Editing
Hakomari (Indonesia):Jilid 2 2 Mei
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===(Sabtu) 2 Mei, 12:00=== Siapa orang yang ada di depanku? Aku mengintipnya dan menyadari tatapan tajam dari Miyazaki Ryuu, hanya saja tanpa dipisah oleh kacamatanya. Kenapa Miyazaki-kun...? Kaki-tanganku diborgol, aku dalam ruangan kecil yang belum pernah kulihat sebelumnya. Sulitnya situasiku sekarang sudah jelas. Apa yang kulakukan tepat sebelum berpindah? ...aku tidak ingat. Waktu sadar kalau keseharianku tidak bisa kembali, segala yang kulihat berubah hitam—dan kemudian aku berakhir dalam kamar ini tanpa aku sadari. "Ini kamarku. Aku menyekapmu." "...Kenapa?" “Kenapa? Bukankah 'Ishihara Yuuhei' sudah menjelaskannya padamu? Tentu supaya kamu menyerah." Jadi, Miyazaki-kun bertindak demi Ishihara Yuuhei dan bukan demi dirinya sendiri? “Hoshino, apa Otonashi sudah menjelaskan rincian dari ''kotak'' ini?" Aku menggelengkan kepala. “Jadi dia merahasiakannya, ya. Yah, itu pilihan yang tepat, 'kali. Ishihara Yuuhei bilang ia telah memberitaunya dengan ekspektasi Otonashi bakal menceritakannya padamu, lho?" Benar juga, aku rasa dia baru akan menceritakan padaku soal apa yang dia dengar dari Ishihara Yuuhei. “Biar aku saja yang jelaskan! ...haha! Semua bakal lebih gampang setelah aku ungkap sisi gelapku." "Sisi gelap? Apa?" “Abaikan. ...jadi, kamu tau kalau kotak ini akan menghapus keberadaanmu dalam satu minggu, 'kan?" "Ya... tapi boleh aku bilang sesuatu?" "Apa?" “Aku tidak bisa percaya omonganmu. Soalnya, kamu musuhku, 'kan? Aku tidak bisa terima penjelasanmu mentah-mentah karena dari hari pertama kamu sudah mencoba menipuku." “Boleh juga." Miyazaki-kun langsung terima kata-kataku dan tidak menampilkan sedikitpun keengganan. “Sekarang aku mulai kepikiran apa aku ini pantas jadi penipu―itu temuan baruku. Tapi untuk sekarang hanya kebenaran yang akan aku beri padamu. Silahkan nilai sendiri. Kalau tidak mau dengar ya tutup saja telingamu. ...yah, tidak bisa sih gara-gara borgolnya..." katanya tanpa ekspresi. Ia menghampiriku dan memberi secarik kertas dari buku. {| style="border:1px solid black; width: 350px; padding: 10px;" |00-01 |01-02 |23-24 |style="width: 50%;"|Hari Ke-1 |- |02-03 |03-04 |04-05 |Hari Ke-2 |- |11-12 |13-14 |15-16 |Hari Ke-3 |- |09-10 | | |Hari Ke-4 |- | | | |Hari Ke-5 |- | | | |Hari Ke-6 |- | | | |Hari Ke-7 <span style="float:right;">Tamat</span> |} “Ini catatan yang Ishihara Yuuhei beri padaku." Yang artinya Ishihara Yuuhei yang menulis. Tulisannya, dan huruf yang memakai lingkarannya, sangatlah rapi. “Ini hari keempat." Hanya ‘09-10’ yang tertulis di baris keempat. Padahal selalu ada tiga baris angka yang tertulis, di bagian ini hanya ada satu. Tidak ada lagi selain itu. "Apa maksud angka-angka ini...?" “Hoshino, kamu belum sadar waktumu berkurang setiap harinya?" “...eh?” “Waktumu sebagai 'Hoshino Kazuki' dicuri oleh 'Ishihara Yuuhei' sedikit demi sedikit setiap harinya! Tulisan ini isinya <u>waktu yang sudah dicuri darimu</u>. Misalnya, '00-01' berarti waktumu dari jam 00:00 sampai 01:00 sudah dicuri dari 'Hoshino Kazuki' oleh 'Ishihara Yuuhei'." Aku melihat catatannya lagi. Pasangan angka '09-10' bisa ditemukan di baris tanggal hari ini. Yang berarti tubuhku pada jam 9 sampai jam 10 dikendalikan Ishihara Yuuhei. Memang, aku tidak sadar di waktu itu. “Jadi ia hanya mencuri tiga jam dari hariku saja? Tidak bertambah?" “...oi, pikir dulu sebelum bicara. Aku bilang 'waktunya tercuri'. Waktunya