Editing
Date A Live (Indonesia):Jilid 2 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== “... jadi? Apa maksud semua ini?” Shidou, setelah berganti pakaian sehari-hari, mengarahkan pandangan ke arah Reine dan Kotori, yang sedang duduk di sisi lain meja. Ketiga orang ini sekarang sedang berada di lantai dua kediaman Itsuka, di dalam kamar Kotori. Ruangan itu berukuran enam petak tatami. Kamar tersebut berisikan lemari baju pink, sebuah tempat tidur, dan sejumlah banyak aksesori menarik serta boneka-boneka yang ditaruh di seluruh ruangan. Pada mulanya ia ingin melanjutkan pembicaraan di ruang keluarga, namun karena adanya beberapa topik sensitif yang sebaiknya tidak mencapai telinga Tohka, mereka pindah lokasi kemari. Kebetulan, Tohka sedang terhipnotis menonton tayangan ulang anime di ruang keluarga. Dia akan diam begitu selama dua puluh menit ke depan. “Hmm—mengenai ini.” Kotori menyentuh pipi halusnya dengan jari, mendorongnya ke atas. “Dari hari ini untuk ke depannya, Tohka untuk sementara akan tinggal di rumah kita!” Lalu, mengepulkan dadanya dengan bangga, dia memasang senyuman polos. “Karena itu aku tanya kenapa bisa jadi seperti iniiiiiii!’ “......ahh tenang dulu, Shintarou.” Setelah Shidou berteriak, Reine membuka mulut. Entah karena sengaja atau tidak, dia masih salah menyebut namanya. “Bukan Shintarou, Shidou.” “......ahh, kau benar. Saya tarik kembali. Maaf, Shin.” “......” Bukannya ditarik kembali, malah jadi nama panggilan. Ia mau tak mau menyangka kalau itu dilakukannya secara sengaja tapi...kalau ia perhatikan baik-baik wajahnya, mau tak mau ia-pun berpikir kalau Reine memang salah menyebut namanya. Bagaimanapun juga, Shidou tidak dapat memojokkan Reine lagi mengenai namanya lebih dari ini. “......alasannya kurang lebih dapat terbagi dua.” Reine mulai berbicara dengan suara yang terdengar tenang. “......pertama——mengenai siapa yang akan mengurusi ''aftercare'' Tohka untuk kedepannya.” “''Aftercare''......apa maksudmu?” “......Shin. Bulan lalu, kamu mencium Tohka dan menyegel kekuatannya, benar?” “... ugh, i-iya...” Shidou menundukkan kepala karena takluk. Di saat bersamaan, perasaan dari waktu itu muncul kembali, mukanya sedikit memerah. “Ooh—muka Onii-chan memerah- Lucunya~~” “Be-berisik!” Kotori, yang terlihat menikmati itu, mengatakannya dengan riang dengan sepenuh hatinya. Shidou memalingkan pandangannya dengan canggung. “......yah, tidak apa-apa, tapi ada satu masalah... sekarang ini ada semacam koneksi yang mengalir di antara Shin dan Tohka.” “Koneksi? Apa maksudnya?” “......mudahnya, ketika kondisi mental Tohka tidak stabil, ada kemungkinan kekuatan spiritual yang tersegel dalam tubuhmu akan mengalir kembali.” “Ap...?” Tubuh Shidou membeku ketakutan. ——Jadi segel yang dipasang pada kekuatan spiritual Tohka akan mengembalikan kekuatan itu padanya...? Bukannya itu berarti Tohka sekali lagi akan mempunyai kemampuan untuk membelah langit dan bumi dalam satu ayunan? Kalau memang begitu kasusnya—— kemungkinan ini bisa membuat orang-orang gemetar dengan membayangkannya saja. “......seperti yang kamu tahu, Tohka sekarang ini tinggal di dalam area terisolir <Fraxinus>.” Entah dia sadar atau tidak dengan kepanikan Shidou, Reine lanjut berbicara dengan