Editing
Hakomari (Indonesia):Jilid 2 2 Mei
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===(Sabtu) 2 Mei, 14:00=== Aku sadar kenapa ini 'sudah terlambat'. Meski aku tidak bisa langsung menerima apa yang kulihat di depan mata dengan cepat, ini sudah benar-benar terlambat. “<u>Ini mayat ibuku dan Ishihara Yuuhei</u>." Aku ada di tempat tinggal yang tidak kuketahui. Aku melihat sebuah ruang keluarga biasa yang tanpa ada hal menarik di dalamnnya. …kecuali dari cairan merah yang sudah terciprat ke mana-mana. Aku melihat tubuh-tubuh itu. Ada mayat dari seorang wanita paruh-baya. Kepalanya terbelah, otaknya berserakan dan kepalanya telah seperti bulan sabit. Ada mayat seorang pria paruh-baya, mungkin itulah Ishihara Yuuhei yang asli. Kepalanya terbelah, seperti si wanita. Hanya saja, tangannya membelok ke arah yang mengerikan seakan sendinya telah hancur sepenuhnya. Ini pemandangan yang menjijikkan, mengindikasikan seseorang telah menyimpan dendam. Terlebih, benar-benar bau di sini. “Aah—” Baunya membuatku mengamati mayatnya perlahan, dan aku langsung kaget. Kenapa―mayatnya ada di sini? “Ini serangannya untukmu!" Lampu pijarnya menyinari kedua mayat dengan buram. “Ini pembunuhan yang dilakukan tubuh Hoshino Kazuki. Kamu tau maksudnya, 'kan? Selama kamu adalah Hoshino Kazuki, kamu tidak akan bisa lepas dari dosa telah membunuh. Saat kamu ditangkap polisi, Hoshino Kazuki akan dihukum." Suaranya sudah menggema dari kejauhan dan tidak sampai pada telingaku dengan baik. Miyazaki-kun melihatku, namun mendesah kemudian. “......ini skenario yang tadinya dibuat untuk menyudutkanmu, tapi kita buang ide ini. Seperti yang kubilang sebelumnya, kesedihan yang lahir dalam kebohongan akan jadi harapan setelah kebenarannya terungkap. Mayat-Mayat ini adalah <u>sebabnya</u>. Sebab ia ingin mengambil alih tubuhmu." "Sebab...?" Bagaimana kalau karena telah membunuh kedua orang inilah pemicu yang menyebabkan "ia" ingin mencuri tubuhku? Berdasarkan pernyataan Miyazaki-kun, menurutku "ia" menganggap hidupnya penuh kemelaratan. Apa yang akan "ia" inginkan kalau ia mendapat kotak setelah insiden begini terjadi? Aku ragu ia mau mengembalikan hidupnya lagi. Ia tidak mau menjadi dirinya lagi. Jadi, ia curi tubuh orang lain. “...aku mengerti kenapa si pemilik berakhir menginginkan hal seperti ini! Tapi...aku tidak begitu mengerti kenapa kamu membantunya merealisasikan Seminggu di Dalam Lumpur. Bukankah akan lebih baik menyuruhnya menghancurkan kotaknya dan menyerahkan diri...?" “Kalau ia ke penjara, aku tidak akan bisa berada di sisinya lagi, 'kan?" Memang. Tapi, mendekap di penjara jauh lebih baik dari jadi orang lain, 'kan? “Sepertinya kamu masih belum mengerti...ah, iya. Tidak mungkin kamu tau. Kamu pernah berpikir tidak: kalau ia dalam tubuhmu, <u>ke mana tubuhnya yang asli sekarang?</u>" Benar juga, belum terpikirkan. Aku menganggapnya menghilang karena ia dalam diriku. “Akan kujawab pertanyaan itu! Keluarkan ponselmu." Hanya itu yang aku perlu dengar supaya mengerti apa yang terjadi sekarang. Kukeluarkan ponsel, membuka ''folder'' data dan memeriksa ''file'' suara. Ada satu yang baru. Aku memainkan ''file''-nya. “''Tubuhku yang asli? Sudah kubunuh!''" Aku berhenti bernafas. Jadi "ia" bunuh diri setelah membunuh ibunya dan Ishihara Yuuhei? Kenapa ia melakukan hal bodoh begitu...!? “''Maksudku, ini cuma pengganggu, 'kan? Aku tidak perlu tubuh itu―aku bukan anak itu lagi!''" ......Tunggu! Jadi kalau begitu— “Ini sudah terlambat; paham? Aku tidak bisa melindungi orang yang ingin aku lindungi lagi." —Ya, sudah sangat terlambat. Bukan hanya bagi Miyazaki-kun, tapi bagiku juga. Karena tubuh aslinya telah mati, berarti si pemiliknya mati. Yang berarti tidak mungkin bisa menghancurkan