Editing
Overlord (Indonesia):Volume 6 Chapter 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=Part 2= '''Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 17:01''' Anggota dari Blue Rose mengunjungi istana di pagi hari. Mereka semua membawa karung besar dan setiap kali karung-karung itu menyentuh lantai, suara logam bergema dari dalam. Itu adalah perlengkapan mereka. Karena mereka sedang memasuki istana kerajaan, akan jadi masalah berjalan dengan armor penuh. Terlepas dari beban karena harus membawanya kemanapun, semua orang mengulurkan bahu-bahu dan lengan-lengan mereka, Lakyus Alvein Dale Aindra melihat Renner dengan tatapan iri. "Jadi tugasmu sebagai sang putri dimulai sekarang?" Renner tidak memiliki banyak kekuatan politis, tapi tetap saja memiliki pekerjaan sebagai seorang putri. "Jangan khawatir, Aku bisa sedikit melepaskannya." "Wah, wah." Lakyus membuat wajah jahat. Renner mengikutinya, tapi akhirnya balik ke wajahnya yang serius sekali lagi. "Lakyus, segera setelah bersiap, aku ingin kamu melakukan apa yang kita bicarakan." "Mengapa? Dari yang kudengar kemarin, bukankah kita akan menyerang satu persatu dengan kerahasiaan yang absolut?" Evileye, magic caster dengan gaya mage yang memakai topeng bertanya. Dia tidak melepaskan topengnya meskipun dia sedang berada di istana kerajaan. Satu-satunya alasan pakaian itu diizinkan adalah karena pada kenyataan dia yang seorang petualang adamantium, puncak dari manusia. Dan juga, kenyataan bahwa pemimpin kelompok itu, Lakyus, yang juga bangsawan banyak membantu. "Sebenarnya, masalah yang tak terlihat datang kemarin malam, jadi kita harus merubah rencana kita menurutnya, Evileye-san, kemarin..." Renner bilang kepada mereka tentang serangan di rumah bordil kemarin malam. Tatapan terima kasih dari Blue Rose membut Climb berdiri bahkan lebih kaku karena malu. Sebenarnya, itu bukan Climb, tapi dua orang yang bersamanya yang benar-benar menyelamatkan gadis-gadis yang menderita itu dari rumah bordil. Climb tidak merasa seakan dia melakukan hal yang layak dipuji. Kenyataannya, Climb lega dia tidak ditegur dan merasa agak lega karena rencananya tidak berantakan akibat ulahnya. "Kamu sudah melakukannya dengan baik, bocah cherry." "Gagaran memang benar. Menangkap salah satu anggota Eight Finger... adalah prestasi besar." "...'Undying King' Deibaanku, 'Void Executioner' Peysilian, 'Dancing Scimitar' Edstorm, 'Thousand Kills' Malmvist, 'Devil of Illusions' Succulent dan sang pemimpin, 'Battle Demon' Zero." Tia mulai menyebutkan daftar namanya. "Deibaanku adalah undead. Disebut-sebut Peysilian bisa menyerang musuh yang sangat jauh. Edstorm bisa menggunakan senjata dengan magic khusus dan Malmvist adalah petarung sendirian yang memiliki spesialisasi dalam penyergapan. Kita sudah memiliki Succulent, jadi kita abaikan saja dia. Terakhir, seorang tukang ribut yang memiliki spesialisasi dalam pertarungan tanpa senjata, Zero. Mereka semua setidaknya setara dengan peringkat adamantium." "Yeah. Memiliki satu anggota yang tertangkap adalah keuntungan besar bagi kita." "Kamu melakukannya dengan baik, Climb. Tapi bertemu dan bertindak sama-sama dengan Brain Unglaus, kamu benar-benar beruntung." Climb setuju dengan titik itu. "ha, mengalahkan Succulent dengan sekali tebas, mereka bilang dia bertarung dengan setara dengan Gazef Stronoff, kelihatannya dia memang sebagus yang mereka katakan. Tapi sejujurnya, aku lebih tertarik dengan pak tua yang diklaim Brain tidak bisa menang melawannya." "Saya tidak menanyakan rumah dari Sebas-sama." "...Hmm, Climb mungkin dia berhati-hati denganmu dan tidak mengajarimu. Atau mungkin kamu tidak cukup cepat dan tidak bertanya kepadanya... yang