halus. “......walaupun kami biasanya memonitori kondisi Tohka...entah kenapa, ketika dia berada di <Fraxinus>, tingkat stres yang terukur lebih tinggi dibandingkan dengan saat berada di sekolah.” “Be-begitukah?” “......ya. tambah lagi, kelihatannya dia tidak menyukai pemeriksaan berkala yang berlangsung dua kali sehari. Meskipun sekarang ini dia bisa memakluminya, akan sulit bahkan bagi seorang ahli sekalipun untuk mengatakan kalau kami dapat melanjutkan ini—— dan karena itulah—” Reine menyentuh dagu dengan jari-jarinya. “—dengan mempertimbangkan hasil yang didapatkan dari pemeriksaan yang sudah stabil, kami akan memindahkan tempat tinggal Tohka ke luar <Fraxinus> untuk sementara.” “O-oh...begitu ya.” “......ya. Karena berbagai situasi ini, sudah diputuskan bahwa Tohka akan tinggal di rumah ini untuk beberapa waktu sementara bangunan residensial khusus ''Spirit'' sedang dibangun.” “''Please wait''.” Shidou menaruh tangan di dahi, wajahnya mengkerut. “......ada apa?” “Ke-kenapa harus di rumahku...?” Reine menggerutu pelan pada pertanyaan Shidou. “......yah, terus terang saja— ketika dia ada bersamamu, mental Tohka ada pada kondisi paling stabil.” “Eh...” Segera setelah kata-kata tersebut dilontarkan, ia menahan nafas. “......dengan kata lain— meski sulit bagi kami untuk memastikan ini, Tohka belum mempercayai manusia lain selain kamu. Baik itu saya ataupun Kotori, meskipun kami punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengannya—— hasilnya akhirnya tidak sama sepertimu…...pertama-tama, meskipun cuma sedikit, kami akan mengamankan sebuah tempat. Lalu, kami akan menguji apabila Tohka mampu tinggal dalam kehidupan normal.” “... begitu...” Shidou menyeka peluh di dahinya. Tentu saja, setelah penjelasan tersebut, semuanya terlihat jelas untuk Shidou. Apa lagi— yah, ia diberitahu kalau Tohka mempercayainya... ia tidak keberatan dengan hal itu. Tapi, seolah berubah pikiran, perlahan ia menggelengkan kepala. Ini bukanlah sebuah permintaan yang dapat dengan mudah ia terima. Seakan mencoba mengelak, ia melemparkan pertanyaan baru pada Reine. “Lalu...apa alasan yang satu lagi?” “......ahh, yang ini lebih blak-blakan —Shin, ini untuk latihanmu.” “...” Kata-kata yang terucap saat ia mengganti pakaian beberapa waktu lalu terulang. Latihan. Dengan satu kata itu, berbagai ingatan tidak menyenangkan muncul ke permukaan pikirannya. “Oh ya, topik itu sepertinya sempat disinggung...tapi, tidak ada alasan untuk latihan lebih lanjut kan?” “......Hmmm? Memangnya kenapa?” “Kenapa...karena kekuatan ''Spirit'' sudah tersegel...” Ketika Shidou berkata demikian, Reine kemudian terangguk-angguk, kepalanya berayun ke samping. “......siapa bilang Tohka adalah ''Spirit'' satu-satunya?” “Eh...? Apa maksudmu... itu” “......sesuai dengan yang saya katakan. Ciri khas dari makhluk pembawa malapetaka—juga dikenal dengan sebutan ''Spirit''—yakni menyebabkan ''spacequake''. Namun Tohka bukan satu-satunya. Pada saat ini, kami sudah memastikan keberadaan yang lain selain Tohka. “Ap——” Shidou tiba-tiba merasa seperti jantungnya sedang ditarik dan diremas. —''Spirit''. Jadi Tohka bukan satu-satunya? Entah karena gelisah atau takut, perutnya terasa mulas karena emosi yang sulit dijelaskan. Tubuhnya gemetar terus menerus, terasa