Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Festival kembang api telah berlangsung hari sebelumnya, dan langit menjadi abu-abu berkabut, sama sekali tak menunjukan cuaca indah hari kemarin. Sebuah topan nampak berangsur-angsur mendekati, yang efeknya kemungkinan akan berlangsung dari sore sampai dini hari. Awan tebal yang terisi embun mengelilingi tepat di setiap sudutnya, dan dengan angin yang menjadi kencang, tanpa ampun menghembuskan rambut-rambut pejalan kaki. Pada jam sebelas di pagi hari, sebelum makan siang, di toko makanan cepat saji yang kosong... Harutora dan Touji duduk di lantai dua dekat jendela. Kelas musim panas masih berlangsung seperti biasa, tapi hari ini mereka telah dipulangkan lebih awal. Mereka duduk di bangku, saling menatap satu sama lain dengan atmosfer yang kurang menyenangkan yang tidak ada kalahnya dengan cuaca. “Jadi—“ Touji memainkan bandananya, menatap Harutora. “Kau belum mendapat respon dari Hokuto setelah kejadian itu?” “......Benar, aku telah mengirimkan pesan tapi tak mendapatkan balasan, dan ia juga tidak mengangkat teleponnya.” “Tapi kau telah mengonfirmasi kalau ia baik-baik saja.” “......Setidaknya, begitulah terakhirku melihatnya.” Harutora menjawab, mulai mengalihkan pandangannya dari Touji. Touji meninggikan kepalanya, melirikan matanya seperti semuanya sudah terselesaikan. “Kalau begitu itu tak apa.” Kata Touji yang kemudian merentangkan tangannya untuk mengambil es kopi yang ada di meja. “Itu benar-benar malam yang ribut, dan padahal badai saja belum terjadi.” “............” Harutora menundukan kepalanya dengan tak berkata apapun. Memang benar, tadi malam merupakan malam yang mengerikan. Walau jika Harutora percaya bahwa keberuntungannya memang lebih buruk dari yang lainnya, namun tadi malam bisa disebut sebagai malam terburuk sepanjang hidupnya. Pertama ia telah bertengkar dengan Hokuto, dan telah dikira sebagai orang lain, diancam oleh Pemimpin Suci, dan terlibat pertarungan sihir, dan akhirnya mendapatkan ciuman – yang bahkan ciuman pertamanya – yang mengerikan, dan tidak sengaja Hokuto memergokinya, yang kemudian menyatakan perasaannya sambil menangis. Ia benar-benar ingin berteriak ‘apa yang salah denganku?’ ...Hokuto...... Tangisan Hokuto masih terngiang-ngiang di telinga Harutora. Ia tidak tahu banyak tentang cinta. Sebenarnya, bahkan setelah kejadian semalam, ia masih tidak tahu bagaimana untuk menanggapi pernyataan Hokuto. Harutora sangat jelas menyukai Hokuto, tapi perasaan tersebut berbeda dengan cinta. Tingkah laku dan cara berbicara Hokuto yang seperti lelaki membuat Harutora secara alami menganggap dirinya sebagai teman laki-laki. ...Tidak, sepertinya ini sedikit berbeda. Ketika dipikir-pikir lagi sekarang, ia tidak benar-benar memikirkan apa rasa ‘suka’ yang dimilikinya terhadap Hokuto itu cinta atau bukan. Disengaja atau tidak, ia tidak benar-benar berusaha untuk mengetahui kebenarannya karena ia telah puas dengan keadaannya. Setidaknya, keadaan tetap seperti itu sampai akhirnya kejadian kemarin terjadi. ...Bagaimana dengan sekarang? Ia menanyakan dirinya, tapi ia tak mungkin mendapatkan jawabannnya dengan mudah. Sayangnya, otaknya tidak begitu ia banggakan dalam menanggapi masalah seperti ini, dan semakin ia pikirkan tentang dirinya dan Hokuto, semakin ia merasa otaknya benar-benar kacau, dan jawabannya berangsur-angsur kabur. Yang ia ketahui adalah bahwa dirinya tidak ingin kehilangan Hokuto. Karena