Editing
HEAVY OBJECT:Volume 1 Bagian 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 15=== Dengan C4 di tangannya, raut muka Quenser berubah semakin masam. “...Apa yang harus kita lakukan?” katanya dengan suara bergetar. Suku cadang untuk Object adalah sebuah peralatan yang dibuat dengan presisi yang sangat khusus tanpa adanya cangkang bagian luar, jadi C4 sudah lebih dari cukup untuk menghancurkannya. Namun... “Ada banyak sekali benda yang harus dihancurkan. C4 kita tidak akan cukup!!” Ruangan yang sangat besar di dalam bangunan ini menyimpan banyak sekali bagian silinder. Quenser mengertakkan giginya pada situasi yang terasa kacau ini. Object adalah sinonim dari perang. Semua orang di dalam markas ini akan mati jika Object tidak berfungsi lagi. Jumlah suku cadang yang begitu banyak di markas ini menunjukkan betapa takutnya mereka akan hal yang akan terjadi itu. Musuh begitu pengecut karena menyerahkan semua masalah perang kepada Object, tapi itulah yang membuat mereka sadar akan kelemahannya. Heivia mundur di arah yang sama dan ia tanpa sengaja menyenggol bahu Quenser. “Hey, ayo kita ledakkan seluruh bangunan ini saja. Kalau kita tidak bisa menghancurkan suku cadang ini satu-satu, kita bisa menghancurkannya tiang utama bangunan ini dan meruntuhkannya!!” “Apa kau benar-benar yakin kalau tindakan itu pasti akan merusak seluruh suku cadang ini? Dan bahkan kalau setiap suku cadang ini rusak, mereka masih bisa mencari sisa-sisanya dan mengerjakan tiap komponen menjadi satu yang baru yang bisa digunakan!” “Tapi itu-...! Tidak, kau benar. Melanjutkan operasi Object adalah masalah hidup dan mati bagi mereka. Tidak mengejutkan kalau mereka begitu gigih. Tapi apa yang harus kita lakukan?” “Sial!!” Quenser mengutuk kejadian ini dan lari ke arah depo. Dia melihat tiap rak yang dibuat dengan bingkai logam untuk melihat apakah dia bisa mendapat informasi yang berguna. Saat dia membaca layarnya, rasa tidak sabarnya menumpuk, dan mencegahnya untuk menemukan solusi. Di saat yang sama, Heivia melirik ke arah pintu keluar. “Hey, ini berbahaya. Kita harus pergi dari sini! Kalau kita tidak bisa menghancurkan bagian bawah Object itu, tidak ada gunanya lagi kita berlama-lama di sini!! Kita harus segera keluar dari sini!!” “Tunggu, tunggu sedikit lagi!! Pasti ada sesuatu!!” jawab Quenser saat dia membalik petunjuk manual perawatan turbin yang ia temukan. Saat dia mendengar suara berat yang mirip dengan suara guntur dari langit mendekati mereka, jantungnya serasa mau berhenti. Itu adalah suara Water Strider yang bergerak. “Sial!! Kenapa Putri tidak memperingatkan kita lewat radio!?” pekik Heivia, tapi Quenser tidak mempedulikannya. Setelah datang sejauh ini, mereka akan mati sia-sia tanpa ada hasil yang mereka dapat. (Tunggu dulu sebentar. Kombinasi sensor level empat ini dan saklar otomatisnya...) Quenser melihat ke belakang dan melihat buku manual perawatan itu dan kemudian raknya. (Angka apa!? Kalau aku tahu angka kuncinya...!!) “Waktu habis, pahlawan!! Kalau kita tidak keluar dari ini dalam 30 detik lagi, kita akan terjebak di sini!!” “Beri aku satu menit lagi.” “Kenapa kau sibuk sendiri!? Apa kau tidak bisa menyimpulkan kalau kita tidak bisa menghancurkannya!?” “45 detik!!” Heivia mendengar suara langkah kaki dalam jumlah besar mendekati mereka. Quenser sepertinya sudah kehilangan kemampuannya untuk membuat keputusan yang rasional dan masuk akal karena harapan yang mereka