mana?" "Keduanya, Evileye-sama. Mungkin jika saya tanya, dia mungkin akan mengatakannya padaku, tapi memang benar aku tidak ingin dia terlibat lebih jauh." "...Kamu lebih tekun dari yang kukira." "Yeah." Dua saudari kembar itu memuji Climb. "Tapi tak pernah mendengar orang semacam itu sebelumnya, benar-benar tidak bisa dipahami..." Mulai dari Evileye, kecurigaan semua orang kepada Sebas mulai meningkat. Climb mencoba mengalihkan situasi dengan membuat sangkalan, tapi Lakyus mengumpulkan perhatian semua orang dengan tepukan. "Ayo, ayo, mari kita tinggalkan pokok pembicaraan itu untuk nanti. Jika bukan karenanya, kita takkan tahu lokasi dari rumah bordil itu ataupun menangkap Cocco Doll. Ditambah, Climb juga berhutang kepadanya." "Kamu benar, Lakyus. Jadi, tuan putri. Apakah merubah rencana artinya kita merubah tempat serangan pula?" "Ya, Evileye-san. Kita akan membuat mereka semua jatuh malam ini, dalam sekali libas. Jika kita melakukannya pelan-pelan, itu hanya akan memberian inisiatif kepada musuh kita." Keheningan memenuhi suasana. Yang turut serta dalam rencana adalah Blue Rose. Kekurangan tenaga, rencananya adalah menyerang satu tempat dalam satu waktu. "Hey, tuan putri-san, bukankah kamu bilang kita tidak cukup orang? Ataukah kamu menemukan seseorang dalam semalam? Kita tidak bisa mempekerjakan petualang lain." Sejak pertama kali dibuat Guild Petualang, mottonya adalah melindungi manusia dari ancaman lain. jadi ada peraturan tidak resmi bahwa Guild tidak akan pernah ambil bagian dalam konflik antar manusia. Jika tidak. Guild tidak akan bisa bekerja sama dengan guild lain antar negara. Pasti ada seseorang yang mau melakukan pekerjaan semacam ini jika mereka diminta di guild, tapi guild memiliki cara lain untuk memberikan tekanan dengan memaksakan peraturan yang tidak resmi. Hukuman memiliki jangkauan dari peringatan sederhana hingga memblacklist seluruh permintaan dan dalam kasus yang palign buruk, dikeluarkan dari guild petualang. Para petualang yang ditendang oleh guild dan melakukan permintaan ilegal disebut 'worker'. Menurut rumor, Guild petualang bahkan mempekerjakan para assassin untuk menghabisi yang paling buruk dari mereka. Meskipun Blue Rose melanggar peraturan tidak resmi melawan organisasi manusia, Eight Finger, itu bisa ditolerir karena kenyataan bahwa mereka adalah petualang peringkat adamantium. "Meskipun kita membawa orang lain, mempekerjakan para penjaga adalah gila. Mereka sudah memiliki orang-orang di dalam para penjaga. Mungkin untuk tingkat pembersihan akhir, tapi selain dari itu akan sangat beresiko." "Sama halnya dengan para penjaga dari rumah bangsawan yang lain. Siapa yang tahu yang mana dari mereka yang merupakan kroni-kroni mereka." "Satu-satunya yang bisa kita percaya adalah Gazef Stronoff dan para warrionya, tidak... aku tidak yakin jika kita bahkan bisa mempercayai warriornya." "Sulit sekali rencana yang kebetulan karena kita tidak tahu kekuatan mereka yang sebenarnya. Tapi jika ini terus berjalan, seluruh Kingdom akan membusuk. Kita hanya harus melakukan yang terbaik di bawah keadaan ini." Renner mengangguk dengan protes Lakyus. Penyerangan dari Empire, perebutan kekuasaan internal dan sekarang korupsi pula. Climb hampir dapat melihat cahaya matahari yang memancar dari sang putri dalam kerja kerasnya untuk mentackling masalah itu tak perduli seberapa suramnya semua itu. Dia benar-benar berpikir bahwa dia akan menyatukan Kingdom dan membawa kebahagiaan kepada orang-orang, dan Climb sekali lagi memperkuat kesetiaannya kepada sang putri. Semua orang yang berpikir bahwa dia hanya dekorasi cantik, terutama para bangsawan, membuat marah Climb. Tapi suara malaikat dari Renner menepis seluruh