dari tangan kakinya sampai ujung jarinya. Tapi Reine tidak peduli dengan ketegangan Shidou, dan melanjutkan. “......Shin. Kami ingin kamu melanjutkan mengambil peran dalam bercakap-cakap dengan para ''Spirit''. Itulah maksud dari latihan ini.” “... ka-kau bercanda—” Pada saat itulah sesuatu menghantam lututnya, kemudian ia mengerang. “——hmm?” Kotori, yang dari tadi diam mendengarkan pembicaraan, mengangkat suara kecilnya. Tanpa disadari, warna pita yang mengikat rambut ''twintail''-nya sudah berganti dari putih ke hitam. “——!” … Shidou merasa sudah pernah melihat ini sebelumnya. Kotori sekarang sedang dalam '''Commander Mode'''. “Kau tidak mau, Shidou? Apa kau bilang kau tidak suka mengencani para ''Spirit'' dan membuat mereka jatuh hati padamu?” Nada bicaranya benar-benar berbeda dibandingkan dengan beberapa detik sebelumnya. Dengan menampakkan kesan layaknya orang dewasa, Kotori berbicara. —benar. <Ratatoskr> menawarkan metode ini untuk menaklukan para ''Spirit'', yakni melalui cara damai dan tanpa kekerasan— Yaitu agar Shidou berhubungan baik dengan para ''Spirit'', kemudian menyegel kekuatan mereka di dalam tubuhnya sendiri— diutarakan dengan kata-kata sekalipun, itu adalah tindakan yang tidak masuk akal. “Uh, te, tentu saja tidak!” Shidou telah mengatakannya, Kotori sedikit membungkuk ke depan sambil membuka mulut. “Fuun— Kalau begitu, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi.” “Ah...?” “Kita hanya bisa diam menonton dunia porak-poranda akibat ''spacequake'' atau sabar menunggu terjadinya sebuah keajaiban sambil membiarkan AST membunuh para ''Spirit''. Mungkin diantara dua kemungkinan itu.” “...!” Setelah diberitahu seperti itu, Shidou kehilangan kata-kata. Bukan karena ia sudah lupa akan hal itu— tapi menghadapi kenyataan itu di muka sekali lagi membuat jantungnya dihujam rasa sakit yang menusuk. Para ''Spirit'', yang berdiam di dimensi alternatif yang dikatakan sebagai dunia lain, sekali-kali akan muncul di dunia ini. Pada saat-saat seperti ini, akan ada goncangan besar di dinding antar-dimensi, menyebabkan terjadinya fenomena yang dikenal sebagai ''spacequake''. Baik pada skala besar atau kecil– selama ''Spirit'' muncul di daerah tertentu, daerah tersebut akan hancur porak-poranda, seolah ada bom yang meledak. Sesudah itu, para ''Spirit'' akan dikenal sebagai eksistensi yang berbahaya, dan orang-orang pun akan mencoba memusnahkan mereka dengan cara apapun lewat bantuan kekuatan militer para anggota ''Anti Spirit Team'', AST dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang. “Kemampuan luar biasa yang dapat menyegel kekuatan ''Spirit''— kaulah satu-satunya orang di dunia ini yang memilikinya. Namun, kau bilang kau tidak mau melakukan ini. Bukannya itu berarti tidak ada alternatif lain lagi?” “...a, apa-apaan... itu...” Shidou terlihat seperti sedang kesakitan. Sebuah tanggung jawab yang berat telah dibebankan padanya tanpa diketahuinya. Perutnya mulai terasa sakit karena beratnya tugas ini. Tapi—dari awal semua asumsi-asumsi itu... Masih banyak yang harus dipastikan Shidou tidak peduli apapun. “—Kotori.” “Ada apa?” Sepertinya dia sudah menebak-nebak apa yang Shidou ingin tanyakan, Kotori menjawab dengan perlahan. “... pertama-tama, tolong beritahu