Editing
Hakomari (Indonesia):Jilid 2 4 Mei
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== 04 Mei (Senin) 11:02=== <i> Aku mengingat percakapanku dengan Riko Asami di telepon. «Jangan berpikir untuk selamat sendirian! Oke, [Riko Asami]-san?» Aku berjengit mendengar niat buruknya, namun berhasil mengendalikan diriku dan balik menuduhnya. "...Dan bagaimana rencanamu untuk mengeluarkan 'box'-nya? Kamu tahu bagaimana caranya, apa?" <!--You know the method, or what?.... aku berusaha bikin si yuuhei kedengaran sengit, jadi mungkin emang gak sesuai EYD, ya ^^--> «Aku tidak tahu. Tapi aku masih bisa menghancurkannya.» Aku tidak bisa berkata-kata ketika dia mengatakannya terang-terangan. «Aku ingin kabur. Aku juga ingin menghapusmu karena aku membencimu. Aku bisa melakukan keduanya sekaligus. Kau tahu maksudku, kan? Untuk cara ini, aku hanya perlu—» Riko Asami bicara, masih dengan suaranya yang sulit untuk dipahami. «— bunuh diri sebelum 'box' sempurna.» Aku pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya. Aah, aku mengerti. Kata-kata itu sama seperti yang pernah kutujukan kepada Kazuki Hoshino. «Jangan bilang kau benar-benar mengira bisa mengambil alih tubuh Kazuki Hoshino? Maaf banget, ya, tapi itu tidak mungkin! Tidak mungkin kau akan pernah menang melawan seseorang, yang ingin kau raih kebahagiaannya! Lagipula, kau itu aku. Riko Asami. Kau harusnya tahu tempatmu. Kau itu harusnya mati. Orang seperti dirimu jelas harusnya mati.» Seperti yang Riko Asami lakukan di masa lalu, dia mengumpatku dengan suara lirih yang nyaris tidak terdengar. «Kau harusnya mati tergantung sampai isi ususmu kosong, jadi semua orang harus menutup hidung gara-gara kau. Kau harusnya mati dengan melompat dari atas atap, jadi kau akan mengganggu orang yang lewat dengan otakmu yang berceceran di mana-mana. Kau harusnya mati dengan melompat ke depan kereta, mengganggu para penumpang dengan memuncratkan seluruh organ dalammu ke permukaan gerbong... itu cocok untukmu. Katakan padaku, bagaimana pendapatmu?» Riko Asami menanyaiku. «Cara kematian mana yang kau inginkan untuk Riko Asami?» Dia menanyaiku cara kematiannya sendiri. Aku mengerti. Saat sang "owner", Riko Asami, mati, aku tak diragukan lagi juga akan lenyap. Aku benar-benar terpojok sekarang. "......Hentikan!" Aku menyampaikan kegugupanku yang dahsyat dengan satu kata itu, yang membuat Riko Asami gembira. «Apa yang harus kuhentikan? Membunuh diriku sendiri? Kenapa? Bukankah tadinya kau juga mencoba membunuh diriku?» "I-Itu karena... Aku belum sadar kalau aku akan lenyap kalau kau mati." «Hihaha, jangan bodoh, deh! Kau pikir kau ini belum lenyap? Pintar. Pintar sekali. ...apa mungkin kau pikir kau bisa menjadi Kazuki Hoshino?» "Bisa! Kalau saja kau tidak menggangguku, aku bisa menjadi Kazuki Hoshino! Lalu aku akan merebut kebahagiaannya!" «Aha. Tidak masalah, sih. Toh, aku akan bunuh diri.» "Bukankah aku menyuruhmu berhenti!?" «Kenapa aku harus mendengarkanmu? Aku ini musuhmu, tahu?» "Musuh?" «Iya, musuh. Kau harus tahu kalau dirimu, khususnya dirimu yang dulu, adalah musuhku.» "Berhenti bercanda! Aku bisa menjadi Kazuki Hoshino kalau bukan gara-gara kau! Kenapa kau seperti ini?! Mengerikan! Kau sungguh mengerikan!" Setelah mendengar kata-kata itu, Riko Asami mulai terkikik-kikik riang dari seberang telepon. "Apanya yang lucu?!" «'Mengerikan’, ya!» Riko Asami bicara sambil tertawa. «Kalau menghina diri sendiri jangan kelewatan, ya?» Itu tadi percakapanku dengan Riko Asami. "Uh, ghu–" Aku memegang dadaku menahan muntah. Menjijikkan. Kenapa, kenapa... Kenapa aku harus bicara dengan Riko Asami...? Ryuu Miyazaki bilang padaku sudah membunuhnya, jadi apa dia bohong padaku? "......Aku akan dibunuh." Ini bukan hanya gertakan. Aku tahu itu karena aku mengenal Riko Asami lebih dari