Editing
Masou Gakuen HxH (Indonesia):Volume 1 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === Kizuna mengunjungi laboratorium Heart Hybrid Gear, [Nayuta Lab]. {Hida Kizuna, apa urusanmu?} Ketika dia memasuki laboratorium, ada Shikina Kei yang menghadap ''console'' yang seperti kokpit. “Bisakah aku mendapatkan informasi soal masa lalu Chidorigafuchi?” {Otoritas untuk melepaskan informasi diperlukan. Level informasi Chidorigafuchi Aine tinggi. Itu tidak bisa dilepas dengan level otoritas Hida Kizuna.} “Tidak, tak masalah kalaupun bukan informasi penting. Contohnya, sesuatu seperti tempat kelahirannya atau sekolah dasarnya.” {Semuanya terdaftar sebagai rahasia. Informasi tidak bisa dibeberkan.} Ada apa dengan itu? “Meskipun aku punya ototritas untuk tahu informasi pribadi semuanya seperti tiga ukuran mereka dan lokasi mereka secara real time? Lalu siapa yang bisa melihat informasi Chidorigafuchi?” {Hanya satu orang dengan otoritas itu di Ataraxia yakni Hida Reiri.} ‘Jadi Nee-chan, ya.’ “Di mengerti, aku akan bertanya pada Nee-chan. Mungkin dia di markas besar pemerintah, kan——” “Tidak perlu untuk itu.” Pintu masuk dari ruangan terbuka dan Hida Reiri dengan rambut panjangnya berkibar. “Nee-chan!” “Kizuna, kau ingin tahu tentang masa lalu Aine?” “Yeah. Aku ingin tahu.” “Kenapa?” “Aku........ khawatir tentangnya. Aku mencemaskan sesuatu meskipun aku tidak bisa mengatakannya dengan jelas, tapi itu terasa mengganggu——” Tidak, salah. Bukan itu. “——Barangkali, aku merasa gatal. Perempuan itu tidak memikirkan tentang orang lain, tentang dirinya sendiri, bahkan apakah dia akan mati atau semacamnya sama sekali.” [Sebuah kekhawatiran tidak berharga bukan?] “Apa yang di kepala gadis itu hanya memperoleh senjata yang lebih kuat, dia berpikir bahwa sesuatu seperti kecemasan kita cuma hal sepele.” [Apa yang paling tidak bisa aku toleransi adalah lemahnya kemampuan seranganku.] “Gadis itu tidak berpikir meningkatkan kekuatan tempurnya untuk tujuan menyelamatkan. Aku tidak mengerti dia. Karena aku tidak mengerti, itu menggangguku.” [Begitu ya....... kelihatannya ini tanpa makna bukan.] Punggung sedihnya tercermin di kelopak matanya. “Itulah kenapa aku ingin tahu tentangnya!” Reiri menyilangkan tangannya dan mendengarkan kata-kata Kizuna. “.........Tak masalah. Aku akan memberitahumu.” “Sungguh!?” “Tapi, bahkan informasi yang kami punya tentang Chidorigafuchi Aine terbatas. Pahami itu.” Kizuna mengangguk dengan tenang. “Awal dari masalah ini adalah tujuh tahun yang lalu. Tokyo...... tidak ada orang di ''megafloat'', itu adalah dataran Tokyo, di sana ada istana kerajaan yang dikelilimgi oleh kanal di sekitarnya dan ada kanal yang bernama Chidorigafuchi. Sebuah laporan bahwa seorang perempuan mengapung di sana diterima. Perempuan itu dilindungi, itu adalah——” “Itu Chidorigafuchi?” “Benar. Perempuan itu dikirim ke rumah sakit dan membuka matanya tidak mengingat apapun, mengapa dia ada di tempat seperti itu. Sebaliknya, dari mana dia berasal, siapa dia, dia tidak bisa mengingat informasi itu. Dia bahkan tidak tahu namanya, itu statusnya.” “Jadi dia........ amnesia?” Reiri mengangguk. “Dia tidak punya luka luar, jadi itu disebabkan oleh syok sementara. Tapi, tidak ada tanda sama sekali bahwa dia memperoleh ingatannya.” “Tapi, bukankah keluarga Chidorigafuchi mencarinya? Pastinya ada permintaan pencarian.” “Tidak ada. Nampaknya