Editing
HEAVY OBJECT:Volume 5 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Pada akhirnya, dia berhasil menduduki posisi ke 4. Hasil itu sudah termasuk cukup baik untuk hari pertama. Untuk menangguhkan kedudukannya sebagai kompetisi olahraga internasioal, Technopic memberikan medali kepada mereka yang berada di posisi top 3. Untuk alasan itu, ada perbedaan besar antara posisi 3 dan 4. “Setelah pamer sana-sini, ujung-ujungnya kau gagal berada di kelompok teratas,” kata Alicia sambil berdiri tegap di hadapan Mariydi saat dia kembali ke ruang ganti pakaian. “Sponsormu mungkin cukup toleran, jadi mereka tidak akan terlalu membahas hal ini, tapi lain kali tolong lebih berhati-hati.” “Aku sengaja melepas peringkat pertama. Untuk hari ini.” “?” “Skor di shoothlon dihitung dari akumulasi poin selama 3 hari. Jika aku serius dan berada di kelompok yang mendapat medali di hari ini, itu hanya akan menambah jumlah atlit yang ingin mengangguku di hari kedua. Aku hanya melepas tempat pertama untuk sekarang dan menunggu mereka yang ada di posisi teratas untuk turun.” “Aku melihat kalau kau memikirkan hal ini dengan seksama,” kata pengawalnya sambil tersenyum. “Tadi itu tidak terdengar seperti komentar prajurit luar yang masuk tanpa tahu apa-apa. Kau terbiasa dalam hal ini. Komentarmu tadi menunjukan kalau kau tahu betul apa yang orang-orang harapkan ketika mereka menonton Technopic.” “Tujuan kita di sini adalah mengenalkan senapan terbaru milik sponsor. Membuat hal ini mudah dengan caramu sendiri itu sama sekali tidak berhubungan,” kata Alicia sambil tetap berdiri tegap. Si pengawal menatap Alicia dengan rasa penasaran dan bertanya, “Apa kau pernah tersenyum?” “Aku memberikan senyum terbaik ketika membujuk para sponsor.” “Jadi senyummu itu juga dijual?” gumam Mariydi. “Dan juga, jika tidak ada hal yang kalian ingin diskusikan, aku akan pergi mandi.” “Tunggu, tunggu!” sela Stacy si paramedik. “Bisakah aku mengambil beberapa sampel untuk memeriksa kadar doping untuk sekarang? Kalau tidak keringatmu akan sulit didapat nanti.” “Kau butuh apa lagi?” “Rambur, air liur, darah, urin.” Setelah Stacy menyebutkan sampel apa saja yang dibutuhkan satu per satu, Mariydi mengacak-acak rambutnya dengan satu tangan. Dia lebih suka untuk melakukan hal merepotkan seperti itu setelah membersihkan keringat lengket di tubuhnya. Stacy kemudian mengeluarkan sebuah paper cup sambil berusaha tersenyum. “Gadis cantik, apa kau ingin agar aku membantumu saat mengangkat kakimu ke belakang?” “Diam.” Wajah mariydi sediki memerah dan dia mengambil cup itu. Si pengawal melihat semua itu dengan wajah bingung. “Aturan mengenai doping sudah agak dilonggarkan, jadi apakah pemeriksaan menyeluruh setelah pertandingan itu memang diperlukan? “Ini bukan karena kita melanggar aturan. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah dia tidak menggunakan obat apapun selain yang sudah dia tulis sebelum turnamen ini berlangsung. Mencampurkan obat-obatan apapun ke dalam minuman selama turnamen berlangsung itu dilarang.” Saat dia berbicara, Stacy menaruh sekeping logam di atas lidah Mariydi, melepas sarung tangan panjang yang merupakan bagian dari jaket penerbang yang sedang ia pakai, dan menancapkan sesuatu yang berbentuk seperti plester di bawah sikutnya. Plester itu bukan untuk mengambil keringat; benda itu digunakan untuk mengambil darah dari pembuluh kapiler. Kemudian dia mengambil bola kapas dengan pinset untuk menyerap keringat yang ada di lehernya dan terakhir mencabut sehelai rambut emas Mariydi. Saat proses ini berlangsung, Mariydi bericara pada pengawalnya. “Sekarang aku sudah masuk ke dalam kelompok yang punya kemungkinan untuk menang, kau harus menyadari kalau para atlit lain dan pendukung mereka akan mulai mengangguku. Mulai