Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab8
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== "Ah..." Kamito membuka matanya, langit-langit kamar Claire datang ke penglihatannya. Sinar matahari yang hangat bersinar melalui tirai. (... Eh? A... Mengapa aku tertidur?) Ingatannya telah dalam keadaan kacau-balau. Dia tidak tahu kapan piyama dipakaikan pada dirinya, atau ketika ada perban dibungkus padanya. Di samping tempat tidurnya, ada spirit dalam bentuk kristal yang dia ketahui digunakan untuk penyembuhan. Kamito mencoba untuk berdiri- "Hoo ... Ah ...!" Ia merasa seperti terbakar pada sisi tubuhnya. Ketika ia mencoba melihat tubuhnya, darah pada perban yang melilit disekitar tubuhnya sudah mulai mengering. (Benar juga, aku-) Karena rasa sakit, Kamito akhirnya ingat. (Ia sebelumnya tertusuk oleh spirit itu...) Spirit cermin setan yang mengamuk karena kekuatan kutukan Armament Seal. Spirit yang menyerang Kamito telah dilenyapkan oleh Velsaria. Dengan kekuatan penghancur yang luar biasa tanpa meninggalkan bekas apapun. Spirit yang dihancur sampai sejauh itu, takkan bisa kembali ke Astral Zero. Dengan begitu kekacauan tersebut telah diberantas. "Penari pedang terkuat di Akademi— huh?" Spirit yang digunakannya tidak kalah dengan Est, sungguh senjata elemental yang kuat. Velsaria menjadi jauh lebih kuat daripada saat tarian pedang tiga tahun yang lalu. (...Dengan kemampuanku sekarang, dapatkah aku mengalahkan dia?) Saat dia mengepalkan tangan kirinya yang tengah memegang pedang iblis, dia bertanya pada dirinya sendiri. Dia melakukan kekosongan tiga tahun dengan ia bepergian untuk menemukan Restia. Sebuah fakta bahwa kontrak rohnya dengan Est masih belum bisa mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya. Sepertinya itulah alasan mengapa dia tidak bisa menang, dia bisa mencobanya sebanyak yang ia mau. (Orang itu dari «Instruksional School» -Jio Inzagi telah mengatakan bahwa aku telah menjadi lemah...) Itu karena Kamito selalu mencoba melindungi teman-temannya. Jika itu kelemahanku, maka- (...Aku memang telah menjadi lemah, huh) Menahan rasa sakit seperti terbakar pada tubuhnya, dia akhirnya bangun dari tempat tidur. Seragam Kamito digantung pada dinding ruangan, ada bekas debu-debu pada sisi-sisinya hasil pertarungan sebelumnya. Memikirkan bahwa tidak ada gunanya mencucinya sekarang, sehingga dia biarkan begitu saja. Sementara dia menempatkan kedua tangannya pada dinding, dia mencoba berjalan dengan langkah kaki yang gemetar. Setelah dia mencari sesuatu pada kantung baju seragamnya, dia mendapati sebuah hadiah dan coklat. Coklatnya telah mencair dan telah rata, itu adalah coklat yang dibuat oleh Claire dengan susah payah. Jadi, dia akan memakannya dengan senang hati. Setelah membuat keputusan dia memakan sepotong ukuran-gigitan coklat itu kedalam mulutnya, rasa manis langsung menyebar di dalam mulutnya. "...Hn? Ini mengejutkan..." Meskipun masih ada sedikit rasa pahit, coklat itu di buat lezat, benarkah dia? Meskipun dalam suasana hati yang tidak baik, Tapi karena dia adalah seorang yang berbakat, dia cepat mempelajari hal-hal seperti itu. Jika dia serius, Aku percaya bahwa kemampuan memasaknya pasti akan meningkat. "-Kamito!?" Tiba-tiba, pintu kamar terbuka. Claire memegang perban yang kusut di kedua tangannya. "k-kau, apa yang kau lakukan!" "Nm? Cokelat yang kamu berikan padaku dibuat dengan cukup baik. Kamu sudah bekerja keras." "Eh?" Kamito terus terang memuji -- Wajah Claire segera memerah. "B-Bukankah itu jelas? A-Aku banyak berlatih setelah semua ... Eh, itu bukan intinya. M-Mengapa kau bangun? Tubuhmu masih tidak dalam kondisi baik, kan? ! " "Ah, tidak, hanya berjalan tidak masalah, lihat ... Aduh!" Hanya dengan sedikit menggerakkan lengannya, nyeri menjalar ke seluruh tubuhnya. "...Haaa. Kau