Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-3=== Kami mempunyai tugas kami masing-masing, tapi kami juga telah menyelesaikan persiapan untuk memasak dan sudah mencuci berasnya. Setelah menyelesaikannya, kami tinggal bertugas mempersiapkan porsi makanan kami masing-masing. Aku menyusun peralatan memasak kemah itu ke satu tempat dan merebus daging dan sayuran di panci. Selama melakukan hal ini, Ebina-san bergugam, “Wortelnya tampak seperti penis… sungguh mesum,” walaupun Miura terus mengetok kepalanya. Sebagai satu-satunya orang yang berkenan merespon pernyataan itu ketika tidak ada orang yang mau melakukannya, terus terang saja bukankah Miura itu baik hati dengan caranya sendiri? Tapi karakter wanita yang kasar tidak populer sekarang; yang lagi demam sekarang itu karakter wanita yang bersusah payah untuk mengabaikanmu. Setelah menuangkan air ke dalam panci dan merebusnya, aku memilih dua jenis saus kari dan memasukkannya ke panci. Lemaknya memunculkan cita rasa tiga iris daging tersebut, sembari saus kari membuat rasanya pedas. Sekarang rebus semuanya dengan hati-hati. Seperti yang bisa kamu duga dari murid yang lebih tua, yang juga seorang koki berpengalaman, masakannya berjalan dengan cukup lancar. Saat aku melihat sekelilingku, uap dan asap membumbung dari panci-panci. Ini adalah sesi memasak di luar rumah pertama bagi para anak SD tersebut. Aku juga bisa melihat ada beberapa kelompok yang kesusahan memasaknya. “Kalau kalian senggang, kalian boleh pergi melihat-lihat dan bantu mereka?” kata Hiratsuka‐sensei, kata-katanya mengisyaratkan “aku tidak suka melakukannya”. Aku juga tidak suka. Namun, aku heran persisnya kenapa riajuu-riajuu itu suka sekali berkoneksi. Bukankah baterai dan semacamnya juga terhubung dengan koneksi? “Ya, kamu tidak mendapat banyak peluang untuk berbicara dengan anak SD,” kata Hayama, seakan dia setuju dengan sarannya. “Tapi pancinya sedang mendidih.” “Ya. Jadi kita tetap di satu tempat saja.” Bukan itu maksudku dari kata-kataku… untuk beberapa alasan dia menganggap aku selalu setuju dengannya. Kalau kamu berpikir layaknya orang normal, aku sedang berusaha mengatakan aku tidak ikut pergi karena pancinya sedang mendidih, kan? Benar bukan? Itu maksudku. Kenapa jadi terdengar seakan aku mencoba memberinya saran? Aku memutuskan untuk buru-buru mundur untuk sekarang. “Aku akan menjaga pancinya saja…” ujarku. “Tidak usah kuatir, Hikigaya. Aku akan menjaganya untukmu.” Hiratsuka-sensei yang berseri-seri berdiri di depanku. Oh begitu ya. Ini adalah latihan “untuk kebaikanku sendiri”, kan? Memimpin jalannya, Hayama singgah ke kelompok terdekat untuk melihat mereka. Bukannya aku benar-benar peduli, tapi orang ini terlihat seperti pemimpin Klub Servis. Seperti. Anak SD tersebut memberi kami sambutan hangat, seakan kemunculan anak SMA itu sesuatu yang cukup spesial untuk mereka. Mereka menjelaskan apa yang menjadikan kari mereka istimewa, dan meskipun mereka belum selesai memasaknya mereka menyuruh satu sama lain untuk menyantap kari mereka seperti nenek-nenek desa. Yah, kari Jepang itu memang di atas rata-rata tidak peduli siapa pemasaknya. Aku rasa tidak akan muncul sesuatu yang terlalu aneh. Hayama dan yang lain dikelilingi oleh para anak SD dan semuanya tampak baik-baik saja. Ya, sebagian mungkin karena sifat riajuunya, tapi bukan karena itu saja. Anak SD tertarik pada orang paling dewasa di sana. Tak paham