Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 2 Chapter 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== Setelah menjalani kelas pagi, sekarang waktunya untuk istirahat siang. “……Bisakah aku meminjam waktumu sebentar?” Harutora awalnya berpikir tentang bagaimana udon yuba yang ia makan sebelumnya tidak enak, dan kali ini ia akan menggantinya dengan udon tempura. Sebagaimana ia bersiap untuk berjalan menuju kantin, Kyouko yang telah menunggunya memanggil dirinya. Kejadian yang baru saja terjadi kemarin masih teringat jelas, dan bahkan Harutora merasa ini tidak duga kalau Kyouko akan memanggilnya. Ia tetap waspada, pertama dengan pelan memeringati: “Kon, jangan keluar.” …Ia telah mahir dalam mengontrol shikigaminya. Keberadaan yang tak diinginkan pun muncul disekitar kakinya dan harutora pun hanya bisa menghela napas. Bahkan dengan kekalahan yang ia alami kemarin, semangat bertarung Kon sepertinya masih belum hilang. …Aku tidak menyadari jika Kon memiliki kepribadian galak seperti ini ketika berada diasrama…… Pada akhirnya, ia tidak bisa terus menghindarinya, dan dikarenakan efeknya telah meluas begini jauh, ia harus menyelesaikannya. Kemudian Harutora menjawab Kyouko, yang tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya: “baiklah, tak masalah,” dan mengikutinya dari belakang. Kyouko membawa Harutora menuju tangga darurat dibelakang gedung akademi. Bukan hanya orang-orang tidak akan melewati tempat ini, mereka juga tidak perlu khawatir untuk terlihat dengan orang-orang juga. Jika ini sekolah menengah atas biasa, akan ada kemungkinan besar bahwa murid-murid nakal akan berkumpul ditempat ini untuk merokok secara diam-diam, bersembunyi dari guru-guru yang mengawas. “……Apa yang kau butuhkan dariku?” Lagipula, Kyouko telah memenangkan pertandingan kemarin. Awalnya Harutora berpikir bahwa Kyouko telah mendinginkan pikirannya setelah memenangkan pertarungan tersebut, namun sepertinya ia masih ingin membahas beberapa hal. Sebagaimana Harutora kesusahan, berpikir bahwa ia benar-benar tidak mampu mengatasi gadis keras kepala macam imi, Kyouko tiba-tiba berkata: “……Aku minta maaf soal kemarin.” Ia tak mampu untuk tidak meragukan pendengarannya. Ia menatap Kyouko, tak mampu berkata karena terkejut. Wajah Kyouko memerah canggung, dan ia memalingkan kepalanya, rambut indahnya pun turut berayun diudara. “……Meskipun hal tersebut menjadi sedemikian rupa, awalnya aku tidak ingin mengeluarkan shikigamiku, dan semua kemarahanku awalnya ditujukan kepada Ohtomo-sensei…… Intinya, aku benar-benar minta maaf telah membuat keadaan menjadi tidak terkendali.” “Tidak, tolong jangan berkata demikian. Semua ini salah Kon yang tiba-tiba menyerangmu, kau tidak perlu meminta maaf padaku……” Keberadaan Kon yang tidak senang tiba-tiba mendekat, dan dengan natural, Harutora memilih untuk mengabaikannnya. …Apa yang sedang terjadi? Mungkinkah suasana dikelas telah mengubahnya, membuatnya menunjukan sikap yang sebenarnya? Tidak, kesannya terhadap Kyouko tidak mungkin menghasilkan perubahan apapun. Khususnya ketika ia berani menantang Ohtomo dan dengan tegas mengajukan saran, ia tidak mungkin mengubah pendiriannya meskipun jika seluruh kelas mendukung Harutora. Lalu, sikapnya yang tiba-tiba berubah seperti sesuatu yang bahkan disebut sebagai sikap ramah. Harutora bingung kembali, dan ia tak mampu untuk tak meragukan bahwa ada rahasia dalam sikapnya yang seperti ini. …Ugh, tapi…… Bagaimanapun ide licik yang