Editing
Tokyo Ravens:Volume 10 Chapter 03
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 3=== Akino berlari seperti angin ke biara. Tap - pada saat yang sama ia melompat dari tanah, tubuh mungilnya terbang seperti anak panah. Ekor tumbuh dari bawahnya. Namun, Akino tidak menyadarinya atau mungkin ia hanya tidak peduli, karena ia terus berlari. Dia mencari Hokuto mulai dari satu ujung ruang dalam kuil biara. Pada saat itu telinga di kepalanya tiba-tiba berubah arah, dan dia berangkat untuk mencari keberadaaan Hokuto. Biasanya, ia akan mencoba untuk tidak berjalan di biara, karena dia akan dimarahi karena 'berbahaya'. Tapi sekarang, hal-hal seperti tidak lagi berarti. Dengan hop, dia melompat dari atas lentera batu. Tatapannya ke segala arah saat ia mencari Hokut. Dia merasakan suasana berat dalam biara saat ia berlari di sana-sini lagi. Satu hal yang dia bisa mengerti adalah bahwa adanya kecemasan dan kebingungan yang muncul di wajah setiap orang. Bahkan para ajari dan senior yang biasanya egois telah menjadi gelisah dan takut. Hal besar menunggu mereka di masa depan. Ini adalah peristiwa besar yang bisa menyereat bahkan Akino, yang tidak bisa melakukan apa-apa. Namun, Akino berhenti mengkhawatirkan. Dia berlari ringan namun bebas, seperti hembusan angin. Dia melihat sekeliling seluruh kuil tapi tidak menemukan Hokuto. Mungkinkah dia telah meninggalkan biara? Kecemasan yang tiba-tiba meluap dari hatinya mengencangkan dadanya. Tapi Akino segera menggeleng, menolak kecurigaannya. Hokuto bukan seseorang yang bahkan tidak memberitahu teman-temannya bahkan jika dia meninggalkan biara. MEskipun dia hanya mengenalnya untuk waktu singkat, dia mengerti setidaknya banyak hal tentang kepribadiannya. Karena dia tidak berada dalam kuil, maka ia hanya harus mencari secara menyeluruh di tempat lain. Akino berlari ke sana kemari di biara. Setelah berjalan di mana-mana dan mencar, Akino akhirnya melihat Hokuto ketika ia kembali ke daerah belakang balai. Dia terkejut. Dia tidak mengira Hokuto akan berada dengan shikigami biara, dengan Tengu. Akino tiba-tiba keluar dari pohon-pohon, yang membuat Hokuto berbalik dan menangis "Ah!?". Akino masih mendarat dengan cepat. Dia tergelincir di tanah saat berusaha menjaga keseimbangan. "...Ah, Aduh!" Dia gagal dan jatuh. Ini benar-benar sakit. "Ah, Akino!? Apa yang terjadi padamu? A-Apakah kau baik-baik saja?" Hokuto berlari menuju Akino, yang telah jatuh. Dia datang dengan aroma manis yang sama seperti sebelumnya. Sebuah benjolan besar telah muncul di bagian belakang kepala Akino itu. Dia memanggil "Hokuto...." sambil duduk. "Maaf. Aku mulai berjalan tanpa menyadarinya ketika aku sedang mencarimu Hokuto" "Mencariku? apa yang terjadi?" "Ini tidak seperti itu... Ah, tapi kenapa kau di tempat semacam ini Hokuto? Juga...." Akino yang telah terus menerus menatap Hokuto berubah pandangannya ke arah Tengu. "Mengapa kau dengan TEngu-san? Apakah Tengu-san mengatakan sesuatu lagi?" Shikigami yang disebut Tengu berdiri dengan topeng Tengu diikatkan di kepalanya seperti biasa. Dia berdiri dalam posisi sedikit lebih jauh dari keduanya. Ekspresinya tidak bisa dilihat. Tentu saja, dia adalah seorang shikigami akrab bagi Akino. Meskipun ia tidak waspada terhadapnya.... Kejadian kemarin malam... Hokuto juga tampak bingung. "Yah, aku tidak terlalu yakin. Shikigami ini tiba-tiba muncul ketika saya kembali setelah memeriksa situasi di biara.. itu memberi isyarat bagiku untuk datang tanpa mengatakan apa-apa, dan kemudian aku hanya datang untuk melihat" Ekspresi Hokuto ketika ia melihat Tengu bahkan lebih bingung dari Akino itu. Kemudian, Tengu yang telah memanggilnya berdiri di sana tanpa melakukan apapun. Akino mengangkat alisnya. Memang, Tengu seringkali hanya berdiri diam seperti itu atau berjalan di biara ketika ia tidak mengikuti petunjuk siapa pun. Kadang-kadang ia juga akan