Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 2 Chapter 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== “Apa yang kau pikirkan!” Harutora telah melepas pelindung yang dikenakannya setelah pertarungan selesai dan duduk dibangku yang ada diruang ganti. Natsume segera beranjak pergi dari kursi penonton dengan momentum yang hampir membuatnya terlihat terbang. Hanya Harutora dan Kon yang ada diruang ganti. Touji juga datang untuk menemui Harutora diruang ganti, namun datang lebih lambat dari Natsume. “Apa yang aku pikirkan…… apa yang kau maksud?” “Tentu saja yang aku maksud adalah pertarungan tadi! Berpikir bahwa kau akan turut serta dan bertarung melawan shikigami, apa kau gila? Apa yang akan kau lakukan jika kau terluka?” “Itulah mengapa aku berpakaian seperti ini.” “Itu tidak berguna! Terlebih karena lawanmu adalah Yaksha, kau bisa saja kehilangan nyawamu jika kau ceroboh!” Natsume sangat marah, wajahnya memerah sebagaimana ia memarahinya. Harutora menautkan alisnya dan menutup mulutnya sebagaimana ia terduduk dibangku, dikarenakan ia telah kalah telak tadi dan tidak berada diposisi untuk membalas. Hasil dari pertarungan tidak jauh dari dugaan orang-orang, dan Harutora telah kalah dengan spektakulernya. Shikigami pelindung Kyouko, Hakuou dan Kokufuu bukanlah lawan yang dapat disaingi dengan kemampuan gerakan dan bertarung. ‘Shikigami model-G’ yang dijual oleh Agensi Onmyou memiliki kemampuan bertarung dan teknik bahkan walau tidak bersenjata, dan Hakuou dan Kokufuu telah menguasai kemampuan tombak dan pedang masing-masing. Tentu saja, mereka mengandalkan pada kemampuan pengendalian pemiliknya untuk menggunakan kemampuan tersebut. Kemampuan Kyouko dalam mengendalikan cukup bagus hingga ia mampu mengendalikan keduanya sekaligus. Kyouko dengan jelas terlihat ragu-ragu pada awal pertarungan dikarenakan lawannya yang seorang manusia., namun entah ia mengubah pemikirannya segera atau mereasa jengkel dengan permainan Harutora, ia berhenti untuk mengasihani dan Harutora dan Kon pun tak mampu menangkis serangan kuatnya. Tentu saja, Kyouko memukul dengan bagian belakang pedang sejak awal. Ia membuat shikigaminya dengan cekatan menggunakan ujung tombak untuk menyerang Harutora, melemparnya, menyudutkan, dan memukul sesukanya. Penonton yang berdiri untuk melihatnya dengan napas yang tertahan sejak awal berakhir dengan candaan dan tawa yang ironis; diantara mereka, Touji adalah orang yang tertawa paling kencang…… “Kenapa kau tidak melawan balik lebih serius! Aku tidak setuju dengan yang dikatakan Kurahashi Kyouko, tetapi mengayunkan pedang kayu dan berdiri arena pertarungan bersama dengan shikigamimu adalah tindakan yang memalukan!” “Aku, aku sangat serius.” “Apa kau benar-benar berpikir bahwa pertarungan tadi itu ‘serius’!? Kau diolok-olok dan orang-orang yang menonton menertawaimu…… Tidakkah kau merasa buruk sama sekali?” Teriak Natsume dengan wajah merah, terlihat sangat marah, namun, Harutora merasa sedikit bingung daripada harus introspeksi ataupun menggugahnya. Ia tidak mengerti alasan mengapa Natsume marah. Terlebih lagi, meskipun Natsume bertanya ‘apa kau tidak merasa buruk’, Harutora sebenarnya tidak merasa tidak puas sama sekali, bahkan jika ia kalah dalam pertarungan ini. Setidaknya, rasa tidak berdaya dan kosong yang