tidak cuma dicuri di hari itu saja. Waktunya terus begitu selama dikuasai 'Ishihara Yuuheii'. Contoh, jam yang dicuri darimu di saat pukul 00:00 sampai 01:00 tidak akan jadi milikmu lagi." Aku masih sulit mengerti. “Ya ampun, masih belum paham? Hm... mungkin supaya gampang kamu bagi satu hari jadi 24 blok dan bayangkan tiga blok tercuri setiap hari. Blokmu berkurang jadi 21 di hari pertama, 18 di hari kedua, 15 di hari ketiga. Dan di hari ketujuh, hanya tersisa 3 blok lagi. Di saat tanggal berubah ke hari ke delapan, tidak ada lagi yang tersisa. Dengan kata lain: ''Game Over''." Akhirnya aku mengerti. Aku juga jadi tau alasannya menjelaskannya padaku. Mungkin kamu pikir memberitau padaku soal Seminggu di Dalam Lumpur bisa merugikan Ishihara Yuuhei. Alasannya memberitauku adalah― "Ah, keliatannya kamu sadar. Paham, 'kan? Tentunya, ini bukan bohong. Sebuah kebohongan bisa jadi harapan saat kamu sadar itu cuma kebohongan. Di sisi lain, kalau kamu sadar yang sebenarnya akan terjadi adalah kenyataan yang pahit, kamu akan semakin jatuh ke dalam kesedihan. Dan kamu juga jadi sadar, kalau kamu sedikit tinjau ulang lagi, bahwa ini benar-benar terjadi padamu, 'kan?" Ya. Tubuhku juga menyampaikan pesan kalau itulah kebenarannya. "Haruskah aku yang menghitungnya untukmu? 'Hoshino Kazuki' sudah kehilangan 7 blok sampai hari ini, termasuk yang baru terjadi, besok pada 3 Mei 9 blok, 6 pada 4 Mei, 3 pada 5 Mei. Itu sudah 24. Kamu mengerti sekarang? Kamu bahkan tidak punya satu hari lagi!" Miyazaki-kun bicara lagi untuk menyudutkanku. “<u>Untuk menyudutkanmu dengan menyatakan kebenarannya. Ini kenapa Ishihara Yuuhei mengumbar informasi ini</u>. Dan memang, aku memberitaumu kebenaran yang sesungguhnya." “Masih ada empat hari lagi." Aku sudah berpikir begitu. Tapi justru itu kesalahan besar. Angin pertarungannya telah memihak Ishihara Yuuhei. Di saat memikirkan waktu yang kami habiskan dalam tubuh ini, "Hoshino Kazuki" sudah lemah keberadaannya. Terlebih, Ishihara Yuuhei punya Miyazaki Ryuu sebagai rekan. Oh. Ini sudah makin suram. “Aku terkejut ternyata kamu maih tenang." Benar juga... Meski berada dalam situasi begini, aku merasa tenang. Yang mana... wajar. Lagian, dari awal aku sudah tenggelam dalam kesedihan, tanpa perlu dulu dapat berita baru yang buruk ini. “Hei, Miyazaki-kun. Boleh aku tanya?" "Apa?" "Kenapa kamu mau bantu Ishihara Yuuhei?" Pertanyaanku sepertinya tidak diperkirakannya―Miyazaki-kun tetap diam. “Kamu tidak mungkin mau membantunya kalau bukan karena alasan penting, 'kan? Terlebih, kalau Ishihara Yuuhei bilang padamu kalau ia mengendalikan tubuhku, kamu mana mungkin langsung percaya. Ya, 'kan?" ...Hm, ya. Biar kucoba memainkannya. “Ini alasannya—misal—kamu sebenarnya adalah Ishihara Yuuhei." Sebuah argumen bodoh yang bakal jadi lelucon besar kalau salah. Tapi Miyazaki-kun mempertahankan tatapan tajamnya dan tetap diam. “......Aku Ishihara Yuuhei? Yah—” Miyazaki-kun senyum pahit dan meneruskan. "<u>Memang</u>." "―Eh?" Kata-katanya membuatku kehilangan kata-kata. “Jujur, aku capek. Aku tidak mengira kalau menyembunyikannya saja bisa buat aku lelah begini. Jadi aku ingin menjelaskan saja aku supaya aku bisa lega." Miyazaki-kun mendesah. Ia terlihat begitu kelelahan. "Hoshino. Apa ada hal penting bagimu?" “...Ada." Mungkin 'tadinya ada' jauh lebih tepat. Lagipula, keseharianku sudah hancur. “Maka kamu bisa mengerti perasaanku kalau begitu. Bagiku, sebuah hal yang sangat penting bukanlah sesuatu yang sangat kamu