dengan cara orang dewasa melakukan sesuatu, mereka tidak banyak berpikir dengan siapa mereka berkawan. Sumberː diriku di masa lalu. Mareka tidak tahu nilai sebuah uang, pentingnya belajar dan arti dari cinta. Semua hal yang terpapar pada mereka terlihat alamiah bagi mereka dan mereka tidak paham dari mana datangnya itu semua. Pada masa-masa tersebut, pemahaman mereka mengenai dunia ini hanya menyentuh permukaaannya saja. Mulai dari SMP dan seterusnya, mareka belajar mengenai kekecewaan dan penyesalan serta keputus-asaan, akhirnya menyadari bahwa tidak mudah untuk hidup di dunia ini. Di sisi lain, anak-anak yang jeli mungkin sudah mempelajari hal-hal tersebut. Seperti, contohnya, gadis itu. Dia satu-satunya anak yang dikucilkan dari kelompoknya, dan sekarang dia hidup sendiri di dalam bayang-bayang. Bagi anak-anak SD tersebut, seorang gadis yang menghabiskan waktunya sendirian mungkin sudah menjadi pemandangan sehari-hari mereka. Jadi, mereka tidak begitu memperdulikannya. Tapi seseorang di luar lingkaran kecil mereka pasti akan memancing perhatian mereka. “Apa kamu suka kari?” panggil Hayama pada Rumi. Melihat hal tersebut, Yukinoshita menghela pelan – begitu pelannya sampai kamu tidak akan bisa mendengarnya. Pikirannya serupa denganku. Itu adalah tindakan yang buruk oleh Hayama. Kalau kamu ingin memanggil seorang penyendiri, kamu harus melakukannya saat dia sendiri dan dengan penuh kerahasiaan. Kamu harus memberikan rasa pengertian maksimal pada mereka dan memastikan tidak ada orang di sekitar untuk melihatnya. Dipanggil oleh seorang anak SMA, belum dibilang anak SMA yang begitu menonjol di kerumunan seperti Hayama, menjadikan keunikan Rumi ditekankan dari semua gadis lain, membuat status penyendirinya makin menonjol. Menyatakannya dalam istilah sederhana, itu seperti memasangkanmu dengan gurumu akan membuatmu merasa lebih malu dibandingkan hanya sendirian saja. Simpati dan rasa kasihan mereka lebih pedih dari apapun. Berhenti bersikap baik padaku, kamu akan berpikir begitu. Abaikan aku, sialan. Tanpa warna dan tak terlihat, kamu tidak akan merasa pedih jika dibiarkan sendiri, tapi jika kamu dilempar bersama gurumu, kamu akan dihadapkan dengan olokan yang setara dengan olokan pada seorang perjaka impoten. Itulah kenapa tindakannya buruk. Kalau Hayama bergerak, orang di sekelilingnya bergerak bersamanya. Jika pusat perhatian mereka – sang “oh anak SMA yang sungguh keren” – mengacungkan jari, anak SD yang lain akan mengikuti mereka. Rumi terlihat seakan dia disorot dengan lampu pentas dalam sekali gerakan. Sekarang ini dia, cukup sesuai dengan istilahnya, sang pusat perhatian. Seorang penyendiri belaka berlari ke stadium dalam sekali tancap. Sungguh hebat, persis seperti cerita Cinderella. Dia itu si Cinderella Super-Dimensi<ref> Ini adalah julukan Ranka Lee dalam anime Macross Frontier. </ref>. Dan dia hidup bahagia selamanya. Tentu saja, bukan begitu jalan ceritanya. Kalau aku boleh menebak apa yang dipikirkan anak SD tersebut, yang mereka pikirkan mungkin bukanlah, “Eeeeek! Rumi‐chan dipanggil oleh anak SMAǃ Keren sekaliǃ Tolong jadi temanku juga!” tapi lebih kepada, “Huh? Kenapa dia?” Dia akan mendapat pandangan ingin tahu dari para siswa SMA dan rasa cemburu dan amarah dari teman sekelasnya. Dia bagai memakan buah simalakama. Dengan itu, Rumi berada pada jalan buntu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information