miliki. Saat Heivia berpikir mau menendang bokong Quenser untuk membuatnya mau ikut pergi, Quenser melihat kepada Heivia. “Ayo kita pergi. Apa kita masih bisa melakukannya!?” “Karena ada orang idiot yang menghabiskan waktu di saat yang penting, ini pasti akan menjadi sangat mendebarkan, tapi untungnya! Lewat sini!!” kata Heivia saat mereka berlari menuju jalan belakang. Dia membuka pintu dan mengintip ke luar untuk melihat apakah Object itu telah melewati mereka. Sepertinya Object itu menuju ke area perawatan. Prajurit teknisi mengikutinya dari belakang. “Apa kita bisa melakukannya?” “Yang kita lakukan sekarang ini sama seperti masuk ke dalam sarang lebah, tapi kita tidak memiliki kesempatan lain. Fasilitas radar akan berada dalam status siaga yang sangat tinggi saat Object berada dalam status perbaikan. Kita harus keluar dari sini sebelum mereka mengganti modenya.” Mereka bisa mendengar suara berdenting. Itu tidak berasal dari pintu belakang. Personil yang bertugas di pintu utama itu sedang membuka pintunya. “Brengsek, ayo pergi!” Quenser dan Heivia hampir mendorong satu sama lain saat mereka keluar dari depo itu. Sepertinya tentara musuh sudah menurunkan penjagaannya karena satu-satunya Object yang menjadi ancaman mereka telah dihancurkan. Banyak orang berkumpul di dekat Water Strider seperti sedang melakukan parade kemenangan. “Hei, kau tidak berniat untuk menggunakan C4, ‘kan? Nyalakan pemicunya dan lempar ke arah sana.” “Apa kau ingin menggunakannya sebagai pengalih perhatian?” “Saat Water Strider itu selesai diperbaiki, kita membutuhkan rencana baru untuk keluar dari sini. Kalau mereka melaporkan ledakan itu ke seluruh area di dalam markas ini, mereka pasti berpikir kalau itu adalah serangan meriam dan Object akan dikirim untuk membalasnya!!” Quenser pergi mengikuti ide Heivia dan melempar bagian kecil dari C4 itu dan berlari. Ternyata benar bahwa mereka tidak memerlukan C4 itu. Setelah membuang semua C4-nya, mereka berlari ke belakang ke arah lubang yang mereka buat di barikade tadi. Lalu Quenser menyadari sesuatu. Dia berhenti. “Apa yang terjadi, pahlawan!? Apa kau meninggalkan sesuatu di belakang!?” “Yah, Putri sudah tertangkap!!” Heivia syok ketika dia mendengar hal itu dan ia memperhatikan secara serius apa yang dikatakan oleh Quenser. Mereka kembali lagi ke arah gedung lain daripada keluar melewati lubang yang mereka buat di barikade dan mengintip melalui sisi samping agar mereka bisa melihat pusat dari markas itu. Dari jarak tersebut, mereka bisa melihat sang Elite diborgol dan dipaksa untuk berjalan di dekat Water Strider. Sorak-sorai mereka ternyata bukan karena kembalinya Obyek mereka, tapi mereka begitu bersemangat karena mereka telah menangkap orang yang selama ini memiloti Object yang telah membahayakan nyawa mereka selama ini. Quenser melihat ke belakang dan kemudian dia menjadi bingung karena dia melihat sang Elite yang ada di depannya dan lubang keluar yang ada di belakangnya. “Brengsek. Apa yang harus kita lakukan!?” tanyanya. “Apa yang harus kita lakukan...? Oh tidak. Padahal tadi aku baru saja mengagumimu sebagai seorang ksatria, sekarang kau tidak bisa memilih apakah kau harus menyelamatkan sang Elite!” “Jadi apakah kita harus meninggalkannya!? Aku tidak bilang kalau kita bisa mengalahkan Object. Kita bisa meledakkan C4 itu di mana saja, ingat!? Kalau kita bisa membingungkan musuh dengan itu, kita bisa memiliki kesempatan untuk