aku apa sebenarnya <Ratatoskr>? Sejak kapan kau mengikuti organisasi semacam itu? Dan—mengenai kemampuanku, kemampuan apa sebenarnya ini?” Ya. Itulah yang selalu ingin diketahui Shidou. Karena Kotori selalu di luar rumah, ia tidak pernah bisa menanyakan hal itu padanya. Kotori menghela nafas, dan mengambil cemilan favoritnya—sebuah Chupa chups—dari sakunya. Hanya setelah melepas bungkus dan menaruhnya di dalam mulutlah baru dia mulai berbicara. “—Ada benarnya juga. Ini juga kesempatan yang bagus untuk memberitahumu, jadi aku akan langsung pada intinya.” Setelah berkata demikian, dia menyandarkan punggungnya ke bantalan di belakang. “<Ratatoskr> dibentuk oleh para ''volunteer''... yah, gampangnya, semacam asosiasi perlindungan alam— Dan tentu saja, keberadaannya tidak diberitahukan pada publik.” “Asosiasi perlindungan alam... huh...” Entah kenapa, ia merasa kalau itu tidak masuk akal, dan karena itu ia ragu-ragu menyela pembicaraan. Jadi untuk menandakan ia ingin Kotori lanjut berbicara, Shidou mengiyakan saja. “Yup... tambah lagi, tujuan utama dan alasan terbentuknya <Ratatoskr>— adalah untuk melindungi para ''Spirit'' dan memberikan kehidupan yang indah dan bahagia...... yah, kelihatannya ada juga orang-orang korup di dalam grup pimpinan terbesar, ''Rounds'', yang ingin melakukan hal-hal seperti mendapatkan kekuatan luar biasa para ''Spirit''.” “Ah...? Bukannya untuk mencegah ''spacequake''?” “Yah, tentu saja itu juga. Tapi itu gol tambahan. Kalau kamu memandangnya seperti itu, berarti kami sama saja seperti para AST.” “... hmm, yah, kupikir kau benar. Jadi... ada juga organisasi semacam itu. Kapan dan kenapa kau jadi komandan di sana? Aku sama sekali tidak tahu.” Ia mengucapkan kata-kata itu dengan nada tidak senang. Meskipun ia tidak punya maksud untuk berkata ‘Jangan merahasiakan apapun dariku’, ini merupakan hal yang penting— sampai menyimpan rahasia seperti terlibat dalam hal yang dapat membahayakan hidupnya. Sebagai seorang kakak, ia merasa sedikit tidak puas. Menebak perasaannya itu, Kotori mendengus. “Aku ditunjuk sebagai komandan satuan tempur <Ratatoskr>...sekitar lima tahun lalu, kupikir.” “Lima tahun lalu... ya— tunggu, ap...!?” Setelah Shidou menyelesaikan hitungan sederhana di dalam kepalanya— ia mengangkat kepalanya kembali ke posisi semula. “Jangan omong kosong. Lima tahun lalu...kau baru berumur delapan tahun bukan!?” Shidou terpukul oleh rasa tidak percaya. Meskipun itu memang bukan organisasi seperti kebanyakan, tetap saja, menunjuk gadis seumuran anak tahun ketiga sekolah dasar sebagai komandan, itu gila. “Yah, selama tahun-tahun itu, semacam latihan. Kenyataannya, baru-baru ini saja aku mengambil jabatan pemimpin.” “Bu-bukan, bukan tentang itu. Kenapa juga harus seorang gadis kecil yang—” “Yah, bagaimana ya? <Ratatoskr> menyadari kalau aku punya tingkat inteligensi yang berlimpah.” “Memangnya aku bisa percaya dengan hal seperti itu!” “Walaupun kau bilang seperti itu, mau bagaimana lagi kalau itu kenyataannya. Kenapa kau tidak bisa lebih menurut dan percaya kata-kata adikmu? Kau pikir kau akan terlihat pintar kalau kau meragukan kata-kata orang lain?” ...sikapnya itu jauh berbeda dari Kotori yang manis seperti biasanya. Keringat membasahi pipi