polisi membuat pencarian, tapi keluarga Aine masih tidak bisa ditemukan. Sosoknya seperti berumur sekitar sepuluh tahun, jadi SD seluruh Jepang dicari, tapi tidak ada satupun petunjuk.” “Lalu........ mungkinkah dia dari luar negeri?” “Meskipun bertanya ke kantor Imigrasi tidak ada hasil apapun.” Lalu, dari mana Chidorigafuchi datang? “Orangnya sendiri normal dan sehat. Tidak ada juga masalah dalam hasil pengujian. Tapi——” Reiri merajutkan alis matanya. “Itu hanya, hanya ada satu pion yang layak dari sebutan spesial. Kecocokannya dengan Heart Hybrid Gear secara tidak normal tinggi.” “Secara tidak normal.......? Apa Chidorigafuchi menakjubkan?” “Akhir-akhir ini dia tertinggal dari Yurishia dan Himekawa. Zeros-nya memperlihatkan kekuatannya dalam pertarungan jarak dekat, tapi itu merugikan ketika ada jarak dengan musuh. Bukan berarti bakatnya lemah, tapi perbedaan dalam kecocokan ''gear'' menghasilkan perbedaan besar dalam hasil pertempuran.” ..........Jadi begitulah. “——Bagaimanapun, orang yang melihat kecocokan tinggi perempuan itu, adalah ibu kita.” Hati Kizuna terasa di remas dengan kuat. “Ibu menjadi penjaga Aine. Bahkan orang yang menamainya Chidorigafuchi Aine juga ibu kita. Lalu, Aine dibuat untuk terlibat dalam penelitian dan pengembangan Heart Hybrid Gear.” “Lalu....... sejak itu, selama ini?” “Benar. Dia tinggal di lab ini sepajang hari, menjadi kelinci percobaan.” “Lalu, sekolahnya?” “Dia mulai menghadiri sekolah dari SMA.” “Begitu ya....... jadi dia pun memulai kehidupan normal sejak SMA.” “Itu ketika aplikasi praktis tes dimulai.” “........” Lalu...... gadis itu. Sejak dia kecil, dia di isolasi di lab ini, Sepanjang waktu sebagai kelinci percobaan. Sendirian. Hal yang dia miliki adalah hanyalah Heart Hybrid Gear dan Professor Hida Nayuta. Bakat sempurna. Tapi, dia disusul oleh rival-rivalnya. ——Setelah itu? Tiba-tiba, layar peringatan muncul. Seluruh ruangan dipenihi dengan layar mengapung merah dan alarm. “Kei! Apa yang terjadi.” {Musuh menyerang. Kapal perang musuh muncul dua ratus kilometer di depan Ataraxia.} “Ukuran musuh?” {Satu kapal perang kelas-dua ratus meter. Kira-kira tiga puluh kapal perang dibawah kelas-seratus meter. Setengahnya adalah pesawat pengangkut, sisanya adalah kapal pengawal.} “Wha.......!” Seperti yang diduga, bahkan Reiri kehabisan kata-kata. Itu adalah armada besar yang belum pernah terjadi. Sampai saat ini, ada kasus dimana mereka bertempur dengan kapal musuh, tapi jumlah kapal musuh selalu satu saja. Biar begitu sering kali mereka menerima kerusakan luas. Dan sekarang ada tiga puluh kapal. Untuk menghadapi armada besar ini, mungkin ini adalah pertama kalinya sejak pertemuran krusial di tanah daratan pada Konflik Kedua dengan Another Universe. Jika mereka memasuki situasi pertempuran seperti ini, tidak mungkin bisa dibayangkan apakah itu Ataraxia atau Megafloat Jepang bisa melalui ini dengan aman. “Kei, hubungkan jalur ke ruang komandan! Tidak ada waktu untuk kembali ke sana, aku akan mengomandani dari sini.” {Roger.