Accel World (Indonesia):Jilid 1 Bab 6

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

6[edit]

Jumat.

Haruyuki berjalan lambat sepanjang trotoar dengan bahunya terkulai menyedihkan di antara murid lainnya yang pergi ke sekolah dengan ekspresi cerah karena harapan akan hari lusa, hari libur setelah berakhirnya minggu yang panjang.

"Laki-laki... laki-laki sepertiku..."

Ia bergumam pada dirinya sendiri, dipenuhi dengan kebencian terbesar pada diri sendiri pada pagi buta.

Jika mimpi pada malam ia menginstall Brain Burst adalah salah satu yang paling menakutkan dalam hidupnya, mimpi tadi malam adalah salah satu yang paling rendah dan paling menjijikkan. Jika orang yang ada di mimpinya adalah seseorang yang telah melakukan hal-hal yang hanya ia saja yang tahu karena pengetahuan virtual-nya, yaitu hanya Kuroyukihime saja, mungkin itu akan jadi mimpi terbaik yang ia punya, Tapi tanpa diketahuinya, jumlah orang di mimpi tersebut bertambah menjadi dua, dan orang kedua tersebut adalah-.

"Auu...aaa..."

Ia dengan putus asa menahan diri agar tidak mencengkram kepalanya dan berlari.

Saat ini, para produsen Neuro Linker dikatakan bersaing ketat untuk membuat aplikasi yang benar-benar seperti mimpi yang disebut «Dream Record». Untung saja aplikasi tersebut belum ada. Tidak- yah, ia harus mengakui bahwa sebagian dirinya kecewa akan hal itu...

"Hai, selamat pagi, boy!"

Haruyuki terlonjak saat seseorang menepuk bahunya dan dengan riang menyapanya.

Kemudian ia terlonjak lagi setelah berbalik dan melihat si cantik serba hitam itu berdiri di situ.

"Hwuaaa?!"

"...Apa itu? Itu sapaan yang populer akhir-akhir ini ya?"

Ekspresi ragu terlihat di wajah Kuroyukihime. Haruyuki menggelengkan kepalanya.

"Tidak, tidak ada apa-apa!! Umm, se-selamat pagi, senpai!!"

"...Hmmm."

Kuroyukihime menelengkan kepalanya sekali lagi, lalu terbatuk-batuk sedikit dan berbicara lagi.

"Hmm- Ahh- Yah, aku... minta maaf soal kemarin. Aku sungguh tidak dewasa."

"Ti-tidak... tidak mungkin seperti itu, tidak ada yang semacam itu. Aku seharusnya yang meminta maaf... Aku pulang ke rumah tanpa mengucapkan selamat tinggal baik-baik..."

Saat mereka berdua berhenti berbicara, para murid yang mengenakan seragam yang sama perlahan-lahan mulai bergerak bolak-balik di sekitar mereka. Tidak hanya murid kelas satu, bahkan kelas dua dan kelas tiga pun sedang menunggu untuk menyapa Kuroyukihime dengan tatapan kagum di mata mereka, dan sebelum mereka berdua sadari, sebuah barisan telah terbentuk di belakang mereka.

Setelah melihat ini, Kuroyukihime menyelesaikan sapaannya dalam sekali sapu dengan berteriak "Hai, selamat pagi semuanya!" ke semua orang yang berada di belakang, kemudian menepuk punggung Haruyuki dan bergegas pergi. Dia melanjutkan pembicaraan, lalu berbisik di telinga Haruyuki setelah ia buru-buru mengejarnya.

"Tidak... tentu saja kamu ingin kabur. Aku telah memperlakukan teman... berhargamu, sebagai seorang bandit pengecut. Karena hal itu, aku membuatmu mengatakan sesuatu yang tidak mungkin, bahwa kamu akan memeriksanya ketika sedang ber-Direct Connect. Aku minta maaf setulusnya."

"Hah? Ah... yah, aku sudah melakukannya... Direct Connect."

"...Apa?"

Wajahnya membeku. Dia berbicara bahkan sebelum Haruyuki mempersiapkan dirinya. Haruyuki merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Dimana kamu melakukannya?"

Dia bertanya dengan suara yang sedikit marah, jadi tidak ada pilihan lain selain menjawab dengan jujur.

"Itu-itu... di dalam rumahnya..."

"Di dalam rumah bagian mana?"

"Di dalam kamar... ka-kamarnya."

"...Ho."

Entah kenapa Kuroyukihime mempercepat langkahnya. Haruyuki harus mengejar seseorang dengan langkah kaki yang lebih jauh dari langkahnya dengan keringat mengalir di keningnya. Butuh beberapa detik baginya untuk mengejar dan melanjutkan percakapan.

"Jadi, aku menyelinap dan mengintip memorinya... dan di dalam Neuro Linker nya ada ..."

"Berapa panjang kabelnya?"

Kuroyukihime bertanya dengan aura yang tampak membuat Haruyuki tegang. Ia menjawab malu-malu, semakin lama semakin merasa takut.

"Ti..ga puluh sentimeter."

"...Hmph."

Taptaptaptaptaptaptaptaptaptap.

Haruyuki hanya dapat menonton rambut panjang Kuroyukihime yang berayun ke sana kemari saat dia berjalan menuju gerbang sekolah yang berada di depan mereka dengan kecepatan yang menakutkan.

Aku tidak mengerti. Dunia ini dipenuhi dengan segala sesuatu yang tidak kumengerti.


Setelah serius memperhatikan pelajaran-pelajaran pagi, sebagian alasan untuk pelarian diri, dan menulis segunung catatan, Haruyuki tidak bisa melakukan tindakan apapun bahkan ketika ia mendengar bel makan siang berdering.

Jika ia memikirkan tentang itu secara logis, ia seharusnya segera mencari Kuroyukihime dan berbicara tentang backdoor yang «Cyan Pile» install di Neuro Linker Chiyuri, serta bagaimana cara melacak dari sana hingga ke dasarnya. Tapi sebelum itu, jika ia tidak dapat mencari tahu alasan mengapa Kuroyukihime bertingkah aneh sejak kemarin, ia tidak akan bisa berkonsentrasi untuk membahas tentang hal itu.

Memang benar bahwa ia cukup sering membuat orang yang berada di depannya merasa jijik. Akan lebih mengejutkan jika ada seseorang yang tidak kesal pada laki-laki yang terlalu gemuk dan berkeringat seperti air terjun serta bergumam sampai hampir tidak terdengar. Dan ekspresi yang terpancar dari wajah orang itu akan semakin mengintimidasi Haruyuki dan suaranya akan terus mengecil hingga sulit terdengar.

Mungkin Kuroyukihime secara diam-diam menahannya sampai sekarang. Dan mungkin pada akhirnya dia telah melewati batasnya.

Jika demikian, akan lebih baik menyerah untuk berbicara tatap muka di dunia nyata. Jika mereka berbicara dengan avatar Full Dive masing-masing, ia setidaknya tidak akan berkeringat dan volume suaranya secara otomatis akan jadi lebih jelas. Menyelesaikan segala sesuatu seperti ini dengan lancar dan efisien adalah hal yang paling ia inginkan untuk dirinya juga.

Saat Haruyuki terus mengatakan hal ini kepada dirinya sendiri sambil melamun menatap meja, suara asing dan keras tiba-tiba menggelegar turun dari atas kepalanya.

"Halo! Kamu siswa kelas 1-2, Arita Haruyuki-kun, kan?"