Shidou. “... kepribadian gandamu itu, apa itu gara-gara <Ratatoskr>?” Setelah Shidou berkata demikian, “Fuun”, Kotori mendengus. “Sederhana dan kasar sekali. Berpikirlah sebelum berbicara. Lagipula ini karena—” “Karena...?” “............” Setelah Kotori menatap Shidou dengan ekspresi rumit, dia memalingkan kepalanya dan mengabaikan kata-kata Shidou. “—Itu bukan masalah yang penting. Sekarang, kita sedang berbicara tentang <Ratatoskr>. Tambah lagi, sekitar lima tahun lalu, terjadi sebuah insiden yang menjadi titik balik bagi organisasi.” “Oi, jangan begitu saja mengalihkan—” Tapi, kata-kata Shidou terhenti di tengah-tengah. Karena Kotori menaruh jarinya di pegangan Chupa Chups yang dimakannya, mengambilnya keluar dari mulut dan mengarahkannya ke Shidou. “—karena ditemukan seorang anak lelaki yang dapat menyegel kekuatan para ''Spirit'' dengan ciuman, <Ratatoskr> kemudian dengan penuh keyakinan mengalihkan tujuannya ke arah perlindungan para ''Spirit''.” “Ap...” Alis Shidou mengkerut karena terkejut. “A-anak itu...aku?” “Ya.” Kotori mengangguk, dan sekali lagi, menaruh Chupa Chups kembali ke dalam mulutnya. Dan bagi Shidou, semuanya menjadi kacau balau di dalam kepalanya. Setelah semua informasi diberikan padanya dalam sekali jalan, tidak mungkin baginya untuk memproses seluruhnya. “Tu, tunggu sebentar... pertama-tama, kenapa juga aku diberi kemampuan semacam ini?” “Ga tahu.” “Hah...? Ga-nggaknggaknggak. Jangan mencoba membuat kabur masalah ini.” “Aku bukannya sengaja membuatnya jadi tidak jelas. Aku benar-benar tidak tahu. '''Lewat perantaraan sebuah ciuman, kemampuan itu dapat mencuri dan mengambil kekuatan ''Spirit'', dan menyegelnya aman-aman di dalam tubuh seseorang.''' Yang ku tahu hanyalah kalau kau punya kemampuan ini. Alasan kenapa kau bisa memilikinya, aku sendiri juga tidak tahu.” “La, lalu, bagaimana kau bisa tahu aku punya kemampuan seperti ini! Dan lima tahun lalu! Apa sebenarnya yang terjadi waktu itu!” Segera setelah Shidou mengatakan itu sambil menggaruk kepala... Kotori memalingkan pandangannya ke lantai. “...” Setelah melihat dirinya yang terlihat berbeda dari biasanya dan memasang ekspresi sedih, Shidou terkejut. Dia terlihat seperti sedang merasakan kesedihan mendalam. Seperti sedang mengenang ingatan yang menyakitkan. ——Seperti sedang merasakan penyesalan atas kesalahan yang tidak bisa diperbaiki. Wajah itu— “Ko-Kotori...?” Ketika Shidou memanggil namanya, Kotori sadar kembali, bahunya sedikit gemetar. “Eh, err—aah, mengenai itu ditemukan lewat mesin observasi <Ratatoskr>. Begitulah. Dan aku juga diurus lewat metode yang sama.” Dia benar-benar berbeda dibandingkan dengan ''Commander Mode''-nya yang biasa. Tambah lagi, Kotori mengucapkan kata-kata samar tersebut sikap menghindar. Namun Shidou... karena alasan tertentu, ia tidak lagi sampai hati untuk membicarakan topik ini. “Ba-bagaimanapun juga—” Setelah Kotori terbatuk dan berdeham, dia menunjuk Shidou dengan jarinya. “Sekarang ini, informasi paling penting adalah '''Shidou punya kemampuan untuk menangani para ''Spirit''.''' Mengerti!? Jadi buatlah keputusan— Mulai dari sekarang, apa kau bersedia atau tidak untuk menaklukan hati para ''Spirit'' untuk kami?” “...” Shidou mengatupkan mulut tidak senang. Itu merupakan