Accel World (Indonesia):Jilid 2 Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

3[edit]

Haruyuki tidak dapat mengerti kata-kata yang diucapkan Red King - Yuniko. Takumu sepertinya juga sama, alis yang berada di belakang kacamatanya sedikit terangkat.

Satu-satunya orang yang menunjukkan ekspresi yang ekstrem adalah Kuroyukihime.

Tangan kanan yang dia gunakan untuk memegang cangkir kopinya tiba-tiba dikepalkan dengan erat. Sang Black King berteriak setelah menghantam meja yang ada di depannya dengan kepalan miliknya itu.

“Tidak mungkin! «Armor» itu... seharusnya sudah dimusnahkan seluruhnya!!”

Kuroyukihime berhenti berbicara dengan matanya yang terlihat kosong dan mukanya yang pucat, kemudian Haruyuki bertanya dengan takut.

“Ah... benda itu. Apa itu... Disaster Armor? jadi itu bukan nama seseorang, melainkan sebuah benda?”

Kuroyukihime tetap terdiam selama beberapa detik, dan kemudian menyenderkan punggungnya di bangkunya dan kemudian mengambil nafas panjang.

Sambil menyilangkan kedua kakinya yang memakai stocking, Kuroyukihime memutarkan bagian atas badannya ke arah Haruyuki.

“Nn... mengenai hal itu... Sebagai seorang manusia, dia adalah seorang Burst Linker, tetapi sebagai benda, dia adalah sebuah objek... bisa dikatakan seperti itu. Haruyuki-kun, apakah kamu mengingat lawan duelmu yang pertama?”

“Ap, y, ya. Orang itu... «Ash Roller».”

Haruyuki menganggukkan kepalanya ketika bayangan motor chopper[1] yang mencolok dan helm tengkorak orang itu terlintas dalam pikirannya. Orang itu merupakan anggota dari Green Legion yang territory-nya terbentang dari Shibuya hingga Roppongi. Mereka berdua masih saling bertarung satu sama lain sesekali, dengan hasil terkadang menang dan terkadang kalah.

“Motor orang itu. Motor itu adalah sebuah objek disamping dari pengendaranya, akan tetapi kehadiran objek dan pengendaranya adalah Duel Avatar itu sendiri. Jadi dia itu merupakan benda dan orang, kan?”

“Jika dilihat-lihat... ya, benar. Pastinya seperti itu.”

Haruyuki mengangguk lagi.

“Benda eksternal itu disebut «Enhanced Armament» dalam sistem Brain Burst.”

Enhanced... Armament.”

Entah bagaimana, nama yang terdengar keren itu muncul.

Sesaat Haruyuki merasa gembira, tapi perasaan itu tergantikan segera dengan perasaan depresi. Untuk Silver Crow yang terlihat tidak mempunyai apa-apa, tidak peduli dilihat dari manapun, ia tidak memiliki Enhanced Armament.

Setelah mengetahui apa yang Haruyuki pikirkan, Kuroyukihime berbicara dan tersenyum pasrah.

“Aku juga tidak mempunyainya, jadi jangan depresi seperti itu.”

“Tapi aku punya.”

Kata Yuniko dengan santai. Perkataan itu kemudian dibalas dengan suara Kuroyukihime yang tajam.

“Dalam kasusmu ini, dari pada dibilang punya, lebih terlihat bahwa Armament-mu itu adalah badanmu yang sesungguhnya.”

“Oh, aku mendengar kata-kata bagus dari seorang pecundang.”

Haruyuki dengan cepat memotong pembicaraan mereka berdua yang sedang bertatapan dengan tajam.

“Aku, aku bisa melihatnya. Kontainer senjata yang luar biasa milik Scarlet Rain itu... adalah sebuah «Enhanced Armament», kan?”

“Benar. Akan tetapi, benda itu tidak begitu langkah sehingga dapat membuat gadis kecil ini begitu bangga. Ada empat cara untuk mendapatkannya.”

Kuroyukihime menjulurkan jempol tangan kanannya yang diangkat, dan kemudian melanjutkan kata-katanya.

“Pertama, benda itu dapat diperoleh sebagai equipment pemula pada saat Duel Avatar-nya tercipta. Motor milik Ash Roller kemungkinan besar didapat dari cara ini.”

“«Pile Driver» yang ada di tangan kananku juga didapatkan melalui cara itu.”

Mendengar selaan yang dikatakan Takumu, tanpa sadar Haruyuki berkata ‘Apa’.

“Kenapa Taku juga punya satu!?”

“Sudahlah, ayo dengarkan lanjutannya.”

“...Lanjut.”

Kuku jari telunjuk yang dijulurkannya menyentak udara.

“Kedua, mendapatkannya dengan menggunakan bonus level up. Jika cara ini tidak tertera pada saat level up, berarti mustahil untuk mendapatkannya melalui cara ini.”

“...Aku tidak mempunyai pilihan seperti itu pada saat level up...”

Bisik Haruyuki setelah mengingat level up-nya sebanyak tiga kali selama ini. Selain itu, ia mengikuti saran Kuroyukihime untuk menggunakan level up point-nya pada peningkatan kecepatan dan waktu terbangnya.

Selanjutnya, Kuroyukihime mengangkat jari tengahnya dan melanjutkan penjelasannya.

“Dan yang ketiga. Menggunakan poin untuk membelinya di «Shop». Cara ini dapat digunakan oleh Haruyuki, tapi ya, aku tidak akan menyarankannya.”

“Huh? Shop... maksudmu toko? Toko itu, di mana letaknya?”

“Rahasia. Aku dapat membayangkannya dengan mudah bahwa kamu akan menghabiskan semua poinmu di sana.”

“T, tidak mungkin.”

Takumu menganggukkan kepalanya sambil tertawa ‘Ahaha’.

“Tidak diragukan lagi. Kepribadian Haru berubah ketika ia masuk ke toko-toko yang seperti itu.”

“Ap, apa maksud kalian berdua...”

Suasana yang santai itu mengalir di sekitar ruang tamu -. Tapi suasana itu langsung dipotong oleh Yuniko dengan suara yang tinggi dan terdengar tajam.

“...Cepat katakan cara yang keempat.”

Kuroyukihime menerima tatapan tajam milik Red King secara langsung, mengangguk sedikit, akan tetapi dia tidak mengatakan apa-apa setelahnya.

Kemudian, Yuniko menjulurkan tangannya, dengan paksa mengangkat jari manis Kuroyukihime, dan kemudian memuntahkan sebuah kalimat yang pendek.

“Keempat. «Mendapatkannya dengan paksa melalui cara membunuh».”

“Mem... membunuh...”

Melihat Haruyuki yang terlihat bingung, Kuroyukihime menghela nafasnya dan kemudian menambahkan.

“Cara ini, masih merupakan fenomena yang tidak dapat dimengerti, tapi... ketika seorang Burst Linker dengan sebuah «Enhanced Armament» kalah, ada kasus dimana kepemilikan dari Armament Burst Linker yang kalah akan berpindah kepada yang menang jika pada kekalahan itu Burst Point-nya habis menjadi nol dan dia meninggalkan Accelerated World untuk selamanya.”

Random Event yang berkemungkinan rendah, itu adalah teori yang dipercaya sekarang ini.”

Sela Yuniko, kemudian dia menggunakan kedua tangannya untuk memegang bagian belakang kepalanya.

“Tapi, teori itu tidak berlaku pada «Disaster Armor»... Transfer rate 100%, benar-benar barang yang terkutuk.”

“Tapi... bagaimanapun juga.”

Gumam Kuroyukihime yang kemudian menggertakkan giginya dan menyentak.

“Tidak mungkin. Armament itu harusnya sudah dihancurkan. Dua setengah tahun yang lalu, aku dengan jelas melihat «Armor» itu... saat-saat terakhir «Chrome Disaster», dan mengkonfirmasi kehancurannya!”

‘- Chrome Disaster adalah nama milik seorang Burst Linker dari saat-saat awal berjalannya Accelerated World 7 tahun yang lalu.’

Cerita Kuroyukihime dimulai dengan kata-kata itu.

‘- Ditutupi «Enhanced Armament» berwarna abu-abu metalik ksatria, kemampuan bertarungnya yang luar biasa membuat tanah yang ada ditutupi banyak Burst Linker yang mati. Gaya bertarungnya bisa dibilang berat, atau lebih tepatnya kejam, kepada mereka yang menyerah, kepala mereka dipenggal, anggota tubuhnya ditarik hingga putus, yang diperbuatnya sangat kejam hingga ekstrem.

Akan tetapi, dia yang membuat banyak Burst Linker kehilangan Brain Burst-nya dengan paksa, pada akhirnya menghadapi hari terakhirnya. Burst Linker yang memiliki level paling tinggi disamping dirinya pun bersekutu, dan hanya melakukan dual dengan Chrome Disaster saja.

Pada akhirnya point miliknya pun menjadi nol dan pada saat dia mati di Accelerated World, dia berteriak sambil tertawa kencang. “Aku mengutuk dunia ini. Membusuklah! Aku akan bangkit lagi dan lagi.”