Ia tersentak kaget. Dua anak perempuan yang wajahnya tidak ia kenal berdiri depannya. Keduanya memiliki tanda hologram di bahu mereka yang menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan kegiatan klub. [Klub Surat Kabar].

Geeh, sebuah icon baru bersinar dalam pandangan Haruyuki saat ia hampir jatuh karena terkejut. [SREC], itu adalah sebuah icon yang memberitahumu kalau orang lain sedang merekam percakapanmu. Tentu saja itu bukanlah sesuatu yang diperbolehkan secara bebas, tapi itu diperbolehkan dalam sedikit hal yang berkaitan dengan sekolah.

Misalnya, mengumpulkan data untuk klub surat kabar.

Haruyuki bahkan tidak dapat melihat teman-teman sekelasnya yang sedang menonton dengan penuh ketertarikan di sekelilingnya. Ia bersiap untuk kabur, mengabaikan kenyataan bagaimana ia akan terlihat. Tapi, seolah-olah mereka telah disiapkan untuk situasi semacam ini, ada seseorang yang berdiri di belakangnya untuk memblokir rute untuk kabur.

Tepat di depan Haruyuki yang membeku dalam posisi setengah bangkit, reporter yang menyerang tersebut mendorong tangannya yang sedang memegang panel hologram dan melemparkan pertanyaan yang menjadi pokok permasalahan yang melanda sekolah.

"Ini adalah Umesato Real Times, pojok «Head☆shot untuk lelaki yang dirumorkan tersebut»!! Mari kita langsung ke intinya, apakah rumor bahwa Arita-kun sedang berpacaran dengan Kuroyukihime-san yang terkenal itu benar?"

Haruyuki melirik icon perekam yang berkedip.

Kemudian, ia memusatkan seluruh kekuatan mentalnya dan berhasil menjawab dengan apa yang bisa disebut dengan suara tenang.

"Itu bohong. Hanya sebuah rumor tak beralasan."

Reporter tersebut mengetik dengan sigap pada keyboard-nya yang tidak terlihat di depannya dan melancarkan serangan balik.

"Tapi menurut informasi yang kami terima, Arita-kun telah dua kali ber-Direct Connect dengan Kuroyukihime-san di lounge dan bahkan melakukan kencan tanpa berhenti ber-Direct Connect di sebuah kafe dalam distrik sekolah!"

"Kenap..."

Menatap Haruyuki yang terkejut dan berpikir "Kenapa kamu tahu itu?", siswi tersebut membuat membuat cahaya flash terlintas di kacamata aslinya, yang mana jarang ada akhir-akhir ini.

Ini gawat, benar-benar gawat. Jika ia salah menjawab di sini, itu akan menjadi sesuatu yang tidak bisa ditarik kembali.

Beberapa Headline sensasional muncul di kepalanya. Ia bahkan bisa mendengar genderu perang Kuroyukihime fans club saat mereka melihat Headline itu dan menyumpahkan hukuman berdarah.

Salah satu pipinya berkedut-kedut tegang, sembari Haruyuki membuat otaknya berpikir tiga kali lebih cepat daripada waktu ia bertarung dengan «Ash Roller» lalu terpikir akan jawaban yang terlihat cukup polos.

"Eh-,Ja-ja-jadi begini. A-a-aku cukup tahu banyak tentang Operating System Neuro Linker, dan umm, karena Neuro Linker senpai berada dalam kondisi buruk, jadi aku hanya memperbaiki untuknya ketika dia meminta tolong padaku, dan soal yang di kafe tidak lebih dari bayaran untuk itu. Tidak ada apa-apa lagi untuk itu, sungguh, bahkan sekecil apapun."

Saat ia menggelengkan kepalanya dengan senyum kaku, anggota klub surat kabar itu berhenti mengetik dan mengerutkan keningnya.

Bahkan jika mereka melihat Haruyuki dan Kuroyukihime ber-Direct Connect, mustahil untuk mengatakan apakah mereka berbicara lewat pikiran atau Haruyuki hanya mengutak-atik Neuro Linker itu. Itu bukan alasan yang bagus, tapi mereka tidak akan bisa membantahnya.

Setelah Haruyuki menenangkan diri, ia lanjut berbicara untuk membuat pembelaannya lebih kuat.

"Di... Di samping itu, kalau kamu melihat bagaimana tingkah orang itu saat dia bersama denganku kamu akan tahu. Senpai benar-benar mudah kesal ketika dia berbicara denganku. Tidak mungkin dia pacaran denganku."

Dengan ini, wawancara itu berakhir.

Itu apa yang ia pikirkan, tapi siswi itu menelengkan kepalanya dan mengulang kata-katanya seolah-olah ada hal yang mencurigakan.

"Kesal? Rasanya tidak terlihat seperti itu sama sekali..."

"I-itu benar! Bahkan pagi ini, dia pergi sendirian dan marah entah kenapa... Dia selalu bertingkah seperti itu setiap kali aku berbicara tentang Chiyu, maksudku Kurashima..."

"Kurashima...san? Maksudmu gadis yang bertengkar dengan Kuroyukihime karena suatu hal di gerbang sekolah kemarin itu...?"

Setelah mengedipkan matanya yang berbinar di balik kacamatanya beberapa kali-

Sikap dramatis anggota klub surat kabar tersebut tiba-tiba menghilang lalu dia menggerakkan jarinya. Icon rekaman menghilang dari pandangan Haruyuki.

"...? Apakah wawancaranya telah selesai?"

"Erm, yah... itu..."

Setelah dengan anehnya berhenti dan bertukar pandang dengan partner di belakangnya, dia lalu meneruskan berbicara yang tampaknya adalah cara normalnya dalam berbicara.

"Yah, begini. Sejujurnya, kami juga ragu-ragu dan cuma datang untuk mengumpulkan data sambil mengira kalau itu hanya beberapa kesalahan konyol, tapi..."

"Ya...?"

Gadis itu membawa wajahnya mendekat dan berbisik cukup pelan sehingga hanya Haruyuki yang bisa mendengar.

"Hei, Arita-kun. Jangan-jangan itu benar-benar... yah ini yang aku pikirkan... tapi mungkin, kamu dan Kuroyukihime, benar-benar... seperti itu?"

"Haah!?"

"Yah, kamu tahu, kalau dia kesal tiap kali kamu berbicara tentang Kurashima-san yang dekat denganmu itu, Berarti, kamu tahu kan?"

Anggota lain klub yang berdiri di sampingnya melanjutkan.

"Ya. Itu, satu-satunya hal yang mungkin adalah..."

Kemudian keduanya berbisik kepada Haruyuki pada saat yang sama seolah-olah bisikan mereka adalah petikan firman dari kuil.

"...cemburu, kan?"


Ketika kondisi pikirannya pulih, Haruyuki menemukan dirinya berada di bilik dalam toilet pria tempatnya biasa berada.

Pada akhirnya, ia tadi melarikan diri, namun pikirannya tidak diberi kesempatan untuk merasakan penyesalan atas apa yang telah dilakukannya.

'Kecemburuan? Dengan huruf apa kata itu ditulis? Aku tidak tahu kata seperti dalam bahasa Jepang.'

Ia ingin melarikan diri dari pikirannya seperti itu, tapi huruf kanji untuk mengejanya sudah terukir dipikirannya seperti cap merk merah dari plat besi panas.

Alasan mengapa Kuroyukihime menunjukkan wajah tidak senang ketika mereka berbicara tentang Chiyuri adalah karena ... cemburu.

