Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid16 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Dengan demikian, rapatnya selesai. Ketika meninggalkan ruang rapat— Claire tiba-tiba berhenti. "Ada apa Claire?" "Aku mau pergi ke tempat belajar Nee-sama untuk meneliti tentang Theocracy. Kalau dia menghabiskan waktu di Kultus Raja Iblis, maka aku yakin dia pasti punya banyak bahan yang telah dikumpulkan." Terlepas dari penampilannya, Claire memiliki sifat yang sangat analistis. Kembali ketika ikut serta dalam Blade Dance, dia juga meneliti tentang tim-tim lain. Kali ini, tampaknya seperti dia sangat antusias dalam mengumpulkan informasi tentang musuh juga. "Kalau begitu ayo kesana bersama. Aku juga ingin tau lebih banyak mengenai Raja Iblis." Mendengar Kamito mengatakan itu.... "B-Benarkah? A-Aku nggak keberatan...." Claire berpaling agak malu. "Onii-sama, siapa yang peduli tentang hal itu? Ayo ke kamarku dan bermain." Muir menarik lengan Kamito dengan kedua tangannya, menolak melepaskan dia. "....Uh, bagaimana kalau setelah makan malam?" "Awwwwwwww......" Muir cemberut tak senang. Saat Kamito terjebak dalam dilema— "Muir-san, kalau nggak apa-apa, gimana kalau aku yang bermain denganmu?" Rinslet tersenyum lembut dan memberi tawaran sambil tersenyum. "Nggak, aku maunya main sama Onii-sama." "Muir, aku akan bermain denganmu nanti. Kenapa kau nggak main sama Rinslet saja dulu?" ".......~!" Setelah Kamito meletakkan tangannya di kepala Muir, Muir dengan sangat enggan berkata: ".....B-Baiklah. Kalau kau bilang gitu, Onii-sama, aku akan main dengan nona ini sebentar." Akhirnya dia melepaskan pegangannya pada lengan Kamito. "Kalau gitu, Rinslet, aku percayakan Muir padamu." "Serahkan saja padaku. Baiklah, Muir-san, maukah pergi ke aula disana?" Rinslet sedikit membungkuk dan meraih tangan Muir. "A-Aku bukan anak kecil—" "Ya ampun, kalau begitu, permisi." Tersenyum dengan suara "fufu", Rinslet pergi bersama Muir. Menyaksikan pemandangan ini, Kamito agak terkejut. ''(....Aku nggak bisa percaya Muir bisa berperilaku begitu penurut pada seseorang selain Lily. Aku nggak pernah melihatnya sebelumnya.)'' Mungkin karena Muir dan Mireille diusia yang hampir sama, Rinslet cukup terampil dalam menangani dia. "Ka-Kalau begitu, ayo kita pergi juga—" "Hmm? Oh, iya." Ruang belajar milik Rubia berada di lantai dua di kapal tersebut. Kamito menuruni tangga sambil memperhatikan twintail yang ada didepan dia, melambai naik turun. .....Entah kenapa, itu terasa seperti Claire sudah sedikit lebih dewasa. Apakah ini adalah hasil dari latihannya di Dragon's Peak juga? Saat dia berpikir seperti itu, dia tiba-tiba sedikit tersesat dalam pemikirannya. Ketika Rubia tidak ada di kapal, Revenant tampaknya di kendalikan oleg Velka dan Delia, si kembar dari Sekolah Instruksional. Mereka berdua tidak tampak cukup akrab dengan kendali kapal. "Ngomong-ngomong, apa kau yakin nggak apa-apa masuk ke ruangan Rubia tanpa ijin?" Tiba-tiba, dia menanyai Claire yang berjalan didepan. "Bukankah jawabannya sudah jelas nggak apa-apa? Aku adalah adiknya, lho?" "Tunggu dulu, logika itu sedikit...." Kamito menyipitkan matanya dan berkomentar. Didepan ruang belajar tersebut..... "Ngomong-ngomong, apa kau punya kuncinya?" "Enggak." "Terus apa yang harus kita lakuin?" "Gini—Melelehlah." Claire merapal sebuah mantra, seketika melelehkan lubang kunci. "Waduh, jangan gitu dong...." Melihat ideologi arang yang biasanya, Kamito tersenyum masam. ''(....Kurasa ini adalah satu sisi dari dia yang nggak berubah sedikitpun.)'' Dengan hancurnya lubang kunci