} Layar peringatan lenyap, dan di layar tempat mereka menunjukkan jaringan pertempuran dan informasi Megafloat Jepang muncul dalam jumlah besar. Semuanya berkumpul seperti ikan di tengah ruangan, menghubungkan satu sama lain secara alami, membangun sistem. Tembok di empat arah dan langit-langit, lantai juga, semua menjadi monitor yang menampilkan keadaan di Ataraxia. Kizuna melihat armada musuh di tampilkan di tembok. Kapal perang hitam yang terlihat memotong langit biru mengambang di langit. Corak yang tidak nampak seperti kata-kata atau bentuk bersinar di tubuh kapal itu. Itu kapal perang fantastis yang sudah jelas dibuat dari teknologi yang berbeda dari umat manusia. Bentuknya benar-benar tidak bertalian dengan fluid mechanics dan aerodinamika. Lebarnya luas, turet senjata mengarah di setiap arah. Terasa seperti benteng atau kastil dari Eropa abad pertengahan terbang di langit bersama dengan tembok pertahanan. Sosok dari objek dengan ukuran raksasa terbang di langit tidak bisa dideskripsikan sebagai apapun selain absurd. {Penghubungan dengan ruang komandan selesai. Penyimpangan waktu sekitar sepuluh milisekon. Takkan ada masalah untukmu memberi perintah seperti di ruang komandan.} Kei mengangkat wajahnya sedikit. Pandangannya bertemu wajah Reiri dan mereka berdua mengangguk. “Okay, kalkulasikan arah pengelakan dari Ataraxia.” Tangan Kei berlari cepat di atas ''console'' dengan kecepatan luar biasa. {Hampir bisa dipastikan armada musuh dari arah Solomon. Kalkulasi arah pengelakan Ataraxia selesai. Sekarang maju ke arah barat laut dengan kecepatan penuh.} “Waktu sampai bertemu dengan musuh!” {Jika situasi tidak berubah, kita akan memasuki jarak tembak armada musuh dalam lima belas menit.} Kapal pemimpin dari armada musuh, kapal perang kelas-dua ratus meter terlalu besar, turet senjata sebagian besar ditampilkan. {Apa yang akan jadi ancaman adalah ''main cannon'' dari kapal perang besar ini. Kalau kita dibombardir secara terus-menerus, Megafloat jepang bakal tenggelam.} Reiri mendecak bibirnya. “Semua anggota Ataraxia, jawab!” Merespon suara Reiri, wajah Aine, Himekawa, dan Yurishia ditampilkan di layar yang muncul. Melihat pada latar belakang di belakang mereka, sepertinya mereka bertiga di dalam kelas. “Kalian mengerti situasinya? Semuanya, serangan mendadak!” {Roger!} Ketiganya memberi hormat dan memutuskan transmisi. Reiri menghadap Kei dan berteriak. “Aktifkan semua sistem pertahanan Ataraxia serta semua area Megafloat Jepang!” {Roger.} Reiri menarik sebuah layar mengapung di udara padanya. Dia mengetuk ikon untuk menyiarkan ke seluruh Ataraxia dari dalamnya. “Diberitahukan kepada semua murid! Ini bukan latihan atau acara sekolah, ini pertempuran sungguhan! Tunjukan hasil usaha kalian pada makhluk Another Universe itu!” Layar yang menampilkan gambar didalam sekolah menunjukkan para murid berdiri dari kursi mereka dan keluar dari ruang kelas. Masing-masing menyebar ke setiap departemen Ataraxia untuk memenuhi perintah yang ditugaskan pada mereka. departemen teknologi melakukan konfirmasi di instalasi pertahanan di dalam Ataraxia, departemen penyerang menggunakan senjata dan mencegat musuh. Ataraxia yang memasuki keadaan pertemuran dibuat benar-benar berubah di penampilan kota. Daun jendela diturunkan pada dinding bangunan, fasilitas penting diturunkan ke bawah tanah. Sebalikau fasilitas penyerangan muncul dari bawah tanah ke atas tanah. Jalan dibuka dan persawat tanpa awak muncul di dalamnya, mereka memuat jalan lurus untuk meluncur. Bangunan samaran dibuka, menunjukkan ''particle cannon'' yang mulai mengisi sambil menyebarkan percikan elektrik. Tanah dari taman terbuka seperti daun jendela dan misik jarak menengah mengintipkan keluar kepala