Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid16 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== —Hari itu. Hanya tim pemenang dalam turnamen Blade Dance yang diijinkan bertemu dengan para Elemental Lord di altar mereka— Kamito dan timnya berusaha membebaskan Elemental Lord Api dari pengrusakan oleh Kegelapan Dunia Lain. Akan tetapi, berdiri didepan singgasana dengan perasaan yang rumit, Kamito hendak mengayunkan Demon Slayer lalu... Pikirannya tiba-tiba dikendalikan oleh suaranya, suara milik Elemental Lord Kegelapan, Ren Ashdoll. —O Raja Iblis, lakukan dan lepaskan kegelapan sejati diatas dunia ini. Terhadap suara manis itu, yang tampak melahap pikirannya, Kamito berjuang mati-matian namun sia-sia. Dia langsung tertelan oleh kegelapan yang keluar dari singgasana, membuat dia kehilangan kesadaran secara seketika. Lalu, ditengah-tengah kegelapan itu— Kamito melihat pemandangan yang menakutkan. Itu seperti terkubur dalam kegelapan yang tiada akhirnya— Suatu pasukan dari ribuan, puluhan ribu malaikat yang kuat. —Jika mahluk-mahluk itu muncul di Astral Zero, dunia akan berakhir. Itulah yang terpikirkan oleh Kamito secara naluriah. Lalu dalam sekejap, kegelapan yang melingkupi pandangannya menghilang. Saat dia menyadarinya, Kamito melihat bahwa Demon Slayer yang dia pegang telah menusuk singgasana itu. Tersenyum sambil memeluk Kamito, Restia juga tertikam oleh tusukan itu. —Sebelum kehendaknya melahapku, Kamito, tolong bunuh aku. Restia berbicara dengan ekspresi damai diwajahnya. Jika kehendak Ren Ashdoll, yang terkontaminasi oleh Kegelapan Dunia Lain melahap Restia, kehendak itu akan menggunakan Restia sebagai media untuk mengendalikan pikiran Kamito. Oleh karena itu, Restia berniat mengorbankan dirinya sendiri untuk melindungi Kamito agar tidak tertelan oleh kegelapan. Roh terkontrak milik Kamito, Restia Ashdoll, kemudian menghilang sedangkan kekuatannya diwariskan pada roh terkontrak lainnya, Est, mengubah Est menjadi Demon King's Sword. —Itulah yang seharusnya terjadi. Inilah yang bisa diingat Kamito. Seminggu telah berlalu saat dia terbangun setelah kejadian itu, di ranjang di Akademi Roh Areishia. "—Saat itu, aku telah meneguhkan hatiku untuk hancur bersama dengan kehendak Ren Ashdoll." Restia bergumam. "Akan tetapi, kamu tidak hancur—" "Ya, aku tidak hancur.,l Restia mengangguk ringan. Saat itu, dengan Demon Slayer menancap pada dadanya, Restia pasti hancur tak peduli bagaimana seseorang memikirkan tentang hal itu. Justru karena itu, Kamito mengalami pukulan berat hingga dia kehilangan semua ingatan tentang Restia. "Tepat saat eksistensiku hampir lenyap, suatu mantra tertentu diaktifkan." "Mantra?" "Ya, sepertinya sebuah mantra yang dipasang oleh penciptaku, Elemental Lord Kegelapan. Ketika nyawaku dalam bahaya, kemampuanku sebagai seorang roh disegel, lalu aku dilahirkan kembali di alam manusia. Ini mungkin sihir bertipe sama sepeti yang dia gunakan untuk mentransfer kekuatannya pada para Raja Iblis—" Jadi Ren Ashdoll telah memperkuat Restia dengan sebuah mantra, huh? Bahkan tanpa menyadari hal itu, Restia dilahirkan kembali di alam manusia karena sihir ini. Ketika Kamito bangun di Akademi, segel roh ditangan kirinya telah lenyap, mungkin karena kekuatannya sebagai seorang roh disegel sementara waktu. "....Aku mengerti, jadi itu sebabnya." Elemental Lord Kegelapan, Ren Ashbell pasti sudah memperkirakan bahwa Restia akan menghadapi suatu krisis semacam ini dan menanam sihir kebangkitan ini pada dia. Tetapi ironis sekali, tak disangka bahwa krisis ini disebabkan oleh Ren Ashdoll sendiri... "Gimanapun juga, syukurlah." Kamito