Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-8=== Pada hari setelah kami mengunjungi ''maid'' kafé, jumlah orang di dalam ruangan klub mencatat rekor tertinggi. Kami memeras otak kami bersama karena menurut Yukinoshita, ketika pengobatan gejalanya tidak efektif, kamu perlu mengubah sudut pandangmu dan berusaha membasmi akar penyebab masalah tersebut. Aku tahu bahwa Yukinoshita dan aku – dan mungkin juga Yuigahama – adalah anggota klub. Itu juga tidak terlalu misterius melihat Totsuka dan Zaimokuza disini karena mereka kadang-kadang berkunjung. Satu orang lagi hadir meskipun itu tidak biasa baginya untuk berada disini, dan misteriusnya, dia berbaur ke dalam tempat ini. “Apa yang membuatmu datang kemari, Hayama?” tanyaku. Hayama sedang membaca sebuah buku di dekat kaca jendela. Oi, yang benar saja, pikirku. Sedang apa salah satu pria baik tipe atletis ini membaca sebuah buku? Aku bertaruh bukan hanya itu saja yang mampu dilakukannya. Ketika aku memanggilnya, Hayama menutup bukunya dan melambaikan tangannya dengan gaya rendah hati. “Kamu tahu, Yui memanggilku kemari…” “Yuigahama memanggilmu?” Aku berpaling untuk melihat Yuigahama yang dadanya terbusung akan rasa bangga untuk alasan tertentu. “Yap, Aku agak memikirkannya, dan bukankah kamu berpikir pasti ada beberapa alasan tertentu Kawasaki-san berubah. Jadi aku pikir itu akan bagus untuk melenyapkan alasan itu tapi, macam, itu agak susah untuk dilakukan ketika tidak ada orang yang memberitahu kita apa alasan itu, ente tahu?” “Ya, kurasa.” Yang ajaibnya, argumen Yuigahama cukup logis. Terpesona akan keajaiban kecil ini, aku hanya bisa bergugam sebagai responnya. Sebagai akibat sanjungan itu, Yuigahama membusungkan dadanya lebih jauh lagi sampai aku bersumpah dia sedang melihat ke langit-langit. “Aku tahu, benar?! Itulah mengapa kita harus memikirkan sesuatu untuk melawannya. Jika dia berubah menjadi buruk se-kali, maka kita bisa mengubahnya menjadi baik kali ini.” Dia adalah salah satu jenis orang “dua kali salah menjadi benar<ref> ori :two wrongs make a right</ref>”. Dia pasti lebih antek dibanding ''Three Stooges''. “Jadi, mengapa perlu memanggil Hayama-kun?” kata Yukinoshita dengan agak jengkel, seakan dia tidak terlalu menganggap tinggi kemampuan Hayama. Tapi Hayama tidak terlihat begitu peduli karena dia telah memalingkan perhatiannya pada Yuigahama. “Kamu tidak mengerti, Yukinon,” kata Yuigahama. “Hanya ada satu alasan mengapa seorang gadis bisa berubah.” “Alasan seorang gadis bisa berubah… apa kamu sedang mengatakan tentang degradasi seiring waktu?” “Bukankah itu disebut penuaan?! K-Kamu salah mengerti! Seorang gadis akan selalu menjadi seorang gadis di dalam hatinya! Yukinon, lebih berbanggalah pada dirimu sebagai seorang wanita!” “Jangan itu lagi…” Yukinoshita menghela karena tercengang. Namun, dia ada benarnya juga. Menurut pendapatku, para gadis yang memakai frasa “kekuatan gadis” memiliki kekuatan gadis yang lebih rendah dibanding para gadis yang mereka tegur akan tidak memiliki kekuatan gadis. “Alasan seorang gadis bisa berubah a-adalah… cinta atau sesuatu semacam itu.” Aku tidak menyangka gadis ini bisa menyebutkan sesuatu yang begitu memalukan. …belum dibilang bahwa dia yang paling merasa malu di antara kami semua. “Y-yang penting! Ketika kamu menyukai seseorang, seluruh duniamu berubah! Aku pikir kita sebaiknya mencari seseorang yang bisa memicu reaksi itu… jadi aku memanggil Hayato-kun.” “Er, Aku tidak mengerti mengapa kamu terpikir akan diriku,” Hayama berkata pada Yuigahama dengan senyuman tegang. Oi, kamu bajingan, jika kamu bahkan tidak tahu mengapa dia terpikir akan dirimu, aku akan lebih kesal pada dirimu. Zaimokuza jelas memikirkan hal yang sama, karena dia menatap pada Hayama pada kira-kira saat yang sama denganku. “Aku yakin