mereka dari bawah. “Yosh, lalu aku juga!” Kizuna yang akan pergi keluar dihentikan oleh Reiri. “Tunggu Kizuna. Kau tetap disini.” “Ke, kenapa!?” “Tak ada artinya kalau kau pergi juga. untuk sekarang tunggu disini.” “Kenapa itu tak ada artinya!? Bahkan aku bisa melakukan sesuatu kalau itu melawan senjata sihir kategori-C!” “Itu sebabnya, saat ini, senjata sihir kelas-C dan yang lebih rendah yang bisa kauhadapi masih belum keluar. Lagipula, memamerkan dirimu ke arah daya tembak kapal perang musuh dengan mobilitasmu hanyalah bunuh diri.” “Kuh......” “Jika musuh membiarkan unit mereka turun, saat itu akan jadi giliranmu. Sampai saat itu persiapkan dirimu.” Kizuna menatap pada sosok Himekawa, Yurishia, dan Aine yang ditampilkan di monitor besar. Mereka bertiga sudah memakai Heart Hybrid Gear mereka dan terbang ke arah armada musuh. Himekawa menatap informasi yang dikirim dari jaringan medan perang dengan keras, sebuah lubang mungkin tercipta didalamnya. “Ini pertama kalinya kapal perang yang besar datang..... lebih dari itu, sebuah armada yang besar....... sungguh, bisakah kita melindungi ''megafloat'' sampai akhir....... ketika aku berpikir bahwa masa depan Ataraxia dan semuanya ditaruh di bahu kita......” Sebuah suara yang sangat tertekan keluar dari mulut Himekawa. “Tidak seperti kau saja Hayuru. Yah, tak masalah kah kalau kita melakukan yang terbaik?” Berlawanan, suara Yurishia yang ceria. Dia tanpa kecemasan seolah-olah bermain ''game'' setelah pulang dari sekolah. “.........Aine-san, apa kau tak apa-apa?” Aine memikul sebuah ''machine gun'' di punggungnya, sejumlah magasin tergantung di pinggangnya. Dan di tangannya sebuah senapan anti-material, Barrett M82A1 tergantung ke bawah. “Aku tak apa-apa tanyamu? Aku tidak mengerti arti dari pertanyaanmu.” “Ah, tidak. Serangan dari kapal perang akan jadi ganas, jadi jangan memaksakan dirimu. Aine-san spesialisasi dalam jarak dekat, jadi ikuti setelah kami——” “Itu bantuan yang tak perlu.” Aine menyatakan pada Himekawa dengan dingin. Armada musuh yang kelihatan sangat jauh secara perlahan menjadi lebih besar. Di depan mereka bertiga, layar mengapung Reiri terbuka. {Dengarkan baik-baik. Kalian perlu menembak jatuh kapal pemimpin musuh, kapar perang besar kelas-dua ratus meter. Itu sekitar lima belas menit lagi sampai kapal itu menjangkau Ataraxia dalam jangkauan tembaknya. Sebelum itu terjadi, hancurkan ''main cannon'' musuh!} “Ben—eran deh, komandan mengatakan itu dengan mudahnya.” Yurishia mengeluarkan desahan panjang. Di saat itu, di depan Yurishia dan yang lainnya, kilatan cahaya tanda dari pesawat bisa terlihat. “..........Lebih dari itu, kelihatannya kami takkan bisa mencapai kapal musuh dengan mudah—” Kumpulan senjata sihir turun dari pesawat pengangkut menuju ke lokasi mereka. Itu sekumpulan Albatross kategori-B. Totalnya ada lima puluh. “Yah, kita akan membersihkan mereka semua sekaligus🎵” Yurishia berhenti ditempat. Differential Frame di punggungnya mengubah penyaluran energi dari kekuatan pendorong ke dalam kekuatan serangan. Cahaya emas mengalir kedalam permukaan ''gear'', membawa energi ke dalam ''particle cannon''. Differential Frame menyebar dan moncong ''particle cannon'' diarahkan ke depan. Didepannya adalah pasukan Albatross. Aine dan Himekawa yang pergi ke depan menyebar ke kiri dan kanan, menjauh dari garis tembak Yurishia ke arah Albatross. Energi