Editing
Hakomari (Indonesia):Jilid 2 2 Mei
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===(Sabtu) 2 Mei 07:34=== Percobaanku untuk datang diam-diam langsung gagal. "Ini kegagalan," Otonasho-san menggumamkanmya saat kami berjalan ke stasium. Kami meninggalkan motornya di dekat rumah kami. "......iya," aku akui diikuti desahan. Ibuku menangkap basah aku tepat di kaki tangga. Tentunya, langsung diberi wejangan. Toh, aku tidak bisa menyalahkannya: dia berhak memarahiku karena aku keluar di larut malam tanpa minta izin dahulu. Aku tidak bisa menyalahkannya, tapi— Di saat aku mendengarkan ceramahnya, Otonasih-san jadi lelah hanya menunggu saja di luar. Dan begitulah, ibu langsung berkesimpulan kalau kedatangan Otonashi-san yang tiba-tiba adalah alasan kenakalanku, dan mulai mengamati dia. Yang buatku terkejut, Otonashi-san hanya memberikan senyuman lembut dan mengatakan: "Kazuki tidak menikmati dunia malam atau berpesta tadi. Ia hanya berdua dengan saya sampai pagi. Saya tidak bawa siapa-siapa lagi ke kamarku. Kami cuma berdua, jadi tenang saja" ...dia justru malah melempar minyak ke dalam api, 'kan? Ibuku—yang masihvbekum mau melepas anak-anaknya—diam seribu bahasa sampai aku merasa kasihan. Otonashi-san gagal paham dengan situasinya dan meneruskan dengan kernyutan di dahinya. "...? Seperti yang saya bilang tadi, Kazuki tidak ke mana-mana dan hanya tidur di kamar saya. Itu boleh-boleh saja, 'kan? Aah, tapi saya sedikit kasar terhadap Kazuki, jadi saya mohon maaf." Diam-diam ibuku memperhatikan pergelangan tanganku. Bekas merah akibat borgol tadi masih ada. Dia langsung pingsan saat itu juga. Setelah Otonashi-san berlari menghampirinya, dia akhirnya paham diiringi sebuah "Aah!" "Aku mengerti sekarang. Kita ini lelaki dan perempuan yang sedang puber, ya?" "Sekarang mau ditaruh di mana wajah aku waktu bertemu ibu...? Saatku ingat kejadian tadi, aku menghela nafasku. "Kamu ini bicara apa?" "Eh? Kamu bukannya bilang 'itu adalah kegagalan' tadi?" "Ya, tapi maksudku motornya.” “Motornya?” Ya, dia membicarakan hal lain. “Aku mengantarmu dengan motor, ‘kan? Kalau aku menghitung Ishihara Yuuhei juga, berarti ada dua orang. Itu yang aku maksud.” “Eh...? Kenapa?” “Coba bayangkan apa yang akan terjadi kalau ‘Hoshino Kazuki’ dan ‘Ishihara Yuuhei’ bertukar tempat selagi aku berkendara. Aku tidak akan kaget kalau kamu tiba-tiba melepas pinggangku dan jatuh, persis seperti kamu yang kaget karena borgol tadi.” “Ah...” Jadi itu alasan kenapa dia meninggalkan motornya di depan rumahku. “Menurutku, itu kesalahan yang ceroboh... aku harus lebih berhati-hati lagi.” “Ya. ...Omong-omong, Otonashi-san. Bisa kamu ceritakan apa yang terjadi kemarin dengan Ishihara Yuuhei?” Di saat aku menanyakannya— “——“ Otonashi-san berhenti. Dan melihatku. Tanpa ekspresi. ‘Eh...?” Kenapa mukanya begitu? Dia membuka mulutnya dengan ekspresi sama. “<u>Aku tidak bisa ceritakan apa yang terjadi kemarin.</u>” “K-Kenapa—“ “Kenapa? Bukannya aku sudah bilang?” jelasnya dan mengeluarkan kata-kata selanjutnya dengan tatapan yang dingin. “Aku tidak bisa percaya padamu lagi.” Dia memang mengatakannya. Dan aku pun memang ingat kata-kata itu. Tidak mungkin aku lupa. Tapi— “Bukannya sekarang tidak lagi...?” Soalnya, tidak ada keanehan lagi. Otonashi-san sekarang paham alasan sikapku yang aneh sebelumnya. “Jangan, dulu mengira yang aneh-aneh. Kamu masih belum paham, ‘kan? Pertama, Ishihara Yuuhei bisa saja bohong. Mungkin saja ia bisa mendapat ingatanmu sebagai ‘Hoshino Kazuki’, dan bisa menggunakan dua sifat orang untuk keuntungannya semata.” “I-Itu gila!” “Memang, aku mungkin saja terlalu berlebihan. Tapi masih belum ada bukti yang bisa melawannya.” “Tapi—“ “Kita anggap saja Ishihara Yuuhei benar tentang karakteristik kotak yang ia ceritakan. Kalau iya—“ Tiba-Tiba Otonashi-san menepukkan tangan, membuatku secara refleks menutup mata. “Sekarang anggap saja kalau kamu tiba-tiba berubah. Aku belum bisa memastikannya. Jadi aku akan menganggapmu sebagai ‘Hoshino Kazuki’, tanpa sadar kalau sebenarnya kamu adalah ‘Ishihara Yuuhei’. Kita tidak tau kapan kalian bertukar tubuh, jai aku mungkin ceroboh dan menceritakan suatu hal yang penting pada Ishihara Yuuhei. Itu kenapa akan bahaya untukku menceritakan