Editing
HEAVY OBJECT:Volume 2 Bagian 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 7=== Setelah meredam puluhan meriam itu, Quenser dan Heivia bergabung dengan sisa pasukan Kerajaan Legitimasi. Mereka juga telah kehilangan beberapa rekan mereka. Setelah itu pertempuran berikutnya berjalan seterang hari itu. Teroris yang ada di observatorium nirawak itu dikalahkan dengan cukup mudah. Sepertinya posisi anti-tank yang menggunakan meriam-meriam Object adalah satu-satunya senjata utama yang mereka miliki, dan mereka tidak tahu bahwa ada kemungkinan jika pasukan musuh berhasil menerobos ke dalam sini. Teroris ini kalah jumlah, jadi mereka tidak memiliki kesempatan untuk menang. Mungkin itulah kenapa mereka sangat bergantung kepada meriam-meriam itu yang dikontrol di observatorium ini. Mereka juga menemukan pelontar roket yang digunakan untuk menarget pesawat pengintai milik Kerajaan Legitimasi. Pelontar itu sendiri dipasang di atas kendaraan. Delapan rudal dipasang di atasnya seperti menara berputar. Empat tabung dipasang sebagai pelontar meriamnya dan ada dua set pelontar meriam dipasang beriringan. Pelontar rudal itu menggunakan pembidik laser, dan terpisah dari situ ada sebuah kendaraan radar. Namun, sudut kendaraan itu cukup aneh. Sepertinya, pengaturan awalnya adalah untuk serangan anti-pesawat tapi kemudian dipasang untuk mencari posisi Quenser dan yang lain di tanah. “Ujung-ujungnya kita membunuh mereka semua, jadi kita masih belum tahu apa yang mereka incar. Aku tahu dari wajah tidak enak Froleytia.” Di dalam situasi dimana kawan maupun musuh bisa terluka, menangkap musuh merupakan pekerjaan yang sulit. Jika pasukan musuh berhasil menyiapkan jebakan saat mereka menunggu, mereka pasti akan terjebak dalam masalah. Dan pada akhirnya, Heivia dan yang lain menggunakan kekuatan mereka secara maksimal dan berujung pada terbunuhnya semua anggota teroris ini. “Sekarang kita tidak tahu apa tujuan mereka dan apa yang coba mereka sembunyikan di sini. Apa kita akan disuruh menggali benua ini untuk mencari tahu apa yang mereka sembunyikan di benua putih ini walau kita menang?” “Gunung Erebus adalah gunung aktif, jadi wilayah ini cukup hangat seperti tempat kita diturunkan pada awal misi.” Quenser menunjuk ke bawah kaki mereka. Itu bukanlah salju putih atau es, melainkan tanah solid. Heivia melihat asap putih keluar dari batu itu dan berkata, “Brengsek. Ini bukan situasi dimana kita disuruh mencari sesuatu. Tidak peduli berapa keras kita mencari, gaji kita tetap sama. Kita mengalahkan seluruh teroris itu dan mengalahkan meriam anti-tank yang mereka pasang. Apakah kau tidak merasa kalau pekerjaan kita ini agak tidak adil? Kan kita tidak boleh merebut semua kejayaan di sini dari teman kita yang lain.” “Apa, kau akan menyerah sekarang? Froleytia akan memarahimu nanti.” “Lihat ke bawah Quenser. Ini adalah kolam air panas. Dan suhunya tepat pada 40 derajat celcius. Aku tidak akan melepas bajuku dan telanjang di sini, tapi aku tidak merasa keberatan dengan melepas sepatu bootku dan membasahi kakiku.” “Kau tahu, aku juga tidak mau menggunakan tenagaku untuk mencari apa yang mereka sembunyikan di benua putih ini. Lagipula ini tidak ada hubungannya dengan mempelajari Object.” Pasukan Kerajaan Legitimasi menggunakan seluruh tenaga manusia yang ada untuk mencari apapun yang mereka temukan di observatorium nirawak ini. Keberadaan Object yang memberi tenaga bagi meriam anti-tank ini juga masih menjadi misteri, namun kedua orang bodoh ini sudah tidak