dari sekarang, para atlit tentara akan menunjukan siapa diri mereka yang sebenarnya.” “Aku akan berusaha yang terbaik untuk melindungimu, selama bayaranku cukup.” Bang! Tepat setelah si pengawal membuat janji itu, lampu yang ada ruang ganti itu padam dan mereka langsung diselimuti kegelapan. Mariydi Whitewitch tidak hanya diam saja sambil melihat lampu di langit-langit. Ini bukanlah pemadaman listrik karena sambaran petir. Pengawalnya juga tidak mendorongnya untuk tiarap ke lantai. Jadi dia segera meraih sarung tangan panjang—yang merupakan bagian dari pakainnya—dari atas bangku dan melompat ke lantai secara refleks. Suara nyaring terdengar berulang kali dan beberapa kilatan cahaya muncul dari pintu yang sedikit terbuka. Hal ini jauh lebih membahayakan jiwa daripada sambaran petir. “Suara tembakan... sepertinya pesta penyambutannya sudah dimulai!!” kata Mariydi saat dia memasang kembali sarung tangan panjang yang merupakan bagian dari pakaiannya. “Tapi kurasa pesta ini bukan ditunjukkan untuk kita,” kata si pengawal. Lampu masih tetap padam dan suara tembakan masih terus tedengar, tapi tidak ada penyerang yang menyerbu ke dalam ruangan Mariydi dan tidak ada satupun peluru yang mengarah ke ruangannya. Alicia masih tetap berdiri tegap di dalam kegelapan saat dia berkata, “Listrik untuk setiap ruang ganti atlit dipasahkan berdasarkan blok. Sepertinya daya listrik kita ikut mati karena mereka mematikan daya listrik di ruang target mereka.” “Nah, hal-hal seperti ini sering kali terjadi di Technopics,” kata si paramedik Stacy yang sikapnya paling tenang diantara mereka semua yang menunjukan kalau dia sudah biasa terlibat dalam persaingan seperti ini. Sambil tetap tiarap di lantai, Mariydi mulai merayap ke arah pintu yang merupakan satu-satunya jalan keluar. Pengawalnya langsung bertanya, “Apa yang kau lakukan?” “Apa kau bisa melihat di dalam kegelapan?” “Ya, berkat bantuan sensor di senapanku.” “Kalau begitu ikutlah denganku.” Mariydi bersandar ke dinding yang berada tepat di samping pintu. Dia sudah menerima pelatihan bagaimana cara mengatur matanya untuk melihat di dalam gelap, tapi kilatan cahaya yang berulang-ulang membuat dirinya kesulitan untuk melakukan itu. Suasana gelap total malah lebih menguntungkan. Drap-drap-drap—!! Setelah dia sudah memastikan suara langkah kaki yang lewat di depan pintu sudah berhenti, Mariydi mengintip dengan membuka pintu dan melihat ke arah koridor. Di sepanjang koridor itu berbaris pintu-pintu yang mengarah ke ruang ganti pakaian lainnya. Berjarak tiga pintu dari ruangan Mariydi, beberapa pria sedang berkumpul di depan pintu itu. Mariydi melihat mereka sedang menembakan senjata ke arah ruangan itu. Karena sedang diselimuti kegelapan, dia hanya bisa melihat bayangan para penyerang itu ketika mereka menembak. Mariydi menaruh perhatian pada senjata yang sedang dipegang para penyerang itu. (Senjata itu adalah semi-auto shotgun dengan peluru full-auto mekanis 9mm yang dimasukan dari bawah laras. Itu adalah senjata penggebrekan dalam ruangan gaya Kerajaan Legitimasi. Shotgun itu digunakan untuk menghancurkan tembok atau pintu untuk membersihkan jalur penggebrekan, dan sebaran peluru 9mm itu akan membunuh targetnya.) “Sial. Perbedaan gelap-terangnya membakar mataku,” gumam Mariydi sambil menarik kembali kepalanya ke dalam ruangan dan bersandar ke tembok yang berada tepat di sebelah pintu. “Siapa yang menempati ruangan yang berada tiga pintu ke kanan dari ruangan ini.” “Erie Greenhat dari distrik Chesapeake Aliansi Informasi.” “Dia adalah orang yang menempati posisi pertama di hari pertama shootathlon. Apa ada yang tahu kenapa orang-orang dengan perlengkapan Kerajaan Legitimasi menyerangnya?” “Seorang atlit dari Kerajaan Legitimasi hanya bisa finish di posisi 13 dihari