disembunyikan Kyouko dibelakangnya, ini adalah kesempatan baik, dikarenakan dirinya yang harus berbicara dengan benar padanya. “……Hei, biarkan aku bertanya, kau sebenarnya tidak membenciku bukan, kau hanya ingin menggunakanku untuk menyerang Natsume, bukankah begitu?” Tepat pada sasaran, begitulah. Ia bertanya langsung tanpa basa-basi, dan seperti yang diduga, wajah Kyouko mengerang. “Kenapa kau ingin melakukan demikian? Apa alasanmu?” “……Itu hanya alasan pribadiku.” “Alasan pribadi apa?” “Kau tahu, ketika seorang gadis berbicara mengenai alasan pribadi, akan lebih sopan jika kau tidak lanjut bertanya.” “Tapi kau menyeretku dalam apalah yang kau sebut alasan pribadi, bukan? Aku janji tidak akan memberitahukan siapapun, namun apa kau sebegitu membenci Natsume?” Kyouko terdiam, tak mampu menyembunyikan rasa sebalnya. Harutora dalam diam menunggu jawabannya, yang akhirnya membuat Kyouko menghela napas mengalah. “……Aku pernah bertemu Natsume-kun, ketika kami…… masih kecil.” “A-apa yang kau bilang?” Harutora sangat terkejut ketika mendengar pengakuan tak terduga. “Sungguh.” Kyouko bergumam, memiringkan tubuhnya, sikap feminin yang terlihat sangat manis. “Kau tak perlu sebegitu terkejutnya. Aku adalah keturunan langsung dari keluarga Kurahashi, dan Natsume-kun juga berasal dari keluarga utama Tsuchimikado.” “Uh…… Jadi maksudmu kalian pernah bertemu sebelumnya dikarenakan keluarga kalian terkenal?” Harutora mengonfirmasi dengan serius, namun tatapan Kyouko pun berubah menjadi heran bagaikan ia seperti melihat alien. “Apakah kau serius?” “Ke-kenapa kau bertanya, apa aku berkata salah?” Kyouko menghela napas dalam, dan Harutora merasa seperti ia malah semakin dan semakin terlihat seperti orang bodoh. “Dengar baik-baik. Keluarga Kurahashi awalnya adalah keluarga cabang dari keluarga Tsuchimikado, kami hanya dinamai berbeda dari ‘Tsuchimikado’. Keluarga Kurahashi telah berpisah sejak lama.” Harutora ternganga karena terkejut, hingga kemudian menyadari bahwa ia benar-benar bodoh dari yang ia duga. “Tu-tunggu! ……Apa maksudnya itu? Apa itu sungguhan? Mungkinkah kita ini keluarga?” “Kau tak perlu meragukannya, itu benar bahwa kita adalah keluarga.” Harutora menggeleng-gelengkan kepalanya, tak percaya mendengar jawaban Kyouko. Lalu, ia bertanya: “……Kon, apakah kau mengetahuinya?” Meskipun ia tidak mendapat respon, ia dengan jelas merasa bahwa Kon pasti tidak menjawab demi perasaannya. Itu adalah jawaban positif. Fakta bahwa ia tak tahu apapun ketika bahkan shikigaminya sendiri tahu hubungan keluarganya benar-benar mengejutkannya. “Uh…… Aku, aku mengerti! Abaikan masalah keluarga Kurahashi saat ini – Jadi apa? Kau bertemu Natsume sebelumnya, jadi mungkinkah kau memiliki pertengkaran yang sangat waktu itu, dan kau belum memadamkan kebencianmu hingga saat ini?” “……Dia tidak mengingatnya.” “Apa?” “Dia lupa bahwa kami pernah bertemu sebelumnya.” Kyouko bergumam pelan. Harutora menutup mulutnya rapat tanpa bicara, bukan karena perkataan Kyouko, namun karena tatapan sedih yang terpancar dari wajahnya. Hingga kemudian Harutora sadar bahwa meskipun ia telah melihat penampilan Kyouko yang tegas dan pemarah, ini adalah kai pertamanya ia benar-benar melihat wajah tersebut. Depresi tiba-tiba yang tak terjaga telah mengambil seluruh warna mukanya, dan Harutora tanpa sadar panik. “……Apa hubungan kalian dulu sangat baik?” “Kami hanya bertemu sekali.” “Apa! Kalau begitu kau tidak bisa menyalahkannya jika dia tidak