Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid15 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== (... A-Apa yang terjadi?) Ketika melihat penampilan yang begitu berbeda dari dugaannya— Kamito berdiri disana membeku dengan mulut menganga. Yang terungkapkan dibalik tirai Raja Naga itu adalah— Seorang gadis cantik, terjerat oleh cabang-cabang pohon yang menggeliat. Mata berwarna merah tua dengan pesona yang menggoda. Rambut panjang bersinar redup dan berwarnakan lapis lazuli. Kulit yang bahkan lebih putih daripada mutiara. Lengan ramping dan kaki sehalus boneka. Seorang gadis dengan kecantikan bagaikan berasal dari dunia lain—Kamito sebisa mungkin ingin mendeskripsikan kecantikan makhluk itu, tapi sudah jelas bahwa dia bukanlah manusia. Di sisi kepalanya ada dua tanduk yang indah. Dikelilingi oleh cabang yang menggeliat, gadis telanjang bulat itu menunduk dengan santai pada Kamito. Saat melihat tubuh telanjang yang indah yang tersajikan di depannya, Kamito sontak mengalihkan pandangannya— Namun, dia bahkan lupa untuk bernapas, dia benar-benar terpesona oleh pemandangan itu. Seakan-akan kecantikan wanita itu tidaklah berujung. "Ada apa? Kenapa bengong seperti itu—" Suara manis terdengar dari bibir gadis itu. "...S-Siapa kau—" Kamito akhirnya berbicara. "Aku adalah raja Dracunia. Roh Naga— Bahamut." Gadis itu perlahan-lahan memperkenalkan dirinya. "Apa—" Kamito langsung kehilangan kata-kata. Ditakuti oleh semua bangsa di benua itu, dia lah roh naga terkuat— Roh Naga Bagamut. Dia tak pernah berpikir bahwa penampilan sesungguhnya Bahamut adalah gadis yang begitu cantik, begitu lembut, dan begitu lemah— Untuk sesaat, Kamito bahkan melupakan kemarahannya atas penculikan Restia, dia pun masih kesusahan mengatakan sesuatu. "Fufu, jika kau terus menatap begitu, aku akan malu." "... Oh, eh, maaf...!" Menyadari dia menatap seorang gadis telanjang bulat, Kamito pun memalingkan tatapannya dan wajahnya memerah padam. "Merasalah terhormat. Areishia adalah satu-satunya manusia yang pernah melihat penampilanku ini. Dan kau adalah manusia kedua sepanjang sejarah." Sembari mengatakan itu, gadis itu menggunakan tanaman merambat untuk menutupi auratnya sambil tersenyum nakal. "A-Apakah... kau benar-benar Raja Naga...?" [[image:STnBD V15 151.jpg|thumb]] Kamito yang kebingungan pun bertanya. Memang, adalah suatu hal yang umum jika roh tingkat tinggi mengenakan wujud manusia— Est, Restia dan Iseria, Elemental Lord Air, semuanya tampak seperti gadis muda. Dalam hal ini, apakah sosok bayangan raksasa misterius yang Kamito dan kawan-kawan lihat, sesungguhnya adalah seorang gadis muda telanjang yang terjerat ranting-ranting pohon? ''(...Tunggu, kenapa aku memikirkan hal seperti ini sekarang?)'' Sesaat kemudian, kesadaran Kamito kembali. "Apa yang kau rencanakan pada Restia!?" Dia bersiap menggenggam Demon Slayer dengan kedua tangan. Apapun jawabannya, dia siap untuk melawan, bahkan jika dia harus berhadapan dengan sang Raja Naga. Namun, gadis yang duduk di atas tahta itu tidak menunjukkan emosi apapun "Aku hanya berniat untuk mengembalikan ingatannya sebagai Restia Ashdoll." Itulah jawabannya. "Mengembalikan ingatan Restia?" "Ya. Betapa tidak masuk akal jika kau memilih menghunuskan pedangmu, bukannya menunjukkan rasa terimakasih." "Kenapa kau melakukan ini? Apa tujuanmu dengan memulihkan ingatannya?" Kamito terus mengajukan pertanyaan. dia juga berharap bahwa ingatan Restia bisa dipulihkan, namun tampaknya wanita ini mempunyai semacam tujuan tersembunyi. "Aku tidak punya niatan tertentu. Hanya saja aku berkewajiban untuk menjaganya. Ini adalah tugasku sebagai bawahan yang terpercaya dari Tuan tertentu." "...Tuan tertentu?" Kamito sedikit memiringkan kepalanya— Dia ingat apa yang dikatakan Rubia di kapal. "Maksudmu Ren Ashdoll... 