lagi peduli. Mereka membenamkan kaki mereka ke dalam air hangat dengan lebar satu meter dan dalam 30 meter, duduk di atas batu, dan mengembalikan mood mereka hingga seperti semula. “Ngomong-ngomong, kenapa teroris ini menggunakan rudal anti serangan udara?” “Ahn? Maksudmu apa?” “Mereka menggunakan meriam-meriam Object, bukan? Kenapa mereka tidak menggunakan meriam itu saja untuk menjatuhkan pesawat? Dan jika mereka benar-benar memiliki Object untuk memberikan tenaga.” “Memangnya aku tahu? Mereka menggunakan meriam itu sebagai serangan kejutan, jadi mereka menggunakan senjata mereka yang paling buruk supaya kita tidak tahu senjata terbaik apa yang mereka miliki.” “Dan kenapa Object itu tidak muncul di radar putri? Object itu tingginya 50 meter. Akan sangat sulit untuk menyembunyikannya.” “Hei, Quenser. Aku agak meragukannya, tapi kita tidak memiliki Stealth Object di sini bukan?” “Wow, tidak mungkin. Kau pikir berapa banyak fungsi stealth yang harus dipasang di senjata sebesar itu? Dan di penyediaan dananya saja, mereka harus mengeluarkan uang dengan jumlah yang sama dengan perawatan konservasi air.” “Well, kau harus bertanya langsung pada musuh soal itu. Semua Object generasi kedua benar-benar mengerikan antara satu dengan yang lain. Dan juga, semua ini hanya kemungkinan karena kita tidak tahu apakah Object ini benar-benar ada.” Mereka tidak bisa bertanya pada musuh dan mereka tidak tahu apa yang diinginkan oleh para teroris ini. Apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan di Antartika? “Well, ini bukan tugas kita lagi. Komandan berdada besar itu bisa mengkhawatirkan hal itu lain kali,” kata Heivia seraya ingin lepas tanggung jawab. Seluruh tubuhnya terasa begitu ringan ketika dia menyerap panas air itu lewat kakinya dan uap panas ini benar-benar merelaksasi tubuhnya. “Dahh...ini benar-benar terasa sangat nikmat dan aku mengantuk...” “Hey, aku beri tahu kau ya, kau akan mati kalau kau tertidur di sini. Aku juga mau.” Quenser tidak mau berpikir apapun yang tidak berhubungan dengan Object. Dia memutar kepalanya dan menikmati air hangat kolam ini dengan kakinya. Dan kemudian dia menyadari sebuah obyek perak berada di sana. “?” Quenser berhenti bergerak dan melihat ke arah benda itu sekali lagi. Benda itu berada di tengah-tengah badai salju yang bertiup sangat kencang. Jaraknya sekitar 50 meter dan bentuknya seperti sebuah batu setinggi orang dewasa. Di bagian belakangnya terdapat sebuah perangkat yang mencuat keluar. Sepertinya menyembunyikan benda ini di tengah-tengah badai salju adalah ide terbaik. “Oh, aku harap aku tidak memperhatikannya tadi.” “Kenapa kau menemukan hal seperti ini, bodoh!? Sekarang kita harus melakukan sesuatu!!” “Aku harap semua masalah ini terjadi di belahan dunia lain.” “Kita sekarang di Antartika, jadi belahan dunia lain yang kau bilang tadi itu akan membuat wilayah negara aman menjadi sangat berbahaya.” Merasa terganggu karena hal ini, Quenser dan Heivia menarik kaki mereka dari dalam kolam air panas dan membersihkan embun-embun air yang menempel di kaki mereka sebelum memakai kaos kaki dan sepatu boot. “Hey, Quenser. Sepertinya benda itu mengeluarkan sesuatu seperti uap putih. Apa benar tidak apa-apa?” “Kalau kita segera membereskan masalah ini, kita bisa segera bersantai lagi. Pikirkan saja hal ini sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat.” Mereka bergumam satu sama lain dan berjalan menuju obyek di balik batu itu. Di balik itu adalah sebuah kotak dengan lebar 80 cm. ...Atau seperti