Editing
Hakomari (Indonesia):Jilid 2 2 Mei
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===(Sabtu) 2 Mei 10:00=== Aku melihat setiap benda yang ada dalam pandanganku, mengumpulkan dan mendapat kesadaranku sebagai Hoshino Kazuki. Langitnya. Atap-Atapnya. Tanah. Pasir. Otonashi Maria. Tanganku. Hoshino Kazuki. Tempat ini adalah bangunan belakang sekolah. Aku—diriku. Aku jadi terbiasa, karena kesadaranku sudah berganti beberapa kali. Tapi karena aku sudah terbiasa, aku jadi sadar: Yang aku alami sudah pasti adalah ‘’mati suri’’. Aku menghilang di saat aku bukanlah aku. Aku tidak bermimpi. Ini adalah ‘kematian’ yang menghampiriku perlahan-lahan. Kalau aku tidak menghancurkan Seminggu di Dalam Lumpur saat tanggal 5 Mei, aku akan menghilang selamanya. Dengan kata lain, aku akan ‘mati’. “Kazuki?” Gadis yang ada di depanku memanggil. Aku mengangguk dengan tenang, tapi langsung sadar kalau itu saja tidak akan cukup dan menambahkan “Ya, <u>Aya</u>.” Otonashi-san melihat jamnya dan mengerutkan dahi. Aku melihat sebuah gitar elektrik yang jelek di dekat kakinya. “Benda ini? Aku membawanya dari ruang klub musik ringan.” Itu gitar yang sudah sangat tua, tapi karena senar-senarnya kelihatan baru, mungkin ini masih sering digunakan. ...dan aku yakin dia mengambilnya tanpa izin dulu. “Kamu tau, aku memain-mainkan gitar di dalam Kelas Penolakkan untuk menghabiskan waktu.” Otonashi-san mengambil gitar elektrik itu dan mulai bermain. Dia memainkannya dengan cukup lihai. Sebaliknya, memainkan kunci F saja aku tidak bisa. Dia berhenti dan menyerahkan gitarnya padaku. “Eh?” "Main. Aku tau kamu dapat gitar dari kakak kamu.” “Ah, jangan... aku tidak bisa memainkannya.” “Aku tidak peduli. Mainkan saja sewaktu aku bicara. Dengan begitu, aku bisa tau kapan kamu berubah jadi Ishihara Yuuhei.” Aku mengerti. Itu kenapa dia membawa gitarnya. Aku payah dalam memainkannya, jadi cukup memalukan, tapi aku mulai memainkan sebuah lagi dari grup rock klasik yang kuingat dari buku. “Aku heran kenapa kamu bisa tau aku dapat gitar dari kakak.” “Tidak ada yang tidak aku tau tentang kamu,” dengan tenangnya dia berkata begitu. “...Kamu tidak lupa sama hal-hal yang didapat dari Kelas Penolakkan, Aya?” Tiba-Tiba saja pertanyaan itu muncul di kepalaku, jadi aku menanyakannya sambil terus dengan payahnya memainkan gitar. “Hm, yah, aku ingat semua. Tidak... tepatnya, aku pasti lupa beberapa hal karena banyaknya pengulangan yang sama. Tapi pada dasarnya, aku hampir ingat semua hal.” Otonashi-san memberengut. “Apa yang kamu rasakan berbeda?” “Ya, aku tidak begitu ingat. Karena ingatanku kebanyakan hanya gambar-gambar, jadi terasa kabur. Seperti kita yang tidak bisa ingat wajah setiap orang yang berpapasan dengan kita di kota." Setelah dengan kata-kataku, Otonashi-san membuka lebar matanya, dan dia hanya diam. "Eh? Kenapa?" "Ah, tidak—" Karena melihat kebingungannya, aku merasa lebih kebingungan daripada dia. "Jadi kamu hampir tidak ingat dengan apa yang kita lkukan dalam ''kotak''?" "Y-Ya kurang lebih." "Oh..." Otonashi-san tanpa kutau alasannya tetap diam saja. Dan sambil menunggu, aku melihat wajahnya, tapi dia alangsung memalingkan mata. “Setelah dipikir-pikir, memang wajar juga. Tidak mungkin kamu bisa mengingat semua seperti aku, soalnya kamu bukan ''pemilik''. Ya, semua jadi masuk akal. Itu juga kenapa—” dia terus menggumam dengan mata yang dijauhkan dariku "—kamu memanggil aku Aya." “Eh?” “Abaikan." Otonashi-san