kemarahannya dan dia berkonsentrasi terhadap percakapan itu sekali lagi. "Seperti yang kamu bilang. Kita akan meminjam kekuatan dari bangsawan yang bisa dipercaya." "Apakah kamu tahu seseorang, sang putri?" "Ya, Evileye-san. Aku tidak tahu banyak, tapi ada seorang bangsawan yang bisa dipercaya." "Eeeh? Siapa dia Renner? Aku kira kamu sudah tahu itu, tapi jika mereka tidak bisa dipercaya, maka ini semua akan percuma. Juga tidak ada jaminan jka merka akan mengirimkan pasukan mereka dalam jumlah yang cukup pula." "Aku sudah mengatasinya. Tidak apa. Kita juga akan mengikutsertakan bantuan dari Kapten Prajurit." "Ah, Kapten Prajurit." "Jika itu adalah Kapten Prajurit, kita bisa mempercayainya. Jika Eight Finger sudah mendapatkannya, maka tidak ada lagi yang bisa menyelamatkan kerajaan." "Kalau begitu Climb, panggil Marquis Raeven segera. Kita tadi sudah berdiskusi, Jadi dia seharusnya masih ada di ibukota." "Marquis yang itu? Aku juga melihatnya dengan pangeran sebelumnya..." Marquis Raeven memang memenuhi kriteria yang mereka keluarkan, dengan sebuah pengecualian bisa dipercaya. Dia adalah salah satu dari Bangsawan Besar dan kekayaannya tidak bisa disetarakan dengan bangsawan lain. Namun tidak ada bukti jika Eight Finger sudah mendapatkannya pula. Kenyataannya, kekayaannya bisa saja diperoleh dari persembahan Eight Finger. Namun, Climb cepat-cepat menyingkirkan pemikiran itu. Jika Renner, tuan yang sangat dihormatinya dan wanita yang paling bijak, berkata demikian, maka dia akan mempercayai Marquis Raeven. Tapi tidak seperti Climb, Blue Rose lain mengerutkan dahi dengan nama itu. "Oi, oi, tuan putri. Apakah kamu yakin kita bisa mempercayainya?" "Rumor bilang Marquis Raeven itu pengkhianat." "Orang yang tak punya keberanian yang selalu berpindah sisi dari fraksi raja ke fraksi bangsawan, yang melakukan apapun demi keuntungan, meskipun itu adalah untuk Eight Finger." "Aku tidak ingin informasi bocor dari sana, tuan putri." Diantara pendapat negatif itu, Lakyus bertepuk tangan dengan keras. "..Semuanya hentikan. Hey Renner, Marquis Raeven tidak memilki reputasi yang bagus. Bisakah kita mempercayainya?" "Itu bukan jaminan yang mutlak. Aku juga mengira dia telah menerima suap dalam jumlah tertentu dari Eight Finger." "Huh?" Semuanya mengeluarkan ekspresi bingung, tapi mereka yang sudah memiliki kecurigaan bertanya. "Mengalihkan perhatian mereka dengan informasi palsu?" "Digunakan untuk assassinasi. Memberikan informasi palsu untuk memfokuskan keamanan di tempat lain." Renner menggelengkan kepalanya pada ucapan assassin yang tadi. "Tina-san, Tia-san, bukan begitu. Meskipun jika dia menerima uang dari Eight Finger, bukan berarti dia ingin bekerja sama dengan mereka, Marquis Raeven adalah orang yang lebih baik dari itu menurutku... Climb, pergilah dan panggil Marquis Raeven. Dia akan langsung menemuimu jika kamu bilang padanya bahwa kamu yang menghancurkan salah satu rumah bordil dan menangkap kepala dari perdagangan budak Eight Finger." Climb melihat ke luar untuk memeriksa dimana matahari berada. Karena masih diterangi oleh cahaya pagi, masih terlalu dini untuk meminta menghadap, akan lebih baik untuk mulai lebih pagi. "Apakah kita harus bicara tentang kepala perdagangan budak? Kurasa paling baik adalah membiarkannya menjadi rahasia..." Karena bahkan bangsawan besar tidak akan menolak undangan pribadi dari sang putri, Climb berpikir yang terbaik adalah menyimpan kenyataan itu sebagai kartu yang bisa digunakan Renner. "Jika kita ingin menjadikannya sekutu, kita harus menunjukkan kartu kita juga. Itu adalah cara yang terbaik untuk membuktikan kepada Marquis bahwa kita mempercayainya." Climb mengangguk dan membungkuk dengan hormat. "Aku