Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid17 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== ''(Seekor roh besar kelas archdemon, aku akan mengunakan Bentuk Penghancur untuk mengakhiri ini dalam sekali serbu!)'' Gaya bertarung daru melakukan sebuah tarian pedang sangatlah berbeda dari gaya bertarung untuk memburu roh. Tarian pedang menekankan pertukaran berbagai teknik pedang yang mendebarkan dengan lawan, sedangkan memburu roh menekankan pertempuran langsung antara kekuatan melawan kekuatan. Menuangkan seluruh divine power kedalam kedua elemental waffe miliknya, Kamito melepaskan serangan ganas dalam satu tarikan nafas— Ini adalah cara berburu yang diajarkan Greyworth pada dia melalui pertarungan latihan "Ohhhhhhhh!" Divine power yang bersinar dilepaskan dari seluruh tubuhnya menerangi gurun dimalam hari dengan sangat terang. Kamito melepaskan sebuah teknik pedang ganda dari {{furigana|Absolute Blade Arts—Bursting Blossom Spiral Blade Dance, Thousand Strikes of Swift Thunder|Teknik Pedang Absolut—Ledakan Tarian Pedang Spiral, Sambaran Seribu Petir}}. Bukannya sebuah teknik pedang anti-personil, teknik ini diciptakan untuk mengalahkan roh-roh besar. Sphinx mengayunkan pedang besarnya secara horizontal. Disertai dengan badai pasir yang menderu, serangan itu menyerang Kamito. ''(Trik murahan—)'' Dihadapkan dengan sebuah tarian menggila dari pedang angin yang tak terhitung jumlahnya, Kamito menyerbu kedepan tak gentar. Lintasan-lintasan dari pedang-pedang angin itu mustahil untuk dibaca. Akan tetapi, hanya dengan melihat aliran pasir yang ada di udara, penghindaran bukanlah hal yang sulit. Pedang-pedang angin itu mengikis pipinya, darah terciprat, tapi Kamito menyerbu kearah dada raksasa itu, sepenuhnya tak terpengaruh. "Absolute Blade Arts, Bentuk Penghancur—Bursting Blossom Spiral—" Tiba-tiba, dia menghentikan aktifasi teknik pedangnya dan memasang kuda-kuda bertahan dengan menyilangkan pedang kembar miliknya. Sebuah tembakan cahaya berwarna merah melintasi ujung pedangnya. ''(....Apa!?)'' BOOOM! Sebuah ledakan menghasilkan gelombang kejut, membuat Kamito terlempar. "Guh—" Sambil memulihkan posturnya dan mendarat di pasir, tembakan kedua ditembakkan pada dia. Sebelum pikirannya secara aktif membuat keputusan, tangan kanannya secara reflek mengayunkan Demon Slayer. Clang— Suara yang keras menggema. Ditepis, tembakan cahaya itu menghantam suatu tempat secara diagonal dibelakang dia. Sebuah pilar api muncul disertai suara ledakan. Kalau terkena serangan itu secara langsung, akan membuat Kamito berubah menjadi arang dalam sekejap. Tidak, berupaya bertahan akan sia-sia saja kalau dia nggak punya roh pedang terkuat di tangannya. Sungguh serangan yang memiliki akurasi dan kekuatan yang mengerikan— ''(...Cih, serangan barusan adalah—)'' Sekarang Kamito bisa membaca gerakan Sphinx sepenuhnya. Jika demikian— Kamito secara paksa mendongak ke langit. Disana— Seekor raksasa berkepala anjing melayang di udara, memegang tongkat ditangannya. "....Cih, ada satu lagi!?" Secara nggak sadar ekspresi Kamito menjadi kaku. "Bentar dulu, nggak ada yang memberitahuku apapun..." Berkebalikan dengan Sphinx berkepala banteng yang terspesialisasi dalam pertarungan jarak dekat, Sphinx berkepala anjing itu nampaknya adalah tipe yang berfokus pada serangan jarak jauh. ''"—Sphinx adalah sebuah sistem dari empat entitas yang bertugas dalam peran-peran yang berbeda."'' "Apa-apaan itu, memberitahuku setelah terjadi sangatlah gak adil! ''"Kamito, kau pasti menemukan cara untuk menanganinya."'' Restia membalas secara acuh tak acuh. ....Kata-katanya