Kata-kata itu benar. Burst Linker yang bernama Chrome Disaster itu pun menghilang, tapi armor-nya... Enhanced Armament-nya tidak menghilang. Kepemilikkannya ditransfer ke salah satu Burst Linker yang tergabung dalam persekutuan itu; karena merasa penasaran dengan apa yang terjadi, pada akhirnya dia memakainya dan kesadaran mental Linker yang memakainya pun... terambil alih. Pemimpin yang agung itu berubah menjadi pembunuh kejam hanya dalam satu malam. Wujudnya yang liar itu tidak bisa dibedakan dari «generasi pertamanya».’

Kuroyukihime berhenti bicara, setelah dia membasahi tenggorokannya dengan kopi, dia lanjut berbicara dengan suara yang kecil.

“Hal yang sama terjadi tiga kali. Pemilik dari «Armor» itu selalu melakukan pembantaian yang menakutkan, dan akhirnya dikalahkan. Akan tetapi armor itu tidak menghilang, armor itu berganti pemilik dan mengganti kepribadian dan wujud pemiliknya satu demi satu... Burst Linker yang mengenakannya tidak lagi menggunakan nama aslinya dan kemudian dikenal dengan nama Chrome Disaster. Dua setengah tahun lalu, ketika aku sudah menjadi salah satu dari «Pure Color Seven Kings», aku bergabung dalam rencana penaklukan Chrome Disaster generasi ke-empat dengan King lainnnya. Betapa luar biasanya pertarungan itu.. aku masih dapat merasakannya di kulitku. Perasaan itu tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata...”

Kuroyukihime menaruh cangkirnya dan mengusap-usap tangan yang berada di balik seragamnya, kemudian nada bicaranya berubah.

“Jadi, Haruyuki-kun. Maaf, bisakah kamu membawakan 2 kabel Direct Connect?”

“Ap... ka, kabel!? 2 kabel...?”

“Aku sudah punya satu. Panjangnya, ya, sekitar 1 meter juga boleh.”

“B... baik.”

Haruyuki berdiri tidak mengerti akan apa yang terjadi, lari keruangannya, mengambil dua kabel XSB dari rak kabel di dinding dan kembali ke ruang tamu.

“Hanya ada dua kabel. Jika dilihat panjangnya, yang satu ini panjangnya 1 meter, yang ini... err, 50cm.”

Ketika ia mengangkat kepalanya dan menjuntaikan kabel-kabel di tangannya, Yuniko berdiri dengan wajah yang sepertinya sudah mengerti situasi yang ada.

“Hahaa, cuma itu ya. OK OK, aku akan memakai yang 50cm.”

Yuniko tersenyum lebar, kemudian mengambil kabel pendek itu dari tangan kiri Haruyuki dan memasangnya pada connector yang ada pada Neuro Linker merah miliknya. Pada saat yang sama.

“H... hei, jangan bercanda! Aku yang akan memakai kabel itu!”

“Gak mau.”

Yuniko menghindari juluran tangan Kuroyukihime dan melompat ke sisi kiri Haruyuki. Badannya yang masih dalam masa pertumbuhan itu menempel di badan Haruyuki dan tercium bau manis dan asam darinya. Haruyuki sedikit terkejut. Yuniko bergantung di lehernya dan menjulurkan plug yang ada di tangannya. Tanpa memakan waktu lama. Plug itu dipasang pada Neuro Linker Haruyuki dan di depan pandangannya muncul peringatan akan wired connection yang akhirnya menghilang.

“U, uwaa!? Ap, apa...”

Melihat Haruyuki yang bingung, Yuniko berbicara dengan senyum yang tidak gentar sedikitpun.

“Hei, cepat pasang kabel yang panjang itu, kemudian berikan ke gadis itu. Ah, kalau kau mengintip apa yang berada di dalam memory-ku, akan tau rasa kau, jadi berhati-hatilah.”

Haruyuki akhirnya mengerti dengan arti keberadaan tiga kabel itu setelah mendegar kata-kata Yuniko. Kuroyukihime ingin menyambungkan semua Neuro Linker dari ke-empat orang ini dengan metode daisy chain[2].

Neuro Linker milik Takumu dan Yuniko bermodel sederhana , sehingga hanya memiliki satu terminal koneksi eksternal. Untuk menyambungkan 4 orang, harus menggunakan Neuro Linker canggih berterminal ganda milik Kuroyukihime dan Haruyuki yang berposisi di tengah. Yuniko yang menyadari hal itu dengan cepat, langsung memilih kabel yang pendek untuk membuat Kuroyukihime kesal. Dengan efek yang muncul seketika itu juga, pipi kanan Kuroyukihime tersentak jengkel dan kepalan tangan kanannya gemetaran pada saat dia berteriak dengan nada mengancam.

Accel World v02 107.jpg

“Hei kau, jangan menempel dekat-dekat dengannya!”

“Aku tidak punya pilihan lain, kabelnya sangat pendek.”

“Kau yang milih kabel itu!”

Kuroyukihime yang mengeraskan suaranya, pada akhirnya hanya mendengus dan memandang rendah Red King dengan senyum sedingin salju hitam[3] yang bersuhu nol derajat mutlak.

“Inilah alasan sebenarnya kenapa aku membenci anak-anak. Panjang kabel sebagai pengukur kedekatan, sangat menggelikan!”

“Oho, tidak ada yang mengatakan hal itu kan? Aku cuma berpikir bahwa kabel yang pendek akan lebih sedikit mengalami kegagalan sinyal.”

“K, k, kau...”

Melihat temperatur nol mutlak yang meningkat drastis menjadi temperatur permukaan matahari ini, Haruyuki langsung menjulurkan kabel yang terhubung dengan terminal lain yang ada di Neuro Linker miliknya ke arah Kuroyukihime dengan tatapan ‘Yang mulia tolong maklumi kejadian ini dengan pemahamanmu itu!’. Kuroyukihime langsung merebut kabel itu, dan dia mengeluarkan kabel yang biasa dipakainya dari kantong dan menyerahkannya kepada Takumu sambil memasang plug pada terminal di Neuro Linker-nya.

Dua peringatan Direct Connection lain muncul dan Neuro Linker ke-empat orang itu akhirnya terhubung pada saat Takumu yang setengah heran dan setengah tersenyum itu selesai memasang plug, Haruyuki pun menjadi santai setelah menghela nafasnya.

“...Ah, i, ini... apa gunanya?”

“Pertama-tama, mari kita duduk dulu.”

Setelah mengatakan kata-kata itu dengan suara yang masih terdengar kasar, Kuroyukihime duduk dengan pantas di atas lantai ruang tamu. Haruyuki mengikutinya dengan cepat sebelum kabel yang ada di lehernya tertarik kencang, dan Yuniko pun ikut duduk sambil menempel di sisi kiri Haruyuki.

Terakhir, Takumu duduk dengan sopan seperti saat dia menggunakan seragam kendonya, dan kemudian melirik Kuroyukihime.

“Master, apakah kita akan melakukan «Akselerasi»??”

“Tidak, tidak perlu melakukan hal itu. Setelah masuk ke mode seluruh indera, segeralah menuju ke gerbang utama yang muncul. Ok, ayo mulai... Direct Link.”

Setelah melihat Kuroyukihime yang menutup matanya dan mengistirahatkan pundaknya, Haruyuki dengan terburu-buru melantunkan command itu.

Direct Link!

Sedikit demi sedikit, indera seluruh tubuhnya dan pemandangan di sekitarnya menghilang. Neuro Linker membelokkan kelima indera tubuh yang asli dan mengarahkan kesadaran penggunanya ke dunia virtual. Di dalam kegelapan itu, hanya perasaan kuat seperti jatuh yang dapat dirasakan. Jika ia terus menunggu, maka ia akan sepenuhnya dive ke jaringan rumah Arita. Tapi sebelum hal itu terjadi, sebuah gerbang yang bulat dan bersinar melayang-layang di depannya.

Haruyuki pun menjulurkan tangan kanannya yang tidak terlihat dan pada saat ia menyentuh gerbang itu, kesadarannya tertarik ke dalam gerbang itu.

Cahaya muncul dari tengah penglihatannya dan menyelimuti Haruyuki. Pemandangan yang terlihat di dalamnya adalah gurun yang luasnya tak terhingga yang juga berbariskan batu-batu aneh berwarna ungu.

Ketika ia masih mengira-ngira di manakah tempat ini, ia melihat ke bawah dan merasa lemas ketika ia tidak bisa melihat badannya sendiri. Akan tetapi, ia akhirnya menyadari bahwa pemandangan ini bukanlah sebuah dunia virtual melainkan sebuah film VR yang merupakan video hasil rekaman yang langsung diputar di dalam otaknya. Sebagai buktinya, di sisi kanan bawah penglihatannya terdapat nomor yang menandakan waktu jalannya video dan sebuah slide bar.

“Ah... senpai?”

Terdengar sebuah suara dari sisi kanannya ketika ia bertanya.

“Aku di sini. Takumu-kun, dan gadis kecil juga di sini kan?”

Ia tidak dapat melihatnya, tapi tanpa diragukan lagi, suara itu benar milik Kuroyukihime. Lanjut, terdengar dua suara bergema “Ya”, dan “Berhenti memanggilku seperti itu.”. Haruyuki melihat ke sekitar lagi, setelah memastikan sekitarnya hanyalah formasi bebatuan saja ia bertanya dengan takut.

“Err... ap, film apa yang sedang dimainkan ini? Jika hanya menonton film biasa saja, kenapa harus repot-repot melakukan Direct Connect dengan semuanya...?”