terkumpul di moncong ''particle cannon''. Di saat itu, bayonet Albatross menembak sekaligus. “Yurishia-san!” Himekawa berbalik ke arah Yurishia. Akan tetapi Yurishia tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak sedikitpun. ''Particle cannon'' Cross dipenuhi dengan energi sampai batas. Pancaran dari moncong cannon memancarkan cahaya yang tidak bisa ditekan. “GOOOOOO-!” Bersama dengan ledakan cahaya, sekumpulan cahaya tertembak dari Differential Frame. Pancara ''particle cannon'' membuka lubang di pasukan Albatross untuk sesaat. Differential Frame bergerak seakan-akan membuka ke kanan dan kiri dan beam cahaya merunut garis secara horizontal melalui pasukan musuh. Seolah-olah memburu setelah garis ''particle cannon''. Albatross meledak satu per satu. Setengah dari mereka menjadi kepingan cahaya dalam sekejap. “Terima kasih banyak untuk serangan pembuka-!” Himekawa ditugaskan pada unit yang masih hidup. “Blade!” Pedang besar dengan bebas terbang di punggungya meluncur secara medadak. Sambil menggambar lingkaran besar, pedang melingkari ledakan asap. Albatross muncul dari dalam ledakan itu. Mereka menuju Himekawa di depan mereka dan memunculkan bayonet mereka. Himekawa mengambil pedang di pinggulnya. Akan tetapi, dia tidak punya senjata proyektil. Jarak Albatross sekitar tiga ratus meter. Pedang Himekawa tidak mungkin bisa menjangkaunya. Lalu, bayonet Albatross menembak——, Dalam sekejap, Blade menembus dada Albatross muncul. Albatross meledak sambil memamerkan mekanisme internal mereka. Blade yang memotong terpisah senjata sihir lanjut bergerak dengan kecepatan tinggi dan mengarahkan ke mangsa berikutnya. Mereka menyerang dari atas dari kepala Albatross, membagi dua musuh dari kepalanya sampai pangkal pahanya menjadi dua. Blade terbang ke sekitar dengan bebas di pertempuran udara ini dan menaikkan tumpahan darah dari senjata sihir satu per satu. Mereka senjata yang menunjukkan tak ada badingannya dalam serangan jarak menengah. Akan tetapi, konsentrasi tinggi dibutuhkan untuk mengoperasikannya. Karena itu, Himekawa dengan mudah menunjukan celah. Himekawa yang melayang-lanyang di tempat diserang oleh Albatross dari belakang. “!!” Himekawa yang menyadari itu berbalik memegang pedangnya. Pedang Albatross di ayunkan ke bawah. Bunga api ganas menyebar. Raungan dari robekan metal bergema, kepala Albatross terputus dan terpukul menjauh. “Aine-san!?” Aine menendang Albatross. Dia berheti seolah-olah meluncur di langit. Disana, Albatross lain mucul dan menghujaninya dengan tembakannya. “Kuh!” Dia menyebarkan perisai cahaya dan memantulkan peluru sihir. Sistem pertahan Zeros, Life Saver dengan segera menyebar dan melindungi tubuh Aine. Aine melihat ke lingkungan sekitarnya dengan wajah muram. Ketika dia memastikan serangan musuh, Zeros sudah melingkar ke dalam sisi musuh. Tapi, Albatross juga mencoba menjaga jarak dengan Aine dan bergerak ke belakang. Lalu, itu mengarahkan senapan untuk menyerang Aine. Namun, Aine menyiapkan senapan anti-material di tangannya dan menarik pelatuknya. Suara ledakan dasyat bergema, tekanan angin itu nampak memukul wajahnya. Bahkan senapan yang bisa menghancurkan truk dan mobil berarmor tidak efektif melawan senjata sihir. Namun, itu cukup untuk mengalihkan moncong senapan yang diarahkan ke Aine. Peluru senjata sihir menyerempet Aine tepat dari kanan. Aine melemparkan senapan