Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-2=== Komachi dan Hiratsuka‐sensei berjalan ke arah kami, mengangkat kotak-kotak yang penuh dengan sayuran. Mereka berdua kelihatannya sedang tertawa oleh sesuatu yang sangat lucu. Entah kenapa, aku bisa menebak apa yang sedang mereka bicarakan. Kemungkinannya – aku. Karena salah satu bakat utamaku adalah rasa percaya diri yang berlebihan sampai-sampai aku biasanya menduga aku adalah bahan leluconnya setiap kali aku mendengar gelak tawa di kelas, itu mudah untuk membuat dugaan seperti itu. Astaga, jadi orang populer itu beratǃ …berat, kataku. Sekarang setelah aku menghabiskan beberapa saat memikirkan apa yang sedang Hiratsuka-sensei katakan, aku agak merasa depresi. “Ada apa, Hikigaya? Kamu kelihatan murung. Anak kutu buku<ref> Book Boy </ref> tidak suka di luar rumah, kurasa?” “Apa-apaan anak kutu buku yang anda bicarakan ini<!--The hell’s this book boy you’re going on about-->…?” Ya, aku memang suka membaca, tapi tidak seperti aku melahap buku atau semacamnya.<ref> Referensi terhadap novel Book Girl dari seri novel ringan Bungaku Shojo. Tokoh utama perempuannya Touka benar-benar memakan buku. </ref> “Hei, Komachi, apa yang sedang kalian bicarakan?” “Huh? Kita sedang membicarakan tentang semua hal yang telah kamu lakukan untukku. Kamu itu onii-chan yang baik dan super suka menolong yang membantuku dan menunjukkanku esai lamanya demi resensi bukuku. Ah, pertolonganmu itu menaikkan poin Komachiku,” lantunnya. “Oke. Aku kurang lebih paham sekarang. Itu kar'na aku membuatmu menangis.” Jadi sistem poinnya seperti itu, huh? Dan tunggu dulu, dia pasti sudah membicarakan tentang isi resensi buku dan esaiku. “Meskipun kubilang kamu begitu perhatian, onii‐chan, kamu hanya tidak mau menerimanya,” Komachi mengomplain dengan menggerutu. Hiratsuka‐sensei terlihat seperti dia baru saja mau menjentik dahi Komachi, tapi menghentikan dirinya. “Yah, sesuatu seperti itu. Lebih dari setengahnya tentang cerita-cerita menghangatkan tentang kalian berdua. Kita menanyakan satu sama lain tentang kenangan masa kecil kita.” “Waaah! Itu, macam, curang… itu akan membuat poin Komachiku turun jauh atau semacamnya…” wajah Komachi berubah menjadi merah bit di depan mataku. Dia terbatuk keras yang dibuat-buat untuk mengalihkan kami dari pipi memerahnya, sebelum melemparkan pandangan menyamping ke arahku. “Cu-cuma bercanda… a-apa reaksiku barusan menaikkan poin Komachiku?” “Bodoh sekali kamu…” Amarahku menghilang. Dia hanyalah begitu menjijikannya imut. “Berhenti mengucapkan hal-hal bodoh dan cepat masak karinya. Perlu masak nasinya juga.” Kalau aku terus menemaninya berbicara<!--If I hung out with her-->, kami tidak akan bisa makan. Aku merenggut kotak Komachi darinya dan mengangkatnya sampai ke dapur. Walaupun Komachi melamun sejenak, dia mengangguk dengan tak sabaran pada sesuatu di belakangku. Aku mungkin menyebutnya dapur, tapi tempat itu hanya terdiri dari wastafel serba guna. Itu ada di sana untuk membersihkan beras dan menyiapkan makanan. Sebenarnya tidak ada banyak variasi dalam bahan makanannya. Maksudku, kehidupan sosialku bahkan lebih banyak variasi. Tiga potong daging babi, wortel, bawang dan kentang. Itu segera terlintas di pikiranku nasi kari yang disajikan di rumah-rumah Jepang biasa. “Yah, kalau kamu memikirkannya, itu cocok bagi anak SD kelas 6 untuk memasak nasi di luar rumah.” Bahkan Yukinoshita mengucapkan cara berpikir yang lumrah itu. Itu tidak akan membuatmu menjadi lebih pandai, tapi itu adalah pilihan aman yang tidak akan memberimu banyak peluang untuk gagal. “Ya, kurasa. Di rumah-rumah, kari yang kamu buat menunjukkan sesuatu mengenai karaktermu, kari yang ibumu buat penuh dengan ini dan itu, macam tofu goreng tebal dan seterusnya.” “Hmm, jadi begitu, huh.” Jawaban Yukinoshita begitu dingin. Maksudku, dia biasanya memang dingin, tapi kali ini dia hanya memyahut dengan beberapa sahutan tidak jelas, dan entah kenapa dia terlihat lesu. “Yep, begitu,” kataku. “Macam mie yang dibuat dari konnyaku dan daikon. Kamu masukan bahan-bahannya<!