ada banyak pria lain yang akrab dengan para gadis. Bahkan diantara kita… bukankah Totsuka cukup populer?” Oh, bagus… jadi Hayama sadar akan kepopulerannya sendiri… Maksudku tidak, aku tidak akan pernah memaafkan bajingan itu. Zaimokuza jelas memikirkan hal yang sama, karena dia menatap pada Hayama pada kira-kira saat yang sama denganku. “A-Aku? Aku tidak benar-benar tahu tentang itu…” Totsuka melihat ke bawah, wajahnya memerah. Ketika Yuigahama melihat bagaimana tampang Totsuka, Yuigahama melipat tangannya dan merenung sedikit. “Hmm. Aku juga merasa Sai-chan itu imut, tapi aku tidak merasa dia itu tipenya Kawasaki. Pria lain disini, mari kita hadapi saja, Chuuni itu tetaplah chuuni. Itu menyisakan hanya Hayato-kun.” “Oi, jangan dengan santainya mengabaikanku.” Dia merona merah terang. “K-Kamu tentu saja tidak mungkin, Hikki!” Men, dia tidak perlu benar-benar marah padaku… Omong-omong, Zaimokuza bahkan lebih terkejut dibanding diriku yang sama sekali diabaikan… juga, apa julukannya pada Zaimokuza itu ‘Chuuni’? “Penilaian Yuigahama-san akurat,” kata Yukinoshita padaku. “Apa kamu benar-benar percaya bahwa ada orang di kelasmu yang akan menyadari keberadaanmu?” “Tidak.” Aku setuju dengannya. Kamu tahu, jika aku itu seorang gadis, aku tidak akan menaruh sedikitpun ketertarikan pada seorang penyendiri sepertiku. Lihat, itulah talentaku sebagai seorang ninja, oke. Kamu tidak bisa apa-apa ketika eksistensimu diselimuti ke dalam bayang-bayang. Men, sungguh ninja yang hebat diriku ini. Percayalah… “Oh, uh, Aku tidak mengartikannya seperti itu. Maksudku kamu benar-benar tidak seburuk itu, hanya, kamu tahu, ada alasannya dan sebagainya… pokoknya, aku meminta Hayato-kun untuk membantu.” Saat aku berpikir bagaimana aku akan memakai kemampuan shinobiku untuk menjadi Hokage suatu hari nanti, Yuigahama melanjutkan pembicaraannya pada Hayama yang berada di depannya. “Tidak bisakah kamu membantu kami?” Dia menepukkan kedua tangannya bersama dan membungkukan kepalanya. Tidak ada pria yang akan menolak jika dia diminta tolong seperti itu. Banyak hal terjadi pada pria. Dari sejak mereka kecil mereka akan senang jika seseorang meminta sesuatu pada mereka dan mereka akan mendapat perasaan aneh dalam dada mereka jika seseorang menepukkan tangan mereka bersama untuk meminta tolong dan mereka akan termotivasi oleh keinginan untuk menjadi seorang pahlawan dengan membantu orang lain. Banyak hal, kurasa. Hayama terlihat tidak berbeda. “Aku mengerti,” dia menjawab sambil mengangkat bahunya sedikit. “Tidak ada pilihan lain kalau itu alasannya. Aku tidak bisa menjamin apapun, tapi aku akan melakukan apa yang bisa kulakukan.” Dia berhenti sejenak. “Kamu juga berusaha yang terbaik, Yui,” katanya selagi dia menepukkan tangannya pada bahu Yuigahama. Ugh, bukankah dia yang seharusnya berusaha yang terbaik? “Te-terima kasih…” Yuigahama menjawab dengan tersipu-sipu karena disentuh. Dan dengan itu, rencana Yuigahama “Operasi: Aksi Komedi Romantis Gigolo Hayama!” mulai berjalan. Sungguh<!--sense--> selera penamaan yang jelek. Intinya sederhana. Hayama akan menggunakan seluruh kekuatan gigolonya sekaligus untuk merebut dan menjaring hati Kawasaki. (Omong-omong, mengapa mereka berkata kamu 'merebut' hati seseorang? Bahkan seorang gigolopun tidak mampu mengoyak hati seseorang dari dada seseorang.) Berpindah ke posisi di area parkiran sepeda, kami terus menunggu sebagai persiapan untuk kedatangan Kawasaki. Tentu saja, karena itu tidak biasa bagi kami untuk bersama Hayama, kami menaruh sedikit jarak di antara kami sehingga kami bisa memperhatikan apa yang terjadi di antara dia dan Kawasaki. Dan kemudian akhirnya, saatnya tiba. Kawasaki berjalan ke dalam pandangan, dengan lesu menyeret kakinya dengan cara yang sama seperti semalam. Selagi dia menahan kantuk