Ya, itulah yang mereka berdua katakan.

Kecemburuan. Iri. Dengan kata lain, Kuroyukihime tidak sekedar akting atau bercanda, tapi benar-benar-

"Itu bohong."

Haruyuki buru-buru menyimpulkan dari mana pikirannya tertuju dan menggumamkan itu. Tidak mungkin hal itu benar. Itu mungkin terjadi pada orang lain, tapi untuk dirinya, Arita Haruyuki, hal seperti itu tidak mungkin terjadi. Jangan berpikir seperti itu. Jangan mengharapkan itu. Jika ia melakukannya, tanpa diragukan lagi, ia akan terguling-guling di tempat tidur sambil menyesali itu dari dua-tiga kali lagi.

Haruyuki membenturkan bagian belakang kepalanya pada tangki siram di belakangnya dan mengatakan pada dirinya lagi.

"Itu bohong... bohong."

Tapi semakin dia terus mengatakan hal itu pada dirinya, semakin banyak tingkah sederhana, ekspresi dan kata-kata yang Kuroyukihime tunjukkan dan katakan kepadanya melintas di pikirannya.

Waktu itu... dan waktu itu, dan waktu itu, apakah orang tersebut benar-benar...?

"......Itu bohong!"

Bang! Haruyuki meninju dinding bilik dan memeluk kepalanya.

Bahkan terus memikirkannya sekarang itu terasa menyakitkan, ia ingin lari dari sini lebih dari sebelumnya, tapi-sesaat sebelum ia memberikan command untuk Full Dive.

Ia teringat skor luar biasa tinggi yang Kuroyukihime berhasil capai dalam Squash virtual.

Ia tidak akan pernah bisa melebihi nilai itu. Jika demikian, ia tidak bisa menggunakan game itu lagi untuk melarikan diri dari dunia nyata.

"...Kenapa."

Dia bergumam lagi, kali ini sedikit lebih keras.

"...Kenapa!? Kenapa aku!?"

Kamu memiliki segalanya. Penampilan, otak, keterampilan fisik, kehidupan sosial, dan bahkan-satu hal yang aku benar-benar banggakan dari diriku, yaitu kecepatan reaksi dalam virtual game.

Kalau dibandingkan, aku hanya orang yang tidak disukai dengan tubuh lembek dan berkeringat serta wajah yang terlihat bodoh.

Dengan kata lain, aku tidak punya apa-apa yang lebih baik darimu.

"Namun... Mengapa kamu mengatakan kalau kamu mempercayaiku...?"

Tentu saja Haruyuki adalah orang dengan bakat Brain Burst yang Kuroyukihime cari dengan susah payah.

Tapi meskipun begitu, ada mereka bertiga di SMP yang sama, tidak berarti lebih dari itu.

Lebih lagi, «Silver Crow» milik Haruyuki, dengan kepala ber-helm besar yang melekat di tubuhnya yang tinggi-kurus seperti kawat, tidak memiliki skill lebih dari menendang, memukul, dan menanduk. Dengan Duel Avatar seperti itu, ia tidak akan berguna selain mencari identitas musuh - «Cyan Pile». Jadi, ia ingin diperlakukan sesuai dengan itu. Ia hanya ingin diperintah dengan tenang, acuh tak acuh, sebagai bidak catur.

Ia tidak berharap sesuatu yang lebih dari itu. Ia tidak akan mengimpikan sesuatu yang lebih dari itu. Namun- mengapa, mengapa Kuroyukihime bertingkah seperti itu, membuat ekspresi seperti itu, dan memandangnya dengan mata seperti itu?

Pada akhirnya Haruyuki memutuskan untuk berpegang pada satu-satunya kesimpulan dengan satu keinginan untuk mengistirahatkan pikirannya. Lagipula sekarang kelihatannya ia tidak dapat menemukan alasan selain itu.


Meskipun orang yang telah memeras uang makanan darinya telah menghilang, Haruyuki melewatkan makan siangnya, tapi ia tidak sadar kalau sedang lapar dan hanya menghabiskan pelajaran sore dengan acuh tak acuh.

Saat Homeroom, tampaknya gurunya berbicara tentang Araya dan gengnya, tapi Haruyuki mengabaikan itu juga, dan setelah murid lain bergegas keluar dari kelas tepat saat bel sekolah berbunyi dengan semangat tinggi menghadapi akhir pekan, ia berdiri perlahan-lahan dengan tas di tangannya.

Kemudian secara perlahan ia melangkah ke pintu masuk, mengganti sepatunya dan meninggalkan gedung sekolah.

Meskipun baru lewat pukul tiga sore, matahari musim gugur yang menerangi gerbang sekolah sudah berwarna merah tua dan hampir seluruhnya terbenam di langit. Menyadari sesosok siluet hitam yang berdiri di sana seolah-olah terpikat dengan sisi gerbang, Haruyuki mendekat sambil menyeret kakinya.

"...Hei."

Kuroyukihime menghentikan tangannya, yang sedang mengetik di keyboard hologramnya dan mengangkat satu tangannya yang kecil dengan senyum yang sedikit kaku. Mungkin dia sedang terburu-buru menangani pekerjaan yang seharusnya dikerjakan di ruang OSIS, di tempat yang tidak menarik ini.

Sebaliknya, Haruyuki hanya menundukkan kepalanya diam-diam.

Keheningan yang canggung secara instan menyelimuti mereka. Angin dingin melewati mereka, membuat gemerisik daun-daun di kaki mereka.

Karena Haruyuki masih menundukkan kepalanya, Kuroyukihime berdeham pelan dan kemudian berbicara.

"...Mari kita bicara sambil berjalan."

"Oke."

Haruyuki mengangguk sambil memberikan respon samar.

Kuroyukihime berjalan tanpa suara, sementara Haruyuki mengikuti di sebelah kirinya setelahnya saat mereka berjalan keluar dari gerbang sekolah.

Setelah berjalan selama satu atau dua menit tanpa berbicara satu sama lain, Kuroyukihime mulai berbicara setelah berdeham sekali lagi.

"Umm... Itu, aku sangat menyesal atas yang terjadi tadi pagi. Aku tadi bersikap aneh."

"Tidak, aku... tidak keberatan. Aku seharusnya meminta maaf juga, karena tidak datang menemuimu saat waktu makan siang."

Setelah mendengar jawaban lancar yang tidak biasanya dari Haruyuki, Kuroyukihime terlihat memiringkan kepalanya sedikit, tapi kemudian mengangguk.

"Kalau begitu, Tidak apa-apa. Tapi... Umm. Bahkan aku tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi padaku, tapi.. ya, ketika sudah berbicara tentang «Cyan Pile», aku tidak bisa tetap tenang."

Dengan tatapannya yang diatur lurus ke depan , Kuroyukihime terus berbicara sedikit lebih cepat-

Haruyuki memotong kata-katanya dengan suara kering.

"Tentang itu. Aku telah menemukan hubungan antara «Cyan Pile» dan Kurashima."

"...Eh? Ah... Jadi begitu. Kalau begitu, mari kita bicara tentang hal itu melalui Direct Connect. Karena bisa saja seseorang mendengar apa yang kita bicarakan."

Kuroyukihime berbicara dengan cepat, dan mencari dengan seksama isi tasnya yang tergandeng di tangan kanannya, bukan sakunya.

