Editing
HEAVY OBJECT:Volume 5 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Koridor itu berbentuk lurus dan ruang ganti Erie Greenhat berada di ujung koridor. Pintu belakang juga berada di ujung sudut itu, tapi siapapun yang mencoba lari ke sana akan diubah menjadi keju Swiss oleh 5 atau 6 penyerang. Jarak dari pintu yang dibuka Mariydi hingga para penyerang itu adalah 30 meter. (Sungguh bodoh. Mereka terlalu berpusat pada ruang ganti Greenhat sampai membiarkan bagian belakang mereka terbuka lebar.) Dan dia tidak punya alasan untuk menahan diri. Mariydi mencondongkan dirinya keluar dari pintu dan menarik pelatuk pistolnya tanpa henti. Suara tembakan menggema dan sekitar tiga penyerang ambruk. Prajurit Kerajaan Legitimai yang tersisa segera berlari ke ujung koridor untuk menghindari terjangan peluru, tapi Mariydi terus menyerang. Dia melangkah keluar dari pintu dan berlari sepanjang koridor. Sebelum para penyerang itu bisa menyembulkan kepala mereka keluar sekali lagi, Mariydi sudah sampai di ujung koridor yang mereka pakai sebagai tempat berlindung. (Jika di ujung koridor ini hanya ada koridor lurus lainnya, tidak ada tempat bagi mereka untuk berlindung. Jika mereka terus menembak dalam kebingungan, aku bisa menghabisi mereka sekaligus!!) Tapi tepat setelah itu, dia bisa mendengar suara metalik dari arah samping. Suara itu berasal dari ruang ganti Erie Greenhat. “!!” Mariydi segera tiarap ke tanah dan tak lama kemudian tembakan assault rifle menembak apapun yang berada setinggi pinggang. Peluru-peluru itu terbang dari pintu yang sudah rusak dan menghantam sisi lain tembok koridor hingga menimbulkan percikan api. Untuk pertama, Mariydi berpikir kalau itu berasal dari penyerang Kerajaan Legitimasi yang sudah berhasil masuk ke dalam ruangan ganti. Tapi dia salah. (Tadi itu berasal dari pengawal Greenhat Aliansi Informasi!!) Tapi itulah pekerjaan mereka. Mariydi lah yang sebenarnya keluar dari batas kewajaran dan dia juga tidak punya waktu untuk memberi penjelasan secara santai. Sangatlah normal bagi mereka untuk menganggapnya sebagai musuh. Dengan kata lain, ini bukanlah pekerjaan yang perlu dia lakukan. Sama seperti pengalaman sebelum-sebelumnya saat dia ditugaskan di Zona Terlarang Eropa Utara. Para pria dari Aliansi Informasi itu melihat ke arah Mariydi sekali lagi, tapi mereka tidak menembak. Pengawal Mariydi yang sedang mengejarnya menembakan peluru senapan jarak pendek ke arah ruang ganti itu sebagai tembakan peringatan sambil berteriak ke arah pengawal lainnya. “Dasar kumpulan orang tidak berguna! Jika kalian tidak bisa melindungi klient kalian, setidaknya jangan halangi jalanku!!” “Oh, jadi kau juga ikut?” “Aku memohon pada Nona Alicia agar membayarku lebih untuk hal ini, tapi dia menolak.” Saat mereka berbicara, Mariydi dan pengawalnya mulai melakukan tindakan selanjutnya. Musuh pasti berada di sekitar ujung koridor. Pastinya tidak sulit untuk menghabisi para penyerang itu ketika mereka tidak punya banyak tempat berlindung dan sedang dalam kepanikan. Dengan pola pikir seperti itu, Mariydi dan pengawalnya melongok ke arah sudut itu dan menembak. Tapi para penyerang yang tersisa tidak tenggelam kedalam genangan darah. Peluru-peluru yang ditembakan terpantul sambil menciptakan percikan oranye. Sebuah kendaraan lapis baja beroda 8 merangsek masuk menembus dinding dan bertindak sebagai pelindung para penyerang itu. “Tch. Lagi-lagi pabrikan Kerajaan