dan membuka kunci sepedanya, Hayama memilih saat itu untuk muncul. “Halo. Kamu terlihat letih,” ucapnya dengan enteng. Itu sebenarnya sebuah sandiwara, tapi dia mengatakannya dengan kemulusan yang begitu alamiahnya sampai-sampai kami, yang mendengar di dekat sana, tidak dapat tidak mengutarakan “Halo” kembali padanya. “Apa kamu ada pekerjaan paruh waktu? Kamu sebaiknya jangan mengigit lebih banyak dari yang bisa kamu telan, kamu tahu?” katanya dengan kekhawatiran yang begitu santai. Aku tidak bisa percaya Hayama itu, setengah dariku berpikir demikian, sementara setengah lagi sudah jatuh cinta padanya. Sementara itu, Kawasaki hanya menghela dengan jengkel. “Terima kasih sudah mengkhwatirkanku. Yah, sampai jumpa.” Dia mulai mendorong sepedanya keluar tanpa sedikitpun rasa peduli. Tapi selagi dia memalingkan punggungnya, suatu suara hangat menyergapnya, suara yang bisa mencairkan bahkan hati terbeku sekalipun. “Lihat…” Itu membuat Kawasaki berhenti di tempat. Dia berpaling pada Hayama dari bahunya di tempat dia berdiri. Angin awal musim panas yang menyegarkan berhembus di celah antara mereka berdua. Pada perkembangan komedi romantis yang tiba-tiba ini, Yuigahama mencondongkan seluruh tubuhnya ke depan dengan ketertarikan besar, mengepalkan tangannya dengan begitu eratnya sampai-sampai telapak tangannya berkeringat. Sementara itu, Zaimokuza berpendar dengan rasa benci dan cemburu dan mengepalkan tangannya dengan niat membunuh. Saat hembusan menyegarkan itu berhenti, suara Hayama berdering. Hayama memiliki aura pria tampan yang berkilau-kilauan di sekujur tubuhnya. Dia begitu berbau feromon<ref> Hormon cinta </ref>. “Kamu tidak perlu berpura-pura begitu kuat, kamu tahu?” Selama sejenak, mereka berdua tidak mengatakan apapun. “Terima kasih, tapi tidak terima kasih.” Kawasaki terus mengayuh sepedanya. Tapi bagi Hayama Hayato, waktu telah berhenti. Dia sudah ditinggalkan disana. Itu memakan sepuluh detik penuh bagi Hayama untuk kembali ke tempat di mana kami menonton mereka dari balik bayang-bayang. “Jadi kelihatannya aku ditolak,” dia tertawa dengan malu-malu “Oh, kerja b'gu- pffffft.” Aku bermaksud untuk menghiburnya, tapi kata-kata itu hanya tidak mau keluar dari mulutku. Sebuah sensasi yang tidak kukenal sedang menendang di perutku. Sia! Pinggangku! Selagi aku melawan untuk menahan perasaan tiba-tiba yang meliputi diriku, pria di sampingku sedang meluap-luap. “HAHA, BWAHAHAHAHA! Kamu di-ditolak! Ditolak! Rupanya tidak begitu panas juga, setelah ditolak! Bwahahaha!” “D-Diiiiam sudah, Zaimokuza pfffft…” Aku mendengus dengan keras. “Itu tidak baik untuk tertawa, kalian berdua!” Totsuka menegur kami, terlihat seakan dia sedang berusaha sangat keras untuk menahan gelak tawanya sendiri. Teriakan tawa Zaimokuza begitu menular dan dia hanya tidak bisa menahan dirinya sendiri. “Y-yah, kamu tahu. Aku tidak benar-benar keberatan, Totsuka,” kata Hayama, sambil meringis. …men, dia pria yang baik. Dia bahkan membantu kami meski dia sendiri sangsi, dan karena itu dia merasakan dipermalukan. Dan namun dia menerimanya seperti orang sportif dirinya itu. Dapat diduga, Zaimokuza menahan tawanya saat dia memikirkan situasi Hayama, dan daripada tertawa dia membatuk keras. “Tuan Hayama… kamu tidak perlu berpura-pura begitu kuat pfffft! Hahahaha!” “Idiot! Hentikan itu, Zaimokuza! Berhenti membuatku tertawa!” Saat Zaimokuza dan aku tertawa meraung-raung, wajah Yuigahama menjadi kaku. “Kalian begitu parah…” “Jadi ini juga sebuah kegagalan,” kata Yukinoshita. “Terpaksa demikian. Hari ini, kita akan coba pergi ke toko yang satu lagi.” “Kurasa begitu…” Aku mendesah. Ini begitu menyenangkan. Ini adalah yang pertama kalinya aku begitu senang bergabung dengan Klub Servis. Titik. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information