Editing
Date A Live (Indonesia):Jilid 2 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== “Be... benar-benar... pengalaman yang tidak menyenangkan.” Ia entah bagaimana caranya tersadar kembali. Shidou, setelah keluar dari bak, mencuci tumpukan piring di wastafel dan menyiapkan nasi untuk esok hari. Akhirnya ia kembali juga ke dalam kamarnya— ia merasa letih sekali. Jarum jam menunjukkan pukul 11 malam. Anak-anak baik, Tohka dan Kotori, keduanya sudah tertidur di kamar mereka masing-masing. Meskipun untuk ukuran remaja SMA ini masih terlalu dini— keletihannya hari ini ternyata memang tidak seperti biasanya. —sesuai bayangannya, bahkan untuk Kotori sekalipun, hari ini melelahkan. Shidou memasuki kamarnya dan kemudian merebahkan diri ke atas tempat tidur. Seketika itu juga ia tertidur. <br><br> 「……ri. Kotori, bangunlah. Sudah waktunya.」 Semua orang sudah tertidur— ini sudah larut malam. Kotori merasakan getaran di telinga kanannya, lalu mengedutkan alis matanya. “U…… nn……” Namun, ia sampai terbangun oleh karena hal semacam itu, tidur seorang anak 13 tahun seperti Itsuka Kotori tidaklah sedangkal itu. Di atas tempat tidurnya ia berputar, membuat gulungan selimut dengan melilitkannya ke sekujur tubuh sebelum membalikkan badan ke samping, dan kembali menyuarakan tidur lelapnya. 「……Kotori. Kotori. Jangan tidur lagi」 “Un~” Kotori dengan kedua tangannya mengusap matanya yang berkedip lelah, dan dengan lesu mengangkat badan. “Aaapaaa……Onii-chaan...” 「……maaf tapi ini bukan Shin. Ini saya, Reine.」 Kotori memelintirkan lehernya sedikit, kemudian “fuaaaaaAA……” menguap lebar-lebar. “Reine...? Ada apa, pada jam segini...” Sembari Kotori mengusap mata dengan satu tangan, tangan yang lain berayun-ayun di sisi tempat tidur, meraba-raba ''handphone''-nya, ia menyalakan lampu di layar menu dan menyipitkan mata terhadap tampilan layar. Waktu menunjukan pukul 3.20 subuh. Waktu di mana semua anak baik maupun nakal sedang berada dalam alam mimpi mereka. 「……persiapan sudah selesai. Kami akan mengikuti perintah terakhir darimu.」 Sesudah diberitahu demikian, Kotori “Ah” membuka mulutnya sedikit. “Un... Oh iya... aku yang memintamu... untuk membantuku... bangun tidur...” Saat Kotori mengangguk-angguk mengantuk seperti Reine, sekali lagi ia meraba-raba daerah di sekitar tempat tidurnya. Kemudian dalam tangannya ia meraih, sebuah permen berpegangan seukuran mulut yang ditaruhnya di sana. Ia lalu merobek bungkus yang acak-acakan itu dan menyorongkannya ke dalam mulut. “—!” Sekejap itu juga, lewat lidahnya semacam sensasi eksplosif tersampaikan ke otaknya. Kotori menyentakkan sekujur tubuhnya. Pada waktu bersamaan, sebuah wewangian yang menyegarkan dan membangkitkan semangat masuk lewat rongga hidungnya. Betul, itu bukanlah Chupa Chups yang biasa. Senjata rahasianya, Super Menyegarkan●Super Menthol Candy yang digunakan Kotori hanya saat ia ingin menahan rasa kantuknya. Kotori meraih pita hitamnya di tangan, kemudian mengikat rambutnya dengan gaya ''twintails'' seperti biasa. “Ah— aku sudah terbangun. Maaf ya, Reine.” 「……tidak apa-apa— tanpa buang waktu lagi, ini laporannya. Shin sekarang ini sedang tertidur.」 “Begitu ya. Lalu, bagaimana anggota yang lainnya?.” 「……saya sudah bilang agar mereka siaga seperti yang sudah diperintahkan. Kita bisa lakukan kapanpun juga.」 “Bagus.” Seraya berkata, Kotori meredam suara langkah kakinya dan meninggalkan kamar, menuruni tangga dan menuju pintu depan. Kemudian, dengan suara *kachinn*, kunci pintu terbuka. Di balik pintu depan terlihat seragam-seragam tempur hitam serta balaclava<ref>Penutup kepala yang dapat diatur agar memperlihatkan sebagian kecil dari wajah saja (biasanya hanya mata dan hidung). Selain untuk satuan-satuan militer, sering juga dipakai oleh pemain ski</ref>, beberapa orang dalam seragam mirip pasukan khusus Amerika itu sedang bersiaga. “Target berada di lantai dua. Aku mengandalkan kalian semua.” “Siap.” Orang-orang itu mengikuti perintah Kotori, dan menginvasi kediaman Itsuka tanpa membunyikan langkah kaki. <br><br> “Un…Uunnn…” Shidou mendesah pelan, di atas tempat tidur ia meregangkan punggungnya sedikit. Matanya bertemu dengan sinar matahari yang datang dari jendela, dan suara burung berkicau menghampiri telinganya. “Un... sudah pagi ya.” Ia menguap lebar-lebar, sembari mengedip-ngedipkan mata, ia berbalik ke sisi lain tempat tidur. —Dan. “Ah...? Apa ini...?” Ia merasakan pipinya menyentuh sesuatu yang lembut. Shidou sedikit mengangkat sebelah alis. Untuk mencari tahu apa itu, perlahan ia mengangkat tangan ke dekat kepala, dan meraba-raba sekitarnya. Ketika ia melakukan hal itu, dari atas kepalanya. “Un...” Apa ini, terdengar suara manis. “……” Shidou berhenti bernafas untuk sesaat, dan memilah-milah pikirannya. Ia menelusuri keadaan sekitarnya. Di hadapan matanya ada sebuah kain kapas tipis. Dan di langit-langit, ia mendapati sebuah lampu yang berbeda dari yang ada di kamarnya. Tempat itu— bukanlah kamar Shidou. Melihat dari interior ruangan itu... Sepertinya tempat ini adalah kamar tamu di lantai dua yang jarang ia masuki. “Ber, ar, ti...” Dengan pelan, dengan sangat pelan ia membalikkan muka untuk memeriksa atas kepalanya. “……mu?”