siapapun. Dia, yang membenci dirinya sendiri lebih dari siapapun, tidak akan menerima sempurnanya 'box' ini. Mungkin dia akan menghancurkan 'box' pada malam tanggal 5 Mei. Karena dia ingin membuatku kelelahan dan menunggu saat-saat terakhir. Untuk mencegah ini, kami harus membunuh Riko Asami. ...Tapi, bahkan jika Ryuu Miyazaki sudah membunuhnya, aku pasti sudah lenyap karena rusaknya "box”-ku. Lalu apa? Apakah artinya aku ditakdirkan unutuk lenyap, tak peduli sekeras apapun aku berusaha? "......Apa yang harus—" Aku tersudut. Aku ditangkap Maria Otonashi, tidak bisa mengontak Ryuu Miyazaki, dan akan segera dilenyapkan oleh Riko Asami. Kenapa jadi begini...! Padahal, awalnya waktu berjalan hanya untuk menyudutkan Kazuki Hoshino! "Apa yang harus kulakukan—" ......Tunggu sebentar. Aku mengingat-ingat gumamanku sendiri. Apa yang baru saja kukatakan? <u>Aku</u>? [TL Note: Seperti yang dijelaskan di atas, dia biasa menyebut dirinya "Boku". Namun, kali ini Riko menyebut dirinya dengan "Atashi" yang umumnya digunakan oleh perempuan.] Bukankah aku sudah berhenti menyebut diriku seperti ini saat aku masuk ke tubuh ini? Bukankah aku sudah berhenti menggunakannya dengan alami? Jangan-jangan aku mulai sadar diri? <u>Sadar diri sebagai «Riko Asami»?</u> Tidak, tidaktidaktidaktidaktidaktidak! Aku bukan «Riko Asami»! Aku bukan siapa-siapa, aku ini sebuah tiruan, yang akan segera menjadi Kazuki Hoshino— <b>"Berpikir kau bisa melarikan diri dari perbuatanmu hanya dengan melakukan ini; Aku merasa sisi kenak-kanakanmu ini sangat imut."</b> Suara apa ini? Suara yang sangat mempesona, aku sudah pernah mendengarnya sekali, memasuki tubuhku. Tidak. Itu tidak benar. Aku bisa—melarikan diri dari Riko Asami. Apalagi, "Ah, AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHH" Sejumlah besar ingatan masuk ke dalam pikiranku sekaligus. Ingatan-ingatan yang seharusnya sudah terlupakan saat aku memasuki tubuh ini datang dalam benakku. Walau aku tidak bisa memproses ingatan sebanyak ini sekaligus, mereka tidak bisa dihindari. Yang kusaksikan adalah adegan pertama kalinya Yuuhei Ishihara menggunakan kekerasan pada Riko Asami. Riko Asami yang berusia 13 tahun menangis menjerit-jerit, takut pada pria kasar yang mukanya merah padam itu. Aah, ya. Seperti ini awalnya. Kekerasan pertamanya adalah mengata-ngatai tabiat Riko Asami. Riko Asami yang berumur 13 tahun benci karena dia bukan ayah aslinya, menganggapnya seorang musuh dan menunjukkan niat buruknya. Yuuhei Ishihara akhirnya tidak tahan, sehingga ia pun mulai menggunakan kekerasan. Inilah hal yang menjadi pemicu kekerasan dalam kehidupan sehari-harinya. Yah, yang mungkin masuk akal karena anak yang bermasalah dan tak diinginkan itu menjadi diam dan patuh saat kekerasan digunakan. Sehingga kekerasan terhadap Riko Asami menjadi cara yang efektif dan menyenangkan bagi pria kasar itu. Ini sama menyenangkannya bagi sang ibu yang merasa sangat malu dengan tabiat Riko Asami. Riko Asami telah mencoba menghancurkan keluarga ini dan menimbulkan kekacauan. Ini adalah sebuah masalah yang mengusik kelelawar tua itu sepanjang waktu. Perilaku berubah sesuai lingkungannya. Perlawanan Riko Asami terhadap kekerasan dan keluarganya perlahan-lahan mulai menghilang. Semua orang, termasuk Riko Asami sendiri, berhenti mempertanyakan kekerasan ini. Mereka berhenti mempertanyakan kekerasan itu, tetapi hal ini tidak merubah fakta bahwa hati Riko Asami terus terkoyak-koyak. Riko Asami mendengar suara hatinya terkoyak berkali-kali. Bukan suara yang keras, melainkan suara yang sederhana seperti saat seseorang melemparkan kerikil kecil ke dalam kolam. Awalnya ia hanya berpikir "Aah, koyak lagi" ketika mendengar suara ini, namun setelah beberapa lama, ia sadar bahwa ia kekurangan sesuatu yang penting. Kekerasan pria