tersebut, pintunya terbuka perlahan-lahan dengan suara menderit. Yang pertama memasuki pandangan adalah rak buku yang memenuhi seluruh dinding, berisikan koleksi buku dalam jumlah yang besar. Satu-satunya forniturnya adalah meja di pinggiran ruangan. Ruang belajar ini, difokuskan pada ke praktisan, benar-benar mencerminkan kepribadian Rubia. ".....Koleksi yang menakjubkan. Ini dipenuhi dengan buku-buku langka yang nggak akan kau temukan di perpustakaan Akademi." Sebagai seorang kutu buku, Claire berteriak kagum segera setelah dia melangkah masuk. ...Meskipun Kamito nggak tau sedikitpun tentang kelangkaannya, dia bisa melihat bahwa rak-rak tersebut sudah pasti dipenuhi dengan teks-teks kuno. Ada buku-buku sejarah dari berbagai negara, kamus-kamus spiritologi, buku-buku tentang spesies naga dengan sampul yang terbuat dari sisik naga, bahkan buku-buku Ancient High yang mana judul-judulnya tak bisa dibaca oleh Kamito. ''(...Tunggu sebentar, bukankah buku-buku Ancient High mustahil untuk didapatkan oleh orang biasa!?)'' Menurut ketentuan dari perjanjian internasional, kepemilikan pribadi dari buku-buku Ancient High peninggalan ras Elfim adalah hal yang dilarang. Itu adalah barang-barang yang mana seseorang bahkan tak akan bisa menjumpainya kecuali mengunjungi Perpustakaan Tersegel dibawah yurisdiksi Divine Ritual Institute. "Katakanlah, Claire...." "Apa?" "Jangan bilang buku-buku ini dicuri dari perpustakaan Divine Ritual Institute?" "N-Nee-sama nggak akan melakukan hal semacam itu, kan?" Claire mengernyit dan berkata: "Akan tetapi, jimat penyegel pada buku ini tampak berantakan..." "......" "......" "A-Aku yakin di pasti berniat mengembalikannya nanti. Ya, itu pasti." Mengucurkan keringat dingin, Claire memalingkan tatapannya. Kamito melihat rak-rak buku itu lagi, yang dia lihat adalah buku-buku penelitian tentang para Elemental Lord dan sejarah serta geografi Kerajaan Suci. Koleksi buku milik Rubia nampaknya benar-benar menjangkau segala bidang. Yang lebih mengejutkan lagi, itu juga temasuk novel-novel populer di ibukota kekaisaran. Akan tetapi, judul-judulnya agak berbeda dari novel-novel romance yang dibaca Claire— "Kakakmu adalah seorang pembaca yang menakjubkan..." Kamito tertegun oleh kualitas dan kuantitas koleksi buku tersebut. "Ya, Nee-sama mulai membaca banyak buku-buku rumit sejak kecil. Ketika dia masih di Divine Ritual Institute, dia bahkan menerima medali kekaisaran untuk penerbitan sebuah laporan spiritologi. Aku ingat dia masih berusia 12 tahun saat itu." "....Sungguh jenius." Seperti yang diduga dari seseorang yang terpilih sebagai seorang Ratu, puncak tertinggi dari princess maiden. "Ketika aku masih kecil, aku sering meminta Nee-sana untuk membacakan buku untuku...." Menatap rak buku tersebut, Claire bergumam sembari bernostalgia. "Tapi itu mustahil untuk kembali ke masa lalu...." "......." Kamito hendak mengatakan sesuatu, tapi memutuskan untuk tidak mengatakannya. Dalam perjalanan ke Dracunia, Claire merasa gelisah karena kurangnya interaksi antara dirinya dan Rubia. Itu tampak seperti mereka masih belum bisa bercakap-cakap secara normal. Suatu keadaan yang rumit tampaknya masih ada diantara kedua kakak beradik itu. "—Ketemu. Buku tentang Theocracy." Mengatakan itu, Claire mengambil sebuah buku dari rak. Itu adalah sebuah buku yang cukup kuno, terikat dengan kulit hewan. Meskipun judulnya tidak tertulis dalam bahasa Ancient High, itu tetaplah tertulis dalam bahasa kuno yang sudah tidak digunakan lagi jaman sekarang. "Bisakah kau menerjemahkannya?" "...Ya, aku akan mencobanya." Claire