarnya dari serangan napas tinggi-terkonsentrasinya adalah gas beracun.

Bahkan dengan resistensi racunku aku merasa sesak napas dan pusing.

Aku pun terbatuk sementara Raphtalia yang berada dibelakangku hampir tidak bisa bernapas.

Zombie naga menembak napas gas itu lagi ke arah Firo yang tampaknya tidak terpengaruh oleh gas itu dan menendang-nendang naga tersebut membuatnya berhenti bergerak sebentar.

"Ra-Raphtalia, kau baik-baik saja!?"

"Coughcoughcough-"

Raphtalia ingin menjawabku namun tampaknya air mata di matanya terus mengalir dan ia juga batuk-batuk takhenti.

...... Ini mungkin benar-benar buruk.

Firo dan aku bisa melawannya, tapi Raphtalia harus keluar untuk beristirahat.

"Raphtalia, cepat pergi dan ambil antidote penangkal racun di dalam gerbong kereta gerobak. Minum dan beristirahatlah."

"Uhuk uhuk"

Raphtalia dengan putus asa menunjuk ke arah naga zombie.

Aku berbalik dan melihat apa yang terjadi.

Zombie naga itu membuka mulutnya dan menelan Firo yang melompat di atasnya.

"APP---"

Apa!

Sebuah gema suara keras terdengar, dan dari mulut naga zombie itu keluar cairan merah yang menetes ke bawah.

"FIROOOOOOOOOOOOOOO!"

Pikiranku jadi kosong, dan aku tidak mengerti apa yang Raphtalia katakan dan lakukan.

Burung yang bertindak seperti anak manja sejak lahir sebulan lalu, selalu menempel denganku, memelukku.

Kenangan Firo ditarik dari ingatanku dan ditampilkan seperti slide gambar flashback.

Apa yang terjadi?

Sesuatu......

Zombie naga kelihatanya seperti mengunyah beberapa kali dan menelan dengan tegukan besar.

"Uhkk!"

Raphtalia menampar pipi ku dengan keras.

Aku menangis dan meneteskan air mata.

Situasi ini semakin parah karena aku tersesat di dunia ini sendirian.

Namun, semua yang aku rasakan adalah kemarahan dari hatiku setelah kehilangan pendamping penting tepat di depan mataku.

--- Kekuatan, Apakah Anda menginginkannya?

Aku pikir aku mendengar suara dari perisaiku ini.

Aku melihat perisaiku dengan hampir tidak sadarkan diri, dan mendengarkan suara.

--- Semuanya, Apakah Anda ingin untuk menghancurkan itu?

Dokun.

detak jantungku berdetak lebih kuat.

Aku ingat perasaan yang dihasilkan dari perisai kegelapan.

Ini ..... Ini perasaan yang sama saat setelah aku bertarung dengan Motoyasu ......

Bagian pohon skill perisai muncul.

Layar pohon skill muncul keluar tampak aneh, dan latar belakang aneh yang bukan hitam atau merah muncul pada pohon skill.

kutukan Series

Frasa ini bergema dalam pikiranku.

perisai bersinar cerah.

kutukan Series
Perisai Fury

Perisai mortar

Peralatan Bonus: Keterampilan "Perubahan Perisai (Attack)" "Iron Maiden" <unmastered>

Efek Khusus: Membakar-diri sendiri. Kutukan Peningkatan Kekuatan Fisik.

Dilahirkan dari jantung, Killer Shield.

Pada perisai ini ada penjelasan tertentu ..... Apakah aku bahkan sadar? Aku memegang tangan kananku yang memegan perisai dengan perasaan amarah ini.

Perisai Fury

perasaan intens dilepaskan dari perisai, dan perisai berubah dengan lampu merah dan hitam.

Tate no Yuusha vol2 04.jpg

Ada, perisai merah dengan dekorasi dari kekejian dan api.

Dokun ...... Dokun ......

Kesadaran ditelan dalam kemarahan.

Aku benci segala sesuatu di dunia ini.

Segala sesuatu di dunia ini adalah hitam, semua yang tersisa hanyalah bayangan mencibir padaku.

Aku diperintah oleh emosi tunggal yang kuat.

"GYAOOOOOOOOOOOOOOO"

Sebuah bayangan hitam besar membentang di lengan kiriku.

"UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH"

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Antidote: Penangkal racun
  2. Poison: Racun
Sebelumnya Chapter 42 Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Chapter 44