Editing
Tokyo Ravens:Volume 10 Chapter 01
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 3=== Mungkin dia tidak bisa tidur malam itu. Secara kontras terlihat kepesimisannya, Akino meminum tiga mangkok ramen untuk makan malam dan tidur. Pada pukul sembilan malam, perempuan pendatang baru, Hokuto, terbangun. Orang-orang lainnya juga terbangun lebih awal. Secara disiplin biasanya bangun jam empat pagi. Jika mereka masih tertidur, maka mereka mendapatkan hukuman. Tadanori tidak menyadari deadline untuk membawa Hokuto ke gunung, tapi dia pasti akan dimarahi jika dia tidak kembali sebelum makan siang. Setelah Akito dan Hokuto makan sarapan, mereka berangkat dari Front Hall. Batu ditumpuk menjadi bentuk tangga melalui jalan terus hingga Kuil Seishuku. Hutan cedar tumbuh subur di sekitar mereka. Jalan membentang tanpa henti ke atas antara pohon-pohon cedar. Gunung itu sangat sunyi. Satu-satunya suara yang mereka bisa dengar adalah suara langkah kaki dan napas mereka sendiri. Kadang-kadang celetuk burung di gunung akan menjangkau mereka, dan gema suara terdengar jelas diantara keheningan hutan. "........" Akino yang berjalan ke depan naik sepanjang jalur pegunungan sementara sambil sering melihat yang di belakangnya. Selain Akino yang dibesarkan di gunung, jalan gunung pasti akan melelahkan bagi seseorang yang tidak terbiasa untuk hal seperti ini- terutama untuk wanita yang kalem. Tapi Hokuto pada dasarnya tidak memiliki masalah saat ia membawa tas yang tampaknya sangat berat, tetap mengikuti di belakangnya. Dia tampaknya tidak khawatir tentang bila kehabisan napas. Meskipun tidak terlihat, sepertinya dia benar-benar merasa kesulitan. Dalam hal ini, masalah berikutnya adalah keheningan antara mereka berdua. Hokuto adalah seorang gadis pendiam. Mereka menonton televisi dan makan bersama-sama tadi malam, tapi Hokuto tidak membuka mulut untuk berbicara sama sekali ketika di sana, setidaknya membalasku jika aku bicara bahkan tidak. Itu adalah standar minimum yang diperlukan untuk menjadi sifat bertoleransi. Karena ini, dia tidak sempat memperkenalkan dirinya dari tadi malam sampai sekarang. Bahkan dia merasa malu. Tapi meskipun demikian, ia tahu bahwa Hokuto bukan orang yang acuh tak acuh. Dia akan aktif merespon jika Akito mengatakan sesuatu pada Hakuto, dia sangat taat kepada instruksi Akino yang kompleks tanpa sedikit perasaan di wajahnya. Juga, tadi malam ia telah membiarkan Akino memilih saluran televisi dan rasa cup ramen yang dia suka dari awal. Yang ada hanya salah satu duduk di sofa, dan Akino mengundangnya untuk duduk, tapi dia tegas menolak dan membiarkan Akino duduk di sana. Dia tidak pernah marah atau cemas ketika dia ketiduran waktu itu. Dia cantik dan elegan, bagaikan malaikat bagi Akino. Tapi ketika Hokuto tidak mengeskpresikan emosinya, dia tidak tahu apa yang dia pikirkan. Juga, perasaan kebencian dari kekeliruan yang ia rasakan ketika mereka bertemu pertama kali masih blm hilang. "......" Jika mereka pergi ke depan untuk ke biara seperti ini, Hokuto akan menjadi anggota dari pada murid. Para senior laki-laki pasti akan jungkir balik bersenang-senang karena dia adalah seorang wanita cantik seperti itu. Dalam hal ini, Akino pasti akan diminta melakukan banyak hal. Karena dia tidak tahu apa-apa sekarang, dia mungkin tidak memperlakukan Akino secara baik setelah tahu posisi Akino di biara, meskipun dia diperlakukan dengan hormat oleh Akino sekarang. Dia akan sangat