memanjat pohon dan berdiri di cabang-cabang pohon dalam keheningan. Tapi dia belum pernah mendengar tentang dia memanggil seseorang seperti ini. Tentu saja, ia melihat Tengu bicara untuk pertama kalinya tadi malam. Apa yang sebenarnya terjadi? Akino menatap Tengu sambil mendengarkan dengan hati-hati. "Lalu Akino, mengapa kau di sini? Kau bahkan mengatakan kamu sedang mencariku" "Eh? Ah, itu karena..." Akino terhenti selama beberapa saat setelah ditanya tentang ini lagi. "Karena aku-aku sangat prihatin tentang Hokuto" "Eh? M-Mengapa?" "Karena kamu menjadi sangat aneh setelah kamu mengetahui bahwa Tsuchimikado Harutora akan datang, Hokuto. Mungkinkah itu terkait dengan suatu tujuan yang kamu bicarakan?" Setelah Akino mengkonfirmasi langsung, nada Hokuto mulai goyah. Seperti yang diduga, itu terjadi. "Hokuto, kau tampak seperti kau berada dalam situasi yang mendesak saat ini." "Kau... Kau bisa melihatnya?" Akino mengangguk jujur pertanyaan Hokuto itu. "Jadi aku sangat khawatir tentangmu. Itu sebabnya aku datang untuk menemukanmu. Karena..." Akino tersendat saat berbicara. "Kita...teman..." Wajahnya memanas. Mungkin sudah memerah. Jantungnya berdebar seperti akan melompat dan telinganya gemetar sedikit. "Akino...." Hokuto sangat terkejut. Dia menutup mulutnya erat-erat dan memalingkan wajahnya. Bimbang dan kebingungan nampak di sisi wajahnya. Meskipun Hokuto tidak mengatakan apa-apa, Akino bisa melihat bahwa hatinya memiliki suatu masalah. Akino tidak berkata apapun, menunggu jawaban Hokuto itu. Hokuto perlahan berubah menjadi tegas menatap Akino itu. Kemudian, "....Ini seperti yang kau katakan Akino" Hokuto mengangguk dan mengakui. "Aku datang ke kuil gelap karena aku dengar, bahwa ia akan datang ke sini melalui ramalan ayahku. Aku datang ke sini untuk bertemu dengan dia." "....Apakah itu Tsuchimikado Harutora temanmu?" "Ya, Aku...." "Tsuchimikado" Tengu tiba-tiba berbicara. Mereka berdua berbalik ke arah shikigami itu dengan terkejut. Sangat sulit untuk membaca ekspresinya atau bahkan tatapannya. Tapi sekarang mereka bisa dengan jelas merasakan bahwa shikigami itu melihat mereka berdua. "Lihat" Dia menunjuk Hokuto "Hokuto, orang yang sudah mati" "......." Mata Hokuto melebar saat ia menatap Tengu. Akino terus kebingungan dengan dialog antara Hokuto dan Tengu. "Hokuto adalah keluarga Tsuchimikado, naga" "....Kenapa kau tahu hal ini? Kau, apa yang kau...." "Mayat, dari keluarga Tsuchimikado, kerabat kan?" Tengu bertanya. Akino melihat Hokuto. Hokuto melihat tatapan Akino. Kemudian ia berbalik kembali ke arah Tengu. Ekspresinya menegang. Hokuto menjawab untuk pertanyaan shikigami itu, rambutnya yang hitam dan pita yang diikat di dalamnya bergoyang. "Ya, aku tidak akan menyembunyikan lagi. Namaku adalah Tsuchimikado Natsume. Aku diadopsi oleh keluarga utama Tsuchimikado tidak lama setelah lahir dan dibesarkan sebagai kepala keluarga berikutnya. Tsuchimikado Harutora adalah teman masa kecilku" "...!" "Juga... memang benar bahwa aku orang mati. Musim panas lalu, aku bangkit dari kematian. ....Tidak, aku hanya terbangun, dan sekarang masih mempertahankan kondisiku saat ini" Kata-kata pengakuan kepada Akino. Ini akan menjadi kebohongan untuk mengatakan bahwa Akino tidak terkejut. Tapi, "Jadi begitu..." Akino berbicara seakan mendesah. Hokuto membeku karena terkejut. "Hokuto, aku pikir situasimu menakutkan" "....Ah, Akino?" Hokuto tampak bingung terhadap Akino yang tersenyum daripada perasaan tegang. Dia tulus berbicara kebenarannya. "Apa kau mengerti Akino? Aku seseorang yang dibangkitkan setelah wafat sekali, kau tahu? Tidak ada yang lebih tabu dari itu. Itu adalah salah satu seni terlarang yang paling dibenci... Suatu hal yang tak termaafkan. Akino, bahkan kau harus..." "Hei Hokuto" "...Eh?" "Baik dan jahat tergantung pada waktu, kesempatan, dan posisi. Hokuto mungkin telah meninggal dunia dan