'kan?" "Tepat, pencipta roh kegelapan Restia Ashdoll—" Raja Naga, yang tampak seperti seorang gadis, mengarahkan tatapan penuh kebajikan pada Restia yang sedang tertidur di antara pepohonan. Roh Naga Bahamut yang kuat telah bertarung sebagai bawahan terpercaya Ren Ashdoll untuk melawan tentara Lima Elemental Lord Agung. Meskipun menderita kekalahan dalam perang dan Ren Ashdoll pun mati, apakah dia masih berniat untuk mengungkapkan kesetiaannya kepada Restia yang masih tertinggal? Kamito tidak tau apakah dia berbicara dengan jujur dari lubuk hatinya, tapi— "Kau tidak akan membahayakan Restia, kan?" Kamito bertanya untuk berjaga-jaga. "Itu sudah pasti. Dan juga, harusnya sudah sejak lama aku berniat melakukannya." "...Itu benar." Gumam Kamito. "Sekarang, kau sudah paham, aku harap kau bisa menyingkirkan pedangmu itu. Meskipun dia telah kehilangan kekuatan aslinya, bagi roh yang mengalami era Perang Roh, dia mengalami trauma pada faksi manapun tanpa terkecuali." "... Oh, tentu, aku paham." Kamito dengan perlahan menurunkan Demon Slayer. Terminus Est, roh pedang terkuat, rupanya ditakuti bahkan oleh Raja Naga itu sendiri. "Namun, roh sepertimu harusnya dapat menghancurkanku dalam sekejap mata, kan?" Kamito berbicara dengan ragu-ragu bercampur takut. Bagaimanapun juga, yang berdiri di hadapannya adalah Raja Naga yang merupakan makhluk terkuat kedua setelah para Elemental Lord. Melenyapkan Kamito dalam hitungan detik bukanlah hal sulit baginya. Namun— "Sayangnya, itu tidak benar." Raja Naga menggeleng pelan. "...Hah?" "Aku bisa tidak meninggalkan kastil ini, dan aku juga tidak mampu mengerahkan kekuatan penuhku ketika berada di luar kastil. Aku benar-benar tak berdaya—" "Kau tidak bisa meninggalkan kastil?" Kamito bertanya dengan heran. Memang, sudah terkenal bahwa Raja Naga Dracunia tidak pernah muncul di konferensi dan upacara tingkat kenegaraan manapun... Mendengar itu, Raja Naga tersenyum dengan lesu— "Ya, itu semua karena kutukan hina ini, yang diberikan oleh Elemental Lord Tanah." Dia sedikit menggerakkan tubuhnya dalam tanaman yang merambat. Seketika, tanaman merambat menggeliat untuk menahan lengan dan kaki gadis itu. "...!?" "Ini adalah kutukan Elemental Lord Tanah. Aku tidak diijinkan keluar batas negara Dracunia, sehingga aku tidak bisa meninggalkan tempat ini ataupun kembali ke Astral Zero—" "Tidak mungkin..." Karena tidak dapat memikirkan kata-kata, Kamito pun langsung terdiam. Seandainya kutukan ini diberikan pada saat Perang Roh, maka— Gadis ini telah menghabiskan beberapa ribu tahun sendirian di tempat semacam ini. Itu adalah kesepian yang tak terbayangkan oleh Kamito, tidak peduli apapun alasannya, dan hidupnya pun terbatas pada tempat ini— Pada saat itu, sebuah ide tiba-tiba terpikirkan oleh Kamito. "Oh benar juga, mungkin aku bisa menggunakan kekuatan Est untuk melepas kutukan itu—" "Gadis suci yang datang ke sini seribu tahun yang lalu juga telah melakukan hal yang sama." Raja Naga menggeleng. "Sacred Maiden Areishia?" "Ya... Namun, dia gagal. Kutukan itu terlalu kuat dan merusak kesehatan tubuhnya yang merupakan kontraktor roh pedang—" "I-Itukah yang terjadi...?" Kamito hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengertakkan gigi. Sacred Maiden Areishia telah melepas kutukan yang terakumulasi pada Est, sehingga menyebabkan dia berubah menjadi batu setelah mengalahkan Raja Iblis. "Fufu, nggak perlu memasang wajah seperti itu. Waktu selama ribuan tahun bukanlah hal yang berarti bagi roh. Lagipula, kehidupan mengawasi manusia agaknya cukup menarik bagiku." Raja Naga mengangkat bahu, lantas menatap Restia. "Hari ini benar-benar hari yang sangat baik. aku akhirnya bisa bertemu dengan salah satu Tuanku yang tersisa—" Sembari dibuai