Legitimasi! Kenapa mereka punya satu di Dome Olympia ini!?” [[Image:HO_v05_09.jpg|thumb]] “Mereka bisa mendapat persetujuan untuk membawanya jika mereka mengatakan kalau itu kendaraan untuk memindahkan atlit dengan aman. Bahkan walau benda itu dipasangi meriam-otomatis 30 mm!!” Ketika mereka berdua berlindung di balik sudut koridor itu dengan panik, meriam-otomatis yang dipasang di atap benda itu mengeluarkan suara gemuruh. Mariydi menjatuhkan pengawalnya ke tanah tepat sebelum sudut dinding yang mereka pakai sebagai tempat berlindung dihancurkan hingga berkeping-keping. “Kita harus mundur! Tembakan dari senapan serbu tidak akan bisa menembus armornya!!” Mariydi mengambil berbagai macam peralatan dari tentara Kerajaan Legitimasi yang tadi dia tembak dengan pistol dan berlari ke arah koridor. Si pengawal mengikutinya dari belakang. Koridor di sepanjang ruangan ganti atlit didesain dengan pola kotak-kotak dan setiap ruangan menempati lahan 2x5 blok per 10 ruangan. Mariydi dan pengawalnya mengitari setiap blok untuk menuju sudut yang tidak bisa dijangkau tembakan dari meriam-otomatis. “Benda itu tidak mengejar kita.” “Target utama mereka adalah Erie Greenhat. Mereka pasti ingin menyelasikan urusannya sebelum pihak Dome Olympia ‘menengahi’.” Kendaran lapis baja itu punya armor yang lebih tipis daripada tank, jadi armornya bisa ditembus dengan peledak atau peluru kecil yang bisa digunakan oleh prajurit biasa. Mereka mungkin takut terkena jebakan jika mengikuti tentara musuh hingga ke sudut. Tapi setidaknya, benda itu bukanlah target yang harus dikalahkan Mariydi dan pengawalnya. Si pengawal bertanya, “Apa yang harus kita lakukan? Jika meriam otomatis kaliber 30 mm itu digunakan, mereka bisa mengambil alih ruang ganti Erie Greenhat dalam sekejap. “Tentu saja kita akan menghancurkan kendaraan lapis baja itu. Dan kita bahkan punya sesuatu yang bisa kita gunakan,” kata Mariydi sambil mengambil peralatan yang telah ia ambil dari mayat prajurit dan meletakannya di tanah. Dia punya sebuah pistol, sebuah shotgun semi-auto, sebuah grenade launcher, dan... “Hulu ledak RPG dengan pendorong.” “Siswa terbaik dalam senjata kelas berat. Dan kendaraan lapis baja itu tidak punya lapisan reaktan anti api.” “Tapi mereka cuma hulu ledak. Mereka cuma bagian yang meledak. Mereka butuh pendorong untuk ditembakan seperti anak panah.” Senjata muncul dalam beberapa jenis yang berbeda, tapi yang satu ini adalah tipe yang membutuhkan sebuah pelontar yang dipanggul di satu bahu dan dua tambahan pendorong bebentuk stik sepanjang 30 cm sebagai pelengkap hulu ledak itu. Dengan kata lain, benda ini tidak akan terbang tanpa stik itu. “Benda ini tidak perlu terbang. Pemicunya aktif ketika menerima tekanan. Dia akan meledak ketika sesuatu menubruk ujungya. Benda ini akan tetap meledak jika kita melepas pin pengaman dan melemparnya.” “Artinya kau mau berdiri di hadapan meriam-otomatis kaliber 30 mm itu?” si pengawal mengerutkan dahi. “Memangnya seberapa jauh kau bisa melemparnya dengan tangan? Langit-langit di koridor ini rendah, jadi kau tidak bisa melemparnya dengan lintasan parabola seperti saat sedang bermain baseball. Juga, bentuk hulu ledak ini tidak bulat seperti bola.” “Kau benar. Tiga puluh meter adalah jarak maksimal dari lemparanku.” “Oh ayolah. Kau akan langsung diledakan jika mengeluarkan kepalamu dari tempat persembunyian di jarak itu. Dan bukan cuma kau saja yang akan meledak