itu pandangan pertama saat mereka melihatnya. Sebenarnya benda itu memiliki kaki yang membuatnya terlihat seperti seekor kepiting. Itu adalah robot. Dengan pengamatan lebih detail, kamera dan sensor bisa terlihat menempel di atas kotak itu. Penutupnya sudah dibuang dan laptop anti-air dihubungkan dengan benda itu melalui. Heivia mengerut. “Apa ini?” “Robot pengamat. Aku ingat mempelajari hal ini di sekolahku di negara aman untuk mempelajari struktur dasar Object, atau, ya, seperti itu,” kata Quenser dengan rasa penasaran yang amat tinggi saat dia mendekati benda itu dan mengamatinya dari berbagai sisi. “Sepertinya robot ini digunakan untuk mengumpulkan informasi seperti retakan dari gunung berapi aktif yang tidak bisa dilakukan manusia sendirian.” “Mengembangakan sebuah UAV dan sebuah senjata nirawak sepertinya menjadi mode tersendiri di kalangan militer, tapi apakah mereka benar-benar yakin akan menyerahkan pengamatan kepada robot buatan tangan seperti ini?” “Pengamatan yang dilakukan di tempat seperti ini menurutku tidak terlalu membutuhkan peralatan seperti ini dibandingkan dengan pengamatan ke planet Mars. Dan juga, lebih mudah untuk mengirimkan sebuah robot ke retakan gunung berapi aktif yang suhunya sangat tinggi daripada menggunakan sebuah pakaian khusus.” Jawab Quenser. “Karena ia harus bertahan di suhu dingin Antartika, sepertinya robot ini juga dibuat untuk suhu ekstrim. Robot ini memiliki antena parabola, jadi sepertinya dikontrol oleh radio kontrol dan mengirim data kembali ke laboratorium atau kapal pengamat via satelit.” “Oh begitu. Tapi sepertinya ini sangat menggangguku.” Heivia mengelilingi robot ini dan menunjuk sebuah titik. “Penutupnya sudah diambil dan ditempel dengan sebuah laptop yang dihubungkan dengan kabel.” “Hm, sepertinya ada konekter eksternal. Aku tidak mengerti, kenapa orang yang membuat robot ini harus repot-repot melepas penutupnya untuk memasang sebuah laptop di atasnya.” “Apa mungkin orang selain pembuatnya yang melakukannya?” Quenser dan Heivia saling bertukar pandang. Ini mungkin adalah salah satu tujuan teroris. “Hei, Quenser. Apa kau bisa mencari tahu apa yang ada di dalam laptop itu?” “Apa kita boleh menyentuhnya?” “Apa, kau ingin meminta izin dari Froleytia lebih dulu? Aku tidak mau terlihat seperti istri yang ikut kelas memasak. Kau tahu, yang suka memanggil guru bahkan untuk menuangkan minyak ke dalam wajan.” “Yah, kalau terjadi sesuatu, kau yang harus dimarahi, Heivia.” “Oke, oke. Sial, Quenser. Apa kita ini terlihat seperti istri yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan apron?” Melihat betapa cepat responnya, Heivia pasti sangat takut terhadap komandannya itu. Quenser memasang frekuensi radionya dan menjelaskan situasi yang mereka hadapi dengan robot dan laptop itu. Jawaban Froleytia pun sudah jelas. “Aku akan mengirim staf dari divisi simulasi ke sana. Jangan sentuh ap pun sampai mereka datang.” “Kuh. Jadi sekali lagi, prestasi kita diambil alih oleh orang lain,” kata Heivia dengan wajah tidak suka. Namun, dari keluhannya yang tidak terlalu lama itu, ada kemungkinan dia itu marah karena harus menunggu lama di tengah-tengah Antarika daripada meributkan “prestasi” mereka. Ketika Heivia terlihat begitu ingin untuk segera keluar dari sini, Froleytia berbicara dengan suara kecil tanpa rasa khawatir. “Oh, memangnya kamu tidak berpikir kalau robot itu diisi bom plastik? Kalau kau membuat kesalahan, bisa saja robot itu meledak.” “Aku ingin pergi!! Aku ingin pergi sekarang