Editing
HEAVY OBJECT:Volume 5 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Technopic diadakan di Dome Olympia yang terletak di atas sebuat pulau buatan manusia yang mengambang di tengah-tengah Samudra Atlantik. Pulau buatan itu tidak diciptakan dengan cara menambahkan daratan untuk memperluas pulau asli yang memang sudah ada. Seluruh pulau itu diciptakan dari pengambang raksasa. Ketika sebuah pulau buatan manusia sudah bisa berdiri sendiri, pulau itu tidak perlu berdiam di satu tempat. Jadi kebanyakan dari pulau buatan itu bergerak mengikuti arus di tujuh lautan internasional. Karena pemanasan global dan meningkatnya permukaan air laut, proyek pulau buatan pernah menjadi tren untuk sementara waktu. Weixing Taiwan, Second Venic, dan New Ryukyu adalah nama beberapa pulau yang pernah dibuat. Namun, tak disangka biaya perawatan pulau-pulau itu cukup mahal, situasi diplomatik yang cukup rumit karena pulau-pulau itu membutuhkan sumber daya yang dikirim dari berbagai belahan dunia, dan lambatnya proses pemulihan kembali fungsi kota setelah dipindahkan. Semua permasalahan itu muncul setelah pulau-pulau itu diciptakan sehingga mereka menjadi sulit digunakan. Dome Olyimpia punya sebuah dome raksasa berdiamater 20 kilometer yang dijadikan sebagai stadium utama. Radius 10 kilometer dari dome itu terdapat pelabuhan, lapangan terbang, fasilitas bongkar-muat, dan semua fasilitas lain yang dibutuhkan sebuah pulau untuk befungsi. Karena bermacam fasilitas yang ada, bentuk pulau itu mirip seperti telur mata sapi. Telur mata sapi raksasa itu mengitari seluruh Samudra Atlantik dalam siklus 2 tahun sekali. Mariydi dan para peserta wanita shoothlon lainnya berkumpul di salah satu ujung dome bulat itu. Pertandingan untuk hari pertama adalah berlari 25 kilometer sepanjang lintasan dan berhenti di 3 tempat yang ada di tengah perjalanan untuk melakukan tembakan. Dia bisa mendengar suara dingin Alicia dari sebuah receiver piezoelecrtic seukuran tutup pulpen yang dipasang di telinganya. “Hasil akhir shoothlon dihitung berdasarkan akumulasi poin dari lomba yang diadakan selama tiga hari, tapi hasil yang kau raih di hari pertama akan menjadi titik awal di hari keduamu. Singkatnya, semakin banyak poin yang kau raih di sini, hari berikutnya akan menjadi lebih mudah.” “Kami akan berlari sejauh 20 sampai 30 kilometer, kurasa start dari depan maupun belakang tidak akan berbeda jauh,” jawab Mariydi dengan kesal. “Lagian kan shootathlon ini adalah perlombaan menembak yang dilakukan sambil berlari.” Dia menatap ke sekelilingnya dan menghitung sekitar 100 atlit wanita sudah berkumpul. Garis start-nya terlihat jauh lebih ramai daripada pintu masuk sebuah toserba yang sedang mengadakan diskon besar-besaran. Korporasi Kapitalis, Aliansi Informasi, Kerajaan Legitimasi, Organisasi Iman. Berkumpulnya orang-orang dari kekuatan dunia yang berbeda di satu tempat menimbulkan perasaan aneh. Beberapa mengenakan pakaian sebadan seperti yang dikenakan Mariydi, tapi yang memakai pakaian lari biasa yang bagian atas dan bawahnya terpisah juga tidak sedikit. Ada juga yang memakai sepatu boot yang tingginya sampai menutupi betis. Sekilas sepatu itu terlihat sangat tidak cocok untuk dipakai berlari, tapi sepatu itu pasti dilengkapi per serat fiber yang bisa meningkatkan kekuatan otot kaki pengunanya. Berbagai macam variasi model yang ada mungkin terjadi karena nyatanya pakaian itu diperuntukan untuk wanita. Dari sudut pandang norma yang ada, pakaian wanita harus menutupi lebih banyak bagian tubuh yang membuat mereka lebih sulit untuk dimodifikasi daripada pakaian pria. Meskipun begitu, hal ini menunjunkan keberagaman penampilan, desainer yang membuatnya pasti tidak hanya berpikir mengenai kemampuan fisik pakaian itu tapi juga pakaian yang bisa mengeluarkan daya tarik wanita sebagai bentuk dari promosi. (Karena nama perusahaan sponsor dicetak di pakaian yang mereka kenakan.) Setidaknya, cara ini nampaknya berhasil untuk membuat pakaian itu memikat perhatian orang. Suara