berkomentar dengan tulus. Karena Restia dilahirkan kembali di alam manusia, dia dibebaskan dari krisis terkorosi oleh Kegelapan Dunia Lain. Ingatannya yang hilang juga dipulihkan dengan bantuan Raja Naga Bahamut. "Aku setuju, tapi—" Restia melanjutkan. "Kamito, apa yang terjadi setelah itu adalah bagian yang penting." "...Huh?" Kamito mengernyit dalam menanggapi apa yang dikatakan Restia. "Apa maksudmu?" "......." Mata Restia tampak goyah, itu adalah situasi yang langka— Lalu dengan tekad yang teguh, dia mulai berbicara. "....Setelah menghilang dari altar Elemental Lord, kesadaranku terbangun didalam kegelapan yang terbentang tanpa ujung." "Didalam kegelapan....?" Kamito mulai bereaksi. "Jangan bilang itu adalah—" "Memang, itu adalah mimpi yang sama yang kita mimpikan bersama—" Beberapa hari belakangan, Kamito bermimpi beberapa kali, melihat Restia meringkuk di dalam kegelapan, menunggu dia didalam kegelapan. "Setelah dilahirkan kembali, aku terpenjara disana, didalam dimensi kegelapan, suatu perwujudan dari kesadaranku. Lalu disana, aku menyadari kehadiran sesuatu—" "Sesuatu?" Kamito bertanya, dan Restia mengangguk. "Ya, sesuatu tersegel didalam diriku, sebuah kotak hitam yang berisikan ingatan dalam jumlah yang besar—" "Sebuah kotak hitam...." "Ya, didalam jurang dari dimensi kegelapan yang terwujud dari kesadaranku, ada sesuatu yang gelap, bahkan lebih gelap daripada kegelapan. Ingatan dalam jumlah yang besar tersegel disana tanpa aku ketahui. Lalu ketika aku membuat kontak dengannya, sejumlah ingatan itu mengalir kedalam pikiranku—" Dia pasti ingat apa yang terjadi pada saat itu— Kamito tidak melewatkan Restia yang gemetar pelan. "Kamito, aku—" Dia berbicara pelan. "Aku adalah seorang roh yang dibuat menggunakan Kegelapan Dunia Lain itu." "....huh?" Maksud dari kata-kata Restia— Kamito tak mampu memahaminya dengan segera. ''(Restia adalah seorang roh yang dibuat menggunakan Kegelapan Dunia Lain?)'' Kamito menelan ludah dan menatap wajah Restia. Tak seperti biasanya, dalam penampilan yang langka, matanya yang berwarna senja sedikit goyah sembari sedikit gelisah. "....Memangnya ada apa dengan hal itu?" Akhirnya, Kamito bertanya. "Tepat seperti yang disiratkan kata-kata itu—Bukan, mungkin menyebut aku diciptakan menggunakan Kegelapan Dunia Lain tidak sepenuhnya akurat." Restia menggeleng dan berbicara. "Wujud elemen-elemen dari Astral Zero sebagian besar dari komposisiku, sama seperti roh-roh kegelapan yang lain. Akan tetapi, akar dari eksistensiku, yang membentuk inti diriku, adalah Kegelapan Dunia Lain yang menyebabkan para Elemental Lord menjadi gila. Itu terkubur jauh didalam diriku—" Restia menyentuh dadanya sendiri dengan ujung jarinya dan tersenyum mengejek diri. "Kenapa hal semacam itu—" Tertegun, Kamito bergumam secara tidak sadar. "...itu, aku sendiri juga nggak tau." Restia menggeleng. "Aku nggak tau apakah itu karena sejak awal aku diciptakan menggunakan Kegelapan Dunia Lain, tetapi aku tidak terkorosi. Aku juga nggak tau kenapa, tetapi kegelapan itu sudah pasti ada didalam diriku. Ketika Millennia Sanctus berusaha membunuh Bahamut, aku bisa menyeraolp kegelapan yang dia gunakan karena kegelapan yang ada didalam diriku bangkit—" ".........." Memang, didalam ruang tahta, ketika Bahamut berada dalam bahaya, Restia menyerap Kegelapan Dunia Lain milik Millennia. Kamito berniat menanyai dia nanti tentang kenapa dia bisa melakukan hal itu. Jika dia memang sejak awal diciptakan menggunakan Kegelapan Dunia Lain, maka semuanya masuk akal. ''(Tetapi, ngomong-ngomong...)'' Beberapa pertanyaan muncul dibenak Kamito. Meskipun dia sudah