Editing
Hakomari (Indonesia):Jilid 2 4 Mei
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===04 Mei (Senin) 07:49=== <!-- Karena ini sepertinya menunjukkan format tanggal & waktu di jam digital/jam tangan, jadi angka nolnya nggak saya hilangkan ^^(meis). --> <i> Aku sadar tangan dan kakiku telah diikat dengan borgol dan sedang terbaring di atas futon<ref> kasur gulung </ref> di lantai. Namun, aku belum bisa berpikir dengan jernih, masih linglung. Aku berada dalam kesedihan, yang tidak aku ketahui apakah ini mimpi atau kenyataan. Perasaan ini bagaikan tengelam dalam rawa tanpa dasar. Aku terus meronta-ronta tanpa hasil, tenggelam semakin dalam, dan pada akhirnya lupa untuk apa aku meronta. Aku bahkan tidak bisa meronta lagi. Aku hanya tenggelam semakin dalam ke dalam lumpur. Tubuhku terisi oleh lumpur. Aku menjadi lumpur itu sendiri. Baik bagian luar dan dalam tubuhku, semuanya menjadi lumpur. Sehingga, aku tidak bisa melihat bentuk wujudku karena semuanya telah luntur oleh lumpur. Aku tidak bisa melihat diriku sendiri lagi. ......<u>Aku</u>, ya. <span style="color: gray">[TL Note:Dalam Bahasa Jepang, ada beberapa cara untuk menyebut ‘aku’. Saat ini, yang digunakan adalah'Boku']</span> Saat aku masuk ke tubuh ini, awalnya aku sengaja menyebut diriku seperti ini, tapi sekarang aku menggunakannya dengan alami. Kurasa ini bukan karena aku mulai terbiasa, melainkan karena pikiranku terseret oleh tubuh Kazuki Hoshino. Karena itu aku bisa percaya bahwa aku bisa menjadi Kazuki Hoshino—karena terseret oleh tubuh ini. Aku akhirnya terbangun dan meluruskan bagian atas tubuhku. Aku mengenali tempat ini berkat wangi peppermint-nya. Ini bukan apartemen Ryuu Miyazaki—di mana aku seharusnya berada—melainkan kamar Maria Otonashi. Aku mendengar suara dengkuran yang lemah. Aku memandang ke tempat tidur dan melihat Maria Otonashi tidur menghadapku. Raut wajahnya tidak tegang seperti biasanya. Wajahnya tampak seperti salah seorang gadis seusiaku saat dia sedang tidur. ....Tidak, dia sebenarnya memang seusia denganku. "Kenapa kau memandangiku?" Ekspresinya yang polos langsung lenyap. "Kamu tampak manis saat tidur, <u>Otonashi-san</u>." "Jadi, kau [Yuuhei Ishihara]." Dia langsung bisa melihat menembus diriku meskipun hingga kemarin, bingkai waktu antara pukul 07.00 dan 08.00 ini masih milik [Kazuki Hoshino]. Maria Otonashi mengangkat bagian atas tubuhnya dan melirik mataku. "Aku khawatir kau masih hidup." "......Hah?" Aku belum bisa merespons dengan baik pernyataan yang tiba-tiba itu. "Aku mengatakan padamu kalau si 'owner' masih hidup." Aku tidak bisa langsung mencerna maksudnya. Namun, pelan-pelan aku sadar bahwa ia baru saja mengeluarkan sebuah pernyataan yang lancang. Apa gerangan...? Aku masih kesulitan untuk mengikuti dan hanya menatap wajah Maria Otonashi. Dia memandang dengan ekspresi menghina padaku yang tercengang, dan berdiri. "Yah, sepertinya sudah waktunya berangkat. Aku tidak punya waktu luang untuk mengobrol denganmu." Maria Otonashi mengeluarkan sebuah jaket dari lemari dinding dan mengenakannya. "Mau ke mana kau...?" "Pertanyaan bodoh. Aku mau cari si 'owner.' Memangnya apa lagi?" Kalau si 'owner' masih hidup maka ini tindakan yang masuk akal. Dia membuka pintu dan pergi tanpa menoleh lagi. Apa? Apa artinya ini? Apa gerangan yang terjadi? Apakah strategi kami yang kemarin gagal? Kalau tidak, aku tidak akan berakhir dalam situasi ini. Untuk sekarang aku harus memahami situasinya. Aku mencari ponselku untuk menelepon Ryuu Miyazaki. Aku