oleh tanaman dan cabang-cabang yang merambat, Restia tertidur dengan ekspresi damai di wajahnya. "Restia masih Restia yang dulu, kan?" "Apa maksudmu?" "... Uh, apakah saat ini dia masihlah roh?" Tanya Kamito. Kamito menilai dari sudut pandangnya, bukan dari wujudnya yang bertransformasi menjadi sosok manusia— Seakan-akan, Restia telah dilahirkan kembali sepenuhnya sebagai gadis manusia. "...Yahh..." Setelah mendengar itu, Raja Naga pun sedikit mendesah— "Memang, dari penampilannya sekarang, mungkin dia bisa dianggap sebagai manusia seperti kalian semua." "..." "Namun, bagaimanapun juga itu hanyalah tubuh pinjaman. Dia telah kehilangan sifat-sifat sebagai roh karena dia sudah dipisahkan dari tubuh yang sebenarnya di Astral Zero. Setelah dia memulihkan ingatannya dan membangun kembali hubungan dengan Astral Zero, harusnya dia bisa mengembalikan kekuatan rohnya." "Sungguh...?" Kamito menatap tangan kiri yang terbungkus sarung tangan kulit. Dengan begitu, meskipun segel roh telah lenyap, apakah kontrak roh yang dibuat oleh Kamito masih terjalin? "Bisakah ingatannya dikembalikan?" "Aku akan mencoba semua hal yang kubisa. Ini adalah hal terakhir yang mampu aku lakukan karena kesetiaan kepada tuanku." Raja Naga mengangguk pelan. Kamito memegang tangan Restia dengan lembut. ...Saat ini, hanya ini yang bisa dilakukan oleh Kamito. Sembari mengawasi tindakan Kamito, Raja Naga terkekeh dan tersenyum dengan lembut. "—Kau benar-benar mencintai roh terkontrakmu, ya?" "... Apa!? Uhuk, uhuk..." Kamito tersedak sehingga dia terbatuk. "Astaga, aku hanya bercanda. Betapa lucu melihatmu memerah seperti itu— Raja Naga tertawa gembira. "A-Ayolah—, kau..." Namun, Kamito tidak bisa memaksa dirinya untuk marah pada gadis berwajah menggemaskan itu, dia hanya tersenyum polos... Apakah makhluk yang dihadapannya itu benar-benar Raja Naga menakutkan dengan suara yang menggelegar? "Lalu bagaimana dengan Leonora?" "...K-Kenapa kau membahas tentang gadis itu!?" Karena terkejut lagi oleh pertanyaan yang tak terduga, Kamito pun terguncang. Bagaimanapun juga, dia baru saja melakukan 'hal' seperti itu dengan gadis tersebut. Kamito hanya bisa mengingat sensasi dada besarnya yang menempel pada tubuhnya, sehingga wajah pria itu langsung memanas. "Serius, dia sudah berusaha dengan sangat keras, sedangkan dirimu juga merupakan Casanova." "...Jangan bilang, kau melihat apa yang terjadi tadi!?" Kamito hanya bisa berteriak padanya dengan putus asa. "Ya, aku meminjam mata naga terbang yang membawa Dragondola." "Gah..." Itu kemungkinan besar merupakan sihir pengindraan jauh dengan berbagi penglihatan pada seekor naga. Meskipun dia tidak bisa melangkahkan kaki keluar kastil, roh naga kelas mistis masihlah tidak bisa dianggap enteng. "Dia cukup canggung, sehingga dia bahkan tidak bisa membedakan perasaan sendiri dengan jelas." Raja Naga berbicara dengan senyum kecut. "Mengapa kau tidak memilih Leonora? Dia berasal dari keluarga baik-baik, kepribadiannya juga baik, jadi dia adalah gadis yang pantas untukmu. Dan dadanya juga besar... Ah, atau mungkin kau lebih suka yang kecil?" Seuntai ranting pohon anggur telah terjulurkan kepadanya tanpa diketahui, kemudian mencolek Kamito dari samping. ...Meskipun tumbuhan itu adalah bentuk kutukan, sepertinya dia bisa mengendalikannya sampai batas tertentu. "L-Leonora adalah gadis yang sangat menarik, tentu saja, tapi... Tunggu, aku sama sekali tidak punya niat seperti itu." Kamito menjawab dengan wajah agak muram. "Kalau begitu, yang manakah dari keempat gadis itu yang ingin kau nikahi?" "M-Menikah...?" Raja Naga tersenyum nakal. "Sebagai raja Dracunia, aku ingin merekomendasikan Leonora, tapi jika aku harus memilih di antara mereka, putri Ordesia juga tidak buruk. Dia terlihat cukup terampil. Jika