menyelamatkannya!!” “Hanya dengan kita berdua!? Mereka memiliki Object. Dan kalau pun mereka tidak memiliki Object, mereka memiliki banyak pasukan di sini!? Apa kau tahu, berapa banyak bala bantuan yang kita butuhkan untuk menerobos mereka semua!?” “Tapi tanpa Object, masalah ini jadi lebih sederhana ‘kan?” “Apa?” “Kalau kita bisa mengalahkan Water Strider, kita bisa melawan mereka dengan bala bantuan seperti tank atau pesawat, ‘kan!?” Quenser mengertakkan giginya dan mengoperasikan radio di tangannya. Dia tidak meledakkan C4. Dia mencoba menghubungi Froleytia dan para tentara lainnya yang melarikan diri, tapi Heivia langsung meraih tangannya ketika menyadari hal tersebut. “Kau bodoh!! Markas mereka ini dibangun dengan banyak fasilitas radar! Kalau kau mengirimkan sinyal radio, mereka akan menemukan kita dalam sekejap!” “Tapi...!!” “Tidak ada yang bisa kita lakukan. Kalau pun kita mengontak Froleytia dan yang lain, apa kau pikir mereka akan benar-benar datang!?” “Lalu apa kau pikir kita bisa meninggalkan sang Putri!? Apa kau tidak sadar alasan kita memisahkan diri dari pasukan utama dan datang ke tempat ini!? Itu karena kita tidak ingin meninggalkannya!” “Brengsek,” kata Heivia sambil mendecakkan lidahnya. Dia terlihat ragu dengan sesuatu, tapi akhirnya dia membulatkan keputusannya. “Instrukturku dulu waktu di akademi militer pernah memberi tahuku sebuah rahasia saat aku masih dalam masa-masa pelatihan.” “?” “Kalau kau bisa meningkatkan kekuatan pelacak infra merahnya pada misil anti tank generasi ke-8 ini, kita bisa membuat sebuah modifikasi khusus untuk diarahkan ke komputer, dan hubungkan ke port radio, satelit berkekuatan tinggi milik militer akan menangkap sinyal infra merah itu, dan menyelesaikan transmisinya.” “Tunggu, kau bilang...!!” “Tapi tidak ada jaminan bahwa fasilitas radar musuh tak menyadarinya trik kecil seperti ini dan rudal sekam yang menghalangi sinyal di langit tak akan menghalangi sinyal ini. Instruktur yang mengajariku trik ini bilang bahwa cara ini hanya boleh digunakan sebagai cara terakhir untuk mengirim sinyal SOS. Kita hanya bisa berserah pada keajaiban jika sinyal itu bisa bertahan selama semenit.” Saat dia menjelaskan semua itu, Heivia menurunkan misil itu dan membuat perlengkapan. Quenser memindahkan penutup misil itu dan mengarahkannya ke komputer. “Apa kau tahu di mana dan kapan satelit akan melintas di atas kita?” “Lihat jadwal di File 399 di perangkat genggammu. Kalau masih berada di dalam orbit standarnya, maka kita bisa memastikannya tanpa harus mengeceknya secara online.” Heivia mengkoneksikan radio dan misil anti tank itu dengan kabel dan secara perlahan memindahkan moncongnya ke arah langit berdasarkan petunjuk yang dimiliki Quenser di perangkat genggamnya. Saat dia melakukan itu, suara statik muncul di pengeras suara radio itu. “Ini, Heivia. ...Oke, sepertinya kita mendapatkan satelitnya.” “Cepat dan amankan jalur transmisinya dan hubungkan dengan perangkat komunikasi laser satlit milik Froleytia! Aku tidak tahu berapa lama koneksi ini akan bertahan.” Meski cara yang mereka gunakan ini ilegal, tapi mereka masih menggunakan kode umum militer, sehingga satelit masih bisa menyiarkan sinyalnya. Setelah mendapat sinyal yang menandakan bahwa cara ini berhasil, Quenser berbicara lewat radio. “Ini Quenser. Apa kau bisa mendengarku, Froleytia? Kita ada di dalam markas musuh!!” “...!?” Mereka mendengar suara napas seseorang yang berasal