--whip things up--> dalam sebuah panci.” “Ya, ya, macam menaruh kamaboko <ref> [https://id.wikipedia.org/wiki/Kamaboko Kamaboko] </ref> ke dalamnya dan semacamnya, men.” Tobe tiba-tiba masuk ke dalam percakapannya. “Uh, ya.” Aku begitu terkejut sampai aku bahkan tidak bisa membuat jawaban yang baik. Hei, jangan begitu gampangnya berbicara padaku. Aku akan berakhir berpikir kita itu teman, sialan. Tapi Tobe bertingkah seakan dia tidak memperdulikannya dan mengugamkan hal-hal tidak jelas dan tidak dapat dimengerti seperti, “Kamaboko dan sari laut, men” dengan begitu pelan. Mungkin dia sebenarnya orang yang baik jika dia bersedia untuk bercakap-cakap denganku, dari semua orang yang ada. Tapi, dengan asumsi bahwa dia itu orang yang baik, aku salah untuk tidak memperluas topiknya. Karena ada begitu banyak hal yang salah denganku, aku bertekad untuk tidak berbicara padanya lagi sehingga aku tidak akan memberinya lebih banyak masalah. Di sampingku, Yuigahama sedang bersenandung selagi dia mengupasi kulit kentang dengan sebuah alat pengupas. Karena dia tidak memakai pisau dapur, dia pastilah sudah mencobanya sekali dan menyerah. “Tapi kita bisa membuat masakan seperti kari mama, ente tahu. Kita hanya perlu menaruh semacam daun aneh dan semacamnya. Maksudku, ibuku agak berkepala-angin dan semacamnya.” Dia yang berkepala angin. Tidak salah lagi – itu keturunan. Aku mohon padamu, tolong keluarkan tunas itu. Kamu akan mati karena solanin. <ref> [https://id.wikipedia.org/wiki/Solanina Solanin] </ref> “Ah, lihat. Daun persis seperti yang ini<!--A leaf just like this-->,” kata Yuigahama selagi dia buru-buru mengesampingkan alat pengupasnya dan meraih sebuah dahan, memetik selembar daun. Ya, itu daun! Whoopdee doo. Semacam itulah kesan yang dihasilkan daun itu. …ah, mungkinkah itu salah satu benda yang mereka sebut daun salam? Aku telah dibuat untuk percaya bahwa daun itu merupakan rempah-rempah yang cukup terkenal. “Aku percaya, itu daun Laurier<!--is in that leaf, I believe-->…” ujar Yukinoshita. “Apa? Loli?” Sebuah khayalan acak muncul di dalam kepalaku. “Eheheh… ada daun di dalam kari…” – Loli‐san (usia 6 tahun) Aku harus mencarinya di Pixiv ketika aku pulang ke rumah… <ref> Pixiv adalah situs yang dipakai banyak pelukis Jepang mengupload gambar berala-anime. </ref> Selagi aku merenungkan pemikiran itu, Yukinoshita menatapku dengan sedikit tajam. “Aku akan mengatakannya untuk jaga-jaga saja, tapi Laurier itu daun salam. Bagaimana kamu rasa, Lolicon‐san?” Aku mengernyit. Apa Yukinoshita-san itu seorang mentalis? Dan tunggu, siapa itu Lolicon‐san? Aku itu siscon, tahu… “Dipikir-pikir lagi, aku seharusnya juga tahu kalau itu adalah daun salam.” Jadi kudenger yu suka bayleefz<!--So i herd u liek bayleefz--><ref> Di versi Jepangnya, ini adalah referensi pada meme 2ch yang termasuk gadis-gadis anime imut yang membuat wajah bodoh dan menjelaskan sesuatu yang sudah jelas. Bayleef itu pokemon, dan bahasa inggris daun salam adalah bayleaf. Contoh ː [http://img03.deviantart.net/5470/i/2012/190/7/4/so_i_herd_u_liek_mudkipz_by_a_sad_pandas_poptart-d56n11b.png Gbr]</ref>. Tapi tentu saja, Yuigahama kelihatannya tidak tahu itu, dibuktikan dari caranya menyenggolku dengan pelan. “Laurier itu… bukan sejenis tisu…?” Itu bukan keturunan. Itu sebuah evolusi. Sebuah Warp Digivolution, kalau boleh kutambahkan. <ref> Di Digimon, Warp Digivolution mengacu pada seekor Digimon yang mencapai level yang lebih tinggi, langsung dengan melewati fase-fase apapun di antaranya. </ref>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information