pengumuman dari wanita bisa terdengar dari semua receiver piezoelecrtic yang terpasang di telinga para atlit. “Shootathlon untuk wanita di hari pertama akan dimulai dalam sepuluh menit. Semua kontestan diharap bersiap di posisi masing-masing.” (Jika mereka memisahnya berdasakan gender seperi ini, kuharap mereka juga memisahnya berdasarkan usia.) Mungkin karena ingin menambah rasa tegang, seorang wanita Aliansi Informasi yang terlihat cukup senior sedikit membuat candaan dengan mengarahkan senapannya ke arah Mariydi. Mariydi tidak mengindahkannya dan berjalan beberapa meter ke kiri. Ketika para wanita lainnya berjalan sambil mengintip melalui bidikan senapan masing-masing, Mariydi tidak sadar kalau dia sedang berjalan tepat di hadapan sebuah kamera. Yah begitulah acara olahraga. Para peserta dari tim yang sama akan saling sikut dan para atlit lain akan saling menyoraki, itulah yang mereka sebut dengan serangan psikologis. Mariydi merasa mau muntah setiap kali dia mendengar seseorang mengucap kata “sportifitas”. Dia merasa kalau para prajurit yang saling baku tembak tanpa mengatakan apapun di medan peperangan jauh lebih sportif. Kemudian dia mendengar suara kawannya dari receiver piezoelecrtic di telinganya. Itu dari si paramedik bernama Stacy. “Kalau kau sempat, tolong carikan sebuah tanda tangan untukku. Kudengar tanda tangan Erie Greenhat cukup sulit untuk didapat.” “Jangan jadi orang iseng. Dan sebagai seseorang yang sangat mengenal atlit, kupikir kau sering berada di sekitar mereka.” “Aku mendapat lebih banyak kesenangan dalam pekerjaanku ketika mencampurkannya dengan tujuan pribadi. Menjadi kolektor tanda tangan adalah satu satunya.” Si pengawal pasti sedang mendengarkan dari samping Stacy, karena dia menyelanya. “Apa kau punya tanda tangan dari satu atlit berbakat kita? jika tidak, dia bisa menjadi kesal.” “Aku akan meminta satu dari Mariydi-chan ketika dia sudah memberikan hasil yang baik.” “Terserah kau mau bilang apa,” Mariydi tersenyum. Sementara itu, waktunya semakin dekat. “Satu menit lagi.” Dia mendengarkan pengumuman itu sambil menguap. Tak lama kemudian, pistol penanda dimulainya pertandingan ditembakan. Kumpulan orang mulai berlari secara bersamaan layaknya air yang tumpah keluar dari wadah yang tutupnya dibuka. Mariydi terbawa arus itu. Mariydi menggerakan kakinya secara teratur saat dia merasakan ketengangan yang berbeda dari perlombaan lari full sprint. Rasanya seperti harus menghentikan jarum stopwatch pada waktu tepat 10 detik tanpa melihatnya. Dia mendengar suara tegas Alicia dari receiver piezoelectric-nya. “Sponsormu menonton. Usahakan agar terus berada di grup terdepan.” “Apa kau bodoh?” Mariydi tidak menjelaskan maksud tanggapan singkatnya. Dia bisa langsung menempati posisi pertama, tapi melakukan itu tidak akan ada gunanya. (Sialan. Ini membuatku teringat saat berlatih di Zona Terlarang Eropa Utara ketika mereka terus memaksa kami berlari mengitari base lagi dan lagi dan lagi sebelum kami diberi sarapan.) Tubuhnya yang masih berusia 12 tahun memang membuatnya sulit untuk dibayangkan, tapi Mariydi adalah seorang pilot jet tempur. Seorang pilot yang bisa mengendalikan pesawat tempurnya secara presisi sambil merasakan tekanan lebih dari 9 kali tekanan gravitasi bumi, sehingga dia membutuhkan tubuh yang lebih kuat daripada prajurit infanteri yang menaiki bukit sambil membawa senapan. Letak perbedaan antara pelombaan ini dan latihannya saat itu adalah dia tidak bisa menyamai kecepatan lari atlit lainnya dengan mudah. Triknya di sini adalah terus menjaga kecepatan larinya sepanjang waktu. Seperti saat melihat stopwatch, dia harus terus mempercayai jam internal miliknya tanpa mempedulikan suara-suara dari sekitar. Jika dia tidak bisa melakukannya, staminya tidak akan bertahan lama. Dengan begitu, dia harus terus memperhatikan pergerakan orang-orang disekitarnya sambil tetap menjaga dirinya agar tidak berlari lebih cepat karena terbawa langkah mereka. “Semua payudara yang bergoyang di sekitarmu itu agak membuatku