dan menarik tangannya. Pendorong di sikunya mengumpulkan cahaya. “HAAAAAA!” Pendorong menyala. Seperti tembakan peluru, tinju Aine menembus ke dalam musuh. Suara dan kekuatan penghancur yang seperti ledakan menembus melalui tubuh Albatross. Gelombang kejut lewat sampai ke belakang dan lubang besar muncul di dalam tubuh Albatross. Bersamaan dengan ledakan besar, serpihan cahaya menyebar. Ketika Aine keluar dari asap, dia bisa memastikan armada musuh. “Jaraknya hanya sekitar....... dua, tiga puluh kilometer lagi.” “Ah! Lihat itu.” Ketika mereka melihat ke arah yang jari Himekawa tunjuk, senjata sihir terbang satu demi satu dari pesawat pengangkut armada musuh. Bahkan Yurishia yang dalam lokasi yang sedikit terpisah membuat wajah tercengang. {Cepat! Tujuh menit lagi!} Suara tidak sabar Reiri bergema di telinga mereka. Suara Yurishia yang menjawabnya juga kesal. “Kami sudah tahu! Jika aku bisa sedikit lebih dekat, aku bisa mengatasi ini dengan ''particle cannon''-ku!” Bahkan selama mereka berbicara, Albatross menyerang mereka. Jumlah musuh juga banyak. “Berapa banyak mereka diluncurkan ke sini!?” Himekawa berhati-hati untuk menyerang musuh sambil memastikan map dari area pertempuran. Lingkaran itu menunjukkan jangkauan musuh untuk menjangkau Ataraxia segera. Darah meninggalkan wajah Himekawa. “Un, untuk sekarang mari kita untuk tidak terlalu fokus pada senjata sihir! Bagaimanapun juga kita harus menghabisi yang utamanya——kyaaaa!” Himekawa diserempet oleh pilar api. Itu panas bergelora dan memaksa Himekawa terhempas bersama dengan Life Saver-nya. “Hayuru!?” Ketika Himekawa berhenti dengan remnya, dia melihat pada musuh yang menyerangnya. Itu senjata sihir dalam bentuk naga dengan orang tertanam di punggungya. Dragre Itu adalah senjata sihir kategori-A yang merepotkan Yurishia sebelum ini. “Aku benci orang gigih, sungguh!” Yurishia menaikkan ''output''-nya dan menuju ke kapal perag. Himekawa juga langsung mengejar dibelakang. “Yurishia-san! Bagaimana dengan Dragre?” Ketika dia melihat ke belakang, dia bisa melihat Dragre mengejar mereka. “Tidak ada waktu luang sekarang untuk melawan kategori-A!” Akan tetapi Dragre tidak bisa ditinggalkan. Karena ia tengah mengejar mereka. Ketika mulut Dragre terbuka, api membentuk pusaran didalamnya. Lebih cepat daripada mereka berdua bisa terbang, itu memukul langsung pada punggung mereka. “HIAAAAAAAAAA-!” Dampaknya seperti ditabrak dari belakang oleh mobil. “Guh....... bajingan!” Mereka terpaksa mengubah arah mereka dan meloloskan diri dari serangan api. Namun meskipun mereka dilindungi oleh Life Saver, Hybrid Count mereka terkikis parah. Yurishia menyeka keringatnya. “Kalau tetap seperti ini, kita tak akan punya energi tersisa untuk menghancurkan ''main cannon''!” “Yurishia-san!” Himekawa menaruh tangannya di pedang di pinggangnya. Melihat itu, Yurishia menghentikan langkahnya. Himekawa juga menirunya. “Kita bunuh dia, Hayuru!” “Ya, itulah yang aku harapkan!” Tapi, tidak ada waktu. Waktu yang tersisa sampai memulai serangan kapal perang hanya tiga menit. “Kalian berdua, maju ke kapal perang.” Angin yang melewati sisi mereka berua meninggalkan kata-kata itu. “Aine!?” Dengan kecepatan luar biasa, Aine menyerang ke Dragre. Api Dragre menyerang Aine. Akan tetapi Aine tidak menghindarinya dan menyebarkan Life Saver-nya. Api dan Life Saver bertabrakan. “HAAAAAA-!” Life Saver memisahkan api menuju ke Dragre. Di dalam api, layar mengapung terbuka. “Dasar idiot! Apa yang kaulakukan!” “Itu mustahil! Aine-san!” Keduanya berteriak. Kizuna yang juga melihat situasi itu berkata sambil tak bisa menahannya. {Chidorigafuchi! Berhenti!