juga!!” teriak Heivia dengan air mata di matanya, tapi Froleytia memerintahkan mereka untuk tetap berada di sana dan mengakhiri transmisinya, Quenser dan Heivia dengan gugup menatap robot itu. Mereka berdua secara spontan mundur sedikit demi sedikit dari robot itu. Tapi... “Huh?” “Hei, ini cuman aku atau robot itu mulai melakukan sesuatu?” Mereka berdua berhenti bergerak. Mata mereka tertuju pada laptop yang terhubung dengan robot itu. Sebenarnya, mereka melihat ke layarnya. Sebuah jendela muncul dan mulai memberikan alarm peringatan. Keinginan Heivia untuk pergi semakin kuat detik demi detik. “Apa ini menjadi semakin bertambah buruk?” “Ini lebih dari buruk...” Quenser mengikuti dan membaca tiap teks yang muncul di jendela itu dengan wajah serius. Tidak seperti Heivia, dia segera beranjak menuju laptop itu. Dan dengan segera mengantarkan jarinya ke keyboard. Dia membuka beberapa jendela lain dan memeriksa apa yang tertulis di situ. “Robot survei ini dikontrol dari laboratorium via satelit dan sedang mengirimkan data dengan arah yang sama. Sepertinya robot ini mencoba menerobos jalur komunikasi yang terhubung lewat satelit.” “Maksudmu mereka mencoba mencuri data rahasia yang ada di sini lewat robot ini?” “Bukan, bukan begitu! Sial!!” Quenser berteriak saat dia melihat jendela itu lagi. “Mereka mencari satelitnya! Satelit yang digunakan untuk komunikasi juga dilengkapi dengan perangkat untuk bereksperimen di luar angkasa. Salah satu percobaannya adalah dengan membakar permukaan asteroid terdekat dari satelit itu dengan laser dan menganalisis datanya dengan cahaya yang dipancarkan. Seluruh data eksperimen itu sudah diambil!!” “Maaf Quenser, tapi aku tidak paham apa yang kau katakan ini.” “Sederhananya, mereka meretas masuk ke dalam satelit supaya mereka bisa dengan mudah menarget siapa pun yang mereka inginkan dengan laser yang digunakan untuk eksperimen!! Kekuatannya cukup untuk melelehkan plat baja setebal 30 mm!!” “Tunggu, tunggu, tunggu!! Memangnya mereka bisa melakukan itu? Aku rasa satelit itu memiliki pengamanan yang ekstra ketat!!” “Mereka bisa. Ini bukan satelit yang digunakan untuk sebuah negara dengan dana yang besar. Satelit ini kecil, murah, dan dibuat dengan dana yang diberikan oleh semacam universitas. Sistem yang digunakan juga berasal dari OS yang dijual di pasaran dan software gratis juga bisa dipasang di dalamnya. Dan itu juga berlaku untuk sistem keamanannya!!” “Tapi meskipun begitu, kita berbicara mengenai laser yang digunakan untuk membakar permukaan satelit. Kalau targetnya ada di bumi, bukannya atmosfer bumi akan melemahkannya dan lapisan ozon akan membiaskannya sebelum sampai ke target yang ada di permukaan bumi?” “Ya, benar. Tapi hanya jika targetnya ada di bumi,” kata Quenser saat dia menunjuk layarnya. “Teroris ini menarget sebuah vila di bulan” “Bulan!?” teriak Heivia dengan suara panik. Quenser menunjuk jendela yang menampilkan data mengenai sudut target laser satelit. Arahnya ternyata benar-benar berlawanan dengan dengan atmosfer bumi. Target angkasanya berbeda. “Bulan...? Kau seharusnya tidak bercanda seperti itu, Quenser. Ada beberapa hal yang tidak patut untuk dijadikan bahan guyonan, Quenser.” “Apa kau buta!! Satelit ini bisa menarget bulan dengan mudah!! Dan, asal kau tahu saja, satelit ini bisa menarget Blind Net yang dipasang sebagai sarana eksperimen membuat lahan tempat tinggal di permukaan bulan!!” “Blind Net? Bukannya itu adalah atmosfer optikal kedua? Blind Net dibentuk dari dua lapisan jaring berbentuk