menjelaskannya— Jika Kegelapan Dunia Lain bersemayam didalam Restia juga, kenapa dia tidak kehilangan kewarasannya seperti para Elemental Lord? Jika penciptanya, Ren Ashdoll sang Elemental Lord Kegelapan, adalah orang yang menanamkan kegelapan itu pada dirinya, untuk alasan apa dia melakukannya? Kenapa dia tidak menyembunyikan fakta ini dari Restia, bawahannya yang setia....? "Apa kamu ingat sesuatu yang lain?" Kamito bertanya. "Umm, ketika kamu membuat kontak dengan ingatan dari kotak hitam itu...." "Aku hanya bisa membuat kontak dengan sebagian kecil dari ingatan yang tersegel tersebut. Aku dihempaskan segera setelah aku menyentuh disuatu tempat yang lebih dalam." "Aku mengerti...." Ingatan tersegel dalam jumlah yang besar yang bahkan Restia sendiri tak mampu masuk. Apa sebenarnya arti dari semua ini—? ''(Pada akhirnya, aku masih tidak tau apa-apa mengenai Restia...)'' Kamito merenung. Lalu— "Hei, Kamito." "...Hmm?" "Apa tepatnya aku ini?" Restia bertanya disertai ketidak yakinan dalam suaranya. "....!?" Kamito tak bisa berkata apa-apa. ''(....Oh benar. Restia sendiri seharusnya adalah orang yang paling gelisah mengenai hal ini.)'' Kegelapan Dunia Lain mampu membuat roh-roh menjadi gila. Tak disangka bahwa sesuatu seperti itu ada didalam dirinya, disertai ingatan tersegel dalam jumlah yang besar juga. Meskipun seorang roh, yang jangka hidupnya hampir tak terbatas, akan sangat sulit untuk tidak merasa gelisah. "Restia—" Memanggil namanya, Kamito memegang tangannya. [[image:STnBD V16 025.jpg|thumb]] "...Kamito?" "Tidaklah penting apakah Kegelapan Dunia Lain ada didalam dirimu atau tidak. Aku benar-benar senang kau kembali kesampingku. Ini adalah perasaan sejati yang bisa aku sampaikan padamu sekarang." Mengatakan itu, Kamito memeluk Restia dengan kuat. Perasaan rambut lembutnya menyapu pipinya, dia merasakan perasaan nostalgia. Restia mengerang pelan dan dalam diam merangkulkan lengannya pada punggung Kamito. Menggenggam erat seragam Kamito dengan jari-jarinya. Perasaan kasih sayang ini cukup langka untuk dikihat dari dia. "...H-Hei, Restia?" Tanggapannya yang tak terduga membuat Kamito tersipu, membingungkan dia. "Fufu, aku merasa agak lelah. Kurasa aku butuh tidur." "....A-Aku mengerti. Wajar saja." Kamito mengangguk dengan gugup, menempatkan tangannya pada kepala Restia dan membelainya. ....Ini wajar saja. Restia telah bertarung habis-habisan melawan pedang iblis milik Greyworth juga. "Untuk memulihkan energi, aku butuh istirahat selama beberapa saat—" "Ya, aku mengerti.... Beristirahatlah dengan baik." "Terimakasih, Kamito." Restia tersenyum, terlihat lega. Berubah menjadi partikel cahaya, dia menghilang. Lalu pedang iblis kegelapan yang akrab terwujud ditangan Kamito. Mengangkatnya dengan lembut, Kamito meletakkan pedang itu disebelah Est dan membaringkan dirinya diatas ranjang. ''(....Kegelapan Dunia Lain, dan ingatan tersegel juga... Huh?)'' Sejak beberapa saat yang lalu, Kerajaan Suci mati-matian mencari Restia. Mungkinkah ini berhubungan dengan Kegelapan Dunia Lain yang bersemayam didalam Restia...? Banyak pertanyaan muncul dalam pikiran Kamito secara bersamaan. Akan tetapi, satu hal yang pasti. Kamito menatap segel roh dipunggung tangan kirinya. ''(....Dia akhirnya kembali.)'' <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | Sebelumnya [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid16 Prolog|Prolog]] | Kembali Ke [[Seirei Tsukai no Blade Dance Indonesia|Halaman Utama]] | Selanjutnya [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid16 Bab 2| Bab 2]] |- |} </noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information