Apa yang dia keluarkan adalah sebuah bungkusan kertas kecil yang dipermukaannya terpampang nama sebuah toko di Umesato. Setelah memutuskan selotip dengan suara yang membuat ngilu, Kuroyukihime menarik keluar kabel XSB baru dari bungkusan tersebut.

"Ah, aku tidak sengaja merusak kabel yang kita gunakan kemarin. Jadi... karena aku tidak membawa uang banyak, aku hanya dapat membeli yang ini."

Haruyuki sengaja mengabaikan penjelasan Kuroyukihime yang terdengar seperti alasan yang dibuat-buat, saat dia mengeluarkan kabel sepanjang satu meter - kabel terpendek yang dijual di

toko-toko. Tanpa menatap matanya, ia sambil terdiam mengambil steker di salah satu ujung kabel tersebut dan menancapkannya ke dalam Neuro Linker-nya.

"......"

Kuroyukihime tampaknya menunggu Haruyuki untuk mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya dia juga menancapkan steker di ujung kabel lainnya ke dalam Neuro Linker-nya. Saat peringatan Wired Connection muncul dan kemudian menghilang, Haruyuki mengirimkan pikiran-pikiran keringnya padanya.

"Kurashima bukanlah «Cyan Pile». «Cyan Pile» telah meng-install virus pada Neuro Linker-nya dan membuat Backdoor di dalamnya. Itulah sebabnya dia muncul di stage dari koordinat di mana Kurashima berada di dalam sekolah."

Setelah Haruyuki berbicara sampai ke titik itu, Kuroyukihime tidak meresponnya langsung.

Perlahan-lahan, suaranya yang terdengar melalui pusat otaknya, terdengar mencurigakan, atau mungkin sedikit ketakutan.

"...Apakah ada sesuatu yang terjadi padamu... ? Entah mengapa... Kamu terlihat sedikit aneh sejak tadi."

"Tidak juga... Tidak ada yang salah."

Haruyuki menanggapi Kuroyukihime sementara dia berjalan satu meter di sampingnya, masih dengan keras kepala tidak berbalik untuk menatapnya.

"Tapi... -Mungkinkah kamu marah? Karena aku bertingkah aneh pagi ini dan kemarin...?"

"Tidak mungkin. Tidak ada alasan bagiku untuk marah pada senpai... Aku baik-baik saja, jadi mari kembali ke pembahasan penting di sini."

Sekali lagi, hanya diam yang mengalir lewat kabel tipis itu.

Dengan senja yang mendekat, trotoar terlihat redup dan suram akibat adanya sekelompok bangunan yang berjejer di kiri, dan orang-orang yang datang dan pergi semuanya tenggelam ke bayangan hitam. Tidak ada yang memperhatikan Haruyuki dan Kuroyukihime saat mereka berjalan sambil ber-Direct Connect, seolah-olah hanya ada mereka berdua, yang sedang mengembara melewati sebuah negara bayangan yang damai.

"...Apakah kamu memiliki bukti yang menyatakan hal ini?"

Tiba-tiba, suara pikiran yang tiba-tiba berubah menjadi dingin bergema dalam pikiran Haruyuki.

"Apakah kamu memegang bukti yang menyatakan bahwa Kurashima-kun benar-benar bukan «Cyan Pile»?"

"Tidak. Jika aku menyentuh virus itu, akan berbahaya jika mereka menyadari hal tersebut, jadi aku hanya memeriksanya."

"Ho. Keputusan yang tenang, tapi pada saat yang sama tidak memiliki kekuatan persuasif. Bahkan aku tidak pernah mendengar sesuatu seperti connect ke Brain Burst lewat virus backdoor, jadi bagaimana aku harus percaya pada kata-katamu?"

Selagi dia menyusun kata-katanya, suara pikiran Kuroyukihime menjadi semakin tajam. Haruyuki menggertakan giginya dan menjawab dengan suara yang bahkan lebih monoton lagi.

"Jadi dengan kata lain, kamu menduga ada kemungkinan bahwa aku mengarang cerita tentang virus itu... dengan kata lain, bahwa aku berubah menjadi berpihak ke Kurashima, «Cyan Pile»? Jika itu yang terjadi, maka ini bukanlah tentang bukti atau yang seperti itu. Bagaimana masalah ini dinilai semuanya tergantung pada apa yang senpai putuskan."

"...Aku tidak pernah mengatakan semua itu. Kamu terlalu banyak berpikir."

Kata-kata Kuroyukihime bergetar sedikit, tapi dengan keras kepala Haruyuki tidak memberikan balasan apa-apa sebagai jawaban untuk itu.

"-Apakah kata-kata itu benar-benar dari lubuk hatimu?"

Tiba-tiba kaki Kuroyukihime berhenti dan ia berbicara dengan suara kaku yang membuat temperatur dengan cepat menurun.

"Begitu aku menyimpulkan bahwa kamu telah berpihak ke «Cyan Pile», aku akan memburumu, mengambil seluruh Burst Point mu, dan memaksamu untuk meng-uninstall Brain Burst. Kamu selamanya akan kehilangan kekuatan untuk berakselerasi. Apa kamu paham apa yang aku katakan?"

"Aku mengerti. Aku hanyalah bidak catur biasa, alat biasa untuk kamu gunakan sesuka hatimu. Ketika aku tidak lagi dibutuhkan, aku akan dibuang."

"...Kamu..."

Tiba-tiba, bahu kiri Haruyuki dipegang lembut.

Ketika ia mendongak, wajah Kuroyukihime yang menegang keras seperti es itu dekat dengannya.

"Kamu benar-benar marah padaku. Tentu saja, aku juga tidak sempurna. Aku minta maaf untuk itu. Tapi."

Samar-samar bibirnya gemetar, dan ia menekan kata-katanya dengan suara yang terkendali dengan paksa.

"...Aku juga tidak bisa leluasa mengendalikan semua emosiku. Ketika aku merasa kesal, aku juga berpikir dengan cemas dan tegang. Terutama apabila menyangkut kamu... dan Kurashima-kun..."

Menyembunyikan tatapannya sejenak, Kuroyukihime mencoba untuk terus berbicara saat pipinya yang pucat menjadi kaku.

"...Baiklah, jika kamu ingin tahu alasannya, Aku akan memberitahu. Aku..."

Sebelum Haruyuki menerima pikiran Kuroyukihime melalui kabel, ia menoleh ke samping dan memotong ucapannya.

"Tidak apa-apa, tolong cukupkan saja sampai di sini."

"Eh... A-Apa...?"

"Ini sangat sulit untuk dilihat. Menyakitkan untuk melihatnya."

"Apa yang kamu bicarakan... Apa maksudmu?"

Sementara membekukan pandangannya pada satu ubin trotoar di sudut kanan bawah, Haruyuki berbicara dengan suara keras tentang «kesimpulan satu-satunya» yang ia telah simpulkan sebelumnya pada hari ini."

"Kamu... membenci dirimu sendiri, bukan?"

Suara nafas tarikan yang tajam bergema.

Haruyuki sadar akan fakta bahwa kata-kata yang ia sedang keluarkan pada saat ini tidak bisa ia tarik kembali.

Di telinganya, seperti sebuah sajak lagu, samar-samar ia mendengar dorongan semangat Chiyuri tadi malam, tapi ia tidak bisa lagi menghentikan pikiran yang ia biarkan keluar.

"Kamu membenci dirimu karena terlalu sempurna dalam segala hal. Jadi kamu sengaja untuk mengurangi kesempurnaan itu. Benar begitu kan?"