dari dalam radio itu. Karena memaksakan sinyal dengan perangkat rudal anti tank ini, sinyalnya terganggu dengan noise di dalamnya. Statiknya lebih besar daripada suaranya, tapi mereka masih mendengar kata-kata yang terucap satu sama lain. “Putri tertangkap oleh musuh di markas ini. Kita akan menyelamatkannya. Apa kau bisa mengirimkan bantuan? Markas ini hanya dibuat untuk perawatan Object saja dan fasilitas radar, jadi mereka tidak memiliki tank atau pesawat tempur. Jadi kalau bisa melakukan sesuatu dengan Object itu, kita masih memiliki kesempatan untuk mengalahkan mereka!!” “Apa kau tidak tahu betapa berbahayanya Obyek itu? Menyerahlah untuk menyelamatkan sang Putri. Tidak ada gunanya mati, dan Quenser, kau bukan prajurit sungguhan. Tidak ada yang akan menyalahkanmu kalau kau melarikan diri!!” “Kita akan mengurusi Object-nya,” kata Quenser datar. Tidak ada yang mengira bahwa kata-katanya memiliki arti yang sebenarnya daripada gertak sambal semata. “Froleytia, kau bisa menunggu sampai kau melihat cahaya besar akibat hancurnya Object, tapi yang harus kau lakukan adalah mengirim tank dan bala bantuan kepada kami! Itu saja bisa merubah situasi ini. Tolong pikirkan hal ini!!” “Oke, tapi aku tidak akan begitu berharap kalau aku adalah kau.” “Aku bebas untuk memilih harapanku luluh atau tidak,” kata Quenser sebelum mematikan radionya. Dia lalu melihat Heivia. Dia terunduk dengan tubuh yang bergetar dan berkata, “Sekarang kita telah melakukan apa yang kita bisa.” “Yah, tapi aku tidak berpikir kalau ada perubahan berarti kalau Froleytia membantu kita. Untuk satu hal, permintaanmu tidak didasari tata tertib militer. Dia tidak akan membahayakan bawahan dan unitnya dalam bahaya seperti ini.” “Sekarang yang tinggal kita lakukan hanyalah berharap bahwa keajaiban akan terjadi, atau menghancurkan Object itu sendiri dengan tangan kita.” “Jangan berbicara seperti membalikkan telapak tangan. Dan aku tidak pernah bilang sepatah kata pun tentang menyelamatkan sang Putri.” “Aku tahu.” Quenser tidak mengatai Heivia jika ia ingin melarikan diri. Dia yang memaksanya untuk ikut dalam kejadian ini, jadi tidak ada jaminan bahwa mereka akan selamat. Juga, apa yang Quenser lakukan sekarang bukanlah tindakan yang akan dilakukan seorang prajurit militer. Bahkan, dia sangat berterima kasih karena Heivia mau menemaninya di saat seperti ini. “Maaf, sudah membawamu di situasi seperti ini. Kau bisa meninggalkan markas ini melalui barikade itu dan melarikan diri ke hutan. Aku akan melakukan apapun untuk mengalihkan perhatian mereka terhadapmu.” “Tunggu, sialan kau. Jangan tinggalkan aku dengan trauma seumur hidup ini! Kau tidak memberiku pilihan lain, kau tahu!?” Heivia masih begitu keras kepala saat melirik ke arah barikade yang telah mereka lubangi sebelumnya, tapi saat Quenser menerobos dari belakang gedung itu dan meraih satu-satunya tempat mereka untuk berlindung dari pandangan musuh, Heivia mengikutinya dari belakang. Quenser dan Heivia mengarah ke luar sendirian untuk melanjutkan misi ini sendirian dengan kemungkinan keberhasilan yang sangat kecil. Dan tentu saja, tidak ada keajaiban yang terjadi. Setelah 10 menit, mereka ketahuan, tembakan peringatan ditembakkan ke tanah tempat mereka berpijak oleh seorang sniper, dan mereka berakhir dengan tertangkap oleh pasukan musuh dengan tangan yang diletakkan di atas kepala mereka.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information