sama persis dengan ketika Greyworth menempatkan dia di hutan tiga tahun yang lalu. Akan tetapi, melawan dua roh kelas archdemon secara bersamaan bukanlah sebuah tantangan yang dia hadapi selama masa pelatihan yang nggak manusiawi dari Greyworth— ''"Roh kelas ecek-ecek seperti ini bukanlah tandingannya Kamito."'' Est menimpali dengan komentar yang nggak jauh beda. ''(Roh kelas ecek-ecek...)'' Dari sudut pandang Est, mungkin roh kelas archdemon hanyalah setingkat itu— Sambil meringis dalam hatinya, Kamito mengangkat kedua pedangnya. ....haaaa, dia sudah membual pada Claire dan para cewek bahwa dia akan menangani ini sendirian. Meskipun lawannya bertambah satu, dia gak punya pilihan selain terus menyerang. ''(Gimanapun juga, aku punya dua roh ultimat di sisiku—)'' Raksasa berkepala banteng meraung dan menyerbu. Sphinx ini mungkin menyimbolkan kekuatan. Tipe petarung jarak dekat yang menekankan kekuatan—Ini tidaklah sulit untuk dihadapi bagi Kamito. ''(Yang jadi masalahnya Sphinx berkepala anjing, huh—)'' Melayang-layang di udara, Sphinx berkepala anjing itu sepertinya bertugas untuk melindungi Sphinx berkepala banteng. Mencari celah nggak akan mudah. Ohhhhhhhhhhhhh! Dihadapkan dengan ayunan Sphinx dengan kekuatan penuh— Kamito menggunakan bagian belakang dari Demon Slayer untuk menangkis dan menepis. Adu kekuatan akan sangat nggak menguntungkan bagi dia. Dengan langkah yang gesit, Kamito— "Absolute Blade Arts, Bentuk Ketiga—Shadowmoon Waltz—Major Double Turn." Dia mengeluarkan serangan-serangan membabi buta yang ganas. Petir hitam dan kilatan putih saling bercampur. Partikel-partikel divine power yang membentuk tubuh Sphinx itu berhamburan di gurun merah layaknya tetesan darah. Akan tetapi, roh kelas archdemon itu nggak mengalami kerusakan parah. ''(Terlalu lemah, huh—)'' Shadowmoon Waltz adalah sebuah teknik dari Absolute Blade Arts untuk pertarungan kelompok. Meskipun unggul dalam jumlah serangan, teknik itu lebih lemah dalam kekuatan. ''(Tidak, bukan itu yang jadi masalah disini—)'' Pedang besar milik Sphinx itu melintas. Kamito agak membungkuk, menghidari pedang itu tepat waktu. ''(Secara gak sadar aku takut menggunakan divine power—) Absolute Blade Arts membutuhan penggabungan manipulasi dari divine power dengan gerakan serangan. Kalau dia mengkonsumsi terlalu banyak divine power secara gak sengaja, kekuatan Elemental Lord Kegelapan yang bersemayam didalam tubuhnya mungkin akan bangkit. Secara berlebihan takut akan hal ini, Kamito secara gak sadar membatasi dirinya sendiri. Akan tetapi, hal ini membuatnya mustahil untuk mengalahkan roh-roh yang sangat tangguh. ''(Sesaat. Dalam waktu yang sesaat, sebuah ledakan dari divine power—)'' Sambil menghidari ayunan serangan itu, Kamito melangkah masuk kedalam celah yang terbuka dari lawannya. ''(Sepuluh detik—tidak, tujuh detik. Aku akan habis-habisan. Bisakah kalian menahannya?)'' ''"Ya, Kamito—"'' ''"Serahkan padaku—"'' Pedang kembar terkuat itu menjawab dangan cahaya putih dan hitam. Sphinx di depan dia mengayunkan pedang besarnya, terselimuti angin puyuh. Menghidari serangan itu dengan waktu yang pas, Kamito melangkah keatas pedang itu saat perang tersebut menancap di tanah, lalu melompat ke kepala musuh. Lalu— "Absolute Blade Arts, Bentuk Kedua—Meteor!" Sebuah teknik turunan dari Purple Lightning—Dimaksudkan untuk membunuh dengan satu serangan, serangan itu menghantam kepalanya dangan ganas. Demon Slayer, yang diresapi dengan divine power seluruh tubuhnya— Menghantam tanduk Sphinx itu. ''"Kamito—!"'' Restia memperingatkan. Tentu saja, Kamito juga tau. Serangan yang sebelumnya, yang