mengingatnya! Bukankah itu terjadi ketika kau masih kecil?” Memang, Harutora tidak mengetahui orang ini jika hubungan Natsume dan Kyouko kecil memiliki hubungan yang cukup intim dan meninggalkan memori yang mendalam. Bahkan jika Harutora dan Natsume terkadang sedikit menjauh, keduanya masih sering bermain bersama ketika sekolah dasar. Namun— “Aku mengingatnya sangat jelas.” Ucap Kyouko seolah-olah ia disalahkan, tatapannya sedikit suram. “Karena kami telah berjanji……” “Ja-janji apa?” “…………” Kyouko tidak menjawabnya. Ia tidak mengatakan apapun, hanya aura suram dan sedih yang terpancar darinya. Kemudian, tiba-tiba ia memberikan tatapan mencurigakan ke arah Harutora. “……Biar aku bertanya. Setelah libur musim panas, Natsume-san tiba-tiba mulai menggunakan pita untuk mengikat rambutnya, apakah……” “Huh?” Seru Harutora, dengan segera menyadari bahwa masalah ini benar-benar merepotkan. Bukan hanya karena rambut elegan Natsume yang jarang diantara kaum lelaki, bahkan ia mengikat rambutnya dengan pita, jadi wajar jika orang-orang meragukannya. “I-i-i-itu? Dan rambut itu, kau merasa itu seperti perempuan, bukan? Sebenarnya, ada sebuah sihir didalamnya. Pita itu bukanlah sembarang pita, itu adalah jimat keluarga Tsuchimikado, dan itulah mengapa ia terlihat seperti seorang perempuan meskipun jelas terlihat bahwa ia laki-laki, hahaha.” Harutora berbohong dengan kikuk ia menyembunyikannya dengan senyuman. Harutora tidak tahu kenapa Kyouko terlihat seperti mendapat pukulan keras ketika mendengar penjelasannya. “Dari keluarga Tsuchimikado……” ia bergumam terdengar seperti ia memaksakan diri untuk menerima kebenaran yang sejak lama ia firasatkan, namun tak mau untuk mengakuinya. Harutora tidak mengerti mengapaKyouko memberikan reaksi semacam ini, dan ia pun hanya bisa terheran. Kyouko menggigit bibirnya, tidak mengindahkan kebingungan yang muncul diwajah Harutora. “……Begitu, jadi aku benar, aku tahu bahwa itu akan demikian.” “A-apa yang kau maksud dengan itu?” “Apakah aku perlu mengatakannya? Natsume-kun tidak memedulikan apapun selain dirinya dan keluarga Tsuchimikado…… tidak, sikapnya terhadap Onmyoudou sama saja, pada akhirnya adalah untuk tidak mempermalukan nama Tsuchimikado, itulah mengapa dia sangat sering berlatih. Nama Tsuchimikado adlah segala-galanya didalam kepalanya.” “Hei, itu terlalu……” “Apa? Aku salah? Semuanya mengetahui ini, tak ada orang yang tidak menyadarinya. Mungkin kau terkecuali, tapi dia hanya membelamu karena kau adalah – shikigami keluarga Tsuchimikadonya, bukan? Bukankah begitu?” Ia salah. Harutora ingin menyangkalnya, namun ia tidak mampu membuka mulutnya. Natsume yang telah berkata ‘mari lakukan yang terbaik’ sambil tersenyum, Natsume yang seluruh tubuhnya bergetar karena malu, Natsume yang menoleh dan pura-puura tak melihat ketika pertarungan shikigami namun denga segera berlari kepadanya untuk memarahinya setelah selesai. Ia tahu Natsume mengkhawatirkannya, namun jika ia ditanya kenapa Natsume mengapa Natsume khawatir, ia tak sanggup merespon. Ia percaya – ia ingin percaya, namun hatinya dengan keras kepala menolaknya. Kyouko menatap serius pada Harutora yang terdiam, lanjut berkata: “……Ato-kun juga memberitahuku.” “Huh? Tou-touji? Apa yang dikatakannya……” “Dia bilang kau menjadi shikigami dan melayani Natsume-kun untuk mematuhi tradisi keluarga. Itulah mengapa aku akhirnya mengerti kenapa Natsume-kun memilih dirimu yang orang luar menjadi shikigaminya. Itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan