Editing
Kokuhaku Yokou Renshuu Indo: Jilid 1 Epilog
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
== Epilog == Setelah dia memakai sepatunya di aula depan, Natsuki terus mengepal dan membuka sakunya di kenop pintu. Dari sudut pandang orang luar, tindakan itu mungkin seperti perilaku aneh, tapi bagi Natsuki, itu tak terelakkan. <em>‘I-ini dia... kencan pertama kita di rumahnya...!!’</em> Pada akhir pekan, mereka akan menghabiskan hari di salah satu rumah mereka– Mereka menunda tradisi ini sejak liburan musim panas, tetapi hari ini, akhirnya mereka memulai lagi. Mereka tidak langsung membuat janji untuk melakukannya, akan tetapi sebagai teman masa kecil, itu hanya terasa seperti hal yang benar. Fakta bahwa mereka berdua mulai gelisah dengan berakhirnya akhir pekan adalah buktinya. <em>‘Aku sudah melakukan semua yang aku bisa, tapi....’</em> Ajaibnya, dia bangun sebelum alarm teleponnya berbunyi, dan merapikan rambutnya lebih rapi daripada biasanya. Dia telah memilih pakaiannya malam sebelumnya, dan memeriksa dirinya di cermin beberapa kali. Sebagai hadiah, dia membawa kue yang dia buat bersama dengan Miou dan Akari. “Ini akan berhasil entah bagaimana caranya!” Natsuki menampar pipinya dengan kedua tangan untuk memompa dirinya, dan menuju ke rumah di sebelah. Hari ini, akhirnya dia akan mendengar kata-kata yang ingin dia dengar dari Yuu. ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ “Aku datang untuk membawakanmu hadiah atas semua kerja kerasmu ~” “Kamu yakin kamu tidak bermaksud untuk menggangguku?” Membuka pintu dengan penuh semangat, dia melihat bahwa penghuni kamar itu masih di tempat tidur. Yuu membenamkan diri di balik selimut seakan ingin bersembunyi dari Natsuki, dan berguling di tempat tidur, menghadap punggungnya ke arah Natsuki. “Bentar, Yuu, apa tidak masalah kalau peserta tes kembali tidur seperti ini?” “Aku akan memberi tahumu, baru dua jam sejak aku tidur!” “Huh? Begadang yang lain? Kamu tidak usah berlebihan, tahu?” “Ya, jadi biarkan aku tidur!” Saat Natsuki menjulurkan bibirnya dengan cemberut, dia kembali sadar. Jika dia terus bertindak seperti ini, itu akan seperti mereka masih teman masa kecil. Natsuki menggeleng, dan berkata pada dirinya sendiri untuk mendapatkan pegangan. <em>‘Jika aku tidak berhati-hati dengan apa yang kukatakan, semuanya tidak akan pernah bergerak maju...!’</em> Biarpun dia terpaksa menggunakan kekerasan, dia harus mencoba dan mengatasi situasi ini. Siap untuk mencoba lagi, Natsuki mulai berjalan menuju tempat tidur. Dia menarik selimut dari tempat tidur dan menjatuhkannya ke lantai. Tentu saja, Yuu terangkat dan menatapnya dengan marah. “Wha– Natsuki! Bukankah kamu baru saja bilang bahwa aku seharusnya tidak berlebihan?!” “Benar, tapi aku punya sesuatu yang lebih penting untuk dibicarakan denganmu!” Segera setelah dia mengatakan ini, Natsuki hampir bisa merasakan dirinya pucat. Dia tahu bahwa dia harus berhati-hati tentang apa yang dikatakannya sekarang, tapi dia sendiri pun kaget dengan betapa dia benar-benar jujur. <em>‘Aku berencana untuk sedikit lebih halus mengenainya, tapi....’</em> Yuu terkadang bisa sedikit bodoh, jadi ada kemungkinan dia tidak akan tahu jika dia tidak berterus terang tentang itu. <em>‘Di saat seperti ini, kamu hanya harus bergerak maju dan melakukannya...!’