mengeluarkan kacamatanya, menyalahan api sihir di udara, lalu memfokuskan tatapannya pada buku tersebut. Seperti yang diharapkan dari siswa terhormat dari Kelas Gagak. Meskipun terkadang mengalami kesulitan, dia masih bisa menerjemahkan isi buku tersebut secara perlahan-lahan. Kamito hanya bisa memperhatikan dan terpesona oleh penampilan samping dari wajahnya yang sedang berkonsentrasi penuh. "Ada apa?" "....Oh, nggak ada. Aku mau lihat-lihat apakah ada buku yang bisa kubaca." Kamito dengan panik berpaling dan mulai mencari buku. ''(Uh, buku tentang Raja Iblis...)'' Dalam kenyataannya, apa yang ingin Kamito pelajari bukanlah sejarah Theocracy, tetapi informasi tentang Solomon, sang Raja Iblis seribu tahun yang lalu. Karena kekuatan dari Elemental Lord Kegelapan, Ren Ashdoll yang bersemayam didalam dirinya bangkit secara bertahap, Kamito merasa bahwa itu akan lebih baik untuk mendapatkan pemahaman yang rinci dari pria yang memiliki kekuatan yang sama seperti dirinya. Mencari-cari di rak buku, Kamito akhirnya menemukan sebuah buku yang bisa dia baca. ...Itu seperti sebuah buku ringkasan sejarah Theocracy. Kamito membuka daftar isinya dan mulai menelusuri bagian yang berisijan catatan-catatan yang berkaitan dengan Raja Iblis Solomon. —Theocracy Alpha didirikan kira-kira seribu tahun yang lalu. Ibukota saat ini adalah Zohar, yang mana merupakan sebuah kota kecil di gurun pada saat itu. Seorang pemuda berusia 16 tahun muncul pada saat itu. Solomon. Mampu menggunakan roh-roh meskipun seorang pria, dia dipatuhi oleh 72 roh yang terbengkalai diseluruh negeri. Dia ingin mewujudkan ambisinya dan dengan cepat melenyapkan seluruh benua. Saat itu, konsep mengerahkan roh-roh kedalam peperangan manusia tidaklah ada, oleh karena itu setiap negara kalah telak melawan pasukan Raja Iblis yang menggunakan roh. Akan tetapi, saat semua orang berpikir bahwa pasukan Raja Iblis akan menundukkan seluruh benua, seorang gadis muda, yang menggembala domba, muncul di tempat yang saat merupakan perbatasan Kerajaan Suci Lugia. Membuat kontrak dengan pedang suci legendaris, gadis itu mengumpulkan Tentara Pembebasan untuk mengalahkan Raja Iblis. Dengan demikian, terjadilah Perang Raja Iblis yabg berlangsung selama 3 tahun. Setelah banyak pertempuran sengit diseluruh benua, sang Raja Iblis akhirnya kalah pada pedang milik Sacred Maiden Areishia. Dan hasilnya, Sacred Maiden Areishia lenyap bersama dengan pedang suci legendaris hingga keberadaannya tidak diketahui— Kamito menutup buku tersebut dengan lembut. ''(....Nggak ada yang menarik disini.)'' Selain itu, ada beberapa penghapusan didalam buku ini. Kamito mengetahui nasib akhir yang sebenarnya dari Sacred Maiden Areishia. Menderita oleh kutukan dari pedang suci yang telah melenyapkan banyak roh, tubuhnya berubah menjadi sebuah patung. Dan pedang suci legendaris tersebut saat ini— ''(...Ada ditanganku, huh? Takdir terasa lebih dan lebih tak bisa dipercaya bagiku.)'' Saat Kamito tenggelam dalam pemikiran memilukan ini.... "Kamito, aku sudah menerjemahkan buku ini cukup jauh...." Claire mengangkat wajahnya dari buku yang dia pegang dan berkata pada Kamito. "Benarkah?" Mendengar itu, Kamito mengintip buku tersebut. "Huahhhh, w-wajahmu terlalu dekat, bego!" "M-Maaf...." "Sheesh..." Tersipu, Claire berdeham. "Lalu, tentang apa buku ini sebenarnya?" Ketika Kamito bertanya.... "Ya, ini adalag sebuah buku tentang para princess maiden milik Raja Iblis—" ".......!?" Mendengar apa yang dikatakan Claire, Kamito menahan nafasnya. "Para princess maiden Raja Iblis"—Tentu saja dia tau cukup banyak mengenai