} Aine berteriak seolah-olah mengabaikan suara itu. “UAAAAAAAAAAA-!” Dia menembus api tersebut. Dia melewati leher naga. Di depan matanya adalah tubuh bagian atas humanoid. Pendorong di pinggang dan kaki Aine menyemburkan api. “HAAA-!!” Akselerasi kekuatan penuh ditambahkan untuk memkasa serangannya. Tendangan terbang seperti meteor dihadiahkan ke tubuh Dragre. Gelombang kejut membuat tubuh Dragre membelitkan tubuhnya. Saat selanjutnya, tubuh bagian atas Dragre meledak. Tubuh naga rusak menjadi dua dan mekanisme internal mencuat keluar. Suara metal menjadi berbeliat bersuara seperti tangisan kematian monster. Dragre menyebabkan ledakan besar. {Aine!} {Aine-san!} Bahu Aine bergetar dari napas perihnya. “Bahkan aku, bisa mengalahkan, kelas-A......... aku tidak kalah, dari, Yurishia.......” Monolog keluar dari napas cepatnya. Komunikasi muncul dari keduanya yang maju. {Aine, jangan tergesa-gesa! Pikirkan kombinasi!} {Itu benar! Mari kita bentuk formasi! Cepatlah, ke sini——} Aine mematikan layar dengan tangannya dan bergerak dengan cepat menuju kapal perang. Di depan Aine, layar Kizuna ditampilkan. {Apa yang kau lakukan dengan gegabah! Kau menggunakan Life Saver berlebihan!} “Aku mengalahkan kategori-A kan, aku tidak menggunakannya dengan tanpa alasan.” {Sekarang Hybrid Count-mu....... o, oi! Itu sudah 10%!?} “Kalau ada sebanyak itu sih cukup.” Aine menjawab dengan tidak peduli. “Kalau ada sebanyak itu——” Yurishia menengok ke belangan dan memastikan sosok Aine. “Dasar........ cewek bego-!” Yurishia menjentikkan lidahnya dan mendditribusikan energi Differential Frame seratus persen sebagai pendorong paksa. “Kita pergi ke depan!” “Ah! Yurishia-san juga!” Himekawa nampak akan menangis, tapi dia pergi menjauh ke belakang musuh. Pembukaan serangan itu satu menit lagi. Akselerasi penuh Cross melepaskan diri pengejaran musuh dan membawa Yurishia sampai diatas kapal perang. “Kelihatanya, aku berhasil.” Yurishia berhenti di langit. Dia menyebarkan Differential Frame, dan kali ini dia mengarahkan seluruh ''output'' ke dalam kekuatan serangan ''particle cannon''. Dibawahnya kapal perang besar dengan perlahan tapi pasti menyerbu ke depan. Selama dia mengisi serangannya, Himekawa dan Aine sampai. “Yurishia-san!” “Ya. Aku akan menyelesaikan ini sekarang.” Berlawanan dengan nada cerianya, Yurishia menatap dengan muram ke kapal perang. ''Particle cannon'' Yurishia diarahkan ke ''main cannon'' kapal perang. “Nah, persiapkan dirimu, Hell Fi——” Di waktu itu ketika Yurishia akan mulai menembak, kapal perang musuh berkilau seketika. ——!? Momen selanjutnya, berondongan cahaya ditembak dari kapal perang musuh mengisi bidang pandang mereka. “KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!” Mereka hampir tidak bertahan melawan serangan musuh menggunakan Life Saver. “Ku........! in, ini..........uu!” Yurishia tidak bisa bertahan dan mundur dari tekanan. Himekawa dan Aine juga sama. Itu adalah tembakan anti udara dengan kepadatan menyeramkan. Tidak ada tempat untuk menghindar atau menyelamatkan diri. {Oi! Apa kalian semua baik-baik saja!?