dirasakannya kemarin tidak memenuhi hatinya. Ia tidak merasa tidak puas dengan kekalahannya, ataupun ia bermaksud untuk pamer, namun dibandingkan itu dirinya mengalami kemajuan seolah-olah ia telah mendapatkan langkahnya untuk pertama kalinya. Dan sikap Harutora pun dengan sangat menerima kekalahan telah membuat Natsume sangat marah, namun shikigami yang belum berpengalaman dan tidak cukup tanggap, tidak menyadari perubahan halus yang ada dihati tuannya. “……Ha, Ha-harutora-sama……” Kon dengan pelan menarik ujung seragam Harutora dari belakang. “……A-a-a-a-apakah tak apa untuk membiarkannya memarahimu seperti ini?” “Whew, idiot…… Bukankan aku sudah bilang kemarin? Dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga utama, dan aku sekarang adalah shikigaminya.” “……Ta-ta-tapi……” Tatapan tak senang yang lebih dari Harutora pun muncul dari wajah polos sang shikigami, bukan hanya karena kalah, namun juga dikarenakan tak mampu untuk membalas perkataan Natsume. Natsume dengan diam menatap sinis ke arah Kon ketika keduanya saling berbisik. Bahkan Kon pun tak mampu untuk tak diam ketika tatapan bagaikan maut tersebut dilayangkan ke arahnya. Harutora telah memberitahukan Kon mengenai keadaan Natsume kemarin , dan Kon pasti bisa membedakan Natsume yang berasal dari keluarga utama, bahkan jika sikapnya ke orang selain Harutora tidak berubah sama sekali. Meskipun begitu, ia tetap mencoba untuk membela tuannya. “……Ta-tadi Harutora-sama kalah dikarenakan pe-pe-pedang kayu yang diberikan oleh Onmyouji palsu tukang senyum itu…… itu pasti bukan karena kemampuan Harutora-sama……!” “Pedang Kayu?” Natsume pun tak mampu untuk tidak bertanya ketika mendengar pembelaan Kon, dan Touji yang sejak awal telah menyilangkan tangannya dengan diam pun berbicara seolah-olah ia telah memikirkan sesuatu yang mengejutkan: “Jadi itu masalahnya? Trik tersebut cukup disayangkan. Harutora, kau awalnya berencana untuk menggunakan kesempatan tersebut, bukan?” “Tu-tunggu, apa yang kau katakan?” “Kau tidak menyadarinya? Sebelum pertarungan berakhir, shikigami hitam tersebut menyerang dengan ritme yang cukup monoton, mungkin karena kebiasaan atau karena kecerobohan. Pada saat itu, orang ini menyibukkan dirinya dengan bertahan sambil perlahan memberikan jarak, berencana untuk menghindari serangan tombak dan mengambil kesempatan pada kesempatan tersebut untuk mendekati musuh.” Kon mengangguk dengan cepat dari belakang Harutora ketika ia mendengar pemaparan Touji, namun Harutora menolehkan wajahnya malu. Sebenarnya, Harutora telah menggunakan perbedaan jarak dari kedua senjata, merapatkan jarak diantara keduannya, yang bahkan telah berhasil menarik dan menghindari serangan Kokufuu, dan dengan segera mempersiapkan penyerangan. Namun, ketika ia sedang memberikan ancang-ancang dan akan menyerang dengan seluruh kemampuannya, pedang kayu yang diayunkannya tiba-tiba retak diudara dari ujung hingga ketengah bagian – dan terlebih lagi, pedang tersebut telah hancur luar dan dalam. “……Bukankah itu retak karena ia menyerang senjata lawan?” “Nn…… Aku fokus untuk menyerang tadi, dan sebenarnya aku tidak terlalu yakin dengan apa yang terjadi. Namun sungguh tadi sensei bilang bahwa ia telah ‘memberikan mantera’ pada pedang tersebut, dan itu kemungkinan disebabkan akumulasi bertahap dari guncangan yang