istilah tersebut. Kabarnya, Raja Iblis Solomon telah membagikan kekuatannya dengan 9 selir yang dia dapatkan dari negara-negara yang ditaklukkan, memberi mereka kepercayaan dan posisi penting sebagai jenderal dalam tentara Raja Iblis. Rubia telah memperkirakan, bertanya-tanya apakah ini sama dengan Kamito yang berbagi kekuatan Ren Ashdoll dengan para cewek dalam kelompoknya melalui ciuman. "—Raja Iblis Solomon nampaknya memaksa para putri dari negara-negara yang ditaklukkan untuk melayani dia dalam semua hal... S-Sungguh pria bejat!" "Y-Ya. Raja Iblis benar-benar bejat!" Kamito memalingkan matanya agak mengelak. "Secara kebetulan, ini benar-benar sesuatu dengan namanya sebagai sebuah buku terlarang, disegel oleh Divine Ritual Institute. Buku-buku sejarah di perpustakaan Akademi tak menyebutkan satupun tentang eksistensi dari para princess maiden Raja Iblis." Claire mengeluarkan komentar sembari membacanya. "Yah, Divine Ritual Institute akan berakhir dalam posisi yang sulit jika informasi bahwa para princess maiden membantu Raja Iblis bocor." "Itulah sebabnya mereka menyembunyikannya, yang mana agak—Kyah" Pada saat itu, Revenant tiba-tiba berguncang keras, menyebalkan buku-buku berjatuhan. ".....!" Kamito buru-buru melompat keatas Claire untuk melindungi Claire menggunakan punggungnya. [[image:STnBD V16 085.jpg|thumb]] "Oww... Apa kamu baik-baik aja, Claire?" "Eh? Y-Ya...." Matanya yang seperti ruby melebar terkejut. Claire mengangguk pelan. "Si kembar itu tampaknya nggak terbiasa mengemudikan kapal—" Saat Kamito mau bangun.... "Hyah♪" Claire berteriak pelan. "...?" Lalu, Kamito akhirnya menyadarinya. Boing. Ada perasaan yang tidak terlalu besar ditangan kanannya. Rupanya, dia menekankan tangannya pada dada Claire disaat mereka jatuh ke lantai. ".....M-Maaf!?" Kamito buru-buru menarik tangannya dan berdiri. "B-Barusan, itu murni kecelakaan!" "A-Aku tau...." "Huh?" "T-Terimakasih, karena melindungi aku..." Tersipu merah cerah, Claire memalingkan wajahnya dan menghindari kontak mata dengan malu-malu. ''(....A-Apa yang terjadi?)'' Kamito terkejut. Biasanya dia pasti akan memasuki mode mengamuk. "Ngomong-ngomong, ayo rapikan buku-buku yang berjatuhan terlebih dahulu—" Menepuk roknya, Claire berdiri. "Y-Ya, itu benar..." Kamito mengulurkan tangannya untuk mengambil buku yang jatuh, lalu... "Kyahhh, a-apa-apaan sih itu?" "Ada apa?" Kamito mengikuti arah tatapan Claire— Yang ada disana, buku yang tadi dibaca Claire, terbuka ke suatu halaman tertentu. "Apa!?" Kamito tak bisa berkata apa-apa. Gimanapun juga, isinya menunjukkan— Ilustrasi yang tak layak disebutkan dari para princess maiden dalam segala jenis pose yang tak senonoh. ".....~! B-Bego, kau buat aku lihat apa, dasar bejat!" Buru-buru menutup buku tersebut, Claire memerah padam sambil memukulkan tangannya pada Kamito. "T-Tunggu, ini bukan salahku!" "Memang benar, tapi, ooooooh~....." Dengan mata berkaca-kaca, Claire berdiri dan dengan kasar memasukkan buku-buku yang berserakan ke rak. "A-Aku akan mencari buku di rak sebelah sana!" Setelah memasukkan buku tersebut, dia dengan canggung mengalihkan matanya dan pergi ke rak buku disisi lain. ''(Syukurlah, buku-buku macam apa yang disimpan Rubia disini....?)'' Sambil bergumam, Kamito hendak mengembalikan buku yang ada ditangannya ke tempat aslinya.... ".....Hmm?" Dia tiba-tiba mengerutkan kening. Dia melihat beberapa surat diantara buku-buku tersebut. Tulisan tangan yang ada pada surat formal ini sangat akrab bagi Kamito. ''(Mungkinkah ini....?)''
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information