akan membawa Marquis Raeven sesegera mungkin sesuati perintah anda." "Terima kasih Climb. Sekarang, karena itu akan memakan waktu, apakah ada yang ingin teh merah?" ---- '''Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 9:37''' Blue Rose sudah tahu, Meskipun jika Marquis Raeven datang, itu akan terjadi setelah tengah hari. Bangsawan besar melakukan rapat dengan bangsawan lain di pagi hari. Akan berbeda ceritanya jika sang raja yang memanggilnya, tapi Renner masih belum memiliki kekuatan. Jelas saja, ini akan menjadi prioritas bawah untuk Marquis, jadi ketika Climb kembali lebih awal, mereka bertanya-tanya jika dia ditolak ketika di gerbang. Namun, ketika mereka melihat dua orang yang berdiri di belakang Climb, mereka tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut mereka. Salah satunya adalah Marquis Raeven. Penampilannya bisa disebut tidak kurang dari rapi sekali. Dia memakai sepasang benda yang terbuat dari binatang buas, atau mungkin monster, bulu berkualitas tinggi, disulam dengan benang emas. Di sekeliling kancing-kancing dan lengan bajunya, corak yang rumit dipasang, dan dari caranya yang memantulkan cahaya, ada banyak pertama dengan ukuran sebesar kacang di sana. Baju dari kelas tertinggi dipakai hanya dalam kesempatan yang penting, benar-benar cocok denganya sebagai salah satu dari Bangsawan besar. Orang yang selanjutnya adalah orang yang agak gemuk. Renner melihat ke arahnya dengan ekspresi terkejut. "Kakak." "Oi, adikku dari ibu yang lain. Kamu terlihat sehat seperti biasanya... Oh, ternyata ada putri dari keluarga Alvein, lalu apakah dia adalah Blue Rose yang terkenal? Bisa melihat petualang dengan peringkat adamantium disini." Pria yang masuk tanpa mengetuk adalah pangeran kedua, Zanack Barleon Igana Ryle Vaiself. Saat Lakyus menunjukkan tanda hormat kepada keluarga raja, dia berbicara dengan sikap yang santai. "Aku datang karena kedengarannya seperti diskusi yang menarik." "Sesuai perintah anda, Putri Renner." "Terima kasih sudah datang, Marquis Renner. Silahkan angkat kepala anda." Renner berdiri untuk menyambut kakaknya yang lebih tinggi dalam garis pewaris takhta sebelum bicara. Saat Marquis Raeven mengangkat kepalanya, dia memiliki senyum tipis di wajahnya. Itu benar-benar senyum yang mengerikan dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, tapi senyum lainnya tidak akan cocok dengannya. "Apakah ada masalah mengirimkan orang lainnya ke ruangan lain?" "Seperti yang anda katakan kakak. Lakyus, Climb, bisakah kalian menungguku di dalam ruangan lain?" "Baiklah." Lakyus menerimanya tanpa protes dan mengisyaratkan kepada rekan-rekannya untuk menuju ruangan lain. Mereka akan bersiap tanpa penundaan di ruangan lain. Blue Rose dan Climb membungkukkan kepala mereka dan menghilang ke dalam ruangan lain. Setelah melihat mereka pergi, Renner menuntun keduanya menuju meja. "Silahkan duduk." "Tentu saja, Putri Renner." "Baiklah, adikku tersayang." Satu orang duduk dengan kelas yang tinggi dan yang lainya hanya meletakkan pantatnya di sana. Renner menuangkan secangkir teh merah dan mendorongnya kepada Marquis Raeven. "Suatu kehormatan dituangkan sendiri oleh sang putri kepada saya." "Maafkan aku itu hanya hangat." "Hmmm, apakah tidak ada untukku?" Zanack melihat ke arah mereka berdua dengan wajah kecewa. "Wah, wah... aku kira kakak tidak suka teh." "Yea, aku tidak suka air aneh yang diwarnai oleh daun teh, tapi daripada tidak ada untuk diminum." "Apakah aku harus bilang kepada para pelayan untuk membawakan sesuatu kemari? Apakah kakak lebih suka dengan minuman keras?" "Tidak perduli teh merah. Tidak perlu memberitahu pelayan." "Jika kita bertindak sekarang, para pelayan tidak akan