“Untuk mencegah film ini bocor keluar. Jika aku mengirimkannya melalui jaringan rumah mu ke yang lainnya, maka cache-nya[4] akan tertinggal di server apartemenmu.”

“Ah, begitu.”

Ia sekarang mengerti alasan mereka melakukan Direct Connect, tapi isi film itu sendiri masih menjadi sebuah misteri. Mungkin saja film itu tidak memerlukan tindakan pencegahan seperti ini, kemudian pada saat Haruyuki memiringkan kepalanya yang tidak terlihat -.

Ia tiba-tiba mendengar suara potongan angin dari atas. Belum sempat ia melihat ke atas, sebuah wujud mendarat sekitar 10 meter di depannya dengan suara yang tajam.

Armor setengah transparan berwarna hitam pekat yang berkilau. Tangan dan kakinya panjang dan tajam seperti pedang. Kepala berbentuk V. Tanpa diragukan lagi, itu adalah Duel Avatar milik Kuroyukihime, «Black Lotus».

“Itu, senpai...?”

Kuroyukihime menjawab ‘Un’ pada Haruyuki yang bertanya tanpa sadar.

“Itu adalah aku. Aku pada dua setengah tahun yang lalu.”

“Dua... setengah tahun. Tidak, sebelumnya... karena senpai berwujud seperti itu, berarti tempat ini adalah «Accelerated World» kan? Artinya ini adalah rekaman sebuah «duel»...?”

‘Apakah Brain Burst memiliki fungsi seperti ini?’ pikirnya dan kemudian ingin bertanya, tapi muncul suara dari sisi kirinya, kali ini suara Yuniko yang terdengar menggema.

“Benda yang disebut «Replay». Benda yang sialan mahalnya yang dapat merekam.Selain itu, dua setengah tahun yang lalu berarti ini adalah rekaman pertarungan «Pure Color Seven Kings» vs «Chrome Disaster» yang kau sebutkan tadi kan? Lalu kenapa hanya kau saja yang terlihat?”

“Tidak, yang lainnya akan datang sebentar lagi.”

Sebelum kata-kata itu selesai, dari sisi kiri pemandangan yang ada, muncul wujud Duel Avatar yang baru. ‘Apakah ini pertarungan satu lawan banyak?’, Haruyuki menatap Duel Avatar itu sambil terheran.

Sekitar satu kepala lebih tinggi dari Black Lotus. Ramping, tapi memiliki tangan dan kaki yang atletis dan berisi. Tangan kirinya memegang perisai berbentuk persegi panjang dan tangan kanannya tidak memegang apa-apa. Warna seluruh badannya adalah - hijau gelap seperti emerald.

“Warna hijau yang sangat indah... master, apakah dia...?”

Kuroyukihime membalas suara kecil yang dikeluarkan Takumu.

“Benar. Sang «Green King». Tipenya cenderung ke arah jarak dekat atau serangan tidak langsung... tapi, julukannya lebih akurat dalam mendeskripsikan kemampuannya. Julukannya adalah «Invulnerable»[5].”

“Dia terlihat kaku. Dari rumor-rumor yang ada, semua kekalahannya hanya karena kehabisan waktu saja, dan pada saat itu HP-nya tidak pernah kurang dari setengah... itu semua pasti bohong.”

“Kamu akan mengerti jika kamu menontonnya.”

Ketika Kuroyukihime membalas kata-kata Yuniko yang bernada mengejek dengan singkat, Black Lotus mendekati Avatar hijau itu di dalam film, dan menunjuk pada bayangan batu besar yang ada di dekatnya dengan gerakkan tangannya. Sang Green King menganggukkan kepala dengan diam, pergi ke belakang batu itu dan menyenderkan punggungnya. Sang Black King juga bersembunyi di blakang batu itu tapi sedikit lebih jauh. Jelas sekali, mereka berdua mencoba untuk melakukan serangan kejutan.

Haruyuki melihatnya sambil menahan nafas meskipun ia sudah mengerti bahwa situasi ini merupakan rekaman masa lalu. Tiba-tiba suara kecil berupa ‘Krak’ muncul dari sisi kiri Haruyuki.

Ia memindahkan pandangannya. Suara ‘krak-krak’ dari tanah gersang yang diinjak pun terdengar semakin dekat.

Beberapa detik kemudian, yang muncul dari formasi bebatuan yang ada adalah Duel Avatar yang besar. Sekitar 50cm lebih tinggi dari Green King. Badannya yang ditutupi lapisan seperti armor metalik memanjang dengan aneh di bagian bawah, dan kepalanya condong kedepan seperti ular. Tangan kiri dan kanannya pun sangat panjang. Tangannya yang terayun kebawah itu juga memegang sebuah kapak lebar yang terlihat kasar, bilahnya yang tebal hampir menyentuh permukaan tanah.

Kepalanya ditutupi silinder licin seperti cacing yang memiliki dua lubang hitam di bagian atasnya. Dari kegelapan lubang itu, terlihat mata merah yang bergerak-gerak.

Armor yang menutupi seluruh badannya itu berwarna hitam pucat keperakkan. Avatar yang melihat kesekitarnya sembari memantulkan sinar matahari itu tiba-tiba berdiri diam dan menatap lurus ke arah Haruyuki. Pada saat itu, Haruyuki lupa bahwa semua ini hanyalah sebuah rekaman saja, dan ia beku di tempat.

‘- Apa ini. Benda ini adalah... Burst Linker? Sebuah Avatar yang dikontrol oleh orang asli?’

‘Tidak mungkin. Benda ini seperti robot... tidak, seperti hewan buas.’

“Orang ini... «Chrome Disaster» generasi ke-empat? Dibandingkan dengan generasi ke-lima yang mengamuk sekarang, bentuk dan ukurannya berbeda jauh.”

Seperti yang disangka, santai, akan tetapi terdengar sedikit rasa tegang dalam gumaman Yuniko.

“Harusnya memang seperti itu. Armor hitam keperakkan itu adalah sebuah «Enhanced Armament», benda itu akan berubah wujudnya sesuai dengan wujud Avatar yang memakainya. Tapi, karakteristik benda itu tidak akan berubah meskipun sudah ratusan generasi yang memakainya. Yakni, pemikiran untuk melakukan serangan yang benar-benar gila...”

Balas Kuroyukihime dengan tenang, seakan dituntun kata-kata itu, Avatar hitam keperakkan itu mengangkat kapak miliknya dengan diam.

Apa yang dibidik bilah kapaknya itu adalah batu di mana Green King bersembunyi di belakangnya. Entah dengan metode apa, ataupun hanya dengan perasaan semata, Chrome Disaster itu berhasil mengetahui serangan kejutan itu.

“Gaa!!”

Dengan auman bak binatang karnivora, dia mengayunkan kapaknya dengan kecepatan yang hebat. Batu yang tebal itu terpotong setengah seperti mentega, akan tetapi sebelum hal itu terjadi, Avatar hijau yang ada di belakangnya melompat ke sisi bayangan batu itu.

Untuk mengejar Avatar itu, kapak ditangannya diayunkan lagi. Sang Green King yang berputar ke arahnya, kali ini tidak menghindar, melainkan dia mengangkat perisai yang ada di tangan kirinya.

Setelah itu, perisainya memanjang ke empat arah dengan suara yang terdengar seperti mesin, dari bentuk persegi panjang berubah menjadi salib yang besar. Besar perisai itu menutupi seluruh tubuh Green King. Kapak yang terlihat kasar itu menghantam bagian tengah perisai dengan kuat dari atas.

Muncul percikan api seperti air terjun yang diiringi suara kencang yang memekakkan telinga. Kapak itu pun terpantul, dan Green King terlihat berlutut.

“Gaa, Gagaa!!”

Suara yang terdengar marah dan penuh gembira terdengar kluar dari Chrome Disaster, dengan gerakkan yang tidak masuk akal, dia mengayunkan kapaknya berkali-kali. Serangan yang bisa memotong sebuah badan hanya dengan terkena satu kali itu ditahan terus-menerus dengan mudahnya dengan perisai salib milik Green King.

Akhirnya Haruyuki menyadari bahwa saat itu armor hitam keperakkan Chrome Disaster memiliki lubang-lubang seakan terluka parah. Dari lubang-lubang itu, muncul zat hitam bagaikan kabut yang menyebar di udara ketika dia mengayunkan kapaknya.

“Dia terluka...?”

Setelah ia menggumamkan kata-kata itu tanpa sadar, Kuroyukihime membalasnya dengan santai.

“Benar sekali. Orang itu bertarung dengan King yang lain sebelum ini dan akhirnya diarahkan ke sini. Dia hampir mati jika dilihat dari health gauge-nya. Tapi dia masih bisa sebuas itu. Pada saat itu, aku benar-benar ketakutan dari dalam hatiku.”

‘Tentu saja akan seperti itu. Meskipun menyaksikannya dalam rekaman seperti ini, keinginan untuk melarikan dari sangat terasa kuat.’

Ketika ia membisikkan hal itu di dalam kepalanya, ia merasa rambut-rambut asli di seluruh badannya yang harusnya sudah terpotong sensornya itu berdiri. Sebenarnya, hal itu tidak terpikirkan. Melawan orang-orang terkuat di Accelerated World, para «King», amukan gila satu sisi macam ini - lebih jauh lagi, sampai tahap di mana dia hampir mati. Ini berarti, kemampuan sesungguhnya Chrome Disaster berada di atas level 9.