[[Image:DAL_v02_077.jpg|thumb|]] Di sana, seperti yang diduganya, sosok cantik Tohka. Sepertinya ia terbangun beberapa saat yang lalu. Tepat saat Shidou menengadah ke atas— mata mereka bertemu. “……” “……” Setelah beberapa detik. “Hiiii——” “Ap...” Shidou dan Tohka tersedak pada saat hampir bersamaan— lalu keduanya lekas beranjak dari tempat itu, seolah seperti ada gong yang dibunyikan menandakan mulainya sebuah kompetisi, mereka memisahkan diri dan menjaga jarak satu sama lain— yang satu ke dekat bantal, yang satu ke sisi kaki tempat tidur. “A, apa yang kau lakukan, Shido! Kenapa kau ada di tempat tidurku...!?” “Ga-gak tahu! Ke-kekekekenapa aku ada di sini...!?” “Harusnya aku yang bertanya!” “Benar jugaaaaa!” Shidou, dengan tensi yang sulit dijelaskan menyahut. Dan, pada ''timing'' tersebut pintu kamar terbuka, Kotori muncul. “Oke, ''out''! Tenanglah sedikit, Shidou.” “……Kotori……!? Ja-jangan bilang, ini ulahmu!” “Coba kita lihat, apa maksudnya ini. Bukannya ini karena Shidou tidak bisa menahan libido biru pubernya yang berlimpah, maka dia merayap masuk ke tempat tidur Tohka? Jangan memberi tuduhan aneh begitu.” Kotori mengangkat bahu sambil berlagak tidak tahu apa-apa, seraya berkata dengan senyum kecil di wajahnya. “Ap...?” Mendengar kata-kata itu, Tohka tersipu, lalu menarik selimut untuk menutupi dadanya. “A-aku tidak bersalah!” Shidou menyahut, Kotori tidak peduli, dan untuk alasan tertentu dia mulai menarik sebuah ''handphone'' dari kantungnya. Akan tetapi entah mengapa, yang diambilnya itu punya Shidou. “Kau... itu kan ''handphone''-ku. Apa yang kau lakukan?” “Eh? Aah.” Kotori menyeringai kecil, lalu menyalakan layar ''handphone'' dan menghadapkannya ke Shidou. Di layar tersebut sebuah pesan telah tertulis. Nama sang penerima— Tonomachi Hiroto, sahabat Shidou, juga ditampilkan. “—!?” Shidou tersedak. Itu karena topik pesan tersebut adalah mengenai— '''”Ada siaran radio yang luar biasa. Cobalah mendengarkannya. Benar-benar membuat hatiku gemetar. Siaran ini akan merubah pandangan hidupmu.”''' Setelah menulis hal semacam itu, dia menempatkan alamat URL sebuah ''homepage'' di akhir pesan. “Huh...? Ap-apa isi URL itu...” “Aah, pertunjukkan kemarin sudah mulai ditransmisikan ke radio internet. Dengan begini, siapapun bisa mendengar mahakarya Shidou kapanpun mereka mau.” “Aap...!?” Shidou, matanya terbelalak ketakutan dan mengulurkan tangannya. “He-henti——” “Tei~” Sebelum Shidou menyelesaikan kata-katanya, Kotori menekan tombol kirim. “Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!?” Ia memekik dan merebut kembali ''handphone''-nya, dan dengan putus asa menekan tombol ''cancel''— terlambat. Berkat kenyamanan peradaban modern di mana informasi terkirim dengan cepat, sepotong informasi yang membawa petaka telah terkirimkan pada sahabatnya. “Ap-Apa yang kau lakukan...!” “''Penalty''. Bisa merepotkan kalau kau menjadi panik hanya karena menyentuh dada Tohka dengan pipimu.” “Bi, biarpun kau bilang begi... tu...?” Ia merasakan firasat yang tidak nyaman setelah mendengar kata-kata Kotori, ia lalu memutar leher. … ngomong-ngomong, pada saat ia terbangun, sepertinya ia menyentuh sesuatu yang sangat lembut. Dengan takut-takut Shidou melihat ke arah di mana dia berada, mata Tohka berputar-putar. Dan kemudian, untuk alasan tertentu Tohka mengingat-ingat sensasi dari sebelum ini dan mulai menyentuh tubuhnya— setelah menyentuh area dadanya, seluruh tubuhnya membatu. “……” <nowiki>*</nowiki>Pong!* Terlihat seolah asap akan membumbung, wajah Tohka merah sepenuhnya. “U... Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” Kemudian Tohka mengeluarkan pekik luar biasa, dan mulai mengambil benda-benda di sekelilingnya dan melemparnya dengan serampangan. “Uwahh………Te, tenang dulu, Tohka!” Shidou entah bagaimana berhasil mengelak, dan mencoba meninggalkan ruangan. Namun, ia terkena sebuah hiasan Akabeko<ref>Sejenis mainan asal perfektur Fukushima dengan bentuk sapi merah, digunakan juga sebagai jimat penangkal cacar.</ref>, dan pingsan. <noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information