pertama. Walau nantinya dia akan tampil sangat baik, kemungkinannya untuk meraih posisi top 3 dalam dua hari berikutnya hampir tidak mungkin, tapi dia bisa punya kesempatan jika mereka yang ada di posisi top disingkirkan.” (Lagipula, pasti ada orang lain lagi yang ingin mereka yang ada di posisi top disingkirkan. Dan tidak ada jaminan kalau mereka menggunakan perlengkapan mereka sendiri untuk menyerang. Kita tidak punya cukup informasi untuk mengetahui siapa para penyerang itu.) Suara tembakan terdengar. Meskipun begitu, suaranya agak berbeda dari suara tembakan sebelumnya. Suaranya lebih berat. Sepertinya itu berasal dari senapan serbu kepunyaan Aliansi Informasi. (...Tapi mereka dalam posisi tidak menguntungkan.) “Menjauh dari pintu,” kata si pengawal. “Para penyerang itu hanya mengincar Erie Greenhat dari Aliansi Informasi. Seperti yang kau prediksi, para kompetitor terbaik akan diincar. Jika kita tidak bertindak gegabah, kita tidak akan terlibat dalam hal ini. Lihat. Di sepanjang koridor ini berbaris ruang ganti pakaian layaknya bangunan apartemen sekolah. Setiap atlit yang ada di ruang ganti pakaian itu punya pasukan pengawal, tapi tidak ada satupun dari mereka yang keluar. Keluar hanya akan membuat mereka saling bertarung satu sama lain, jadi mereka diberitahu agar tidak terlibat. Itulah aturan main tempat ini.” “...Apa kita benar-benar harus menyikapi hal ini dengan tenang?” Mariydi kembali membuka pintu itu sedikit dan mengintip ke koridor. “Jalan keluar terdekat di bangunan ini adalah pintu keluar belakang yang berada tepat di sebelah ruang ganti yang sedang diserang. Dan jarak kita ke pintu keluar lainnya cukup jauh. Jalur pelarian kita sudah tertutup. Jika pertempuran ini semakin meluas, kita bisa terlibat baku tembak.” “Kita tidak perlu keluar,” kata Alicia. “Setiap ruangan ganti alit punya tempat perlindungan yang sudah disiapkan di dalamnya. Tempat perlindungan itu ditututpi armor gabungan setebal 80 cm, jadi bisa menahan 2 sampai 3 tembakan dari senjata tank tipe smoothbore.” “Apa kau percaya benda itu bisa menjamin keselamatanmu? Jika benda itu memang bisa, para pengawal Aliansi Informasi tidak akan melakukan perlawanan,” kata Mariydi dengan senyum sinis. “Di sini saluran udara lah yang menjadi masalah.” “Saluran udara itu hanya selebar 20 cm. Aku yakin para penyerang itu tidak akan bisa memasukinya. Juga, saluran itu berliku-liku sehingga granat yang di lempar ke dalamnya tidak akan sampai ke tempat perlindungan.” “Tapi selama itu adalah saluran untuk udara, efek ledakan dan guncangan masih bisa terasa. Prinsipnya sama seperti telepon kaleng dan juga stetoskop. Dan ketika efek ledakan itu berhasil merambat di dalam saluran udara dan mencapai tempat perlindungan, tekanan udaranya akan menghancurkan organ manusia. ...Aku yakin pengawalku ini bisa menjelaskannya secara lebih detail.” Ketika kata pengawal sudah disebut, sebuah helaan nafas bisa terdengar walau di dalam gelap. “Yah, itulah kenapa para pengawal pihak Aliansi Informasi berusaha keras untuk mempertahankan ruang ganti itu. Karena saluran udara yang ada di tempat perlindungan hanya terhubung ke sana.” “Kurasa itu bukan masalah,” Alicia segera menjawabnya. “Para penyerang itu hanya mengincar Erie Greenhart. Mungkin kita bisa tertembak peluru nyasar, tapi mereka tidak akan terus mengejar kita jika kita lari ke dalam tempat perlindungan. Aku sarankan agar kita segera pergi dan lari ke dalam tempat perlindungan.” “Kau bisa pergi ke sana sendiri jika kau mau.” “Tempat itu tidak akan terbuka tanpa sidik jari dan data retinamu. Untuk memastikan bahwa para penyerang tidak bisa membukanya dengan paksa. Alat pengunci darurat terdapat di dalam tempat perlindungan itu.” “Alicia, apa kau punya asuransi jiwa?” “Aku punya yang