di pojokan. Seluruh tembok yang ada di sekitarmu juga akan hancur. Kalau dipikir lagi, aku tidak terlalu peduli jika kau pergi dan akhirnya tewas, tapi aku harus mencegahmu membuat diriku melanggar kontrak.” “Itu artinya kita hanya harus menggunakan cara yang sedikit berbeda.” (...Beratnya sekitar 750 gram.) Mariydi mengambil salah satu hulu ledak berbentuk bola rugby tipis itu untuk memeriksa beratnya. “Aku pinjam senapanmu.” “Tolong jangan curi senjataku lagi.” “Cepat berikan. Oh, dan kosongkan beberapa peluru untuk menciptakan jeda,” kata Mariydi yang membuat si pengawal mengerutkan dahi. “Jeda tidak akan menembakan peluru, tapi sistem kerjanya sama seperti saat menembakan peluru. Senapan akan menghasilkan gas mudah terbakar dari bubuk mesiu dan energi yang digunakan untuk melontarkan peluru akan tetap dihasilkan. Dengan kata lain, jika jeda kita lakukan sambil menempelkan hulu ledak RPG ke ujung laras senapan, benda ini bisa terbang lebih jauh daripada dilempar dengan tangan.” Tonjolan seperti baut yang dimaksudkan untuk tempat menempel tambahan pendorong bebentuk stik menonjol dari bagian belakang hulu ledak RPG itu. Bagian itu bisa digunakan untuk menempelkannya pada senapan dengan cara memasukannya ke dalam laras. Jika ada pelurunya, hulu ledak ini akan hancur ketika ditempel ke dalam laras. Itulah kenapa jeda harus dilakukan. “Ini adalah metode perang lama sebelum adanya Object. Namun hal ini akan memberikan beban yang sangat berat pada senapan, jadi perusahan pemasok senjata tidak terlalu menyukai cara ini.” “Berapa jarak yang bisa dicapai dengan menggunakan metode ini?” “Dengan lintasan sudut tinggi seperti sedang melempar baseball, bisa sampai dua atau tiga ratus meter.” “Apa kau lupa kalau kita ini sedang berada di koridor sempit.” “Bangunan ruang ganti ini adalah bangunan satu lantai yang luas. Dan sebagian dari langit-langitnya sudah hancur saat kendaraan lapis baja itu merangsek masuk. Ada sebuah lubang besar yang berada tepat di atas target. Itu artinya kita bisa mengenainya secara langsung dengan cara menembakan hulu ledak ini melalui lubang pertama di langit-langit, melewati udara, dan kembali ke bawah melalui lubang kedua yang berada di atas kendaraan lapis baja itu. Iya, ‘kan?” “Kendaraan lapis baja itu memang sudah membuka lubang kedua, tapi dimana yang pertama?” tanya si pengawal. Mariydi mengambil shotgun semi-auto dari salah satu hasil rampasan perang yang sedang dia jejer di atas lantai. Dia mengarahkannya ke atas dan menarik pelatuknya berulang-ulang. Sebuah raungan yang terus terasa menggema di dada tecipta dan lubang kotak selebar 1 meter tercipta di langit-langit. “Selesai.” “Kalian orang-orang dari Zona Terlarang Eropa Utara tidak tahu arti kata tidak, bukan begitu? Ini jeda yang kau minta.” Mariydi mengambil beberapa peluru kosong dari pengawal dan memberikan pengawalnya sensor dan bidikan senapan yang sudah Mariydi lepas dari senapan itu. “Kau bisa menggunakan bidikan ini untuk mengawasi sensor elektrik. Pasang benda ini di sudut koridor. Keluarkan sensor dan kamera untuk mengawasi kendaraan lapis baja itu dengan aman.” “...Kau ini cuma mau merepotkanku saja, iya ‘kan?” “Aku kan tidak punya radio, jadi kita akan berkomunikasi melalui kode cahaya.” “Setidaknya berikan aku sebuah senjata sebagai ganti senapan itu.” Si pengawal mengambil shotgun yang baru saja dipakai Mariydi dan berlari ke arah koridor gelap. Sementara