setengah bola dengan sebuah kabel semitransparan yang terbuat dari kristal photonm, lapisan yang pertama lebih besar dari lapisan yang berikutnya, dan digunakan untuk mengatur secara bebas jumlah cahaya yang masuk ke permukaannya, bukan? Aku ingat karena rumornya Blind Net akan digunakan untuk Proyek ReTerra untuk melawan pemanasan global.” “Bulan tidak memiliki atmosfer tebal seperti di bumi, jadi tidak akan ada perlindungan terhadap cahaya matahari langsung! Dalam satu hari, suhu di permukaannya bervariasi dan rata-rata suhunya bisa berada di bawah nol derajat dan tiba-tiba saja naik hingga ratusan derajat celcius!! Apa kau tidak sadar apa yang akan terjadi jika para teroris ini menggunakan laser ini untuk menghancurkan Blind Net!?” Umat manusia mulai melanjutkan sebuah usaha untuk mengembangkan bulan, tapi walau mereka sudah berusaha keras, atmosfer bulan tidak sama dengan atmosfer bumi. Vila yang dibangun di bulan merupakan sebuah bangunan yang dibangun dengan dinding yang tebal dan kokoh. Walau begitu, bangunan itu dibangun dengan asumsi bahwa Blind Net akan melindungi mereka. Dan Blind Net tidak diciptakan untuk bertahan melawan lingkungan yang memiliki perubahan suhu yang ekstrem. “Tanpa Blind Net, bangunan di sana akan mengalami perbedaan suhu yang cukup tinggi. Tidak akan ada yang tahu dengan nasib bangunan yang ada di dalamnya. Dan hanya dengan retakan seukuran beberapa milimeter, sudah cukup untuk membuat orang-orang yang berada di dalam vila mati karena tersedot udara vakum.” Radiasi sinar matahari itu masalah lain bagi Blind Net. Jaring raksasa yang disebut sebagai Blind Net berfungsi untuk mempolarisasi radiasi yang turun ke permukaan bulan. Merasa sudah cukup dengan semua yang dia terima ini, Heivia berteriak, “What the hell!? Ini pertama kalinya sebuah serangan berskala besar berniat untuk menyerang bulan dan ini semua akan masuk ke dalam sejarah umat manusia!! Aku pikir orang ini sudahmemikirkan rencana ini satu langkah didepan kita!!” “Rencana ini masih berjalan saat kita berbicara. Kita harus mencari cara untuk mengakali satelit ini dengan cepat!!” Para teroris yang berada di observatorium nirawak itu mungkin menggunakan laboratorium itu untuk memberi waktu bagi persiapan mereka untuk menyerang bulan. Memang masih belum ditemukan, tapi pasti ada sebuah perahu cepat yang disembunyikan di sini untuk pelarian diri mereka. “Tidak bagus!! Dari orbit satelit ini, bulan berada tepat di arahnya, dan dari posisinya yang berhubungan dengan matahari, kita bisa mengetahui dimana lubangnya terbentuk. Kalau kita tidak bisa memberitahukan orang-orang di sana untuk segera dievakuasi, nanti aku tidak akan bisa makan dengan tenang!!” “Dengan otoritas yang kita miliki!? Apa kau tahu berapa banyak orang kaya yang ada di bulan sekarang ini!?” “Oh, aku tahu. Saat kita merasa ragu, hubungi komandanmu. Kita membutuhkan bantuan Froleytia!!” Quenser dan Heivia pergi ke radio mereka untuk menerima petunjuk. Froleytia merespon dengan suara marah yang lebih panas dari api neraka. “Aku rasa aku menyuruhmu untuk tidak melakukan apapun sampai teknisi kita sampai di sana...” “Yah, maaf soal itu. Tapi tolong jangan marahi kami sekarang!!’ “Kau punya nyali untuk melawan perintah langsung dari komandanmu, Quenser. Tapi...apa baru saja kau bilang vila di bulan?” Ia sedikit merenung, tapi sepertinya dia agak tidak sabar. “Tunggu sebentar,” Froleytia mengakhiri transmisinya. Setelah beberapa menit, dia menghubungi mereka lagi dan sepertinya dia sudah sedikit lebih tenang. Dia mungkin menggunakan perangkat dari divisi simulasi elektronik untuk membantunya mengambil keputusan. “Aku mulai dengan kesimpulan yang aku ambil: kita tidak perlu melakukan apapun soal satelit itu. Kita sudah memperkirakan target yang dituju oleh laser itu, tapi wilayah penduduk yang ditarget oleh lubang yang berada di Blind Net adalah Rock Castle. Ada tamu VIP spesial di sana.” “?” “Di sana ada seorang Jenderal Korporasi Kapitalis, salah satu kekuatan dunia yang seimbang dengan kekuatan Kerajaan Legitimasi. Kerajaan Legitimasi pernah mencoba beberapa kali untuk membunuhnya tapi gagal. Jika para teroris ini berhasil membunuhnya, kita melempar masalah ini ke mereka. Atasan tinggi berpendapat bahwa kita harus melepaskan ini karena ini bukan urusan kita. Aku setuju. Jika ada sebuah alternatif yang membuat bawahanku terbunuh, aku lebih memilih tutup mata.” “...” “...” Quenser dan Heivia saling bertukar pandang. Mereka terlihat bodoh karena sebelumnya sudah khawatir. Mungkin masalah ini akan menjadi bencana bagi para penduduk Korporasi Kapitalis di bulan sekarang, tapi mereka berdua tidak memiliki kewajiban untuk menyelamatkan orang yang memberi perintah untuk membunuh orang dan menontonnya dari atas. “Toh, kalian tidak perlu melakukan apapun terhadap satelit itu. Walau kalian sudah menyentuh komputer yang terhubung ke satelit itu. Yah, aku akan meminta bagian intelijen untuk untuk memeriksa robot itu dan meminta mereka untuk membuatnya seperti kecelakaan karena lingkungan yang ekstrem, jadi kita tidak akan mendapat masalah serius. Kalau kau mengerti, kembali ke sini secepatnya.” Setelah berkata seperti itu, Froleytia mengakhiri transmisinya. Heivia duduk di atas sebuah es. “Haah...rasanya tenagaku seperti disedot untuk sesuatu yang tidak penting. Untuk apa selama ini kita bertarung, huh? Bagaimana dengan orang-orang yang terpaksa harus menjadi terkaman meriam anti-tank tadi supaya bisa beristirahat dengan tenang?” “...” Quenser tidak memberikan respon terhadap komentar Heivia. Dia sepertinya memikirkan hal lain. “Hei? Ayolah, ayo kita pergi dari sini. Atau kau sepertinya masih memikirkan apa yang terjadi dengan anak penguin tadi?” “Heivia, apa aku bisa bertanya sesuatu padamu?” “Apa?” “Sebelum kita sampai di Antartika, kau mendapat video chat saat kita di ruang penyimpanan amunisi, bukan? Kau tahu, wanita dengan rambut pirang dan gaun dari salah satu keluarga Kerajaan Legitimasi.” Quenser memilih kata-kata yang akan dia ucapkan dengan hati-hati. “Apa kau ingat apa yang dia katakan soal kemana dia pergi? Sesuatu yang sangat jauh dari peperangan di planet ini, bukan?” “...Tunggu sebentar. Tunggu sebentar!” “Aku rasa dia juga menyebutkan soal warna bendera tidak dilihat sebagai sebuah ancaman di sana. Bukankah itu berarti dia berada di sebuah tempat yang berada di luar wilayah kekuatan dunia manapun.” Tentu saja ada beberapa wilayah seperti itu di bumi. Sebagai contoh, laut internasional, wilayah yang berada di luar batas 200 mil dari daratan. Atau Antartika, tempat di mana Quenser dan Heivia sekarang berada. Ada beberapa tempat seperti surga di bumi ini yang tidak dimiliki oleh siapa pun, tapi salah satunya adalah... “H-Heivia. Kita tidak tahu pasti soal ini. Sebenarnya, kita beruntung kalau kita tidak akan mengkhawatirkan apapun, tapi apakah kau bisa menghubunginya lewat internet?” “I-iya. Kita tidak memiliki bukti. Tunggu, apa kita bisa menggunakan internet di sini?” Karena saat ini begitu banyak pusat penelitian