Jari-jari Kuroyukihime yang sedang memegang bahunya menegang keras, seolah-olah mereka telah menjadi besi. Sambil berpikir bahwa "Ini akan menjadi kontak terakhir kami", Haruyuki mengeluarkan kata-kata terakhir yang akan menghancurkan segalanya.

"Dengan berbicara denganku... dengan orang sepertiku yang gemuk, tidak menarik dan tidak disukai orang-orang, dengan menyentuh tanganku, dengan berbuat baik... atau lebih tepatnya, bersikap seolah-olah baik padaku, kamu hanya berusaha mengotori dirimu... Bahkan jika kamu tidak melakukan hal-hal itu, aku akan tetap melakukan apapun yang kamu katakan. Aku tidak mengharapkan apapun. Aku tidak butuh kompensasi. Hanya menjadi bidak, hanya sebagai alat untuk diperintah, adalah hal yang cocok untuk seseorang sepertiku, kamu seharusnya mengerti itu juga!!"

Dengan pelan-Dengan perlahan-lahan, tangan putih itu meninggalkan bahunya.

'Tidak apa-apa.'

'Tanpa menyentuhku, ataupun menatap mataku lagi.'

'Tanpa menemuiku lagi di dunia nyata, hanya membuatku menjadi alat biasa.'

Haruyuki tidak tahu apakah perasaan-perasaan tersebut sampai kepadanya atau tidak sesuai pikirannya.

'Selamat tinggal.'

Baru saja ia bergumam seperti itu di akhir.

*Slap!!*

Sebuah sensasi yang tajam menghantam pipi kirinya.

Merasakan hawa panas yang membara, Haruyuki mengangkat wajahnya dengan heran.

"...Baka!!"

Kata tersebut keluar dari bibir pucatnya sebagai suara yang nyata.

Dengan tercengang, Haruyuki menyaksikan saat air mata mengalir keluar seperti air terjun dari wajah yang telah sangat berubah sampai batasnya, namun masih sangat cantik itu.

Sementara masih dalam posisi setelah melambaikan tangan kirinya di jalan besar, wajah Kuroyukihime kusut sementara seluruh tubuhnya terkejang-kejang seperti bayi, dan dia terus menangis tanpa henti.

"Baka... Baka..."

Suara dari kata berulang-ulang tersebut tampak berbeda dari «bakemono»[1] dengan senyum kecut dan dewasa yang ia biasa dengar sampai sekarang.


Sebagai seorang gadis "single" yang cocok dengan umurnya-14 tahun, Kuroyukihime telah mengata-ngatai Haruyuki berkali-kali.

Dan Haruyuki, bahkan tanpa dapat memikirkan tanggapan yang sebagai seorang laki-laki berusia tiga belas tahun seharusnya mampu lakukan, hanya berdiri di sana terpaku dengan mata terbelalak.

Kata-kata yang ia ucapkan tadi telah sangat melukai orang di depannya. Ia mengerti itu.

Akan tetapi, Haruyuki telah berpikir bahwa, jika itu Kuroyukihime, Jika itu orang ini, yang sempurna dalam segala hal dan memiliki penalaran dan kemampuan untuk berpikir melebihi orang dewasa, dia hanya akan membenci Haruyuki, menjadi jijik dengannya dan memisahkan hatinya darinya.

Untuk membayangkan ia akan menangis sedalam itu. Membayangkannya wajah yang begitu rapuh. Ke-Kemungkinan terjadinya hal seperti itu adalah...

Haruyuki membuka mulutnya sambil mencoba mengatakan sesuatu.

Kuroyukihime menutupi air matanya yang mengalir dengan kedua tangannya.

Hanya angin sesaat yang melewati mereka saat mereka berdiri di trotoar seolah-olah tenggelam ke dalam warna senja.

Segera setelah itu-

Suara mengerikan dari logam-logam yang saling menghantam, menghujam telinga Haruyuki.


Pada awalnya, ia pikir itu adalah noise kuantum yang berasal dari Neuro Linker-nya.

Saat Haruyuki terkejut dan hatinya melonjak, ia membalikkan leher dan bagian tubuh atasnya ke kanan.

Apa yang meledak masuk kedalam pandangannya adalah-pemandangan yang mengerikan.

Sebuah mobil putih, sambil menghantam jatuh pagar pembatas yang memisahkan jalan dan trotoar dengan bagian kiri depannya, sedang meluncur lurus ke arahnya.

Sebuah kecelakaan!? Tidak! Ia tidak mendengar suara rem.

Keempat pikiran itu terlintas di benak Haruyuki dalam waktu kurang dari 0,1 detik.

Mulutnya bergerak hampir secara otomatis dan mengeluarkan satu istilah. Pada saat yang sama, kata-kata yang sama terdengar di dalam pikirannya melalui kabel Direct Connect dengan suara yang sama sekali berbeda dengannya.

""Burst-Link!""

Bashiiiiiiii!!

Seiring dengan suara yang mirip dengan petir, dunia berhenti.


Biru.

Sebuah pemandangan beku yang berwarna biru transparan terlihat sejauh mata memandang.

Tapi, Haruyuki segera sadar pada fakta bahwa dunia ini tidak benar-benar berhenti.

Ban-ban sedan besar yang sedang dikendarai tepat di depan matanya, seakan-akan menolak untuk membeku, berputar sedikit demi sedikit, sedikit demi sedikit, menggerogoti permukaan jalan dan mengurangi jarak di antara mereka.

...Uwaaah!?

Meskipun sedikit terlambat, Haruyuki menjerit dan melompat ke belakang. Seketika, bentuk mobil itu lenyap. Tersembunyi dari pandangannya oleh punggung bulatnya yang mengenakan seragam SMP Umesato.

Dunia biru ini bukanlah sekedar pemandangan dunia nyata. Program Brain Burst telah meng-hack gambar-gambar yang tak terhitung banyaknya dari kamera-kamera Social Security yang dipasang di sekeliling jalanan-jalanan dan mengatur ulang mereka menjadi sebuah realita semu yang terbuat dari poligon.

Mengubah pandangannya turun sedikit, ia melihat bahwa tubuhnya telah berubah menjadi seekor babi merah muda. Menggerakkan avatar virtual-nya yang familiar, Haruyuki mengitari punggung dirinya yang asli dan melihat sedan putih itu sekali lagi.

Hanya sekitar tiga meter jarak antara Haruyuki dan mobil itu, yang telah berada dalam posisi miring keluar dari jalan dan menabrak melalui celah antara pembatas jalan. Juga, dilihat dari kecepatannya yang perlahan tapi pasti maju ke depan, mobil itu akan datang mengenai mereka berdua kurang dari sepuluh menit dalam dunia akselerasi ini.

Untuk hal seperti ini terjadi-Kenapa!?

Haruyuki berpikir secara putus asa dengan pikirannya yang terbingung.

Secara normal tidak mungkin untuk sebuah mobil untuk menyimpang jauh dari jalan. Karena rute yang tidak normal secara instan akan terdeteksi, AI[2] pengendali di mobil akan mengambil otoritas mengemudi dari pengendara dan secara otomatis melakukan koreksi rute, memperlambat laju dan berhenti.

Dengan kata lain, AI pengendali mobil ini pasti telah rusak, atau sementara diberhentikan oleh manipulasi pengemudi.

Kemungkinan besar yang terakhir, dengan cepat Haruyuki menduganya. Karena telinganya tidak dapat mendengar sama sekali suara deritan dari gesekan ban dengan permukaan jalan akibat pengereman penuh.