cepat menjadi orang lain dan pasti akan mengucilkan Akino sendirian. Akino memikirkan semacam firasat. ....hmmm? Selama itu, ia merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Itu bukan alasan kuat, itu hanya bahwa dia tidak bisa membayangkan adegan masa depan tentang apa yang akan terjadi dengan Hokuto. Mungkin itu karena Hokuto berbeda dari murid-murid lain di biara. Karena suasana yang terjalin di sekelilingnya terlalu aneh, dia tidak bisa membayangkan adegan dia sedang dinodai oleh para seniornya. Tentu saja, itu mungkin karena imajinasi Akino yang cukup buruk. "....." Akino melirik Hokuto diam-diam dari sudut matanya. kemudian, "... Kita tidak benar-benar berbicara kemarin" Tiba-tiba Hokuto membuka mulutnya. Akino berhenti karena terkejut, kemudian secara naluriah menutupi kepalanya dengan tangannya. ... Oh tidak!? Apakah dia ditakdirkan untuk berhenti? Akino dengan waspada melihatnya kembali. Tapi Hokuto menatap lebih kaget, berkedip seakan sedikit terkejut. Sepertinya Hokuto terkejut oleh Akino yang menutupi kepalanya tepat saat Hokuto akan berbicara. Dia mungkin lelah dan tidak sengaja menampil gaya bodohnya. "Apa yang salah? Apakah kamu baik-baik saja?" "I-ini tidak! Aku benar-benar baik-baik saja!" Setelah Akino menjawab dengan blush (wajah memerah), Hokuto tertawa pelan sambil bertanya-tanya. Sebuah tertawa pahit. Tapi itu tidak tertawa pahit sarkatis seperti orang-orang di biara. Ini adalah pertama kalinya ia melihat ekspresi yang tulus Hokuto itu. Akino terbatuk datar. "U-Um, Hokuto-san....?" "kamu cukup memanggilku Hokuto. Aku katakan kemarin juga, karena aku pendatang baru" "Ah, tapi kamu lebih tua dariku, dan aku rasa kurang patut memanggil orang dengan nama mereka langsung...." Akino masih belum membuat teman bahwa ia bisa memanggil dengan nama mereka saja. Dia melihat Hokuto bingung, tapi Hokuto tidak mempermasalahkan ini, tersenyum ke arah Akino lagi sebagai balasannya. "Aku tidak berpikir akan ada orang muda sepertimu di sini" Hokuto berbicara dengan nada tenang. "Tapi itu wajar jika kamu berpikir tentang hal itu. Karena tidak semua orang di kuil gelap ini datang ke sini sesuai kehendak mereka sendiri." Tatapi Hokuto tidak bertemu dengan tatap Akino saat mengatakan hal ini, tapi justru melihat ke arah jalan gunung di belakangnya. Akino jarang bertemu orang dewasa yang datang dari luar, tapi mereka (orang-orang skitar sejak kecil) telah memperlakukan Akino dengan sikap seperti ini(perlakuan buruk) sejak dia masih anak-anak. Itu menyedihkan seperti seniornya di biara, tapi Hokuto nampak lebih dewasa. Tapi meskipun demikian, itu membuatnya senang bahwa ia mampu berkomunikasi dengan tulus bahkan jika dia memperlakukan Akino seperti anak kecil. Tapi "Kuil Gelap?" "Eh, uhh, maaf, Itu tempat yang sangat kasar kan?" "Sangat kasar? .... Maksudmu Kuil Seishuku?" "Kamu tidak tahu?" Hokuto bertanya kembali seolah-olah sangat terkejut, dan Akino otomatis meminta maaf "Maaf, maaf...." "Karena aku masih belum pernah meninggalkan Kuil Seishuku" "Eh? Lalu Akino-san lahir di biara?" "Meskipun aku tidak dilahirkan di biara, aku dibesarkan di sana sejak bayi.... Juga, u-um, jangan panggil aku dengan 'san', itu agak memalukan" Kuil Gelap yang dimaksud olehnya mungkin adalah Kuil Seishuku. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar hal itu. Dia rasa itu adalah nama yang jahat. "Lalu Akino-chan selalu tinggal di Kuil Seishuku ya?" "J-Jangan memanggilku -chan, hanya cukup memanggilku Akino saja" "Begitukah? Kemudian panggil aku Hokuto juga" "Eh? Y-ya.... Oke..." Akino berhasil membalas dan Hokuto tersenyum. Sikap tidak terasingkan dibandingkan ketika pertama kali mereka bertemu kemarin. Mungkin bahkan Hokuto telah sedikit nyaman. Suasana dingin telah menjadi hangat. Seekor burung di gunung berteriak dari suatu tempat. Angin yang menyegarkan bertiup- bau aroma dupa yang ia cium dari Hokuto. Itu bukan bau yang buruk. Tinggal di biara, ia sudah lama terbiasa dengan bau kemenyan. Tapi aroma dari tubuh Hokuto itu lebih seperti tanda jejak dari aroma dupa yang Akino tahu. Keduanya mulai berjalan ke biara lagi "Akino, apakah kamu tahu apa yang mereka lakukan di biara? .... Tidakkah kau tahu?" "Aku tahu. Um...... orang-orang di biara semuanya menggunakan sihir" karena ia akan ke Kuil Seishuku, Hokuto harus mengenali banyak hal. Meski begitu, Akino jujur menjelaskan kepadanya. Karena aturan pemerintah sihir mulai digunakan secara luas. Seharusnya, setengah abad yang lalu, pada malam Perang Pasifik, berbagai sihir diturunkan sejak zaman kuno telah dianalisis satu per satu dan kemudian ditambahkan ke dalam database sistem selengkap mungkin lalu dikembangkan lebih lanjut setelah itu. Sihir kontemporer dikelolah oleh organisasi nasional - Badan Onmyou. Keajaiban bahwa Badan Onmyou diakui memiliki 'First-Class Magic' "Keajaiban utama masa kini hampir tidak bisa disebut Onmyoudou. Sebenarnya, sihir dari sistem lain semuanya telah ditambahkan ke dalam database. Seperti Vajrayana, Shinto, Shugendo, dan jenis lainnya......Hmmm? Kemudian dalam situasi tsb, mengapa disebut 'General Onmyoudou'?" "Karena seorang tokoh besar yang menambahkan Magic(sihir) lain dan membentuk dasar-dasar ilmu modern adalah bukan seorang biarawan atau Shinto, melainkan seorang Onmyouji" "Ah, kau tahu! Dia adalah praktisi di militer selama masa perang." Dia mereasa seperti itu telah menjadi nama yang sedikit tidak biasa yang berkaitan dengan light(Yakou). Mengenang kedalam ingatannya, Akino merenungkan tanpa tahu apa-apa dengan "hmmm" Kemudian, "..... Yakou" "eh?" ".... dia bernama Tsuchimikado Yakou" "Ah, benar! itu namanya" Hokuto tampaknya memiliki pengetahuan mendetail tentang hal ini. ....Ah, tapi... "Benar. Tsuchimikado Yakou menyebut dirinya sendiri seorang teroris" Begitu Akino sengaja berbisik ini, ia melihat Hokuto menggigil sedikit. "Hmm.. Hokuto-san, eh, Hokuto? Kamu tidak tahu kali ini tahu lalu... Hmm.... aku pikir itu di musim panas itu merupakan saat reinkarnasi Tuchimikadou lalu pergi melakukan kejahatan di mana-mana?" Ini adalah berita yang bahkan ia tahu. Akino mencoba bertanya, merasa heran. Hokuto berhenti sedikit sebelum menjawabnya. ".... Aku tahu" "Oh, jadi kau tahu. Nah, dia sangat terkenal di komunitas penyihir. Aku dengar ada surah perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh negara" "...." Hokuto tidak menanggapi kata-kata Akino, ekspresi wajahnya hampir beku. Tapi Akino tidak menyadarinya. "Reinkarnasi yang sering menjadi topik dalam biara kami, Kmu tahu?" Akino melirik penampilan Hokuto. Meski begitu, dia tidak perlu khawatir. Wajah Hokuto mengungkapkan bahwa dia sudah memiliki pemahaman tentang 'Kuil Seishuku'. "Berbicara tentang menyembunyikan praktisi, apa mereka datang ke sini karena ada dua praktisi penting berkumpul di biara?" Akino tersenyum singkat terhadap Hokuto, membalas dengan "haha". "Sepertinya itu. Meskipun aku tidak tahu