Paket Platinum dari Perusahaan Blue Area.” “Kalau begitu kau beruntung. Jaminan jika terbunuh saat serangan teroris internasional jauh lebih besar daripada yang pernah kau bayangkan seumur hidup. Dari sudut pandang Korporasi Kapitalis, itu adalah cara mati yang ingin kau alami.” “Aku hanya membuat jaminan jika dirawat di rumah sakit karena aku tidak punya kerabat yang akan menerima pembayarannya ketika aku mati.” “...Itu bukan sesuatu yang boleh dikatakan dengan bangga,” gumam Mariydi. “Lagian, para penyerang itu tidak harus terus memburu Greenhart dari Aliansi Informasi. Mereka hanya ingin menggeser para atlit yang berada di peringkat teratas, ingat? Jika mereka kesulitan dalam menyerang Greenhart, mereka selalu bisa merubah target mereka ke orang lain yang punya peringkat cukup tinggi. ...Seperti aku yang berada di posisi 4.” “Cukup sudah alasanmu itu,” sela Alicia sambil berdiri tegap. “Apa kau ingin mencari jalan untuk menyakinkan kami. Secara pribadi, kau merasa kesal atas penyerangan yang di arahkan pada Erie Greenhat. Dengan kata lain, kau ingin kembali menerjang bahaya yang sudah kau hindari karena Greenhat itu seorang sipil. Apa aku salah?” “…” “Technopic yang diadakan di Dome Olympia ini adalah ajang perlombaan teknologi bagi Korporasi Kapitalis, Aliansi Informasi, Kerjaan Legitimasi, dan Organisasi Iman, sekaligus medan perang tidak langsung bagi orang-orang dari kekuatan dunia itu untuk melampiaskan kemarahan mereka atas negara lain. Berpartispasi sebagai delegasi dari negaramu itu sama saja seperti dikirim ke medan perang di dalam sebuah Object sebagai Elite. Bukankah ini sudah dikatakan secara jelas di atas kontrak yang kau tanda tangani, iya tidak?” Seorang Elite dan atlit delegasi sama-sama menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan tubuh mereka. Perbedaanya hanya tertelak ketika mereka menggunakan Object atau tidak. Untuk alasan itu, Technopic sering dipandang sebagai perang dalam bentuk lain. Tapi... “...Jadi para atlit di sini sama juga seperti tentara, hm?” Mariydi memberi senyum meledek. “Orang-orang yang menjadi korban perang karena medali yang mereka menangkan? Orang-orang yang berpikir kalau mereka bisa membawa kebahagian di dunia? ...Bukan main. Hanya orang-orang yang tidak pernah melihat perang sungguhan yang bisa berpikir seperti itu.” “Aku sependapat dengan Nona Alicia, jadi aku tidak setuju denganmu,” kata si pengawal. “Situasi yang dialami Erie Greenhart bukanlah hal yang penting. Tugasku adalah untuk melindungimu, jadi aku tidak punya alasan untuk melindungi atlit lainnya. Aku akan didenda karena melanggar kontrak jika kau terluka—bahkan jika itu akibat perbuatanmu sendiri—jadi ini membuatku takut.” “Jadi begitu.” Mariydi memeriksa pistol yang ada di tangannya dengan gerakan terampil. “Kalau begitu aku cuma ingin meminjam ini.” “Hm? Oi, tunggu sebentar! Kapan kau menarik benda itu dari sarungnya yang ada padaku!?” “Aku sih tidak peduli apapun yang terjadi.” Stacy pasti sudah pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya karena dialah satu-satunya orang yang sama sekali tidak terganggu oleh situasinya. “Tapi itu hanya berlaku jika kau membeli sesuatu dariku. Bagaimana kalau kau menggunakan pembentuk otot sebelum menyerbu dengan senjata itu? Aku juga punya beberapa penghilang rasa sakit dan anxiolytik.” “Berikan aku beberpa perban biasa dan disinfektan.” Setelah menerima permintaanya, Mariydi perlahan keluar menuju koridor sambil memegang pistol di salah satu tangannya. Bau bubuk mesiu yang sudah sangat familiar berhembus ke arahnya. Itu adalah bau dari medan perang tidak bersih dimana tidak terdapat Object. “Sekarang, ayo kita nikmati keseruan asli dari festival damai ini.”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information