telah dialami sebelumnya. Itu hanya menunjukan bahwa serangan lawan begitu kuat, jadi aku tidak bisa melakukan perlawanan.” “Bu-bukan itu masalahnya, ini adalah kesalahan Onmyouji pa-pa-palsu tersebut!” “Onmyouji palsu…… Ketika pedang kayu itu patah, aku juga merasa marah pada guru sialan itu. Tapi tetap, ini hanyalah sebuah ketidakberuntungan.” Harutora tersenyum getir, mencoba menenangkan amarah yang menguar dari shikigaminya. Namun, tanpa sadar ia melirik Natsume dan menyadari bahwa wajah teman masa kecilnya telah memucat dari sebelumnya. “……Ini sungguh keterlaluan.” Natsume bergetar ketika ia berucap. “Huh? Ke-kenapa?” “Aku tidak tahu sihir apa yang diberikan Ohtomo-sensei pada pedang kayu tersebut, tapi ia seharusnya memperkuat pedang kayu tersebut untuk menahan serangan Yaksha, bukan?” “Ah, seingatku, ia bilang sesuatu seperti itu……. Jadi kenapa?” “Apa kau bodoh! Berpikir bahwa kau turut serta bertarung dimana pedang kayu yang diperkuat saja bisa terbagi menjadi dua! Kau seharusnya memiliki kesadaran diri, bukan!” Teriakan Natsume jauh terdengar lebih marah dari sebelumnya. Harutora tersentak, menatap Natsume, namun Natsume telihat enggan untuk bahkan melihat Harutora. Wajahnya pun dipenuhi dengan kekhawatiran dan emosi lainnya. “Kau terlalu percaya diri dengan dirimu, apakah kau bisa menganggap dirimu sebagai Tsuchimikado seperti itu? Sihir sangatlah berbahaya! Dikarenakan kau bodoh, gunakanlah otakmu itu sedikit untuk berpikir sebelum bertindak!” Suaranya bergetar hingga akhir dan nadanya semakin dan semakin marah. Harutora pun akhirnya sudah muak mendengar omelan tersebut. “……Apakah itu ‘perintah’, tuan?” “Apa!?” “……Aku minta maaf aku membuatmu malu lagi, tapi sayangnya, ini adalah caraku, dan jika kau tidak senang dengan ini, mungkin kau harus segera bergegas dam memecat shikigami sepertiku.” Harutora merajuk dan menolehkan kepalanya setelah berkata demikian. Mata Natsume melebar dan ia pun berdiri terdiam, terkejut dan tidak mengerjap, tak mampu untuk menghentikan dirinya yang bergetar. Airmata pun menggenang dimata yang menatap Harutora dengan emosi yang histeris. Lalu, ia menahan emosinya dengan seluruh tekadnya. “……Jika kau berpikir bahwa metode tersebut ampuh, lalu kenapa kau tidak pergi……” Berkata demikian, Natsume membalikan tubuhnya – berlari meninggalkan ruang ganti tanpa menoleh ke belakang, rambutnya yang berayun. “……Ha-harutora-sama……” Kon menatap Harutora, tak tahu harus berbuat apa. Bahkan Kon yang tidak senang dengan sikap keras Natsume tak berdaya dalam mengatasi masalah ini. Harutora pun membenamkan wajahnya, dan memutuskan untuk mengabaikan shikigaminya yang kebingungan. Touji mendesah ringan. “……Dia berkata begitu karena ia khawatir denganmu.” Kegelisahan emosinya pun mereda sesaat ketika mendengar kalimat tersebut. “Aku tahu.” Jawab Harutora, suaranya terdengar telah lama kehilangan rasa puas karena telah menemukan langkahnya yang terdengar tadi. Hari kedua ia memasuki akademi berakhir dengan demikian. Harutora menghela napas dalam didepan teman baiknya dan shikigami yang mengkhawatirkannya. Sebenarnya, situasinya mulai berubah kali ini. Hal terjadi dalam bentuk yang tak diduga oleh Harutora dan yang lainnya dan ditempat yang mereka waspadai.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information