entah itu menguntungkan dirinya atau tidak, ataupun dia memikirkan perasaanmu. Dia hanya berlaku demikian karena untuk memenuhi tradisi keluarga Tsuchimikado, yang menjadi hal terpenting bagi dirinya.” Benci. Marah. Sesal. Sedih. Emosi negatif tersebut terlihat disetiap kata-katanya, terlihat kontras denga kesan pertama yang ia berikan yang terus terang. Kyouko menatap mata Harutora. Yang mengejutkan adalah tatapannya menunjukan belas kasih dan resonansi yang menarik. Ia mengasihi dirinya, dan juga Harutora. …Ah. Saat itu, ia mengerti semuanya. Kyouko – setelah mendengarkan perkataan Touji, percaya bahwa Harutora dan dirinya adalah ‘sama’ dalam hal hubungan mereka terhadap Natsume. Harutora tidak mengerti hubungan antara Kyouko dan Natsume, namun dihati Kyouko, Kyouko telah menyamakan hubungannya dengan Natsume dan hubungan Harutora dengan Natsume. Itulah mengapa perubahan seratus delapan puluh derajat muncul dalam sikapnya. Namun— “Tunggu, kau salah, Kurahashi.” Kali ini, suaranya terdengar normal dan tulus tanpa ada jejak keraguan, dan suara tersebut membuat Kyouko kembali pada kesadarannya. “……Apa?” “Kau salah, akulah orang yang meminta orang tersebut untuk membiarkanku menjadi shikigaminya.” Mata Kyouko melebar tidak percaya. “Bohong.” “Aku tidak bohong. Mungkin terdengar tidak meyakinkan bahwa orang luar sepertiku sengaja memilih hal yang tidak serasi dengan apa yang dijalani sebelumnya…… Namun sungguh akulah yang inisiatif meminta. Orang itu awalnya menolak, percaya bahwa terlalu banyak risiko jika menjadikanku shikigaminya, dan hanya mengizinkanku berjalan dijalan yang sama dikarenakan kegigihanku.” “…………” Tatapan Kyouko pun penuh keraguan. Harutora tidak berbohong, tiap kata yang diucapkannya adalah benar, dan Kyouko seharusnya bisa mengerti. Ia harap Kyouko mampu mengerti. “Orang itu memang memiliki perasaan yang rumit dan kompleks terhadap nama Tsuchimikado…… Seperti ia bangga akan hal tersebut dan juga tertekan karenanya, dan terkadang ia menderita karenanya. Tapi ia tidak terbawa karenanya, bisakah kau memercayai apa yang kukatakan?” Ia ingin dengan damai bekerja sama dengan semuanya, tentu saja termasuk Kyouko, dan akan lebih bagus jika Natsume turut bergabung. Tidak, Natsume pasti harus tergabung. Bahkan jika ia adalah shikigami yang tidak berguna, mungkin ini – menciptakan ‘tempat untuk Natsume’ – adalah sihir terkuat yang mampu Harutora berikan kepada tuannya. “……Apa, jika kau berkata demikian, aku……” Kyouko berbicara dengan marah, tatapannya menurun melihat kakinya. “Pada akhirnya ini hanyalah cinta bertepuk sebelah tanganku? Aku dengan mudahnya dilupakan?” “Huh? Tidak…… Aku……” Ia tidak bermaksud demikian. Sebelum ia menyelesaikan perkataannya, suara lain pun menarik perhatian mereka. “……Apa yang kalian berdua lakukan?” Suara tersebut terdengar dingin dan keras, bagai armor yang dibuat dari besi tebal. “Natsume?” Natsume berjalan menaiki tangga darurat, menatap pada wajah-wajah yang dengan anehnya terlihat muram. “Apa yang kalian lakukan ditempat ini? Bukankah seharusnya perselisihan kalian sudah selesai dengan pertarungan kemarin?” “Ah, tidak, kau salah, Natsume. Kami tidak bertengkar—“ Harutora dengan segera menjelaskan, namun Kyouko tiba-tiba menyela perkataannya. “Dia benar, kami telah berbaikan.” Ucapnya tak berekspresi. “……Berbaikan?” “Benar, Tsuchimikado dan Kurahashi awalnya adalah satu keluarga. Kesalahpahaman diantara kami telah