</em> Meraih pundak Yuu yang bingung, dia membungkuk dekat ke wajahnya. “Ap-apa sih? Astaga, Natsuki, ada apa denganmu?” “Yuu... Apakah kamu menyukaiku?” Kesunyian memenuhi ruangan untuk menit berikutnya. Yuu duduk dengan mulut ternganga, menatap kembali Natsuki, yang wajahnya sangat dekat hingga dia bisa merasakan napasnya. “...Um, kamu menanyakan ini padaku <em>tadi</em>?” Ucapan yang akhirnya keluar dari mulutnya menghabiskan kesabarannya. Mengambil napas dalam-dalam, Natsuki berkata sekeras yang dia bisa, “Aku bertanya padamu <em>sekarang</em> karena aku belum pernah mendengar kamu memberi tahuku bahwa kamu menyukaiku sejak kita mulai pacaran!” Kesunyian memenuhi ruangan lagi. Kali ini, Yuu terlihat kesal, sudah diduga, tapi perlahan, dia mulai pucat. “Tunggu, serius....?” “Ya, aku serius! Ketika aku nembak, yang kamu katakan hanyalah, ‘Aku juga, aku merasakan hal yang sama,’ tapi itu saja!” “Ughh, jangan mengulanginya kata demi kata! Ya Tuhan, ini sangat memalukan, aku bisa mati...” Natsuki menatap dengan penuh perhatian saat Yuu memegangi kepalanya dan jatuh kembali ke tempat tidur. “Waktu itu, kamu berkata, ‘Akhirnya aku menangkapmu,’ yang berarti kamu telah menyukaiku, bukan? Lalu seharusnya kamu memberi tahuku begitu ketika kami melakukan latihan pengakuan...” Dia mengambil kesempatan ini untuk mengakui perasaan yang telah berputar-putar di dadanya selama ini. Yuu terlonjak tegak di tempat tidur, dan menghadap Natsuki, dibantah dengan ekspresi kesal di wajahnya. “Apa?! Tapi itu kan latihan, bukan pengakuan asli, ingat? Normal saja bagiku untuk berasumsi bahwa ada orang lain yang sangat kamu sukai. Mana mungkin aku punya keberanian untuk melakukan itu ketika aku, mungkin, ditolak.” Saat Yuu mengakui hal ini dengan tidak setuju, Natsuki terdiam. Yuu kembali menatapnya dalam diam sesaat, lalu mengejek dan tersenyum. “Dan bagaimanapun…. Aku juga tidak punya kepercayaan diri. Haruki cukup berbakat sebagai sutradara film untuk memenangkan penghargaan, dan Mochita penulis naskah yang luar biasa, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa...” <em>‘Tidak mungkin…. Yuu juga merasakan hal seperti itu?’</em> <em> </em> Pada awalnya, dia sangat terkejut. Lalu dia mulai merasa frustrasi karena begitu egois sehingga dia tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya. “Tapi, aku sudah memutuskan. Aku memutuskan bahwa aku akan menjadi diriku sendiri, dan bertujuan untuk menjadi seorang produser.” Yuu berbicara dengan keyakinan, wajahnya lebih bahagia daripada kata-kata yang bisa dideskripsikan. Natsuki, diliputi oleh begitu banyak emosi sekaligus, hanya bisa mengangguk. “Mou, kelihatannya kamu mau menangis lagi.” Berdiri, Yuu mengulurkan tangan dan menyentuh pipi Natsuki dengan tangannya. Dia tersenyum padanya dengan ekspresi yang sepertinya berkata, “Apa yang akan kulakukan padamu?” tapi entah kenapa, dia juga terlihat senang. “Sehari sebelum upacara kelulusan, OSIS akan mengadakan pemutaran film kami, dan aku akan membantu dengan beberapa hal di sana juga. Ini akan menjadi seperti proyek bersama, jadi nantikanlah.” “Ya….!” Sambil menahan air matanya, Natsuki mengangguk, dan setelah menepuk-nepuk rambutnya, Yuu menarik tangannya. Llau, Yuu menariknya ke depan, dan memegang Natsuki di dekat dadanya. “Huh? Yuu?” Alih-alih menjawabnya dengan kata-kata, lengan Yuu mengencang di sekelilingnya. Sama seperti hari itu di kelas, mereka bisa mendengar detak jantung masing-masing. Bukan hanya jantung Natsuki, tapi jantung Yuu juga, yang berdetak kencang. “Dan juga….” “Y-Ya?” Suara Natsuki pecah karena betapa gugupnya dia, dan wajahnya terasa seperti terbakar. Yuu, yang sepertinya juga berada di batasnya, tertawa keras, meringankan suasana tegang. “Kurasa lebih baik melakukannya dengan cara ini.” Sebelum Natsuki bisa menanyakan apa maksudnya, Yuu berkata sambil tersenyum, “Aku suka kamu.” “M-Mengatakannya mendadak begitu, itu melanggar aturan! Katakan sekali lagi, sekarang aku siap.” “APaaaaaaa? Ogah, itu buruk untuk hatiku.” “Benar? Saat aku nembak, aku harus mengatasi kegelisahan semacam itu juga, tahu.” “Ya, ya, dan aku bersyukur untuk itu.” “Katakan saja!” Setelah itu, percakapan berjalan seperti biasanya. Saat suara meriah mereka bergema di sekeliling ruangan, di laci meja belajar menunggu sepasang cincin pasangan yang serasi. Tamat.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information