benar-benar bodoh, lukamu terbuka lagi, bukan? Ayolah, duduk sini. Aku akan memberi perban baru." "Ahhh, maaf..." dengan ditekan secara lembut dipundaknya oleh claire, kamito dibuat duduk di tempat tidur. Dibawah tindakan dari claire sangat berbeda dengan yg biasanya, jantung kamito berdetak lebih cepat. "...ya ampun, kau memang bodoh." Claire membalutkan perban tanpa keterampilan— dia menceritakan pada kamito apa yg terjadi setelah dia terluka. Keduanya, yg menggunakan Cursed Armament Seals, ditemukan dalam keadaan tidak sadar di hutan. Sepertinya mereka ditangkap segera setelah kedatangan Ksatria dan dipindah ke ibukota. Dengan penggunaan atas Cursed Armament Seals tidak berarti bahwa itu akan berakhir dengan hanya melanggar aturan akademi. Mereka akan berakhir dijatuhi hukuman untuk kejahatan mereka oleh dewan elementalists. Tindakan oleh Velsaria, yang melibatkan masyarakat umum, tidak menyebabkan kematian, dan di samping itu, sebagai hasil dari menekan korban di kota sampai minimum, dia sepertinya telah berakhir tanpa dikenakan pertanggungjawaban. Orang yang mengeluarkan putusan itu adalah Greyworth, namun- penghakiman itu mungkin mendorong kembali ke sebelum Blade Dance dan- tanpa keraguan- melibatkan spekulasi kongres dari Kekaisaran Ordesia bahwa tidak ada cara mereka bisa menghukum kandidat terkuat di akademi. Setelah Ellis membantu Claire membawa Kamito, ia tampaknya telah mengurung diri di kamarnya. Mungkin dia merasa bertanggung jawab sebagai kapten untuk fakta bahwa dia tidak bisa melindungi kota dari kehancuran dan bahwa dia tidak bisa mencegah siswa dari terlibat dengan Cursed Armament Seals. "...Berapa lama aku tidur?" "Selama hampir satu hari. Festival Suci Valentia sudah berakhir lama." "Begitukah..." Kamito melirik jam yang tergantung di dinding. Sejak tadi malam, lebih dari setengah hari sudah berlalu. "Claire, aku minta maaf karena terlambat." Kamito menyerahkan kotak kecil, yg dia ambil dari seragamnya beberapa waktu lalu, untuk Claire. "Apa?" "Ah ... Err, ini hadiahmu... Untuk ulang tahunmu. Meskipun sudah berakhir." "...!?" Claire membuka lebar mata ruby-nya. "Tidak mungkin, kenapa...?" "Rinslet memberitahuku. Nah, untuk ojou-sama yg mulia, ini mungkin bukan sesuatu yang bernilai tinggi." "..." Menerima kotak, Claire melepaskan ikatan pita dengan gelisah. Di dalam kotak, liontin perak berbentuk kucing dengan sempurna ditempatkan. "i-ini, bukankah ini apa yg aku inginkan...?" "bukankah kamu terus menerus melihat itu waktu itu?" "E-Eh, tapi..." Claire dengan lembut dan hati-hati mengambil liontin. "Ini pastinya mahal. Kamu bahkan bukan bangsawan, bagaimana-" "aku meminta bantuan pada Ellis, dan mendapat uang muka dari keanggotaan Ksatria." "...j-jadi...seperti itu." Claire dengan erat menggenggam liontin, sementara dia menatap Kamito dengan matanya melirik ke atas- "...Te-Terima kasih, Kamito" Dan mengatakan dengan malu-malu. Jantung Kamito secara spontan berdetak lebih cepat pada ekspresinya yg biasanya tidak dia tunjukkan. (...o-orang ini, membuat wajah lucu seperti itu-) Dia sudah berpikir bahwa dia akan mendengar sesuatu seperti- "Kau termasuk seorang budak yang terbaik" Dia tidak berpikir dia akan mengungkapkan rasa terima kasihnya secara terus terang. "Maaf, Kamito ... Err, aku yang salah." "Mn?" Dengan kata-kata yg sulit dipercaya yg lainnya, Kamito meragukan telinganya. "A-Aku bilang aku yg salah... Err, menjadi marah dan mengusirmu keluar. Kamu bergabung dengan ksatria untuk mendapatkan uang dan memberiku ini?" "Ah, tidak, itu—" saat dia akan berbicara tentang hal itu, Kamito menutup mulutnya. Meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya seperti itu— itu tampaknya akan lebih baik untuk diam pada saat ini. "meskipun begitu aku tidak mencoba mendengarkan penjelasanmu dan menjadi