padamu semuanya—sama halnya seperti situasi saat mengendarai motor.” Memang, itu benar. ...Tapi aku ‘’Hoshino Kazuki’’. “Contoh lain—kamu menganggap kamu ‘Hoshino Kazuki’ ‘kan?” “Pastilah!” “Tapi bagaimana jika kamu adalah orang lain yang mengira kalau ialah Hoshino Kazuki?” ”Tidak mu—“ “Tidak mungkin” adalah hal yang ingin aku katakan, tapi kemudian aku tetap terdiam. Apa bukti kalau akulah “Hoshino Kazuki?” Tampang? Sifat? Ingatan? Lantas apa yang membuat “Ishihara Yuuhei” adalah “Ishihara Yuuhei”? Soalnya, ia juga tinggal di tubuh yang sama. Bukan, itu salah. Aku ‘’Hoshino Kazuki’’. Aku tidak salah. <u>Aku tidak akan meragukannya</u>. “Itu hanyalah contoh. Jangan terlalu memikirkannya. Tapi Kazuki, kamu mengerti kenapa aku tidak bisa mempercayaimu, ‘kan? Aku masih belum memahami kotak ini—Seminggu di Dalam Lumpur. Sampai saat itu, aku tidak bisa mempercayai kamu.” Kapan jadinya dia bisa memahami Seminggu di Dalam Lumpur dan mempercayaiku lagi? Tidak kalau Ishihara Yuuhei masih berada dalam diriku, ‘kan? Dia tidak mempercayaiku. Meskipun Otonashi-san seharusnya rekanku, rekanku saja tidak mempercayaiku. Stasiun kereta sudah bisa terlihat. Aku tertegun. “Kenapa diam saja? Sebentar lagi keretanya sampai.” “...kenapa aku harus ke sekolah?” Bersama dengna Otonashi-san membuatku lupa akan masalahku. Biasanya, aku pasti akan ke sekolah; tidak, meskipun aku ada dalam permasalahan yang menghantui aku dan keseharianku, aku masih akan memberikan penentangan. Tetapi, dilihat dari keadaannya sekarang, semakin lama aku ke sekolah, semakin aku akan mengikis tempat yang pada kenyataannya tidak ada. “Untuk mendapatkan informasi tentang Ishihara Yuuhei. Sudah pasti ia dekat dengan kita. Soalnya hanya murid di sekolah yang tau hubungan aku dan kamu. Mendapat infomrasi baru dari sekolah sudah jelas pentingnya.” “Tapi, aku tidak perlu hadir, ‘kan...?” “Kehadiran kamu bisa mengubah kondisi kamu yang sekarang. Hari ini adalah hari terakhir sebelum libuarn panjang. Kita tidak boleh sia-siakan kesempatan ini,” tuturnya. Dia bilang demi mendapatkan kotak, dia tidak peduli meskipun keseharianku hancur. Aku salah mengerti dia. Tadinya aku menganggap dia rekan yang setia. Tapi aku salah. Maksudku, Otonashi-san tidak bekerja demi menolongku, tapi untuk menemui O dan mendapat kotak. Jadi aku ini apa baginya? Rasanya seperti— —<u>hanya umpan untuk O</u>. “...Kazuki, aku mengerti pergi ke sekolah pastinya buat kamu depresi. Tapi kamu tau kalau ini tindakan yang paling optimal, ‘kan? Menahan kamu untuk bertindak sementara kamu punya pilihan itu tidak seperti kamu,” Otonashi-san mengatakannya dengan tegas. Memang dia hanya mengejar tujuannya. Otonashi-san tidak percaya padaku. Tetapi, karena aku tdak bisa melihat Ishihara Yuuhei, atau secara langsung menghadapinya, aku harus bergantung pada pembantuku. Dan hanya dia yang kuanggap begitu. Mempercayai seorang pembantu di saat-saat begini secara langsung menyerahkan hidupku padanya. Aku tidak punya pilhan lagi selain percaya buta pada dia. Kalau Otonashi-san ingin menghancurkan aku, dia bisa menjebakku dengan mudah. “...aku harus apa di sekolah?” Tapi, hanya dia satu-satunya pembantu yang aku punya. “Jadi, contohnya—“ Dia mengusulkan beberapa kemungkinan, yang kesemuanya aku setuju. Seperti yang diharapkan, dia bisa memikirkan beberapa rencana yang efektif, tapi kecakapannya adalah yang aku takuti sekarang, bagaimana kalau dia... berusaha mengkhianati aku. “Menurutmu bagaimana?” Hanya ada satu yang pas menurutku: “Bagaimana kalau kita saling mengubah cara kita memanggil satu sama lain?” “...Maksudnya?” “Aku akan memanggilmu ‘Aya’, dan bukan ‘Otonashi-san’. Ishihara Yuuhei tidak tau nama itu, jadi ia tidak akan memanggilmu begitu. Jadi, dengan memanggilmu ‘Aya’ sudah membuktikan kalau aku adalah ‘aku’. Menurutmu?” Otonashi-san tetap diam. “Apa rencana ini cacat?” “Tidak... menurutku ini cukup efektif. Coba saja,” dia menyetujuinya, meskipun masih kelihatan sedikit enggan. Tapi... ‘Otonashi Aya’, ya? ‘Otonashi Aya adalah nama dari ilusi yang tiada dalam keseharian kami. Terlebih—itu adalah nama mantan musuhku. Pemikiran-pemikiran tadi muncul di pikiranku secara langsung.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information