perlu, kau dapat menjadi kaisar Sah Ordesia yang baru—" "H-hentikan omong kosong ini!" "Gadis dengan rambut kuncir kuda itu juga memiliki dada yang cukup besar. Aku memprediksi bahwa dia bisa menjadi tipe cewek yang lebih loyal dan setia daripada gadis manapun setelah dia jatuh cinta pada seorang pria. Sedangkan gadis yang tampak jahat itu sedikit tidak jujur pada perasaannya sendiri, tapi dia benar-benar memiliki sisi yang manis. Oh, dan gadis pirang itu tidaklah baik. Meskipun dia memiliki keanggunan, dia bersekongkol dengan musuh bebuyutanku, Elemental Lord Air—" ''(D-Dasar roh naga sialan...!)'' Kamito mencengkeram kepalanya dalam batin. Gawat, kalau begini terus, dia akan terjebak dalam permainannya ... "Ahhh, sangatlah menarik, wahai kau manusia—" Setelah mengatakan banyak hal, dia tersenyum dengan puas. Lalu dia memasang ekspresi serius lagi— "Hei, kau pikir kenapa roh sepertiku bisa memerintah negeri ini sebagai raja?" "...?" Memang, tidak ada contoh kasus lain tentang roh yang bisa memerintah negara di dunia manusia. Roh biasa tidak akan berminat untuk mencampuri urusan alam manusia. "Aku berharap bisa memahami lebih dalam tentang ras yang dikenal sebagai manusia. Ini semua kulakukan untuk mengetahui mengapa tuanku, Ren Ashdoll, begitu tertarik pada bangsamu, dan juga untuk memahami perasaannya." "Ren Ashdoll menaruh minat pada manusia?" Tanya Kamito. Ini adalah pertama kali baginya mendengar tentang hal ini. Gadis roh naga mengangguk sebagai jawaban. "Ren Ashdoll merasakan semacam potensi pada umat manusia. Oleh karena itu, di ambang kematiannya, dia mempercayakan seporsi kekuatannya untuk mereka. Bukannya ras yang kuat seperti naga dan raksasa, dia malah mempercayakan kekuatannya kepada kalian, wahai umat manusia" "..." Kamito menatap dadanya sendiri. Mengapa dia(perempuan)—Elemental Lord Kegelapan—menyebabkan kekuatan Raja Iblis untuk menjelma pada manusia? Sekarang dia baru sadar, namun dia masih tidak bisa mempercayainya. "Awalnya, aku hanya mulai mengamati manusia untuk memahami perasaan Ren Ashdoll. Tapi selama proses itu berlangsung, aku semakin mencintai ras rapuh yang disebut sebagai manusia, dan jatuh cinta dengan negara Dracunia ini. Mereka hampir seperti anak-anakku sendiri." Raja Naga tersenyum dengan tatapan mata lembut. Namun, Kamito merasakan semacam aura kesepian yang terpancar dari ekspresi di wajahnya. Tidak peduli berapa banyaknya cinta yang dia curahkan, bagaimanapun juga rentang umur manusia sangatlah terbatas. Sudah berapakah banyaknya anak-anak raja naga meninggal jika dilihat dari sudut pandangnya di kastil? Dan karena dia harus mempertahankan harga dirinya sebagai Raja Naga, dia hanya bisa menunjukkan wujudnya aslinya pada sacred maiden seribu tahun yang lalu dan Kamito yang merupakan reinkarnasi Elemental Lord Kegelapan. "..." Kamito menatap Raja Naga dan berkata: "Biarkan aku tinggal di sini untuk sementara sampai Restia bangun. Aku bisa minum teh bersamamu dan ngobrol." "Fufu, sayangnya tidak ada teh disin... Ah, tapi ada getah pohon jika kau ingin meminumnya." "Ah, lupakan..." —Ketika Kamito mengangkat bahu... "...!?" Ekspresi tenang Raja Naga tiba-tiba berubah menjadi serius. Mata merah menggoda dan menawan dari gadis itu pun menyempit, dia menatap pada kejauhan. "Sepertinya, sesuatu yang tak menyenangkan telah datang—" Dia berkata dengan suara dingin. "...Sesuatu yang tak menyenangkan?" "Ya... Aku merasakan kehadiran kegelapan yang kotor." Raja Naga menutup matanya, seakan-akan kesadaraannya berpindah ke suatu tempat entah dimana. Kemudian dia mengatakan sesuatu yang mengejutkan— "—Gadis itu... Mungkinkah dia adalah si Penyihir Senja?" "...Apa!?" Kamito melebarkan matanya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information