melihat ponsel Kazuki Hoshino terletak di atas meja. Aku mengulurkan tanganku untuk meraihnya— "—!" Ponsel itu berdering pada waktu bersamaan, membuatnya tampak seolah-olah telah menungguku dan membuatku merasa ngeri. Jam baru saja menunjukkan pukul 08.00. Pukul 08.00 adalah waktu milikku sejak kemarin. Tentu saja, Ryuu Miyazaki sudah menunggu-nunggu saat ini untuk menelepon. Aku menaruh ponsel itu di tanganku dan melihat nomor teleponnya. "......Eh?" Itu bukan nomor yang kuharapkan. Aku yakin nomor ini... —tidak, ini tidak mungkin! Pemilik nomor ini tidak akan pernah memanggilku! Tapi, lalu siapa itu? Jemariku bergemetar lemah, tapi aku pura-pura tidak tahu dan menekan tombol ‘Terima’. "......halo?" «......» Si penelepon tetap membisu. "Halo? ...Dari siapa, ya?" «Riko Asami.» "Ap—" Aku kehilangan kata-kata. «Kenapa kamu segitu kagetnya?» "K-Kamu—" «Apa kamu kira aku sudah mati? Kamu kira aku sudah terbunuh? Sial, ya. Kita sedang bicara, lho, sekarang.» Itu memang suara Riko Asami. "Ini tidak mungkin! Kamu tidak mungkin masih hidup! Ryuu Miyazaki mestinya sudah membunuhmu!" «...hu, huhu, aku sudah tahu betul hal itu, tapi kau bisa lihat sendiri. Bodoh sekali. Kamu belum tahu, ya? Orang ini tidak akan pernah sanggup membunuhku.» Ryuu Miyazaki tidak sanggup Riko Asami? ...Aku tidak percaya. Riko Asami seharusnya hanyalah sesuatu yang mengganggu pandangan Ryuu Miyazaki. «Kamu bodoh kalau mengira telah membunuh seseorang tanpa menggunakan tanganmu sendiri. Kamu ini seonggok sampah yang bahkan tidak sanggup dilihat orang. Kenapa kamu tidak dibakar saja dalam tungku pembakaran sampah seperti sampah-sampah semestinya?» Riko Asami memanfaatkan kebingunganku dan mengolok-olokku. Aku akhirnya menerima kenyataan bahwa dia belum mati dan menyadari sesuatu hal. "...kenapa kamu bicara seperti ini?" «Cara bicaraku?» "Kamu bicara hampir seperti—" «Hampir seperti diriku yang dulu? Seperti yang aku lakukan sebelum berpura-pura tegar? Seperti diriku saat masih muram dan hanya bisa menahan? ...Aku kaget kamu bisa berkata begitu...» Riko Asami tertawa pelan dan kembali berbicara. «...Sementara kamu masih belum mengubah dirimu sendiri.» Aku belum berubah, katanya? Aku, yang selama ini telah berusaha dengan sangat keras? Aku, yang mengagumi Maria Otonashi dan membentuk sebuah diri yang baru? Aku, yang akan menjadi Kazuki Hoshino? ...Aku belum berubah? Jangan bercanda denganku! <u>Mentang-mentang cuma jadi Riko Asami</u>! <!-- “In spite of just being Riko Asami”, di versi English-nya. --> "...Jangan bercanda denganku! Kamu menelepon karena mau menggangguku atau apa?" Mendengar kata-kata sengitku, dia, yang mestinya dulu pemalu, berkata: «Ya!» "...Eh?" «Tahu tidak? Aku tidak bisa memaafkan orang macam dirimu yang mencoba mengambil alih tubuh orang lain. ...Jujur saja, apaan tuh? Kamu harusnya tahu tempatmu. Kamu itu harusnya mati saja. Jadi—» Riko Asami berkata tanpa emosi. «—Mungkin aku akan menghancurkan 'box' ini.» "Apa... kamu bilang...?" «Kamu tahu kalau aku bisa melakukannya, kan? Lagipula, aku, <u>Riko Asami, adalah 'owner'-nya </u>.» Aku bahkan kehilangan kata-kata untuk membalasnya dan hanyut dalam keheningan. Kedua tanganku gemetaran. Riko Asami tertawa pelan dan mengatakan pada <u>aku</u>. <span style="color: gray">[TL Note: Sekarang 'Atashi' digunakan sebagai 'aku'. ‘Atashi’ biasa digunakan oleh perempuan.]</span> «Jangan berpikir untuk selamat sendirian! Oke, <u>[Riko Asami]-san</u>?» </i>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information