di Antartika dari berbagai macam kekuatan dunia, mendapatkan jaringan internet di sini cukup mudah, dan Kerajaan Legitimasi memiliki pesawat pengangkut menunggu di laut. Heivia menarik perangkat genggamnya dan menyalakan wireless LAN. “Quenser, kita terputus dari akses eksternal selama misi, tapi bisakah kau meretasnya?” “Kalau aku bisa melakukannya, aku tidak akan menjadi mahasiswa magang di sini. Tapi akses khusus yang dibuat untuk perempuan itu pasti masih aktif. Kalau begitu, paling tidak kau bisa menghubunginya.” “Oh! Berhasil, ini berhasil! Tapi aku punya firasat kalau Froleytia akan menyadarinya dan pasti akan sangat marah!!” Setelah beberapa perubahan sederhana, Heivia akhirnya berhasil menghubungi gadis yang lokasinya masih tidak diketahui itu. Pertanyaanya yang pertama adalah: “Dimana kau saat ini?” Pertanyaan itu sangat sederhana dan mendapat jawaban yang singkat. “Tentu saja aku ada vila di bulan bernama Rock Castle.” Setelah itu, anak dari bangsawan Winchell dari Kerajaan Legitimasi, Heivia, berteriak sangat kuat sampai-sampai kepalanya merah. “Fuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuucccccccccccccccckkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!” “I-ini pernyataan yang sangat terburu-buru!! Tapi aku tidak masalah sih,” kata gadis itu. [[Image:HO v02 098.jpg|thumb]] Quenser hampir saja akan menangis “Kau tidak keberatan!?” Tapi kemudian dia berhasil menahan dirinya supaya dia bisa menahan amarah keluarga bangsawan itu. Heivia dan Quenser mulai berbisik seperti sebuah pertemuan darurat supaya gadis itu tidak bisa mendengar mereka. “(Jadi apa yang terjadi, Quenser? Apa atasan tinggi sangat haus untuk membunuh Jenderal Korporasi Kapitalis sampai-sampai rela kehilangan tuan putri bangsawan Kerajaan Legitimasi?)” “(Kalau keluarganya cukup berpengaruh dan bahkan tidak melihat Korporasi Kapitalis sebagai musuh saat kita masih berperang dengan mereka, para atasan mungkin ingin segera menyingkirkan mereka secepat mungkin. Tapi aku ragu Froleatia tahu bahwa ada warga sipil di sana. Kalau dia tahu, dia pasti tidak akan memberikan perintah ini dengan tenang.)” “(Terlepas dari itu, semua hasilnya sama saja. Dengan perintah militer seperti ini, kita tidak akan bisa melakukan apapun terhadap satelit ini tanpa mendapat hukuman. Tapi kalau kita tidak melakukan apapun...!!)” “Apa yang kalian berdua bisikkan?” Suaranya membuat mereka berdua melompat kaget. Quenser memukul tangan Heivia dengan sikunya. “(Heivia. Hei, Heivia.)” “(Ada apa!? Ini sangat darurat!!)” “(Kita bisa bilang kalau tanganmu tergelincir. Lakukan, lakukan!!)” “Bfh!??” Heivia terkaget-kaget. “(Apa kau tidak tahu apa yang baru saja kau katakan!? Kalau kita melakukannya, kau juga akan dihukum bersamaku!)” “(Cepat! Lasernya akan menembak dalam 30 detik!!)” “(Oke, aku akan melakukannya!! Aku tidak ingin mendengarmu komplain setelah ini!!)” Heivia menarik napas panjang untuk fokus pada dirinya sendiri dan berbalik ke laptop yang terhubung dengan robot survei. “Ops! Tanganku tergelincir!!” “Heivia, kau bodoh! Kau salah!!” Saat mereka saling berteriak satu sama lain, mereka berdua melihat komputer dengan hati yang bimbang dan rasa takut untuk mengubah orbit satelit itu. “Sebenarnya apa sih yang kalian berdua lakukan? Ini saat menggangguku.” “Kita sebenarnya sedang bermain sebagai pahlawan!! Dan kami berdua sedang menyiapkan bahaya yang sangat tidak menyenangkan untuk hidup kami berdua!!”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information