terlalu banyak..." Saat ini, sihit diatur secara legal oleh hukum Onmyou, dan sebagian besar praktisi dikelola oleh Badan Onmyou. Tapi tidak semua dari mereka. Sihir pertama dan sejarah praktisi bahkan lebih kuno dari sejarah hukum Onmyou dan Badan Onmyou. Lebih penting lagi, ada juga sedikit kegelapan tersembunyi dibalik sihir. Informasi, teknik dan orang-orang berbakat yang tidak pernah muncul di 'permukaan' berkumpul di Kuil Seishuku. Sebagai contoh, Hokuto, yang saat ini ingin masuk biara, cukup berbakat. "Hokuto-san, kau diperkenalkan oleh biara cabang?" "... Uh. Yah." Ada berbagai orang yang bertujuan untuk menjadi praktisi, tetapi mereka memiliki kesamaan. Itu adalah 'spirit-sensing ability'. Untuk pengguna sihir modern, itu adalah bakat dan kemampuan untuk 'melihat' aura. Semua orang membawa aura pada tubuh mereka, dan semua orang memiliki kekuatan spiritual, tetapi ada sangat sedikit orang yang bisa merasakan aura dan kekuatan spiritual. Tetapi karena orang-orang yang memiliki kemampuan seperti itu masih sedikit, ada beberapa contoh orang-orang yang dihormati oleh orang lain di sisi lain ada juga dari mereka dibenci. Itu sifat manusia untuk waspada terhadap orang yang berbeda dari diri sendiri dan memperlakukan mereka secara berbeda. Namun demikian, orang-orang yang memiliki kemampuan yang abnormal yang memiliki kekuatan super menerima tatapan kritis dari orang-orang di sekitar mereka. Tempat-tempat seperti Kuil Seishuku atau biara cabang berurusan dengan situasi seperti itu. Para abnormal yang tidak diterima masyarakat umum akan dibawa ke biara, yang akan melatih mereka menjadi praktisi lebih dewasa. Yang disebut 'murid' adalah praktisi dewasa yang berkumpul di biara. "..... Ini sangat jarang. Karena tidak ada tempat lain untuk pergi." Ada banyak orang dengan hati yang buruk diantara murid-murid di biara. Tapi mereka juga orang-orang muda yang dibesarkan di lingkungan yang sangat disayangkan, orang dengan tiada tempat untuk pergi selain biara. Akino telah ditinggalkan di biara dan telah tinggal di sana sejak ia masih bayi. Ini pasti akan menjadi sangat menyedihkan jika bayi tumbuh dengan memiliki telinga kelinci. Sebaliknya, itu beruntung bahwa ia telah diberkati dengan mampu tinggal di biara setelah lahir. "Ah, tapi aku benar-benar memiliki kerabat di Tokyo, kau tahu? Meskipun aku tidak bisa bertemu dengan mereka. Jika aku berlatih sebaik-baiknya, aku mungkin bisa hidup dengan kerabatku di Tokyo suatu hari nanti" Tentu saja, Akino sepenuhnya memahami hal seperti itu tidak mungkin. Seorang 'old-Timer' di biara, Sen, telah mengatakan kepadanya bahwa dia punya kerabat di Tokyo. Dia percaya padanya dengan mudah, dan meskipun ia masih tidak bisa melakukan apa-apa bahkan setelah ia mendengarnya, ia harus berterima kasih padanya. Hokuto pasati memiliki situasi yang sama. .........Ah. "Um, Hokuto-s... Tidak, mksdku Hokuto?" "Hmmm....?" "Bisakah aku menanyakan sesuatu? Um, kemarin apa yang dikatakan imam Kengyou?" Hokuto tampaknya menyadari segera. "Tentang semangat hidup yang berharga?" Hokuto menjawab lugas untuk Akino, tapi ekspresinya nampak agak bingung dan tetap terkesan sopan. "U-Um!?" Akino menyusut kembali dengan rasa malu. Tapi Hokuto tidak peduli. "Aku memiliki semangat hidup naga air" "Naga air?" "Ya" Akino tidak pernah mendengar hal itu sampai sekarang. Yang disebut naga air aadalah jenis roh air. Meskipun mereka adalah tipe sub naga, mereka diperlakukan sebagai