marah... Maaf." Twintail merahnya terkulai kebawah. "tidak, aku yg salah, kata-kataku tidak cukup menjelaskan waktu itu. Maaf." "Kamito..." "—Hei, apa kalian sudah selesai?" ada suara batuk. "...!?" keduanya menoleh tersentak. "Fianna, sejak kapan kau disini!?" "Dari saat Kamito-kun menekan paksa, mengatakan 'Sudah waktunya bagi kamu untuk menjadi lebih jujur, meskipun kamu selalu mengatakan kamu benci-kebenaran adalah kamu ingin menjadi kacau oleh aku, kan?'" "Jangan mengarang fakta mustahil!" "Y-Ya! U-Untuk menjadi kacau... I-Itu tidak diperbolehkan!" Claire memerah terang dan marah. "Hoho, aku bercanda. Sungguh Claire, kenapa kamu memerah seperti itu, aku heran?" "A-Ap-Apa, untuk apa kau datang kesini, Ero-Queen?!" "lawan kita untuk pertandingan besok telah ditentukan, aku datang ke sini untuk memberitahu kamu!" "Lawan kita untuk pertandingan?" "Ya, lawan kami adalah peringkat pertama- tim Velsaria Eva~" "...!" Ekspresi Claire menjadi tajam. "... Sang Silent Fortress, huh?" Selama mereka akan terus menang, dia adalah lawan yg pasti harus mereka hadapi suatu hari. Claire seharusnya siap untuk ini. Namun, kekuatan yg memberantas dua roh tingkat tinggi perkasa dalam sekejap itu... "...Tidak masalah." Kamito mengambil Pedang Elemental Waffe yg bersandar di sisi tempat tidur. "Aku akan mengalahkan Velsaria. Aku harus membuat dia membuka matanya dengan tanganku." "A-Apa yang kau katakan!" Claire dengan tajam memelototi Kamito. "Dengan cedera seperti ini, tidak mungkin kamu dapat berpartisipasi dalam pertandingan besok?" "Dia bukan lawan yg kalian berdua bisa menang." "S-Semuanya akan beres. Selain Velsaria, yang lain belum matang sebagai sebuah tim. Ketika mereka hanya rekrutan paksa dari Ksatria, pelatihan mereka dalam koordinasi juga belum cukup-" "Silent fortsess itu bukan lawan yang mudah." "Itu..." Claire memiliki kepribadian impulsif, namun, sebagai elementalist, dia diberkahi dengan mata tenang untuk pertempuran. Hanya dengan itu, perbedaan kekuatan antara Velsaria dan dia tidak terlalu jauh. Kekuatan Claire, yang menggunakan Scarlet, jauh di atas rata-rata siswa tetapi, bahkan dengan itu, dia bukan lawan dia bisa menang melawan. Mantan putri «Divine Ritual Institute» Fianna adalah pakar tarian ritual tapi itu tidak mengubah fakta bahwa dia seorang pemula di pertempuran. Georgios miliknya sudah pasti kuat tetapi mengingat fakta bahwa hal itu tidak bisa dilepaskan sebagai Elemental Waffe, pilihan untuk pertempuran terbatas pada setiap tingkat. Selain itu, dalam rangka untuk menyerang benteng terapung, spirit yang bisa membuat serangan jarak jauh yg kuat sangat diperlukan. Hal yg akan berurusan dengan pertempuran anti-udara di Tim Scarlet saat ini hanya Sihir Spirit claire. Namun, itu tidak mungkin karena Sihir roh biasa bisa memecahkan armor itu. "Tapi, jika aku menjadi seorang penyerang, entah bagaimana kita bisa tahan selama lima menit-" Pada Kamito yang hendak keluar dari tempat tidur- * Mugyuu * "Yah, yah, tidak peduli seberapa kokoh tubuh Kamito-kun, berpartisipasi dalam pertandingan besok adalah benar-benar tidak mungkin." Fianna menekankan belahan payudara lembutnya. Claire marah memelototi Kamito, yang wajahnya berubah merah karena perasaan nyaman dari elastisitas. "Itu benar, orang yang terluka seperti kamu hanya akan menjadi beban." "..." Itu menjengkelkan tapi dia tidak bisa membantah. Memang, jika Kamito, yang terluka parah, berpartisipasi, dia hanya akan berakhir menjadi hambatan. "Lalu... mengorbankan Tim Scarlet?" "Itu-" Kamito, yang bertanya, memahaminya. Pilihan itu tidak mungkin. Setelah salah satu kehilangan pertandingan, peringkat seseorang secara signifikan akan turun sebagai penalti. Bahkan tanpa itu, jika mereka tidak mengalahkan tim peringkat pertama di sini, kemungkinan Tim Scarlet yg di peringkat