terselesaikan, dan sekarang kami hanya mengobrol biasa sebagai sesama keluarga cabang Tsuchimikado.” Suara Kyouko terdengar sedikit bergetar, provokasi pun ditunjukan walau kalimat yang dikatakan bermaksud lain, dan Harutora dengan segera berusaha untuk meringankan suasana. “Itu benar, Natsume. Aku tidak tahu bahwa dia sebenarnya ada hubungan keluarga dengaku, bagaimana kau tidak memberitahukanku segera, haha……” “…………” Natsume dengan diam memerhatikan keduanya, dan Harutora tidak menyadari bahwa bibirnya sedikit bergetar. “……Istirahat sebentar lagi selesai, segera kembali ke kelas.” Natsume tiba-tiba membalikkan tubuhnya dengan sikap dingin, dan tidak dapat dibedakan entah Natsume menerima penjelasan Harutora dan Kyouko atau tidak. Harutora dengan segera memanggil Natsume: “Tunggu.” Ini kesempatan bagus. Meskipun ia hanya berbincang sedikit, ia telah menyadari bahwa permusuhan antara Kyouko dan Natsume bukan hanya sekadar cemburu biasa ataupun keinginan menjadi yang terunggul. Dengan demikian, mereka harus setidaknya memperdalam rasa pengertian mereka satu sama lain meskipun mereka tidak bisa langsunng berbaikan. Natsume telah mengekspresikan dirinya bahwa ia tidak mengerti mengapa Kyouko memusuhinya sangat. Mungkin mereka setidaknya lebih kurang bisa memperbaiki hubungan mereka jika mereka mau saling mengerti satu sama lain. “Jangan dingin seperti itu. Kami bertarung kemarin, tapi setelah berbicara sekarang, aku tahu bahwa ia telah introspeksi, dan bahkan ia datang untuk meminta maaf, bukan?” Harutora berusaha keras menjelaskannya untuk Kyouko. Kyouko tidak berucap apapun, ekspresinya kompleks, namun Harutora sangat bersyukur kepadanya untuk tidak membuka mulutnya untuk berbicara hal yang sembrono. “Bukankah kau bilang bahwa kau sebenarnya tidak membenci Kurahashi? Terlebih lagi, apa yang ia katakan juga sebenarnya beralasan, dan jika kalian tenang dan duduk untuk berbicara, mungkin situasi ini akan—“ “Kau juga berbicara dengan senangnya saat berbicara dengan murid-murid lainnya pagi ini.” Natsume mendengar berbicara lagi dan lagi penuh semangat sebagaimana ia akan pergi, dan berhenti untuk berbicara tanpa membalikkan tubuhnya. “Oh, itu, aku tidak mengerti apa yang terjadi awalnya, tapi aku telah menyadari setelah berbicara bahwa semuanya tidak berbeda dari orang-orang biasa. Prasangka mereka terhadap Tsuchimikado tidak sedalam seperti dulu, dan mereka bahkan setuju untuk membiarkanku bertanya jika aku tidak mengerti pelajaran—“ “—Itu……” “Apa?” “Itu – bersikap demikian dengan orang-orang disekitarmu, mendapati hati orang-orang, apakah itu metode yang kau bicarakan kemarin?” Kehampaan yang ada didalam suaranya membuat Harutora bergidik. Harutora terkejut ketika ia mendengar kalimat tersebut, tanpa ada waktu untuk memikirkan entah ia memang terkejut, heran, atau bahkan marah. Ia tidak pernah membayangkan Natsume akan berucap demikian, dan setelah mendengarnya, Kyouko pun turut terkejut sebagaimana ia menatap Natsume. Natsume pelahan membalikkan tubuhnya. “Harus berapa kali aku bilang agar kau mengerti, Harutora? Prosesmu tertinggal jauh dengan murid-murid lainnya, dan kau tak akan mampu mengejar mereka jika kau hanya memuji mereka. Kenapa kau tidak mengerti ini?” Suara yang tertahan, dan tatapan yang mendidih akibat amarah. “Onmyoudou bukanlah tempat untuk bersenang-senang dengan orang-orang, dan tempat ini berbeda dengan sekolah normalmu sebelumnya. Jika kau ada waktu untuk bersantai-santai dengan