Mungkin saja Chrome Disaster merasa kesal dengan Green King karena tidak peduli berapa banyak kapaknya menghantam, hantamannya itu tidak bisa menghancurkan pertahanan Green King, sehingga ia mengeluarkan geraman kecil. Sambil melanjutkan serangannya, kepalanya yang panjang itu dijulurkan - tiba-tiba, mulutnya terbuka dengan suara basah yang aneh.

Dari mulutnya, yang lebih mirip bagian tengah sebuah lubang hisap konsentris[6], Muncul pipa panjang bagaikan lidah yang memanjang, Haruyuki menatapnya dengan heran. Pada saat itu, Kuroyukihime berbicara dengan suara yang terdengar jelas.

“Itu adalah salah satu dari kemampuan Chrome Disaster, «Health Drain». Orang itu dapat mencuri HP lawan duel-nya.”

Seperti kata-kata yang dikeluarkan itu, pipa panjang itu mengitari perisai Green King dan memanjang di dekat lehernya.

“Awas!”

Bereaksi akan hal itu, Haruyuki pun berteriak, dan setelah itu.

Black Lotus yang sembunyi sehingga tidak ikut serta dalam pertarungan itu sekalipun hingga sekarang, melompat keluar ke dalam pandangan bagaikan petir berwarna hitam.

Pedang yang merupakan tangan kanannya itu diayunkan ke bawah dengan kecepatan yang tak terlihat dan memotong lidah Chrome Disaster dari akarnya.

“GaaGagagagaa!!”

Dari mulut yang bundar itu, sebuah teriakan nyaring dan aura kegelapan dimuntahkannya ketika Avatar yang besar itu bersandar kebelakang. Membidik luka besar yang ada di dada Chrome Disaster, pedang yang merupakan kaki kiri Black Lotus menembusnya tanpa belas kasihan.

Pedang panjang yang menembus hingga kebelakang itu tiba-tiba mengeluarkan sinar violet yang menyilaukan mata. Sang Black King mengangkat kakinya dan memotong ke atas, menari tinggi di atas udara, dan membalikkan badannya dengan elegan di udara. Sebelum Avatar hitam gelap yang mengkilap itu mendarat, kepala Chrome Disaster terbelah menjadi dua -.

Pada saat itu, slide bar yang menunjukkan waktu mainnya video di sisi kanan bawah sudah mencapai akhirnya.

Haruyuki kembali dari keadaan Full Dive dengan command Link Out, ia pun menyadari bahwa tangan aslinya sudah basah oleh keringat.

Takumu yang duduk di depannya pun juga terlihat tidak sehat dari wajahnya. Melihat ke arah kiri, ia melihat Red King Yuniko yang terdiam dengan bibir pucat.

“..Orang itu terus bertarung dalam kondisi itu selama dua menit hingga akhirnya pertarungan itu berakhir.”

Gumam Kuroyukihime, yang mencabut dua kabel yang terpasang pada Neuro Linker-nya pada saat itu juga. Haruyuki pun melakukan hal yang sama, ia pun bertanya dengan suara yang kering sambil mengontrol tangannya yang terasa kaku.

“Benda itu... apakah dia seorang Burst Linker? Seperti kita, seorang player asli ada di dalam benda itu...?”

“Tidak diragukan lagi. Generasi yang ke-lima pun sama, tapi dengan metode bertarung yang berbeda jauh... Tapi, itu lain halnya, Black King.”

Yuniko berdiri sambil mengatakan kata-kata itu dengan suara yang rendah, dan melototi Kuroyukihime dengan tampang cemberut yang tidak biasa.

“Kalian bersusah payah mengalahkan generasi ke-empat, bahkan hal itu pasti karena ada rekaman yang membuktikan kebenarannya. Tapi... lalu, kenapa «Armor» itu, Enhanced Armament itu tidak menghilang!?”

Armor itu menghilang!”

Kuroyukihime berdiri dan membalasnya dengan berteriak.

Sambil menggertakkan giginya, Kuroyukihime duduk di kursi dekat meja, dan menunggu tiga orang lainnya untuk duduk sebelum melanjutkan pembicaraannya dengan suara yang tertekan.

“...Ketika pemilik dari «Armor» itu, Chrome Disaster generasi ke-empat, meninggalkan Accelerated World untuk selamanya, Green King dan aku bertemu dengan ke-lima orang lainnya, dan memeriksa jendela status kami di sana. Semua orang di sana mengatakannya dengan jelas. Bahwa «Armor» itu tidak ada di dalam inventory mereka. Itu berarti armor itu menghilang... kutukan bahwa armor itu akan tertransfer ke orang yang membunuh pemiliknya dihancurkan pada saat itu juga. Bahkan, Chrome Disaster tidak pernah muncul lagi sejak saat itu!”

Bagian akhir kata-katanya hampir saja dikatakan dengan berteriak, dan Kuroyukihime pun menatap Yuniko dengan tampang yang seakan menantang.

Sambil menahan tekanan dari dua mata hitam gelap itu secara langsung, Red King generasi ke-dua itu pun membalasnya dengan tajam.

“Lalu, jelaskan situasi saat ini! Generasi yang ke-lima muncul, dan memporak-porandakkan sekitarnya seperti masa lalu adalah sebuah kenyataan!”

“...Apa nama dari generasi yang ke-lima? Meskipun sudah memakai «Armor» itu dan rusak secara mental karenanya sehingga menjadi Chrome Disaster, nama yang tercatat dalam sistem tidak akan berubah. Di dalam sebuah duel, kamu harusnya dapat mengetahui nama Avatar yang ada di dalam armor itu. Sebutkan King yang mana yang terambil alih oleh armor itu!!”

Kali ini, Yuniko menunduk dan terdiam.

Setelah beberapa detik, dan menghela nafas yang panjang, anak perempuan itu menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.

“...Dia bukan King. Generasi ke-lima, berasal... dari Red Legion-ku, anggota dari «Prominence». Nama aslinya adalah «Cherry Rook»... tapi, dia sudah bukan dia yang asli lagi. Dia sudah termakan oleh armor itu, dan menghilang.”

Suara itu, berlawanan dengan bahasa kasarnya, suara itu terdengar kering dan ragu.

Kuroyukihime menyipitkan matanya, dan menyentuh bibir pucatnya dengan jari tangan kanannya.

“Bukan... King...? Anggota Red Legion...? Akan tetapi...”

Kuroyukihime mengerutkan dahinya dan mulai berpikir, dan Takumu mengangkat tangannya sedikit tinggi dan berbicara.

“Mungkin saja seperti ini, master. Enhanced Armament, bahkan yang dibeli dari toko, bisa ditransfer ke Burst Linker lain di dunia nyata melalui direct connection. Harusnya aku tidak mengatakan hal ini, tapi coba pikirkan mengenai insiden program backdoor yang dulu, aku rasa tidak semua dari para King itu pecinta damai yang sempurna. Salah satu King dengan agenda tersendiri dapat saja mengumbar sumpah palsu dan diam-diam menyimpan «Armor» itu, dan kemudian mungkin saja dia telah memberikannya kepada «Cherry Rook»?"

“Mungkin saja... seperti itu... Sudah disebutkan sebelumnya, bahwa para King... player yang memiliki level 9 tidak mempunyai alasan untuk menginginkan point yang banyak. Karena seberapa banyak-pun point yang dia dapatkan, dia tidak bisa mencapai level 10. Oleh karena itu, melihat alasan lainnya... hanya dengan alasan untuk memperkuat Legion-nya sendiri dan melemahkan Legion lain... melepaskan Chrome Disaster yang tidak dapat dikontrol mempunyai terlalu banyak resiko. Sebelum itu, melihat orang yang memilikinya berasal dari Red Legion, «Armor» itu pasti berasal dari Red King. Seharusnya begitulah keadaannya tapi... Red King yang bergabung dalam penaklukan dua setengah tahun yang lalu itu...”

Suara Kuroyukihime berhenti sejenak, mungkin hanya Haruyuki lah yang menyadarinya.

Tiba-tiba tangan kiri Kuroyukihime yang dingin menyentuh tangan kanan Haruyuki di bawah meja. Setelah mendapatkan kehangatan darinya, pembicaraan yang terasa ragu karena tertekan itu berlanjut.

“Red King yang itu sudah tidak ada lagi di Accelerated World. Hanya dalam tiga bulan setelah peristiwa penaklukan itu, dia juga dijatuhkan. Jadi, «Armor» itu tidak mungkin berasal darinya.”

“Pada waktu itu, aku masih Burst Linker manis dalam masa perkembangan jadi aku tidak mengetahui detail-detailnya.”

Sang Red King sepertinya tidak menyadari konflik sementara dalam suaranya dan akhirnya menyela dengan suara yang muram.

“Tentu saja, aku tidak mendapatkan «Armor» itu dari King generasi sebelumnya dan meskipun aku mendapatkannya, aku tidak akan berpikir sedikitpun akan membiarkan anggota Legion-ku memakainya. Tidak akan pernah... setelah aku melihat pertarungan yang sangat jahat seperti itu...”

“Apakah yang ke-lima juga... sangat luar biasa?”

Mendengar pertanyaan Haruyuki, Yuniko melihat keatas sedikit dan memuntahkan apa yang dia ketahui.