keluarga naga. Mereka tampa mirip dengan ular, tapi ia tampaknya ingat bahwa mereka memiliki tanduk, tangan dan kaki. Dalam kondisi apapun ada sangat sedikit orang yang melihat naga air. ... Ah, benar... Perasaan aneh Akino merasa dari tubuh Hokuto itu mungkin karena itu semangat hidup naga air. Dalam keadaan apapun, Akino bahkan tidak tahu apa yang disebut naga air itu. ....Tapi jika dia memiliki semangat hidup naga air, mungkin... Mungkin Hokuto memiliki sesuatu seperti ekor ular yang mirip dengan telinga Akino itu? Atau apakah ia bahkan memilki taring atau sesuatu seperti lidah bercabang? Meskipun dia sangat penasaran, mempertanyakan lebih jauh tentu kurang sopan. "Akino, apa semangat hidup kamu? Bisakah kamu memberitahuku, jika kamu tidak keberatan?" Wajahnya nampak tidak sabar. Akino merasa sedikit mengalami kesulitan membalas. "Aku semangat hidup k-kelinci" Meskipun malu, dia ingin tahu tentang respon Hokuto setelah mengatakan itu. Akino kembali menatap Hokuto. "Kelinci ya? itu benar-benar tidak biasa. Kalau dipikir-pikir, aku bahkan tidak tahu roh kelinci hidup ada" "....Apakah mereka bahkan lebih jarang daripada naga air?" "Ya, naga air sangat jarang juga. Tapi untuk kelinci..." Hokuto menatap Akino dengan tampilan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Akino merasa malu dan berbalik untuk menyembunyikannya. ....Seperti yang kuduga, aku benar-benar aneh. Jika Akino telah dikhianati dan dianggap idiot, dia mungkin telah tenggelam ke dalam kegelapan dan depresi. Sebenarnya, orang-orang di biara itu tidak memenuhi syarat hukum untuk menggunakan sihir. Kebetulan, Akino sendiri tidak menyadari bahwa orang-orang di sekelilingnya merupakan orang-orang yang benar-benar dianggap setara dengan penjahat. Banyak orang di biara hanya melakukan pekerjaan mereka untuk hidup. "Apa sesuatu terjadi di biara?" "Hah... baik sebenarnya, para imam memiliki beberapa pertikaian mulai tahun ini.... Sepertinya itu karena ada beberapa pandangan yang bertentangan..." Pada akhirnya, itu adalah sebuah biara kecil. Tapi itulah kebenarannya bahwa para imam dari Kuil Seishuku telah terpecah menjadi dua faksi. "Ah, tapi, tidak apa-apa jika kamu tidak usah khawatir tentang hal itu. Karena itu hanya para imam, sehingga tidak ada hubungannya dengan kita. Tapi bagaimanapun juga, hal itu ada hubungannya dengan organisasi Badan Onmyou nasional, aku pikir? aku tidak tau detailnya dengan jelas" "Dalam hal ini, aku khawatir itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan reformasi hukum Onmyou" "Eh?" "Nah, bagi Badan Onnmyou, kuil gelap merupakan tempat komunitasi sihir gelap" "...." Mengapa Hokuto tau banyak hal ketika dia memasuk biara saat ini? Bahkan senior di antara murid-murid pasti tidak tahu tentang apa yang imam perbincangkan. ....Orang ini.... Sebenarnya siapa dia? "Ah...." Hokuto berhenti. "Itu gerbang gunung kami" Pintu gerbang gunung berjajar di kedua sisi oleh hutan cedar dan juga memiliki tangga batu menuju ke puncak gunung. "....Ada penghalang terpasang di tepi gerbang itu" "Ah, kau sudah tahu? Tapi tidak apa-apa. Karena kamu dapat masuk melalui pintu gerbang" "...Sebuah sihir yang aku belum pernah lihat.. Mungkinkah penghalang ini melindungi seluruh gunung dari sini?" "Tepat. Itulah sebabnya kamu hanya dapat memasuki biara melalui gerbang ini" "Pokoknya, mari kita naik. Karena kita mungkin akan terlambat...." Akino segera berjalan ke pintu gerbang setelah mengatakan itu, dan