telah dia pelajari gerakan awalnya dari Sphinx yang ada di udara. Saat mendarat, dia segera bergerak. Kamito memutari punggung roh berkepala banteng itu, menggunakan tubuhnya yang besar sebagai perisai. Tembakan cahaya dihujankan, menembus seluruh tubuh Sphinx itu. BOOOOOM! Terjadi ledakan. Bahkan dengan roh sebagai perisai, seseorang nggak akan selamat tanpa terluka kalau terkena ledakan itu. Akan tetapi, Kamito sudah nggak ada disana. Disaat tembakan cahaya itu menghantam, Kamito memanfaatkan awan debu sebagai penghalang untuk mendekati Sphinx yang ada di udara. Sphinx berkepala anjing itu berputar, menciptakan bola api yang tak terhitung jumlahnya di sekitar tongkatnya. ''(Telat—)'' Kamito dengan lincah meluncurkan Demon Slayer. Akan tetapi, bukannya mengincar Sphinx yang ada diatas, targetnya adalah tanah yang berjarak beberapa langkah didepan dia. Bola-bola api yang berkumpul di ujung tongkat itu berubah menjadi tembakan cahaya, meluncur ke bawah seperti hujan api yang panas— Lalu, Kamito melompat. Menginjak gagang pedang suci yang menancap di tanah, dia membuat divine powernya meledak. Ini berbeda dari Pengurangan Medan biasa yang dilakukan dengan mengkonsentrasikan divine power dibawah kakinya dan membiarkannya meledak— Sebaliknya, dia membuat divine power yang tertuang kedalam Demon Slayer kembali pada dia dengan cara yang sangat ganas. "Absolute Blade Arts, Bentuk Ketujuh—Biting Dragon!" Kayaknya anak panah yang meninggalkan tali busur— Meluncur keatas, Kamito mengayunkan pedang iblis kegelapan di udara. Bersama dengan tongkat yang ada di tangannya, Sphinx itu langsung terbelah menjadi dua. Roh berkepala anjing itu berubah menjadi partikel cahaya dan menghilang. Seperti yang diduga, Sphinx ini kurang dalam daya tahan. Pembalikan menggunakan sisa momentumnya, Kamito lalu mendarat di pasir. "Sekarang, satu lawan satu—" Mencabut Demon Slayer, Kamito berbalik untuk menghadap Sphinx berkepala banteng. "Mari kita akhiri ini—" Menuangkan divine power pada kedua pedangnya, Kamito bersiap mengeluarkan teknik tertinggi dari Absolute Blade Arts—Bentuk Penghancur. Lalu— :''—Kekuatan engkau, luar biasa.'' Sphinx itu menurunkan pedang besar yang ada di tangannya dan berbicara. "...?" :''—Jalan Makam terbuka. Penerus Raja Iblis dipersilahkan bertemu dengan Ratu.'' Mengatakan itu, tubuh Sphinx itu berubah menjadi partikel cahaya dan perlahan-lahan menghilang— "H-Hei....!" Sebelum Kamito bisa menghentikan Sphinx itu— Dia menghilang tanpa jejak. ...Hanya menyisakan debu yang tertiup angin. "Uh, kurasa, aku diterima...?" Dihadapkan dengan kesimpulan yang muncul secara anti-klimaks— Kamito merasa sangat lelah, membeku di tempat. "Kamito!" "Kamito-kun!" Para cewek berlari mendekat dari belakang puing-puing kapal, tempat mereka menonton pertempuran. "Kamito-san, apa kamu baik-baik saja?" "Ya, nggak masalah...." Kamito mengangguk secara ambigu. Meskipun kedua roh kelas archdemon itu sangat kuat, dibandingkan dengan Greyworth di masa keemasannya yang dia lawan di Dracunia, mereka bukanlah apa-apa. "Ngomong-ngomong, apa tepatnya kelayakan itu...." Kamito bergumam sendiri, lalu.... "Apa itu!?" Ellis berteriak, menunjuk ke gurun dimana pasir berhembus. "...?" Semua orang melihat kearah yang sama. Disana— "A-Apa itu—?" Berada jauh di cakrawala, sebuah bayangan muncul. "Jelas-jelas barusan nggak ada apa-apa..." "Memang..." Cewek-cewek itu bergumam terkejut, saling bertukar tatap. Setelah jeda singkat— "Mungkinkah itu...." Fianna perlahan-lahan mulai bicara. "...Apa itu Kota Raja Iblis?"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information