keenam untuk masuk tiga besar dalam dua minggu ke depan dan berpartisipasi hampir akan hilang. "..." Suasana yang berat memenuhi ruangan, dan pada saat itu... "Fuu, aku mendengar apa yg kalian katakan!" Suara elegan datang dari luar ruangan. yg datang dengan rambut pirang platinumnya bergoyang itu Rinslet. Maid Carol dengan sopan berdiri di belakangnya.. "Rinslet, apa yang kau lakukan memasuki kamarku sesukamu!?" "Semua orang, sepertinya kekuatanku diperlukan." Mengabaikan Claire yang mengeluh, Rinslet dengan berani berjalan. Dia berhenti di depan Kamito, yang sedang duduk di tempat tidur, dan menyisir rambutnya. "Selama ini, aku ingin melihat benteng wanita itu jatuh ke tanah." "nyonya mengatakan bahwa dia ingin bergabung dengan tim Claire-sama." Carol menerjemahkan apa yg dikatakan Rinslet itu. "Apakah itu benar, Rinslet?" "...T-Tidak! Aku hanya ..." Rinslet meminta bantuan Carol di belakangnya. "Fufu, Nyonya, kau benar-benar tidak jujur." Menempatkan tangannya di dekat mulutnya, Carol tertawa. "...Rinslet!" Tiba-tiba, Kamito berdiri dan meraih bahunya. Bahu rampingnya mulai gemetar. "Hyan! A-apa yang kau lakukan! Meraih bahu seorang wanita begitu saja!" Dia memprotes dengan suara imut. Namun, Kamito tidak melepaskannya. "..." "Ah, wha ..." Kamito menatapnya, Rinslet dengan cepat tenang. Wajahnya merah padam saat dia menggenggam ujung roknya... "b-berhenti... Err Jika kamu menatap aku seperti itu, aku-aku akan merasa aneh." "K-Kamito, apa yang kau lakukan!?" "Kamito-kun, tidak peduli apa keadaannya, kamu terlalu kurang dalam pengertian." Mengabaikan Claire dan Fianna, yg mengangkat suara mereka... "kumohon, Rinslet. Bergabunglah dengan tim kami." "Eh?" Rinslet tercengang. Claire juga menatap heran. elemental Waffe Rinslet itu «Panah Pembeku» jangkauan yg jauh dari serangan elemental Waffe. Terutama karena Kamito tidak akan dapat mengikuti pertandingan besok, mereka ingin memasukkan dia ke dalam tim dengan segala cara. Meskipun, seperti Claire, ojou-sama ini pasti akan memakai harga dirinya. Jadi, itu sebabnya Kamito membuat penampilan mengemis. Rinslet.... "B-Baiklah..." Seperti pengantin yg dijodohkan, dia dengan patuh mengangguk. "J-Jika Kamito-san mengatakan demikian..." Memerah, dia memutar-mutar ujung rambutnya dengan ujung jarinya. "Bukankah ini baik-baik saja, Claire?" Kamito dengan lembut menarik tangannya pergi dari bahu Rinslet dan berbalik. Claire mendesah, mengatakan "Ini tidak akan membantu" "Tentu saja, jika kita peduli tentang penampilan, kita tidak bisa menang melawan «Silent Fortress». Bagaimanapun, kita akan membutuhkan dukungan, dan kekuatannya." "T-Tunggu, jangan salah paham. Aku bergabung dengan timmu karena Kamito-san meminta itu." Carol menenangkan Rinslet, yg mulai menjadi murka. Dalam hal apapun, ini berarti bahwa mereka sekarang mampu membuat serangan jarak jauh dari tanah. (...Jika aku menambahkan diri sebagai penyerang, keseimbangan kita akan menjadi baik.) Claire tampaknya telah memikirkan hal yang sama seperti Kamito. "sekarang tersisa satu orang lagi, kita akan membutuhkan seseorang dengan kekuatan penyerang meskipun..." Gumamnya dengan tatapan serius. Saat itu, ada suara ketukan dari pintu. "...?" Semua orang saling memandang... pengunjung yg tidak biasanya akan datang ke ruangan ini. Claire berjalan mendekat dan membuka pintu. Yang di luar pintu... dua orang terduga. "K-Kalian berdua!?" Sementara Claire memegang kenop pintu, dia melebarkan matanya. "Claire Rouge, kami memiliki permintaan untuk kamu..." "...Meskipun kami tahu bahwa saat ini bukan saat kami bisa membuat sebuah permintaan." Mereka adalah rekan tim Ellis yg seharusnya memulihkan diri di ruang medis akademi. Mereka adalah Rakka dan Reishia dari Ksatria Sylphid.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information