kesal.” “Kalau kau tidak mau membantuku dalam mengatur tempo, aku akan memutus transmisinya,” jawab Mariydi. “Ah hal seperti itu pasti sangat berguna untuk menarik fokus kamera. Tapi saat ini, kami tidak bisa mengharapkan hal itu darimu, tapi kau mungkin bisa menggunakan taktik yang berbeda. Sebagai tambahan dari mendapat pencapaian bagus, kusarankan agar kau sedikit membuat drama.” “Maksudmu seperti pura-pura terlihat kesusahan?” “Ini adalah Technopic. Mendapatkan 10 detik penampilan di salah satu siaran sama saja dengan menaruh iklan seharga 30,000 dollar. Dan jumlahnya akan naik sebesar 30% setiap kali kau naik peringkat.” “Aku akan menjadi bahan tertawaan jika terlalu memikirkannya dan peringkatku akan menurun.” Delapan belas menit sudah terlewat ketika dia mengobrol. Saat dia tiba di titik pertama untuk menembak, Mariydi mengatur nafasnya seperti sedang menelpon di dalam kafe. Tempatnya berada sejauh 7 kilometer dari titik start. Sebuah karpet sepanjang belasan meter digelar di atas aspal. Sebaris target berbentuk manusia dipasang secara pararel sejauh 200 meter dari karpet. Target-target itu dipasang di atas rel metal agar bisa digerakan secara bebas. Lokasi untuk menembak juga berfungsi sebagai tempat istirahat minum. Para atlit di grup terdepan sudah mengambil minuman mereka masing-masing dan berbaring di atas karpet sambil memegang senapan mereka. Maridyi menatap mereka dan berkata, “Elegan sekali. Apa mereka sedang menikmati liburan?” Dia tetap berdiri. Dia mengangkat senapannya sambil terus berlari pada kecepatan konstan selama sisa pertandingan. Dia tidak menahan nafasnya dan menembakan pelurunya satu per satu, tapi dia menarik pelatuknya lagi dan lagi dalam mode semi-auto. Dor-dor-dor-dor—. Suara tembakan menggema. Mariydi Whitewitch menembakan peluru ke arah kepala dan dada setiap target berbentuk manusia dengan akurat. Tangannya sangat tenang karena stamina yang terus dia jaga dari paruh pertama perlombaan ini dengan cara mengatur tempo larinya. Tapi juga, kemampuannya sebagai penembak jitu juga berperan banyak. “Ini pasti cukup.” Ketika para atlit lain melihatnya sambil terkejut, Mariydi kembali melanjutkan paruh berikutnya tanpa istirahat minum. “Itu malah bisa menarik perhatian banyak orang,” kata Alicia. Meskipun begitu, dia tidak sedang memuji Mariydi. “Kalau seperti tadi, nantinya tidak jelas apakah hasil tadi adalah kemampuan senapan terbaru perusahaan sponsor atau kemampuan individu milikmu. Mulai sekarang jangan terlalu berlebihan.” “Apa itu caranya menyemangati atlit yang baru saja merangkak naik ke posisi pertama di sebuah ajang perlombaan olahraga internasional?” Mariydi terdengar kesal, tapi tempo larinya tetap tidak berubah. Grup terdepan yang sebelumnya mulai mendekatinya dengan sangat cepat, tapi Mariydi tidak menambah kecepatan larinya supaya mereka bisa menyusul. Usaha mereka hanya akan menguras stamina mereka dan menurunkan keakurasian mereka dalam menembak. Mereka tidak akan bisa mengalahkan dirinya dalam skor akhir. Faktanya, karena Mariydi memimpin, tempo lari grup terdepan yang sebelumnya menjadi kacau, sepertinya hal itu juga bisa menurunkan stamina para atlit lain yang ada di belakang mereka, jadi semua itu sangat menguntungkan Mariydi. (Mereka pasti sedang dimarahi oleh pelatih dan manager mereka masing-masing dari piezoelectric receiver, tapi hal itu tidak akan cukup untuk mengatur suasana hati seseorang.) “Aku senang mereka semua sangat bodoh. Kutebak acara ini hanyalah perkumpulan para penggila otot.” Mariydi sedang disalip saat berbisik seperti itu, tapi ekspresinya sama sekali tidak berubah. Dia sedang berada di zona terbaik. Semua hasil yang lebih buruk maupun baik sulit untuk dicapai olehnya. Lebih baik sedikit saja dan dia akan kehabisan stamina serta kehilangan kecepatan. Sambil mengindahkan perintah tidak jelas yang bisa membuatnya hilang kendali, Mariydi Whitewitch terus berjalan untuk meraih skor terbaik.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information