“Dalam beberapa hal, kemampuannya diatas dari yang ada dalam rekaman itu. Orang itu bukanlah seorang Burst Linker lagi, atau lebih tepatnya pertarungannya bukanlah sebuah «duel» lagi. Aku... aku pernah melihatnya memakan tangan musuh yang sudah mati.”

“Gee...”

Haruyuki mencoba untuk membayangkan kejadian itu dan mengerang.

Setelah menghilangkan sisa rasa asam yang ada dengan meminum kopinya yang penuh dengan susu dan gula, Haruyuki bertanya kepada kedua King itu.

“T, tapi... tadi kamu bilang «diambil alih» dan «kerusakan mental»... Enhanced Armament, cuma sebuah barang, kan? Untuk bisa mengganggu pikiran seorang Burst Linker, apakah hal tersebut mungkin...?”

“Ya. Hal itu mungkin terjadi.”

Kuroyukihime membalasnya dengan sekejap.

“Apakah kamu ingat? Pada saat Haruyuki-kun menjadi seorang Burst Linker, aku sudah menjelaskannya. Bahwa Brain Burst membaca inferioritas dan obsesi pemiliknya, dan menggabungkan keduanya untuk membuat sebuah Duel Avatar.”

“Y...ya.”

“Itu berarti, Neuro Linker tidak hanya dapat mengakses bagian sensor indera saja, tetapi benda itu juga dapat mengakses pikiran dan bagian memori dalam otak juga. Untuk aplikasi biasa, bagian-bagian itu tentunya tidak boleh diakses. ...Dengan kata lain, Enhanced Armament sudah tercemari dengan emosi negatif Burst Linker yang membuatnya. Jika ada orang lain yang memakainya, kesadaran itu dapat mengalir ke arah sebaliknya.”

“Benda... Benda seperti itu...”

Punggung Haruyuki pun menggigil. Ia tidak mempunyai ruang lain selain sudah memikul pikiran negatifnya sendiri, jadi ia yakin bahwa ia akan hancur seketika jika ia ikut memikul beban milik orang lain.

“Aku... aku tidak mau memiliki Enhanced Armament lagi.”

“Bagus.”

Kuroyukihime mengangguk setelah tertawa pendek.

“Ya, yang mungkin dapat merusak kepribadian seorang Burst Linker mungkin hanya «Chrome Disaster» saja. Generasi pertama «Chrome Disaster», seperti apa orangnya...?

“Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu!”

Tiba-tiba, Yuniko berdiri dan berteriak diiringi suara berderik dari kursinya.

“Luar biasa sialan, orang idiot yang membuat benda itu, dan orang yang mendapatkannya dan kemudian memberikannya pada «Cherry Rook» juga! Cherry... adalah orang yang baik. Dia tidak mempunyai kemampuan yang mencolok, tapi dia berusaha sangat keras untuk mencapai level 6 dan kesenangan yang sesungguhnya baru akan dimulai! Dan kemudian... sial, sialan!!”

Haruyuki melihat kebasahan di mata besar milik Red King yang membalikkan badannya dengan cepat.

Sambil melototi gedung tinggi yang ada di luar balkon, Yuniko mengeluarkan suara yang bergetar.

“...Orang itu, menyerang anggota Legion milik King lain di kiri dan kanannya selagi dia masih anggota'Red Legion. Dia melanggar pakta gencatan senjata yang ada. Aku... harus menyingkirkannya.”

Muncul keheningan sejenak yang hebat -.

Keheningan itu dipecahkan oleh suara kecil Kuroyukihime.

“...Aku mengerti. Chrome Disaster yang biasanya sangat susah dikalahkan... masih tergabung dalam sebuah Legion. Kamu yang berposisi sebagai Legion Master-nya, hanya dengan menggunakan satu pukulan dapat membuangnya dari Accelerated World untuk selamanya. - Dengan menggunakan «Judgement Blow».”

“...”

Setelah beberapa detik hening, Yuniko mengangguk dengan pelan, akan tetapi dia menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan setelahnya.

“...Sepuluh hari yang lalu, aku menantang dia yang baru saja mencapai level 7 ketika dia lengah. Untuk menyingkirkannya. Tapi... apakah kau mempercayainya, Black Lotus. Orang itu... Chrome Disaster menghindari semua serangan jarak jauhku.”

“...Apa kau bilang?”

“Tidak peduli Legion Master manapun, «Judgement Blow» adalah sebuah kemampuan jarak dekat yang hampir memerlukan kontak fisik. Untuk memastikan kemampuan itu mengenai target, kamu harus menyerangnya dengan serangan biasa dan menghentikan pergerakkan targetnya. Tapi tidak peduli berapa banyak meriam utama dan misilku ditembakkan, aku tidak bisa membuatnya tergores sedikitpun... Aku dipukul disana-sini dengan menggunakan pedangnya dan kehilangan HP. Pada akhirnya... waktu yang ada pun habis dan aku kalah.”

“Kalah!? Jangan pedulikan «Judgement Blow» dulu, seorang King sepertimu kalah!?”

“Benar-benar perasaan terkejut yang luar biasa... Kau juga sudah pernah bertarung dengannya sebelum ini harusnya kau sudah mengerti. Mobilitas seperti itu, tidak dimiliki siapapun kecuali monster. Lompatan jarak jauh, berganti arah di udara... kemampuan itu hampir seperti kemampuan terbang.”

“Ter...bang...”

Setelah membisikkan kata itu, Kuroyukihime menatap Yuniko yang berdiri di seberang meja, kemudian menatap Haruyuki yang duduk di sampingnya.

Kemudian, dia mengangguk dengan pelan dan kuat.

“Aku mengerti. Terakhir, tujuanmu... menggunakan cara yang sangat merepotkan untuk melakukan reality intrusion pada Haruyuki dan menggunakan dirimu sendiri untuk melakukan social engineering, aku mengerti alasan kamu melakukannya sekarang.”

Pada saat yang sama, Takumu juga terlihat sudah mencapai kesimpulan yang sama. Haruyuki menggerakkan badannya dan melihat ketiga orang itu dengan ragu.

“Ap... apa itu? Tujuan... tujuan seperti apakah itu?”

“Bukankah itu sudah jelas, onii-chan♪”

Mood Yuniko tiba-tiba berubah tajam dan mengatakan hal itu dengan kiasan yang manis dalam mode malaikatnya.

“Aku memerlukan Haruyuki onii-chan untuk menangkap Chrome Disaster.”

Setelah 5 detik merasa santai.

‘Tidak mungkin... Aku takut. Jangan bercanda.’

Haruyuki meneriakkan kata-kata itu, kemudian terjatuh dari kursinya dan pergi bersembunyi di belakang Kuroyukihime.

Akan tetapi Kuroyukihime memiringkan kepalanya seakan memikirkan sesuatu, kemudian menahan bagian belakang seragam Haruyuki dengan kasar dan menariknya, kemudian berbicara dengan senyum bagaikan orang suci.

“Haruyuki-kun, kamu harus mencoba untuk mengalami semua hal. Aku pikir tidak ada salahnya untuk mencoba.”

“A... apaaa!?”

“Aku tidak pernah bilang ini akan menjadi pertarungan satu lawan satu. Lagipula, ini bukan hanya masalah milik Red Legion, ini masalah seluruh Accelerated World... termasuk juga sebagai masalah Legion kita, «Nega Nebulas». Lalu juga, sudah saatnya kamu berdiri tegak seperti seorang lelaki, sebagai seorang Burst Linker.”

‘- Orang ini mengatakan hal itu dengan muka yang seperti ini, pasti dia merencanakan sesuatu.’

Kata-kata itu muncul di dalam benak Haruyuki, tapi ia tidak dapat menjelaskan apa «sesuatu» itu, jadi ia berusaha mati-matian untuk mencari alasan.

“T, tapi... orang itu adalah musuh yang dihadapi King, yaitu Scarlet Rain yang ber-level 9 tidak bisa hadapi! Aku yang ber-level 4 pasti akan kalah dalam sekejap dan semuanya akan berakhir! Aku tidak ingin kepala dan kedua tanganku dicabut!!”

“Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi padamu.”

Muncul senyum lain yang dapat mencairkan gelato[7] yang berkualitas paling tinggi.

“Gunakan kecepatan dan kemampuan terbangmu untuk mengejar Chrome Disaster dan membuatnya berhenti sebentar saja sudah cukup. Setelah itu, aku dan gadis kecil ini akan merampas mobilitasnya.”

“Sa... sangat mudah dikatakan, tapi...”

Sebagai seseorang yang payah dan pengecut, Haruyuki mengatur kemampuan melarikan dirinya hingga maksimum, dan menggumamkan perlawanan terakhirnya.

“Oh iya... strategi ini memerlukan terjadinya pertarungan tim terlebih dahulu kan? Juga, untuk melawan Chrome Disaster, paling tidak kita memerlukan senpai, Scarlet Rain dan aku. Dia pasti tidak akan mau menerima duel yang tidak menguntungkannya itu!”

Bagi Burst Linker, selama Neuro Linker mereka terhubung dengan jaringan global, mereka tidak dapat menolak duel satu lawan satu dari Burst Linker lain. Tapi ceritanya lain jika mode battle itu adalah «Team» atau «Battle Royale». Dalam situasi itu, Chrome Disaster akan menghadapi pertarungan tiga lawan satu, tidak mungkin dia akan menerima keadaan yang tidak menguntungkan itu.