Pengemudi itu tidak menginjak rem. Sebaliknya, ia terjun ke depan dengan kecepatan penuh.

Ini adalah penyerangan yang disengaja. Kuroyukihime telah mengisyaratkan sebelumnya, tentang «serangan» dari sisi dunia nyata oleh Burst Linker.

Apakah penyerang itu adalah Burst Linker yang belum dari Legion seorang «King»? Atau apakah orang itu adalah «Cyan Pile» yang berada di SMP Umesato?

Tampaknya sebagian besar kamera Social Security tidak menangkap gambar interior mobil, dan jendelanya tidak dapat ditembus pandang dengan mudah. Haruyuki mengubah sudut pandang, mengernyitkan matanya dan akhirnya menemukan posisi di mana ia dapat mengintip ke dalamnya.

Setelah menaikkan avatar babi kecil itu ke ketinggian penuhnya, ia melihat pengemudi itu, yang hampir bertabrakan dengan kap mobil, adalah-

"Wha...!?"

Begitu ia melihat, Haruyuki sekali lagi meneriakkan seruan yang mirip dengan jeritan.

Yang berada di dalam adalah wajah dari teman sekelasnya yang ia kenali sepenuhnya dan tidak pernah ingin untuk melihatnya lagi.

"A...Araya...!? Ke...Kenapa..."

Kenapa orang ini ada di sini.

Karena peristiwa penyerangan yang dia buat di dalam sekolah dan hal-hal yang telah ditemukan di Neuro Linker-nya sebagai hasilnya, termasuk mengkopi secara ilegal aplikasi untuk menghindar dari kamera Social Security, gambar-gambar dan bahkan obat-obatan terlarang virtual, dia ditahan dengan mudahnya tanpa pertanyaan apapun. Begitulah, dia telah dilemparkan ke lembaga remaja dari Kantor Diskriminasi untuk sementara waktu- setidaknya, dia tidak boleh kembali ke sekolah kami.

Tidak mempercayai matanya, Haruyuki berkedip beberapa kali dan menatap wajah biru dingin penyerang itu.

Akan tetapi, rambut seperti jarum yang berdiri itu, alis tipis yang terangkat itu, bibir kejam tak karuan yang terseliputi kegembiraan itu-dan perasaan takut yang semua fitur tersebut ciptakan dengan paksa dalam diri Haruyuki, semua hal ini mengatakan kepadanya bahwa orang yang berada di depanya benar-benar Araya.

"Pagi ini-dia diberi tangguhan."

Tiba-tiba sebuah suara keluar dari sampingnya, dan Haruyuki menolehkan wajahnya dengan cepat.

Kuroyukihime, yang sedang mengenakan tubuh avatar putri peri yang bercorak kupu-kupu swallowtail hitamnya, berdiri di sana sambil menggigit bibir.

"...Aku telah mendengar bahwa ia akan mengikuti persidangan di pengadilan keluarga minggu depan dan akan dipenjara selama setahun... Itulah mengapa aku pikir tidak perlu lagi mengkhawatirkan orang ini. Tapi... aku tidak habis pikir dia akan melakukan hal seperti..."

Setelah menggumamkan itu dengan suara tertahan, tangan Kuroyukihime menutupi bulu mata panjangnya dan menggeleng.

"Tidak-Aku seharusnya telah mengantisipasi dan mewaspadai akan hal ini. Seseorang tidak butuh kekuatan «akselerasi» untuk menyerang seseorang... Aku seharusnya telah mengetahui bahwa sebuah pisau atau mobil sudah lebih dari cukup, tapi... tampaknya aku tidak benar-benar memahaminya..."

Saat dia mengatakan itu dengan nada bicaranya yang biasa, sisa-sisa tangisan kekanak-kanakan sebelumnya tidak dapat terlihat di wajah Kuroyukihime.

'Tidak, itu juga yang aku ingin percayai' adalah apa yang Haruyuki ingin katakan setelah dengan segera memikirkannya kembali.

Di mata avatar-nya, oleh apa yang seharusnya hanyalah gambar yang dikonstruksi, penyesalan yang teramat sangat dan sesuatu yang terlihat seperti keteguhan hati dapat terlihat dengan jelas.

Kuroyukihime perlahan-lahan menutup matanya, menarik nafas dalam-dalam, dan kemudian berbicara dengan berbisik.

"Ini... sepertinya hukuman. Untukku, yang tidak mengerti hati orang-orang, juga tidak berusaha memahami mereka, namun masih terus bermain-main dengan mereka sebagai hiburan."

"...Ap... Apa... Apa yang kamu katakan?"

Haruyuki hampir tidak berhasil mengatakan sekedar kata-kata tersebut. Kuroyukihime tidak merespon dengan segera, tapi malah berbalik ke arah Haruyuki dan avatar-nya yang tingginya dua kali dari avatar Haruyuki berlutut tanpa suara.

Menyebarkan gaun hitamnya di atas tanah, ia turun ke ketinggian yang sama seperti Haruyuki dan menatap lurus ke arahnya.

"Arita-kun... Haruyuki-kun."

Suaranya yang sekarang terdengar lebih ramah dibanding saat-saat lainnya dalam ingatannya, dengan lembut mengelus pendengaran Haruyuki.

"Maafkan aku. Orang yang menyebabkan situasi ini adalah aku. Namun, aku tidak akan membiarkanmu terluka. Aku pasti akan melindungimu."

"...Eh...A...Apa..."

Sambil tercengang, Haruyuki mengulangi kata yang sama seperti sebelumnya.

Bahkan jika mereka membatalkan perintah akselerasi sekarang, tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Segera setelah mereka kembali ke dunia nyata, sebelum mereka sempat melakukan sesuatu, sedan tersebut akan melintasi jarak di antara mereka dengan kecepatan yang mengerikan dan pertama akan memercik Haruyuki, dan kemudian Kuroyukihime di belakangnya.

Untung saja urutannya seperti itu. Jika ia menjadi bantal, ada kemungkinan kecil bahwa hal ini akan selesai tanpa menjadikan Kuroyukihime terluka parah. Haruyuki telah memikirkan hal itu.

Tapi, Kuroyukihime telah mengatakan sesuatu yang mengejutkan dengan nada yang menyembunyikan sebuah determinasi kuat.

"Aku pasti bisa menyelamatkan kamu saja. Aku belum mengatakannya padamu, kekuatan terbesar dan terakhir dari Burst Linker... dari «akselerasi»."

"Eh...!?"

Menyelamatkanku...? Kamu, masterku, menyelamatkanku, yang sekedar alat...?

Haruyuki menahan nafasnya dan dengan keras menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"K...Kamu tidak bisa!! Kamu tidak bisa melakukan itu!! Jika ada kekuatan seperti itu, aku yang akan menggunakannya! Dan aku yang akan melindungimu!! Karena akulah bidakmu... sudah sewajarnya kalau akulah yang harus melindungimu!!"

Ia merentangkan lengan pendeknya dan berteriak putus asa.

"Tolong ajari aku... Apa kekuatan terakhir ini!? Dengan command apa itu bisa digunakan!?"

"Tidak bisa. Perintah ini tidak bisa digunakan jika orang tersebut belum Level 9 ke atas, dan itu akan menghabiskan 99% jumlah poin pengguna. Dan sebelum itu-Akulah «Parent»-mu. Bagaimana mungkin orang tua tidak melindungi «Child»-nya?"