kejadian kemarin malam, hubungan keduanya akan berubah di kemudian hari. Menghiraukan pada apa yang akan berubah nanti, ia ingin Hokuto untuk selalu bersamanya. Dan perasaannya benar-benar tulus terhadap keinginannya. ...Yah. Harutora mengangkat kepalanya, mencoba memikirkan hal lain. Ia tidak memberitahukan kepada Touji tentang ciuman atau pernyataan Hokuto, hanya memberi sedikit penjelasan, dan memberitahukan Touji bahwa Hokuto ada pada saat kejadian, yang menunjukan identitas dirinya yang terbongkar, dan menyebabkan Suzuka untuk membebaskannya, dan kemudian ia dan Hokuto yang bertengkar, dan keduanya yang berpisah dengan tidak senang. Semuanya seperti memiliki bagian yang tidak masuk akal, dan Touji tampaknya samar-samar menyadari hal tersebut. Harutora merasa sangat berterima kasih pada kenyataan bahwa temannya tidak bertanya tentang kejadian tersebut secara rinci. “......untuk sekarang biarkanlah Hokuto. Bukankah kau juga belum menghubungi teman masa kecilmu itu?” “Aku telah mengirimkannya pesan singkat. Ia sama saja, tidak membalas atau pun mengangkat teleponnya.” “Sepertinya bocah tengil itu tidak akan membiarkanmu lepas dengan mudahnya, dan dia tidak tampak seperti akan ditangkap.” “Yah, aku juga berpikir seperti itu.” Natsume seharusnya telah mengetahui hal ini. Liputan berita tidak mengemukakan keberadaan Suzuka sama sekali, tetapi ia telah memberitahukannya lewat pesan singkat tentang peringatan yang diberikan oleh Suzuka, namun tetap saja ia ingin bertemu dengannya dan memberikan penjelasan sejelas-jelasnya sendiri. Harutora telah bertemu kembali dengan Natsume sore sebelumnya, tapi keduanya malah berselisih dan bertikai, dan karena hal tesebut, mungkin ia tidak akan membuka teleponnya untuk melihat pesan yang telah dikirimkan olehnya, walaupun ia telah mengirimkannya berkali-kali. “Ia mungkin belum kembali sekarang, jadi aku akan pergi ke rumah keluarga utama untuk mengeceknya nanti.” Sayangnya, kedua orang tua Harutora sedang pergi untuk urusan bisnis, dan mereka sekarang sedang berada di Tokyo, jadi ia tak bisa menyampaikan kepada keluarga utama karena hal tersebut – tak ada yang mengangkat telepon keluarga utama – dan tak ada seorang pun yang ia bisa dimintai bantuan. Oleh karena itu, ia sangat merasa harus memperingati Natsume agar waspada secepatnya. “Sebaiknya kau lekas pergi, sebab bagaimana pun juga bocah tengil itu terasa seperti individu yang tak bermoral.” “Tak bermoral, huh.....” Harutora bergumam mendengar perkataan Touji. Touji pun melirik Harutora dengan penasaran, seperti ia telah menemukan seiris keraguan yang tersembunyi di dalam suaranya. “Ada apa?” “Uh...... bagaimana ya ....” Dengan tatapan yang sarat penuh akan tanya dari Touji dan kemungkinan-kemungkinan buruk yang dipikirkan Harutora, mungkin akan lebih baik untuknya jika ia mengungkapkannya saja. “Orang itu – Dairenji Suzuka – ketika ia sedang berurusan dengan Penyidik, ia memiliki kesempatan yang besar untuk menang, tapi tiba-tiba ia melarikan diri bukan? Sebenarnya waktu itu ia melarikan diri untuk menolong sepasang anak kecil yang tidak bisa menyelamatkan diri tepat waktu ketika kejadian tersebut berlangsung.” -- ‘......Aku ingin membangkitkan kembali kakakku.’ Kata-kata yang diucapkan Suzuka malam itu seketika muncul kembali dalam pikiran Harutora. Mungkin ia melihat dirinya di masa lalu ketika melihat sepasang kakak-adik yang hampir ikut terlibat. “Ia bilang padaku kalau ia ingin membangkitkan kakaknya. Aku tidak percaya kalau itu mungkin terjadi, tapi ia ingin menggunakan Natsume untuk mencobanya.” “......Dilihat berdasarkan kejadian sesungguhnya, itu akurat.” “Tapi.....” “Apa? Katakanlah jika ada yang ingin kau sampaikan.” Harutora pun dengan terus terang memberitahukan keraguan yang ada di dalam hatinya. Tentu saja, ia percaya bahwa ia harus melakukan apapun untuk tidak membuat Natsume terlibat walaupun entah mungkin ia berhutang budi kepada Natsume atau tidak, dan ia dengan pasti akan melakukan apapun ketika Natsume dalam bahaya – walaupun jika itu tidak berguna sama sekali – untuk menghentikan percobaan Dairenji. Hanya saja Harutora sudah melihat Suzuka yang dilihat oleh orang lain, dan juga ia telah melihat Suzuka yang melarikan diri dari pertarungan untuk menolong anak-anak tersebut, serta sedikit kegelisahan ketika ia memberitahukan bahwa ia ingin menbangkitkan kembali kakaknya. Ia tidak tahu kejahatan apa yang menyebabkan para penyidik untuk mencari dirinya, tetapi ia percaya akan tujuan yang ia ingin capai – membangkitkan kembali kakaknya – seharusnya tidak dihukum. Touji mendengarkan, dan tidak langsung menanggapi pertanyaan Harutora. “......Sejujurnya, aku juga melakukan beberapa penyelidikan setelah kejadian itu terjadi.” Ia menyandarkan dirinya pada bangku yang ia duduki, menjawab dengan tidak tergesa-gesa: “Pertama, seperti halnya ‘Onmyoudo Umum’, ‘Omyoudou Kerajaan’ yang dibawa bocah tengil tersebut merupakan hal yang sering disebut sebagai ‘Kerajaan’. ‘Kerajaan’ ini merupakan sistem magis kuno yang tidak lagi diajarkan secara formal. Orang itu juga mengatakan, walaupun itu kuno, namun hal tersebut biasa digunakan untuk keperluan militer, dan kebanyakan hal tersebut merupakan sihir yang sangat kuat yang memang digunakan untuk perang. Beberapa dari sihir tersebut bahkan ada yang ditetapkan sebagai Sihir Terlarang, tetapi masih ada beberapa yang masih digunakan sampai hari ini.” “Apakah sihir yang bersangkutan dengan jiwa termasuk di dalamnya?” “Tidak, itu masalah lain.” Senyuman dingin pun terlintas di wajah Touji, dan Harutora memiringkan kepalanya tanda tak mengerti. “Sebegitu kuatnya kah Sihir Jiwa itu? Bukankah interaksi antara roh dan Onmyouji sudah hal biasa?” “Itu situasi berdasarkan cerita rakyat dan legenda. Setidaknya, pada sihir yang dipelajari saat ini tak ada sihir yang berhubungan dengan jiwa. Pilar dasar dari ‘Umum’ itu sendiri masih tidak diketahui apakah ada hubungannya dengan jiwa atau tidak.” Penjelasan Touji mengejutkan Harutora. “Benarkah? Tapi apakah hal ini ada seperti aura dan bencana spiritual?” “Benar, dan porsi tersebutlah yang disebut dengan area abu-abu. ‘Roh’ yang digambarkan dalam ‘Umum’ sendiri bukan berarti ‘Roh’ yang seperti jiwa, tetapi ‘Aliran’ yang terdiri dari segalanya – atau mungkin yang terkandung kesemuanya. ‘Aura’ dan ‘Miasma’ yang selalu kita bicarakan adalah jenis dari ‘Aliran’ tersebut. ‘Bencana Spiritual’ yang sering disebutkan itu sendiri adalah bencana yang diakibatkan oleh ‘Aliran’ yang kacau.” Dasar dari Onmyoudou sendiri adalah ‘Lima Elemen Onmyoudo’, dan doktrin sebelum dan sesudah perang – Onmyoudou sebelum dan sesudahnya – menafsirkan hal yang berbeda, dengan perbedaan yang cukup besar, namun tetap membentuk dasar dari Onmyoudo itu sendiri. “Dunia ini tersusun dari Yin dan Yang, dan mereka dibagi lagi menjadi lima aliran yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air – kurasa akan lebih jelas jika kau bertanya pada teman masa kecilmu perihal ini.” Mengatakan hal tersebut, Touji pun mengangkat bahunya. “Mengenai jiwa, tentu saja manusia termasuk dalam hal yang dibentuk oleh ‘Aliran’ tersebut, dan juga ‘Umum’ mengakui bahwa tubuh manusia memiliki roh – dalam artian ‘Aliran’ – yang menguasai si tubuh. Yang mengelirukan adalah ada juga orang yang memanggil ini jiwa, dan diantar a mereka ada orang-orang yang berbicara tentang ‘roh yang tertinggal’ – yang telah dikonfimasi bahwa terkadang setelah orang meninggal, jiwa manusia masih berlama-lama berada di dunia manusia, dan hal seperti itu kurang lebih sama seperti hantu.” Touji meminum es kopinya, menjelaskan secara cepat. Ia memang telah secara khusus memahami Onmyoudo dan komunitas sihir karena hal yang telah terjadi pada dirinya, dan tampaknya bahwa ia juga telah menyempatkan sedikit usaha dalam penyelidikannya kali ini. “Walau, ‘Umum’ sendiri telah mengemukakan definisi untuk roh dan roh yang tertinggal, ini akan menjadi permasalahan yang berbeda ketika menyinggung tentang ‘Jiwa Manusia’. Pada akhirnya, mereka tidak menjelaskan pertanyaan ‘Apa itu jiwa’, sehingga tidak mungkin memperoleh sihir yang memengaruhi jiwa ketika kita tidak mengetahui ‘Apa itu Jiwa’.” “Tapi, Dairenji Suzuka menyebutka tentang sihir jiwa—“ “Jadi aku mengatakan, itu bukan ‘Umum’, itu adalah sihir milik ‘Kerajaan’. Aku telah menyelidiki – terutama bagian ini secara menyeluruh, tapi sayangnya aku tak mendapatkan hasil yang meyakinkan walau telah menyelidikinya dari dalam.” “Ke – kenapa?” “Mungkin kebanyakan pelajar memercayai sihir jiwa ada dalam ‘Kerajaan’, tapi tak ada catatan mengenai hal tersebut untuk membuktikannya. Tidak hanya itu, Onmyoudo sekarang juga melarang adanya kegiatan penelitian sihir yang berhubungan dengan jiwa.” “Melarang?” “Benar, dan bukan hanya berdasarkan etika, ada lagi pertimbangan yang lebih praktis.” Mengatakan ini, seringai tajam muncul di wajah Touji. Rasa senang tersebut, senyum dingin merupakan senyum yang Touji tunjukan ketika ia merasa bersemangat. Harutora memiliki firasat buruk. “......Apa yang kau maksud dengan ‘praktis’?” “Harutora, kau tahu tentang upacara terakhir yang dilakukan oleh Tsuchimikado Yakou, bukan?” “Hah? Aku, aku tahu, itu ada di buku teks, karena keluarga Tsuchimikado yang saling berjejalan, kegagalan dari upacara tersebut menyebabkan bencana spiritual muncul di Tokyo—“ Harutora berhenti bicara, mulai melihat makna yang tersembunyi dalam kata-kata Touji. Touji memandang Harutora, mengangguk dengan senyum dingin. “Orang luar sepertinya memang percaya bahwa upacaranya seperti itu.” Harutora terdiam. Sebenarnya tidak ada data yang ditinggalkan mengenai upacara terakhir Yakou. Jika itu adalah sihir yang berhubungan dengan jiwa, ia bisa mengerti mengapa penelitian itu dilarang, dan juga mengerti mengapa Suzuka sedang diburu oleh Para Penyidik, karena sudah wajar jika itu terjadi. Bencana spiritual yang berulang kali terjadi di Tokyo adalah bencana yang ditimbulkan akibat upacara yang diadakan oleh Yakou. “Dan kebanyakan Onmyouji percaya bahwa Yakou tidaklah gagal.” “Ke-Kenapa? Bukankah Yakou kehilangan nyawanya karena upacara tersebut?” “Onmyouji-Onmyouji yang percaya dan telah berhasil melaksanakan upacaranya menyatakan bahwa ‘Onmyouji berbakat Tsuchimikado Yakou melakukan sihir-sihir skala besar terakhirnya, membiarkan jiwanya tereinkarnasi’.” “Apa?” Harutora