} Komunikasi dari Reiri datang, tapi mereka tidak bisa merespon. Lalu, ''main cannon'' kapal perang besar mulai bergerak. Turet meriam menghadap secara diagonal ke atas dan cahaya tidak menyenangkan mulai berkumpul di arah itu. Aine dan yang lainnya membuka mata mereka lebar-lebar. ——Waktu habis. Kapal perang dari dunia lain memulai serangan. Kilatan menyilaukan pergi. Ledakan kejut menyebu mereka bertiga di atas langit seperti gempa bumi. “-!?” Bola cahaya raksasa terbang menuju Ataraxia. Bola cahaya mendarat di Ataraxia dalam sekejap, itu roboh ke dalam tembok pertahan di lingkaran luar dan meledak. Pelindung bangunan terkoyak dan pecah. Serangan intens dimulai. Serangan cahaya ditembakkan dari kapal perang musuh satu demi satu. Itu menghantam kota satu demi satu, jalan dan bangunan terhempas dengan aneh. Sejumlah kaca dan kepingan berserakan, pecah di dalam api. Serangan musuh menutupi langit layaknya hujan. “Aaa, dasar! Apa yang harus kita lakukan sekarang!?” Di dekat kapal perang besar, Yurishia dan yang lainnya juga mandi di dalam konsentrasi tembakan. “K, kalau terus seperti ini, Hybrid Count kita hanya akan berkurang sedikit demi sedikit! Kita harus melakukan sesuatu!” Aine menatap kapal pemimpin musuh. “——Tidak ada apapun yang bisa kita lakukan selain terbang ke dalam dadanya.” Pendorong Aine menyebarkan cahaya, meningkatkan ''output''-nya. “Aine-san? Apa yang mau kau lakukan?” “Kita tidak punya kesempatan untuk menang dalam pertempuran serangan bombardir. Jika begitu, maka kita harus naik ke kapal perang musuh dan bertarung berhadapan.” Himekawa dan Yurishia meragukan telinga mereka. “Tolong jangan mengatakan sesuatu yang konyol! Tidak mungkin kau bisa mendekati serangan ini!” “Benar. Kita harus mengambil jarak dulu, ya, dari perbedaan arah——” Aine terbang tanpa mendengarkan pembicaraan mereka berdua. “Aine-san!” Himekawa langsung berteriak. “Jangan-! Aine!!” Aine menyebarkan pelindung dari Life Saver tepat dari awal dan menyerbu ke kapal musuh dengan kecepatan penuhnya. Tembakan musuh mengenainya dan mempengaruhi lintasannya. Meski begitu, dia tetap maju. Di saat itu, garis pertahanan Life Saver-nya lenyap. “Ap-........!?” ‘——Kenapa!?’ Dia langsung mengerti alasannya. Tidak ada energi lagi. Aine menggigit bibirnya. Dia tidak punya pertahanan lagi. menghindari tembakan musuh sambil menuju ke kapal perang. Dia memprediksi lintasan ''main cannon'' musuh dan menghindar dengan gerakan yang mengagumkan. ‘——Hanya, sedikit lagi.’ ''Cannon'' anti-udara yang diarahkan padanya menebak sekaligus. Dengan sebuah putaran dia berputar ke samping, dari sana dia memutar dan menikuk. ''Cannon'' anti-udara juga tidak bisa mengikuti pergerakan itu. ‘——Capai!’ Dia bisa meraskan dek kapal perang dengan jarak dimana tangannya bisa menjangkau. Dalam sekejap, dia merasakan sebuah benturan seolah-olah dia diserang dengan ganas dari sisi. ‘——Ap.........?’ Itu adalah serangan dari kapal pengawal yang menemani kapal pemimpin yang diam sampai sekarang. Diserang secara langsung dari samping, Aine terhempas. “CHIDORIGAFUCHIIII-!” Kizuna berteriak sambil melihat pada monitor di ruang komandan. Rambut peraknya menyebar, tubuh Aine jatuh ke langit. Kizuna cepat-cepat keluar dari ruang komandan. “Tunggu, Kizuna!” Dia mengabaikan peringatan Reiri dan berlari melalui koridor. ‘——Tunggu, Chidorigafuchi!’ “Eros!!”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information