murid-murid kelas dan mengobrol dengan Kurahashi-san, kenapa kau tidak gunakan untuk melatih dirimu.” Natsume berbicara dengan serius dan sungguh-sungguh, terlihat menyedihkan. “Ap—“ Emosi yang tertahan didalam hati Harutora tak terbendung lagi, dan akhirnya pun meledak-ledak ketika Harutora membuka mulutnya. “Apa yang kau candakan! Natsume, siapa yang kau coba bodohi dengan sikapmu yang seolah-olah kau tinggi dan berkuasa!” Ia berteriak dengan marah. Harutora berteriak dengan marah yang berapi-api. Natsume melangkah mundur seolah-olah ia baru saja terkena badai, dan bahkan Kyouko yang mendengarnya pun menjadi kaku. Namun, Harutora tidak berhenti berteriak, dengan tidak adanya niatan untuk berhenti. “Kau pemalu, jadi kau meremehkan orang-orang yang berusaha untuk akrab? Seorang bocah yang memiliki masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain berani untuk berbicara omong kosong seperti itu!” “Ap……!” Natsume pun tak mampu untuk berkata-kata seolah-olah ia telah dipukul bertubi-tubi. Kemarahan Harutora tidak mampu dihentikan setelah ia mengeluarkannya. “Aku juga tahu bahwa prosesku masih terbelakang dan aku adalah orang luar yang tidak tahu apa-apa mengenai Onmyoudou. Tapi karena ini, apa salahnya untuk memercayai orang yang ada disekitarku dan meminta bantuan semuanya untuk membantuku? Bekerja sama dengan murid lain dan bekerja keras bersama juga merupakan metode yang bagus! Kau tidak bisa melakukannya – jangan berpikir kau hebat dan menghina orang lain hanya karena kau tidak memiliki keberanian!” Ucapnya marah, tak mampu mengingat kapan terakhir kali ia berteriak seperti ini kepada orang lain. Terasa seolah-olah seluruh udara yang ada didalam tubuhnya diremas, dan ia tidak mampu untuk berhenti bergetar. Namun, ia harus mengatakannya. Ia marah pada ucapannya Natsume, kesal bahwa kerja kerasnya tidak diterima dengan baik, dan tak mampu untuk membiarkannya dengan senyuman ataupun pujian. Dibawah serangan intens emosi Harutora yang mengebu-gebu, wajah Natsume memucat, terlihat seperti jiwanya telah dicuri oleh momentum. “Bekerja sama dengan yang lainnya… Keberanian…” Ia menatap Harutora kosong, mulutnya bergumam dan sekilas cahaya pun muncul dari sudut matanya. “Hal-hal seperti itu… Aku tak butuh Harutora-kun untuk memberitahukannya padaku hal tersebut.” “……!” Natsume tersandung, meninggalkan Harutora dengan langkah tak stabil. “Tsuchimikado-kun, kenapa kau ada ditempat seperti ini? Waktu yang kita janjikan sudah—“ pria muda berjas pun muncul ditempat yang sama dimana Natsume muncul. Harutora ingat laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut adalah laki-laki yang telah mencari Natsume dihari sebelumnya saat istirahat siang dan selesai kelas yang mengatasnamakan kelas khusus. Ia terkejut melihat Natsume berada ditangga, dan dengan jelas khawatir menyadari atmosfer yang tidak mengenakkan tersebut. Lalu, Natsume menundukan kepalanya, memunggungi Harutora. Ia berjalan menuruni tangga, kakinya berdentum pada setiap langkahnya, dan melewati laki-laki yang kebingungan tersebut, menghilang menuju gedung akademi. Laki-laki muda tersebut menatap Natsume yang pergi berjalan menuju lantai gedung dan Harutora yang berada ditangga dengan sikap yang ragu-ragu. Pada akhirnya, ia pun memanggil: “…tunggu,” dan pergi berlari untuk mengejar Natsume. Hanya Harutora dan Kyouko yang tertinggal. “……Sial.” Rasa lelah karena lubang besar yang terbuka didadanya menyerang Harutora setelah ia