itu, Mariydi membariskan lima hulu ledak RPG di bawah kakinya. Setelah menunggu sebentar, sebuah kilatan cahaya putih menyala dari ujung koridor. “Kendaraan lapis baja itu masih berhenti di tempat yang sama seperti sebelumnya.” Setelah menerima konfirmasi, Mariydi mengarahkan senapan itu ke atas dengan hulu ledak RPG menempel di ujungnya. Dia melepas pin pengaman yang ada di ujung hulu ledak, melihat ke lubang besar di langit-langit, dan perlahan menarik pelatuknya. Suara tembakan yang seperti diredam bisa didengar dan hulu ledak RPG terbang menuju langit malam seperti sedang melakukan lemparan jauh dalam baseball. Setelah 5 detik berselang, gelombang getaran dan suara ledakan mengguncang seisi bangunan. Kilatan cahaya dari ujung koridor kembali berkedip. “Kau meleset! Pelurunya tidak jatuh di lubang yang ada di atas kendaraan lapis baja. Kau hanya membuat lubang tambahan di tempat lain!!” “Ini adalah tembakan dengan lintasan sudut tinggi. Angin, temperatur, tingkat kelembapan, dan laju gas mudah terbakar bisa menyebabkan tempat pendaratannya melenceng. Aku tidak pernah terpikir untuk mengenai target dengan tembakan pertama,” kata Mariydi dalam kode cahaya yang dia kirim melalui senternya. “Dimana tembakan pertama itu mendarat?” “Apa?” “Beritahu aku dimana lokasi tembakan pertama mendarat! Aku bisa menyelesaikan ini!!” “Mendarat di 5 meter sebelah selatan kendaraan lapis baja!! Kalau dari arah kita, peluru itu melewati lokasi target. Target masih belum bergerak! Tapi apa yang akan kau lakukan!?” Bahkan dengan menggunakan lintasan sudut tinggi, tembakan pertama dari mortir hampir tidak pernah kena. Tembakan pertama digunakan sebagai dasar untuk perhitungan letak lokasi. Perbedaan antara target dan tempat peluru itu mendarat dihitung, baru kemudian target bisa diincar dengan mengoreksi perbedaan itu. Mariydi segera memasang hulu ledak berikutnya ke dalam senapan dan mengarahkannya ke atas. (5 meter sebelah selatan, hm?) Dia menarik pelatuknya dan menembakan hulu ledak itu menembus lubang besar dan terbang ke langit malam. “Yang satu ini pasti jatuh diluar. Sepertinya 3 meter ke arah barat laut!! Tapi itu hanya estimasi berdasarkan tempat runtuhnya tembok!” Dia kembali menembak. “Aku tidak bisa melihat tempat dimana dia mendarat dari sini. Tapi dari arah kepulan debu yang tercipta, aku bisa bilang kalau itu berada di 7 sampai 10 meter di sebelah barat! 7 meter di sebelah barat!! Brengsek. Debunya berhembus ke arahku!! Apa kau yakin bisa mengatasinya!?” “...Aku bisa, pria kecil,” ucap Mariydi dengan jelas tanpa menggunakan kode cahaya. Dia memasang hulu ledak berikutnya. Semakin banyak data yang dia dapat, dia akan semakin akurat dalam mengoreksi kesalahan. Karenanya, kesalahan yang dia buat tidak akan sia-sia. Dan dia meluncurkan tembakan terakhir. Hulu ledak itu perlahan menghilang ke dalam langit malam yang gelap dan meledak sekitar 5 detik setelahnya. Ledakan kali ini terdengar berbeda. Suaranya lebih besar dan kilatan cahaya oranye pudar bisa terlihat di ujung koridor. Bahan bakar kendaraan lapis baja itu sudah tersambar api. Si pengawal kembali menggunakan senternya. “Kendaraan lapis baja sudah dihancurkan!!” “Tetap arahkan senjatamu ke sudut itu. Aku akan mengambil jalan lain. Jika kita bisa menembak dari dua arah yang berbeda ke ujung koridor berbentuk L itu, kita bisa membereskan semua ini.”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information