Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 6 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===7-3=== Ruangan kelas ditutup dengan tirai tebal dan ruangan tersebut terisi penuh. Ebina-san memutuskan bahwa kami tidak sanggup memasukkan lebih banyak penonton lagi dan memberiku instruksi untuk meletakkan tanda di pintu bahwa kelas sudah penuh dan tidak bisa menerima lebih banyak orang lagi. Setelah meletakkan tanda tersebut, aku memindahkan meja panjang ke depan pintu untuk mencegah orang lain masuk ke dalam. Aku mengintip lewat celah kecil di pintu ke dalam ruangan kelas yang dibuka untuk ventilasi ruangan. Akhirnya tiba waktunya bagi tirai untuk diangkat ke atas panggung. Pembukaan dari pertunjukkan itu dimulai dengan monolog dari sang "narator" yang diperankan oleh Hayama. Lampu sorot menyinari Hayama. Para penonton langsung menjadi heboh. Sepertinya para penonton ini sebagian besar terdiri dari teman dan penggemar Hayama. Terdapat tiruan pesawat yang bersandar pada latar gurun pasir. Gambar yang dilukis oleh "narator" diperankan langsung oleh beberapa orang dengan kostum karikatur yang muncul ke atas panggung. Dua dari mereka memerankan gambar seekor hewan yang dijerat oleh seekor ular boa pembelit. Adegan lucu tersebut disambut dengan gelak tawa dari para penonton. Monolog panjang Hayama terus berlanjut. Dan kemudian, "Maafkan aku, bolehkan kamu melukiskan gambar seekor domba?" Bayangan Totsuka menuturkan kalimatnya. “Eh? Apa itu?” Hayama belum menangkap maksud gumaman suara yang pelan itu. Totsuka mengulang kalimatnya sekali lagi, "Tolong lukiskan seekor domba untukku." Kemudian, lampu sorot tersebut menerangi Totsuka yang sedang berdiri di sayap panggung. Kostum dan penampilannya yang menggemaskan kembali mendapat sambutan yang meriah dari para penonton. Setelah mereka berdua akhirnya berjumpa, ceritanya lalu berlanjut. Ketika sang "pangeran kecil" mulai menceritakan kembali kisahnya dengan setangkai mawar di planet asalnya, seorang lelaki yang mengenakan baju ketat hijau yang menutupi seluruh badannya dan sebuah topi sampo merah mulai menarasikan dengan nada seperti seorang perempuan. Dari sana pertunjukkan itu semakin buruk. Sebagian besar cerita "pangeran kecil" yang mengunjungi berbagai asteroid diperankan langsung menjadi beberapa adegan kecil yang kocak. Sang raja yang dengan segala cara menunjukkan serta mempertahankan kekuasaannya dibalut dengan berbagai karpet fantastis yang dibawa dari berbagai rumah siswa. Keringat Yamato bercucuran menahan panas. Pria sombong yang terus meminta kehormatan dan pengakuan dari orang-orang dibungkus dengan kertas aluminum. Sekujur tubuh Tobe berkilauan. Pemabuk yang minum-minum untuk melupakan rasa malunya karena mabuk alkohol dikelilingi dengan botol-botol sake dan kotak sake Onikoroshi “Pembasmi Iblis”<ref>Salah satu merek sake di Jepang. Onikoroshi artinya Demon slayer atau pembasmi iblis.</ref>. Oda atau Tahara atau siapalah itu tampak begitu merah karena demam panggung sampai-sampai terlihat seperti sedang minum-minum. Pebisnis melafalkan angka-angka dan berteriak dengan keras, "Dengar, saya itu orang penting, okeǃ" Dengan arahan Ebina-san yang bagus, jas yang dikenakan ketua kelas terlihat cukup cocok dengannya. Pemantik lampu yang amat setia dengan tugasnya dan terus menyalakan dan mematikan lampunya mengenakan baju terusan yang terlihat kotor dan penuh noda jelaga. Orang yang terus mengelilingi lampu tersebut adalah si Oooka yang oportunis, peran yang sebenarnya mungkin cocok dengannya. Sang ahli geografi, yang tidak pernah melangkah keluar dari ruang studinya, hanya menuliskan apa yang dia dengar dari para penjelajah tapi tidak tahu apa-apa, dikelilingi oleh peta dan bola bumi. Oda atau Tahara atau siapalah itu sedang membaca buku, memberi kesan orang yang terpelajar. Berkat kontribusi ide-ide oleh semua orang (mungkin) dan Kawasaki berusaha sebaik mungkin (pasti), kostum yang dihasilkan terlihat amat disukai oleh para penonton (horee). Dan kemudian, di atas panggung, sang "pangeran kecil" mendarat ke Bumi. Sang pangeran kecil mendarat di gurun pasir, menemukan seekor ular, dan menjumpai berbagai bunga mawar. Pada saat itulah pangeran kecil menyadari bahwa hal-hal yang dimiliki olehnya itu, sebenarnya, sama sekali tidaklah istimewa. Para penonton terisak mendengar kalimat Totsuka yang teramat sedih. Karena Totsuka begitu imu- karena sang pangeran kecil tampak begitu memilukan, bahkan aku ingin segera berlari padanya dan memeluk dirinya. Kemudian muncul seorang pria yang mengenakan mantel dengan topeng rubah. ''—Oh, ini adegan yang kusuka.'' Sang pangeran kecil mengundang sang rubah. “Ayo bermain denganku. Saat ini aku merasa sangat sedih…” Totsuka menuturkan kalimatnya dengan tatapan murung. Ya ya, itu benar-benar bagus sekali. Omong-omong, naskah pertama yang ditulis oleh Ebina-san untuk adegan ini adalah membuatnya bertanya "apa kamu ingin melakukannya?"