Hokuto mengikuti tepat dibelakangnya. Pintu gerbang gunung adalah pintu masuk resmi. Namun demikian, setelah mereka berjalan melewati gerbang gunung untuk sesaat, mereka bisa melihat pohon beech, wisteria, dan daun maple merah dengan pohon-pohon aras. Itu adalah halaman seperti dikelilingi oleh hutan pegunungan. Ada lentera tua ditempatkan di mana-mana. "Baiklah, kita di sini" Akino berbalik untuk melihat Hokuto. Hokuto berhenti, melirik tajam sekitar. "Ruang utama ada di depan, dan kamu dapat melihat ruang pertemuan di seberang itu. Lalu ada tempat tinggal. Ada beberapa tempat-tempat lain di dalam biara seperti menara lonceng, tempat biarawan, dan ruang yang lebih kecil..." Gadis yang menyebut dirinya memiliki semangat hidup naga air menyipitkan mata tanpa kata, menatap dengan penuh perhatian pada pemandangan di biara, dan mungkin menggunakan kekuatan spiritualnya untuk 'melihat'. Penjelasan Akino berakhir tiba-tiba setelah melihat Hokuto dikelilingi oleh suasana dingin lagi. Akino memiliki kesulitan besar berbicara kepada Hokuto. Mungkin ada sengketa yang terjadi di aula pertemuan. Setelah Hokuto dan Akino berjalan mendekat seorang bhikhu berjalan keluar. Dia berhenti setelah melihat Hokuto dan Akino. Itu Tadanori. "Akino, ini sudah terlambat. Apa yang sebenarnya kamu lakukan?" "M-Maaf aku terlambat! Um, Imam Kengyou membawa pendatang baru, dan saya sudah membawanya, um...." Akino langsung jadi pemalu. Tadanori pindah tatapan tajam dari Akino ke Hokuto. Hokuto memiliki penampilan yang biasa tanpa ekspresi saat ia diam-diam menerima tatapan Tadanori itu. "....Hmm, jadi anda? Tapi itu bukan waktu yang tepat sekarang. Anda tidak bisa masuk biara sebagai pendatang baru saat ini" "Eh? Um, Imam?" "Akino, Aku masih memiliki bisnis lain yang aku harus hadiri. Nona, seperti yang anda lihat, kami memiliki beberapa masalah untuk ditangani" Tadanori menjelaskan, dan kemudian segera menuju kuil. Hokuto telah ditinggalkan, tidak mengatakan apa-apa. Di sisi lain, Akino bingung dan tidak mengerti. Itu sangat jelas bahwa dia tidak pernah dipercayakan dengan tugas seperti menjaga pendatang baru sampai sekarang. Eh? Ehh? Apa sebenarnya yang terjadi. "Oh, Akino, Kamu telah datang kembali" "Ah, Sen-jiichan" Sen telah mendekati mereka. Ia berbicara dengan mereka berdua seolah-olah ia telah berdiri di depan ruang pertemuan untuk sementara waktu. "Seorang pendatang baru akan masuk biara, jadi aku merasa seperti aku harus turun untuk menyambutnya... Apakah dia pendatang baru?" "Ya dia Hokuto-san... Namn, apa yang terjadi di ruang pertemuan?" Akino bertanya dengan kening berkerut. "Tampaknya mereka dihubungi oleh Kengyou-sama sekarang" "Eh? Dia menghubungi mereka?" "Nnn... Seorang utusan dari Badan Onmyou di Tokyo datang hari ini. Ini menjadi kacau seperti sarang lebih terganggu" Akino mengeluarkan sebuah "Eh" ketika dia mendengar jawaban yang tak terduga ini. Dia baru saja berbicara tentang Badan Onmyou dengan Hokuto. Akino segera melihat Hokuto, tapi Hokuto masih saja memiliki ekspresi serius, mendengarkan dengan seksama kata-kata Sen. Melihat bahwa mereka berdua tidak ada yang bertanya, Sen tertawa terbahak-bahak sambil memberitahu mereka tentang situasi secara lebih rinci. "Juga, saya mendengar bahwa utusan tsb adalah salah satu dari Twelve Divine Generals, kau tahu? Apa jenis kemampuan yang dia miliki? Oh, itu benar-benar menarik"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information