urus dengan pengabdian besar maupun sesuatu yang begitu kamu cintai. Aku rasa hal yang sangat penting adalah sesuatu yang menjadi penopang dirimu. Kalau hilang, kamu akan berakhir hancur seakan tulang belakangmu dilepas dan berakhir hanya jadi cangkang tak berisi. Jadi, hal yang sangat penting itu―sama seperti satu orang." “Kata 'memang' tadi tidak berarti kamu adalah 'Ishihara Yuuhei', 'kan?" “Tentu bukan. Kalau aku adalah orang itu, aku tidak akan pernah mau bersikap buruk sepertinya." Tapi ia mendukung sikap buruk Ishihara Yuuhei itu, karena Ishihara Yuuhei begitu berharga baginya. “Kalau ini keinginannya, akan kuwujudkan. Akan kulakukan apapun untuk melindunginya, meskipun salah." Sikapnya bukanlah kecerobohan atau menjaga harga diri. Ia mengigit bibir dan matanya menampakkan keletihan, tapi semangatnya tak tergoyahkan. “...aku mengerti! Tapi kenapa Ishihara Yuuhei begitu penting bagimu?" Miyazaki-kun mengeluarkan "...hm" dengan lirih dan meneruskan. “Mungkin...tidak, bukan mungkin. Aku yakin iya. Ia begitu penting bagiku karena―" Ia berkata lagi, terlihat tidak senang. "―<u>Aku kakaknya</u>." “Kakak? Hah?" Aku tidak bisa langsung mengerti jawabannya. “Jadi kamu bohong soal hubunganmu dengan Ishihara Yuuhei? ...eh? Tapi...eeh..." “Isihara Yuuhei adalah pacar ibuku. Itu benar." “...umm, jadi, Ishihara Yuuhei dan 'Ishihara Yuuhei' ini orangnya beda?" “Ya. Memakai nama si brengsek itu buat semua jadi rumit, tapi kamu benar." "Jadi adik laki-lakimu lah yang ada di dalam diriku, bukan Ishihara Yuuhei..." Apa Ishihara Yuuhei begitu penting bagi Miyazaki-kun sampai ia sebut dirinya sendiri "Ishihara Yuuhei", hanya karena mereka ada hubungan darah? ...tidak, aku tidak bisa mengerti perasaan mereka. Aku punya kakak perempuan, dan tentu dia penting bagiku. Tapi aku tidak pernah melakukan sesuatu yang seperti ini demi Luu-chan. “Sudah kuceritakan padamu tentang lingkungan keluargaku, 'kan." Kata Miyazaki-kun, tanpa sedikitpun secara langsung ada sangkut pautnya dengan pertanyaanku. “Semua yang kuceritakan itu benar, hanya aku tidak cerita kalau aku kakaknya. Perceraiannya telah merusak hidupku. Anak harus selalu bergantung pada orang tuanya, tapi kedua orang tuaku bilang padaku 'Kami tidak membutuhkanmu!'. Kalau aku hanya pengganggu. Kalau aku hanya sampah. Kalau aku hanya kesalahan. Hidupku hancur. Ini mungkin terdengar klise, tapi aku benar dalam kesedihan. Aku tidak merasa sebagai manusia lagi." Ia senyum remeh terhadap dirinya sendiri dan meneruskan. “Tapi bukan hanya aku saja yang merasa bukan manusia lagi. Adikku, yang masih diurus ibuku―makhluk yang bukan manusia lagi itu telah menyelamatkanku. Kurasa ketergantunganku sudah tidak wajar, tapi aku bisa hidup karenanya. Ia menjadi penopang diriku dan aku tidak bisa hidup tanpanya ketimbang tulang punggungku." Ia membersut aku. “Aku tidak ingin tidak menjadi manusia lagi. Aku akan melindungi—diriku sendiri." Aku bisa mengerti kalau adik Miyazaki-kun berharga baginya. "...tapi aku tidak paham." Miyazaki-kun dengan diam memaksaku melanjutkan. “Bagaimana 'ia' bisa menemukaan kebahagiaan dengan menjadi Hoshino Kazuki? Aku tidak yakin dengan kamu melindunginya, kamu bisa membantunya. Aku yakin ia harus mencari jalan untuk bisa menjadi dirinya sendiri." “Mungkin, kamu benar." Herannya, Miyazaki-kun terima tanpa ragu. "Terus―" “Tidak perlu dikatakan! Aku tau. Aku juga sadar, tapi sudah terlambat!" "...eh?"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information