"Tapi... Tapi... Tapi, Tapi!!"

"Jangan membuat wajah seperti itu. Karena bagiku juga... dalam situasi ini, ada satu anugrah yang kudapatkan."

"Eh... a-anugrah...?"

"Ya. Pada saat ini, dan sebagai kata-kata terakhirku, kamu akan percaya apa yang aku katakan, kan?"

Kuroyukihime mengangkat kedua tangannya tanpa suara, menumpang tindih telapak tangannya yang terbuka bersama-sama, dan menempatkan mereka di dadanya.

Sebuah senyum seperti kuncup bunga yang memekar muncul di bibirnya saat ia menutup matanya, dan-

Ia perlahan-lahan mengatakan sebuah kalimat, sebuah kalimat, bagaikan permata yang terjatuh.

"Haruyuki-kun. Aku mencintaimu."

Dari balik alisnya yang terangkat, bola mata hitamnya memandang Haruyuki sembari memancarkan cahaya yang tak terbatas.

"Ini pertama kalinya aku merasa seperti ini seumur hidupku. Aku merasa sangat bingung tanpa benar-benar bisa mengendalikan diriku. Bahkan ketika di sekolah ataupun berbaring di tempat tidur di rumah, aku selalu memikirkanmu, menjadi bahagia, dan menjadi sedih. Ini adalah sesuatu yang disebut cinta, huh... Betapa indahnya ini. Seperti keajaiban."

Mengepalkan kedua tangan di depan dadanya, Kuroyukihime tersenyum.

Senyum itu hangat, baik, dan menyenangkan, tetapi menembus dada Haruyuki dengan rasa sakit terpecah-pecah.

Aku ingin percaya. Aku ingin percaya.

Aku ingin percaya-

Air mata yang tumpah dari mata avatar-nya mengaburkan pandangan Haruyuki dengan efek yang terlalu kuat.

Dengan kasar, Haruyuki menyekanya dan menatap kedua mata yang sangat dekat tersebut, kemudian bertanya dengan suara kabur.

"Kenapa... Kenapa aku? Mengapa seseorang... seseorang sepertiku?"

"Hmmm, alasan, ya. Ada tak terhitung jumlahnya, tapi... Tidak, aku pikir tidak butuh alasan untuk mencintai, tapi baiklah. Kalau begitu, aku akan menceritakan saja pemicunya."

Dengan tersenyum, Kuroyukihime mengulurkan tangannya dan menaruh mereka di bahu Haruyuki.

"Haruyuki-kun. Apa kamu ingat ketika kita pertama kali bertemu?"

"Ya...tentu saja, tentu saja aku ingat. Di net lokal... dalam ruang Squash virtual, kamu berkata padaku. 'Apa kamu ingin berakselerasi lebih jauh ke depan?"

"Itu benar. High Score yang aku capai dalam game itu..."

Senyumnya berubah dan menjadi sedikit nakal.

"Aku menggunakan «akselerasi» untuk mencapai itu."

"Eh...Eh!?"

"Jika aku tidak menggunakannya, aku sama sekali tidak akan bisa mencapai skor tersebut. Aku melakukannya dengan berpikir untuk menarik minatmu dan memudahkan untuk membujukmu, karena dengan begitu kamu akan ingin untuk mengembangkan dirimu bagaimanapun caranya... aku..."

Pada saat itu, Kuroyukihime menghentikan pidatonya sebentar, dan mengalihkan pandangannya ke arah langit dunia akselerasi.

"Aku menjadi Burst Linker enam tahun yang lalu pada saat berusia delapan tahun. Sejak saat itu, aku haus akan kekuatan dan kecepatan dan menjadi level sembilan dengan mengalahkan begitu banyak musuh yang tak terhitung jumlahnya, dan tetap merasa tidak puas meskipun aku telah mengotori tangan ini dengan darah teman-temanku. Tidak mungkin seseorang sepertiku bisa mencapai High Score yang kamu ukir."

Setelah mengubah ekspresinya dan menatap lurus ke Haruyuki dengan tatapan yang kuat, Kuroyukihime terus berbicara.

"Dengarkan baik-baik, Haruyuki-kun. Kamu itu cepat. Kamu bisa menjadi lebih cepat dari siapa pun. Lebih cepat dariku- dari Kings lainnya. Kecepatan adalah kekuatan terbaik Burst Linker. Suatu hari, kamu akan terkenal sebagai Linker tercepat Accel World. Kamu akan mengalahkan para King tersebut, menyeberang melampaui bahkan permukaan bumi, dan mencapai asal Brain Burst. Dan aku tahu. Bahwa kamu akan mencapai potensi utama yang tersembunyi di dalam manusia... dalam pikiran dan jiwa kita."

Setelah mengangguk pelan sekali, Kuroyukihime terus melanjutkan.

"Aku... Ketika aku melihat sosokmu saat memainkan permainan itu, aku gemetar. Aku menggigil seakan belum pernah merasakannya sebelumnya, dan aku tersentuh. Di dalam hatiku, aku berteriak, 'Bayangkan seseorang bisa secepat ini. Eureka... Akhirnya aku menemukan King sebenarnya, yang akan sekali lagi meng-akselerasi-kan dunia stagnan ini."

Haruyuki hanya bisa mendengarkan kata-katanya sekarang dengan tercengang.

'Aku... lebih cepat dari siapa pun...?'

Ia tidak bisa secara langsung mempercayai itu. Tapi, dalam situasi sekarang ini, ia tidak mengizinkan dirinya untuk meragukan sepotong-pun kata-kata yang Kuroyukihime katakan padanya. Itu satu-satunya yang benar-benar ia tidak boleh lakukan.

"Tapi, di saat kamu memiliki kekuatan dan potensi yang besar tersebut, dirimu yang asli sangat rapuh... begitu menyakitkan sehingga menyayat hati, dan tampaknya merobek dadaku. Aku ingin berlutut di hadapan raja masa depan. Tapi, pada saat yang sama, aku ingin melindungi dan membungkusmu dalam pelukanku. Perasaan yang bertentangan itu terus membengkak dalam diriku... dan sebelum aku menyadarinya, aku hanya melihatmu. Aku telah jatuh cinta. Aku akhirnya menyadari hal itu kemarin."

"Ke...marin?"

"Ya. Ketika kamu berbicara tentang Kurashima-kun. Bagaimana seharusnya aku mengatakannya... Karena mengalami hal yang disebut sebagai kecemburuan untuk pertama kalinya, aku tidak dapat mengendalikan diriku. Aku menjadi bersikap aneh karena itu. Pagi ini juga. Aku terlalu lambat untuk menyadarinya... Tidak, aku memang lambat, tapi itu belum terlambat. Seperti ini..."

Dia menaruh sedikit lebih banyak kekuatan di tangannya yang berada di bahu Haruyuki dan membawa wajahnya mendekat, Kuroyukihime tersenyum.

"Karena aku telah bisa menyatakannya. Jika aku dapat mewujudkan satu keinginan, aku ingin bertemu langsung denganmu di dunia nyata dan mengatakannya baik-baik, tapi."

Tiba-tiba air mata bagaikan permata membuncah di mata hitam legamnya yang berkilau, dan berkumpul dalam bentuk tetesan di sudut matanya.

"Baiklah sekarang... Saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal."

"Apa... apa yang kamu ingin lakukan? Tidak... mengucapkan selamat tinggal, itu agak..."