memiliki peluang untuk mengirimkan informasi kepada keluarga mereka." "Bukankah kita harus hati-hati? Lidah wanita sangat longgar. Terutama para pelayan yang bekerja di istana. Mereka lebih cepat dari kelihatannya." Dengan sebuah senyuman, Renner menuangkan secangkir teh merah dan menempatkannya di depan Zanack. "Hmmm.... Kamu sudah menguji jaringan informasi para pelayan, ya kan." "Apa yang anda bicarakan?" "Yah, tidak masalah." Zanack membalas dengan kasar dan menyeduh teh merah sebelum mengeluarkan lidahnya dari rasa yang pahit. "Tapi, Putri Renner, apa masalahnya sudah sepagi ini? Tentu saja, saya selalu bersiap untuk menerima panggilan anda." "Terima kasih, Marquis Raeven, Kita tidak punya banyak waktu jadi aku akan langsung saja. Aku ingin meminjam kebijaksanaanmu." Dengan sebuah batuk ringan, dia bicara sejujurnya. Mata Marquis Raeven menjadi lebar dan ada cahaya terkejut padanya. Namun, mata itu kembali biasa ketika dia sudah tenang lagi. "Kebijaksanaan saya. Jika itu adalah masalah yang tidak bisa anda pecahkan... Saya tidak yakin jika saya bisa banyak membantu." "Aku juga tidak yakin, Marquis Raeven. Lagipula, tentang masalah yang ada di dalam istana, tak ada yang lebih berbakat selain darimu." Marquis Raeven dan sang pangeran saling menatap. Renner hampir tak pernah mengantisipasi perebutan kekuasaan. Namun, apa yang dia maksud dengan "masalah di dalam istana"? Marquis Raeven tertawa kecil. Ketika kamu kekurangan informasi, akan lebih baik untuk mengumpulkannya daripada menebak-nebak dan mengeluarkan kesimpulan yang salah. "Jadi bagaimana aku bisa membantu anda?" "Aku harap dirimu, pemimpin tersembunyi dari Fraksi Kerajaan, bukan, yang mengendalikan Fraksi Kerajaan dari bayangan, meminjamkan aku pasukan rumahmu." "...Apa?" Marquis Raeven membuat ekspresi seakan ada ledakan magic yang tepat terjadi di depannya. Siapapun akan terkejut jika mereka ada di sana. Lagipula, Marquis Raeven bukan orang yang dengan mudah merubah ekspresinya. Namun, dia hanya bisa bereaksi seperti itu. Jika itu adalah bangsawan lain, dia pasti akan tertawa. Tapi ini adalah kebenaran yang disembunyikan lama. Marquis Raeven sudah lama dianggap sebagai seekor tikus yang akan pergi diantara dua fraksi yang cocok dengannya, tapi pada kenyataannya dia memerintah Fraksi Keluarga kerajaan dan mencegah peperangan saudara terjadi. Jika pria yang disebut sebagai Marquis Raeven tidak ada, Kingdom pasti sudah roboh. Di sisi lain, Zanack menahan nafas. Dia sudah tahu jika Renner benar-benar pandai, seorang monster dengan bentuk manusia. Tapi tanpa seorangpun sebagai tangan dan kakinya, dia seperti dikurung di dalam istana. Bagaimana bisa dia mendapatkan kesimpulan itu? Di seluruh Kingdom, Zanack adalah satu-satunya yang mengetahuinya. Kedua orang itu langsung berpikir bahwa dia mungkin hanya membual, tapi langsung mengabaikan pemikiran itu. Dari nada Renner, tak ada yang membayangkan bahwa dia bebohong. Keduanya terus menerus menghadapi orang yang penuh kebohongan, dan mereka masih tidak bisa memutuskan jika dia bohong atau tidak. Renner mengabaikan Marquis yang ternganga dan melanjutkan ceritanya. "...Mungkin aku harus memastikannya dengan bangsawan lain di fraksi kerajaan, tapi Marquis Volumlashu sering membocorkan informasi kepada Empire, jika begitu..." "Ap, apa?" "Tunggu sebentar!" Bahkan lebih keras dari suara patah-patah Zanack, Marquis Raeven mengangkat suaranya. "Marquis Volumlashu.." "Anda tahu, ya kan? Itulah kenapa anda memastikan bahwa Marquise tidak memiliki akses kepada informasi terlalu banyak." Kedua orang pria itu melihat ke arah Renner dengan mulut yang terbuka lebar.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information