pertanyaan yang penempatannya cukup buruk. Shidou adalah satu-satunya yang dapat menyegel kekuatan para ''Spirit''. Kalau Shidou tidak melakukannya, para ''Spirit''— pada dasarnya, keberadaan dan situasi mereka sama dengan Tohka, jadi Shidou punya niat untuk menyelamatkan mereka. Setiap kali mereka datang ke belahan dunia ini, AST akan menyerang mereka. Biarpun itu bukan niat sang gadis untuk menghancurkan dunia ini. Menghadapi keputusan satu-sisi, menyimpulkan mereka sebagai bencana dan mengincar nyawa mereka. Dan lagi—— permasalahan dengan ''spacequake''. Seandainya kekuatan para ''Spirit'' tidak disegel, suatu hari nanti, ada kemungkinan bencana dahsyat berskala-besar seperti Eurasia itu terulang kembali. Shidou menghela nafas dalam-dalam dan menggaruk lepas beberapa helai rambutnya. “... beri aku waktu sebentar, aku perlu memikirkannya dulu.” “—Yah, tidak apa-apa untuk sekarang.” Kotori berkata sambil menghela nafas, dan mengarahkan pandangan ke arah Reine, yang sedang duduk di sampingnya. “Kalau begitu Reine, persiapannya.” “......hmm, serahkan pada saya... atau lebih tepatnya, semuanya sudah selesai.” Setelah Reine berkata sambil menghuyungkan kepalanya, Kotori bersiul. “Mantap. Sigap sekali.” “... persiapan? Apa maksudnya?” Muncul perasaan tidak enak ketika mereka berdua melakukan percakapan yang meresahkan itu. Shidou bertanya selagi keringat mengaliri pipinya. Lalu, Kotori menjawab layaknya itu hal yang natural untuk dilakukan. “Eh? Kamar Tohka sudah selesai disiapkan. Dia akan menggunakan kamar tamu di lantai dua.” “Tu-tunggu! Kau bilang akan memperbolehkanku berpikir sebentar, bukan!” “Ya, karena itulah kau tidak perlu khawatir dengan hal-hal di sini. Silahkan ambil waktumu berpikir.” “Jangan bicara ngawuuuuuur!” Selagi Shidou berteriak, Kotori menutupi telinganya “yare-yare”<ref>Yare-yare - seperti ekspresi mengeluh, “haduh-haduh”</ref>. “Kau berisik. Bagaimanapun juga, sampai daerah residensial khusus selesai dibangun, kita tidak punya pilihan lain selain memperbolehkan Tohka tinggal di sini. Pada saat kau selesai membuat keputusan, akan sudah terlambat untuk latihan.” “Biarpun kau bilang seperti itu... kupikir ada yang salah kalau seorang gadis dan seorang lelaki muda sebaya tinggal di rumah yang sama...” Selagi muka Shidou memerah padam ketika mengatakan itu, Kotori dengan dingin menertawakannya. “Kalau kau sampai bisa melakukan ‘kesalahan’ semacam itu, kami tidak mungkin kesulitan sama sekali kan.” “Guh...” Memang agak menyedihkan sampai-sampai ia tidak bisa menyangkalnya. “Tapi, biar apapun juga...!” Dan, selagi Shidou masih bersikeras melawan, dari belakang Shidou—pintu yang terpasang di kamar Kotori, *glatak*, terbuka. “...!” Bahunya tersentak, lalu berbalik ke belakang. Sambil bertanya-tanya sudah berapa lama dia ada di sana, dari koridor Tohka memberinya tatapan gelisah. “... Shido. Sudah kuduga, tidak boleh ya? Aku... tidak boleh tinggal di sini?” “... uh.” Dengan alisnya membentuk 八, Tohka memandangi dengan tatapan sedih, membuat Shidou kehilangan kata-kata. ...kalau ada manusia yang bisa bilang ‘tidak’ pada situasi ini, ia ingin bertemu dengannya. Shidou mengeluuuuh panjang. “... a-aku mengerti...”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information