Saat Haruyuki merasa nafasnya berat dan menggelengkan kepalanya, dia meninggalkan kata-kata terakhirnya seperti sebuah instruksi.

"Tolong. Jadilah lebih kuat... Dan jadilah lebih cepat. Kalahkan «King» lainnya menggantikanku, memanjatlah sampai ke puncak dan lihatlah apa yang aku ingin lihat."

"Tidak...Tidak!!"

Haruyuki mengeluarkan jeritan tangis yang hampir seperti teriakan.

"Aku tidak bisa melakukan itu!! Itu keterlaluan... Tidak baik jika hanya kamu yang pergi! Aku yang akan melindungimu... Jika aku tidak bisa melakukan itu, aku akan pergi denganmu!! Tolong jangan meninggalkanku... Aku, aku masih belum melakukan apa-apa untukmu... belum sama sekali..."

Saat Haruyuki berbicara dengan suara yang tercampur dengan isakan-


Bibir Kuroyukihime perlahan-lahan mendekat dan menutup mulut Haruyuki.


Meskipun antar virtual avatar, tapi di atas segalanya, sensasi itu lembut, hangat, dan tenang.

Accel World v01 204.jpg

Setelah ciuman yang seperseribu detik di dunia nyata, namun juga bagaikan selamanya dalam perspektif Haruyuki itu, bibir mereka perlahan-lahan terpisah dan Kuroyukihime berbisik.

"Suatu hari... kita pasti akan bertemu lagi."

Pada tempat darimana ia berdiri, tetesan air mata yang ia tumpahkan berbaris dalam cahaya perak.

Saat Kuroyukihime menghadapi mobil yang mendekat tersebut dan menghalangi jalannya dengan tegas, sebuah aura kekuatan tekad yang luar biasa bangkit dari punggungnya, sementara Haruyuki tidak dapat bergerak atau bahkan berbicara.

Ia merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Punggungnya tegak lurus dan-

Kuroyukihime berkata dengan suara berwibawa.

"Physical Full Burst!!"

Paaah ...!

Avatar Kuroyukihime terbungkus cahaya berwarna putih menyilaukan, dan kemudian menghilang.

Apa? Apa yang terjadi?

Meledak dengan kebingungan, kegelisahan, dan perasaan tak bernama yang mengalahkan emosi-emosi lainnya, Haruyuki menegangkan suaranya dan berteriak.

"Senpai!!"

Penuh dengan air mata lagi, ia kehilangan keseimbangannya dengan pandangannya yang mengabur dan terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah.

Dan kemudian, Haruyuki melihat sesuatu yang ia tidak bisa percaya.

Kuroyukihime-tubuh asli Kuroyukihime, yang masih seluruhnya berada dalam efek biru, bergerak.

Kuroyukihime, yang seharusnya berdiri di belakang Haruyuki asli yang berada di antara dirinya dan mobil yang mendekat, meletakkan kakinya ke depan sekitar sepuluh persen kecepatan berlari di dunia nyata tapi masih dengan pasti bergerak terus menerus, menggebrak tanah dan bergerak maju.

Hal seperti ini-tidak mungkin terjadi!!

Program Brain Burst meng-overclock sinyal kuantum seribu kali lipat menggunakan detak jantuk sebagai sumbernya dan mempercepat hanya kesadaran pengguna.

Dengan kata lain, efeknya tidak akan meluas ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, jika seseorang berakselerasi, tidak mungkin untuk memindahkan tubuhnya, pandangannya saja tidak bisa. Itulah mengapa program tersebut, pada saat yang sama ketika seseorang berakselerasi, memisahkan kesadaran pengguna dari tubuh mereka menggunakan Full Dive, dan menghubungkannya dengan dunia realita semu yang dihasilkan dari kamera-kamera Social Security.

Namun sekarang, darah dan daging Kuroyukihime menggerakkan tubuhnya pada kecepatan yang begitu cepat sehingga bisa terlihat dengan jelas dan dikonfirmasi oleh Haruyuki yang berakselerasi. Tubuh berwarna esnya kadang-kadang terlihat kabur di sana-sini seolah-olah mengalir, mungkin karena dia telah melampaui kecepatan memotret dari kamera Social Security.

Dengan kata lain- tubuh aslinya di dunia nyata bergerak pada kecepatan super seratus kali lipat dari orang biasa.

Jadi ini adalah kekuatan terhebat dan terakhir dari Brain Burst. Tidak hanya meng-overclock kesadaran, tapi juga seluruh tubuh, benar-benar perintah yang terlarang.

Melakukan hal seperti itu, tubuhnya tidak mungkin dapat menahannya dengan aman.

Pada ekspresi wajah Kuroyukihime yang sedang menerjang, seiringan dengan tekad yang tegas, ada kekakuan seolah-olah ia sedang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan sesuatu.

Hal itu pasti adalah rasa sakit.

Otot-otot dan sendinya, yang mana sedang didorong pada kecepatan yang benar-benar mustahil, pasti semuanya sedang berteriak bersamaan.

Namun, Kuroyukihime tidak berhenti.

Dengan satu, dua, tiga langkah, ia menyejajarkan diri dengan Haruyuki asli di sisi kirinya.

Bumper depan mobil Araya itu sekarang tidak sampai delapan sentimeter lagi dari Haruyuki.

Kuroyukihime mengangkat kedua tangannya dan dengan lembut mendekatkan tubuh Haruyuki pada dirinya, seakan memeluknya.

Menaruh sedikit tenaga, ia mulai menggerakkan tubuh Haruyuki seolah-olah mendorongnya ke samping.

Pada saat yang sama.

Ia merasakan benturan yang mengerikan melalui seluruh tubuhnya dan pandangannya menjadi gelap.

Gerakan Kuroyukihime itu anggun, tapi di dunia nyata itu setara dengan pukulan ke arah tubuh dengan kecepatan yang ekstrim. Mekanisme pengaman Neuro Linker teraktifkan karena kejutan tersebut, dan secara otomatis melepaskan Full Dive.

Dalam sekejap, warna normal dunia nyata kembali seakan-akan menyebar keluar dari pusat pandangannya yang gelap.

Haruyuki kembali ke tubuh aslinya dari avatar-nya dalam sekejap, dan segera setelah ia menghantam trotoar di punggungnya, nafasnya berhenti.

Sementara Haruyuki lupa bahkan untuk bernafas lagi dan membuka matanya lebar-lebar, langsung di depannya adalah-

Dengan kedua tangan masih dalam keadaan menjulur ke depan, Kuroyukihime tampak tersenyum.

Segera setelah itu, mobil putih yang telah dengan ganasnya menabrak masuk ke dalam trotoar bertabrakan dengan tubuh langsing Kuroyukihime.

Ia terlempar seolah-olah kedua kakinya disekop ke atas oleh bumper tersebut, kemudian menabrak jendela depan dan terlempar lebih tinggi.

Rambutnya yang hitam berkibar di udara, menggambarkan bentuk sebuah busur.

Sosok itu terbayangi cahaya matahari terbenam yang bersinar oranye.

Di sampingnya, kabel Direct Connect yang tercabut, menari dan berkibar di udara.


Referensi[edit]

  1. Kuroyukihime biasanya menggunakan kata "bakemono", yang merupakan cara yang lebih halus untuk mengatakan "idiot", sementara sekarang dia mengucapkan "baka", kata yang lebih sederhana dan lebih dikenal luas untuk "idiot".
  2. Artificial Inteligence