Editing
High School DxD(Indonesia):Jilid DX4 Line.5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === Setelah pertempuran kecil berakhir, kami (Irina dan Rossweisse-san sudah mengenakan pakaian cadangan mereka) kembali ke markas kami. Aku bertanya kepada Ravel, “Menurutmu, apa yang Nimura-san dan yang lainnya lakukan di sana?” “Mereka mungkin punya rencana untuk menggunakan titik pemulihan untuk semacam taktik, tapi karena sudah dihancurkan, kupikir itu menghancurkan beberapa rencana mereka... meskipun tentu saja, jika kita menghancurkan titik pemulihan dimasukkan dalam rencana mereka, tidak ada yang bisa kita lakukan.” Hmm... tidak mungkin mengetahui kebenarannya karena kita sudah menghancurkan titik pemulihan. Ravel berkata, “Menurutku lawan kita sudah mengantisipasi kehancuran dari titik pemulihan, tapi dalam kemungkinan itu tidak hancur, mereka memutuskan untuk membuat berbagai persiapan sementara juga menggunakan Nimura-san dan Yura-sama sebagai umpan. Aku ingin tahu bagaimana kekuatan utama tim mereka akan bergerak.” Nimura-san dan yang lainnya adalah umpan. Mereka mungkin telah berencana untuk kami selidiki untuk memuaskan rasa ingin tahu kami sementara kekuatan utama tim mereka melaksanakan tujuan mereka yang sebenarnya. Ravel menghentikan lawan kami untuk menang dengan pengawasan dari darat dan udara.... Desain rencana tempur Ravel adalah untuk memastikan bahwa semua kemungkinan lawan kami terputus dan hancur sampai tidak ada yang tersisa. Semuanya berjalan sesuai dengan frasa ‘lenyap’. Lawan kami tidak bergerak untuk sementara. Untuk memutuskan tindakan selanjutnya, kami berencana untuk mempertimbangkan waktu yang tersisa dan mengadakan pertemuan strategi lainnya. Namun, pada saat itu—. “—Ada gerakan.” “Tunggu, ini...” Elmenhilde dan Nakiri melaporkan kepada kami bahwa ada semacam reaksi di perbatasan. Ke arah di mana Nakiri mendeteksi sesuatu — dia menatap ke kejauhan di depan, lalu mengungkapkan ekspresi yang tak terlukiskan dan serius. Dan pada saat itu, di langit yang jauh di depan muncul api hitam yang mengingatkan kami pada seekor naga. “Itu adalah... api hitam.” Xenovia bergumam sambil menatap api hitam yang naik ke udara. Sepertinya api hitam telah dilepaskan ke atas dari tengah lapangan. —Pusat. Tempat yang telah diubah menjadi gurun oleh ledakan meriamku. Nakiri berkata padaku, “...Ini Saji-senpai.” —Saji. ...Jadi di situlah dia. Ravel menyipitkan matanya dan berkata, “...Aku tahu ini menunjukkan kalau Saji-sama ada di sana, tapi kenapa dia sengaja melakukan hal seperti itu untuk mengekspos posisinya...” Sekali lagi, api hitam membumbung ke langit. Aku sudah tahu apa artinya. Aku bisa mengerti. ...Itu panggilan. Saji memanggilku. —Dia bilang bahwa dia menungguku di tengah. Lagipula, kami baru saja melihat pertandingan antara Sairaorg-san dan Cao Cao. Itu lebih mudah dipahami daripada cara lainnya. Ketika semangat yang menggebu-gebu menembus dadaku, aku berkata pada diriku sendiri, “...Ya, aku mengerti. Kamu dan aku sama-sama idiot, dan tentu saja begitu.” Aku mengumumkan kepada Ravel, “Ravel, aku duluan.” “Ise-sama?” Aku menunjuk ke pusat. “—Saji menungguku di sana.” Itu adalah undangan dari pria itu. Undangan untuk pertarungan satu lawan satu—. Karena dia sudah berusaha keras, tidak mungkin ada anggota timnya yang dengan ceroboh mengganggu. Ravel bergumam, “Itu mungkin jebakan... tapi itu tidak sensitif bagiku untuk mengatakan itu, bukan?” “Jebakan ya. Mungkin. Tapi, pria itu sendirian. Dia menungguku di sana sendirian — jadi aku harus pergi.” Bova menyisipkan dirinya di antara kami dan memberitahu Ravel, “Ahli strategi-dono, ini adalah pertarungan antar naga — tidak akan ada gangguan. Jika tuanku tidak menerima tantangan Vrtitra-dono, maka dia akan menanggung rasa malu itu seumur hidupnya. Itu sama sekali tidak bisa dibiarkan terjadi!” Setelah mendengarkan ucapan hangat Bova tentang spesies Naga, Ravel hanya menghela napas dan tidak mengajukan keluhan lebih lanjut. “...Aku mengerti. Aku tidak akan mengirim siapapun untuk membantu. Tapi, tolong berjanjilah satu hal padaku.” “—Kamu harus menang.” “Yeah, serahkan padaku.” Setelah mengatakan itu, aku meninggalkan semua orang ke temanku. ...Seharusnya bodoh melakukan hal seperti ini. Anggota tim yang paling penting, [King]-nya, telah menerima undangan seperti ini untuk pergi ke garis depan. Ravel telah berhasil mengatur seluruh pertempuran dengan cara yang menguntungkan, tapi keputusanku ini dapat membuat semua itu sia-sia. Tapi, adakah cara lain? Aku tidak punya pilihan...! Saji menungguku muncul di tengah. Mengetahui hal itu, apakah benar ada orang yang percaya aku memiliki pilihan untuk menolak!? ...Kami adalah idiot. Baik aku dan pria itu. Jadi mari kami bertarung dengan bodoh. Bagaimana menurutmu, Saji—.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information