kotaknya lagi. Intinya—<u>hal utama yang akan terjadi pada Seminggu di Dalam Lumpur tidak akan bisa dihindari lagi</u>. Sudah terlambat. Kita sudah benar-benar terlambat. "Satu-satunya pilihanku sekarang hanyalah merealisasikan Seminggu di Dalam Lumpur." Ia mengeluarkan kata-kata ini dengan sangat datar sampai aku sadar kalau ia tengah mematikan emosinya. Dengan datar ia berkata: "Jadi, Hoshino—<u>Kurasa aku akan menghapusmu</u>." Perlahan ia mengangkat kepala pucatnya; kedua matanya—kosong. "Aku akan menghancurkan tekadmu yang ingin bertahan." Tanpa melihat mataku, Miyazaki-kun terus bicara. "Tapi aku tidak bisa istirahat setelah melakukan ini, karena masih ada Otonashi Maria. Aku sudah memikirkan cara agar kamu menyerah juga menghentikan Otonashi Maria. Aku sudah memikirkan bagaimana cara melakukan keduanya di saat yang bersamaan." Mulut Miyazaki-kun sedikit mengecut dan ia melanjutkan. “<u>Menangkap Otonashi. Tapi kamu yang melakukannya</u>." “...dan ini bakal membuatku menyerah?" "Ya. Coba pikir: kalau kami tangkap Otonashi dan menahannya sampai 6 Mei, dia tidak akan bisa lagi membahayakan kami—sudah pasti. Kalau Otonashi tidak bisa bergerak, Seminggu di Dalam Lumpur tidak akan bisa dihindari." Jadi mengkhianati Otonashi-san sama saja membuang harapan terakhirku. Ini berarti aku menyerah. “Kita bicarakan eksekusinya—Hoshino, aku akan menahanmu di tempatku dan kamu gunakan dirimu sebagai jebakan untuk menangkap Otonashi. Aku akan memaksamu, tak peduli seberapa parahnya kamu berusaha bertahan. Aku tidak segan menggunakan kekerasan. Yah, perlawanan akan percuma setelah kamu bertukar diri lagi." “Terus... kenapa tidak tunggu saja sampai aku bertukar?" “Kalau begitu, kamu mungkin bakal bilang kalau kamu ditahan oleh sesuatu yang berkontradiksi denganmu. Percuma, kecuali kalau kamu mengkhianati Otonashi Maria karena keinginanmu sendiri. Karena kami akan membuatmu menyerah sepenuhnya." ......Aku mengerti. “Jadi apa yang akan kamu lakukan? Mau melawan?" Miyazaki-kun mengeluarkan sepasang'' [http://www.manmadeindustries.com/wp-content/uploads/Brass-Knuckles-Photo.jpg knuckle] ''dari saku dan mengenakannya. Tatapan matanya mengindikasikan kalau ia tidak main-main. Haruskah aku khianati Otonashi Maria—bukan, Otonashi Aya? Kami tidak saling percaya sekarang. Juga, Miyazaki-kun mungkin belum sadar, tapi aku sudah hilang tekad untuk bertahan sejak tau kalau keseharianku sudah lenyap. Haruskah aku melawan Miyazaki-kun? Tidak mungkin. Kenapa aku harus memilih jalan yang meyakitkan juga tidak ada tujuannya? “——” Tapi aku masih tidak bisa mengatakannya. Aku tidak bisa mengatakan kalimat yang sesimpel "aku akan mengkhianati Otonashi-san." Kenapa? Aku tidak mengerti. Tidak akan ada yang berubah kalau tidak kukatakan. Aku sudah menyerah dan di saat pertukaran berlangsung, aku akan ditahan. Yang akan terjadi nantinya tidak akan berubah. Ketika aku mencoba mengutarakan pengkhianatanku, terasa sakit di dada. “M-Miyazaki-kun—” Bam. “—Ugh!” Miyazaki-kun memukulku. Aku terjaatuh dengan lutut dan tidak bisa berkata-kata. Ekspresi Miyazaki-kun masih kosong saat ia melihat aku. Ia tidak mau mendengar apa yang akan kukatakan. Ia akan menyerang tanpa ampun kalau aku menampakkan padanya perlawanan. Aku tau. Aku hanya bisa memilih pengkhianatan. Tak apa, 'kan? Lagian Otonashi Aya adalah musuh. Ia mencengkram pundakku dan membuatku bangun. Ia menaruh kepalannya di depan perutku yang tak terlindungi. “Cepat, perdengarkan aku dengan kata-kata pengkhianatanmu!" “Kamu boleh—” Ini tiada artinya, jadi tidak ada alasan untuk ragu. Tapi kenapa— “Kamu boleh—menahanku." Kenapa hatiku terasa hancur saatku katakan kata-kata itu?
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information