itu, yang aslinya adalah orang yang benar-benar kasar, tentu saja tidak akan menarik perhatian orang-orang luar, karena itu lumrah. Itu akan disebut sebagai "perlakuan buruk" atau kata-kata sederhana lainnya. Suatu kata yang mungkin akan membuat orang merasa maklum. Maka, Riko Asami tidak menyebut-nyebut kekerasan ini Celah hati Riko Asami yang tertutup oleh kekerasan. Yang berarti, Riko Asami akan menerima kekerasan ini saat dia mulai menyukai dirinya sendiri. Jadi, Riko Asami tidak menerima keberadaannya sendiri. Hal selanjutnya yang kulihat adalah adegan upacara masuk SMA. Dia, yang berdiri di atas podium sebagai murid unggulan—Maria Otonashi. Riko Asami melihatnya dan terhanyut. Hanya dengan melihat dan mendengarkan suara Maria Otonashi, Riko Asami tidak bisa bernafas, dan membungkuk kesakitan. Ini dia. Alat yang ampuh. Dia tampak bagaikan karya hidup dari seorang seniman. Ia memiliki keterarahan dan kesungguhan yang sangat pas, hingga terlihat sangat artistik. Ia adalah semacam makhluk yang tidak bisa digambarkan. Riko Asami mulai menangis tanpa sadar. Ini dia. Inilah yang ia butuhkan untuk lari dari dirinya sendiri. Dia perlu membuat tiruan diri sempurna, seperti yang telah dilakukan Maria Otonashi. Riko Asami mulai memisahkan diri dari dirinya sendiri. Dia membuang dirinya yang suram dan menciptakan sebuah diri yang netral dan kuat. Namun, dia tidak dapat melakukannya sebaik Maria Otonashi. Semakin Riko Asami mengenalnya, semakin ia sadar bahwa mustahil untuk bisa menirunya. Maria Otonashi dapat menciptakan diri yang sempurna karena ia di luar standar. Tidak ada orang lain yang bisa menirunya. Maria Otonashi jelas—bukan manusia. Akhirnya, aku melihat adegan «tanggal 28 April ». Hari di mana Riko Asami mendapatkan "box". Riko Asami memegang sebuah boneka kelinci usang di tangannya. Darah terpercik di permukaan boneka mainan yang dulu dimenangkan oleh kakaknya di permainan crane game dan telah kehilangan sebelah telinga. Di situ ada dua mayat. Sang kakak sedang menjerit dalam genangan merah itu. Riko Asami telah dihancurkan seluruhnya oleh Yuuhei Ishihara. Tidak ada di rumah ini yang tidak hancur. Semuanya telah berakhir. Riko Asami telah seluruhnya terinjak-injak dan hancur, kali ini dan untuk selamanya. Aku menangis. Ilusi itu akhirnya menghilang, dihanyutkan oleh air mataku. "......hal, hal seperti ini..." Aku tidak boleh mengakuinya. Aku tidak boleh mengakui diriku Riko Asami! —jadi, aku akan menjadi Kazuki Hoshino. Aku tidak akan memaafkan [Kazuki Hoshino]. Aku tidak akan memaafkan dia, yang membual bahwa kehidupan sehari-hari adalah kebahagiaan, dan semua orang yang bahkan tidak tahu bahwa mereka hanya bisa tertawa karena mereka mencuri kebahagiaan oran lain. Akulah yang akan terakhir tertawa. Akan kutunjukkan pada si [Kazuki Hoshino] yang bahkan tidak mencoba memahami kemalanganku. Aku akan memanfaatkanmu. Maria Otonashi sudah tidak bingung antara diriku dan [Kazuki Hoshino] lagi. Aku sudah tidak bisa memperdayanya. Jadi, aku hanya perlu kembali menggunakan cara semula. Aku akan mengancam [Kazuki Hoshino], membuatnya menurut, dan menipunya. Dia akan memanggil kehancurannya sendiri dan jatuh ke dalam jurang keputusasaan. Dia tidak akan sanggup lagi menyebut kehidupan sehari-hari sebagai kebahagiaan. Aku mengambil ponsel Kazuki Hoshino dan merekam suaraku. "[Kazuki Hoshino], akan kubunuh seluruh keluargamu. Akan kubantai mereka dengan brutal. Akan kumutilasi dan kubunuh mereka dengan biadab sampai kau tidak bisa mengenali jenazah-jenazahnya lagi. Jadi, sebaiknya kau ikuti apa yang kukatakan. Kalau kau menurut, akan kusisakan mereka tergantung suasana hatiku. Jangan biarkan Maria Otonashi mendengar pesan ini. Oke, ini perintahku—" </i>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information