telah dibangkitkan oleh teknik terlarang, tapi tidak di sini yang peduli tentang hal semacam itu. Yah, mungkin ada orang yang peduli, tapi mereka tak mengatakan apapun tentang hal itu dan tak melakukan apapun terhadap hal seperti itu. Tentu saja, aku seperti itu juga" Itulah faktanya. Orang-orang di biara ada beragam dan bervariasi. Juga, tidak ada yang khawatir tentang masa lalu seseorang. Jika seseorang pernah mati, maka mungkin mereka merasa tidak nyaman di sekitar mereka, tetapi cara mereka memperlakukan dia tidak akan berubah. Mungkin itu sedikit berbeda dari 'dunia luar', Tapi Kuil Seishuku adalah tempat semacam itu. Tujuan akhir dari orang-orang dengan tiada tempat lain untuk pergi. Itu adalah Kuil Seishuku. Jadi sebenarnya ada banyak orang dengan berbagai keadaan, masa lalu, kejahatan, dan nasib hidup dalam biara. Nasib Hokuto itu hanya salah satunya. Lebih penting lagi, dilihat dari situasi saat ini, sepertinya Hokuto tidak melakukan apapun yang luar biasa. Itu bukan salahnya untuk dilahirkan dan dibesarkan, dan dia mungkin tidak memikirkan dan mengatur sesuatu seperti kebangkitan setelah kematian. Kemudian Hokuto yang Akino akui bukan pembohong atau penjahat, tetapi Hokuto sama seperti biasa. Itu adalah hal yang dia banggakan. "Jadi kau tidak perlu menyalahkan diri sendiri seperti itu" "T-Tapi" "Hokuto seperti seseorang yang cantik dan baik. Bahkan jika kau setengah hidup atau mati, Hokuto adalah Hokuto" Akino berbicara secara alami dan Hokuto berhenti bergerak. Mengapa kata-kata Akino mampu menyentuh hatinya seperti ini? Akino tertawa malu-malu. "....Jadi begitukah" Suara yang tiba-tiba timbul tidak datang dari Tengu. Sebaliknya, itu adalah suara seorang pemuda. Akino dan Hokuto tiba-tiba berputar. Mereka memandang hutan cedar Akino berasal. "Harus saya akui, Miyoshi Tougo benar-benar sangat berharga" Pemuda itu mengatakan hal tsb, "...Order" Pemuda itu perlahan-lahan berjalan. Itu adalah sihir first-class. Para senior juga menggunakan sihir api ketika mereka memasak. TApi sihir pemuda itu terkendali, sementara para praktisi sedikit kasar. Hokuto cepat melangkah maju untuk melindungi Akino. Pada saat itu pemuda tsb hanya melihat Hokuto. Hokuto mengambil sikap konfrontatif dengan ekspresi tegas. "Tsuchimikado Natsume" "Aku tidak bisa mengabaikan setelah mendengar nama itu. Apalagi sekarang Tsuchimikado Harutora akan segera tiba" Akino tiba-tiba heran siapa orang ini. Hanya ada tiga orang di Kuil Seishuku yang Akino tidak kenal saat ini. Mereka adalah Divine General yang dikirim oleh BAdan Onmyou. Namun, ada satu perempuan di antara mereka bertiga dan satu orang yang lebih tua. Maka hanya ada satu orang yang tersisa. "Aku Yamashiro. Seorang Mystical Investigator" Pemuda itu memberikan namanya. "Saya tidak tahu betapa pentingnya anda bagi Tsuchimikado Harutora... Tapi setidaknya ia sengaja menggunakan sihir terlarang untuk membangkitkan anda dari kematian. Untuk saat ini, aku akan mengantar anda kembali" Mata Hokuto langsung menjadi tajam. Sebaliknya, mulut pemuda itu melengkung membentuk senyuman ejek saat ia dengan senang hati melangkah keluar. <center><span style="font-size: 300%;">β</span></center> Sebuah jalan yang terhubung ke Kuil Seishuku. Sebuah Onmyouji berdiri di depan jalan gunung ini, mengangkat kepalanya untuk melihat puncak gunung. Puncak gunung diselimuti awan kelabu. The Onmyouji mengangguk, bergumam 'sungguh nostalgia'. Saat itu, truk melaju ke sebelah Halaman depan. Tatapan seorang Onmyouji itu ke arah Gunung Bintang Utara dan ia mengeluarkan ponsel. "...Senpai? Bagaimana keadaan di sana?" "Mereka sudah dikerahkan" "Mengerti" Ia mengakhiri panggilan telepon, senyum tenang di wajahnya. "Kalian berdua, apa kau siap" "Tentu saja" "YA..." Seorang Onmyouji itu tadi mengangguk dan kemudian melangkah keluar.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information