mengeluarkan emosi tertahannya. …Orang itu…… Natsume telah lupa dengan tradisi keluarga bahwa ia harus bersikap seperti laki-laki dikalimat terakhirnya, dan telah merubahnya menjadi seorang perempuan yang melupakan penyamarannya. Kilasan dirinya yang sebenarnya dari balik penyamarannya sebagai seorang laki-laki terus menyiksa hatinya. “……Hei……” Kyouko yang berakhir dengan menyaksikan kejadian tersebut dari samping pun berbicara dengan ragu-ragu: “Aku, mungkin bukan posisiku untuk berbicara seperti ini, tapi…… Apakah tak apa untukmu untuk tidak mengejarnya?” Ia bertanya denga hati yang terguncang, seperti ia telah menyentuh sesuatu yang telah hancur. Harutora tidak menjawab. Ia tak bisa menjawab. Hingga kemudian bel yang menandakan istirahat siang telah selesai perlahan berbunyi, seolah-olah terdengar lebih lambat dari biasanya. “Tsuchimikado-kun – Natsume-kun! Tunggu.” Dengan cepat ia mengejar Natsume yang berlari melalui aula. Namun, ia masih terus bergerak maju tanpa menoleh ke belakang bahkan jika suaranya telah memanggilnya dari belakang. Ia dengan segera mencari-cari Natsume ketika Natsume tetap tidak muncul bahkan ketika waktu janjian mereka telah lewat, dan sebagai hasilnya kejadian tersebut terjadi. Orang yang ada ditangga tersebut adalah shikigami yang telah ia lihat kemarin. Mereka mungkin bertengkar. Punggung mungil Natsume bergetar dengan napasnya. Ia pun tak mampu untuk tidak mendesah. Disisi lain, ia mengasihi Natsume, dan disisi lain ia diisi dengan perasaan yang tidak menyenangkan setelah melihat adegan tersebut. Pikirannya mengerti bahwa ini tak dapat diubah, namun ia merasa sakit karena ketidakdewasaan rajanya dan penampilan jeleknya. Khususnya, ini adalah salah shikigami tak berguna tersebut, yang dimana telah mendorongnya pada batas toleransinya. “……Tak ada pilihan lain.” “Benar, tak perlu menunggu lebih lama lagi.” Ia tak mampu menoleransinya lagi, dan suara yang tiba-tiba berubah dari biasanya pun membuat Natsume berhenti dengan terkejut. “Natsume-kun, sebenarnya dirimu tak perlu untuk mempermasalahkan hal sepele seperti itu. Mari mulai sekarang, meskipun sekarang masih belum waktunya.” Ucapnya pada Natsume. “Ap-Apa yang kau katakan?” Natsume akhirnya berbalik untuk melihat laki-laki tersebut. Meskipun hatinya sedang bimbang, ia dalam bahaya, namun sayangnya reaksinya masih terlalu lambat. Pertengkaran dengan shikigaminya masih menggelayuti pikirannya, menyebabkannya untuk tak mampu mengubah emosinya dengan segera. Sungguh sikap yang kekanakan, namun ia tak harus menanggungnya dimasa depan nanti. Dengan segera ia mengleluarkan jimat. ''"Stupefy, seal, bind. Order."'' Jimat pun melayang dari jari-jarinya. Membuat Natsume untuk sementara tak sadarkan diri. Ia menaruh kedua tangannya ke dalam saku celananya, mendengus ketika ia melihat Natsume yang tidak sadarkan diri. “Harusnya telah melakukan ini sejak lama.” “Jangan terburu-buru, selanjutnya adalah yang sebenarnya.” Akan mengurusi orang yang menghalangi ‘edukasinya’ nanti? Terlebih lagi, bagaimanapun Natsume komplain, shikigami muda tersebut pastinya adalah pilar dukungannya, dan mereka harus dengan segera menyelesaikan masalah tersebut sesegera mungkin. “Bagaimanapun, itu adalah sesuatu yang buruk untuk membiarkannya sendiri.” “Aku mengerti. Serahkan padaku untuk mengatasinya.” Senyuman dingin pun muncul dalam wajahnya ketika ia mengatakan hal tersebut.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information