‘- Tidak, tunggu. Bukankah dia punya pertanyaan yang sama tadi?’

Setelah mengangguk dengan ringan kepada Haruyuki yang terdiam, Kuroyukihime melirik Yuniko dan mengkonfirmasikan sesuatu.

“Jika Chrome Disaster mengamuk di pertarungan biasa, aku sudah pasti akan mendengar hal itu. Akan tetapi aku belum mendengar rumor seperti itu sedikit pun, ini semua berarti...”

“...Benar.”

Sang Red King memasukkan tangannya ke kantong celana jeansnya dan memutar bagian atas badannya yang ramping kemudian mengangguk.

“Tempat berburu orang itu bukanlah lagi «Normal Duel Field». Di atas field itu... yaitu di «Unlimited Neutral Field».”

‘...Apa itu?’

Haruyuki mengangkat kepalanya diiringi dengan sebuah tanda tanya, Takumu yang berada sedikit jauh di kanan depannya berteriak dengan keras.

“Ba... bahaya, master!”

Dia pun berdiri diiringi suara derik dari kursinya dan melanjutkan.

“Dengan anggota kita sekarang, melakukan dive ke «atas» adalah tindakan yang nekat! Aku dan Haru mungkin tidak akan apa-apa, tapi master terikat dengan peraturan khusus! Jika master tiba-tiba diserang oleh player ber-level 9, dengan satu kekalahan saja, master akan kehilangan Brain Burst saat itu juga... tidak, yang paling buruk...”

Takumu melirik Yuniko yang ada di kanannya dan setelah terlihat ragu-ragu, dia memegang bagian tengah kacamatanya dengan tangan kanannya dan kemudian berbicara.

“...Ini adalah tugasku untuk mengatakannya, jadi biarkan aku mengatakannya. - Yang paling buruk, dari semua ini... reality intrusion yang dilakukan pada Haru, pembicaraan mengenai Chrome Disaster, semuanya ini mungkin saja perangkap yang disiapkan oleh Red King. Untuk memancing master memasuki «Unlimited Field», dan menyerang master dengan tiba-tiba dengan pasukan yang besar, dan kemudian membunuh master, itu semua mungkin terjadi.”

Yuniko yang kembali ke mode setan kecilnya itu mengarahkan rahang kecilnya dan melototi Takumu dengan tangannya yang masih berada di dalam kantong jeansnya.

“...Kata-kata yang bagus, Cyan Pile. Semua yang kau katakan benar-benar pintar, kau itu apa? Karakter berkacamata. Julukanmu Profesor ya?”

Kena.

Wajahnya yang sedikit tersakiti itu kembali menjadi yang biasanya dengan cepat, dan Takumu pun membantah.

“Tunjukkan buktinya dulu, lalu kita bisa membicarakan hal ini, Red King. Kami hanyalah Legion yang beranggotakan tiga orang, kau harus bisa memberikan beberapa alasan agar kami mau melakukan dive ke «atas» setelah mengetahui bahaya yang ada.”

“Ini alasan yang kau minta.”

Yuniko mengeluarkan tangan kanannya dari kantong dan memanipulasi virtual dekstop-nya sebentar, kemudian menjentikkan jarinya tiga kali. Muncul tag setengah transparan lain di pandangan Haruyuki. Tapi, yang ini lebih besar dari yang sebelumnya. Tidak hanya nama asli, di bawahnya juga ditunjukkan alamat rumahnya.

Dimulai dari distrik Nerima di Tokyo, dan berakhir di nama sekolah dan asrama yang tidak dikenalnya, Haruyuki pun melihatnya dengan takjub. Hanya dengan mengetahui nama dan muka saja sudah bisa dibilang «Reality intrusion» yang cukup besar, menunjukkan hal ini bisa dibilang benar-benar nekat.

Takumu dan Kuroyukihime pun terkejut akan hal ini, Yuniko memindahkan tangan kanannya dari virtual dekstop miliknya dan menepuk dadanya dengan jempol ketika dilihat oleh tiga murid SMP yang terdiam dan heran.

“Kau masih belum mengerti kenapa aku menghubungimu? Aku yang di dunia nyata hanyalah anak SD tanpa kekuatan fisik, ekonomi maupun kekuasaan dalam sebuah organisasi. Aku tidak mempunyai cara untuk bertahan dari «serangan» yang ditujukan padaku. Jika aku menghianatimu, kau dapat datang dan membalas dendammu kapanpun kau mau di dunia nyata.”

Mata Yuniko yang mengatakan hal itu seakan terbakar oleh sisa-sisa cahaya matahari musim dingin yang masuk melalui jendela.

Ia pikir Yuniko benar-benar nekat, tapi dia memiliki ketetapan hati yang hebat. Sebenarnya, Yuniko tidak mungkin mengabaikan masalah dimana anggota Legion-nya melanggar pakta gencatan senjata dan menyerang anggota Legion lain. Akan tetapi, sebelum semuanya itu, Brain Burst hanyalah sebuah «Game Pertarungan» saja. Sesuatu yang ada hanya untuk dimainkan, dinikmati dan kesenangan semata.

Itulah mengapa Haruyuki berpikir bahwa mengorbankan diri aslimu sendiri merupakan sebuah kesalahan. Kenyataan itu memperdayai Takumu tiga bulan yang lalu, dan dia pun masih tersiksa akan hal itu sampai sekarang.

“Yuniko...-chan.”

Haruyuki memanggilnya tanpa sadar menggantikan Takumu yang kewalahan, kemudian mencoba untuk menemukan kata-kata untuk melanjutkannya.

Akan tetapi, 1 kata itu sepertinya telah membuat Red King melihat ke dalam hatinya, Yuniko pun merendahkan tangan kanannya dan berbicara dengan senyum yang seakan menyalahkan dirinya sendiri.

“Aku mengerti apa yang ingin kau katakan. Tapi... kau akan mengerti semua ini ketika kau mencapai ketinggian yang sama, bahwa game dengan teknologi «Akselerasi» ini dapat membuat dinding dari sisi nyata terasa tipis. Jika kau tahu berapa banyak waktu yang gadis itu dan aku habiskan di Accelerated World, kau pasti akan tumbang seketika.”

“Ap... total waktu bermain...?”

Haruyuki memiringkan kepalanya dan melakukan sedikit perhitungan. Saat ini, ia mempunyai 10 «duel» perhari. Setiap pertarungan memakan waktu sekitar 20 menit, jadi totalnya sekitar 200 menit - 3 jam lebih sedikit. Waktu bermain yang cukup banyak untuk seorang murid SMP, tapi hal tersebut masih masuk akal.

Jika satu hari bermain sekitar 3 jam, satu bulan sekitar 100 jam. Satu tahun sekitar 1200 jam. Karena Yuniko menjadi seorang Burst Linker sekitar dua setengah tahun yang lalu.

“3000...jam atau sekitar itu?”

Angka yang besar, tapi jika dibandingkan dengan pecandu VRMMO-RPG yang sebenarnya, angka itu bukanlah apa-apa. Orang-orang seperti itu paling sedikit melakukan dive selama 10 jam sehari.

Akan tetapi, setelah mendengarkan perhitungan berat yang dilakukan oleh mental Haruyuki, Yuniko tertawa keras dan Kuroyukihime pun juga sedikit tersenyum pasrah.

“Ap, jadi angka itu tidak benar? Yuniko-chan, jadi sudah berapa total waktu bermainmu...?”

“Aku tidak akan memberitahumu. Jawaban itu, bisa kamu cari sendiri. Juga...”

Sang Red King tiba-tiba membuat wajah yang seram dan berbicara dengan nada mengancam.

“Berhenti memanggilku Yuniko-chan. Kau membuat punggungku menggigil. ...Niko saja cukup. Panggil aku Niko, dan juga jangan tambahkan -chan atau -tan.”

Entah mengapa merasa hal itu diluar pembicaraan yang ada, Haruyuki mengangguk dan melihat ke sekelilingnya.

“Mari kita lihat... Jadi hasilnya adalah «Nega Nebulas» akan membantu Niko-cha... Red King, benar kan?”

“...Umu. Yang pasti resikonya banyak, namun sekarang ini kita telan saja semuanya. Lalu, ada juga beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan.”

“M, manfaat?”

Kuroyukihime berpaling ke arah Red King dari Haruyuki yang menanyakan hal itu.

“Benar. «Prominence» datang meminta pertolongan besar yang memungkinkan seperti ini, pastinya sudah mempersiapkan beberapa hal untuk ditukarkan. Contohnya... mulai dari sekarang jangan sentuh Territory kami yang kecil ini, atau semacam itu.”

“Chii.”

Dengan decakkan lidah seperti itu, Red King - Niko melambaikan tangan kanannya sedikit.

“Aku mengerti. Jika janji secara lisan saja cukup. Anak buahku tidak akan menyentuh area Suginami.”

Kuroyukihime mengangguk dengan pelan, lalu mengangkat satu jari dari tangan kanannya yang dilipat.

“Namun, satu hal. Scarlet Rain... Bagaimana kamu akan melakukan serangan kejutan pada Chrome Disaster di «Unlimited Field»? Di tempat itu, hampir tidak mungkin dapat bertemu seseorang dengan sengaja, kau pasti sudah tau tentang itu.”