kembali dalam kepercayaan dirinya dan menatap tajam aku. “Hei, Kazuki. Kamu kok berhenti mainnya." Cepat-cepat aku memainkannya lagi. Karena lupa sudah sampai mana, aku harus mulai dari awal lagi. “Aduh, gara-gara kamu cuma bicarakan hal sepele, aku jadi belum bilang yang penting-pentingnya." "Maaf. Kita kembali ke permasalahan kita?" “...Yah. Karena aku masih belum bisa percaya kata-katanya Ishihara Yuuhei, aku tidak akan langsung menerimanya sekarang. Karena aku masih yakin kamu 'Hoshino Kazuki', aku ingin membicarakan kotak ini.” Aku mengangguk untuk memintanya memulai. “Kamu harus paham kalau ada beberapa jenis kotak. Mungkin kurang jelas, tapi simpelnya, ada ‘’kotak dalam’’ dan ‘’kotak luar’’. Kelas Penolakan adalah tipe ‘’kotak dalam’’, dan ‘’Seminggu di Dalam Lumpur’’ lebih ke ‘’kotak luar’’.” “Hm? Bedanya?” “Kotak dalam ada kalau si pemilik mengira keinginannya mustahil di dunia nyata. Contohnya, Mogi Kasumi, pemilik Kelas Penolakan tidak percaya mengulangi masa lalu adalah hal yang bisa terjadi. Jadi dia membuat sebuah tempat jauh dari dunia nyata di mana dia percaya keinginannya bisa diwujudkan. Mogi menjebak dirinya sendiri dan teman sekelasnya ke dalam kotak di mana dia bisa percaya kalau keinginnanya bisa dia dapat.” Aku mengangguk sambil terus bermain. “’’Kotak luar’’ ada kalau si pemilik percaya keinginannya bisa diwujudkan di dunia nyata. Si pemilik Seminggu di Dalam Lumpur percaya kalau keinginannya bisa diwujudkan dengan kemampuan kotak. Memang, mengambil alih tubuh seseorang bisa saja terjadi di dunia nyata, yang berarti tidak perlu membuat tempat khusus ke luar dunia nyata. Dan ini kenapa aku masih belum bisa merasakan dengan jelas keberadaan kotak ini.” “Aku masih belum begitu mengerti... tapi intinya, kotak akan jadi ‘’kotak luar’’ kalau kita percaya keinginan kita bisa terwujud di dunia nyata, sementara untuk ‘?’kotak dalam’’ adalah sebaliknya?” “Kurang lebih begitu. Kalau kita nilai dengan tingkatan 1-10, Kelas Penolakan dapat nilai dalam, 9, dan Seminggu dalam Lumput akan dapat nilai luar, 4. Lebih tinggi nilai luarnya, lebih mungkin pula kotaknya akan mempengaruhi dunia nyata.” Pengaruh Kelas Penolakan memang hampir tidak ada, terlihat dari teman sekelasku yang ikut terbawa tidak bisa mengingatnya. Jadi, ini artinya Seminggu di Dalam Lumpur berbeda?” “Ah─” Aku menyadari kenyataan perih dari keadaanku sekarang. Aku dibenci oleh semua teman sekelasku. Yang lebih parahnya, hubunganku dengan Daiya, Kokone dan Haruaki sudah kacau. “Jadi─ jadi─ , keseharianku yang hancur ini─ “ “Iya, sudah <u>tidak bisa dikembalikan</u>” Tangan yang tengah memainkan gitar jadi terhenti. Suara gitarnya berhenti. Tidak akan kembali? Keseharianku tidak akan kembali semula? Keseharianku tetap akan rusak karena sesuatu yang tidak masuk akal? Jadi─<u>sudah tiada</u>. <u>Hal yang ingin kudapat kini tiada lagi</u>. Di saatku menyadari ini, penglihatanku berubah hitam seakan-akan setiap setiap gelombang cahaya dunia ini dimatikkan dengan sebuah pukulan. Maksudku, aku tidak punya tujuan lagi. Sudah percuma saja menghancurkan kotak itu. Aku tidak bisa melihat apapun. Masa bodoh. Kesadaranku mulai hilang. Otonashi-san mengatakan sesuatu, dan aku juga membalasnya. Aku tidak tau apa yang aku atau dia katakan, dan aku tidak peduli. Aku ingin berteriak. Tapi meski berteriak, tidak ada siapapun yang bisa menolongku.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information