<ref>Yaranaika? (やらないか). Meme Jepang yang berbau hentai.</ref>. Apa-apaan yang ada di otak gadis itu...? Sang rubah menjawab sang pangeran kecil. “Aku tidak bisa bermain denganmu… Aku belum jinak.” Kalimat, "Aku belum jinak" menarik perhatianku. Itu adalah kalimat yang secara ringkas dan realistis menjelaskan maksud dari "berteman". Untuk berteman intinya adalah suatu situasi dimana berbagai hal dijinakkan, sebagaimana dijinakkan sampai kamu bisa berteman dengan seseorang, atau bahkan dengan semua orang, tanpa menimbulkan masalah. Suatu hari nanti, bahkan lingkunganmu dan pikiranmu juga mulai dijinakkan. Taringmu dicabut, cakarmu dipatahkan, dan durimu direnggut. Kamu akan memperlakukan semuanya dengan hati-hati, seakan sedang mencoba untuk menyentuh sebuah benjolan tanpa melukainya, atau bahkan untuk tidak sanggup melukainya. Interpretasi sindiran dari "berteman" itu adalah sesuatu yang kusukai. Adegan tersebut berpindah ke adegan selanjutnya selagi aku sedang merenungkan pemikiranku. “Pertama-tama, kamu akan duduk sedikit menjauh dariku, seperti ini, duduk di atas rumput. Aku akan mengamatimu dari sudut mataku dan kamu tidak akan mengatakan apapun; karena kata-kata adalah sumber dari kesalah-pahaman. Tapi setiap hari kamu akan duduk sedikit lebih dekat denganku." Sang pangeran kecil dan sang rubah terus berbincang dan berbincang. Dan kemudian, mereka berdua menjinakkan satu sama lain. Tapi perpisahan akhirnya menjumpai mereka. Sebagai hadiah perpisahan, sang rubah meninggalkan sebuah rahasia untuk sang pangeran kecil. Kemungkinan ini adegan yang membuat "Pangeran Kecil" begitu terkenal. ''——Hal yang terpenting tidak terlihat oleh mata.'' Setelah berpisah dari sang rubah, sang pangeran kecil mengunjungi beberapa tempat dan kemudian panggung kembali berubah menjadi gurun pasir. Sang "narator" dan sang pangeran kecil menelusuri gurun pasir tersebut demi mencari sebuah sumur. “Apa yang membuat gurun itu indah adalah di suatu tempat ia menyembunyikan sebuah sumur." Para penonton terkesiap mendengar kalimat Totsuka. Ini juga merupakan kalimat yang mewakili "Pangeran Kecil". Mungkin ada banyak orang yang mengetahuinya. Akhirnya, sang "narator" dan sang pangeran kecil yang menjalani banyak percakapan, menghabiskan banyak waktu bersama, dan menyatukan hati mereka bersama juga harus berpisah. Omong-omong, naskah pertama yang ditulis Ebina-san membuat adegan ini menambahkan "bibir dan tubuh menyentuh satu sama lain". Yang benar saja, sepertinya ada yang salah dengan gadis ini… “Pangeran kecil... Aku benar-benar suka caramu tertawa..." Kalimat Hayama membuat para gadis menjerit. Kurasa rekaman MP3 dari kalimat ini bisa membuatku mendapat banyak uang. “Kita akan bersama selamanya...” Kalimat lain dari Hayama membuat para penonton menghela seakan mereka merasa sangat puas. ''Ya. Kita sebaiknya membuat rekaman CD percakapan intim Hayama dan menambahkan bantal figur Hayama. Aku dapat mencium bisnis besar disini.'' Dan akhirnya, waktunya adegan perpisahan. Sang pangeran kecil digigit oleh ular dan ambruk tanpa bersuara. Akting Totsuka yang membuatnya terlihat seakan dia akan menghilang tanpa jejak membuat para penonton menahan nafas mereka. Cahaya panggung diredupkan. Satu lampu sorot menyinari Hayama. Adegan terakhir ditutup dengan monolog dari sang "narator". Setelah monolog tersebut usai, para penonton memberi tepuk tangan yang sangat meriah. Pertunjukkan perdana dari MusikalKecil (Musikal "Pangeran Kecil") berakhir dengan tiket terjual habis, menjadi kenangan yang indah. Meski begitu, sebenarnya kamu tidak bisa menyebut ini musikal. Ini lebih menyerupai drama... Mereka tidak ada bernyanyi maupun menari.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information