“...Aku tidak akan menyusahkan kalian kawan-kawan. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk menentukan tempat dan waktunya. Tidak sekarang, kemungkinan besok malam... itu yang bisa aku katakan.”

“Ohh. Kau bisa melakukan hal itu?”

Niko mengangguk menanggapi pertanyaan Kuroyukihime.

“Kalau begitu, aku serahkan padamu. Besok setelah sekolah, kita akan bertemu lagi di sini dan melakukan dive ke «Unlimited Neutral Field». Bisa kan, Haruyuki-kun dan Takumu-kun?”

‘- Sebenarnya apa itu Unlimited Field?’

Sebelum menanyakan pertanyaan itu, Haruyuki terkejut dan suara teriakan ‘Argh, rumahku lagi!?’ muncul di benaknya. Ibunya tidak akan pulang hingga lusa sehingga tidak akan ada masalah, jika ia kembali pulang besok, dan pada saat itu Niko memainkan «game Z bertipe lain» di ruang tamu dengan berbagai macam pujian, maka ia tidak akan bisa berdiri tegak lagi.

‘Pertahankan hingga mati. Kali ini ia akan mempertahankan kamarnya hingga titik darah penghabisan.’

Dengan sumpah itu, Haruyuki dan Takumu mengangguk.


“Lalu, selebihnya hari ini adalah waktu bebas. Haruyuki-kun, terima kasih untuk kopinya.”

Kuroyukihime berdiri seiring diucapkannya kata-kata itu, dia kemudian melihat lagi ke kumpulan game barat lama dari era puluhan tahun lalu yang berceceran di ruang tamu.

“Lain kali, aku akan datang untuk bermain. Ada banyak judul game yang masih belum aku ketahui.”

“Y... ya, silahkan.”

‘Game yang tidak banyak memunculkan darah dan isi perut yang tumpah.’

Ia menambahkan hal itu dipikirannya, dan kemudian mengantarkan Kuroyukihime dan Takumu ke pintu masuk.

“Sampai jumpa besok di sekolah, Haru. Uwaa, sudah selarut ini.”

Takumu melambaikan tangannya lalu berjalan keluar dari lorong menuju bagian apartemen yang lain, kemudian Kuroyukihime memakai sepatunya dan berbalik.

“Ah, ya. Aku akan mengantarkanmu kerumah, sudah larut...”

Haruyuki mengatakan hal itu, tapi Kuroyukihime melambaikan tangannya sedikit dan berkata.

“Tidak usah khawatir, biasanya jika ada tugas OSIS aku pulang lebih malam dari saat ini, jadi ini belum apa-apa. Dan juga, tempat ini lumayan dekat dengan rumahku.”

“Benarkah... begitu. Tapi, berhati-hatilah.”

“Un, tambahan, maaf sudah mengganggumu. Sampai jumpa besok.”

Kuroyukihime pun tersenyum, mengangkat kepalan tangan kanannya, dan bersiap untuk melangkah keluar pintu.

Dari punggungnya, dari arah belakang Haruyuki, suara Niko yang dipanjang-panjangkan berseru.

“Sampai jumpa, Hitam. Jangan sampai telat besok. Ok, saatnya melanjutkan yang tadi.”

Kali ini Kuroyukihime berbalik dengan kecepatan yang luar biasa dan berteriak kepada Red King yang berjalan sambil melompat-lompat ke ruang tamu.

“Hei tunggu, tunggu sebentar, Merah!”

“Apa?”

Kuroyukihime melototi Niko yang menonjolkan kepalanya dan kemudian bertanya untuk memastikan.

“Kamu tidak berpikir untuk menginap lagi di sini hari ini kan?”

“Tentu saja. Pergi pulang setiap kali itu sangat merepotkan.”

“Jangan macam-macam, pulang sana! Anak kecil harusnya pulang, mengerjakan pr, sikat gigi dan kemudian tidur!!”

“Tapi, sekolahku adalah sekolah berasrama. Setelah mendapatkan ijin untuk keluar selama tiga hari, tidak akan ada makanan meskipun aku kembali sekarang. ...Omong-omong, onii-chan, kita akan makan apa malam ini♪”

Setelah mengatakan bagian akhirnya itu dengan mode malaikat, Niko menghilang ke ruang tamu.

“Ap... Ap...”

Ketika wajahnya yang gemetaran itu seperti akan meledak dengan diiringi kepalan tangannya yang bergetar. Kuroyukihime melirik ke Haruyuki yang berdiri di sana karena heran.

“...Batalkan ‘Sampai jumpa besok’ itu. Aku juga akan menginap di sini malam ini.”

Dengan pengumuman yang menakutkan itu, yang juga sebagai deklarasi perang, Kuroyukihime menutup pintu dengan kencang, melepaskan sepatunya dan melangkah dengan berat dari lorong ke ruang tamu.

Pada akhirnya, butuh lebih dari satu menit untuk me-restart otak Haruyuki yang beku seluruhnya.

‘- Apa ini?’

‘Apa ini... apa yang terjadi... ini kenyataan? Atau semua ini hanyalah kenyataan palsu yang diciptakan poligon?’

Haruyuki pun duduk di atas sofa ruang tamunya, memeluk sebuah bantal, dan menatap ke ruang kosong.

Mungkin semua hal dari awal - bertemu Kuroyukihime, mendapatkan Brain Burst, menjadi Burst Linker «Silver Crow» semuanya hanyalah mimpi saja. Mungkin aplikasi melarikan diri dari kenyataan sedang berjalan sehingga membuatnya mampu terus melihat khayalan yang panjang.

Hal itu merupakan keraguan hebat bagi Haruyuki, tapi hamburger yang ia makan 30 menit yang lalu, sisa rasa sedikit hangus hamburger itu, kebahagiaan yang terasa di dalam perutnya, dan juga dari kamar mandi yang terletak di bagian lorong, suara dari air dan suara gadis-gadis yang bermain-main semuanya terlalu nyata.

Setelah pengumuman tiba-tiba milik Kuroyukihime, mereka bertiga pergi berbelanja di mall yang berada di bagian bawah apartemen, membuat makan malam bersama, mencuci piring - dan kemudian Niko dan Kuroyukihime pergi untuk menggunakan kamar mandi duluan bersama-sama. Itulah yang terjadi.

Kebanyakan berada dalam mode otomatis, situasi dimana semuanya itu terjadi disaat bersaman sangat tidak nyata sehingga Haruyuki menyia-nyiakannya. «Ketika orang tuanya sedang tidak ada» «2 gadis datang untuk menginap» «membuat makan malam dan kemudian mandi», situasi seperti itu tidak bisa disesuaikan dalam kesadarannya.

Adakah cara terbaik untuk ia bertindak sekarang? Biasanya pada situasi seperti ini, pilihan terbaik apa yang bisa dipilih oleh seorang lelaki?

Haruyuki mencoba untuk memutarkan pikirannya yang berlebih ketika uap keluar dari telinganya. Dalam game atau anime tipe ini, pada adegan seperti ini biasanya karakter laki-lakinya akan bertanya bagaimana air bak mandinya, dan «sesuatu» membuatnya tersandung masuk ke kamar mandi. Kemudian ember, sampo dan barang-barang lainnya akan dilempar untuk mengusirnya.

‘Jadi, aku melakukan hal itu merupakan solusi yang optimal.’

Accel World v02 137.jpg

Haruyuki pun berdiri dan berputar ke arah kamar mandi. Di dalam otaknya, sudah tergambar sebuah grafis event dimana Kuroyukihime dan Niko membasuh satu sama lain hanya ditutupi dengan busa saja.

Namun sayangnya, atau dengan kata lain untungnya, sebelum ia membuka pintu ruang tamu, ia mendengar suara 2 pasang kaki yang berjalan ke arahnya. Haruyuki pun berteleportasi dengan kecepatan cahaya ke sofa dan duduk dengan pantas.

Setelah pegangn pintu yang ada diputar dengan kasar, Niko melompat masuk duluan dan berteriak ‘Es es!’ dan kemudian lari ke arah dapur. Haruyuki bereaksi dengan memutarkan badannya untuk melonggarkan bentuk kasar switer lengan panjang dan celana pendeknya, kali ini matanya bertemu dengan mata Kuroyukihime.

Dia menggunakan piyama berwarna pink cerah yang pasti dibelinya di mall tadi sore. Dia memiringkan kepalanya, mengeringkan rambutnya yang terlihat mengkilap dengan handuk, dia benar-benar berbeda dari saat dia memakai pakaian serba hitam biasanya yang memberi kesan menolak orang lain, dia berdiri di sana dengan luar biasa tidak berdaya dan cantik, Haruyuki hanya dapat melihatnya dengan takjub.

“...Jangan melihatku seperti itu. Hanya warna ini yang ukurannya cocok denganku.”

Ketika Kuroyukihime mengatakan hal itu sambil melihat memalingkan wajahnya, Haruyuki akhirnya tersadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kencang ke kiri dan kanan.

“T, tiiidak mungkin, c, cocok sekali.”

“Ah.. ah begitu. Bukankah piyama ini terlihat sedikit kekanak-kanakan?”

“Sama sekali tidak. Sangat bagus. Sempurna. Benar-benar pukulan telak.”