tersentak. --Yakou telah tereinkarnasi Ini pertama kalinya ia mendengar hal tersebut. Sebagai Onmyouji aktif – walaupun dari anggota keluarga cabang, mereka tetaplah Tsuchimikado – orang tuanya tak pernah membicarakan hal ini dengannya, yang mana sulit untuk dipercaya. Kejutan sebenarnya masih menanti dirinya. Touji memandang Harutora yang masih tertegun, menenangkan dirinya tiba-tiba. Sebuah cahaya tajam bersinar dari matanya yang sipit. “Kemampuan observasimu masih payah – Harutora, coba pikirkan baik-baik perkataan bocah itu.” Nadanya rendah dan serius. Detak jantung Harutora pun bertambah cepat. Kata-kata yang diucapkan oleh Suzuka. Ia telah mengatakan...... ...’Hanya ada satu alasan aku memilihmu, dan itu karena kehidupan ‘masa lalumu’.’ ...’Sepertinya orang-orang itu memang benar, kau memang sepertinya tidak memiliki memori masa lalumu. Atau mungkin, rumor tersebut hanyalah bualan belaka...... Tapi aku akan tetap mencobanya, karena, bagaimana pun juga kau adalah pewaris utama dari sihir ini – ‘Ritual Taizan Fukun’.’ “Ah......” Harutora gemetar, matanya melebar. Touji memandang Harutora, perlahan berkata: “......Ayahmu mungkin tidak memberitahumu dengan sengaja. Ini merupakan rumor yang cukup terkenal dalam bidang ini. Rumor ini mengatakan bahwa ‘reinkarnasi Tsuchimikado Yakou tidak akan datang ketika orang-orang merasakan keputusasaan akan kegagalan setelah perang, melainkan ketika Onmyoudou yang ia ciptakan telah menarik perhatian banyak orang – ia akan bereinkarnasi menjadi anak Tsuchimikado yang akan berhasil mewarisi garis keturunannya’. Tentu saja, hal tersebut tak memiliki bukti sedikit pun, hanya kabar angin belaka.” “Ah.....” Harutora merasa buta, kemudian ia menggertakan gigi-giginya. Natsume adalah...... reinkarnasi Yakou? Ia merasa ini tak mungkin namun tak merasa percaya diri untuk menyangkalnya. Natsume memang sangat berbakat, dan jika dipikir baik-baik, ia memang telah ditentukan terlalu dini bahwa ia akan menjadi pewaris berikutnya. Saat ini, sudah jelas bahwa kekuatannya belum menyamai kekuatan Onmyoudou yang dimiliki Yakou...... Lalu apakah Natsume yang sekarang sedikit lebih lemah dibandingkan Yakou yang berumur enam belas tahun? Harutora telah mendengar cukup banyak berita terkait Natsume, namun pada akhirnya Harutora tak benar-benar mengetahui secara spesifik tentang bakatnya. Yang terpenting, Suzuka memercayai rumor tersebut. Suzuka, yang merupakan salah satu Dua Belas Pemimpin Suci, seorang peneliti tentang Yakou, dan sihir reinkarnasi jiwa yang telah menduga bahwa Natsume adalah reinkarnasi Yakou. Mungkinkah dugaannya salah? Harutora tak bisa berkata apa-apa. Touji pun diam membisu, menyesap es kopinya melalui sedotan. Keheningan pun mengisi ruang di antara mereka. Hingga kemudian, telepon genggam Harutora pun berbunyi. Sebuah pesan singkat. Ia pun refleks mengecek sang pengirim. “Apakah Itu Hokuto?” tanya Touji penasaran. “Bukan....” Pesan tersebut dari Natsume. Ia tak bisa menghubungi Natsume semenjak kemarin malam, dan ketika pesan tersebut tiba, ini seperti seolah Natsume sedang melihat mereka berdua. Jari-jari Harutora pun menekan tombol, membuka pesan tersebut. Dan isi pesan tersebut sangatlah singkat. ‘Ada yang harus kubicarakan padamu, apa kau ada waktu luang malam ini?’ Tetes pertama hujan sebelum badai pun dengan ringannya menerpa jendela lantai dua.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information