Ketika ia duduk dengan sopan dan meluruskan punggungnya seraya mati-matian mengatakan hal itu, Niko memunculkan wajahnya dari samping sambil melambaikan es loli di tangan kanannya.

“Hei, kamu tahu, Silver Crow?”

“Ap... tahu apa?”

“Gadis ini, meskipun terlihat biasa-biasa saja, setelah dia telanjang, tak diduga-duga badannya sugofuu.”

Akhiran kalimat itu menjadi aneh karena satu pukulan Kuroyukihime yang tak kenal ampun.

Kuroyukihime kemudian menahan leher Red King dari belakang, dan kemudian tertawa dengan berwibawa.

“Sana, kau harus cepat-cepat menggunakan kamar mandi. Air bak mandinya akan segera dingin.”

Haruyuki berteriak dalam pikirannya dan melompat dari sofa setelah melihat Niko yang terkulai lemas.

“Y, ya, permisi, aku akan segera mandi! Ada teh barley dan lainnya di kulkas silahkan ambil sendiri, aku mandi dulu!”


Malam itu berubah menjadi pesta larut malam game retro bertipe Z.

Sambil duduk di sekitar hardware game besar yang berasal dari 40 tahun yang lalu, mereka membantai makhluk-makhluk yang ada di layar datar dengan teriakan yang heboh, Haruyuki pun masih berpikir sedikit mengenai apakah hal ini benar-benar nyata.

‘-Orang-orang ini dan aku, pada dasarnya terhubung satu sama lain melalui sebuah game VR bernama Brain Burst. Karena itulah hubungan mereka berlangsung ‘online’, hanya berdasarkan jaringan saja, bisa dianggap seperti itu.

Pastinya, aku mencintai Kuroyukihime-senpai, dan dia bilang dia juga mencintaiku. Namun, perantara dari perasaan itu hanyalah sinyal kuantum biasa yang bertukaran melalui Neuro Linker. Ia pikir meskipun hubungannya lebih banyak terdiri dari data vektor saja, itu semua sudah cukup.

Tapi hari ini, mereka berdua membuat makan malam dan memakannya di rumahku, bergiliran mandi, dan sekarang duduk bersampingan dengan jarak sekitar 10cm, merasakan kehangatan satu sama lain.

‘Zaman ini - perbedaan antara dunia nyata dan virtual sangatlah tipis, di dunia dimana informasi yang berasal dari kelima inderamu sulit dibedakan antara yang analog[8] dan yang digital, apakah hal-hal tertentu dapat terjadi di dunia ini? Sesuatu seperti «Hubungan Manusia Secara Offline», bagaimana aku bisa menangkap dan mengenalinya? Sejauh ini di dunia nyata, yang aku lakukan hanyalah melarikan diri, bersembunyi, dan berbaur.’

Pemikirannya yang berputar-putar itu, tertutupi oleh teriakan mencolok dari boss monster besar yang ada dilayar.

Pada saat yang sama, Niko melepaskan kontrollernya dan berbaring.

“Ah... aku tidak kuat lagi. Ngantuk. Ngantuk!”

“Makanya sudah aku bilang, anak kecil harus cepat... Fuwa...” Kuroyukihime juga menutup mulutnya dengan tangan kirinya, setelah menguap dengan halus.

Karena Neuro Linker-nya sedang tidak dipakai, Haruyuki melihat ke jam yang ada di dinding, ternyata sudah lewat tengah malam.

“M, makanya, kita harus tidur. Jika dilihat-lihat... Yuniko-cha, bukan, Niko tidak punya masalah menggunakan sofa hari ini juga kan. Jadi, Senpai dapat menggunakan kamar tidur ibuku. Ah, tapi penghangatnya agak lama tidak digunakan jadi mungkin akan terasa dingin...”

Haruyuki berbicara sampai situ, dan tiba-tiba Niko menyelanya dengan kencang.

“Sudahlah, terlalu merepotkan. Keluarkan saja beberapa selimut, aku akan tidur di sini... tidak masalah...”

Kemudian, dia menenggelamkan wajahnya pada bantalan besar, dan dengan cepat menutup matanya.

“Un, aku juga tidak punya masalah dengan hal itu. Tidur bersama-sama di sekitar hardware game, benar-benar pengalaman yang historis... atau mungkin tidak...”

Kuroyukihime pun juga membaringkan badannya di atas bantalan yang ada.

‘Apaaa -.’

Apa yang ia pikirkan adalah, ia tidak mungkin tidak akan bisa meniru aksi «membawa keduanya ke tempat tidur», jadi ia mengikuti apa yang ia dengar dan mengeluarkan beberapa selimut. Ia menggunakannya untuk menyelimuti Niko dan Kuroyukihime yang sudah tertidur, dan berpikir ‘lalu sekarang’.

‘Haruskah aku tidur di kamarku sendiri?’

Tapi, melihat kedua tamunya yang tidur dilantai, bukankah itu sebuah sikap yang buruk jika aku tidur diatas tempat tidur? Disini, tidakkah aku harusnya tidur di atas lantai juga untuk adilnya? Bukankah itu adalah perbuatan yang harus dilakukan seorang gentleman?

Setelah menerima sugesti yang juga sebagai pembenaran dirinya, Haruyuki men-seting terang lampu langit-langit ke tingkat yang paling rendah, dan membulatkan tubuhnya perlahan-lahan di sana. Lantainya terasa sedikit hangat akibat pipa penghangat yang ditimbun di dalamnya, bantal gel yang ada pun terasa lembut - dan dari jarak yang dapat dijangkau tangannya, tercium bau yang sangat wangi.

‘Tidak mungkin aku bisa tidur dalam situasi seperti ini!’, Haruyuki menutup matanya yang ada di bawah selimut sambil memikirkan hal itu.

Namun anehnya, sebagai ganti perasaan tegang, sebuah perasaan damai yang misterius menyelimuti Haruyuki, dan kesadarannya perlahan-lahan jatuh ke dalam kegelapan.


Pada saat larut malam, Haruyuki terbangun sekali.

Ia berdiri dan berpikir untuk pergi ke toilet, dan melihat ke sekitarnya dengan santai, di dalam keredupan pencahayaan dan cahaya bulan berwarna putih kebiruan, terdapat pemandangan yang tidak terduga.

Niko dan Kuroyukihime yang harusnya terpisah sekitar satu meter itu, ntah dari kapan, jatuh dari bantal dan tidur dengan nyenyak.

Selain itu, Niko menenggelamkan wajahnya di dada Kuroyukihime, dan tangan kanannya menggenggam erat kain piyama Kuroyukihime.

Dan juga, tangan Kuroyukihime berada di sekitar kepala Niko yang berambut merah seperti sedang memeluknya.

Pemandangan itu, ia merasakan hatinya tergerak akan sesuatu dan Haruyuki pun membuka kedua matanya dengan lebar sebelum terkejut akan hal itu.

«Red King» dan «Black King». Mereka berdua adalah Burst Linker ber-level 9 yang terikat dengan peraturan khusus mengenai Sudden Death.

Mereka berdua menghabiskan waktu yang tidak diketahui jumlahnya di dalam Accelerated World dan menghadapi banyak pertarungan hingga titik darah penghabisan. Haruyuki tidak bisa membayangkan apa yang mereka nantikan. Namun ia bisa mengatakan hal ini. Jika mereka bertujuan untuk mencapai level 10, suatu hari nanti mereka pasti akan bertarung. Seorang King dapat bergerak maju dengan mengalahkan King yang lain.

Tapi.

Malam ini, kedua orang itu, dengan kebetulan yang dibawa oleh situasi yang kompleks ini, tidur bersama-sama di dunia nyata seperti ini. Mereka sepertinya mengharapkan hal itu dari dasar hati mereka.

Hal ini, pemandangan ini, apakah hanya ilusi yang bertahan satu malam saja? Hanya keajaiban insidental yang tidak akan terjadi lagi?

Atau mungkinkah -.

Pada saat itu Haruyuki mempunyai firasat bahwa ia sampai pada sesuatu yang sangat penting.

Akan tetapi, perasaan asing yang melimpahi hatinya dan air mata yang mengalir keluar dari kedua matanya, ia tidak dapat mengutarakan pikirannya dalam kata-kata dengan akurat.

Jadi Haruyuki hanya berdiri diam di sana, melihat dua gadis yang tidur dengan nyenyak di bawah sinar bulan yang berwarna putih kebiruan, tanpa merasa puas tidak peduli seberapa lama ia menatapnya.


Referensi[edit]

  1. Chopper: Jenis motor yang dimodifikasi dari desain aslinya atau yang dibuat dari nol dengan penampilan buatan tangan yang unik.
  2. Daisy Chain: Bisa berarti mahkota bunga, tapi dalam konteks ini dipakai sebagai metode topologi jaringan.[Gambar]
  3. Mengacu pada kata Kuroyuki dari nama Kuroyukihime, yang jika diartikan akan menjadi Salju hitam / Black Snow.
  4. Cache: Data yang menduplikasikan nilai original suatu benda yang tersimpan dalam komputer.
  5. Invulnerable: Kebal, dlm hal ini Green King mempunyai status Defense yang sangat tinggi.
  6. Konsentris: Menyerupai kerucut terpancung. [Gambar]
  7. Eskrim Italia.
  8. Penyampaian informasi lewat media non-numerikal/non-kuantitatif.